Anda di halaman 1dari 6

TA – 1 Keterampilan Menulis

HARI, TANGGAL : MINGGU, 30 OKTOBER 2022


FAKULTAS : PENDAS PGSD S1
KODE/ MATA KULIAH : PDGK 4305/ KETERAMPILAN MENULIS
SKS :2
MODUL : 1-2
WAKTU : 60 menit
TUTOR : SUHARYADI, S. Pd., M.Pd.

Petunjuk Umum

1. Tulis ‘TA-1 Keterampilan Menulis’ pada lembar jawaban atas tengah, kemudian di
bawahnya dari garis tepi kiri (atas ke bawah) tulis nama, no urut, nim, dan program jurusan.
2. Jawaban dibuat dengan microsoft word, bentuk PORTRAIT dengan huruf Times New
Roman - 12, jarak antarbaris 1,5. File dinamai ‘NO_NAMA_PGSD7C_TA1
Contoh: 01_Suhar_PGSD7C_TA1
3. Jawaban ditunggu paling lambat Selasa, 1 November 2022, dikirimkan ke WA Tutor.

Soal

1. Jelaskan kesulitan apa saja yang Anda alami dalam menulis atau mengarang! Bagaimanakah
cara mengatasinya?
2. Perhatikan kutipan berikut!
“Pendekatan eksperiental learning (belajar berdasarkan pegalaman) mengacu pada proses
pembelajaran di mana anak selaku pembelajar berinteraksi langsung dengan realitas yang
dipelajarinya. Kegiatan belajar ini menjadikan anak terlibat langsung dengan isu atau
masalah yang dipelajarinya. Mereka diarahkan untuk dapat memahami konsep yang
dipelajari dan menghubungkannya dengan konteks. Menurut Kolb (1984), penerapan
pendekatan belajar ini akan mendorong anak untuk mampu membangun pengetahuannya
secara mandiri.”
Sebut dan jelaskan ciri-ciri yang terdapat dalam kutipan tersebut sebagai karya ilmiah!
3. Jelaskan pendekatan menulis sebagai proses! Bagaimanakah implikasi pendekatan tersebut
dalam pembelajaran menulis di SD?
4. Susunlah 3 buah paragraf tentang suka duka sebagai guru SD yang didalamnya digunakan
kata-kata denotatif dan konotatif, bersinonim, serta umum dan khusus!
5. Apakah yang dimaksud kalimat efektif? Mengapa dalam menulis seorang penulis harus
menggunakan kalimat efektif?
6. Perbaiki kalimat berikut agar efektif!
a. Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar.
b. Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah.
c. Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku.
d. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.
e. Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah
terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu.
f. Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
TA – 1 Keterampilan Menulis

NAMA : DIAH AYU MEILIANTI PUTRI


NO. URUT : 20
NIM : 857682732
Program jurusan : PGSD-C

1. Jelaskan kesulitan apa saja yang Anda alami dalam menulis atau mengarang! Bagaimanakah
cara mengatasinya?
Jawab:
Menurut saya, kendala yang dihadapi adalah terlalu banyaknya ide yang kadang muncul
sehingga menyulitkan saya untuk menulis ditambah saya adalah seorang yang pelupa. Cara
yang saya tempuh untuk mengurangi kesulitan tersebut adalah menulis di buku catatan atau
mengetiknya di catatan HP, kemudian memulai berpikir pelan-pelan dan sistematis lalu
menuliskan ide juga secara perlahan. Akan tetapi ketika pemikiran dan ide-ide lain muncul
yang mulai mengacaukan konsentrasi, maka saya akan menulis dengan singkat agar tidak
lupa tentang ide yang muncul sekejap tadi.

2. Perhatikan kutipan berikut!


“Pendekatan eksperiental learning (belajar berdasarkan pegalaman) mengacu pada proses
pembelajaran di mana anak selaku pembelajar berinteraksi langsung dengan realitas yang
dipelajarinya. Kegiatan belajar ini menjadikan anak terlibat langsung dengan isu atau
masalah yang dipelajarinya. Mereka diarahkan untuk dapat memahami konsep yang
dipelajari dan menghubungkannya dengan konteks. Menurut Kolb (1984), penerapan
pendekatan belajar ini akan mendorong anak untuk mampu membangun pengetahuannya
secara mandiri.”
Sebut dan jelaskan ciri-ciri yang terdapat dalam kutipan tersebut sebagai karya ilmiah!

Jawab:
Aspek Karangan Ilmiah
Sasaran Guru dan mereka yang berkecimpung atau berminat terhadap dunia pendidikan.
Pembaca
Tujuan Menjelaskan tentang pendekatan eksperiental learning (belajar berdasarkan
pegalaman) dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Isi Memaparkan pemikiran dan kajian teoretis menurut ahli teori pendidikan.
Bahasa Bahasa dan kata-kata yang digunakan lugas, mengandung istilah keilmuan dalam
bahasa asing, penggunaan katanya juga baku, tidak menimbulkan penafsiran
yang berbeda antar pembaca.
Penyajian Paparan bukan hanya sekedar pendapat pribadi melainkan mengutip pendapat
ahli yang sudah diakui.

