Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG


KONSEP ENERGI DAN PENGGUNAANNYA MELALUI METODE
DEMONSTRASI KELAS IV SDN KIARAPAYUNG KEC. PAKUHAJI
TAHUN PELAJARAN 2021-2022

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH

PDGK 4501

Disusun oleh :

MUHAMAD ABDUL AZID


NIM. 857201899

PROGRAM STUDI S1 PGSD BI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ – UT SERANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang


terjadi di alam. Pelajaran IPA di SD memuat materi tentang
pengetahuanpengetahuan alam yang dekat dengan kehidupan siswa SD. Siswa
diharapkan dapat mengenal dan mengetahui pengetahuan-pengetahuan alam
tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. IPA adalah pelajaran yang penting
karena ilmunya dapat diterapkan secara langsung dalam masyarakat. Menurut
Srini M. Iskandar (1997: 16) beberapa alasan pentingnya mata pelajaran IPA
yaitu, IPA berguna bagi kehidupan atau pekerjaan anak dikemudian hari, bagian
kebudayaan bangsa, melatih anak berpikir kritis, dan mempunyai nilai-nilai
pendidikan yaitu mempunyai potensi dapat membentuk pribadi anak secara
keseluruhan.

Pendidikan IPA seharusnya dilaksanakan dengan baik dalam proses


pembelajaran di sekolah mengingat pentingnya pelajaran tersebut seperti yang
telah diungkapkan di atas. Pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila semua
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai, yang terungkap dalam
hasil belajar IPA. Namun dalam kenyataannya, masih ada sekolah-sekolah yang
memiliki hasil belajar IPA yang rendah karena belum mencapai standar
ketuntasan yang telah ditentukan.

Masalah yang dialami penulis dalam pembelajarannya walaupun sudah


berusaha sebaik- baiknya ternyata hasilnya belum memuaskan, hal ini terlihat
dalam tes yang diberikan guru pada materi pokok energy dan penggunaannya
artinya pembelajaran yang penulis laksanakan belum tuntas.
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran penulis mencoba
mengupayakan / mencari jalan keluar untuk perbaikan pembelajaran IPA yang
diwujudkan dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan diberi judul
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Kiara Payung Tentang
Konsep Energi dan Penggunaannya Melalui Metode Demonstrasi”

Untuk itu peneliti akan menggunakan metode Demonstrasi dengan media


pembelajaran yang sesuai. Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas terhadap
siswa kelas IV dengan jumlah siswa 40 siswa terdiri 18 siswa laki-laki dan 22
siswa perempuan. Siswa dengan nilai kurang 20 (50)% dan nilai cukup 10 (25%)
serta 10 (25)% siswa nilai kurang baik. Nilai dengan kondisi ini belum mencapai
target yangt diinginkan deeengan KKM 60. Diduga hal tersebut terjadi karena
berbagai factor antara lain keterbatasan siswa dalam proses pembelajaran,
sehingga menjadi pasif dan menganggap pelajaran IPA sebagai pelajaran yang
sulit.

Laporan ini disusun berdasarkan catatan ketika merancang kegiatan


perbaikan selama pelaksanaan, observasi, dan diskusi pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yang dilakukan dalam dua siklus PTK untuk pelajaran IPA

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan fakta/data yang ada, dapat diidentifikasikan permasalahan


pembelajaran IPA kelas IV SDN Kiara Payung, sebagai berikut :
a. Sebagian besar nilai siswa di bawah KKM
b. Pemahaman siswa tentang materi sangat sedikit
c. Siswa tidak mendengarkan penjelasan guru
d. Guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga membosankan bagi
siswa
e. Media pembelajaran kurang menarik
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, telah diketahui beberapa faktor
penyebab siswa kurang menguasai materi pelajaran, antara lain:
a. Guru kurang menguasai materi
b. Guru tidak menampilkan media yang menggambarkan tentang energi
dan penggunaannya
c. Guru tidak memberikan contoh konkrit tentang energi dan
penggunaannya
d. Guru tidak melakukan demonstrasi tentang energi dan penggunaannya
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Menggunakan metode demonstrasi tentang konsep energi dan
penggunaannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV di SDN
Kiara Payung
B. Perumusan Masalah

Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Kiara


Payung Kec. Pakuhaji Tentang Konsep Energi dan Penggunaannya
Melalui Metode Demonstrasi ?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Menggunakan metode demonstrasi tentang konsep energi dan
penggunaannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV di SDN
Kiara Payung. Adapun tujuannyan adalah:
1. Mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada pelajaran IPA tentang konsep Energi dan
Penggunaannya dikelas IV SDN Kiara Payung.
2. Mendeskripsikan penggunaan benda konkret dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran IPA tentang konsep Energi dan
Penggunaannya di kelas IV SDN Kiara Payung
3. Mendeskripsikan cara meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran
IPA tentang konsep Energi dan Penggunaannya di kelas IV SDN Kiara
Payung
4. Menganalisis dampak penerapan metoden demonstrasi dan media konkret
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di kelas IV
SDN Kiara Payung
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Tujuan PTK adalah memperbaiki kualitas proses pembelajaran dengan


sasaran akhir memperbaiki hasil belajar siswa, sehingga PTK mempunyai
manfaat yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di
kelas. Dengan adanya pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam
proses pembelajaran (baik strategi, teknik, konsep, dan lain-lain) akan dengan
cepat dapat dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan kesulitan
tersebut tidak akan berlarut-larut. Jika kesalahan yang terjadi dapat segera
diperbaiki, maka pembelajaran akan mudah dilaksanakan, menarik, dan hasil
belajar siswa diharapkan akan meningkat.

Ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara pembelajaran


dan perbaikan hasil belajar siswa. Keduanya akan dapat terwujud, jika guru
memiliki kemampuan dan kemauan untuk melakukan PTK. Selain PTK dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, PTK yang dilakukan oleh guru dapat
menjadi model bagi siswa dalam meningkatkan prestasinya. Guru yang selalu
melakukan PTK yang inovatif dan kreatif akan memiliki sikap kritis dan
reflektif terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. Sikap kristis inilah yang
akan dijadikan model bagi siswa untuk terus merefleksi diri sebagaimana yang
dilakukan oleh gurunya.
Adapun Manfaat PTK bagi siswa secara terperinci yaitu :

a. Peningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah


b. Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah
b. Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan
pengembangan kompetensi siswa di sekolah
c. Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan,
kenyamanan, kesenangan dalam diri siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar siswa pun dapat
meningkat
d. Memberikan bekal kecakapan berfikir ilmiah melalui keterlibatan siswa
dalam kegiatan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru

a. Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui


suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya.
Keberhasilan dalam perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru,
karena Ia telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya melalui
proses pembelajaran yang dikelolanya.
b. Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan
kinerjanya secara profesional, karena guru mampu menilai, merefleksi diri,
dan mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dalam hal ini,
guru tidak lagi hanya sebagai seorang praktisi yang sudah merasa puas
terhadap apa yang dikerjakan selama ini, namun juga sebagai peneliti
dibidangnya yang selalu ingin melakukan perbaikan-perbaikan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
c. Melalui PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya
menjadi penerima hasil perbaikan dari orang lain, namun guru itu sendiri
berperan sebagai perancang dan pelaku perbaikan tersebut, sehingga
diharapkan dapat menghasilkan teori-teori dan praktik-praktik
pembelajaran. 
d. Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu
merefleksi diri, melakukan evaluasi diri, dan menganalisis kinerjanya
sendiri di dalam kelas, tentu saja akan selalu menemukan kekuatan,
kelemahan, dan tantangan pembelajaran dan pendidikan masa depan, dan
mengembangkan alternatif pemecahan masalah / kelemahan yang ada pada
dirinya dalam pembelajaran. Guru yang demikian adalah guru yang
memiliki kepercayaan diri yang kuat.
f. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Sekolah

Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan


atau perbaikan kinerjanya secara profesional, maka sekolah tersebut akan
berkembang pesat. Ada hubungan yang erat antara berkembangnya suatu
sekolah dengan berkembangnya kemampuan guru. Sekolah tidak akan
berkembang, jika gurunya tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan
diri. Kaitannya dengan PTK, jika sekolah yang para gurunya memiliki
keterampilan dalam melaksanakan PTK tentu saja sekolah tersebut akan
memperoleh manfaat yang besar, karena peningkatan kualitas pembelajaran
mencerminkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Adapun Manfaat PTK
bagi sekolah secara terperinci yaitu :

a. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan


pembelajaran di sekolah.
b. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi
masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
c. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
d. Menumbuh-kembangkan budaya ilmiah di lingkungan sekolah, untuk
proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara
berkelanjutan.
e. Memberikan nilai tambah (value added) yang positif bagi sekolah
f. Menjadi alat evaluator dari program dan kebijakan pengelolaan sekolah
yang sudah berjalan
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pembelajaran IPA


Ilmu Pengetahuan Alam diterjemahkan dari bahasa Inggris ‘natural
science’, secara singkat disebut Science. IPA secara harafiah dapat diartikan
sebagai ilmu pengetahuan alam atau yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam (Srini M Iskandar, 1996/1997). Hal ini mengandung makna bahwa
IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan, tetapi merupakan proses pencarian yang
sistematis dan berisi berbagai strategi dimana menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang dinamis.
Seperti halnya setiap ilmu pengetahuan, Ilmu Pengetahuan Alam
mempunyai objek dan permasalahan jelas yaitu berobjek benda-benda alam dan
mengungkapkan gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang
didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Powler (Usman Samatowa, 2006) IPA
merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan
yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa
kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen.
IPA juga dipandang sebagai cerminan dari hubungan antara produk
pengetahuan, metode ilmiah serta nilai sikap yang terkandung dalam proses
pencarianya. Seperti yang diungkapkan Patta Bundu (2006) menyatakan bahwa
IPA adalah proses kegiatan yang dilakukan para saintis dalam memperoleh
pengetahuan dan sikap terhadap proses kegiatan tersebut. Hal ini sejalan dengan
hakikat Ilmu Pengetahuan Alam yang bukan hanya kumpulan pengetahuan fakta
untuk dihafal, tetapi ada proses aktif menemukan menggunakan pikiran dan sikap
dalam mempelajarinya.
B. Pengertian IPA

Dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_alam lmu alam atau ilmu


pengetahuan alam (bahasa Inggris: natural science) adalah istilah yang digunakan
yang merujuk pada rumpun ilmu di mana obyeknya adalah benda-benda alam
dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dan di mana pun.
Orang yang menekuni bidang ilmu pengetahuan alam disebut sebagai Saintis.

Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah


pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan
kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa
Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan
mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak
dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint"
(Agus. S. 2003: 11)

Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para


ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang
gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya
menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains
ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.

Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan


alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang
keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.

Matematika tidak dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan


sebagai penyedia alat/perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-
ilmu alam. Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali "ilmu" sebagai
disiplin yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah,
ilmu alam dipelajari secara umum di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(biasa disingkat IPA).

Tingkat kepastian ilmu alam relatif tinggi mengingat objeknya yang kongkrit,
karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut ilmu pasti.

Di samping penggunaan secara tradisional di atas, saat ini istilah "ilmu


alam" kadang digunakan mendekati arti yang lebih cocok dalam pengertian
sehari-hari. Dari sudut ini, "ilmu alam" dapat menjadi arti alternatif bagi biologi,
terlibat dalam proses-proses biologis, dan dibedakan dari ilmu fisik (terkait
dengan hukum-hukum fisika dan kimia yang mendasari alam semesta).

C. Metode Pembelajaran Demonstrasi


 Metode pembelajaran demonstrasi adalah Metode mengajar yang
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta didik.

Langkah-langkah Metode pembelajaran demonstrasi


  

1)   Tahap persiapan


Pada tahap persiapan ini ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain:
a. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik setelah proses
demonstrasi berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti aspek
pengetahuan dan keterampilan tertentu.
b. Persiapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kegagalan.
c. Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang
diperlukan.

2)   Tahap pelaksanaan


Langkah pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus dilakukan antara
lain:
a. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik dapat
melihat dengan jelas apa yang didemonstrasikan
b. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai peserta didik
c. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh peserta didik,
misalnya ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang penting dari pelaksanaan
demonstrasi.

Langkah pelaksanaan demonstrasi


a. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang peserta
didik untuk berfikir. Misalnya pertanyaan-pertanyaan yang mengandung
teka-teki sehingga mendorong peserta didik tertarik untuk memperhatikan
demonstrasi.
b. Ciptakan suasana yang menyejukkan dan menghindari suasana yang
menegangkan.
c. Yakinkan bahwa semua peserta didik mengikuti jalannya demonstrasi.
d.   Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara aktif memikirkan
lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi.

Langkah mengakhiri demonstrasi

Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri


dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan
pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.

Kelebihan dan kelemahan Metode pembelajaran demonstrasi adalah


1)   Kelebihan Metode pembelajaran demonstrasi adalah
a. Demonstrasi dapat mendorong motivasi belajar peserta didik.
b. Demonstrasi dapat menghidupkan pelajaran karena peserta didik tidak
hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
c. Demonstrasi dapat mengaitkan teori dengan peristiwa alam lingkungan
sekitar. Dengan demikian peserta didik dapat lebih meyakini kebenaran
materi pelajaran.
d. Demonstrasi apabila dilaksanakan dengan tepat, dapat terlihat hasilnya.
e. Demonstrasi seringkali mudah teringat daripada bahasa dalam buku
pegangan atau penjelasan pendidik.
f. Melalui demonstrasi peserta didik terhindar dari verbalisme karena langsung
memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.

2) Kelemahan Metode pembelajaran demonstrasi adalah


Menurut Djamarah Metode pembelajaran demonstrasi selain mempunyai
kelebihan juga mempunyai kelemahan yaitu:
a. Peserta didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan
dipertunjukkan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti apabila didemonstrasikan oleh guru yang kurang
menguasai apa yang didemonstrasikan.
d. Demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa
persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat
menyebabkan Metode ini tidak efektif lagi.
e. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadai
berarti penggunaan Metode ini lebih mahal jika dibandingkan dengan
ceramah.
f. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus
sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional.
D. Media dalam Pembelajaran IPA
1. Pengertian Media
Menurut Heinich dkk. (1996), media (jamak)/medium (tunggal) secara
umum adalah saluran komunikasi, yaitu segala sesuatu yang membawa informasi
dari sumber informasi untuk disampaikan kepada penerima informasi. Contohnya
adalah film, televisi, diagram, materi pembelajaran, komputer, dan instruktur.
Media dipandang sebagai media instruksional apabila membawa pesan yang
mengandung tujuan instruksional.
Sedangkan tujuan penggunaan media secara umum adalah untuk
memfasilitasi komunikasi. Dalam pembelajaran tujuan penggunaan media antara
lain untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas pembelajaran, memudahkan guru
dalam melaksanakan pembelajaran, memberikan arahan tentang tujuan yang akan
dicapai, menyediakan evaluasi mandiri, member rangsangan kepada guru untuk
kreatif, menyampaikan materi pembelajaran, membantu pelajar yang memiliki
kekhususan tertentu.
2. Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Menurut Heinich dkk. (1996), dalam merencanakan dan menyelenggarakan
pembelajaran perlu melakukan hal berikut, yaitu memahami karakteristik siswa,
menentukan tujuan pembelajaran, menentukan jembatan atau penghubung antara
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku siswa dengan tujuan yang akan dicapai
melalui pembelajaran, menentukan metode dan format media yang cocok atau
tepat, menggunakan media, melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam
pembelajaran, melakukan evaluasi dan revisi terhadap pembelajaran.
Format media adalah bentuk fisik yang berisi pesan untuk disampaikan atau
ditunjukkan, misalnya berupa clip charts, slide, audio, film, video, atau komputer
multi media, yang dapat bersifat visual tidak bergerak, visual bergerak, kata-kata
yang tercetak, atau kata-kata yang disampaikan secara lisan.
3. Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam
pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar
yang dicapainya. Adapun manfaat media pembelajaran antara lain :
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran yang
lebih baik.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

4. Jenis Media Pembelajaran


Ada beberapa jenis media pembelajaran menurut Heinich yang biasa
digunakan dalam proses pembelajaran antara lain :
a. Media tidak diproyeksikan (non projected media) seperti objek nyata, Metode,
bahan tercetak, bahan ilustrasi
b. Media diproyeksikan (projected viual) seperti transparansi, slide
c. Media audio seperti kaset, rekaman fonograf, compact disk, audio cards
d. Media gerak seperti film atau video
e. Komputer
f. Media radio
Dalam laporan ini , penulis dalam melakukan perbaikan pembelajaran
menggunakan media gambar untuk memperjelas pemahaman siswa. Media
gambar termasuk media visual, supaya pembelajaran terencana dalam membina
pengetahuan sikap dan keterampilan siswa melalui interaksi siswa dengan
lingkungan belajar yang diatur guru pada hakikatnya mempelajari lambang-
lambang verbal dan visual, agar diperoleh makna yang terkandung didalamnya.
Lambang-lambang tersebut dicerna, disimak oleh para siswa sebagai penerima
pesan yang disampaikan guru. Menurut Schramm, klasifikasi media ada dua
jenis,yaitu media sederhana (papan tulis, gambar, poster, peta) dan media canggih
(radio, film, televise, komputer). Jadi, gambar merupakan media visual sederhana,
adapun keunggulan dan kelemahannya adalah :
Keunggulannya antara lain
a. Media ini dapat menerjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak menjadi
konkret
b. Banyak tersedia dalam buku-buku, majalah, surat kabar, kalender, dan
sebagainya
c. Mudah menggunakannya dan tidak memerlukan peralatan lain
d. Tidak mahal, bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya
e. Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan semua tema
Sedangkan kelemahannya adalah
a. Terkadang ukuran gambar terlalu kecil jika digunakan pada kelas besar
b. Penggunaan media gambar hanya berbentuk gambar tidak bergerak
c. Kurang menarik minat siswa
d. Mudah rusak
E. Pengertian Media Konkret
Konkret berarti nyata dapat dibuktikan dalam pengertiannya. Seperti yang
diungkapkan Rodhatul Jennah (2009:79) bahwa objek adalah “benda sebenarnya
yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran” media konkret perlu digunakan
untuk mempermudah peserta didik di dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pengajaran. Sedangkan menurut Ibrahim dan Syaodih (2003:118), yang
dimaksud media konkret yaitu “ untuk mencapai hasil yang optimal dari proses
belajar mengajar salah satu yang disarankan dalam digunakannya pula media yang
bersifat langsung, bersifat nyata atau realita”. Benda konkret yang sesungguhnya
akan memberikan ransangan yang amat penting bagi peserta didik dalam
mempelajari berbagai hal, terutama yang menyangkut pengembangan
keterampilan tertentu. Melalui penggunaan media konkret ini, kegiatan belajar
mengajar dapat melibatkan semua indera peserta didik, terutama indera peraba.
Media konkret memegang peranan yang cukup penting dalam proses
pembelajaran, media konkret dapat dan memperlancar dan memperjelas
penyampaian materi pembelajaran, media konkret dapat menumbuhkan minat
peserta didik dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pembelajaran dan
dunia nyata, agar lebih efektif peserta didik sebaiknya berinteraksi langsung
dengan media nyata meyakinkan terjadinya proses informasi.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media konkret adalah
media atau benda yang digunakan pendidik pada saat proses belajar mengajar di
kelas yang dapat dilihat secara langsung dan nyata oleh peserta didik. media
konkret juga ini berasal dari benda-benda yang mudah didapatkan dan mudah
digunakan sehingga membantu memudahkan peserta didik memahami suatu
pelajaran yang disampaikan pendidik, karena itu media konkret sangat berperan
dalam proses belajar mengajar.

F. Definisi Hasil Belajar

Implementasi dari belajar adalah hasil belajar. Berikut di kemukakan defenisi


hasil belajar menurut para ahli

1. Dimyati dan Mudjiono (2006) hasil belajar adalah hasil yang dicapai
dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar
pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan
untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran.
2. Djamarah dan Zain (2006) hasil belajar adalah apa yang diperoleh siswa
setelah dilakukan aktifitas belajar.

3. Hamalik (2008) hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah


laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan
sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.

4. Mulyasa (2008) hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara


keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan
prilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu
dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar
siswa yang mengacu pada pengalaman langsung.
5. Winkel (dikutip oleh Purwanto, 2010) hasil belajar adalah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.

6. Sudjana (2010) menyatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan


yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.

7. Suprijono (2009) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,


pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu

Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kiara Payung
Kec. Pakuhaji Kabupaten Tangerang – Banten pada semester genap dalam
mata pelajaran IPA berjumlah 40 siswa
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kiara Payung Kabupaten Tangerang
– Banten di Desa Kiara Payung Kec. Payung
Waktu Penelitian
a. Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 29 Nopember 2021
b. Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 07 Desember 2021

Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

Mata
No. Hari/Tanggal Waktu Keterangan
Pelajaran
Senin, Rencana pembelajaran
1. 07.30-08.40 IPA
22 Nopember 2021 (Pra Siklus)
Senin, PerbaikanPembelajaran
2. 07.30-08.40 IPA
29 Nopember 2021 (Siklus 1)
Senin, Perbaikan Pembelajaran
3. 07.30-08.40 IPA
07 Desember 2021 (Siklus 2)
Pihak yang Membantu
 UPBJJ – UT terkait pembimbing PKP PGSD
 Ibu Een Rocheani Yaniarti, M.Pd selaku Supervisor 1 sekaligus pengesah
laporan PKP
 Bapak H. Suryadi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kiara Payung
Kec. Pakuhaji Kabupaten Tangerang – Banten
 Bapak Mardin mardiansah, S.Pd selaku supervisor 2 sekaligus teman
sejawat yang membantu dalam menyusun laporan pelaksanaan
penyusunan pembelajaran

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Prosedur Penelitian

Menurut Rusna Ristasa dan Supianto (2007: 7-8) penelitian tindakan kelas
dilaksanakan melalui pengkajian berdaur, yang terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan (plan), pelaksanaan (action), observasi (observation), dan refleksi
(reflection). Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilaksanakan akan digunakan
untuk merefleksi rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil
memecahkan masalah

1. Proses Perbaikan Pembelajaran Siklus 1


Proses pelaksanaa perbaikan pembelajaran dimulai dari munculnya masalah
yang dirasakan guru dalam proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Di
dalam pelaksanaannya dimulai dari mengidentifikasi masalah, menganalisis
masalah, merumuskan masalah, kemudian merencanakan pembelajaran dalam
bentuk tindakan perbaikan siklus I adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Rencana Tindakan Pembelajaran per Siklus

SIKLUS INDIKATOR RENCANA TINDAKAN

RPP Siklus I Menentukan Pembelajaran menggunakan media


karya/model yang akan berupa gambar dengan metode
dibuat berkaitan dengan ceramah
energi gerak - Guru menjelaskan mengenai
energi pada buku IPA
- Siswa memperhatikan
Penjelasan Guru
- Guru memberikan media gambar
tentang energi angin
- Secara berkelompok, siswa
mendemonstrasikan contoh
dari sumber energy gerak di
depan kelas
- Guru mengevaluasi penampilan
siswa
RPP Siklus II Menentukan Pembelajaran menggunakan media
karya/model yang akan berupa gambar dengan metode Guru
dibuat berkaitan dengan menjelaskan mengenai energi pada
energi gerak buku IPA
- Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok
- Siswa memperhatikan penjelasan
guru
- Guru memberikan media gambar
tentang energi angin
- Secara berkelompok, siswa
mendemonstrasikan contoh
dari sumber energy gerak di
depan kelas
- Guru mengevaluasi penampilan
siswa
2. Pelaksanaan
Metode yang digunakan adalah metode demonstrasi berupa pemberian contoh
tentang sumber energi gerak. Peneliti bertindak sebagai guru dan dibantu oleh
seorang pengamat sebagai teman sejawat yang mencatat kejadian – kejadian
selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar observasi.
3. Pengamatan
Pada proses perbaikan pembelajaran ini, penulis menggunakan teknik observasi
yang dibantu oleh supervisor II untuk mengamati proses pembelajaran. Aspek
yang diobservasi dalam proses perbaikan pembelajaran yang merupakan hasil
penngumpulan data pada siklus I adalah sebagai berikut

Tabel 3.3
Lembar Pengamatan
Kegiatan Pembelajaran IPA

Kemunculan
No. Aspek yang Diamati Komentar
Ada Tidak Ada
1 Guru menyiapkan media
Guru menggunakan media
2
yang telah disediakan
Guru mendemonstrasikan
3 media yang telah disediakan di
depan kelas
Siswa mendemonstrasikan
4 media yang telah tersedia di
depan kelas
Guru mengevaluasi kegiatan
5
siswa

Tabel 3.4

Instrumen Penilaian Siklus I

Kegiatan Pembelajaran IPA

Kriteria
Kompetensi Dasar Indikator Skor Keterangan
Penilaian

Membuat suatu Menentukan


karya/model untuk karya/model - Tes Jumlah
menunjukkan yang akan Tertulis soal= 5
perubahan energy dibuat berkaitan Skor
gerak akibat dengan energi masing-
pengaruh udara, gerak masing
misalnya baling- 20
baling dari kertas

Tabel 3.5

Instrumen Penilaian Siklus II

Kegiatan Pembelajaran IPA

Kompetensi Kriteria
Indikator Skor Keterangan
Dasar Penilaian

Membuat suatu Menentukan


karya/model karya/model - Tes Tertulis Jumlah
untuk yang akan dibuat soal= 5
menunjukkan berkaitan dengan Skor
perubahan energi gerak masing-
energy gerak masing
akibat pengaruh 20
udara, misalnya
baling-baling
dari kertas

4. Refleksi
Peneliti melakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang
dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan
tindakan yang dilaksanakan. Hal ini dilakukan agar pada siklus selanjutnya
hambatan yang dihadapi berkurang. Refleksi dilakukan di setiap siklus, mulai
dari siklus pra siklus, siklus I dan siklus II.

C. Teknik Analisis Data

1. Sumber Data
Sumber data adalah siswa kelas IV SD Negeri Kiara Payung Kec. Pakuhaji
Kabupaten Tangerang – Banten dan tim peneliti. Jenis data yang digunakan
adalah data kualitatif. Data kualitatif berasal dari hasil pengamatan siswa
dalam mengikuti pembelajaran IPA melalui demonstrasi puisi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pertama diadakan tes awal untuk mendapatkan data pendukung yang akurat
sehingga mempunyai dasar yang kuat untuk melaksanakan penelitian.
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan segala perangkat yang akan
digunakan selama penelitian berlangsung, seperti pembuatan perangkat
pembelajaran, Rencana Pembelajaran, dan Pemberian tugas berupa
penampilan membaca puisi didepan kelas, observasi, dan penilaian kegiatan
siswa.

3. Analisis Data

Data dianalisis berdasarkan perubahan setiap siklus tentang keterampilan


siswa dalam membaca puisi dengan pelafalan dan intonasi secara tepat .
Hasil analisis refleksi pertama, yang berasal dari jurnal dan observasi kelas
digunakan sebagai acuan untuk menentukan tahapan siklus berikutnya.
Siklus berikutnya diharapkan ada peningkatan/perubahan tingkah laku
maupun kreatifitas dalam hal membaca puisi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Pra Siklus
a. Perencanaan
Perencanaan dalam penelitian tindakan kelas pada pra siklus yaitu
proses pembelajaran IPA dengan materi Energi dan Penggunaannya
dengan metode ceramah. Pada saat pembelajaran berlangsung peneliti
menggunakan alat peraga untuk menyampaikan materi pelajaran . Alat
evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
pembelajaran IPA berupa tes isian.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian pra siklus dilaksanakan
pada hari Senin, 22 Nopember 2021 dan proses pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi. Peneliti membuat rencana
pembelajaran terlebih dahulu, langkah-langkah yang dilakukan pada saat
pelaksanaan tindakan kelas yaitu apersepsi, memeriksa absen. Kemudian
peneliti melakukan penjelasan tentang materi dan siswa mendengarkan
penjelasan yang diberikan guru. Kemudian guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang materi pembelajaran setelah itu
siswa melaksanakan evaluasi.

b. Pengamatan
Pengamatan (Observasi) dilaksanakan pada saat pembelajaran
berlangsung di mana pada tahap persiapan atau kegiatan awal guru
mengkondisikan siswa dengan mengabsen kehadiran dan memberikan
beberapa pertanyaan sesuai materi yang akan diberikan diberikan. Pada
tahap pembelajaran atau kegiatan inti siswa mengamati gambar yang
berkaitan dengan materi pembelajaran dan mendengarkan penjelasan
guru. Setelah itu guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa. Pada tahap akhir atau penutup guru bersama siswa
menyimpulkan materi pelajaran dan selanjutnya siswa mengerjakan soal
yang diberikan guru.

c. Refleksi
Setelah pembelajaran pra siklus dilakasanakan, maka peneliti
bersama teman sejawat mengadakan kolaborasi untuk membuat analisa,
sintesa, interprestasi, atau penjelasan (eksplanasi) terhadap semua
informasi yang diperoleh dalam proses pembelajaran berlangsung
dengan teman sejawat, kemudian hasil temuan tadi didiskusikan
untuk mengetahui persentase pelaksanaan pra siklus dan ternyata hasil
yang diperoleh belum memuaskan dan temuan yang diperoleh adalah
rendahnya prestasi/hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA hal ini
disebabkan Metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat.
Dengan harapan untuk dapat diperoleh hasil yang lebih baik maka
peneliti melanjutkan pada siklus 1.
Tabel 4.1

Daftar Nilai Rata-Rata Evaluasi Siswa Kelas IV


Rencana Pembelajaran (Pra Siklus)

Mata Pelajaran : IPA


Hari/Tanggal : Senin, 29 Nopember 2021

KKM = 60,00

No Nama Siswa Nilai Keterangan


1 Amelia Sri Wahyuni 60 Tuntas
2 Aprian 50 Belum Tuntas
3 Devi Indriani 40 Belum Tuntas
4 Dika 60 Tuntas
5 Dimas Febriatna 50 Belum Tuntas
6 Ismawati 50 Belum Tuntas
7 Jingga Sapira 70 Tuntas
8 Khusnul Khotimah 60 Tuntas
9 M. Dapa Maulana 80 Tuntas
10 M. Deni Saputra 50 Belum Tuntas
11 M. Elul 60 Tuntas
12 M. Fatir 70 Tuntas
13 M. Hasbi Zahro 60 Tuntas
14 M. Haerusetiawan 60 Tuntas
15 M. Pahri 50 Belum Tuntas
16 M. Rapli 50 Belum Tuntas
17 M. Saerobi 50 Belum Tuntas
18 Nabilah 50 Belum Tuntas
19 Nazwa Aulia Putri 60 Tuntas
20 Novan Aldiano Rasyah 60 Tuntas
21 Putri Juni Yanti 70 Tuntas
22 Rahmat Firdaus 60 Tuntas
23 Siti Komala Pois 70 Tuntas
24 Siti Lutfiyah 60 Tuntas
25 Siti Nova Sapitri 80 Tuntas
26 Siti Nuraeni 50 Belum Tuntas
27 Siti Patimah 50 Belum Tuntas
28 Siti Shiren 50 Belum Tuntas
29 Siti Soleha 70 Tuntas
30 Siti Zakiyatun Nufus 50 Belum Tuntas
Jumlah 2310
Rata-rata 57,75

Gambar 4.1
Grafik Nilai Evaluasi Siswa Kelas IV
Pra Siklus

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi pada proses pembelajaran


IPA di kelas IV pada pra siklus dapat disimpulkan bahwa pada saat proses
pembelajaran berlangsung siswa kurang semangat dalam mengikuti
pembelajaran, beberapa siswa tidak konsentrasi pada saat guru menjelaskan
materi, selain itu siswa juga tidak aktif pada saat pelajaran berlangsung lebih
banyak diam dan hanya mendengarkan. Sebanyak 20 siswa di bawah nilai
KKM atau sekitar 50 %, sebanyak 10 siswa mendapat nilai pas KKM atau
sekitar 25 %, dan sebanyak 10 siswa mendapat nilai diatas KKM atau sekitar
25 %.
Hasil yang diperoleh dari perbaikan pembelajaran pra siklus dengan
menggunakan metode ceramah untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang
Energi dan Penggunaannya kurang memuaskan. Pada proses pembelajaran,
keaktifan siswa, antusiasme siswa kurang telihat sehingga rendahnya hasil
berlajar yang diperoleh. Untuk itu perlu diadakan perbaikan pembelajaran
siklus 1.
2. Siklus 1
a. Perencanaan
Perencanaan dalam penelitian tindakan kelas pada siklus 1 yaitu
proses pembelajaran IPA dengan materi Energi dan Penggunaannya
dengan menggunakan Metode Demonstrasi. Pada saat proses
pembelajaran berlangsung para siswa sudah berani bertanya hal-hal yang
belum jelas kepada guru tentunya berkaitan dengan materi pembelajaran
yaitu tentang Berbagai Bentuk Energi dan Cara Penggunaannya . Alat
evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
pembelajaran IPA berupa tes isian.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian siklus 1 dilaksanakan pada
hari Senin, 29 Nopember 2021 dan proses pembelajaran menggunakan
Metode Demonstrasi. Peneliti membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran
terlebih dahulu, langkah-langkah yang dilakukan pada saat pelaksanaan
tindakan kelas yaitu apersepsi, memeriksa absen. Kemudian peneliti
memperlihatkan gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Siswa bertanya jawab dengan temannya sesuai materi yang diberikan
guru. Siswa melakukan evaluasi, lalu siswa membuat kesimpulan tentang
Berbagai Bentuk Energi dan Cara Penggunaannya di bawah bimbingan
guru.

b. Pengamatan
Pengamatan (observasi) dilaksanakan pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung dimana pada tahap persiapan atau kegiatan
awal guru mengkondisikan siswa dengan mengabsen kahadiran dan
memberikan beberapa pertanyaan sesuai materi yang akan diberikan.
Pada tahap pembelajaran atau kegiatan inti siswa mengamati gambar
yang berkaitan dengan Berbagai Bentuk Energi dan Cara
Penggunaannya. Guru memberikan contoh-contoh Berbagai Bentuk
Energi dan Cara Penggunaannya dan siswa aktif bertanya sesuai materi
yang telah dijelaskan guru..Pada tahap akhir atau penutup siswa
dibimbing oleh guru dalam menyimpulkan materi tentang Berbagai
Bentuk Energi dan Cara Penggunaannya. Setelah itu masing-masing
siswa mengerjakan soal yang diberikan guru.

c. Refleksi
Semua yang telah ditemukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung didiskusikan dengan teman sejawat, hasil temuan
didiskusikan untuk mengetahui persentase pelaksanaan siklus 1
dan hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan jenis
tindakan siklus 2, dan hasil siklus 1 masih belum optimal seperti
penulis harapkan sebab masih ada beberapa kurang aktif dalam proses
pembelajaran berlangsung hal ini disebabkan kurang maksimal dalam
menggunakan alat peraga atau media pembelajaran.
Tabel 4.2

Daftar Nilai Rata-Rata Evaluasi Siswa Kelas IV


Rencana Perbaikan Pembelajaran ( Siklus 1 )

Mata Pelajaran : IPA


Hari/Tanggal : Senin, 29 Nopember 2021

KKM = 60,00
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Amelia Sri Wahyuni 40 Belum tuntas
2 Aprian 60 Tuntas
3 Devi Indriani 40 Belum tuntas
4 Dika 80 Tuntas
5 Dimas Febriatna 60 Tuntas
6 Ismawati 60 Tuntas
7 Jingga Sapira 80 Tuntas
8 Khusnul Khotimah 70 Tuntas
9 M. Dapa Maulana 70 Tuntas
10 M. Deni Saputra 60 Tuntas
11 M. Elul 60 Tuntas
12 M. Fatir 50 Belum tuntas
13 M. Hasbi Zahro 50 Belum tuntas
14 M. Haerusetiawan 50 Belum tuntas
15 M. Pahri 50 Belum tuntas
16 M. Rapli 100 Tuntas
17 M. Saerobi 60 Tuntas
18 Nabilah 60 Tuntas
19 Nazwa Aulia Putri 60 Tuntas
20 Novan Aldiano Rasyah 60 Tuntas
21 Putri Juni Yanti 40 Belum tuntas
22 Rahmat Firdaus 40 Belum tuntas
23 Siti Komala Pois 40 Belum tuntas
24 Siti Lutfiyah 80 Tuntas
25 Siti Nova Sapitri 70 Tuntas
26 Siti Nuraeni 70 Tuntas
27 Siti Patimah 80 Tuntas
28 Siti Shiren 90 Tuntas
29 Siti Soleha 90 Tuntas
30 Siti Zakiyatun Nufus 60 Tuntas
Jumlah 2630
Rata-rata 65,75
Gambar 4.2
Grafik Nilai Evaluasi Siswa Kelas IV
Siklus 1

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi pada proses pembelajaran


IPA di kelas IV pada Siklus 1 dapat disimpulkan bahwa pada saat proses
pembelajaran berlangsung siswa sudah mulai bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran, siswa mulai berkonsentrasi penuh pada saat guru menjelaskan
materi, namun ada beberapa siswa yang masih belum aktif pada saat
pembelajaran berlangsung. Sebanyak 10 siswa mendapatkan nilai di bawah
KKM atau sekitar 25 %, sebanyak 13 siswa mendapatkan nilai pas KKM atau
sekitar 32,5 %, dan sebanyak 17 siswa mendapatkan nilai di atas KMM atau
sekitar 42,5 %.
Hasil yang diperoleh dari perbaikan pembelajaran siklus 1 dengan
mengunakan Metode Demonstrasi dapat membuat perbaikan pembelajaran
lebih menarik, meningkatkan antusiasme untuk bertanya dan keterlibatan siswa
untuk aktif dalam pembelajaran mulai terlihat. Tapi perlu diadakan perbaikan
pembelajaran pada siklus ke 2.
3. Siklus 2
a. Perencanaan
Perencanaan dalam penelitian tindakan kelas pada siklus 2 yaitu
proses pembelajaran IPA dengan materi Energi dan Cara Penggunaannya
dengan menggunakan Metode Demonstrasi dan penggunaan alat peraga.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa aktif dan sangat
antusias dalam bertanya hal ini disebabkan guru sudah maksimal dalam
penggunaan alat peraga. Alat evaluasi yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA yaitu berupa tes isian.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian siklus 2 dilaksanakan pada
hari Senin, 06 Desember 2021 dan proses pembelajaran menggunakan
Metode Demonstrasi dan penggunaan alat peraga. Peneliti membuat
Rencana Perbaikan Pembelajaran terlebih dahulu, langkah-langkah yang
dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan kelas yaitu apersepsi,
memeriksa absen. Kemudian menjelaskan materi pembelajaran dengan
memaksimalkan penggunaan alat peraga atau media pembelajaran,
ternyata proses pembelajaran menjadi menarik dan siswa aktif dalam
proses pembelajaran. Siswa melaksanakan evaluasi, lalu membuat
kesimpulan tentang Energi dan Cara Penggunaannya di bawah bimbingan
guru.

b. Pengamatan
Pengamatan (Obsevasi) dilaksanakan pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung dimana pada tahap persiapan dengan
mengabsen kehadiran dan memberikan beberapa pertanyaan sesuai
dengan materi yang akan diberikan. Pada tahap pembelajaran atau
kegiatan inti siswa mengamati guru pada saat menjelaskan materi
pembelajaran dengan menggunakan alat atau media pembelajaran.
Setelah itu masing-masing siswa mengerjakan soal yang diberikan guru .
Pada tahap akhir atau penutup, siswa dibimbing oleh guru dalam
menyimpulkan materi pembelajaran yaitu tentang Energi dan Cara
Penggunaannya.

c. Refleksi
Dalam pelaksanaan tindakan siklus 2 ini hasil pembelajaran
yang diperoleh siswa sudah cukup baik, siswa dapat memahami materi
pembelajaran yang diberikan, sehingga hasil belajar siswa sudah
memuaskan, antusiasme untuk bertanya kepada guru dan aktif dalam
proses pembelajaran berlangsung.
Tabel 4.3
Daftar Nilai Rata-Rata Evaluasi Siswa Kelas IV
Rencana Perbaikan Pembelajaran (Siklus 2)
Mata Pelajaran : IPA
Hari/Tanggal : Senin, 06 Desember 2021

KKM = 60,00

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Amelia Sri Wahyuni 90 Tuntas


2 Aprian 90 Tuntas
3 Devi Indriani 80 Tuntas
4 Dika 90 Tuntas
5 Dimas Febriatna 90 Tuntas
6 Ismawati 90 Tuntas
7 Jingga Sapira 90 Tuntas
8 Khusnul Khotimah 90 Tuntas
9 M. Dapa Maulana 60 Tuntas
10 M. Deni Saputra 100 Tuntas
11 M. Elul 80 Tuntas
12 M. Fatir 80 Tuntas
13 M. Hasbi Zahro 80 Tuntas
14 M. Haerusetiawan 80 Tuntas
15 M. Pahri 80 Tuntas
16 M. Rapli 100 Tuntas
17 M. Saerobi 60 Tuntas
18 Nabilah 90 Tuntas
19 Nazwa Aulia Putri 70 Tuntas
20 Novan Aldiano Rasyah 70 Tuntas
21 Putri Juni Yanti 70 Tuntas
22 Rahmat Firdaus 80 Tuntas
23 Siti Komala Pois 70 Tuntas
24 Siti Lutfiyah 70 Tuntas
25 Siti Nova Sapitri 100 Tuntas
26 Siti Nuraeni 70 Tuntas
27 Siti Patimah 70 Tuntas
28 Siti Shiren 80 Tuntas
29 Siti Soleha 80 Tuntas
30 Siti Zakiyatun Nufus 70 Tuntas
Rata-rata 80,5

