Anda di halaman 1dari 105

TUGAS TUTON 2 PTK

1) Buatlah Sebuah Rencana PTK !


Jawab :

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI GAYA DAPAT MENGUBAH GERAK SUATU BENDA

MELALUI MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER GASAL

SDN 2 KAMOLAN TAHUN 2022/2023

OLEH
DIAH AYU M.P
NIM. 857682732

UPBJJ UT SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022

1
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran IPA di tingkat Sekolah Dasar merupakan mata pelajaran


yang mencakup materi cukup luas. Guru diwajibkan menyelesaikan target
ketuntasan belajar dan nilai siswa, sehingga perlu perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode, media atau alat
peraga dan strategi belajar yang tepat. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk
siswa di SD mecangkup konsep-konsep yang harus disederhanakan sesuai
peristiwa yang benar-benar terjadi atau sudah pernah di alami oleh siswa.
Dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar siswa mendapatkan pengetahuan
melalui praktik, meneliti secara langsung dan bereksperimen terhadap obyek-
obyek yang akan dipelajari, sehingga pembelajaran akan lebih bermanfaat
dan efektif.
Namun, pada kenyataannya yang terjadi di SD siswa tidak
mendapatkan pengetahuan melalui praktik dan bereksperimen terhadap obyek
obyek yang dipelajari, sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran.
Siswa hanya diminta mempelajari dan menghafal tentang materi yang ada di
buku. Menghafal materi hanya bisa dilakukan oleh beberapa siswa. Selain itu
menghafal juga membuat siswa akan mudah lupa. Akhirnya hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA rendah.
Hasil analisis terhadap nilai ulangan harian dan ulangan akhir
semester I tahun 2022/2023 siswa kelas IV SDN 2 Kamolan Kecamatan Kota
Blora pada Mata pelajaran IPA materi gaya dapat mengubah gerak suatu
benda belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang di tetapkan
yaitu 70. Hasil Nilai Ulangan Harian Semester Gasal tahun 2022/2023 siswa
kelas IV SDN 2 Kamolan Kecamatan Kota Blora pada mata pelajaran IPA di
peroleh nilai terendah 30, nilai tertinggi 90, dan nilai rata –rata 67. Dari 20
siswa yang mencapai KKM hanya 9 siswa. Rendahnya hasil belajar siswa
3

pada mata pelajaran IPA disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah
penggunaan metode yang kurang tepat dan kurang menarik. Oleh karena itu
diperlukan suatu solusi dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat.
Dari uraian masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
IPA yang telah berlangsung kurang berjalan dengan baik. Masalah – masalah
yang timbul dalam pembelejaran di atas merupakan suatu kendala yang
menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik. Masalah-
masalah tersebut yang meyebabkan hasil belajar IPA yang dicapai rendah
atau masih dibawah KKM. Permasalahan tersebut perlu segera diatasi. Salah
satu caranya adalah dengan memberikan tindakan berupa metode
pembelajaran Children Learning in Science ( Tina Dahlan,2010: 6 ).
Model children Learning in Science merupakan suatu cara
menyampaikan pelajaran dengan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis,
analisis, dan argumentative (ilmiah) dengan menggunakan langkah-langkah
tertentu menuju kesimpulan. Dalam proses belajar mengajar dengan model
Children Learning in Science , siswa diajarkan untuk mengembangkan cara
berfikir ilmiah dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip.
Drangan demikian, siswa dapat memahami secara langsung dengan
melakukan pengamatan, serta siswa dapat menarik kesimpulan dari proses
yang diamatinya. Model Pembelajaran Children Learning in Science sangat
teoat diterapkan pada materi gaya dapat mengubah gerak suatu benda kelas
IV SDN 2 Kamolan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan menuangkan
dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang berjudul “ Peningkatan Hasil
Belajar IPA Materi Gaya Dapat mengubah Gerak Suatu Benda Melalui
Model Children Learning in Science Pada Siswa Kelas IV Semester Gasal
SDN 2 Kamolan Tahun 2022/2023 ” sehingga di peroleh gambaran secara
tepat dan akurat sebagai upaya perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran
khususnya untuk bidang studi IPA.
4

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat
didentifikasikan masalah-masalah dalam Penelitian Perbaikan
Pembelajaran di kelas IV SDN 2 Kamolan sebagai berikut :
a. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
kurang bervariasi sehingga kemampuan siswa dalam memahami IPA
menjadi rendah.
b. Siswa kurang memahami konsep yang diberikan oleh guru dalam
pembelajaran.
c. Ketika pembelajaran berlangsung banyak siswa yang belum antusias
dalam belajar, memperhatikan,bertanya, apalagi mengemukakan
gagasan atau pemikirannya akibat hasil pembelajaran menjadi rendah.
d. Siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran, guru masih dominan
dalam pembelajaran dikelas.

C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak kabur, maka diperlukan
pembatasan masalah meliputi :
a. Kurangnya motivasi siswa pada pembelajaran IPA pada materi Gaya
Dapat Mengubah Gerak Suatu Benda pembelajaran IPA siswa kelas 4
semester gasal SDN 2 Kamolan tahun pelajaran 2022/2023.
b. Hasil belajar siswa masih rendah berdasarkan nilai ulangan hanya 4
siswa yang tuntas KKM dari seluruh siswa di kelas yang berjumlah 12
siswa.
c. Model pembelajaran yang diterapkan sebelumnya kurang inovatif
sehingga motivasi dan hasil belajar siswa masih rendah.
5

D. Rumusan Masalah
Berdasarakan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka masalah
pokok yang akan di teliti adalah “ Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi
Gaya Dapat mengubah Gerak Suatu Benda Melalui Model Children
Learning in Science Pada Siswa Kelas IV Semester Gasal SDN 2
Kamolan Tahun 2022/2023 ”
Untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian, maka penulis
merumuskan masalah tersebut, sebagai berikut :
1. Bagaimanakah peningkatan motivasi belajar IPA pada materi pokok Gaya
Dapat mengubah Gerak Suatu Benda melalui model Children Learning in
Science pada kelas IV SDN 2 Kamolan tahun pelajaran 2022/2023?
2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar IPA pada materi Gaya Dapat
mengubah Gerak Suatu Benda melalui model Children Learning in
Science pada siswa kelas IV semester gasal SDN 2 Kamolan Tahun
Pelajaran 2022/2023 ?
3. Bagaimakah peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA pada materi Gaya
pokok Gaya dapat mengubah Gerak Suatu Benda melalui model Children
Learning in Science pada siswa kelas IV semester gasal SDN 2 Kamolan
Tahun Pelajaran 2022/2023?
6

E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi pokok gaya
melalui penerapan model Children Leraning in Science di kelas IV SDN
2 Kamolan ?

2. Tujuan Khusus
Berasal dari rasa ketidakpuasan terhadap hasil pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran IPA materi gaya maka yang menjadi
tujuan khusus dari kegiatan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini,
adalah :
a. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA pada materi
gaya dapat mengubah gerak suatu benda di kelas IV SDN 2 Kamolan
dengan menggunakan penerapan metode pembelajaran Children
Learning In Science.
b. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi
gaya dapat mengubah gerak suatu benda di kelas IV SDN 2 Kamolan
dengan menggunakan penerapan metode pembelajaran Children
Learning In Science.
c. Untuk mendeskripsikan tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPA pada materi gaya dapat mengubah gerak suatu benda di kelas IV
SDN 2 Kamolan dengan menggunakan penerapan metode
pembelajaran Children Learning In Science.

F. Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian pada materi gaya di kelas IV SDN 2
Kamolan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para siswa, sekolah,
guru, khususnya maupun pihak-pihak yang terkait pada dunia pendidikan
dalam rangka mensukseskan Kurikulum Merdeka yang telah ditetapkan oleh
7

Pemerintah Republik Indonesia. Setidaknya manfaat penelitian perbaikan


kelas ini dijabarkan sebagai berikut :
1. Bagi siswa
a. Dengan menggunakan model Children Learning in Science siswa
diharapkan dapat belajar secara aktif dan dapat mengembangkan
potensi yang dimiliki.
b. Dengan menggunakan model Children Learning in Science membantu
siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru
a. Membantu memberikan solusi dan mempermudah dalam
penyampaian pelajaran IPA dengan menggunakan model Children
Learning in Science pada materi gaya dapat mengubah gerak suatu
benda.
b. Menambah wawasan bagi guru tentang metode pembelajaran yang
dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah
a. Penelitian ini diharapkan memberikan masukan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA melalui penerapan metode Children
Learning in Science yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik
pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah.
8

BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori
1. Hakekat Motivasi
1) Pengertian Motivasi
Motivasi adalah hasrat atau dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu.
Secara bahasa, motivasi berasal dari akar kata bahasa Latin yaitu
“movore”, yang artinya adalah gerak atau dorongan untuk bergerak.
Sementara itu, dalam bahasa Inggris, motivasi dikenal dengan sebutan
“motive” yang artinya daya gerak atau alasan.
Apabila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, asal kata motivasi adalah
“motif”, yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang melakukan
sesuatu. Motif menjadi dasar dari kata motivasi yang bisa diartikan
sebagai daya penggerak yang telah aktif. Maka dari itu, dengan kata lain
pengertian motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong
tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi
kebutuhan.
Pandangan Para Ahli Tentang Motivasi
Pandangan Weiner Tentang Motivasi
Bernard Weiner menjelaskan bahwa motivasi adalah kondisi internal yang
membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan
tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.

Pandangan John W Santrock Tentang Motivasi


Seorang psikolog pendidikan, John W Santrock, mengungkap bahwa
motivasi adalah proses memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku.
Perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan
bertahan lama.
9

Pandangan Abraham Maslow Tentang Motivasi


Abraham Maslow berpendapat bahwa motivasi adalah sesuatu yang
bersifat konstan (tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan bersifat
kompleks, dan hal itu kebanyakan merupakan karakteristik universal pada
setiap kegiatan organisme.

Pandangan Thomas M. Risk Tentang Motivasi


Thomas M. Risk dalam bukunya yang berjudul Principles and Practices of
Teaching in Secondary Schools, menyebut bahwa motivasi adalah usaha
yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri
siswa yang menunjang ke arah tujuan-tujuan belajar.

Pandangan A.W Bernard Tentang Motivasi


A.W Bernard menyebut bahwa motivasi adalah fenomena yang dilibatkan
dalam perangsangan tindakan kearah tujuan tertentu yang sebelumnya
kecil atau tidak ada gerakan kearah tujuan-tujuan tertentu. Motivasi
merupakan usaha memperbesar atau mengadakan gerakan untuk mencapai
tujuan tertentu.

2. Hakekat Belajar
1) Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis belajar merupakan suatu
proses perubahan, yaitu perubahan tingkat laku sebagai hasil dan interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-
perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseoran
yang memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
10

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan


lingkungannya.
2) Faktor - faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor intern yang
berpengaruh terhadap belajar menurut Slameto (2010:60) dikelompokan
menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
masyarakat.
a. Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa :
cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah
tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.
b. Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan guru, pengajaran, dan waktu
sekolah , standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas
rumah.
c. Faktor Masyarakat
Faktor masyarkat yang mempengaruhi belajar yaitu kegiatan siswa
dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan
masyarakat.

3. Hakekat IPA
1) Pengertian belajar IPA
Ilmu pengetahuan alam atau natural science dapat di sebut sebagai
ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa
yang terjadi di alam ini. Jacobson & Bergman (1989:4), mendefinisikan
IPA sebagai berikut :” science is the investigation and interpretation of
events in the natural, physical environtment and within our bodies “. IPA
merupakan penyelidikan dan interpretasi dari kejadian alam, lingkungan
fisik dan tubuh kita.
11

Menurut Rom Harre (Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis,


1993 : 4 ), IPA adalah kumpulan terori yang telah diuji kebenarannya yang
menjelaskan tentang pola- pola keteraturan dari gejala alam yang di amati
Secara saksama. Pendapat Harre ini memuat dua hal yang penting yaitu
Pertama , bahwa IPA suatu kumpulan berupa teori – teori. Kedua ,bahwa
IPA tori teori yang berfungsi menjelaskan gejala alam.
Seperti halnya setiap ilmu pengetahuan, Ilmu Pengetahuam Alam
mempunyai obyk dan permasalahan jelas yaitu berobjek benda – benda
alam dan mengungkapkan misteri (gejala – gejala )alam yang disususn
secara sistematis yang di dasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan
yang di lakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh
Powler (Usman Samatowa , 2006: 2 ), IPA merupakan ilmu yang
berhubungan dengan gejala- gejala alam dan kebendaan yang sistematis
yang tersususn secara teratur , berlaku umum yang berupa kumpulan dari
hasil observasi dan eksperimen.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu
mengenai alam Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata
dalam bahasa Inggris yaitu natural science, yang artinya ilmu pengetahuan
alam (IPA). Karena berhubungan dengan alam dan science artinya adalah
ilmu pengetahuan, jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science itu
pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan alam. Ilmu yang
mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini (Usman
Samatowa, 2010: 3).

2) Hakikat Mapel IPA


Pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala
alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang
teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode
ilmiah. Dan IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana
caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap
hal-hal tersebut.
12

Menurut Trianto (2010:137) “Pada hakikatnya IPA dibangun atas


dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA
dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur”.
Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan
pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru.
Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang
diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk
penyebaran atau deiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur dimaksudkan
adalah metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu
(riset pada umumnya) yang lazim disebut metode ilmiah.
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi,
fisika, dan kimia. Dapat dikatakan bahwa hakikat IPA adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses
yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah
dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga
komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku
secara universal.
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin ilmu dan penerapannya
dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Struktur
kognitif anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuah.
Anak perlu dilatih dan diberi kesempatan untuk mendapatkan
ketrampilan-ketrampilan dan dapat berpikir serta bertindak secara ilmiah.

Dalam Kurikulum 2013 tercantum bahwa tujuan IPA adalah :


1) Mengembangkan pengembangan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan pada kehidupan sehari-
hari.
2) Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
13

4) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala


keteraturannya sebagai satu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Sedangkan tujuan khusus pengajaran IPA disekolah dapat


dikelompokkan menjadi beberapa komponen yaitu :
1) Memahami alam sekitarnya, meliputi benda-benda alam dan buatan
manusia serta konsep-konsep IPA yang terkandung didalamnya.
2) Memiliki ketrampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA
berupa “ketrampilan proses” atau metode ilmiah yang sederhana.
3) Memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan
memecahkan masalah yang dihadapinya, serta menyadari
kebesaran penciptanya.

4. Materi IPA/Gaya
1) Pengertian gaya dan gerak
Gaya adalah derakan atau hal-hal yang menyebabkan suatu benda
bergerak atau berhenti dari gerakannya.
Gerak adalah perpindahan kedudukan suatu benda terhadap benda
lainnya, baik perpindahan kedudukan yang mendekati maupun menjauhi
suatu benda atau tempat asal akibat benda itu di kenai gaya.

2) Pengaruh gaya terhadap suatu benda


a. Gaya menyebabkan benda diam menjadi bergerak
Contoh : mendorong meja, menyentil kelereng, dan mendorong
ayunan.
b. Gaya menyebabkan benda bergerak menjadi diam
Contoh : bola yang dilempar akan diam akan diam saat ditangkap .
14

c. Gaya dapat meyebabkan benda berubah arah


Contoh : bola kasti yang dilempar ke arah tembok akan berubah arah
setelah membentur tembok.
d. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak lebih cepat
Contoh : sepeda jika di kayuh lebih cepat maka kecepatannya akan
semakin bertambah.
e. Gaya dapat merubah bentuk benda
Contoh : plastisin berbentuk bulat jika ditekan akan berubah bentuknya
menjadi pipih.
3) Macam-macam gaya

1. Gaya sentuh adalah gaya yang langsung mengenai benda.


Contoh gaya sentuh antara lain :
a. Gaya otot yaitu gaya yang ditimbulkan oleh otot manusia dan hewan
Contoh gaya otot : Pemain bola menendang bola, sapi menarik pedati, dan
sebagainya.

b. Gaya gesek yaitu gaya yang menimbulkan gesekkan ketika dua benda
saling bersentuhan. Gaya gesek dapat  menimbulkan aganya hambatan.
Contoh gaya gesek : Seorang siswa menghapus papan tulis, ketika kita
mengerem sepeda, ketika ayah mengasah pisau dan sebagainya.

c. Gaya pegas yaitu gaya yang timbul karena tarikan karena pegas atau per.
Contoh gaya pegas : Orang yang melompat-lompat di atas trampolin, karet
gelang yang ditarik, ketika kita menarik busur anak panah dan sebagainya.

2. Gaya tak sentuh yaitu gaya yang dikenakan pada suatu benda tetapi
tidak menyentuh bendanya.
Contoh gaya tak sentuh antara lain :
a. Gaya gravitasi bumi yaitu gaya yang timbul karena adanya gaya tarik
bumi.
15

Contohnya : Setiap benda yang dilempar keatas akan jatuh, buah durian
akan jatuh ke bawah dan sebagainya.

b. Gaya magnet yaitu gaya yang ditimbulkan oleh magnet.


Contoh gaya magnet : Paku yang didekatkan ke magnet akan bergerak dan
menempel pada magnet.

5. Hakikat Hasil Belajar


1) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya, maksud dari definisi ini dikatakan belajar jika
mengalami perubahan pada tingkah laku dan dari tidak tahu mebjadi tahu
dalam menguasai ilmu pengetahuan, umumnya hasil belajar dibedakan
menjadi :
1) Hasil belajar tinggi
2) Hasil belajar sedang
3) Hasil belajar rendah
Hasil belajar mengajar adalah suatu proses jenjang suatu bahan
pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan instruksional khusus (TIK)
nya dapat tercapai. Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar
berhasil apabila daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan
mencapai prestasi tinggi baik secara individu maupun kelompok.
Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur
keberhasilan adalah daya serap (Djamarah dan Zain, 2002)

2) Hakikat Belajar IPA


Hasil belajar yang kurang baik tentu saja akan mengakibatkan nilai
yang diperoleh siswa tidak memuaskan. Perolehan nilai kurang ini akan
menimbulkan perasaan bahwa pelajaran itu sulit. Ketidakpuasan akan
menimbulkan rasa frustasi yang pada akhirnya menimbulkan kebencian
terhadap mata pelajaran tersebut. Tetapi di lain pihak timbul anggapan
16

bahwa pelajaran yang sulit itu adalah lebih berharga. Siswa yang berhasil
dalam pelajaran tersebut dianggap mempunyai kelebihan dari lainnya.
Sebaliknya bagi siswa yang tidak berhasil akan menimbulkan rendah diri
dari perasaan bodoh. Hal itu tentunya tidak baik untuk siswa.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki /
diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar
dapat dililat memalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui
tingkat kemampuan dan pemahaman siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar
kognitif IPA yang mencakup tiga tingkatan yaitu :
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
3) Penerapan
Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
pada aspek kognitif adalah tes.

6. Model Pembelajaran Children Learning In Science


a. Pengertian
Model pembelajaran Children Learning in Scienc (CLIS) merupakan
model pembelajaran yang berusaha mengembangkan ide atau gagasan
siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta
merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan hasil pengamatan,
observasi, atau mencermati buku teks. Dimana dalam pembelajaran ini
siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan berbagai gagasan tentang
topik yang dibahas dalam pembelajaran, mengungkapkan gagasan serta
membandingkan gagasan dengan gagasan siswa lainnya dan
mendiskusikannya untuk menyamakan persepsi.
17

Selanjutnya siswa diberi kesempatan merekonstruksi gagasan setelah


membandingkan gagasan tersebut dengan hasil percobaan, observasi atau
hasil mencermati buku teks. Di samping itu, siswa juga mengaplikasikan
hasil rekonstruksi gagasan dalam situasi baru (Tina05, 2009).
b. Langkah- langkah Model Pembelajaran
Model pembelajaran CLIS terdiri dari sederetan langkah-langkah
kegiatan yang dilakukan siswa dalam mempelajari konsep-konsep IPA
yang meliputi 5 (lima) fase, yaitu :
1) Orientasi (Orientation);
2) Pemunculan gagasan (Elicitation of ideas);
3) Penyusunan ulang gagasan (restructuring of ideas) dengan tiga
langkah antara lain :
1) Pengungkapan dan pertukaran gagasan (clarification and
exchange);
2) Pembukuan situasi konflik (exposure to conflict situation);
3) Konstruksi gagasan baru dan evaluasi (construction of new
ideas and evaluation);
4) Penerapan gagasan (application of ideas);
5) Pengkaji ulang gagasan dan perubahan gagasan (review change in
ideas). (Marselina, 2008).

1) Hakikat Pembelajaran (atas di hasil belajar)


Metode pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa.
Model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) adalah
kerangka berpikir untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan
terjadinya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa dalam
kegiatan pengamatan dan percobaan dengan menggunakan LKS. Model
pembelajaran CLIS bertujuan membentuk pengetahuan (konsep) ke
dalam memori siswa agar konsep tersebut dapat bertahan lama, karena
18

model pembelajaran CLIS memuat sederetan tahap-tahap kegiatan siswa


dalam mempelajari konsep yang diajarkan sehingga dapat mendorong
proses belajar mengajar.
Kelebihan-kelebihan model CLIS adalah sebagai berikut :
1) Gagasan anak lebih mudah dimunculkan.
2) Membiasakan siswa untuk belajar mandiri dalam memecahkan
suatu masalah.
3) Menciptakan kreatifitas siswa untuk belajar sehingga tercipta
suasana kelas yang lebih nyaman dan kreatif, terjadi kerjasama
sesama siswa dan siswa terlibat langsung dalam melakukan
kegiatan.
4) Menciptakan belajar yang lebih bermakna karena timbulnya
kebanggaan siswa menemukan sendiri konsep ilmiah yang
dipelajari.
5) Guru mengajar akan lebih efektif karena dapat menciptakan
suasana belajar yang aktif.

2) Manfaat Metode
1) Para peserta didik menggunakan waktu yang lebih banyak untuk
mengerjakan tugasnya dan untuk mendengarkan satu sama lain.
Ketika mereka terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang
menggunakan metode pembelajaran CLIS lebih banyak peserta
didik yang mengangkat tangan mereka untuk menjawab setelah
berlatih dengan pasangannya. Para peserta didik mungkin
mengingat secara lebih sering penambahan waktu tunggu dan
kualitas jawaban mungkin menjadi lebih baik.
2) Para guru juga mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir
ketika menggunakan metode pembelajaran CLIS. Mereka dapat
berkonsentrasi mendengarkan jawaban peserta didik, mengamati
reaksi peserta didik, dan mengajukan pertanyaan tingkat tinggi.
19

B. Kerangka Berpikir
Usaha peningkatan hasil belajar siswa bagi guru merupakan suatu
kewajiban dan keprofesian guru. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
guru sebagai komponen yang dapat dikatakan sebagai salah satu kunci
keberhasilan pendidikan. Guru yang efektif sangat ditentukan oleh berbagai
faktor kemampuan yang dimilikinya. Ketersediaan akan sumber belajar siswa
sangat diperlukan dalam kegiatan belajar, namun agar siswa dapat
memperoleh informasi dengan sistematis dan bermakna dibutuhkan suatu
metode pembelajaran yang memfasilitasi mereka.
Metode pembelajaran Children Learning in Science yang mendukung
tersebut agar lebih dapat memperluas pengetahuan siswa dan melatih siswa
dalam kerja kelompok dengan berdiskusi. Kerja dalam suatu kelompok pada
hal ini sangat diperlukan mengingat sumber informasi yang diketahui siswa
terbatas.
Selain itu, agar materi itu juga perlu penyesuaian dengan peserta didik,
sehingga perlu juga dan sumber-sumber masalah yang berasal dari siswa
sehingga masalah yang akan dibahas tidak sia-sia dan bermanfaat. Masalah-
masalah yang muncul dari semua siswa tersebut kompleks dan perlu
disederhanakan dan dibuat sistematika penyelesaiannya agar lebih mudah.
Pada akhirnya metode yang paling tepat digunakan untuk memahamkan
materi yang diberikan adalah metode Children Learning in Science. Materi
pembelajaran IPA yang sumbernya ada di lingkungan masyarakat atau sumber
daya alam yang ada di lingkungan sekitar. Dalam proses penggalian informasi
siswa dapat melakukan diskusi dengan menggunakan metode Children
Learning in Science.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan di
atas, diduga bahwa melalui penggunaan metode Children Learning in Science
dapat meningkatkan minat dan hasil belajar IPA materi gaya dapat mengubah
gerak suatu benda kelas IV SDN 2 Kamolan Semester 1 Tahun Pelajaran
2022/2023. Secara skematis, kerangka berpikir dalam penelitian ini akan
digambarkan sebagai berikut :
20

Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir

Siswa/yang diteliti
Guru/Peneliti
Kondisi Hasil belajar IPA pada saat
Guru belum menggunakan
materi gaya dapat
Awal model Children Learning in
mengubah gerak suatu
Science
benda

Guru sudah menggunakan Siklus I


model Children Learning in Menggunakan model
Tindakan Science dalam materi gaya Children Learning in
dapat mengubah gerak suatu Science yang melibatkan
benda siswa dalam kelompok
besar

Siklus II Menggunakan model


Children Learning in
Science yang dilakukan
siswa dalam kelompok
kecil

Diduga melalui penggunaan


Kondisi model Children Learning in
Science minat dan hasil
Akhir belajar gaya dapat mengubah
gerak duatu benda
21

C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teoritis diatas, dirumuskanlah hipotesis tindakan
sebagai berikut :
1. Diduga melalui model pembelajaran Children Learning in Science dapat
meningkatan motivasi belajar IPA materi pokok Gaya Dapat mengubah
Gerak Suatu Benda pada siswa kelas IV semester gasal SDN 2 Kamolan
tahun pelajaran 2022/2023.
2. Diduga melalui model Children Learning in Science dapat meningkatan
hasil belajar IPA materi Gaya Dapat mengubah Gerak Suatu Benda
melalui model Children Learning in Science pada siswa kelas IV semester
gasal SDN 2 Kamolan Tahun Pelajaran 2022/2023.
3. Diduga melalui model Children Learning in Science dapat meningkatan
motivasi dan hasil belajar IPA materi pokok Gaya dapat mengubah Gerak
Suatu Benda melalui model Children Learning in Science pada siswa
kelas IV semester gasal SDN 2 Kamolan Tahun Pelajaran 2022/2023.
22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. SETTING PENELITIAN
1. Waktu Penelitian

2. Tempat Penelitian

a) Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2


Kamolan. Sekolah Dasar Negeri 2 Kamolan terdiri dari 6 kelas. Tidak
semua kelas dijadikan subjek penelitian. Penelitian Tindakan Kelas ini
dilakukan di kelas IV SD Negeri 2 Kamolan Kecamatan Blora pada
Semester Gasal Tahun Pelajaran 2022/2023.
b) Dengan melakukan penelitian di kelas tempat peneliti bertugas
maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan tidak mengganggu tugas
pokok sebagai guru kelas bahkan merupakan tindakan yang sinergis
dengan tugas pokoknya. Masalah-masalah yang timbul dalam proses
belajar mengajar diteliti,   mengapa timbul masalah demikian, apa saja
penyebabnya sampai ditemukan pemecahannya. Dengan demikian maka
kualitas proses belajar mengajar dapat ditingkatkan sehingga dapat
meningkat pula hasil belajar siswa.

B. Subjek dan Objek Penelitian


1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas tidak ada penentuan  populasi, tidak


ada penentuan jumlah sampel  ataupun penentuan teknik sampling, yang
ada adalah subjek penelitian karena seluruh siswa yang ada di kelas
tersebut dijadikan subjek penelitian.

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2


Kamolan Kecamatan Blora Kabupaten Blora pada Semester Gasal Tahun
23

Pelajaran 202/2011. Siswa kelas IV SD Negeri 2 Kamolan berjumlah 20


siswa, yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

Usia siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Kamolan Tahun Pelajaran


2022/2023 berada pada kisaran 9 tahun sampai dengan 11 tahun. Terdapat
8 siswa yang berusia 10 tahun dengan rincian 5 siswa perempuan dan 3
siswa laki-laki. Sebagian besar siswa kelas IV berusia 11 tahun yang
mencapai jumlah 9 siswa yang terdiri dari 5 siswa perempuan dan 4 siswa
laki-laki. Sedangkan siswa yang berusia 9 tahun berjumlah 3 siswa yang
terdiri dari 1 siswa perempuan dan 2 siswa laki-laki. Rincian usia siswa
kelas IV SD Negeri 2 Kamolan pada Semester Gasal Tahun Pelajaran
2022/2023 sebagaimana tercantum dalam tabel usia di bawah ini :

Tabel 2
USIA SISWA KELAS IV SDN 2 KAMOLAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
TAHUN
LAHIR USIA SISWA PEREMPUAN SISWA LAKI-LAKI
2011 11 5 4
2012 10 5 3
2013 9 1 2
JUMLAH 11 9

Kapasitas tempat duduk terdiri dari 11 meja dan 21 kursi. Tingkat kemampuan
para siswa bervariasi ada yang kurang, ada yang sedang dan ada pula beberapa
siswa diatas rata-rata.
24

2. Obyek Penelitian
a) Motivasi
Objek penelitian Variabel Y1 yang peneliti gunakan disini adalah
Motivasi.
b) Hasil Belajar
Objek penelitian variabel Y2 yang peneliti gunakan disini adalah
Hasil Belajar.

C. Sumber Data

Dalam Penelitian Tindakan Kelas terdapat dua sumber data, yaitu


sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah
data yang bersumber dari subjek penelitian. Dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini sebagai sumber data primer adalah siswa kelas IV SD Negeri 2
Kamolan Kecamatan Blora pada Semester Gasal tahun pelajaran
2022/2023. Sumber data sekunder adalah data yang bersumber dari selain
sumber data primer, misalnya guru kelas lain dalam sekolah tersebut yang
diajak bekerja sama atau berkolaborasi dalam penelitian tindakan kelas.
Penelitian Tindakan Kelas ini hanya menggunakan sumber data primer
yang berupa nilai hasil belajar. Ada tiga macam nilai yang diambil dari
subjek penelitian ini, yaitu nilai kondisi awal, nilai pengerjaan lembar
kerja, dan nilai akhir siklus. Dari tiga macam nilai tersebut yang dijadikan
sebagai dasar penentuan ada tidaknya peningkatan hasil belajar adalah
nilai kondisi awal dan nilai akhir siklus. Karena dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini terdapat dua siklus, maka terdapat dua nilai akhir
siklus, yaitu nilai akhir siklus I dan nilai akhir siklus II. Nilai pertama
diperoleh melalui tes di akhir siklus I, dan nilai kedua diperoleh melalui
tes di akhir siklus II.
25

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian tindakan kelas ini diperlukan


teknik dan alat pengumpulan data. Dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yang tepat, maka akan memudahkan di dalam melaksanakan penelitian,
menjadi jelas runtut akan langkah-langkah yang dilakukan. Sedangkan dengan
alat pengumpulan data yang benar maka akan diperoleh data yang akurat yang
sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

1. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat dua teknik pengumpulan
data, yaitu teknik tes dan teknik nontes. Teknik pengumpulan data
dengan teknik tes yaitu tes tertulis. Sedangkan teknik pengumpulan
data dengan menggunakan teknik nontes dapat dilakukan dengan
beberapa cara, diantaranya adalah melalui observasi, dan dokumentasi.

a) Tes
Untuk kepentingan pengumpulan data dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini digunakan teknik tes. Tidak semua bentuk
tes digunakan untuk pengumpulan data. Sesuai dengan materi
mata pelajaran yang diambil dalam penelitian tindakan kelas
ini, yaitu mata pelajaran IPA kelas IV tentang Gaya dapat
mengubah gerak suatu benda.
Yang dimaksud dengan tes di sini adalah tes hasil belajar, yaitu
tes yang dilaksanakan diakhir siklus, yang bertujuan untuk
mendapatkan tingkat kemajuan belajar siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran tertentu dalam rentang waktu tertentu.
Nilai yang diperoleh subjek penelitian akan menunjukkan
tinagkat kemajuan belajar atau tingkat daya serap siswa
terhadap materi pembelajaran.
Materi tes hasil belajar pada akhir siklus 1 sama dengan materi
tes pada akhir siklus kedua. Materi tes hasil belajar di akhir
siklus 1 dan siklus 2 adalah “Gaya dapat mengubah gerak suatu
26

benda”.
Tes hasil belajar dalam penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan dua kali. Yang pertama dilaksanakan pada
tanggal 2 November 2022 dan yang kedua dilaksanakan pada
tanggal 9 November 2022.

b) Non Tes

1) Wawancara
Wawancara dilakukan oleh guru terhadap siswa berkaitan dengan
kesulitan belajar yang dihadapi. Dalam kelas terdapat dua kelompok, yaitu
kelompok anak-anak yang pandai dan kelompok anak-anak yang kurang
pandai. Wawancara dilakukan terhadap dua kelompok tersebut. Kelompok
anak-anak yang pandai biasanya mampu mengerjakan tugas dengan benar.
Kebetulan untuk subjek penelitian tindakan kelas ini yang menjadi
kelompok anak-anak pandai adalah siswa-siswa putri, sedangkan siswa-
siswa putra merupakan kelompok anak-anak yang kurang pandai.
Dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari kelompok siswa-siswa putri
menunjukkan perhatian yang tinggi, mampu menagkap informasi yang
disampaikan guru, mampu menempatkan diri, kapan harus memperhatikan
penjelasan guru dan kapan harus membuat catatan. Dalam mengerjakan
latihan-latihan soal baik lisan maupun tertulis mereka mampu menjawab
dan mengerjakan dengan benar.
Sebaliknya kelompok siswa-siswa putra yang merupakan kelompok anak-
anak yang kurang pandai, dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari
sering bermain sendiri, perhatian terhadap pelajaran kurang, sulit
menangkap informasi dari guru, kurang dapat menempatkan diri, kurang
menyadari kapan harus memperhatikan penjelasan guru, dan kapan pula
harus membuat catatan. Akibatnya bila diberi pertanyaan baik secara lisan
maupun tertulis mereka kurang mampu menjawab atau mengerjakannya.
2) Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama penelitian
27

dilakukan. Khususnya segala sesuatu yang berhubungan dengan


penggunaan alat peraga. Dimulai dari awal siklus I dan berakhir pada akhir
siklus II.
Observasi dilakukan oleh guru peneliti dan guru lain sebagai observer
untuk dapat berkolaborasi. Yang paling mudah peneliti lakukan adalah
berkolaborasi dengan guru kelas V karena ruang kelas V dan kelas IV
berdampingan, sehingga pelaksanaan observasi tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar di kelas V. Adapun hal-hal yang diobservasi
adalah :
1). Kehadiran siswa, siswa yang hadir berapa, kalau ada yang tidak hadir
apa alasannya.
2). Aktivitas siswa khususnya berkaitan dengan penggunaan alat peraga.
Observasi dilakukan selama penelitian berlangsung yaitu dimulai dari
siklus I dan berakhir pada siklus II.
3) Dokumentasi
Dokumentasi adalah data yang berupa nilai hasil belajar. Nilai hasil belajar
tersebut diperoleh melalui tes yang dilaksanakan dua kali yaitu di akhir
siklus I dan akhir siklus II. Dokumentasi pada penelitian tindakan kelas ini
adalah data nilai yang disimpan dikelas IV SD Negeri 2 Kamolan pada
semester Gasal tahun pelajaran 2022/2023 untuk mata pelajaran Ipa materi
“Gerak dapat mengubah gerak suatu benda” merupakan hasil belajar di
akhir siklus I dan sebagai materi tes pada akhir siklus II.

2. Alat Pengumpulan Data


Alat pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari
lembar observasi tentang kehadiran siswa pada siklus I dan siklus II,
lembar observasi tentang aktivitas siswa pada materi gaya dapat
mengubah gerak benda, pada siklus I dan siklus II, pedoman
wawancara siklus I dan siklus II, instrument tes siklus I dan siklus II
yang terdiri kisi-kisi, lembar soal, kunci jawaban, kriteria penilaian,
28

dan blangko hasil tes. Alat-alat pengumpulan data tersebut terdapat


pada lampiran Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini.

E. Validasi Data
Untuk memperoleh data yang valid terutama data kuantitatif maka
dibuatlah perangkat tes yang terdiri dari kisi-kisi penulisan soal, butir-butir
soal, kunci jawaban, dan kriteria penilaian. Perangkat tes tersebut meliputi
perangkat tes siklus I dan perangkat tes siklus II.

F. Analisis Data
1) Setelah data dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh maka
selanjutnya dilakukan analisis. Data yang berupa nilai hasil belajar
dianalisis dengan cara mencari nilai nilai terendah tertinggi, rata-rata
nilai dan modusnya. Nilai yang dianalisis adalah nilai yang dipeoleh
melalui tes di akhir siklus I dan akhir siklus II.

2) Di samping itu juga dilakukan analisis deskriptif komparatif antara


kondisi awal dengan kondisi akhir siklus I, siklus I dengan siklus II,
dan antara kondisi awal dengan kondisi akhir (akhir siklus II). Kondisi
akhir siklus II ini merupakan kondisi akhir penelitian.

G. Indikator Keberhasilan

H. Prosedur Tindakan

1) Sebelum mengadakan penelitian terlebih dahulu peneliti


menentukan metode penelitian. Metode penelitian dalam penelitian
ini adalah tindakan kelas yang ditandai adanya siklus. Ada
tindakan yang dilakukan peneliti pada tiap-tiap siklusnya.
2) Banyaknya siklus pada penelitian tindakan kelas ini ada dua, yaitu
siklus I dan siklus II. Tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan,
yaitu planning, acting, observing, dan reflecting.
29

3) Tahapan Tiap Siklus & Tindakan Tiap Tahap


Siklus I
a. Planning
Planning (perencanaan) tindakan meliputi tiga langkah yaitu apersepsi,
inti, dan penutup.
1) Apersepsi
Mengawali pertemuan pertama siklus I guru mengadakan tanya jawab
tentang bangun ruang. Tujuannya adalah untuk mengingat kembali
bentuk-bentuk bangun ruang. Kemudian dilanjutkan dengan membentuk
kelompok, membagikan lembar kerja siswa, dan menyediakan alat peraga
secara kelompok.
2) Inti
Dalam kegiatan inti ini ada tiga tahap kegiatan pokok yang dilakukan
siswa yaitu tahap eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada tahap
eksploraasi siswa memperhatikan penjelasan guru, mendemonstrasikan
alat peraga, dan mengerjakan lembar kerja siswa secara kelompok. Pada
tahap elaborasi siswa melaporkan hasil kerja kelompok, menanggapi hasil
kerja kelompok lain, serta menyempurnakan hasil kerja kelompok.
Kemudian pada tahap konfirmasi siswa bersama guru menyusun
kesimpulan, membuat catatan materi yang penting, serta memajangkan
hasil kerja kelompok. Dalam pada itu guru juga melakukan observasi
tentang keaktifan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar.
Pembimbingan selalu diberikan kepada semua siswa. Perhatian yang besar
terutama ditujukan kepada siswa yang kemampuannya rendah.
Di akhir pertemuan guru membekali siswa dengan PR. PR ini berfungsi
sebagai sarana pendalaman materi pelajaran dengan memanfaatkan waktu
di rumah.
3) Penutup
Untuk mengetahui kemajuan siswa dalam proses belajar mengajar maka di
akhir siklus diadakan tes. Tes yang dilaksanakan di akhir siklus adalah tes
tertulis. Bentuk soal yang digunakan dalam tes akhir siklus adalah uraian.
30

b. Acting
Pada tahap ini guru melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan pada tahap planning (perencanaan ) yaitu meliputi kegiatan
apersepsi, inti, dan penutup.
1) Apersepsi
Mengawali pertemuan pertama siklus I guru mengadakan tanya jawab
tentang bangun ruang. Tujuannya adalah untuk mengingat kembali
bentuk-bentuk bangun ruang. Kemudian dilanjutkan dengan membentuk
kelompok, membagikan lembar kerja siswa, dan menyediakan alat peraga
secara kelompok.

2) Inti
Dalam kegiatan inti ini ada tiga tahap kegiatan pokok yang dilakukan
siswa yaitu tahap eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada tahap
eksploraasi siswa memperhatikan penjelasan guru, mendemonstrasikan
alat peraga, dan mengerjakan lembar kerja siswa secara kelompok. Pada
tahap elaborasi siswa melaporkan hasil kerja kelompok, menanggapi hasil
kerja kelompok lain, serta menyempurnakan hasil kerja kelompok.
Kemudian pada tahap konfirmasi siswa bersama guru menyusun
kesimpulan, membuat catatan materi yang penting, serta memajangkan
hasil kerja kelompok. Dalam pada itu guru juga melakukan observasi
tentang keaktifan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar.
Pembimbingan selalu diberikan kepada semua siswa. Perhatian yang besar
terutama ditujukan kepada siswa yang kemampuannya rendah.
Di akhir pertemuan guru membekali siswa dengan PR. PR ini berfungsi
sebagai sarana pendalaman materi pelajaran dengan memanfaatkan waktu
di rumah.
31

3) Penutup
Untuk mengetahui kemajuan siswa dalam proses belajar mengajar maka di
akhir siklus diadakan tes. Tes yang dilaksanakan di akhir siklus adalah tes
tertulis. Bentuk soal yang digunakan dalam tes akhir siklus adalah uraian.

c. Observing
Observing (pengamatan) dilakukan oleh guru bersama teman sejawat
(observer) terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti aktivitas
pembelajaran di kelas. Observing mutlak dilakukan oleh guru agar proses
pembimbingan dapat berfungsi secara maksimal.
Observing juga dilakukan peneliti terhadap data yang diperoleh, yaitu
berupa nilai tes akhir siklus dengan cara mencari nilai rata-rata pada setiap
siklusnya.

d. Reflecting
Reflecting merupakan kegiatan meninjau kembali tentang tindakan kelas
yang telah dilaksanakan dan terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa di
akhir siklus I. Hambatan atau keberhasilan dalam siklus I dijadikan dasar
untuk melakukan tindakan kelas pada siklus II.
Reflecting juga dilakukan dengan cara membandingkan kondisi awal
dengan kondisi akhir siklus I.

Siklus II
a. Planning (perencanaan) tindakan untuk siklus II ini meliputi tiga
langkah yaitu apersepsi, inti, dan penutup.
1) Apersepsi
Mengawali pertemuan siklus II guru mengadakan tanya jawab tentang
bangun ruang khususnya tentang kubus. Tujuannya adalah untuk
mengingat kembali bentuk-bentuk bangun ruang yang telah dipelajari pada
siklus I. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tugas yang harus
32

dikerjakan siswa, membagikan lembar kerja siswa, dan menyediakan alat


peraga secara individual.

2) Inti
Dalam kegiatan inti siklus II ini juga ada tiga tahap kegiatan pokok yang
dilakukan siswa yaitu tahap eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada
tahap eksploraasi siswa memperhatikan penjelasan guru,
mendemonstrasikan alat peraga, dan mengerjakan lembar kerja siswa yang
dikerjakan secara individual. Pada tahap elaborasi siswa melaporkan hasil
kerja, menanggapi hasil kerja teman lain, serta menyempurnakan hasil
kerja. Kemudian pada tahap konfirmasi siswa bersama guru menyusun
kesimpulan, membuat catatan materi yang penting, serta memajangkan
hasil kerja. Dalam pada itu guru juga melakukan observasi tentang
keaktifan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar. Pembimbingan
selalu diberikan kepada semua siswa. Perhatian yang besar terutama
ditujukan kepada siswa yang kemampuannya rendah.
Di akhir pertemuan guru membekali siswa dengan PR. PR ini berfungsi
sebagai sarana pendalaman materi pelajaran dengan memanfaatkan waktu
di rumah.

3) Penutup
Untuk mengetahui kemajuan siswa dalam proses belajar mengajar maka di
akhir siklus diadakan tes. Tes yang dilaksanakan di akhir siklus adalah tes
tertulis. Bentuk soal yang digunakan dalam tes akhir siklus adalah uraian.

b. Acting
Pada tahap ini guru melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan pada tahap planning (perencanaan ) yaitu meliputi kegiatan
apersepsi, inti, dan penutup.
1) Apersepsi
Mengawali pertemuan siklus II guru mengadakan tanya jawab tentang
bangun ruang khususnya tentang kubus. Tujuannya adalah untuk
33

mengingat kembali bentuk-bentuk bangun ruang yang telah dipelajari pada


siklus I. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tugas yang harus
dikerjakan siswa, membagikan lembar kerja siswa, dan menyediakan alat
peraga secara individual.

2) Inti
Dalam kegiatan inti siklus II ini juga ada tiga tahap kegiatan pokok yang
dilakukan siswa yaitu tahap eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada
tahap eksploraasi siswa memperhatikan penjelasan guru,
mendemonstrasikan alat peraga, dan mengerjakan lembar kerja siswa yang
dikerjakan secara individual. Pada tahap elaborasi siswa melaporkan hasil
kerja, menanggapi hasil kerja teman lain, serta menyempurnakan hasil
kerja. Kemudian pada tahap konfirmasi siswa bersama guru menyusun
kesimpulan, membuat catatan materi yang penting, serta memajangkan
hasil kerja. Dalam pada itu guru juga melakukan observasi tentang
keaktifan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar. Pembimbingan
selalu diberikan kepada semua siswa. Perhatian yang besar terutama
ditujukan kepada siswa yang kemampuannya rendah.
Di akhir pertemuan guru membekali siswa dengan PR. PR ini berfungsi
sebagai sarana pendalaman materi pelajaran dengan memanfaatkan waktu
di rumah.

3) Penutup
Untuk mengetahui kemajuan siswa dalam proses belajar mengajar maka di
akhir siklus diadakan tes. Tes yang dilaksanakan di akhir siklus adalah tes
tertulis. Bentuk soal yang digunakan dalam tes akhir siklus adalah uraian.

c. Observing
Observing (pengamatan) dilakukan oleh guru bersama teman sejawat
(observer) terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti aktivitas
pembelajaran di kelas. Observing mutlak dilakukan oleh guru agar proses
pembimbingan dapat berfungsi secara maksimal.
34

Observing juga dilakukan peneliti terhadap data yang diperoleh, yaitu


berupa nilai tes akhir siklus dengan cara mencari nilai rata-rata pada setiap
siklusnya.

d. Reflecting
Reflecting merupakan kegiatan meninjau kembali tentang tindakan kelas
yang telah dilaksanakan dan terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa di
akhir siklus II. Hasil yang diperoleh dalam siklus II dijadikan dasar untuk
menentukan keberhasilan penelitian tindakan kelas.

Reflecting juga dilakukan dengan cara membandingkan kondisi akhir


siklus I dengan kondisi akhir siklus II.
35

2) Buatlah Pelaksanaan PTK!

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Pembelajaran Siklus I
a. Data Perencanaan
Data yang diperoleh pada tahap studi awal dijadikan sebagai
acuan dalam melaksanakan tindakan pada siklus pertama, dengan
tujuan agar diperoleh suatu peningkatan pemahaman materi gaya
dapat mengubah gerak suatu benda pada pembelajaran IPA. Pada
tahap perencanaan, peneliti menyusun rencana tindakan yang
dilaksanakan yaitu sebagai berikut :
1. Memilih dan mempersiapkan materi yang akan di ajarkan yaitu
gaya dapat mengubah gerak suatu benda.
2. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP ) siklus I
yang menerapkan metode Children Learning in Science.
3. Membuat soal lembar kerja siswa
4. Menyiapkan semua media yang digunakan pada saat proses
tindakan berlangsung
5. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi
6. Mempersiapkan soal tes untuk siswa yang akan diberikan pada
akhir siklus

b. Data Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan hari Selasa, 2 November 2022 pada
pukul 07.15 – 08.25 WIB. Dalam pelaksanaan tindakan tersebut
siswa mempelajari tentang gaya dapat mengubah gerak suatu benda.
Penyajian pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode
36

Children Learning in Science. Deskripsi langkah-langkah


pelaksanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal ( 10 menit )
Kegiatan awal berisi tentang kegiatan rutin seperti
pembukaan (salam), doa, absensi mengecek kehadiran siswa,
pretes dan apersepsi. Pada kegiatan pretes, guru memberikan
pertanyaan kepada siswa siapa diantara kalian yang bisa
menyebutkan apa itu pengertian dan perbedaan gaya, dan
ternyata banyak siswa yang antusias menjawab pertanyaan
tersebut.
2) Kegiatan Inti ( 50 menit )
Pada pertemuan ini kegiatan pembelajaran
membahas tentang memahami pengertian dan perbedaan
gaya. Di awali dengan mengatur tempat duduk siswa,
berdoa, salam dan menanyakan keadaan siswa. Selanjutnya
guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan
apakah pengertian gaya dan gerak. Selanjutnya guru
memotivasi siswa dengan cara menyampaikan materi yang
akan dipelajari. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai setelah pembelajaran, guru menerangkan
kepada peserta didik dengan mengajak siswa untuk
mengamati gambar pada Buku Siswa Tema : Daerah
Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik)
Hampir setiap siswa mengalami kesulitan dalam
memahami tentang pengertian dan perbedaan gaya , maka
guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dengan
cara mengajak siswa mengamati contoh gambar di buku.
Dengan mengamati siswa pun mencermatinya dan memberi
tanggapan. Guru memandu jalannya pemahaman siswa
untuk menanggapi sehingga siswa dapat memberikan
informasi tentang pengertian dan perbedaan gaya. Sebagian
37

siswa dapat memahami dan siswa yang berkemampuan


masih malu-malu bertanya pada temannya.
Selanjutnya siswa berkelompok secara heterogen.
Setiap kelompok beranggotakan 5 siswa. Pada siswa kelas
IV karena jumlahnya ada 20 siswa sehingga terbentuk
menjadi 4 kelompok dengan 1 kelompok beranggotakan 5
siswa. Setelah siswa siap melaksanakan pembelajaran, siswa
ditugaskan untuk mengerjakan LKS menggunakan media
yang telah disediakan oleh guru yaitu berupa gambar yang
berkaitan dengan gaya dan gerak. Siswa berdiskusi yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari tentang materi gaya
di lingkungan alam yang ada di sekitar.
Siswa menuliskan hasil pengamatan yang telah
diamati, selanjutnya mempresentasikan hasil belajar siswa
secara berkelompok dengan menunjukkan pengaruh dari
gaya dengan media yang telah disediakan di depan kelas
secara bergantian.
2. Kegiatan Akhir ( 10 menit )
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh siswa
mengerjakan soal evaluasi kemudian guru menanyakan hal-
hal yang belum jelas, menyimpulkan materi pembelajaran.
Setelah seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan, guru pun
menutup pertemuan pada hari itu dengan mengucap salam.

Tabel 4.5
Hasil Pembelajaran Siklus I
Nilai Keterangan
No Nama Siswa
Siklus I Tuntas Tidak Tuntas
1. Adektya 80 √
2. Ajeng 80 √
38

3. Arweni 80 √
4. Denis 80 √
5. Diva 90 √
6. Wahyu 90 √
7. Elisia 80 √
8. Fachri 50 √
9. Irul 80 √
10. Hilmi 80 √
11. Ridwan 50 √
12. Laely 70 √
13. Lutfiana 90 √
14. Hafiz 90 √
15. Nisa 80 √
16. Rani 80 √
17. Rizky 90 √
18. Abel 80 √
19. Suci 60 √
20. Shafa 80 √
Jumlah Nilai 1540
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 50
Rata-Rata 77
Siswa Yang Tuntas 16 80%
Siswa yang tidak tuntas 4 20%
39

Tabel 4.6
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus I
No Nilai Banyak Siswa
1. 100 0
2. 90 5
3. 80 11
4. 70 1
5. 60 1
6. 50 2
7. 40 0
8. 30 0

Tabel 4.7
Rekapitulasi Pengelompokan Nilai Pembelajaran Siklus I
Banyak
No Klasifikasi Rentang Nilai Prosentase
Siswa
1. Tuntas sangat baik 100 - 90 5 25%
2. Tuntas 89 - 75 11 55%
3. Tidak Tuntas 74 - 50 4 20%
4. Tidak Tuntas Sangat Buruk 49 - 30 0 0%
40

12

10

6
11

5
2 4

0 0
Tuntas Sangat Baik Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Sangat
Buruk

100-90 89-75 74-50 49-30

Grafik 4.2
Grafik Pembelajaran Siklus I

c. Data Pengamatan
Peneliti mengamati proses penelitian yang sedang
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Lembar
observasi tersebut meliputi kegiatan guru dan kegiatan sisa pada saat
proses pembelajaran berlangsung.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPA dengan menerapkan metode Children Learning in
Science disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.8
Pengamatan Pembelajaran Siklus I
No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan Komentar
41

1. Tanya jawab antar Hanya ada 10 siswa yang Siswa kurang aktif
siswa dan antar sudah melakukan sesuai dalam melakukan
siswa dengan guru tindakan tanya jawab
2. Mengerjakan dan Masih ada siswa yang Terlalu banyak
mendiskusikan LKS bermain sendiri anggota dalam
yang diberikan kelompok
dalam kelompok
3. Mempraktekan Siswa belum paham Perhatian guru
langkah-langkah dengan langkah-langkah terfokus pada
menggunakan dalam bentuk LKS beberapa siswa
Metode Children
Leaning in Science
sesuai dengan
petunjuk LKS
4. Menyajikan hasil Hanya sebagian siswa Memberikan kartu
kerja kelompok di yang menyajikan hasil untuk siswa yang
depan kelas dan kerja dan yang lainnya ramai dalam
mengemukakan hanya berdiri saja bahkan pembelajaran
pendapat dan diskusi ramai di depan kelas selanjutnya.
5. Menyimpulkan Ada 15 siswa terlibat aktif Ada beberapa siswa
materi pelajaran dalam menyimpulkan yang tidak ikut
bersama-sama materi menyimpulkan
dengan guru pelajaran

d. Data Refleksi
Berdasarkan dari pelaksanaan penelitian dan hasil pembelajaran di
pembelajaran siklus I yang sudah menggunakan metode Children
Learning in science maka hasil yang diperoleh siswa sudah
meningkat tetapi belum sesuai dengan yang diharapkan peneliti.
Siswa yang memenuhi KKM sudah meningkat menjadi 15 siswa dan
5 siswa lainnya belum mencapai KKM. Sehingga peneliti
42

melaksanakan perbaikan pembelajaran lagi pada siklus berikutnya


(siklus II )

3. Pembelajaran Siklus II
a. Data Perencanaan
Data yang diperoleh pada siklus I dijadikan sebagai acuan dalam
melaksanakan tindakan pada siklus II, dengan tujuan agar diperoleh
suatu peningkatan pemahaman gaya mengubah gerak suatu benda pada
pembelajaran IPA dengan pendekatan Metode Children Learning in
Science.
Tahap perencanaan, peneliti menyusun rencana tindakan yang
dilaksanakan yaitu sebagai berikut :
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) sesuai
dengan materi yang akan diajarkan dan memuat serangkaian kegiatan
dengan menggunakan metode Children Learning in Science .
1. Selain itu dalam menyampaikan materi menekankan pemahaman
siswa tentang materi tersebut.
2. Membuat media yang digunakan dalam pembelajaran dengan
menarik dan jelas.
3. Menyusun lembar observasi yang di dalamnya menyangkut
kegiatan guru dan siswa pada proses pembelajaran.
4. Menyusun LKS ( Lembar Kerja Siswa ) yang lebih lengkap dan
soal-soal evaluasi.
b. Data Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan hari Kamis, 9 November 2022 pada
pukul 07.15 – 08.25 WIB. Dalam pelaksanaan tindakan tersebut
siswa mempelajari tentang pengaruh gaya pada suatu benda.
Penyajian pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode
Children Learning in Science. Deskripsi langkah-langkah
pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal ( 10 menit )
43

Kegiatan awal berisi tentang kegiatan rutin seperti


pembukaan (salam), doa, absensi mengecek kehadiran siswa,
pretes dan apersepsi. Pada kegiatan pretes, guru memberikan
pertanyaan kepada siswa siapa diantara kalian yang bisa
menyebutkan pengaruh gaya pada suatu benda. Ternyata banyak
siswa yang antusias menjawab pertanyaan tersebut.
2) Kegiatan Inti ( 50 menit )
Pada pertemuan ini kegiatan pembelajaran untuk
membahas materi pengaruh gaya terhadap gerak suatu benda
yang berpedoman pada RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran). Proses pembelajaran dimulai dengan
menyamakan tujuan pembelajaran dan guru memotivasi siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Guru menyajikan
materi pembelajaran tentang pengaruh gaya terhadap suatu
benda. Siswa berpartisipasi aktif dan memahami apa yang guru
demonstrasikan di depan kelas tentang pengaruh gaya terhdap
suatu benda . Akan tetapi saat guru menerangkan di depan kelas
masih ada beberapa siswa yang ribut berjalan sendiri, kemudian
guru memberi motivasi kepada siswa supaya mau mendengarkan
dan memahami dan duduk dengan baik agar siswa aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
Dengan diwakili seorang siswa yang di tunjuk oleh guru
mempresentasikan salah satu contoh dari pengaruh gaya
terhadap benda di sekitar , guru memandu jalannya presentasi
dengan mengarahkan siswa untuk merumuskan jawaban yang
benar, kemudian memberikan penghargaan berupa pujian bagi
siswa yang telah benar menjawab pertanyaan dari guru.
Berdasarkan hasil diskusi peneliti dan pengamat,
pelaksanaan pembelajaran secara umum lebih baik dari pada
pertemuan kedua, pelaksanaan sudah sesuai dengan
44

perencanaan. Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah cukup


baik dan hanya beberapa siswa saja yang belum.
Kemudian siswa berkelompok secara heterogen. Setiap
kelompok beranggotakan 5 siswa. Pada siswa kelas IV, karena
jumlahnya ada 20 siswa, sehingga terbentuk menjadi 4
kelompok, sehingga masing-masing kelompok beranggotakan 5
siswa. Setiap kelompok dibagikan LKS oleh guru. Setiap
kelompok mengerjakan LKS menggunakan gambar beberapa
contoh pengaruh gaya pada suatu benda. Siswa kemudian
mempresentasikan hasil mengerjakan LKS berupa soal-soal
tentang pengaruh gaya pada suatu benda pada lembaran kertas
yang telah disediakan.
Siswa mempresentasikan hasil belajar siswa secara
berkelompok dengan menyebutkan macam-macam. Guru
bertanya jawab dengan siswa, materi yang belum dipahami oleh
siswa. Setelah itu Guru memberikan Lembar Kerja Siwa yang di
kerjakan secara individu untuk mengukur kemampuan berfikir
masing-masing anak.
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh siswa mengerjakan
soal evaluasi kemudian guru menanyakan hal-hal yang belum
jelas, menyimpulkan materi pembelajaran. Guru menjelaskan
materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Guru menutup pertemuan pada hari itu dengan mengucapkan
salam.

Tabel 4.9
Hasil Pembelajaran Siklus II
Nilai Keterangan
No Nama Siswa
Siklus II Tuntas Tidak Tuntas
1. Adektya 80 √
45

2. Ajeng 80 √
3. Arweni 80 √
4. Denis 80 √
5. Diva 90 √
6. Wahyu 90 √
7. Elisia 80 √
8. Fachri 80 √
9. Irul 90 √
10. Hilmi 80 √
11. Ridwan 60 √
12. Laely 70 √
13. Lutfiana 90 √
14. Hafiz 90 √
15. Nisa 80 √
16. Rani 80 √
17. Rizky 90 √
18. Abel 80 √
19. Suci 80 √
20. Shafa 80 √
Jumlah Nilai 1630
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 60
Rata-Rata 81,5
Siswa Yang Tuntas 18 90%
Siswa yang tidak tuntas 2 10%

Tabel 4.10
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus II
No Nilai Banyak Siswa
1. 100 0
46

2. 90 6
3. 80 12
4. 70 1
5. 60 1
6. 50 0
7. 40 0
8. 30 0

Tabel 4.11
Rekapitulasi Pengelompokan Nilai Pembelajaran Siklus II
Banyak
No Klasifikasi Rentang Nilai Prosentase
Siswa
1. Tuntas sangat baik 100 - 90 6 30%
2. Tuntas 89 - 75 12 60%
3. Tidak Tuntas 74 - 50 2 10%
4. Tidak Tuntas Sangat Buruk 49 - 30 0 0%
14

12

10

6 12

4
6
2
2
0 0
Tuntas Sangat Baik Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Sangat
Buruk

100-90 89-75 74-50 49-30

Grafik 4.3
Grafik Pembelajaran Siklus II
47

c. Data Pengamatan
Peneliti mengamati proses penelitian yang sedang berlangsung
dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi tersebut
meliputi kegiatan guru dan kegiatan sisa pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran
IPS dengan menerapkan metode Children Learning in Science
disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.12
Pengamatan Pembelajaran Siklus II
No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan Komentar
1. Tanya jawab antar Seluruh siswa melakukan Siswa antusias dalam
siswa dan antar tanya jawab. mengikuti tanya
siswa dengan guru jawab
2. Mengerjakan dan Tidak ada anggota Masing-masing
mendiskusikan LKS kelompok yang bermain kelompok membagi
yang diberikan sendiri. tugas kelompok
dalam kelompok
3. Mempraktekan Siswa sudah mampu Seluruh siswa
langkah-langkah mempraktekan langkah- mendapatkan
menggunakan langkah sesuai petunjuk bimbingan dalam
Metode Children LKS mempraktekan
Learning in Science langkah-langkah
sesuai dengan petunjuk LKS
petunjuk LKS
4. Menyajikan hasil Siswa bersemangat dalam Tidak ada siswa yang
kerja kelompok di menyajikan hasil malu-malu dalam
depan kelas dan kelompok mengemukakan
mengemukakan
48

pendapat kelompok pendapat


5. Menyimpulkan Seluruh siswa ikut Siswa antusias dalam
materi pelajaran menyimpulkan materi menyimpulkan
bersama-sama pelajaran
dengan guru

d. Data Refleksi
Pada pelaksanaan siklus II tidak ditemukan kendala atau kekurangan
yang berarti pada proses pelaksanaanya. Hal ini dikarenakan bahan
siklus II merupakan perbaikan dari pelaksanaan siklus I. Selain itu juga
adanya saran yang diberikan teman sejawat untuk perbaikan
pelaksanaannya.
Perubahan pelaksanaan pada siklus II misalnya penambahan kegiatan
pembelajaran yaitu pemberiaan pertanyaan ( kuis ), dengan adanya
penambahan kegiatan tersebut, para siswa lebih antusias dalam
mengikuti pelajaran IPA. Hal ini berdampak pada pemahaman siswa
dalam menyelesaikan soal latihan. Para siswa lebih memahami materi
dan hasilnya dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang meningkat.
Berdasarkan pelaksanaan siklus II hasil belajar yang diperoleh siswa
sudah sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Maka peneliti tidak
akan melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.

A. Pembahasan
1. Pembelajaran Awal
Berdasarkan hasil pembelajaran awal siswa kelas IV SDN 2
Kamolan yang masih menggunakan pembelajaran ceramah diperoleh
gambaran bahwa pembelajaran IPA materi gaya dapat mengubah gerak
suatu benda sangat rendah, mereka kurang tertarik disebabkan
pembelajaran yang monoton dan materi yang sulit, tidak mengena pada
49

pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu ditunjukkan oleh


hasil evaluasi pada akhir pembelajaran awal nilai bahwa nilai rata-rata
siswa adalah 67. Siswa yang mendapat nilai >70 ( KKM ) ada 9 siswa atau
45%. Siswa yang mendapat nilai <70 ada 11 siswa atau 55%

Berangkat dari semua itu, maka diupayakan inovasi pembelajaran


untuk mengoptimalkan peran siswa, sehingga pembelajaran berlangsung
aktif dan produktif, tercipta suasana belajar yang penuh semangat, hasil
belajar bermakna bagi siswa, serta meningkatkan kemampuan siswa.
Sehingga guru sebagai peneliti melakukan perbaikan berupa tindakan
untuk memperbaiki kualitas pembelajaran IPA, khususnya meningkatkan
prestasi belajar siswa pada materi gaya dapat mengubah gerak suatu benda
pada siklus berikutnya ( siklus I )

2. Pembelajaran Siklus I
Pada siklus I yang merupakan perbaikan dari pembelajaran awal.
Siklus I ini menerapkan Metode Children Learning in Science. Macam –
macam gaya mengambil contoh dari lingkungan alam sekitar digunakan
sebagai titik awal pembelajaran IPA untuk menunjukkan bahwa IPA dekat
dengan alam sekitar kita . Guru memberikan kesempatan kepada siswa
melalui kegiatan diskusi, sehingga mendorong adanya interaksi antar
teman maka pembelajaran memungkinkan siswa bereksperimen dengan
berlatih untuk bekerja sama. Sehinga membuat siswa lebih aktif dari
sebelum dilakukan tindakan.

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa pemahaman


terhadap materi gaya dapat mengubah gerak suatu benda sudah mengalami
peningkatan. Hal itu ditunjukkan oleh hasil evaluasi pada akhir siklus I
50

bahwa nilai rata-rata siswa adalah 77. Siswa yang berhasil mencapai KKM
naik menjadi 16 siswa ( 80%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum semua siswa mencapai
KKM. Hal itu terkait dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I. Hasil
pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan tersebut menunjukkan bahwa
di dalam proses pembelajaran, bimbingan yang diberikan guru hanya
tertuju pada sebagian siswa saja, sedangkan sebagian siswa yang tidak
mendapat bimbingan yang intensif. Siswa masih kurang rasa bertanggung
jawab untuk mengerjakan soal LKS. Sehingga guru sebagai peneliti
kembali melakukan perbaikan berupa tindakan untuk memperbaiki
kualitas pembelajaran IPA, khususnya meningkatkan prestasi belajar siswa
pada materi gaya dapat mengubah gerak suatu benda pada siklus II.

3. Pembelajaran siklus II
Pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Siklus I masih
diterapkan Metode Children Learning in Science . Pada siklus II ini
ditambahkan beberapa kegiatan pembelajaran yang membuat siswa lebih
memahami materi pembelajaran.

Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa prestasi siswa


terhadap materi gaya dapat mengubah gerak suatu benda telah mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Hal itu, ditunjukan oleh hasil evaluasi
siklus II yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang di peroleh siswa
adalah 81,5. Dengan jumlah siswa yang mencapai KKM naik menjadi 18
Siswa ( 90%) dan siswa yang belum mencapai KKM turun menjadi 2
siswa ( 10% )
51

Peningkatan aktivitas siswa terjadi karena peneliti memberikan


beberapa tambahan pada proses pembelajaran, yaitu peneliti memberikan
lembaran kertas kepada masing-masing siswa dalam satu kelompok, siswa
diminta atau dibimbing dahulu langkah pengerjaan dan contoh pengerjaan,
peneliti lebih mengefektifkan pembelajaran dengan cara memanfatkan
tutor teman sebaya, pemberian pertanyaan kuis. Hasil pengamatan pada
siklus II menunjukkan bahwa di dalam pembelajaran siswa diposisikan
sebagai subjek belajar yang aktif.

Tabel 4.13
Nilai Rata-Rata Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
Nilai Nilai Nilai
No Nama Siswa
Awal Siklus I Siklus II
1. Adektya 70 80 80
2. Ajeng 80 80 80
3. Arweni 60 80 80
4. Denis 70 80 80
5. Diva 90 90 90
6. Wahyu 80 90 90
7. Elisia 60 80 80
8. Fachri 50 50 80
9. Irul 30 80 90
52

10. Hilmi 80 80 80
11. Ridwan 40 50 60
12. Laely 50 70 70
13. Lutfiana 80 90 90
14. Hafiz 90 90 90
15. Nisa 60 80 80
16. Rani 70 80 80
17. Rizky 80 90 90
18. Abel 80 80 80
19. Suci 40 60 80
20. Shafa 80 80 80

Tabel 4.14
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar
Banyak Siswa
No Nilai
Nilai Awal Nilai Siklus I Nilai Siklus II
1. 100 0 0 0
2. 90 2 5 6
3. 80 7 11 12
4. 70 3 1 1
5. 60 3 1 1
6. 50 2 2 0
7. 40 2 0 0
53

8. 30 1 0 0

Tabel 4.15
Rekapitulasi Pengelompokan Nilai Rata-Rata
Banyak Siswa Prosentase
Rentang
No Klasifikasi Awal Siklus Siklus Awal Siklus Siklus
Nilai
I II I II
1. Tuntas sangat baik 100 – 90 2 5 6 10% 25% 30%
2. Tuntas 89 – 75 10 11 12 50% 55% 60%
3. Tidak Tuntas 74 - 50 5 4 2 25% 20% 10%
4. Tidak Tuntas Sangat 49 – 30 3 0 0 15% 0% 0%
Buruk

14
12
12 11
10
10

8
6
6 5 5
4
4 3
2 2
2
0 0
0
Tuntas Sangat Baik Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Sangat
Buruk

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Grafik 4.3
Grafik Pembelajaran Awal, Siklus I, Siklus II
54

3) Bagaimana peran guru sebagai pengajar dan sebagai pengajar dan


peneliti ?

Jawab:

Peran Guru sebagai Pengajar serta sebagai Pengajar dan Peneliti

Dengan memahami tugas seorang peneliti dan memahami tugas seorang


guru, pasti bisa merumuskan tugas seorang guru yang sekaligus menjadi
peneliti.
1. Tahap Persiapan

Sebelum mengajar, seorang guru seyogianya membuat persiapan, baik


guru yang mengajar secara rutin, maupun guru yang mengajar untuk
memperbaiki pembelajaran (PTK). Persiapan yang dibuat tentu sesuai
dengan kurikulum yang berlaku, dan berfokus pada kompetensi yang akan
dicapai. Persiapan yang dibuat guru pada umumnya dalam bentuk rencana
pembelajaran (RP), baik yang digunakan oleh guru untuk mengajar secara
rutin, maupun oleh guru yang akan melaksanakan untuk PTK.

Rencana pembelajara, meliputi : Tujuan, Materi, Media dan Sumber,


Kegiatan Pembelajaran dan Evaluasi.
2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

Guru yang mengajarkan hanya memfokuskan diri pada pembelajaran,


maka guru yang melaksanakan PTK mempunyai peran lain yaitu sebagai
peneliti, ia juga harus memfokuskan diri pada pengumpulan data.

Berikut ini yang perlu menjadi perhatian guru pelaksana PTK, mulai dari
kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.

a. Kegiatan Awal: Kegiatan pembelajaran dimulai dengan apersepsi yang


berfungsi untuk menarik perhatian dan minat peserta didik menghadapi
pelajaran yang akan disajikan.

b. Kegiatan Inti: Kegiatan inti pada dasarnya merupakan kegiatan untuk


mencapai kompetensi yang dirancang dalam RP.

c. Kegiatan Penutup: Kegiatan penutup bertujuan untuk memeriksa


pemahaman siswa dan menindaklanjuti hasil belajar.
55

3. Tahap Pasca Pembelajaran


Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Guru pelaksana PTK adalah :
a. Menghimpun atau merangkum catatan yang dibuat selama pembelajaran
b. Berdialog dengan siswa jika diperlukan
c. Berdiskusi dengan teman sejawat untuk membahas data yang dikumpulkan
d. Melakukan refleksi, untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi didalam
kelas,
mengapa peristiwa tersebut terjadi, dan apa dampaknya bagi siswa.
e. Merangkum hasil perbaikan pembelajaran
f. Merangkum penyebab belum tercapainya perbaikan yang dirangkum pada butir
di atas (e).

B. MEMBANGUN KOLABORASI

Kolaborasi atau kerja sama sangat penting dalam PTK. Kolaborasi dapat dibangun
melalui berbagai cara, seperti dengan teman sejawat, baik sekolah sendiri maupun
sekolah lain, kerjasama sekolah dengan LPTK, membentuk kerja sama seperti
Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP) serta Kelompok Kerja Guru (KKG),
Pusat Kerja Guru (PKG),
dan rapat-rapat rutin sekolah yang membahas perbaikan pembelajaran, serta
mengadakan
hubungan langsung secara pribadi dengan pakar bidang studi dan dosen LPTK
yang relevan.

Kolaborasi seyogyanya bersifat menguntungkan. Artinya guru yang membantu


mengamati teman sejawatnya mengajar juga mendapat keuntungan yaitu
mempunyai pengalaman mengamati secara cermat peristiwa pembelajaran yang
mungkin selama ini tidak pernah dipikirkan.

Kolaborasi dapat pula dibangun melalui media, misalnya telepon, surat menyurat,

termasuk e-mail, serta jurnal atau majalah pendidikan.


56

4) Bagaimana melaksanakan perbaikan pembelajaran daur 1?


Jawab:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
KURIKULUM 2013
SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : SDN 2 Kamolan


Kelas / Semester : IV / 1
Mata Pelajaran/Tema : IPA/ Tema 4
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1x pertemuan )

I. KOMPETENSI INTI ( KI )
1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

II. KOMPETENSI DASAR (KD


Bahasa Indonesia
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.
57

4.9 Menyampaikan hasilidentifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara
lisan, tulis, dan visual
IPA
3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar
4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak

III. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
 Menyebutkan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
 Bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh
percaya diri.
 Menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.

IPA
 Mengetahui pengertian gaya dan gerak dengan benar.
 Menjelaskan perbedaan gaya dan gerak.
 Mempraktikkan gaya dorongan dan tarikan.
 Menyajikan hasil percobaan tentang gaya dan gerak secara tertulis.

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


 Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menyebutkan
tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
 Dengan kegiatan berlatih menceritakan kembali teks cerita fiksi, siswa
dapat bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan
penuh percaya diri.
 Dengan kegiatan mencari tahu pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi,
siswa dapat menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita
fiksi.
 Dengan kegiatan mengamati gambar anak menarik dan mendorong
ayunan, siswa dapat mengetahui pengertian gaya dan gerak dengan
benar.
58

 Dengan berdiskusi tentang perbedaan gaya dan gerak, siswa dapat


menjelaskan perbedaan gaya dan gerak.
 Dengan mendorong dan menarik meja, siswa dapat mempraktikkan gaya
dorongan dan tarikan.
 Dengan kegiatan menulis hasil percobaan mendorong dan menarik meja,
siswa dapat menyajikan hasil percobaan tentang gaya dan gerak secara
tertulis

V. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


1. Dengan menggunakan alat peraga, diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar IPA materi gaya dapat mengubah gerak benda.
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami deskripsi tentang
materi gaya dapat mengubah gerak benda.

VI. MATERI AJAR


BHS INDONESIA
Pengertian Teks Cerita Fiksi

Teks cerita fiksi merupakan karya sastra yang berisi cerita rekaan atau
didasari dengan angan-angan “fantasi” dan bukan berdasarkan kejadian nyata,
hanya berdasarkan imajinasi pengarang.

Imajinasi pengarang diolah berdasarkan pengalaman, wawasan, pandangan,


tafsiran, kecendikiaan, penilaiannya terhadap berbagai peristiwa, baik
peristiwa nyata maupun peristiwa hasil rekaan semata.

Jenis Teks Cerita Fiksi

Adapun jenis cerita fiksi ada tiga yaitu:

 Novel merupakan sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif.
59

 Cerpen merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif yang cenderung padat dan
langsung pada tujuannya.
 Roman.

Unsur-Unsur Teks Cerita Fiksi

Nah berikut ini unsur untrinsik yang membangun cerita fiksi dimana unsur ini
ada di dalam cerita fiksi sebagai berikut:

 Tema
 Tokoh
 Alur/Plot
 Konflik
 Klimaks
 Latar
 Amanat
 Sudut pandang
 Penokohan
 Kesatuan
 Logika
 Penafsiran
 Gaya

Sedangkan unsur ekstrinsik yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu
sendiri berikut ini.

 Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap.


 Keyakinan.
 Pandangan hidup yang keseluruhan itu akan mempengaruhi karya yang
ditulisnya.
60

 Psikologi baik yang berupa psikologi pengarang seperti ekonomi, politik


dan sosial juga akan mempengaruhi karya sastra.
 Pandangan hidup suatu bangsa.
 Berbagai karya seni yang lain dan sebagainya.

IPA

Saat kamu kecil, pasti kamu pernah bermain ayunan. Ayunan adalah salah satu
contoh nyata penerapan gaya dalam ilmu fisika. Memangnya apa pengertian
gaya dan pengaruhnya terhadap benda-benda lain seperti ayunan
tadi? Apakah dengan bermain ayunan, kita jadi tambah gaya?

Sebelum membahas ke sana, kita harus tahu dulu pengertian gaya. Sederhananya,
pengertian gaya adalah gerakan atau hal-hal yang menyebabkan suatu benda
bergerak atau berhenti dari gerakannya. Kemudian pengertian gerak adalah
perpindahan kedudukan suatu benda terhadap benda lainya, baik perpindahan
kedudukan yang mendekati maupun menjauhi suatu benda atau tempat asal akibat
benda itu di kenai gaya.
61

Saat bermain ayunan, tentu kita membutuhkan orang lain yang bertugas
mendorong kita. Dalam kegiatan “mendorong ayunan”, terdapat gaya yang
timbul. Nama gayanya, adalah gaya dorong.

Tapi, kira-kira apa, ya, pengaruh gaya bagi benda-benda lain?

Untuk mengetahui pengaruh apa saja yang diakibatkan gaya kepada benda, kita
akan berjalan-jalan sebentar sambil berimajinasi. Jadi, siapkan imajinasimu ya!

Pengaruh Gaya Terhadap Benda

1. Gaya menyebabkan benda diam menjadi bergerak 


Contohnya : Kelereng awalnya diam dan dapat bergerak setelah disentil, meja
awalnya diam dapat berpindah setelah didorong dan sebagainya.

2. Gaya menyebabkan benda bergerak menjadi diam


Contohnya : Bola yang melaju kencang akan diam setelah ditangkap oleh penjaga
gawang
62

3. Gaya dapat menyebabkan benda berubah arah


Contoh : Bola kasti yang dilempar kearah tembok akan berubah arah setelah
membentur tembok

4. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak lebih cepat.


Contoh : Mobil yang bergerak lambat akan bertambah kecepatannya setelah digas
oleh pengemudinya.

5. Gaya dapat merubah bentuk benda


Contoh : Kaleng minuman yang kosong akan penyok setelah diinjak dengan
keras.

Macam-Macam Gaya
Secara garis besar gaya terbagi dua yaitu :

1. Gaya sentuh adalah gaya yang langsung mengenai benda.


Contoh gaya sentuh antara lain :
a. Gaya otot yaitu gaya yang ditimbulkan oleh otot manusia dan hewan
Contoh gaya otot : Pemain bola menendang bola, sapi menarik pedati, dan
sebagainya.

b. Gaya gesek yaitu gaya yang menimbulkan gesekkan ketika dua benda saling
bersentuhan. Gaya gesek dapat  menimbulkan aganya hambatan.
Contoh gaya gesek : Seorang siswa menghapus papan tulis, ketika kita mengerem
sepeda, ketika ayah mengasah pisau dan sebagainya.

c. Gaya pegas yaitu gaya yang timbul karena tarikan karena pegas atau per.
Contoh gaya pegas : Orang yang melompat-lompat di atas trampolin, karet gelang
yang ditarik, ketika kita menarik busur anak panah dan sebagainya.

2. Gaya tak sentuh yaitu gaya yang dikenakan pada suatu benda tetapi tidak
menyentuh bendanya.
Contoh gaya tak sentuh antara lain :
a. Gaya gravitasi bumi yaitu gaya yang timbul karena adanya gaya tarik bumi.
Contohnya : Setiap benda yang dilempar keatas akan jatuh, buah durian akan jatuh
ke bawah dan sebagainya.

b. Gaya magnet yaitu gaya yang ditimbulkan oleh magnet.


