Anda di halaman 1dari 11

FORMAT JAWABAN TUGAS TUWEB/TTM

TUGAS 2

MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD/PDGK4504


Nama : RUDI HERU SETIAWAN
NIM : 857707002
SEMESTER 9
118/PGSD-S1
UPBJJ UT SEMARANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2023.2/2024.1
URAIAN TUGAS
1. Buatlah wacana jenis deskripsi (autobiografi) setidaknya 3 paragraf dan garis bawahi unsur
unsur pembangun wacananya! Skor 25
2. Buatlah Skenario Pembelajaran yang memuat 8 komponen Pendekatan Whole Language!
Skor 25.
3. Buatlah skenario pembelajaran berdasarkan pendekatan yang bertujuan untuk penguasaan
komunikasi! Skor 25.
4. Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru dapat menyusun strategi
pembelajaran dan menentukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebut.
Bu Sarah merupakan seorang guru di kelas V SD Maju Bersama. Pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh Bu Sarah adalah pembelajaran yang menyenangkan. Media
pembelajaran yang tersedia di kelas adalah lagu-lagu, boneka tangan, dan teks dongeng.
Dengan demikian bagaimana skenario pembelajaran yang harus dibuat Bu Sarah dengan
media yang tepat dengan tujuan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam bercerita!
Skor 25.

JAWABAN

1. Ini biografi tentang saya yang bernama lengkap Gerri Andra DJ, biasa juga dipanggil Gerri
sama teman-teman dan dikalangan keluarga saya dipanggil Nanda. Saya lahir di kota
Sanggau yang diperkirakan sekarang berjumlah 419.555 penduduk ini 17 tahun yang lalu
saya lahir tepatnya 6 Juli 1995. Saya anak pertama dari 3 bersaudara dari keluarga yang
sederhana dan adik saya itu keduanya perempuan. Adik saya yang pertama berumur 12
tahun dan sekarang duduk di kelas 6 SD dan adik saya yang bungsu sekarang masih dikelas
1 SD.
Ketika umur saya 5 tahun lebih saya disekolahkan oleh kedua orang tua saya, saya terpaksa
bersekolah di SD disebuah desa yang bernama jawai karena saya dan keluarga ikut pindah
rumah karena ayah saya dipindah tugaskan oleh perusahaannya. Disana saya bersekolah
dan mendapatkan teman yang menurut saya baik-baik semuanya, disekolah yang letaknya
di atas bukit dan dikelilingi oleh hutan yang masih alami itulah saya bersekolah. Tapi ketika
naik kelas 3 saya dan keluarga pindah lagi ke daerah perkebunan kelapa sawit disekitar
desa Semuntai. Saya melanjutkan sekolah di SDN 5 Semuntai yang berdekatan dengan
jalan raya dan sungai Kapuas. Disekolah saya dulu bersampingan dengan pemakaman
muslim dan dibelakang sekolah masih terdapat hutan yang lebat tapi sekarang mungkin
sudah mulai gersang karena banyaknya pembukaan perkebunan kelapa sawit di daerah
tersebut.
Setelah lulus SD saya pindah ke Sanggau lagi dan melanjutkan pendidikan di MTs N
Sanggau. Disekolah yang letaknya diatas bukit dan terdapat banyak tangga untuk menuju
keruangan atau kelas lainnya inilah saya cukup banyak belajar tentang Islam dan
hukumnya. Setiap pagi saya berjalan ke sekolah karena letaknya yg tidak terlalu jauh dari
rumah mungkin sekitar 5 menit jika berjalan kaki. Wilayah disekitar sekolahan saya
memang berkontur perbukitan dan lagi dalam masa pembangunan sekarang. Banyak oran
yang membangun tempat tinggal di sekitarnya termasuk saya dan keluarga yang terlebih
dahulu tinggal disekitarnya.

