Anda di halaman 1dari 7

Soal Ujian Akhir Semester Tahun Ajaran 2020/2021 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

UIN Alauddin Makassar

NAMA : MELINDA IRSAN

NIM : 20800120015

Mata Kuliah: Pembelajaran Literasi di Kelas Awal

1. Jelaskan pengertian Literasi dan langkah-langkah menciptakan kelas yang literat!

2. Bagaimana penilaian yang terkait mata pelajaran literasi di kelas!

3. Jelaskan membaca dan menulis permulaan dan terbimbing!

4. Jelaskan membaca dan menulis pemahaman dan kreatif di masa pandemi!

5. Jelaskan dan beri contoh media literasi yang Anda buat dalam vidio!

JAWABAN

1. Literasi adalah kemampuan dan keterampilan membaca, menulis, berbicara, menghitung,


dan memecahkan masalah, serta yang paling spesifik dari pengertian literasi adalah
kemampuan berbahasa seseorang atau peserta didik dalam lingkungan atau kehidupannya,
baik di rumah, sekolah, masyarakat dan lain-lain.
Langkah-langkah dalam menciptakan kelas yang literat adalah dengan melakukan
beberapa metode belajar sambil bermain, mengatur penempatan tempat duduk peserta
didik dan menyisipkan metode ceramah yang tetap mengutamakan akhlak dan perilaku
peserta didik. Alasan saya mengambil langkah-langkah belajar sambil bermain karena
anak-anak usia 17 tahun saja terkadang bosan/jenuh belajar, apalagi anak usia SD (7
tahun keatas). Mereka membutuhkan gaya belajar yang lebih bervariatif. Hal ini karena
anak usia sekolah dasar lebih senang bermain atau masih dunia bermain sehingga minat
belajar masih kurang. Saya ingin menerapkan pembelajaran yang seru kepada anak-anak
agar mereka betah selama pembelajaran dan apa yang saya jelaskan bisa mereka
mengerti. Yang tentunya tetap mengutamakan akhlak atau sikap yang baik dengan cara
tetap bersikap tegas dan selalu mengingatkan kepada anak-anak mengenai keutamaan
akhlak dan perilaku.
Adapun langkah-langkah yang pertama adalah dengan melakukan metode games
yang menarik dan tak lupa saya akan menyisipkan pembelajaran yang tentunya sesuai
dengan bahan ajar yang sudah disiapkan, metode seperti ini akan membuat suasana kelas
lebih hidup, anak-anak juga akan lebih aktif, meminimalkan rasa bosan hanya sekedar
belajar, serta membuat anak-anak tidak merasa tertekan berada didalam kelas sehingga
kemampuannya bisa mengalir, salah satunya adalah kemampuan literasi (berbahasa,
berbicara, menulis, menghitung, dll.). Langkah yang kedua adalah menumbuhkan
ketertarikan anak-anak dengan memasukkan misteri dalam pelajaran, dimana rasa ingin
tahu yang besar bisa menjadi celah untuk memancing minat dan ketertarikan belajar
peserta didik. Dengan cara, diakhir pembelajaran diberikan sebuah clue (petunjuk/teka-
teki) mengenai materi pembelajaran pertemuan berikutnya. Cara tersebut membuat tenaga
pendidik bisa mengukur seberapa besar anak-anak menantikan pembelajaran berikutnya.
Langkah yang ketiga adalah mengajak siswa untuk praktik, dengan memberikan contoh
tindakan secara langsung yang akan membuat peserta didik lebih mudah untuk
memahami pembelajaran dan tenaga pendidik juga bisa mengukur kemampuan setiap
siswa. Mengenai keutamaan Akhlak dan perilaku akan mengalir dengan sendirinya
selama proses pembelajaran.

