A. Kompetensi Dasar
4.16 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca.
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran daring, peserta didik dapat
1. menyebutkan ciri umum buku fiksi nonfiksi yang dibaca
2. menjelaskan ciri umum buku fiksi nonfiksi yang dibaca
3. menemukan ciri umum buku fiksi nonfiksi yang dibaca
4. menyajikan buku fiksi nonfiksi yang dibaca
C. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Guru membuka pelajaran dengan salam, ucapan syukur, berdoa bersama, dan
memotivasi peserta didik agar selalu semangat belajar serta selalu menjaga
kesehatan melalui whatsapp grup.
2. Guru memantau kehadiran peserta didik dalam grup.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Peserta didik melihat PPT dari guru yang di bagikan di grup WA
- Teks buku fiksi dan contoh komentar tentang buku fiksi
- Teks buku nonfiksi dan contoh komentar tentang buku nonfiksi
5. Peserta didik bertanya tentang materi yang belum jelas.
6. Peserta didik mengerjakan latihan sederhana yang dikirim melalui aplikasi
whatsApp.
7. Peserta didik mengerjakan tugas d rumah latihan yang diberikan.
8. Peserta didik mengumpulkan tugas minggu berikutnya
9. Guru menutup pelajaran dengan memotivasi peserta didik dan berdoa Bersama
melalui whatsapp grup
D. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Penilaian sikap dan pengetahuan dilakukan dengan teknik tertulis (pilihan ganda)
Mengetahui, Jepara, Januari 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
B. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Lembar Kerja
Kegiatan 1
Nama :
Kelas :
Tujuan : Peserta didik dapat menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang
dibaca
Waktu semakin cepat berlalu. Itulah rangkaian kata-kata yang membebani pikiran Lisa saat ini.
Lisa adalah siswa yang sedang duduk di kelas satu SMP. Kebetulan hari ini Lisa genap berumur 13
tahun. Ia hanya bisa berharap dengan bertambahnya usianya bertambah juga kebijakan dalam
memilih apa pun dan semoga bisa membahagiakan kedua orang tuanya.
Ia selalu berharap ingin melihat kebanggaan dan kebahagiaan yang terpancar dari wajah
ayahnya. Meski ia tahu bahwa itu hanya mimpi. Ayah Lisa meninggal dunia setahun yang lalu karena
penyakit stroke yang dideritanya. Tetapi keadaan ini tidak membuat Lisa dan ibunya terpuruk dan
larut dengan kesedihan. Mereka justru berusaha tabah dan tawakal menerima suratan takdir dari
Sang Ilahi Robbi. Lisa juga begitu bangga dengan ibunya. Karena ibunya dapat memerankan dua
peran sekaligus, yaitu menjadi ayah dan ibu walaupun belum sempurna tetapi Lisa tetap bangga
kepadanya.
Pagi yang cerah, matahari bersinar sangat bersahabat. Pagi ini sebelum Lisa berangkat sekolah
ibunya tak lupa mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya.
“Selamat ulang tahun, Nak,” kata ibu sambil memeluk Lisa.
“Terima kasih, Bu. Ulang tahunku kali ini sangat berbeda. Tiada lagi senyuman manis dari Ayah,”
kata Lisa dengan wajah yang murung.
“Ini...” sambil memberikan sebuah gelang.
“Apa ini, Bu?” tanya Lisa.
“Ini gelang untukmu. Sebelum ayahmu meninggal ia berpesan pada ibu untuk memberikan gelang
ini padamu ketika kamu genap berusia 13 tahun. Ternyata jauh-jauh hari ayahmu telah
mempersiapkan itu untukmu.”
“Aku pasti akan menjaga gelang ini baik-baik.”
“Maafkan, Ibu. Ibu tidak bisa memberimu apa-apa.”
“Ibu tidak perlu meminta maaf padaku. Cukup sisipkan namaku dalam doa ibu.”
“Kamu memang anak yang baik Lisa.”
“Ibu kan pernah bilang, mensyukuri nikmat yang ada akan lebih membahagiakan dari pada sibuk
dengan keinginan yang belum tentu bermanfaat untuk kita.”
Setelah itu, Lisa pamit kepada ibunya untuk berangkat sekolah. Kesabaran, kebijakan, dan
pengorbanan ibunya dalam menghidupinya seorang diri menjadi inspirasi bagi Lisa untuk menghadapi
masalah yang telah menantinya. Karena selama kita hidup selama itu pula kita menghadapi masalah.
Jika ada orang yang tidak mau memiliki masalah sama saja ia ingin menutup matanya untuk selama-
lamanya. Itu juga kata-kata yang sering terucap dari mulut ibunya.
Sembilan kilo meter harus ditempuh Lisa untuk sampai di sekolahnya. Cuaca cerah yang
bersahabat membuat Lisa semakin kencang mengayuh sepedanya. Tetapi sepertinya ada yang
mengganjal di hati Lisa. Akhir-akhir ini sifat teman-temannya banyak yang berubah. entah apa
kesalahan yang telah Lisa perbuat. Padahal selama ini Lisa selalu berpkir sebelum bertindak. Tetapi ia
menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna, semua manusia pasti mempunyai keselahan
termasuk Lisa. Ia hanya bisa berharap semoga teman-temannya bisa memaafkan keselahannya.
Sesampai di sekolah Lisa langsung memasuki kelas. Jantung Lisa serasa berhenti berdetak. Tiada
seorang pun yang berada di kelas. Saat ini kelas bagaikan pemakaman yang gelap, sunyi dan sepi.
Bulu kuduk Lisa mulai merinding. Ia pun mencoba berlari keluar dari kelas. Akan tetapi entah apa
yang terjadi, kakinya terasa berat untuk diangkat sepertinya ada yang menahan kakinya. Tapi siapa?
Bukankah di sini tidak ada orang selain Lisa. Ia sekarang tak punya nyali untuk melihat ke belakang
dan melihat siapa sebenarnya yang menahan kakinya. Kini yang bisa ia lakukan hanya berteriak dan
terus berteriak agar ada orang yang mendengarkan suaranya. Tanpa terasa perlahan air mata mulai
menetes dan mulai menggenangi pipinya yang chabi. Ia hanya memikirkan kejadian-kejadian buruk
yang menimpanya jika ia tidak segera keluar dari sini.
Tiba-tiba lampu mulai menyala, dan terdengar suara serentak dengan ucapan
“Selamat ulang tahun, Lisa”.
Ternyata suara itu adalah suara teman-teman Lisa yang telah merencanakan ini jauh-jauh hari.
Sebagian besar teman-temannya memberikan kado padanya. Tanpa sengaja Ricky temannya, melihat
gelang yang indah dan melingkar di tangan Lisa. Ricky adalah teman sekelas Lisa yang sangat jahil.
Hampir semua temannya ia jahili tak ketinggalan Lisa. Dengan sengaja Lucky menyenggol Lisa dan
membuat Lisa terjatuh. Saat ia jatuh, Ricky segera mengambil gelangnya dan ketika ia ingin
mengambilnya Ricky justru melempar gelangnya ke arah Lucky. Itu pun berlangsung cukup lama.
Ketika Lisa berhasil merebut gelangnya dari Lucky, Ricky justru berusaha mengambilnya kembali.
Hingga gelang itu menjadi rebutan mereka berdua. Ricky tetap berusaha keras mempertahankan
gelang itu pada genggamannya. Hingga tak disangka gelang itu putus. Lisa tak lagi bisa menahan
amarahnya. Ia kecewa pada Ricky dan Lucky, karena mereka telah menghancurkan gelang
pemberian ayahnya.
Tet… tet… tet… tet…
Bel berbunyi panjang tanda kegiatan di sekolah telah usai. Semua anak-anak langsung berlari pulang.
Tetapi tidak untuk Lisa. Melihat Lisa kebingungan mencari salah satu manik-manik yang hilang, Ricky
dan Lucky merasa iba. Ketika Ricky ingin menghampiri Lisa, ia merasa kakinya menginjak sesuatu.
Ternyata benda yang diinjaknya adalah manik-manik yang sedang dicari Lisa. Ricky akhirnya
memberikan manik-manik itu pada Lisa dan meminta maaf.
“Maafin kami, ya,” kata Ricky.
“Kami tidak bermasud membuatmu sedih,” kata Lucky.
“Kalau hanya bicara itu memang mudah, tetapi coba kalan yang ada di posisiku,” jawab Lisa.
“Kami mengerti perasaanmu, mungkin jika kami yang berada di posisimu pasti kami akan
melakukan hal yang sama,” kata Ricky.
“Kalian tak kan pernah engerti perasaanku! Asal kalian tahu gelang ini pemberian dari ayahku dan
hanya ini yang aku punya,” jawab Lisa dengan nada tinggi
“Berapa sih harganya? Gelang murahan seperti itu saja diributkan. Masih mending aku mau minta
maaf,” kata Lucky dengan angkuh.
“Memang ini gelang murahan bagi kalian tetapi ini sangat berharga bagiku!”
Lisa pun segera meninggalkan tempat itu. Ricky sangat kecewa dengan perkataan Lucky pada
Lisa mereka pun bertengkar hebat.
Ketika ibu sedang menyiapkan makan siang, tiba-tiba Lisa datang dengan air mata yang tak henti
menetes. Lisa akhirnya menceritakan semuanya kepada ibunya.
“Kamu tidak boleh seperti itu! Ibu yakin mereka tidak sengaja.”
“Kenapa ibu jadi membela mereka? Ibu tidak merasakan apa yang aku rasakan.”
“Kamu salah, ibu merasakan apa yang kamu rasakan. Kalau ibu di posisimu pasti ibu akan
memaafkan mereka.”
“Tapi kenapa, Bu?”
“Karena mencari sahabat seperti mereka itu sangat sulit berbeda dengan mencari musuh.”
“Yang harus kamu ingat sahabat itu takkan sirna oleh amarah dan sahabat itu sedetik di mata
selamanya di jiwa”
“Aku baru mengerti arti sahabat yang sesungguhnya. Seharusnya aku bisa menahan amarahku.”
“Air tak selau jernih begitu pula perbuatan mereka padamu.”
“Iya bu, aku berjanji akan meminta maaf pada mereka. Terima kasih, Bu, telah mengajarkanku
arti persahabatan.”
Ibu hanya bisa tersenyum dan memeluk Lisa.
6) Tulislah komentar terhadap isi dan bahasa teks fiksi tersebut berdasarkan jawaban a – e!
…
1. Kisi-kisi Soal
No Kompetensi Dasar Bahan/Kel Materi Indikator Soal Teknik No.
. as/smt tes Soal
4.16 Menyajikan Menjadi Menjad 1. membuat komentar Tertuli 1
tanggapan Pembaca i tentang buku fiksi yang s 2
terhadap isi Efektif / Pembac dibaca 3
2. membuat komentar
buku fiksi Kelas VII / a tentang buku nonfiksi
4
nonfiksi 2 Efektif yang dibaca 5
yang dibaca
a. indeks c. glosarium
b. isi buku d. daftar pustaka
Cermati kutipan isi buku berikut untuk menjawab soal nomor 2 dan 3!
Rangking satu bukan segalanya. Rangking biasa saja, namun kepribadian baik, lebih
memperoleh kepercayaan. Saya sering bilang atasan bilang , “Saya tidak perlu orang pintar,
pintar kalau tidak bisa kerja sama percumaa!” Bayangkan dan resapkan ucapan seorang
pimpinan perusahaan ini. Tidak aneh, jika dianggap kepribadian tidak kooperatif, seorang
yang meraih rangking satu boleh jadi terpinggirkan dalam dunia kerja alias tidak sukses atau
mentok. Sukses di dunia karier tidak mudah, prestasi akademik saja tidak cukup sebagai
modalnya.
2. Komentar yang tepat untuk kutipan isi buku tersebut adalah ....
a. Buku tersebut memberikan kita motivasi untuk memperoleh rangking satu.
b. Buku tersebut memberikan informasi bahwa kerja sama sangat penting dalam dunia
kerja.
c. Buku tersebut memberikan informasi bahwa prestasi akademik tidak cukup dalam dunia
kerja.
d. Buku tersebut mengharuskan kita untuk belajar dengan giat agar mendapat rangking
satu karena hal tersebut dipertimbangkan dalam dunia kerja.
5. Yang bukan termasuk dalam identitas atau data buku adalah ....
a. nama pengarang c. judul buku
b. nama penerbit d. kualitas cetakan
a. Mengonsumsi nasi bersama mie akan menghasilkan kalori tinggi yang tidak baik bagi
tubuh.
b. Makan nasi bersama mie yang berkalori tinggi menyebabkan jumlah hormon insulin juga
tinggi.
c. Mengonsumsi nasi bersama mie sangat tidak baik bagi tubuh karena banyak
mengandung karbohidrat.
d. Makan nasi bersama mie sangat tidak baik bagi tubuh karena akan menghasilkan kalori
yang tinggi.
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
Siapa yang gak kenal dengan Adit, cowok berparas tampan kelahiran Bandung ini. Hampir
seluruh warga SMA Galapagos Bandung mengenalnya. Bintang Galapagos itulah julukan yang
sering dilontarkan kepadanya. Julukan ini memang pantas didapatnya selain tampan Adit
juga pintar bahkan ia mendapat juara 1 di kelasnya. Adit terkenal sangat ramah dan bertutur
kata sopan, mungkin ini salah satu alasan ia terpilih menjadi ketua OSIS pada tahun ajaran
baru ini.
9. Paragraf di atas termasuk struktur cerpen bagian ....
a. orientasi
b resolusi
.
c. komplikasi
d rangkaian peristiwa
.
10. Cara pengarang menggambarkan watak tokoh pada teks tersebut melalui .....
a. dialog
b analitik
.
c. dramatik
d tidak langsung
.
3. Kunci jawaban
Jawab
Uji Kompetensi
1. D
2. C
3. C
4. A
5. B
6. D
7. D
8. C
9. A
10. B
4. Pedoman penskoran