Mengelilingi dunia atau travelling adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Aku
baru bisa merasakannya setelah duduk di bangku kuliah. Di pertengahan semester 4, aku
mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi beberapa kampus di Brunei Darussalam.
Pintu rumah baru seakan terbuka saat aku mengijakkan kaki di sana.
Pemandangannya jauh berbeda dengan kampung halamanku. Di sana begitu sangat
banyak lahan kosong yang berdampingan dengan gedung-gedung tinggi. Saat aku berjalan
di trotoar, aku melihat semua kendaraan yang tampak hanyalah mobil dan sepeda. Seakan
masyarakat di sana tidaklah ada yang mengendarai motor. Pemandangannya sangatlah
mengejutkan untukku.
Kebiasaan masyarakat Brunei Darussalam terlihat sangat teratur dan menghargai
pejalan kaki. Saat aku berhenti di pinggir jalan, mobil-mobil di sana pun ikut berhenti
seakan memberiku jalan untuk menyebrang. Padahal, aku hanya sedang mengamati
sekitarku. Kelihatannya, tidak ada orang yang tergesa-gesa di sana atau sekedar
membunyikan klakson mobil. Situasinya terasa sangat tenang.
2. Berikut adalah contoh skenario pembelajaran yang memuat 8 komponen pendekatan
whole language;
Skenario Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Pendekatan Whole Language

Tujuan Pembelajaran:
• Siswa dapat menyimpulkan isi teks fiksi
• Siswa dapat menulis cerita fiksi

Alat dan Bahan:


• Buku cerita fiksi
• Spidol warna
• Kertas
• Gambar atau media lain

Prosedur Pembelajaran:

Kegiatan 1: Reading aloud

Guru membacakan buku cerita fiksi berjudul "Persahabatan Monyet dan Kelinci" kepada
siswa. Guru membacakan buku dengan intonasi yang tepat dan menarik perhatian siswa.

Komponen: Reading aloud

Pengembangan:
• Guru dapat menggunakan gambar atau media lain untuk membantu siswa memahami
cerita.
• Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman siswa
tentang cerita.

Contoh:
• Guru menunjukkan gambar monyet dan kelinci kepada siswa.
• Guru bertanya kepada siswa, "Apakah kalian tahu apa nama hewan ini?"
• Guru meminta siswa untuk menceritakan kembali bagian-bagian penting dari cerita.

Kegiatan 2: Sustained silent reading

Setelah guru membacakan buku, siswa diberikan waktu untuk membaca buku fiksi secara
mandiri. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk membaca dengan cermat dan
mencatat hal-hal penting dari cerita.
Komponen: Sustained silent reading
Pengembangan:
• Guru dapat memberikan daftar pertanyaan kepada siswa untuk membantu mereka
melacak hal-hal penting dari cerita.
• Guru dapat memberikan waktu lebih lama bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam
membaca.

Contoh:
• Guru memberikan daftar pertanyaan kepada siswa, seperti:
• Apa judul ceritanya?
• Siapa tokoh-tokoh dalam cerita?
• Apa yang terjadi pada tokoh-tokoh dalam cerita?
• Bagaimana cerita berakhir?

Kegiatan 3: Shared reading

Guru dan siswa bersama-sama membacakan buku cerita fiksi. Guru membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam membaca.

Komponen: Shared reading

Pengembangan:
• Guru dapat membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil.
• Guru dapat memberikan peran kepada siswa, seperti pembaca, penunjuk gambar, atau
pemberi penjelasan.

Contoh:
• Guru membagi siswa menjadi dua kelompok.
• Kelompok pertama bertugas membacakan buku, sedangkan kelompok kedua bertugas
menunjuk gambar sesuai dengan teks yang dibacakan.

Kegiatan 4: Journal writing

Siswa diminta menuliskan pendapatnya tentang buku cerita fiksi yang telah dibaca. Siswa
dapat menuliskan hal-hal yang disukai, tidak disukai, atau hal-hal yang ingin ditanyakan
tentang buku tersebut.

Komponen: Journal writing

Pengembangan:
• Guru dapat memberikan contoh jurnal writing kepada siswa.
• Guru dapat memberikan waktu lebih lama bagi siswa untuk menulis jurnalnya.

Contoh:
• Guru memberikan contoh jurnal writing kepada siswa, seperti:
• Saya suka cerita ini karena ...
• Saya tidak suka cerita ini karena ...
• Saya ingin tahu lebih lanjut tentang ...

Kegiatan 5: Guided reading

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok diberikan buku
cerita fiksi yang berbeda. Guru membimbing siswa untuk memahami isi teks dengan cara
mengajukan pertanyaan dan mengajak siswa berdiskusi.

Komponen: Guided reading

Pengembangan:
• Guru dapat memberikan pertanyaan yang lebih menantang kepada siswa.
• Guru dapat mengajak siswa untuk berdiskusi tentang tema atau pesan dari cerita.

Contoh:
• Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, seperti:
• Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita ini?
• Bagaimana cerita ini relevan dengan kehidupan kita?