2. Penilaian yang pertama kali dilihat adalah Akhlak siswa. Karena menanamkan
sikap/perilaku (akhlak) yang baik akan membuat kita merasa tenang dalam melakukan
proses pembelajaran. Penilaian Akhlak peserta didik akan mengalir dengan sendirinya
selama proses pembelajaran. Penilaian yang kedua adalah kemampuan/keterampilan
literasi peserta didik yang terdiri dari kemampuan berbahasa, menghitung, membaca,
menulis dan kemampuan yang lainnya. Penilaian yang lain adalah berpikir kreatif, aktif,
kritis dan pemecahan masalah. Yang akan mengalir bersamaan dengan akhlak dan
keterampilan literasi peserta didik selama proses pembelajaran.
3. Membaca dan menulis permulaan terbimbing
Membaca dan menulis permulaan merupakan keterampilan yang dibutuhkan siswa untuk
membantunya menjadi seorang pembaca dan penulis yang baik, yang terdiri dari:
Pengetahuan huruf
Siswa diperkenalkan tentang huruf dan pengenalan bagaimana membentuknya. Dari
kegiatan tersebut siswa bisa mengetahui jenis huruf dari nama temannya. Ia akan
belajar bahwa huruf terdiri dari berbagai bentuk dengan berbagai bunyi. Suatu saat
siswa akan menemukan suatu bunyi bisa di presentasikan berbeda misalnya “A” dan
“a”.
Misalnya lagi menempelkan onbjek di setiap huruf dai namanya, siswa secara tidak
langsung sedang belajar bagaimana menulisnya. Pada kegiatan tersebut siswa dapat
menemukan nama-nama benda yang dimulai dengan huruf tertentu. Misalnya
menemukan benda yang diawali dengan huruf “P”. siswa harus menggunting dan
menempelkan gambar yang sesuai dengan intruksi. Kegiatan menulis awal dilakukan
dengan melengkapi huruf yang ada.
Pengetahuan Bunyi
Kemampuan peserta didik membedakan bunyi dan perlu mengetahui bahwa kata
terbentuk dari bunyi yang berbeda. Misalnya dengan kartu huruf dapat membantu
siswa untuk mengembangkan pengetahuan bunyi. Setelah bermain huruf dengan kartu
huruf, siswa bisa menuliskan kata-kata yang sudah dibacanya. Serta siswa juga belajar
menulis kata.
Pengetahuan Tulisan
Siswa perlu mengetahui bahwa tulisan memiliki makna. Mereka bisa melihat tulisan
di sekitar mereka. Bukan hanya dibuku saja. Misalnya guru menunjuk kata yang
dibacanya. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan kata yang diucapkan dengan
tulisannya. ]
Keterampilan Bercerita
Siswa memiliki keterampilan untuk bercerita, menggambarkan objek atau kejadian
didpan guru dan teman-temannya. Untuk mengasahnya, guru bisa menggunakan buku
cerita. Siswa bisa menggambarkan benda atau kejadian yang dilihatnya dari buku,
memprediksi apa yang akan terjadi atau menceritakan kemabli secara lisan.
Pertanyaan yang diajukan sebaiknya adalah pertanyaan terbuka yang kemungkinan
siswa memiliki jawaban-jawaban alternatif. Misalnya: kemungkinan siswa hanya
akan menggambarkan bola dan menulis “b” untuk kata bola. Guuru kemudian bisa
menulis lengkap “bola” dibawah huruf yang ditulis siswa. Guru menulis kata tersebut
dihadapan siswa sehingga siswa bisa melihat cara menulis bola dan mengucapkannya
bersama guru.
Ketertarikan terhadap buku atau tulisan
Agar siswa menyenangi buku bacaan, guru perlu memilih buku yang memiliki
pambar yang menarik. Saat membacanya, guru bisa membaca teks, kemudian
menunjuk gambarnya.
Penguasaan kosakata
Penguasaan kosakata yang beragam akan sangat membantu siswa saat menulis.
Semakin banyak teks dibaca, semakin banyak pula kosa kata yang akan dikuasai
siswa. Dengan cara membacakan buku dengan cerita yang beragam.
Handwriting
Bentuk tulisan siswa dipengaruhi bagaimana ia membentuknya dan bagaimana sikap
duduk siswa saat menulis.. Penulisan huruf tidak bisa dianggap sebagai sesuatu hal
yang ringan karena penulisan huruf berpengaruh terhadap minat siswa dalam menulis.
Misalnya melakukan kegiatan handwriting dapat dilakukan secara reguler seminggu
sekali. Paling lama kegiatan tersebut 30 menit. Dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
 Guru meminta siswa untuk menemukan benda-benda yang dimulai dengan
huruf tertentu. Misalnya huruf c
 Guru menuliskan kata yang ditemukan siswa di papan tulis dengan contoh
tulisan benar
 Guru kemudian meminta siswa menuliskan huruf depannya, yaitu c
 Guru meminta siswa menulis huruf diawan dan melatihnya, kemudian siswa
menuliskan dibuku bergaris.

4. Membaca dan menulis pemahaman dan kreatif di masa pandemi yaitu:


1. Siswa diminta merangkum beberapa materi pelajaran. Materi tersebut
tentunya berkaitan dengan materi disemester tersebut. Materi bisa dicari
dibuku paket yang sudah dibagikan bisa juga mencari di internet. Lalu hasil
rangkuman itu difoto dan dikirim lewat wa. Disamping mengembangkan
minat membaca, secara otomatis juga akan menambah wawasan serta kosa
kata siswa.
2. Membuat video Membacakan puisi karya masing-masing, lalu mengirimkan
video tersebut kepada gurunya
3. Siswa bisa diberi tugas menceritakan pengalaman selama pandemi, tetappi
tetap membatasi tugas-tugas yang diberikan agar anak tidak lelah dan jenuh
dalam mengerjakan tugasnya.
4. Siswa bisa menuliskan minat-minat serta hobinya, sehingga siswa akan
terlatih menulis serta terlatih dalam membuat sebuah kalimat.
5. Agar tidak bosan hanya sekedar belajar, siswa bisa diminta membaca novel
atau menonton film edukasi lalu menceritakan ulang ketika melakukan
proses pembelajaran daring. Misalnya lewat ZOOM MEETING. Tetapi jika
tidak menggunakan aplikasi zoom, siswa tersebut menuliskan pendapat
mengenai film yang ia nonton lalu mengirim tugas tersebut kepada guru
yang bersangkutan.