3. Jelaskan pendekatan menulis sebagai proses! Bagaimanakah implikasi pendekatan tersebut


dalam pembelajaran menulis di SD?
Jawab:
Pendekatan menulis sebagai proses adalah pendekatan yang memandang bahwa kemampuan
dan kegiatan menulis atau mengarang merupakan sebuah proses. Kegiatan menulis adalah
sebuah rangkaian kegiatan utuh yang terdiri dari tahap prapenulisan, penulisan, dan
pascapenulisan.
Implikasi pendekatan bahwa menulis adalah proses dalam pembelajaran di SD
a) Pada kelas rendah, biasanya pada kelas 1 kita bisa awali dengan memperkenalkan mereka
dengan lagu “ABC” sambil mengajarkan lagu kita bisa memberikan contoh penulisan
huruf di papan tulis sekaligus meminta anak didik kita untuk menulis di buku mereka
masing-masing, tidak perlu terburu-buru hingga 26 huruf sekaligus. Dalam tahap ini,
guru dapat memantau cara siswa dalam memegang pensil dan memberi tahu cara
memegang pensil dengan benar karena ini sangat fundamental untuk tahap-tahap
berikutnya. Pada pertemuan berikutnya guru dapat mengajarkan menulis nama-nama
benda dengan cara disekat-sekat per huruf sambil memantau perkembangan setiap siswa
hingga mereka mampu mengeja dan menuliskan nama-nama tersebut menjadi satu kata
utuh tanpa disekat. Pertemuan berikutnya siswa dapat diminta untuk menuliskan nama
mereka masing-masing karena tentu ini lebih mudah diingat, lalu naik tingkat siswa dapat
diminta untuk menuliskan nama-nama hewan yang cukup umum agar mereka lebih
mudah.
b) Pada kelas tinggi siswa sudah bisa diajak berimajinasi, misalkan kita meminta siswa
untuk menulis dengan topik pengalaman liburan Idul Fitri ke rumah nenek secara
mendasar dengan sendirinya siswa akan mengingat-ingat kejadian apa saja yang mereka
dan keluarga lakukan selama di rumah nenek. Guru dapat memberikan penguatan berupa
kapan mereka pergi ? Siapa saja yang mereka temui di sana ? Apa saja hidangan yang
disajikan ? Berapa lama mereka tinggal ? dan masih banyak lagi sugesti yang dapat
diberikan. Setelah melalui fase prapenulisan bagian awal, isi, dan akhir melalui
penguatan-penguatan tadi berikutnya siswa dapat diminta langsung menuliskan ide-ide
mereka yang telah terimajinasikan tersebut ke dalam buku tidak perlu terburu-buru dan
takut salah yang penting anak didik mau menulis dulu. Berikan waktu selagi mereka
menulis sambil guru dapat keliling melihat tulisan masing-masing siswa. Setelah semua
selesai menulis guru dapat meminta siswa untuk maju ke depan kelas untuk membacakan
pengalaman mereka masing-masing. Pada tahap ini dinamakan tahap pascapenulisan.

4. Susunlah 3 buah paragraf tentang suka duka sebagai guru SD yang didalamnya digunakan
kata-kata denotatif dan konotatif, bersinonim, serta umum dan khusus!
Jawab:
Suka duka menjadi guru

Dua tahun telah berlalu. Tepatnya tanggal 28 Pebruari 2020, Aku diterima dengan
tangan terbuka oleh rekan dan teman sejawat Di Sekolah Dasar Negeri 2 Kamolan.
Meskipun agak canggung juga karena Aku baru pertama kali langsung dipanggil dengan
sebutan “Ibu Guru”. Ada rasa bangga dan haru ketika mendengar sapaan tersebut. Aku
langsung mengisi di kelas 2. Karena Guru yang Aku gantikan posisinya memasuki masa
pensiun atau purna tugas.
Hari demi hari Aku lalui dengan penuh kegembiraan. Sebagian besar siswa-
siswinya santun dalam bertutur kata serta tingkah lakunya.
Tatkala musim buah tiba, kegembiraanku bertambah. Banyak pohon buah-
buahan ditanam di areal halaman dan serambi belakang sekolah. Beberapa diantaranya :
buah mangga, jeruk, dan kelengkeng. Itulah alasanku mengapa aku sangat senang
mengabdikan diriku di Sekolah Dasar Negeri 2 Kamolan.

5. Apakah yang dimaksud kalimat efektif? Mengapa dalam menulis seorang penulis harus
menggunakan kalimat efektif?
Jawab:
a. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu mewakili gagasan, pikiran, dan perasaan
penulis sehingga dapat dipahami dengan tepat oleh pembaca seperti yang dipikirkan dan
dirasakan penulisnya.
b. Selain agar maksud tersampaikan dengan jelas alasan mengapa penulis harus
menggunakan kalimat efektif adalah didasarkan atas kevariasian. Kevariasian
menawarkan kesegaran bagi pembaca berguna menjaga selera pembaca tetap baik dan
menghindarkan dari kebosanan.

6. Perbaiki kalimat berikut agar efektif!


a. Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar.
Amara pergi ke sekolah kemudian ke rumah temannya untuk belajar.
b. Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah.
Mahasiswi yang terkenal di perguruan tinggi itu mendapat hadiah.
c. Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku.
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku.
d. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.
e. Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah
terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu.
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang terlanjur meninggalkan
rasa kemanusiaan.
f. Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.

Anda mungkin juga menyukai