Contoh gaya magnet : Paku yang didekatkan ke magnet akan bergerak dan
menempel pada magnet.
63

VII. METODE PEMBELAJARAN


 Metode : Ceramah, Demonstrasi,Tanya Jawab, Diskusi,dan Uji
kompetensi

VIII. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal
a. Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing.
b. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
c. Menginformasikan tema yang akan di bahas yaitu tentang ”Daerah
Tempat Tinggalku”.
d. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi menjelaskan
dan melakukan tanya jawab pada siswa
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran ;
- Siswa dapat memahami apa yang di maksud tentang gaya dan
gerak
f. Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan siswa dengan
melakukan tanya jawab : Apa yang menyebabkan benda bergerak ?
2. Kegiatan inti
a. Guru meminta siswa mengamati gambar di buku.
b. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, ”Apa yang dilakukan
Udin pada gambar di sebelah kiri?” dan ”Apa yang dilakukan Udin
pada gambar di sebelah kanan?”
c. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru sesuai hasil
pengamatannya.
64

d. Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa, meskipun


terdapat jawaban yang kurang sesuai.
e. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa Udin melakukan tarikan dan
dorongan terhadap ayunan. Tarikan dan dorongan yang diberikan
Udin disebut gaya. Karena ayunan diberi gaya oleh Udin, ayunan itu
pun bergerak.
f. Guru menjelaskan materi tentang gaya dapat mengubah gerak benda
g. Guru menampilkan gambar dengan media print out yang berhubungan
dengan gaya
h. Guru memberikan demonstrasi tentang gaya dengan mengajak salah
satu siswa untuk mempraktekkan di depan kelas.
i. Selanjutnya, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang
telah di bahas secara lisan.
j. Siswa dapat mengetahui pengaruh gaya tarikan dan dorongan
terhadap arah gerak benda
k. Secara berkelompok siswa di minta untuk berdiskusi berdasarkan
pemahaman yang sudah di dapatkannya selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
l. Guru membagikan lembar soal diskusi pada siswa tentang materi
pengaruh gaya .
m. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan lembar
soal diskusi
n. Guru bersama siswa membahas lembar soal diskusi yang telah
dikerjakan oleh siswa secara berkelompok
o. Guru membagikan lembar soal tertulis pada siswa tentang materi
pengaruh gaya yang dikerjakan secara individu.
p. Siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal tertulis secara individu
q. Guru mengajak siswa membahas soal tertulis yang dikerjakan oleh
siswa
65

3. Kegiatan akhir
a. Guru melakukan evaluasi pembelajaran
b. Guru menugaskan siswa untuk mempelajari materi yang akan di
pelajari di pertemuan selanjutnya
c. Tindak lanjut : Perbaikan dan Pengayaan
d. Guru meengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

IX. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR


Sumber Belajar :
 Buku Pedoman Guru Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).
 Buku Siswa Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).
Alat Peraga :
 Meja
 Kursi
 Karet gelang
 Bola
 Bola kasti
 Plastisin

X. PENILAIAN
Penilaian Sikap
Perubanan Tingkah Laku
Teliti Cermat Percaya Diri
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ADEKTYA

2 AJENG

3 ARWENI
66

DENIS
4
DIVA
5
WAHYU
6
ELISIA
7
FACHRI
8
IRUL
9

10 HILMI

11 RIDWAN

12 LAELY

13 LUTFIANA

14 HAFIZ

15 NISA

16 RANI

17 RIZKY

18 ABEL

19 SUCI

20 SHAFA

Ket13erangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

Rubrik Penilaian IPA

Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Aspek Bimbingan

4 3 2 1
67

Isi dan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Belum dapat


Pengetahuan pengaruh gaya sebagian besar sebagian kecil menjelaskan
Gaya Gerak terhadap gerak pengaruh gaya pengaruh gaya pengaruh gaya
benda terhadap gerak terhadap gerak terhadap gerak
berdasarkan benda benda benda.
tes tertulis dengan berdasarkan berdasarkan
benar. tes tertulis tes tertulis
dengan benar. dengan benar.
Keterampilan menjawab menjawab menjawab Belum dapat
tentang pertanyaanpertany pertanyaanperta pertanyaanperta menjawab
pengaruh gaya aan nyaan nyaan pertanyaanperta
terhadap gerak secara tertulis secara tertulis secara tertulis nyaan
benda. berdasarkan berdasarkan berdasarkan secara tertulis
hasil percobaan hasil percobaan hasil percobaan berdasarkan
dengan dengan cukup dengan kurang hasil percobaan
sistematis. sistematis. sistematis. dengan
Bahasa sistematis.
Indonesia yang
baik dan benar
digunakan
dengan
efisien dan
menarik dalam
keseluruhan
penulisan.
Sikap rasa Tampak Tampak cukup Tampak kurang Tidak tampak
Ingin antusias antusias dan antusias antusias
tahu dan dan terkadang dan tidak dan perlu
berfikir mengajukan mengajukan ide mengajukan ide dimotivasi
kritis banyak ide dan dan pertanyaan dan pertanyaan untuk
pertanyaan selama selama mengajukan ide
selama kegiatan. kegiatan. dan pertanyaan.
kegiatan.

 Rubrik Penilaian Kinerja Kelompok

No Kelompok Kerjasama Keaktifan Ketrampilan Nilai

1 Kelompok
68

2 Kelompok
2

3 Kelompok
3

4 Kelompok
4

5 Kelompok
5

6 Kelompok
6

 Rubrik Penilaian Individu


69

Hasil siswa
Nilai
No Nama
K C B SB
1 2 3 4
1 ADEKTYA

2 AJENG

3 ARWENI
DENIS
4
DIVA Ket1
5
3eranga n:
WAHYU K
6
ELISIA
7
FACHRI
8
IRUL
9

10 HILMI

11 RIDWAN

12 LAELY

13 LUTFIANA

14 HAFIZ

15 NISA

16 RANI

17 RIZKY

18 ABEL

19 SUCI

20 SHAFA
(Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
70

Blora, 17 November 2022

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru / Mahasiswa

SUGIARTO, S.Pd. DIAH AYU M.P


NIP. 19811002 200312 1 004 NIM. 857682732

LEMBAR KEGIATAN DISKUSI

Langkah kegiatan :

1. Letakkan meja di tempat cukup luas


2.

Doronglah meja itu.


Amati yang terjadi pada meja itu
3.
71

Tariklah meja itu.


Amati yang terjadi pada meja itu.

Nama Anggota Kelompok : 1.

2.

3.

Kelas /Semester : IV/2

Tema : Daerah Tempat Tinggalku

Sub Tema : Lingkungan Tempat Tinggalku

Mata Pelajaran : IPA

Hari/Tanggal :
72

LEMBAR SOAL DISKUSI

1. Apa yang terjadi pada meja saat didorong?


2. Ke mana arah meja saat didorong?
3. Apa yang terjadi pada meja saat ditarik?
4. Ke mana arah meja saat ditarik?
73

Kunci Jawaban :
1. Saat didorong, meja itu bergerak.
2. Saat didorong, meja bergerak ke depan atau menjauh.
3. Saat ditarik, meja itu bergerak.
4. Saat ditarik, meja bergerak ke belakang atau mendekat.
74

Prosedur Penilaian

Benar X 25 = 100
Skor = 25
75

LEMBAR KERJA SISWA

NILAI

Nama :

Kelas /semester : IV/1

Tema : Daerah Tempat Tinggalku


76

Sub Tema : Lingkungan Tempat Tinggalku

Mata Pelajaran : IPA

Hari/Tanggal :

ISILAH DENGAN BENAR

1. Apa yang kamu ketahui tentang gaya ?

2. Apa yang kamu ketahui tentang gerak ?

3. Jelaskan pengertian gaya sentuh beserta contoh dari gaya sentuh !

4. Jelaskan pengertian gaya tak sentuh beserta contoh dari gaya tak sentuh !

KUNCI JAWABAN
1. gaya adalah gerakan atau hal-hal yang menyebabkan suatu benda
bergerak atau berhenti dari gerakannya atau tarikan atau dorongan yang
dapat mengubah suatu benda diam menjadi bergerak.

2. gerak adalah perpindahan kedudukan suatu benda terhadap benda lainya,


baik perpindahan kedudukan yang mendekati maupun menjauhi suatu
benda atau tempat asal akibat benda itu di kenai gaya.

3. Gaya sentuh adalah gaya yang langsung mengenai benda.


Contoh gaya sentuh antara lain :
a. Gaya otot yaitu gaya yang ditimbulkan oleh otot manusia dan hewan.
b. Gaya gesek yaitu gaya yang menimbulkan gesekkan ketika dua benda
saling bersentuhan. Gaya gesek dapat  menimbulkan aganya hambatan.
c. Gaya pegas yaitu gaya yang timbul karena tarikan karena pegas atau
per.
77

4. Gaya tak sentuh yaitu gaya yang dikenakan pada suatu benda tetapi tidak
menyentuh bendanya.
Contoh gaya tak sentuh antara lain :
a. Gaya gravitasi bumi yaitu gaya yang timbul karena adanya gaya tarik
bumi.
b. Gaya magnet yaitu gaya yang ditimbulkan oleh magnet.

Prosedur Penilaian

Benar X 25 = 100
Skor = 25

5) Bagaimana melaksanakan perbaikan pembelajaran daur 2?

Jawab :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
KURIKULUM 2013
SIKLUS 2

Satuan Pendidikan : SDN 2 Kamolan


Kelas / Semester : IV / 2
Mata Pelajaran/Tema : IPA/ Tema 4
78

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1x pertemuan )

XI. KOMPETENSI INTI ( KI )


1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

XII. KOMPETENSI DASAR (KD


Bahasa Indonesia
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.
4.9 Menyampaikan hasilidentifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara
lisan, tulis, dan visual
IPA
3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar
4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak

XIII. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
 Menyebutkan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
 Bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh
percaya diri.
 Menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.

IPA
79

 Mengetahui pengertian gaya dan gerak dengan benar.


 Menjelaskan perbedaan gaya dan gerak.
 Mempraktikkan gaya dorongan dan tarikan.
 Menyajikan hasil percobaan tentang gaya dan gerak secara tertulis.

XIV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


 Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menyebutkan
tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
 Dengan kegiatan berlatih menceritakan kembali teks cerita fiksi, siswa
dapat bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan
penuh percaya diri.
 Dengan kegiatan mencari tahu pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi,
siswa dapat menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita
fiksi.
 Dengan kegiatan mengamati gambar anak menarik dan mendorong
ayunan, siswa dapat mengetahui pengertian gaya dan gerak dengan
benar.
 Dengan berdiskusi tentang perbedaan gaya dan gerak, siswa dapat
menjelaskan perbedaan gaya dan gerak.
 Dengan mendorong dan menarik meja, siswa dapat mempraktikkan gaya
dorongan dan tarikan.
 Dengan kegiatan menulis hasil percobaan mendorong dan menarik meja,
siswa dapat menyajikan hasil percobaan tentang gaya dan gerak secara
tertulis

XV. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


4. Dengan menggunakan alat peraga, diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar IPA materi gaya dapat mengubah gerak benda.
5. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami deskripsi tentang
materi gaya dapat mengubah gerak benda.
80

XVI. MATERI AJAR


BHS INDONESIA
Pengertian Teks Cerita Fiksi

Teks cerita fiksi merupakan karya sastra yang berisi cerita rekaan atau didasari
dengan angan-angan “fantasi” dan bukan berdasarkan kejadian nyata, hanya
berdasarkan imajinasi pengarang.

Imajinasi pengarang diolah berdasarkan pengalaman, wawasan, pandangan,


tafsiran, kecendikiaan, penilaiannya terhadap berbagai peristiwa, baik peristiwa
nyata maupun peristiwa hasil rekaan semata.

Jenis Teks Cerita Fiksi

Adapun jenis cerita fiksi ada tiga yaitu:

 Novel merupakan sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif.
 Cerpen merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif yang cenderung padat
dan langsung pada tujuannya.
 Roman.

Unsur-Unsur Teks Cerita Fiksi

Nah berikut ini unsur untrinsik yang membangun cerita fiksi dimana unsur ini ada
di dalam cerita fiksi sebagai berikut:

 Tema
 Tokoh
 Alur/Plot
 Konflik
 Klimaks
 Latar
 Amanat
 Sudut pandang
81

 Penokohan
 Kesatuan
 Logika
 Penafsiran
 Gaya

Sedangkan unsur ekstrinsik yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu
sendiri berikut ini.

 Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap.


 Keyakinan.
 Pandangan hidup yang keseluruhan itu akan mempengaruhi karya yang
ditulisnya.
 Psikologi baik yang berupa psikologi pengarang seperti ekonomi, politik
dan sosial juga akan mempengaruhi karya sastra.
 Pandangan hidup suatu bangsa.
 Berbagai karya seni yang lain dan sebagainya.

IPA

Saat kamu kecil, pasti kamu pernah bermain ayunan. Ayunan adalah salah satu
contoh nyata penerapan gaya dalam ilmu fisika. Memangnya apa pengertian
gaya dan pengaruhnya terhadap benda-benda lain seperti ayunan
tadi? Apakah dengan bermain ayunan, kita jadi tambah gaya?

Sebelum membahas ke sana, kita harus tahu dulu pengertian gaya. Sederhananya,
pengertian gaya adalah gerakan atau hal-hal yang menyebabkan suatu benda
bergerak atau berhenti dari gerakannya. Kemudian pengertian gerak adalah
perpindahan kedudukan suatu benda terhadap benda lainya, baik perpindahan
kedudukan yang mendekati maupun menjauhi suatu benda atau tempat asal akibat
benda itu di kenai gaya.
82

Saat bermain ayunan, tentu kita membutuhkan orang lain yang bertugas
mendorong kita. Dalam kegiatan “mendorong ayunan”, terdapat gaya yang
timbul. Nama gayanya, adalah gaya dorong.

Tapi, kira-kira apa, ya, pengaruh gaya bagi benda-benda lain?