Kegiatan 6: Guided writing

Guru membimbing siswa untuk menulis cerita fiksi. Guru memberikan contoh cerita fiksi
dan membantu siswa mengembangkan ide cerita.

Komponen: Guided writing

Pengembangan:
• Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis cerita fiksi
berdasarkan pengalaman mereka sendiri.
• Guru dapat memberikan umpan balik kepada siswa tentang tulisan mereka.

Contoh:
• Guru meminta siswa untuk menulis cerita fiksi tentang pengalaman mereka yang paling
berkesan.
• Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang tulisan mereka, seperti:
• Bagus sekali! Kamu menggunakan bahasa yang jelas dan menarik.
• Kamu bisa menambahkan lebih banyak detail untuk membuat ceritamu lebih hidup.

Kegiatan 7: Independent reading

Siswa diberikan waktu untuk membaca buku fiksi secara mandiri. Siswa dapat memilih
buku fiksi yang disukainya.

Komponen: Independent reading

Pengembangan:
• Guru dapat menyediakan berbagai macam buku fiksi untuk siswa, termasuk buku fiksi
yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan minat siswa.
• Guru dapat membuat sudut baca yang nyaman dan menarik bagi siswa.
• Guru dapat memberikan umpan balik kepada siswa tentang buku yang mereka baca.

Contoh:
• Guru menyediakan berbagai macam buku fiksi untuk siswa, seperti buku cerita anak,
novel remaja, dan komik.
• Guru membuat sudut baca di sudut kelas yang dilengkapi dengan tempat duduk yang
nyaman, lampu baca, dan rak buku.
• Guru meminta siswa untuk menuliskan ulasan tentang buku yang mereka baca.

Kegiatan 8: Independent writing

Siswa diberikan waktu untuk menulis cerita fiksi secara mandiri. Siswa dapat memilih tema
atau ide cerita yang disukainya.

Komponen: Independent writing

Pengembangan:
• Guru dapat memberikan waktu lebih lama bagi siswa untuk menulis cerita mereka.
• Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk membacakan cerita mereka
kepada teman-teman sekelasnya.

Contoh:
• Guru memberikan waktu 30 menit bagi siswa untuk menulis cerita fiksi.
• Guru meminta siswa untuk membacakan cerita mereka kepada teman-teman
sekelasnya.

Kesimpulan:

Skenario pembelajaran ini menerapkan 8 komponen pendekatan whole language, yaitu:


• Reading aloud
• Sustained silent reading
• Shared reading
• Journal writing
• Guided reading
• Guided writing
• Independent reading
• Independent writing

Dengan menerapkan pendekatan whole language, siswa dapat belajar bahasa secara alami
dan bermakna. Siswa dapat mengembangkan keterampilan membaca, menulis, menyimak,
dan berbicara secara bersamaan.

3. Skenario Pembelajaran dalam rangka Meningkatkan Penguasaan Komunikasi


melalui kegiatan Proyek Presentasi dapat dilakukan sebagai berikut:

Tujuan Pembelajaran:
• Meningkatkan penguasaan komunikasi siswa dalam bahasa Indonesia.
• Mengembangkan kemampuan siswa untuk berbicara dengan percaya diri dan efektif.
• Memahami pentingnya menyampaikan informasi secara jelas dan terstruktur.
Langkah-langkah Skenario Pembelajaran:

Pendahuluan:

• Guru memperkenalkan tujuan pembelajaran dan relevansinya dalam kehidupan


sehari-hari.
• Guru menjelaskan bahwa siswa akan bekerja dalam kelompok dan mempresentasikan
topik yang mereka pilih.
Kegiatan Inti:
1. Pemilihan Topik (Mendefinisikan Topik Presentasi)

• Siswa diberi kebebasan untuk memilih topik yang mereka minati atau yang relevan
dengan kurikulum.
• Mereka diminta untuk merumuskan tujuan presentasi dan audiens target.
2. Penelitian dan Pemahaman Materi (Pengumpulan Informasi)

• Siswa melakukan penelitian tentang topik mereka menggunakan sumber daya seperti
buku, internet, dan wawancara.
• Mereka merinci informasi yang relevan dan mengorganisasi data.
3. Perencanaan Presentasi (Mengembangkan Struktur)
• Siswa bekerja dalam kelompok untuk merencanakan presentasi mereka.
• Mereka merancang struktur presentasi, memilih metode visual yang sesuai, dan
menetapkan peran dalam tim.
4. Praktik dan Umpan Balik (Meningkatkan Keterampilan Berbicara)

• Setiap kelompok melakukan praktik presentasi sebelum presentasi sebenarnya.