5. PUTAR TEBAK (PUTEK) DAN PAPAN PENJUMLAHAN ANAK KELAS


AWAL
Putar Tebak (Putek) adalah media belajar anak kelas awal yang digunakan
dengan cara memutar roda, sehingga ketika panah tertuju pada satu gambar maka
anak-anak mencari gambar yang cocok dan menempelkannya pada gambar yang
tersedia. selain itu, anak-anak juga harus menyebutkan nama dari gambar
tersebut.
Media belajar papan Penjumlahan adalah media belajar anak kelas awal yang
digunakan untuk mengenalkan serta mengajarkan kepada anak-anak mengenai
perhitungan (penjumlahan). Cara menggunakan media ini dengan menempelkan
jumlah jawaban yang dianggap benar. Dan jika peserta didik tidak bisa
menjawab langsung atau spontan menjawab maka bisa menggunakan manipulasi
jari yang sudah disiapkan pada bagian kanan dan kiri media tersebut.
langkah-langkah pembuatan media belajar Putek (Putar Tebak) dan penjumlahan
untuk anak kelas awal.
Alat ;
Gunting
Gergaji kecil
Pensil
Spidol warna
Penghapus
Penggaris
Bahan ;
Kertas karton
Gabus
Kertas bergambar angka,bintang, hewan dan buah
Kardus
Lem
Tusuk sate
Kain perekat
Kain keras

Pelaksanaan pembuatan media belajar Putek (Putar Tebak)


1. Lem kertas bergambar hewan dan buah pada kardus yang disiapkan lalu ketika
lem sudah kering, gunting kardus sesuai bentuk gambar
2. Gunting kain perekat sesuai dengan kebutuhan dan lem pada setiap gambar
hewan dan buah yang sudah digunting
3. Potong gabus membentuk bulat (roda) setelah itu lubangi tengah gabus
menggunakan tusuk sate
4. Potong 2 gabus membentuk tiang/penyangga roda putaran jangan lupa beri
lem serta menusuk kedua gabus menggunakan tusuk sate agar penyangga kuat
5. Buat sketsa gambar yang membentuk bulat (roda) pada kertas karton dan
jangan lupa gunting lalu lem kertas karton pada gabus
6. Lem kertas karton pada gabus
7. Buat garis pada kertas karton untuk pemisah antar gambar-gambar yang
digunting tadi
8. Selanjutnya lem gambar hewan dan buah pada kertas karton yang sudah di
beri garis pemisah.
9. Kemudian untuk menyatukan antara roda dan penyangga gunakan tusuk sate
lalu, tusuklah bagian tengah penyangga sesuaikan dengan lubang roda yang
sudah di tusuk tadi.
10. Setelah itu beri penyangga bagian bawah sesuaikan dengan bentuknya agar
roda Putek kuat berdiri.

Pelaksanaan pembuatan media belajar papan Penjumlahan


1. Lem kertas bergambar angka dan bintang pada kardus dan ketika lem kering
gunting sesuai bentuk gambar
2. Gunting perekat kain lalu lem pada setiap gambar yang sudah di gunting
3. Gunting kardus sesuai ukuran yang dibutuhkan dan jangan lupa cocokkan juga
pada ukuran roda Putek
4. Selanjutnya lem kertas karton sesuai bentuk dari kardus yang sudah di potong
tadi
5. Siapkan gambar yang sudah diberi perekat lalu lem pada kardus yang sudah
di beri kertas karton jangan lupa susun gambar sesuai yang di inginkan
6. Kemudian untuk bentuk manipulasi tangan siapkan kain keras lalu sketsa
tangan kemudian gunting. Untuk ukurannya silahkan sesuaikan dengan bentuk
papan (kardus)
7. Beri perekat kain disetiap ujung jari setelah itu lem kain keras pada ujung atas
kanan dan kiri papan (kardus).
8. Setelah semuanya sudah siap maka letakkan papan penjumlahan tersebut
didepan roda Putek
Manfaat media belajar Putek dan Penjumlahan untuk anak kelas
awal sebagai berikut:
1. Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengenal dan
memahami bentuk, dan ukuran dari suatu gambar
2. Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengarahkan mata,
tangan serta pikirannya dalam mengenal suatu gambar
3. Dapat meningkatkan memori (ingatan) peserta didik dalam mengingat gambar
yang mereka jumpai sebelumnya.
4. Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah
5. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengenal angka-angka serta
melakukan penjumlahan dari suatu angka yang tersedia
6. Dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik tampil didepan teman-
teman kelasnya

Manfaat lain dari media Putek dan Penjumlahan anak kelas awal
1. Dapat mengurangi kejenuhan peserta didik dalam belajar karena di baur
dengan belajar sambil bermain
2. Dalam pembelajaran peserta didik bisa langsung berinteraksi dengan guru
sehingga terjalin respon timbal-balik
3. Dapat melatih rasa percaya diri peserta didik untuk tampil di depan teman-
temannya
4. Pengajaran bisa lebih menarik
5. Pembelajaran menjadi lebih inetaraktif dan banyak melibatkan partisipasi
peserta didik
6. Media dapat digunakan dengan mudah

Anda mungkin juga menyukai