83

Untuk mengetahui pengaruh apa saja yang diakibatkan gaya kepada benda, kita
akan berjalan-jalan sebentar sambil berimajinasi. Jadi, siapkan imajinasimu ya!

Pengaruh Gaya Terhadap Benda

1. Gaya menyebabkan benda diam menjadi bergerak 


Contohnya : Kelereng awalnya diam dan dapat bergerak setelah disentil, meja
awalnya diam dapat berpindah setelah didorong dan sebagainya.

2. Gaya menyebabkan benda bergerak menjadi diam


Contohnya : Bola yang melaju kencang akan diam setelah ditangkap oleh penjaga
gawang

3. Gaya dapat menyebabkan benda berubah arah


Contoh : Bola kasti yang dilempar kearah tembok akan berubah arah setelah
membentur tembok
84

4. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak lebih cepat.


Contoh : Mobil yang bergerak lambat akan bertambah kecepatannya setelah digas
oleh pengemudinya.

5. Gaya dapat merubah bentuk benda


Contoh : Kaleng minuman yang kosong akan penyok setelah diinjak dengan
keras.

Macam-Macam Gaya
Secara garis besar gaya terbagi dua yaitu :

1. Gaya sentuh adalah gaya yang langsung mengenai benda.


Contoh gaya sentuh antara lain :
a. Gaya otot yaitu gaya yang ditimbulkan oleh otot manusia dan hewan
Contoh gaya otot : Pemain bola menendang bola, sapi menarik pedati, dan
sebagainya.

b. Gaya gesek yaitu gaya yang menimbulkan gesekkan ketika dua benda saling
bersentuhan. Gaya gesek dapat  menimbulkan aganya hambatan.
Contoh gaya gesek : Seorang siswa menghapus papan tulis, ketika kita mengerem
sepeda, ketika ayah mengasah pisau dan sebagainya.

c. Gaya pegas yaitu gaya yang timbul karena tarikan karena pegas atau per.
Contoh gaya pegas : Orang yang melompat-lompat di atas trampolin, karet gelang
yang ditarik, ketika kita menarik busur anak panah dan sebagainya.

2. Gaya tak sentuh yaitu gaya yang dikenakan pada suatu benda tetapi tidak
menyentuh bendanya.
Contoh gaya tak sentuh antara lain :
a. Gaya gravitasi bumi yaitu gaya yang timbul karena adanya gaya tarik bumi.
Contohnya : Setiap benda yang dilempar keatas akan jatuh, buah durian akan jatuh
ke bawah dan sebagainya.

b. Gaya magnet yaitu gaya yang ditimbulkan oleh magnet.


Contoh gaya magnet : Paku yang didekatkan ke magnet akan bergerak dan
menempel pada magnet.
85

XVII. METODE PEMBELAJARAN


 Metode : Ceramah, Demonstrasi,Tanya Jawab, Diskusi,dan Uji
kompetensi

XVIII. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN


1. Kegiatan Awal
a. Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing.
b. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran
dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
c. Menginformasikan tema yang akan di bahas yaitu tentang ”Daerah
Tempat Tinggalku”.
d. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi menjelaskan
dan melakukan tanya jawab pada siswa
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran ;
- Siswa dapat memahami apa saja pengaruh dari gaya dan gerak
f. Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan siswa dengan
melakukan tanya jawab : apa yang menyebabkan anak panah
terlepas dari busur ?

2. Kegiatan Inti
a. Guru meminta siswa mengamati gambar di buku.
a. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, ”Apa yang dilakukan
Udin pada gambar di sebelah kiri?” dan ”Apa yang dilakukan Udin
pada gambar di sebelah kanan?”
b. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru sesuai hasil
pengamatannya.
c. Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa, meskipun
terdapat jawaban yang kurang sesuai.
d. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa Udin melakukan tarikan dan
dorongan terhadap ayunan. Tarikan dan dorongan yang diberikan Udin
86

disebut gaya. Karena ayunan diberi gaya oleh Udin, ayunan itu pun
bergerak.
e. Guru menjelaskan materi tentang gaya dapat mengubah gerak benda.
f. Guru menampilkan video melalui media LCD tentang materi gaya.
g. Guru memberikan demonstrasi tentang gaya dengan mengajak salah
satu siswa untuk mempraktekkan di depan kelas.
h. Selanjutnya, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang telah
di bahas secara lisan.
i. Siswa dapat mengetahui pengaruh gaya tarikan dan dorongan
terhadap arah gerak benda.
j. Secara berkelompok siswa di minta untuk berdiskusi berdasarkan
pemahaman yang sudah di dapatkannya selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
k. Guru membagikan lembar soal diskusi pada siswa tentang materi
pengaruh gaya.
l. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan lembar soal
diskusi.
m. Guru bersama siswa membahas lembar soal diskusi yang telah
dikerjakan oleh siswa secara berkelompok.
n. Guru membagikan lembar soal tertulis pada siswa tentang materi
pengaruh gaya yang dikerjakan secara individu.
o. Siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal tertulis secara individu.
p. Guru mengajak siswa membahas soal tertulis yang dikerjakan oleh
siswa.

3. Kegiatan akhir
a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
b. Guru dan siswa melakukan evaluasi pembelajaran materi tentang
pengaruh gaya dan gerak
87

c. Guru menugaskan siswa untuk mempelajari materi yang akan di


pelajari di pertemuan selanjutnya
d. Tindak lanjut : Perbaikan dan Pengayaan
e. Guru meengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

XIX. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR


Sumber Belajar :
 Buku Pedoman Guru Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).
 Buku Siswa Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).
Alat Peraga :
 Meja
 Kursi
 Karet gelang
 Bola
 Bola kasti

XX. PENILAIAN
Penilaian Sikap
Perubanan Tingkah Laku
Teliti Cermat Percaya Diri
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ADEKTYA

2 AJENG

3 ARWENI
DENIS
4
DIVA
5
88

WAHYU
6
ELISIA
7
FACHRI
8
IRUL
9

10 HILMI

11 RIDWAN

12 LAELY

13 LUTFIANA

14 HAFIZ

15 NISA

16 RANI

17 RIZKY

18 ABEL

19 SUCI

20 SHAFA

Ket13erangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

Rubrik Penilaian IPA

Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Aspek Bimbingan

4 3 2 1
Isi dan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Belum dapat
Pengetahuan pengaruh gaya sebagian besar sebagian kecil menjelaskan
Gaya Gerak terhadap gerak pengaruh gaya pengaruh gaya pengaruh gaya
benda terhadap gerak terhadap gerak terhadap gerak
89

berdasarkan benda benda benda.


tes tertulis dengan berdasarkan berdasarkan
benar. tes tertulis tes tertulis
dengan benar. dengan benar.
Keterampilan menjawab menjawab menjawab Belum dapat
tentang pertanyaanpertany pertanyaanperta pertanyaanperta menjawab
pengaruh gaya aan nyaan nyaan pertanyaanperta
terhadap gerak secara tertulis secara tertulis secara tertulis nyaan
benda. berdasarkan berdasarkan berdasarkan secara tertulis
hasil percobaan hasil percobaan hasil percobaan berdasarkan
dengan dengan cukup dengan kurang hasil percobaan
sistematis. sistematis. sistematis. dengan
Bahasa sistematis.
Indonesia yang
baik dan benar
digunakan
dengan
efisien dan
menarik dalam
keseluruhan
penulisan.
Sikap rasa Tampak Tampak cukup Tampak kurang Tidak tampak
Ingin antusias antusias dan antusias antusias
tahu dan dan terkadang dan tidak dan perlu
berfikir mengajukan mengajukan ide mengajukan ide dimotivasi
kritis banyak ide dan dan pertanyaan dan pertanyaan untuk
pertanyaan selama selama mengajukan ide
selama kegiatan. kegiatan. dan pertanyaan.
kegiatan.

 Rubrik Penilaian Kinerja Kelompok

No Kelompok Kerjasama Keaktifan Ketrampilan Nilai

1 Kelompok
1

2 Kelompok
2

3 Kelompok
90

4 Kelompok
4

5 Kelompok
5

6 Kelompok
6

 Rubrik Penilaian Individu


91

Hasil Siswa Ket13


eranga Nilai n:
No Nama
K K C B SB
1 2 3 4
1 ADEKTYA

2 AJENG

3 ARWENI
DENIS
4
DIVA
5
WAHYU
6
ELISIA
7
FACHRI
8
IRUL
9

10 HILMI

11 RIDWAN

12 LAELY

13 LUTFIANA

14 HAFIZ

15 NISA

16 RANI

17 RIZKY

18 ABEL

19 SUCI

20 SHAFA
(Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
92

Blora, 17 November 2022

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru / Mahasiswa

SUGIARTO, S.Pd DIAH AYU M.P


NIP. 19811002 200312 1 004 NIM. 857682732

LEMBAR KEGIATAN DISKUSI

Langkah kegiatan :

1. Letakkan meja di tempat cukup luas


2.

Doronglah meja itu.


93

Amati yang terjadi pada meja itu


6.

Tariklah meja itu.


Amati yang terjadi pada meja itu.

Nama Anggota Kelompok : 1.

2.

3.

Kelas /Semester : IV/1

Tema : Daerah Tempat Tinggalku

Sub Tema : Lingkungan Tempat Tinggalku

Mata Pelajaran : IPA

Hari/Tanggal :
94

LEMBAR SOAL DISKUSI

5. Apa yang terjadi pada meja saat didorong?


6. Ke mana arah meja saat didorong?
7. Apa yang terjadi pada meja saat ditarik?
8. Ke mana arah meja saat ditarik?
95

Kunci Jawaban :
1. Saat didorong, meja itu bergerak.
2. Saat didorong, meja bergerak ke depan atau menjauh.
3. Saat ditarik, meja itu bergerak.
4. Saat ditarik, meja bergerak ke belakang atau mendekat.
96

Prosedur Penilaian

Benar X 25 = 100
Skor = 25
97

LEMBAR KERJA SISWA

NILAI

Nama :

Kelas /semester : IV/1

Tema : Daerah Tempat Tinggalku

Sub Tema : Lingkungan Tempat Tinggalku


98

Mata Pelajaran : IPA

Hari/Tanggal :

ISILAH DENGAN BENAR

1. Apa yang kamu ketahui tentang gaya ?

2. Apa yang kamu ketahui tentang gerak ?

3. Jelaskan pengertian gaya sentuh beserta contoh dari gaya sentuh !

4. Jelaskan pengertian gaya tak sentuh beserta contoh dari gaya tak sentuh !

KUNCI JAWABAN

1. gaya adalah gerakan atau hal-hal yang menyebabkan suatu benda


bergerak atau berhenti dari gerakannya atau tarikan atau dorongan yang
dapat mengubah suatu benda diam menjadi bergerak.

2. gerak adalah perpindahan kedudukan suatu benda terhadap benda lainya,


baik perpindahan kedudukan yang mendekati maupun menjauhi suatu
benda atau tempat asal akibat benda itu di kenai gaya.

3. Gaya sentuh adalah gaya yang langsung mengenai benda.


Contoh gaya sentuh antara lain :
a. Gaya otot yaitu gaya yang ditimbulkan oleh otot manusia dan hewan.
b. Gaya gesek yaitu gaya yang menimbulkan gesekkan ketika dua benda
saling bersentuhan. Gaya gesek dapat  menimbulkan aganya hambatan.
c. Gaya pegas yaitu gaya yang timbul karena tarikan karena pegas atau
per.

4. Gaya tak sentuh yaitu gaya yang dikenakan pada suatu benda tetapi tidak
menyentuh bendanya.
Contoh gaya tak sentuh antara lain :
99

a. Gaya gravitasi bumi yaitu gaya yang timbul karena adanya gaya tarik
bumi.
b. Gaya magnet yaitu gaya yang ditimbulkan oleh magnet.

Prosedur Penilaian

Benar X 25 = 100
Skor = 25
100

SOAL PERBAIKAN

NILAI

Nama :

Kelas /semester : IV/1

Tema : Daerah Tempat Tinggalku

Sub Tema : Lingkungan Tempat Tinggalku

Mata Pelajaran : IPA


101

Hari/Tanggal :

1. Gaya adalah .....


2. Bila kita menarik atau mendorong suatu benda maka berarti kita
memberikan ......
3. Gaya ada yang ... dan ada pula yang .....
4. Gaya dapat mempengaruhi ... dan .... benda
5. Balon gas adalah contoh gaya yang dapat menyebabkan perubahan ....
benda

Kunci jawaban

1. Dorongan atau tarikan


2. Gaya
3. Lemah, kuat
4. Gerak dan kuat
5. Dorong
102

Prosedur Penilaian

Benar X 20 = 100
Skor = 20
103

SOAL PENGAYAAN

NILAI

Nama :

Kelas /semester : IV/1

Tema : Daerah Tempat Tinggalku

Sub Tema : Lingkungan Tempat Tinggalku

Mata Pelajaran : IPA


104

Hari/Tanggal :

1. Gerak adalah ....


2. Gaya otot adalah ...
3. Gaya pegas adalah gaya yang di timbulkan karena .....
4. Makin kecil gaya yang diperlukan, makin ... pekerjaaan
5. Bermain tenis meja atau badminton adalah olahraga yang memanfaatkan
gaya .....

Kunci Jawaban
1. Kedudukan perpindahan suatu benda dari tempat satu ke tempat lain
2. Gaya yang di timbulkan oleh otot manusia dan hewan
3. Tarikan atau dorongan pegas
4. Kecil
5. Gaya otot
105

Prosedur Penilaian

Benar X 20 = 100
Skor = 20

Anda mungkin juga menyukai