• Guru memberikan umpan balik konstruktif dan siswa memberi umpan balik satu
sama lain.

Kegiatan Penutup:

5. Presentasi (Menyampaikan Informasi)

• Setiap kelompok memaparkan topik yang dimiliki ke depan kelas.


• Siswa mendemonstrasikan kemampuan berbicara, menyampaikan informasi secara
jelas, dan berinteraksi dengan audiens.
6. Refleksi dan Evaluasi (Merengkuh Pembelajaran)

• Siswa dan guru melakukan refleksi bersama setelah presentasi. Mereka membahas
kelebihan dan kekurangan presentasi.
• Siswa menilai kemajuan pribadi mereka dalam penguasaan komunikasi.
Evaluasi:

7. Sumber Belajar (Referensi dan Materi)


• Sumber belajar mencakup buku, internet, dan panduan presentasi.
• Media pembelajaran mencakup proyektor, komputer, dan peralatan presentasi.
8. Penilaian:
• Penilaian mencakup evaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya,
seperti kemampuan berbicara, kemampuan berkomunikasi, struktur presentasi, dan
efektivitas penggunaan media visual.
• Guru juga dapat menggunakan rubrik penilaian untuk memberikan umpan balik yang
jelas.
Dalam skenario ini, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan penguasaan
komunikasi mereka melalui proyek presentasi yang melibatkan pemilihan topik, penelitian,
perencanaan, praktik, dan presentasi. Mereka belajar untuk berbicara dengan percaya diri,
menyusun informasi dengan baik, dan berinteraksi dengan audiens dengan cara yang
efektif, sehingga meningkatkan keterampilan komunikasi mereka dalam bahasa Indonesia.

4. Bu Sarah dapat menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan media yang


tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam bercerita. Berikut ini adalah
skenario pembelajaran yang dapat dibuat:
1. Tujuan Pembelajaran:
Meningkatkan keterampilan siswa dalam bercerita melalui penggunaan media
pembelajaran yang menyenangkan.
2. Pengenalan Materi:
a. Bu Sarah memperkenalkan konsep dan teknik dasar bercerita kepada siswa.
b. Bu Sarah menjelaskan pentingnya keterampilan bercerita dan bagaimana
keterampilan tersebut dapat membantu dalam berkomunikasi dengan baik.
3. Demonstrasi:
a. Bu Sarah menggunakan lagu-lagu yang berkaitan dengan cerita sebagai media
pembelajaran.
b. Bu Sarah menyanyikan lagu dengan lirik yang mengandung cerita dan meminta
siswa untuk mendengarkan dengan seksama.
c. Setelah itu, Bu Sarah menggunakan boneka tangan untuk menggambarkan cerita
yang terkait dengan lagu yang telah disanyikan.
d. Bu Sarah menggunakan teks puisi yang menarik dan mengajak siswa untuk
membaca puisi tersebut dengan intonasi yang tepat.
4. Latihan dan Praktik:
a. Bu Sarah membagi siswa menjadi kelompok kecil dan memberikan tugas kepada
setiap kelompok untuk membuat cerita berdasarkan lagu, boneka tangan, atau teks
puisi yang telah diberikan.
b. Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat cerita dengan menggunakan
kreativitas dan imajinasi mereka.
c. Setelah selesai, setiap kelompok mempresentasikan cerita mereka kepada seluruh
kelas.
5. Refleksi dan Evaluasi:
a. Bu Sarah mendiskusikan cerita yang telah dipresentasikan oleh setiap kelompok.
b. Bu Sarah memberikan umpan balik positif dan konstruktif kepada siswa tentang
kekuatan dan kelemahan cerita mereka.
c. Bu Sarah mendorong siswa untuk memberikan komentar dan saran yang
membangun kepada kelompok lain.
Dengan menggunakan media pembelajaran yang menyenangkan seperti lagu-lagu,
boneka tangan, dan teks puisi, Bu Sarah dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang
menarik dan interaktif. Hal ini akan membantu meningkatkan minat dan motivasi siswa
dalam belajar serta mengembangkan keterampilan bercerita mereka.
Pembahasan
Belajar adalah segala proses atau kegiatan yang dilakukan oleh individu untuk memperbaiki
kualitas ilmu, tingkah laku dan kemampuan yang dimilikinya.

Demikian yang dapat saya sampaikan dalam tugas 2 MATERI DAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA SD/PDGK4504
.

TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai