OLEH
DIAH AYU M.P
NIM. 857682732
UPBJJ UT SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
pada mata pelajaran IPA disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah
penggunaan metode yang kurang tepat dan kurang menarik. Oleh karena itu
diperlukan suatu solusi dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat.
Dari uraian masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
IPA yang telah berlangsung kurang berjalan dengan baik. Masalah – masalah
yang timbul dalam pembelejaran di atas merupakan suatu kendala yang
menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik. Masalah-
masalah tersebut yang meyebabkan hasil belajar IPA yang dicapai rendah
atau masih dibawah KKM. Permasalahan tersebut perlu segera diatasi. Salah
satu caranya adalah dengan memberikan tindakan berupa metode
pembelajaran Children Learning in Science ( Tina Dahlan,2010: 6 ).
Model children Learning in Science merupakan suatu cara
menyampaikan pelajaran dengan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis,
analisis, dan argumentative (ilmiah) dengan menggunakan langkah-langkah
tertentu menuju kesimpulan. Dalam proses belajar mengajar dengan model
Children Learning in Science , siswa diajarkan untuk mengembangkan cara
berfikir ilmiah dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip.
Drangan demikian, siswa dapat memahami secara langsung dengan
melakukan pengamatan, serta siswa dapat menarik kesimpulan dari proses
yang diamatinya. Model Pembelajaran Children Learning in Science sangat
teoat diterapkan pada materi gaya dapat mengubah gerak suatu benda kelas
IV SDN 2 Kamolan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan menuangkan
dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang berjudul “ Peningkatan Hasil
Belajar IPA Materi Gaya Dapat mengubah Gerak Suatu Benda Melalui
Model Children Learning in Science Pada Siswa Kelas IV Semester Gasal
SDN 2 Kamolan Tahun 2022/2023 ” sehingga di peroleh gambaran secara
tepat dan akurat sebagai upaya perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran
khususnya untuk bidang studi IPA.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat
didentifikasikan masalah-masalah dalam Penelitian Perbaikan
Pembelajaran di kelas IV SDN 2 Kamolan sebagai berikut :
a. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
kurang bervariasi sehingga kemampuan siswa dalam memahami IPA
menjadi rendah.
b. Siswa kurang memahami konsep yang diberikan oleh guru dalam
pembelajaran.
c. Ketika pembelajaran berlangsung banyak siswa yang belum antusias
dalam belajar, memperhatikan,bertanya, apalagi mengemukakan
gagasan atau pemikirannya akibat hasil pembelajaran menjadi rendah.
d. Siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran, guru masih dominan
dalam pembelajaran dikelas.
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak kabur, maka diperlukan
pembatasan masalah meliputi :
a. Kurangnya motivasi siswa pada pembelajaran IPA pada materi Gaya
Dapat Mengubah Gerak Suatu Benda pembelajaran IPA siswa kelas 4
semester gasal SDN 2 Kamolan tahun pelajaran 2022/2023.
b. Hasil belajar siswa masih rendah berdasarkan nilai ulangan hanya 4
siswa yang tuntas KKM dari seluruh siswa di kelas yang berjumlah 12
siswa.
c. Model pembelajaran yang diterapkan sebelumnya kurang inovatif
sehingga motivasi dan hasil belajar siswa masih rendah.
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarakan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka masalah
pokok yang akan di teliti adalah “ Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi
Gaya Dapat mengubah Gerak Suatu Benda Melalui Model Children
Learning in Science Pada Siswa Kelas IV Semester Gasal SDN 2
Kamolan Tahun 2022/2023 ”
Untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian, maka penulis
merumuskan masalah tersebut, sebagai berikut :
1. Bagaimanakah peningkatan motivasi belajar IPA pada materi pokok Gaya
Dapat mengubah Gerak Suatu Benda melalui model Children Learning in
Science pada kelas IV SDN 2 Kamolan tahun pelajaran 2022/2023?
2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar IPA pada materi Gaya Dapat
mengubah Gerak Suatu Benda melalui model Children Learning in
Science pada siswa kelas IV semester gasal SDN 2 Kamolan Tahun
Pelajaran 2022/2023 ?
3. Bagaimakah peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA pada materi Gaya
pokok Gaya dapat mengubah Gerak Suatu Benda melalui model Children
Learning in Science pada siswa kelas IV semester gasal SDN 2 Kamolan
Tahun Pelajaran 2022/2023?
6
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi pokok gaya
melalui penerapan model Children Leraning in Science di kelas IV SDN
2 Kamolan ?
2. Tujuan Khusus
Berasal dari rasa ketidakpuasan terhadap hasil pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran IPA materi gaya maka yang menjadi
tujuan khusus dari kegiatan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini,
adalah :
a. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA pada materi
gaya dapat mengubah gerak suatu benda di kelas IV SDN 2 Kamolan
dengan menggunakan penerapan metode pembelajaran Children
Learning In Science.
b. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi
gaya dapat mengubah gerak suatu benda di kelas IV SDN 2 Kamolan
dengan menggunakan penerapan metode pembelajaran Children
Learning In Science.
c. Untuk mendeskripsikan tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPA pada materi gaya dapat mengubah gerak suatu benda di kelas IV
SDN 2 Kamolan dengan menggunakan penerapan metode
pembelajaran Children Learning In Science.
F. Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian pada materi gaya di kelas IV SDN 2
Kamolan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para siswa, sekolah,
guru, khususnya maupun pihak-pihak yang terkait pada dunia pendidikan
dalam rangka mensukseskan Kurikulum Merdeka yang telah ditetapkan oleh
7
3. Bagi sekolah
a. Penelitian ini diharapkan memberikan masukan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA melalui penerapan metode Children
Learning in Science yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik
pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah.
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
1. Hakekat Motivasi
1) Pengertian Motivasi
Motivasi adalah hasrat atau dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu.
Secara bahasa, motivasi berasal dari akar kata bahasa Latin yaitu
“movore”, yang artinya adalah gerak atau dorongan untuk bergerak.
Sementara itu, dalam bahasa Inggris, motivasi dikenal dengan sebutan
“motive” yang artinya daya gerak atau alasan.
Apabila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, asal kata motivasi adalah
“motif”, yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang melakukan
sesuatu. Motif menjadi dasar dari kata motivasi yang bisa diartikan
sebagai daya penggerak yang telah aktif. Maka dari itu, dengan kata lain
pengertian motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong
tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi
kebutuhan.
Pandangan Para Ahli Tentang Motivasi
Pandangan Weiner Tentang Motivasi
Bernard Weiner menjelaskan bahwa motivasi adalah kondisi internal yang
membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan
tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
2. Hakekat Belajar
1) Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis belajar merupakan suatu
proses perubahan, yaitu perubahan tingkat laku sebagai hasil dan interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-
perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseoran
yang memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
10
3. Hakekat IPA
1) Pengertian belajar IPA
Ilmu pengetahuan alam atau natural science dapat di sebut sebagai
ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa
yang terjadi di alam ini. Jacobson & Bergman (1989:4), mendefinisikan
IPA sebagai berikut :” science is the investigation and interpretation of
events in the natural, physical environtment and within our bodies “. IPA
merupakan penyelidikan dan interpretasi dari kejadian alam, lingkungan
fisik dan tubuh kita.
11
4. Materi IPA/Gaya
1) Pengertian gaya dan gerak
Gaya adalah derakan atau hal-hal yang menyebabkan suatu benda
bergerak atau berhenti dari gerakannya.
Gerak adalah perpindahan kedudukan suatu benda terhadap benda
lainnya, baik perpindahan kedudukan yang mendekati maupun menjauhi
suatu benda atau tempat asal akibat benda itu di kenai gaya.
b. Gaya gesek yaitu gaya yang menimbulkan gesekkan ketika dua benda
saling bersentuhan. Gaya gesek dapat menimbulkan aganya hambatan.
Contoh gaya gesek : Seorang siswa menghapus papan tulis, ketika kita
mengerem sepeda, ketika ayah mengasah pisau dan sebagainya.
c. Gaya pegas yaitu gaya yang timbul karena tarikan karena pegas atau per.
Contoh gaya pegas : Orang yang melompat-lompat di atas trampolin, karet
gelang yang ditarik, ketika kita menarik busur anak panah dan sebagainya.
2. Gaya tak sentuh yaitu gaya yang dikenakan pada suatu benda tetapi
tidak menyentuh bendanya.
Contoh gaya tak sentuh antara lain :
a. Gaya gravitasi bumi yaitu gaya yang timbul karena adanya gaya tarik
bumi.
15
Contohnya : Setiap benda yang dilempar keatas akan jatuh, buah durian
akan jatuh ke bawah dan sebagainya.
bahwa pelajaran yang sulit itu adalah lebih berharga. Siswa yang berhasil
dalam pelajaran tersebut dianggap mempunyai kelebihan dari lainnya.
Sebaliknya bagi siswa yang tidak berhasil akan menimbulkan rendah diri
dari perasaan bodoh. Hal itu tentunya tidak baik untuk siswa.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki /
diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar
dapat dililat memalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui
tingkat kemampuan dan pemahaman siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar
kognitif IPA yang mencakup tiga tingkatan yaitu :
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
3) Penerapan
Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
pada aspek kognitif adalah tes.
2) Manfaat Metode
1) Para peserta didik menggunakan waktu yang lebih banyak untuk
mengerjakan tugasnya dan untuk mendengarkan satu sama lain.
Ketika mereka terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang
menggunakan metode pembelajaran CLIS lebih banyak peserta
didik yang mengangkat tangan mereka untuk menjawab setelah
berlatih dengan pasangannya. Para peserta didik mungkin
mengingat secara lebih sering penambahan waktu tunggu dan
kualitas jawaban mungkin menjadi lebih baik.
2) Para guru juga mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir
ketika menggunakan metode pembelajaran CLIS. Mereka dapat
berkonsentrasi mendengarkan jawaban peserta didik, mengamati
reaksi peserta didik, dan mengajukan pertanyaan tingkat tinggi.
19
B. Kerangka Berpikir
Usaha peningkatan hasil belajar siswa bagi guru merupakan suatu
kewajiban dan keprofesian guru. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
guru sebagai komponen yang dapat dikatakan sebagai salah satu kunci
keberhasilan pendidikan. Guru yang efektif sangat ditentukan oleh berbagai
faktor kemampuan yang dimilikinya. Ketersediaan akan sumber belajar siswa
sangat diperlukan dalam kegiatan belajar, namun agar siswa dapat
memperoleh informasi dengan sistematis dan bermakna dibutuhkan suatu
metode pembelajaran yang memfasilitasi mereka.
Metode pembelajaran Children Learning in Science yang mendukung
tersebut agar lebih dapat memperluas pengetahuan siswa dan melatih siswa
dalam kerja kelompok dengan berdiskusi. Kerja dalam suatu kelompok pada
hal ini sangat diperlukan mengingat sumber informasi yang diketahui siswa
terbatas.
Selain itu, agar materi itu juga perlu penyesuaian dengan peserta didik,
sehingga perlu juga dan sumber-sumber masalah yang berasal dari siswa
sehingga masalah yang akan dibahas tidak sia-sia dan bermanfaat. Masalah-
masalah yang muncul dari semua siswa tersebut kompleks dan perlu
disederhanakan dan dibuat sistematika penyelesaiannya agar lebih mudah.
Pada akhirnya metode yang paling tepat digunakan untuk memahamkan
materi yang diberikan adalah metode Children Learning in Science. Materi
pembelajaran IPA yang sumbernya ada di lingkungan masyarakat atau sumber
daya alam yang ada di lingkungan sekitar. Dalam proses penggalian informasi
siswa dapat melakukan diskusi dengan menggunakan metode Children
Learning in Science.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan di
atas, diduga bahwa melalui penggunaan metode Children Learning in Science
dapat meningkatkan minat dan hasil belajar IPA materi gaya dapat mengubah
gerak suatu benda kelas IV SDN 2 Kamolan Semester 1 Tahun Pelajaran
2022/2023. Secara skematis, kerangka berpikir dalam penelitian ini akan
digambarkan sebagai berikut :
20
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir
Siswa/yang diteliti
Guru/Peneliti
Kondisi Hasil belajar IPA pada saat
Guru belum menggunakan
materi gaya dapat
Awal model Children Learning in
mengubah gerak suatu
Science
benda
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teoritis diatas, dirumuskanlah hipotesis tindakan
sebagai berikut :
1. Diduga melalui model pembelajaran Children Learning in Science dapat
meningkatan motivasi belajar IPA materi pokok Gaya Dapat mengubah
Gerak Suatu Benda pada siswa kelas IV semester gasal SDN 2 Kamolan
tahun pelajaran 2022/2023.
2. Diduga melalui model Children Learning in Science dapat meningkatan
hasil belajar IPA materi Gaya Dapat mengubah Gerak Suatu Benda
melalui model Children Learning in Science pada siswa kelas IV semester
gasal SDN 2 Kamolan Tahun Pelajaran 2022/2023.
3. Diduga melalui model Children Learning in Science dapat meningkatan
motivasi dan hasil belajar IPA materi pokok Gaya dapat mengubah Gerak
Suatu Benda melalui model Children Learning in Science pada siswa
kelas IV semester gasal SDN 2 Kamolan Tahun Pelajaran 2022/2023.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
Tabel 2
USIA SISWA KELAS IV SDN 2 KAMOLAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
TAHUN
LAHIR USIA SISWA PEREMPUAN SISWA LAKI-LAKI
2011 11 5 4
2012 10 5 3
2013 9 1 2
JUMLAH 11 9
Kapasitas tempat duduk terdiri dari 11 meja dan 21 kursi. Tingkat kemampuan
para siswa bervariasi ada yang kurang, ada yang sedang dan ada pula beberapa
siswa diatas rata-rata.
24
2. Obyek Penelitian
a) Motivasi
Objek penelitian Variabel Y1 yang peneliti gunakan disini adalah
Motivasi.
b) Hasil Belajar
Objek penelitian variabel Y2 yang peneliti gunakan disini adalah
Hasil Belajar.
C. Sumber Data
a) Tes
Untuk kepentingan pengumpulan data dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini digunakan teknik tes. Tidak semua bentuk
tes digunakan untuk pengumpulan data. Sesuai dengan materi
mata pelajaran yang diambil dalam penelitian tindakan kelas
ini, yaitu mata pelajaran IPA kelas IV tentang Gaya dapat
mengubah gerak suatu benda.
Yang dimaksud dengan tes di sini adalah tes hasil belajar, yaitu
tes yang dilaksanakan diakhir siklus, yang bertujuan untuk
mendapatkan tingkat kemajuan belajar siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran tertentu dalam rentang waktu tertentu.
Nilai yang diperoleh subjek penelitian akan menunjukkan
tinagkat kemajuan belajar atau tingkat daya serap siswa
terhadap materi pembelajaran.
Materi tes hasil belajar pada akhir siklus 1 sama dengan materi
tes pada akhir siklus kedua. Materi tes hasil belajar di akhir
siklus 1 dan siklus 2 adalah “Gaya dapat mengubah gerak suatu
26
benda”.
Tes hasil belajar dalam penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan dua kali. Yang pertama dilaksanakan pada
tanggal 2 November 2022 dan yang kedua dilaksanakan pada
tanggal 9 November 2022.
b) Non Tes
1) Wawancara
Wawancara dilakukan oleh guru terhadap siswa berkaitan dengan
kesulitan belajar yang dihadapi. Dalam kelas terdapat dua kelompok, yaitu
kelompok anak-anak yang pandai dan kelompok anak-anak yang kurang
pandai. Wawancara dilakukan terhadap dua kelompok tersebut. Kelompok
anak-anak yang pandai biasanya mampu mengerjakan tugas dengan benar.
Kebetulan untuk subjek penelitian tindakan kelas ini yang menjadi
kelompok anak-anak pandai adalah siswa-siswa putri, sedangkan siswa-
siswa putra merupakan kelompok anak-anak yang kurang pandai.
Dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari kelompok siswa-siswa putri
menunjukkan perhatian yang tinggi, mampu menagkap informasi yang
disampaikan guru, mampu menempatkan diri, kapan harus memperhatikan
penjelasan guru dan kapan harus membuat catatan. Dalam mengerjakan
latihan-latihan soal baik lisan maupun tertulis mereka mampu menjawab
dan mengerjakan dengan benar.
Sebaliknya kelompok siswa-siswa putra yang merupakan kelompok anak-
anak yang kurang pandai, dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari
sering bermain sendiri, perhatian terhadap pelajaran kurang, sulit
menangkap informasi dari guru, kurang dapat menempatkan diri, kurang
menyadari kapan harus memperhatikan penjelasan guru, dan kapan pula
harus membuat catatan. Akibatnya bila diberi pertanyaan baik secara lisan
maupun tertulis mereka kurang mampu menjawab atau mengerjakannya.
2) Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama penelitian
27
E. Validasi Data
Untuk memperoleh data yang valid terutama data kuantitatif maka
dibuatlah perangkat tes yang terdiri dari kisi-kisi penulisan soal, butir-butir
soal, kunci jawaban, dan kriteria penilaian. Perangkat tes tersebut meliputi
perangkat tes siklus I dan perangkat tes siklus II.
F. Analisis Data
1) Setelah data dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh maka
selanjutnya dilakukan analisis. Data yang berupa nilai hasil belajar
dianalisis dengan cara mencari nilai nilai terendah tertinggi, rata-rata
nilai dan modusnya. Nilai yang dianalisis adalah nilai yang dipeoleh
melalui tes di akhir siklus I dan akhir siklus II.
G. Indikator Keberhasilan
H. Prosedur Tindakan
b. Acting
Pada tahap ini guru melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan pada tahap planning (perencanaan ) yaitu meliputi kegiatan
apersepsi, inti, dan penutup.
1) Apersepsi
Mengawali pertemuan pertama siklus I guru mengadakan tanya jawab
tentang bangun ruang. Tujuannya adalah untuk mengingat kembali
bentuk-bentuk bangun ruang. Kemudian dilanjutkan dengan membentuk
kelompok, membagikan lembar kerja siswa, dan menyediakan alat peraga
secara kelompok.
2) Inti
Dalam kegiatan inti ini ada tiga tahap kegiatan pokok yang dilakukan
siswa yaitu tahap eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada tahap
eksploraasi siswa memperhatikan penjelasan guru, mendemonstrasikan
alat peraga, dan mengerjakan lembar kerja siswa secara kelompok. Pada
tahap elaborasi siswa melaporkan hasil kerja kelompok, menanggapi hasil
kerja kelompok lain, serta menyempurnakan hasil kerja kelompok.
Kemudian pada tahap konfirmasi siswa bersama guru menyusun
kesimpulan, membuat catatan materi yang penting, serta memajangkan
hasil kerja kelompok. Dalam pada itu guru juga melakukan observasi
tentang keaktifan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar.
Pembimbingan selalu diberikan kepada semua siswa. Perhatian yang besar
terutama ditujukan kepada siswa yang kemampuannya rendah.
Di akhir pertemuan guru membekali siswa dengan PR. PR ini berfungsi
sebagai sarana pendalaman materi pelajaran dengan memanfaatkan waktu
di rumah.
31
3) Penutup
Untuk mengetahui kemajuan siswa dalam proses belajar mengajar maka di
akhir siklus diadakan tes. Tes yang dilaksanakan di akhir siklus adalah tes
tertulis. Bentuk soal yang digunakan dalam tes akhir siklus adalah uraian.
c. Observing
Observing (pengamatan) dilakukan oleh guru bersama teman sejawat
(observer) terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti aktivitas
pembelajaran di kelas. Observing mutlak dilakukan oleh guru agar proses
pembimbingan dapat berfungsi secara maksimal.
Observing juga dilakukan peneliti terhadap data yang diperoleh, yaitu
berupa nilai tes akhir siklus dengan cara mencari nilai rata-rata pada setiap
siklusnya.
d. Reflecting
Reflecting merupakan kegiatan meninjau kembali tentang tindakan kelas
yang telah dilaksanakan dan terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa di
akhir siklus I. Hambatan atau keberhasilan dalam siklus I dijadikan dasar
untuk melakukan tindakan kelas pada siklus II.
Reflecting juga dilakukan dengan cara membandingkan kondisi awal
dengan kondisi akhir siklus I.
Siklus II
a. Planning (perencanaan) tindakan untuk siklus II ini meliputi tiga
langkah yaitu apersepsi, inti, dan penutup.
1) Apersepsi
Mengawali pertemuan siklus II guru mengadakan tanya jawab tentang
bangun ruang khususnya tentang kubus. Tujuannya adalah untuk
mengingat kembali bentuk-bentuk bangun ruang yang telah dipelajari pada
siklus I. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tugas yang harus
32
2) Inti
Dalam kegiatan inti siklus II ini juga ada tiga tahap kegiatan pokok yang
dilakukan siswa yaitu tahap eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada
tahap eksploraasi siswa memperhatikan penjelasan guru,
mendemonstrasikan alat peraga, dan mengerjakan lembar kerja siswa yang
dikerjakan secara individual. Pada tahap elaborasi siswa melaporkan hasil
kerja, menanggapi hasil kerja teman lain, serta menyempurnakan hasil
kerja. Kemudian pada tahap konfirmasi siswa bersama guru menyusun
kesimpulan, membuat catatan materi yang penting, serta memajangkan
hasil kerja. Dalam pada itu guru juga melakukan observasi tentang
keaktifan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar. Pembimbingan
selalu diberikan kepada semua siswa. Perhatian yang besar terutama
ditujukan kepada siswa yang kemampuannya rendah.
Di akhir pertemuan guru membekali siswa dengan PR. PR ini berfungsi
sebagai sarana pendalaman materi pelajaran dengan memanfaatkan waktu
di rumah.
3) Penutup
Untuk mengetahui kemajuan siswa dalam proses belajar mengajar maka di
akhir siklus diadakan tes. Tes yang dilaksanakan di akhir siklus adalah tes
tertulis. Bentuk soal yang digunakan dalam tes akhir siklus adalah uraian.
b. Acting
Pada tahap ini guru melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan pada tahap planning (perencanaan ) yaitu meliputi kegiatan
apersepsi, inti, dan penutup.
1) Apersepsi
Mengawali pertemuan siklus II guru mengadakan tanya jawab tentang
bangun ruang khususnya tentang kubus. Tujuannya adalah untuk
33
2) Inti
Dalam kegiatan inti siklus II ini juga ada tiga tahap kegiatan pokok yang
dilakukan siswa yaitu tahap eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada
tahap eksploraasi siswa memperhatikan penjelasan guru,
mendemonstrasikan alat peraga, dan mengerjakan lembar kerja siswa yang
dikerjakan secara individual. Pada tahap elaborasi siswa melaporkan hasil
kerja, menanggapi hasil kerja teman lain, serta menyempurnakan hasil
kerja. Kemudian pada tahap konfirmasi siswa bersama guru menyusun
kesimpulan, membuat catatan materi yang penting, serta memajangkan
hasil kerja. Dalam pada itu guru juga melakukan observasi tentang
keaktifan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar. Pembimbingan
selalu diberikan kepada semua siswa. Perhatian yang besar terutama
ditujukan kepada siswa yang kemampuannya rendah.
Di akhir pertemuan guru membekali siswa dengan PR. PR ini berfungsi
sebagai sarana pendalaman materi pelajaran dengan memanfaatkan waktu
di rumah.
3) Penutup
Untuk mengetahui kemajuan siswa dalam proses belajar mengajar maka di
akhir siklus diadakan tes. Tes yang dilaksanakan di akhir siklus adalah tes
tertulis. Bentuk soal yang digunakan dalam tes akhir siklus adalah uraian.
c. Observing
Observing (pengamatan) dilakukan oleh guru bersama teman sejawat
(observer) terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti aktivitas
pembelajaran di kelas. Observing mutlak dilakukan oleh guru agar proses
pembimbingan dapat berfungsi secara maksimal.
34
d. Reflecting
Reflecting merupakan kegiatan meninjau kembali tentang tindakan kelas
yang telah dilaksanakan dan terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa di
akhir siklus II. Hasil yang diperoleh dalam siklus II dijadikan dasar untuk
menentukan keberhasilan penelitian tindakan kelas.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Pembelajaran Siklus I
a. Data Perencanaan
Data yang diperoleh pada tahap studi awal dijadikan sebagai
acuan dalam melaksanakan tindakan pada siklus pertama, dengan
tujuan agar diperoleh suatu peningkatan pemahaman materi gaya
dapat mengubah gerak suatu benda pada pembelajaran IPA. Pada
tahap perencanaan, peneliti menyusun rencana tindakan yang
dilaksanakan yaitu sebagai berikut :
1. Memilih dan mempersiapkan materi yang akan di ajarkan yaitu
gaya dapat mengubah gerak suatu benda.
2. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP ) siklus I
yang menerapkan metode Children Learning in Science.
3. Membuat soal lembar kerja siswa
4. Menyiapkan semua media yang digunakan pada saat proses
tindakan berlangsung
5. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi
6. Mempersiapkan soal tes untuk siswa yang akan diberikan pada
akhir siklus
b. Data Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan hari Selasa, 2 November 2022 pada
pukul 07.15 – 08.25 WIB. Dalam pelaksanaan tindakan tersebut
siswa mempelajari tentang gaya dapat mengubah gerak suatu benda.
Penyajian pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode
36
Tabel 4.5
Hasil Pembelajaran Siklus I
Nilai Keterangan
No Nama Siswa
Siklus I Tuntas Tidak Tuntas
1. Adektya 80 √
2. Ajeng 80 √
38
3. Arweni 80 √
4. Denis 80 √
5. Diva 90 √
6. Wahyu 90 √
7. Elisia 80 √
8. Fachri 50 √
9. Irul 80 √
10. Hilmi 80 √
11. Ridwan 50 √
12. Laely 70 √
13. Lutfiana 90 √
14. Hafiz 90 √
15. Nisa 80 √
16. Rani 80 √
17. Rizky 90 √
18. Abel 80 √
19. Suci 60 √
20. Shafa 80 √
Jumlah Nilai 1540
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 50
Rata-Rata 77
Siswa Yang Tuntas 16 80%
Siswa yang tidak tuntas 4 20%
39
Tabel 4.6
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus I
No Nilai Banyak Siswa
1. 100 0
2. 90 5
3. 80 11
4. 70 1
5. 60 1
6. 50 2
7. 40 0
8. 30 0
Tabel 4.7
Rekapitulasi Pengelompokan Nilai Pembelajaran Siklus I
Banyak
No Klasifikasi Rentang Nilai Prosentase
Siswa
1. Tuntas sangat baik 100 - 90 5 25%
2. Tuntas 89 - 75 11 55%
3. Tidak Tuntas 74 - 50 4 20%
4. Tidak Tuntas Sangat Buruk 49 - 30 0 0%
40
12
10
6
11
5
2 4
0 0
Tuntas Sangat Baik Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Sangat
Buruk
Grafik 4.2
Grafik Pembelajaran Siklus I
c. Data Pengamatan
Peneliti mengamati proses penelitian yang sedang
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Lembar
observasi tersebut meliputi kegiatan guru dan kegiatan sisa pada saat
proses pembelajaran berlangsung.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPA dengan menerapkan metode Children Learning in
Science disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.8
Pengamatan Pembelajaran Siklus I
No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan Komentar
41
1. Tanya jawab antar Hanya ada 10 siswa yang Siswa kurang aktif
siswa dan antar sudah melakukan sesuai dalam melakukan
siswa dengan guru tindakan tanya jawab
2. Mengerjakan dan Masih ada siswa yang Terlalu banyak
mendiskusikan LKS bermain sendiri anggota dalam
yang diberikan kelompok
dalam kelompok
3. Mempraktekan Siswa belum paham Perhatian guru
langkah-langkah dengan langkah-langkah terfokus pada
menggunakan dalam bentuk LKS beberapa siswa
Metode Children
Leaning in Science
sesuai dengan
petunjuk LKS
4. Menyajikan hasil Hanya sebagian siswa Memberikan kartu
kerja kelompok di yang menyajikan hasil untuk siswa yang
depan kelas dan kerja dan yang lainnya ramai dalam
mengemukakan hanya berdiri saja bahkan pembelajaran
pendapat dan diskusi ramai di depan kelas selanjutnya.
5. Menyimpulkan Ada 15 siswa terlibat aktif Ada beberapa siswa
materi pelajaran dalam menyimpulkan yang tidak ikut
bersama-sama materi menyimpulkan
dengan guru pelajaran
d. Data Refleksi
Berdasarkan dari pelaksanaan penelitian dan hasil pembelajaran di
pembelajaran siklus I yang sudah menggunakan metode Children
Learning in science maka hasil yang diperoleh siswa sudah
meningkat tetapi belum sesuai dengan yang diharapkan peneliti.
Siswa yang memenuhi KKM sudah meningkat menjadi 15 siswa dan
5 siswa lainnya belum mencapai KKM. Sehingga peneliti
42
3. Pembelajaran Siklus II
a. Data Perencanaan
Data yang diperoleh pada siklus I dijadikan sebagai acuan dalam
melaksanakan tindakan pada siklus II, dengan tujuan agar diperoleh
suatu peningkatan pemahaman gaya mengubah gerak suatu benda pada
pembelajaran IPA dengan pendekatan Metode Children Learning in
Science.
Tahap perencanaan, peneliti menyusun rencana tindakan yang
dilaksanakan yaitu sebagai berikut :
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) sesuai
dengan materi yang akan diajarkan dan memuat serangkaian kegiatan
dengan menggunakan metode Children Learning in Science .
1. Selain itu dalam menyampaikan materi menekankan pemahaman
siswa tentang materi tersebut.
2. Membuat media yang digunakan dalam pembelajaran dengan
menarik dan jelas.
3. Menyusun lembar observasi yang di dalamnya menyangkut
kegiatan guru dan siswa pada proses pembelajaran.
4. Menyusun LKS ( Lembar Kerja Siswa ) yang lebih lengkap dan
soal-soal evaluasi.
b. Data Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan hari Kamis, 9 November 2022 pada
pukul 07.15 – 08.25 WIB. Dalam pelaksanaan tindakan tersebut
siswa mempelajari tentang pengaruh gaya pada suatu benda.
Penyajian pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode
Children Learning in Science. Deskripsi langkah-langkah
pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal ( 10 menit )
43
Tabel 4.9
Hasil Pembelajaran Siklus II
Nilai Keterangan
No Nama Siswa
Siklus II Tuntas Tidak Tuntas
1. Adektya 80 √
45
2. Ajeng 80 √
3. Arweni 80 √
4. Denis 80 √
5. Diva 90 √
6. Wahyu 90 √
7. Elisia 80 √
8. Fachri 80 √
9. Irul 90 √
10. Hilmi 80 √
11. Ridwan 60 √
12. Laely 70 √
13. Lutfiana 90 √
14. Hafiz 90 √
15. Nisa 80 √
16. Rani 80 √
17. Rizky 90 √
18. Abel 80 √
19. Suci 80 √
20. Shafa 80 √
Jumlah Nilai 1630
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 60
Rata-Rata 81,5
Siswa Yang Tuntas 18 90%
Siswa yang tidak tuntas 2 10%
Tabel 4.10
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus II
No Nilai Banyak Siswa
1. 100 0
46
2. 90 6
3. 80 12
4. 70 1
5. 60 1
6. 50 0
7. 40 0
8. 30 0
Tabel 4.11
Rekapitulasi Pengelompokan Nilai Pembelajaran Siklus II
Banyak
No Klasifikasi Rentang Nilai Prosentase
Siswa
1. Tuntas sangat baik 100 - 90 6 30%
2. Tuntas 89 - 75 12 60%
3. Tidak Tuntas 74 - 50 2 10%
4. Tidak Tuntas Sangat Buruk 49 - 30 0 0%
14
12
10
6 12
4
6
2
2
0 0
Tuntas Sangat Baik Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Sangat
Buruk
Grafik 4.3
Grafik Pembelajaran Siklus II
47
c. Data Pengamatan
Peneliti mengamati proses penelitian yang sedang berlangsung
dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi tersebut
meliputi kegiatan guru dan kegiatan sisa pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran
IPS dengan menerapkan metode Children Learning in Science
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.12
Pengamatan Pembelajaran Siklus II
No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan Komentar
1. Tanya jawab antar Seluruh siswa melakukan Siswa antusias dalam
siswa dan antar tanya jawab. mengikuti tanya
siswa dengan guru jawab
2. Mengerjakan dan Tidak ada anggota Masing-masing
mendiskusikan LKS kelompok yang bermain kelompok membagi
yang diberikan sendiri. tugas kelompok
dalam kelompok
3. Mempraktekan Siswa sudah mampu Seluruh siswa
langkah-langkah mempraktekan langkah- mendapatkan
menggunakan langkah sesuai petunjuk bimbingan dalam
Metode Children LKS mempraktekan
Learning in Science langkah-langkah
sesuai dengan petunjuk LKS
petunjuk LKS
4. Menyajikan hasil Siswa bersemangat dalam Tidak ada siswa yang
kerja kelompok di menyajikan hasil malu-malu dalam
depan kelas dan kelompok mengemukakan
mengemukakan
48
d. Data Refleksi
Pada pelaksanaan siklus II tidak ditemukan kendala atau kekurangan
yang berarti pada proses pelaksanaanya. Hal ini dikarenakan bahan
siklus II merupakan perbaikan dari pelaksanaan siklus I. Selain itu juga
adanya saran yang diberikan teman sejawat untuk perbaikan
pelaksanaannya.
Perubahan pelaksanaan pada siklus II misalnya penambahan kegiatan
pembelajaran yaitu pemberiaan pertanyaan ( kuis ), dengan adanya
penambahan kegiatan tersebut, para siswa lebih antusias dalam
mengikuti pelajaran IPA. Hal ini berdampak pada pemahaman siswa
dalam menyelesaikan soal latihan. Para siswa lebih memahami materi
dan hasilnya dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang meningkat.
Berdasarkan pelaksanaan siklus II hasil belajar yang diperoleh siswa
sudah sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Maka peneliti tidak
akan melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.
A. Pembahasan
1. Pembelajaran Awal
Berdasarkan hasil pembelajaran awal siswa kelas IV SDN 2
Kamolan yang masih menggunakan pembelajaran ceramah diperoleh
gambaran bahwa pembelajaran IPA materi gaya dapat mengubah gerak
suatu benda sangat rendah, mereka kurang tertarik disebabkan
pembelajaran yang monoton dan materi yang sulit, tidak mengena pada
49
2. Pembelajaran Siklus I
Pada siklus I yang merupakan perbaikan dari pembelajaran awal.
Siklus I ini menerapkan Metode Children Learning in Science. Macam –
macam gaya mengambil contoh dari lingkungan alam sekitar digunakan
sebagai titik awal pembelajaran IPA untuk menunjukkan bahwa IPA dekat
dengan alam sekitar kita . Guru memberikan kesempatan kepada siswa
melalui kegiatan diskusi, sehingga mendorong adanya interaksi antar
teman maka pembelajaran memungkinkan siswa bereksperimen dengan
berlatih untuk bekerja sama. Sehinga membuat siswa lebih aktif dari
sebelum dilakukan tindakan.
bahwa nilai rata-rata siswa adalah 77. Siswa yang berhasil mencapai KKM
naik menjadi 16 siswa ( 80%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum semua siswa mencapai
KKM. Hal itu terkait dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I. Hasil
pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan tersebut menunjukkan bahwa
di dalam proses pembelajaran, bimbingan yang diberikan guru hanya
tertuju pada sebagian siswa saja, sedangkan sebagian siswa yang tidak
mendapat bimbingan yang intensif. Siswa masih kurang rasa bertanggung
jawab untuk mengerjakan soal LKS. Sehingga guru sebagai peneliti
kembali melakukan perbaikan berupa tindakan untuk memperbaiki
kualitas pembelajaran IPA, khususnya meningkatkan prestasi belajar siswa
pada materi gaya dapat mengubah gerak suatu benda pada siklus II.
3. Pembelajaran siklus II
Pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Siklus I masih
diterapkan Metode Children Learning in Science . Pada siklus II ini
ditambahkan beberapa kegiatan pembelajaran yang membuat siswa lebih
memahami materi pembelajaran.
Tabel 4.13
Nilai Rata-Rata Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
Nilai Nilai Nilai
No Nama Siswa
Awal Siklus I Siklus II
1. Adektya 70 80 80
2. Ajeng 80 80 80
3. Arweni 60 80 80
4. Denis 70 80 80
5. Diva 90 90 90
6. Wahyu 80 90 90
7. Elisia 60 80 80
8. Fachri 50 50 80
9. Irul 30 80 90
52
10. Hilmi 80 80 80
11. Ridwan 40 50 60
12. Laely 50 70 70
13. Lutfiana 80 90 90
14. Hafiz 90 90 90
15. Nisa 60 80 80
16. Rani 70 80 80
17. Rizky 80 90 90
18. Abel 80 80 80
19. Suci 40 60 80
20. Shafa 80 80 80
Tabel 4.14
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar
Banyak Siswa
No Nilai
Nilai Awal Nilai Siklus I Nilai Siklus II
1. 100 0 0 0
2. 90 2 5 6
3. 80 7 11 12
4. 70 3 1 1
5. 60 3 1 1
6. 50 2 2 0
7. 40 2 0 0
53
8. 30 1 0 0
Tabel 4.15
Rekapitulasi Pengelompokan Nilai Rata-Rata
Banyak Siswa Prosentase
Rentang
No Klasifikasi Awal Siklus Siklus Awal Siklus Siklus
Nilai
I II I II
1. Tuntas sangat baik 100 – 90 2 5 6 10% 25% 30%
2. Tuntas 89 – 75 10 11 12 50% 55% 60%
3. Tidak Tuntas 74 - 50 5 4 2 25% 20% 10%
4. Tidak Tuntas Sangat 49 – 30 3 0 0 15% 0% 0%
Buruk
14
12
12 11
10
10
8
6
6 5 5
4
4 3
2 2
2
0 0
0
Tuntas Sangat Baik Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Sangat
Buruk
Grafik 4.3
Grafik Pembelajaran Awal, Siklus I, Siklus II
54
Jawab:
Berikut ini yang perlu menjadi perhatian guru pelaksana PTK, mulai dari
kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
B. MEMBANGUN KOLABORASI
Kolaborasi atau kerja sama sangat penting dalam PTK. Kolaborasi dapat dibangun
melalui berbagai cara, seperti dengan teman sejawat, baik sekolah sendiri maupun
sekolah lain, kerjasama sekolah dengan LPTK, membentuk kerja sama seperti
Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP) serta Kelompok Kerja Guru (KKG),
Pusat Kerja Guru (PKG),
dan rapat-rapat rutin sekolah yang membahas perbaikan pembelajaran, serta
mengadakan
hubungan langsung secara pribadi dengan pakar bidang studi dan dosen LPTK
yang relevan.
Kolaborasi dapat pula dibangun melalui media, misalnya telepon, surat menyurat,
I. KOMPETENSI INTI ( KI )
1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
4.9 Menyampaikan hasilidentifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara
lisan, tulis, dan visual
IPA
3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar
4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak
III. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Menyebutkan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
Bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh
percaya diri.
Menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.
IPA
Mengetahui pengertian gaya dan gerak dengan benar.
Menjelaskan perbedaan gaya dan gerak.
Mempraktikkan gaya dorongan dan tarikan.
Menyajikan hasil percobaan tentang gaya dan gerak secara tertulis.
Teks cerita fiksi merupakan karya sastra yang berisi cerita rekaan atau
didasari dengan angan-angan “fantasi” dan bukan berdasarkan kejadian nyata,
hanya berdasarkan imajinasi pengarang.
Novel merupakan sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif.
59
Cerpen merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif yang cenderung padat dan
langsung pada tujuannya.
Roman.
Nah berikut ini unsur untrinsik yang membangun cerita fiksi dimana unsur ini
ada di dalam cerita fiksi sebagai berikut:
Tema
Tokoh
Alur/Plot
Konflik
Klimaks
Latar
Amanat
Sudut pandang
Penokohan
Kesatuan
Logika
Penafsiran
Gaya
Sedangkan unsur ekstrinsik yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu
sendiri berikut ini.
IPA
Saat kamu kecil, pasti kamu pernah bermain ayunan. Ayunan adalah salah satu
contoh nyata penerapan gaya dalam ilmu fisika. Memangnya apa pengertian
gaya dan pengaruhnya terhadap benda-benda lain seperti ayunan
tadi? Apakah dengan bermain ayunan, kita jadi tambah gaya?
Sebelum membahas ke sana, kita harus tahu dulu pengertian gaya. Sederhananya,
pengertian gaya adalah gerakan atau hal-hal yang menyebabkan suatu benda
bergerak atau berhenti dari gerakannya. Kemudian pengertian gerak adalah
perpindahan kedudukan suatu benda terhadap benda lainya, baik perpindahan
kedudukan yang mendekati maupun menjauhi suatu benda atau tempat asal akibat
benda itu di kenai gaya.
61
Saat bermain ayunan, tentu kita membutuhkan orang lain yang bertugas
mendorong kita. Dalam kegiatan “mendorong ayunan”, terdapat gaya yang
timbul. Nama gayanya, adalah gaya dorong.
Untuk mengetahui pengaruh apa saja yang diakibatkan gaya kepada benda, kita
akan berjalan-jalan sebentar sambil berimajinasi. Jadi, siapkan imajinasimu ya!
Macam-Macam Gaya
Secara garis besar gaya terbagi dua yaitu :
b. Gaya gesek yaitu gaya yang menimbulkan gesekkan ketika dua benda saling
bersentuhan. Gaya gesek dapat menimbulkan aganya hambatan.
Contoh gaya gesek : Seorang siswa menghapus papan tulis, ketika kita mengerem
sepeda, ketika ayah mengasah pisau dan sebagainya.
c. Gaya pegas yaitu gaya yang timbul karena tarikan karena pegas atau per.
Contoh gaya pegas : Orang yang melompat-lompat di atas trampolin, karet gelang
yang ditarik, ketika kita menarik busur anak panah dan sebagainya.
2. Gaya tak sentuh yaitu gaya yang dikenakan pada suatu benda tetapi tidak
menyentuh bendanya.
Contoh gaya tak sentuh antara lain :
a. Gaya gravitasi bumi yaitu gaya yang timbul karena adanya gaya tarik bumi.
Contohnya : Setiap benda yang dilempar keatas akan jatuh, buah durian akan jatuh
ke bawah dan sebagainya.
1. Kegiatan Awal
a. Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing.
b. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
c. Menginformasikan tema yang akan di bahas yaitu tentang ”Daerah
Tempat Tinggalku”.
d. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi menjelaskan
dan melakukan tanya jawab pada siswa
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran ;
- Siswa dapat memahami apa yang di maksud tentang gaya dan
gerak
f. Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan siswa dengan
melakukan tanya jawab : Apa yang menyebabkan benda bergerak ?
2. Kegiatan inti
a. Guru meminta siswa mengamati gambar di buku.
b. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, ”Apa yang dilakukan
Udin pada gambar di sebelah kiri?” dan ”Apa yang dilakukan Udin
pada gambar di sebelah kanan?”
c. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru sesuai hasil
pengamatannya.
64
3. Kegiatan akhir
a. Guru melakukan evaluasi pembelajaran
b. Guru menugaskan siswa untuk mempelajari materi yang akan di
pelajari di pertemuan selanjutnya
c. Tindak lanjut : Perbaikan dan Pengayaan
d. Guru meengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
X. PENILAIAN
Penilaian Sikap
Perubanan Tingkah Laku
Teliti Cermat Percaya Diri
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ADEKTYA
2 AJENG
3 ARWENI
66
DENIS
4
DIVA
5
WAHYU
6
ELISIA
7
FACHRI
8
IRUL
9
10 HILMI
11 RIDWAN
12 LAELY
13 LUTFIANA
14 HAFIZ
15 NISA
16 RANI
17 RIZKY
18 ABEL
19 SUCI
20 SHAFA
Ket13erangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Aspek Bimbingan
4 3 2 1
67
1 Kelompok
68
2 Kelompok
2
3 Kelompok
3
4 Kelompok
4
5 Kelompok
5
6 Kelompok
6
Hasil siswa
Nilai
No Nama
K C B SB
1 2 3 4
1 ADEKTYA
2 AJENG
3 ARWENI
DENIS
4
DIVA Ket1
5
3eranga n:
WAHYU K
6
ELISIA
7
FACHRI
8
IRUL
9
10 HILMI
11 RIDWAN
12 LAELY
13 LUTFIANA
14 HAFIZ
15 NISA
16 RANI
17 RIZKY
18 ABEL
19 SUCI
20 SHAFA
(Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
70
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru / Mahasiswa
Langkah kegiatan :
2.
3.
Hari/Tanggal :
72
Kunci Jawaban :
1. Saat didorong, meja itu bergerak.
2. Saat didorong, meja bergerak ke depan atau menjauh.
3. Saat ditarik, meja itu bergerak.
4. Saat ditarik, meja bergerak ke belakang atau mendekat.
74
Prosedur Penilaian
Benar X 25 = 100
Skor = 25
75
NILAI
Nama :
Hari/Tanggal :
4. Jelaskan pengertian gaya tak sentuh beserta contoh dari gaya tak sentuh !
KUNCI JAWABAN
1. gaya adalah gerakan atau hal-hal yang menyebabkan suatu benda
bergerak atau berhenti dari gerakannya atau tarikan atau dorongan yang
dapat mengubah suatu benda diam menjadi bergerak.
4. Gaya tak sentuh yaitu gaya yang dikenakan pada suatu benda tetapi tidak
menyentuh bendanya.
Contoh gaya tak sentuh antara lain :
a. Gaya gravitasi bumi yaitu gaya yang timbul karena adanya gaya tarik
bumi.
b. Gaya magnet yaitu gaya yang ditimbulkan oleh magnet.
Prosedur Penilaian
Benar X 25 = 100
Skor = 25
Jawab :
XIII. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Menyebutkan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
Bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh
percaya diri.
Menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.
IPA
79
Teks cerita fiksi merupakan karya sastra yang berisi cerita rekaan atau didasari
dengan angan-angan “fantasi” dan bukan berdasarkan kejadian nyata, hanya
berdasarkan imajinasi pengarang.
Novel merupakan sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif.
Cerpen merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif yang cenderung padat
dan langsung pada tujuannya.
Roman.
Nah berikut ini unsur untrinsik yang membangun cerita fiksi dimana unsur ini ada
di dalam cerita fiksi sebagai berikut:
Tema
Tokoh
Alur/Plot
Konflik
Klimaks
Latar
Amanat
Sudut pandang
81
Penokohan
Kesatuan
Logika
Penafsiran
Gaya
Sedangkan unsur ekstrinsik yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu
sendiri berikut ini.
IPA
Saat kamu kecil, pasti kamu pernah bermain ayunan. Ayunan adalah salah satu
contoh nyata penerapan gaya dalam ilmu fisika. Memangnya apa pengertian
gaya dan pengaruhnya terhadap benda-benda lain seperti ayunan
tadi? Apakah dengan bermain ayunan, kita jadi tambah gaya?
Sebelum membahas ke sana, kita harus tahu dulu pengertian gaya. Sederhananya,
pengertian gaya adalah gerakan atau hal-hal yang menyebabkan suatu benda
bergerak atau berhenti dari gerakannya. Kemudian pengertian gerak adalah
perpindahan kedudukan suatu benda terhadap benda lainya, baik perpindahan
kedudukan yang mendekati maupun menjauhi suatu benda atau tempat asal akibat
benda itu di kenai gaya.
82
Saat bermain ayunan, tentu kita membutuhkan orang lain yang bertugas
mendorong kita. Dalam kegiatan “mendorong ayunan”, terdapat gaya yang
timbul. Nama gayanya, adalah gaya dorong.
Untuk mengetahui pengaruh apa saja yang diakibatkan gaya kepada benda, kita
akan berjalan-jalan sebentar sambil berimajinasi. Jadi, siapkan imajinasimu ya!
Macam-Macam Gaya
Secara garis besar gaya terbagi dua yaitu :
b. Gaya gesek yaitu gaya yang menimbulkan gesekkan ketika dua benda saling
bersentuhan. Gaya gesek dapat menimbulkan aganya hambatan.
Contoh gaya gesek : Seorang siswa menghapus papan tulis, ketika kita mengerem
sepeda, ketika ayah mengasah pisau dan sebagainya.
c. Gaya pegas yaitu gaya yang timbul karena tarikan karena pegas atau per.
Contoh gaya pegas : Orang yang melompat-lompat di atas trampolin, karet gelang
yang ditarik, ketika kita menarik busur anak panah dan sebagainya.
2. Gaya tak sentuh yaitu gaya yang dikenakan pada suatu benda tetapi tidak
menyentuh bendanya.
Contoh gaya tak sentuh antara lain :
a. Gaya gravitasi bumi yaitu gaya yang timbul karena adanya gaya tarik bumi.
Contohnya : Setiap benda yang dilempar keatas akan jatuh, buah durian akan jatuh
ke bawah dan sebagainya.
2. Kegiatan Inti
a. Guru meminta siswa mengamati gambar di buku.
a. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, ”Apa yang dilakukan
Udin pada gambar di sebelah kiri?” dan ”Apa yang dilakukan Udin
pada gambar di sebelah kanan?”
b. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru sesuai hasil
pengamatannya.
c. Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa, meskipun
terdapat jawaban yang kurang sesuai.
d. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa Udin melakukan tarikan dan
dorongan terhadap ayunan. Tarikan dan dorongan yang diberikan Udin
86
disebut gaya. Karena ayunan diberi gaya oleh Udin, ayunan itu pun
bergerak.
e. Guru menjelaskan materi tentang gaya dapat mengubah gerak benda.
f. Guru menampilkan video melalui media LCD tentang materi gaya.
g. Guru memberikan demonstrasi tentang gaya dengan mengajak salah
satu siswa untuk mempraktekkan di depan kelas.
h. Selanjutnya, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang telah
di bahas secara lisan.
i. Siswa dapat mengetahui pengaruh gaya tarikan dan dorongan
terhadap arah gerak benda.
j. Secara berkelompok siswa di minta untuk berdiskusi berdasarkan
pemahaman yang sudah di dapatkannya selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
k. Guru membagikan lembar soal diskusi pada siswa tentang materi
pengaruh gaya.
l. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan lembar soal
diskusi.
m. Guru bersama siswa membahas lembar soal diskusi yang telah
dikerjakan oleh siswa secara berkelompok.
n. Guru membagikan lembar soal tertulis pada siswa tentang materi
pengaruh gaya yang dikerjakan secara individu.
o. Siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal tertulis secara individu.
p. Guru mengajak siswa membahas soal tertulis yang dikerjakan oleh
siswa.
3. Kegiatan akhir
a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
b. Guru dan siswa melakukan evaluasi pembelajaran materi tentang
pengaruh gaya dan gerak
87
XX. PENILAIAN
Penilaian Sikap
Perubanan Tingkah Laku
Teliti Cermat Percaya Diri
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ADEKTYA
2 AJENG
3 ARWENI
DENIS
4
DIVA
5
88
WAHYU
6
ELISIA
7
FACHRI
8
IRUL
9
10 HILMI
11 RIDWAN
12 LAELY
13 LUTFIANA
14 HAFIZ
15 NISA
16 RANI
17 RIZKY
18 ABEL
19 SUCI
20 SHAFA
Ket13erangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Aspek Bimbingan
4 3 2 1
Isi dan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Belum dapat
Pengetahuan pengaruh gaya sebagian besar sebagian kecil menjelaskan
Gaya Gerak terhadap gerak pengaruh gaya pengaruh gaya pengaruh gaya
benda terhadap gerak terhadap gerak terhadap gerak
89
1 Kelompok
1
2 Kelompok
2
3 Kelompok
90
4 Kelompok
4
5 Kelompok
5
6 Kelompok
6
2 AJENG
3 ARWENI
DENIS
4
DIVA
5
WAHYU
6
ELISIA
7
FACHRI
8
IRUL
9
10 HILMI
11 RIDWAN
12 LAELY
13 LUTFIANA
14 HAFIZ
15 NISA
16 RANI
17 RIZKY
18 ABEL
19 SUCI
20 SHAFA
(Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
92
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru / Mahasiswa
Langkah kegiatan :
2.
3.
Hari/Tanggal :
94
Kunci Jawaban :
1. Saat didorong, meja itu bergerak.
2. Saat didorong, meja bergerak ke depan atau menjauh.
3. Saat ditarik, meja itu bergerak.
4. Saat ditarik, meja bergerak ke belakang atau mendekat.
96
Prosedur Penilaian
Benar X 25 = 100
Skor = 25
97
NILAI
Nama :
Hari/Tanggal :
4. Jelaskan pengertian gaya tak sentuh beserta contoh dari gaya tak sentuh !
KUNCI JAWABAN
4. Gaya tak sentuh yaitu gaya yang dikenakan pada suatu benda tetapi tidak
menyentuh bendanya.
Contoh gaya tak sentuh antara lain :
99
a. Gaya gravitasi bumi yaitu gaya yang timbul karena adanya gaya tarik
bumi.
b. Gaya magnet yaitu gaya yang ditimbulkan oleh magnet.
Prosedur Penilaian
Benar X 25 = 100
Skor = 25
100
SOAL PERBAIKAN
NILAI
Nama :
Hari/Tanggal :
Kunci jawaban
Prosedur Penilaian
Benar X 20 = 100
Skor = 20
103
SOAL PENGAYAAN
NILAI
Nama :
Hari/Tanggal :
Kunci Jawaban
1. Kedudukan perpindahan suatu benda dari tempat satu ke tempat lain
2. Gaya yang di timbulkan oleh otot manusia dan hewan
3. Tarikan atau dorongan pegas
4. Kecil
5. Gaya otot
105
Prosedur Penilaian
Benar X 20 = 100
Skor = 20