Gambar 4.3
Grafik Nilai Evaluasi Siswa Kelas IV
Siklus 2
Berdasarkan hasil pengamatan atau obsevasi dapa proses pembelajaran
IPA di kelas IV pada siklus 2 dapat disimpulkan bahwa pada saat proses
pembelajaran, siswa aktif dalam proses pembelajaran berlangsung dan aktif
dalam bertanya dan juga dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
Materi yang diberikan dapat dipahami dangan oleh para siswa. Semua nilai
siswa sudah mencapai 100 % di atas KKM.
Hasil yang diperoleh dari perbaikan pembelajaran siklus 2 dengan
menggunakan Metode demonstrasi dan penggunaan alat peraga dapat membuat
pembelajaran lebih menarik, meningkatnya antusiame dan keterlibatan siswa
untuk aktif dalam pembelajaran. Sehingga pada siklus 2 prestasi/hasil belajar
sudah memuaskan.
Tabel 4.4
Daftar Nilai Rata-Rata Evaluasi Siswa Kelas IV
Pra Siklus,Siklus 1 Dan Siklus 2

KKM= 60,00
Siklus Rata-
Jumah
No. Nama Siswa Pra Siklus Siklus rata
Nilai
Siklus 1 2 Nilai
1 Amelia Sri Wahyuni 60 40 90 190 63,3

2 Aprian 50 60 90 200 66,7

3 Devi Indriani 40 40 80 160 53,3

4 Dika 60 80 90 230 76,7

5 Dimas Febriatna 50 60 90 200 66,7

6 Ismawati 50 60 90 200 66,7

7 Jingga Sapira 70 80 90 240 80

8 Khusnul Khotimah 60 70 90 220 73,3

9 M. Dapa Maulana 80 70 60 210 70

10 M. Deni Saputra 50 60 100 210 70

11 M. Elul 60 60 80 200 66,7

12 M. Fatir 70 50 80 200 66,7

13 M. Hasbi Zahro 60 50 80 190 63,3

14 M. Haerusetiawan 60 50 80 190 63,3

15 M. Pahri 50 50 80 180 60

16 M. Rapli 50 100 100 250 83,3

17 M. Saerobi 50 60 60 170 56,7

18 Nabilah 50 60 90 200 66,7

19 Nazwa Aulia Putri 60 60 70 190 63,3

20 Novan Aldiano Rasyah 60 60 70 190 63,3

21 Putri Juni Yanti 70 40 70 180 60

22 Rahmat Firdaus 60 40 80 180 60

23 Siti Komala Pois 70 40 70 180 60

24 Siti Lutfiyah 60 80 70 210 70


25 Siti Nova Sapitri 80 70 100 250 83,3

26 Siti Nuraeni 50 70 70 190 63,3

27 Siti Patimah 50 80 70 200 66,7

28 Siti Shiren 50 90 80 220 73,3

29 Siti Soleha 70 90 80 240 80

30 Siti Zakiyatun Nufus 50 60 70 180 60

Jumlah 2310 2630 3220 8160 2719,8

Rata-rata 57,75 65,75 80,5 204 67,995

Gambar 4.4

Grafik Nilai Rata-rata Evaluasi Siswa Kelas IV


Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus
1. Pra Siklus
Berdasarkan hasil pengamatan dengan teman sejawat pada
pelakasanaan pra siklus penggunaan metode ceramah dan penggunaan alat
peraga yang dilakukan oleh guru ternyata kurang efektif dan maksimal
karena masih ada siswa yang tidak berkonsentrasi pada saat guru
menjelaskan materi dan siswa juga tidak diajak terjun langsung untuk
menggunakan alat peraga. Sehingga hasil yang diperoleh tidak memuaskan,
banyak siswa yang mendapat nilai di bawah kkm yaitu sebanyak 20 siswa
mendapat nilai di bawah 60,00. Sehingga pada siklus ke 1 peneliti
menggunakan Metode Pembelajaran Metode Demonstrasi.

2. Siklus 1
Pada siklus ke 1 guru menggunakan Metode Pembelajaran metode
demosntrasi ternyata siswa lebih tertarik dan dapat merangsang motivasi
siswa untuk bertanya dan dalam memahami materi pembelajaran. Banyak
sekali temuan yang diperoleh guru yaitu pada kegiatan awal guru kurang
rinci dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan guru kurang maksimal
dalam penggunaan alat atau media pembelajaran sehingga siswa kurang
aktif dalam proses pembelajaran. Hasil yang diperoleh masih kurang
memuaskan yaitu sebanyak 10 siswa dari 40 siswa mendapat nilai di bawah
KKM.

3. Siklus 2
pada siklus 2 ini guru memberikan perhatian lebih pada siswa yang
masih pasif pada saat pembelajaran berlangsung dan lebih memaksimalkan
penggunaan alat peraga atau media pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Perbaikan yang nampak pada proses
pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut :
a. Dengan menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi siswa
semakin termotivasi untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran dan
proses pembelajaran lebih bermakna dan siswa kreatif selama
pembelajaran berlangsung.
b. Dengan penggunaan alat peraga atau media pembelajaran yang
maksimal dan kongkrit Siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran
serta pemahaman terhadap materi pelajaran semakin meningkat.
Pada siklus ke 2 ini hasil evaluasi sudah memuaskan dan nilai rata-rata
siswa mencapai 70.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TIDAK LANJUT

A. Simpulan
Berdasarkan hasil perbaikan yang telah dilaksanakan, penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Penggunaan metode demonstrasi sangat membantu guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengaktifkan siswa
2. Metode demontrasi membantu siswa aktif dalam pembelajaran dan
memahami materi pembelajaran
3. Hasil belajar siswa meningkat dengan digunakannya metode demonstrasi .

B. Saran dan Tindak Lanjut


Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka penulis menyampaikan beberapa
yang perlu disampaikan oleh seorang guru dalam mengelola proses
pembelajaran sebagai berikut :
1. Mengingat metode demonstrasi sangat membantu dalam pembelajaran,
maka metode demonstrasi dapat diterapkan dalam pembelajaran mata
pelajaran lain dan dikembangkan lebih lanjut
2. Media demontrasi harus disesuaikan dengan materi dan bisa memotivasi
rasa ingin tahu siswa terhadap materi lebih lanjut sehingga pembelajaran
lebih menarik
3. Metode demonstrasi meningkatkan hasil belajar siswa, maka dapat
diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran lain.

Sehubungan dengan kesimpulan diatas maka penulis menyarankan untuk


dapat memanfaatkan dan pengembangan PTK sehingga guru-guru yang
memiliki masalah dalam pembelajaran dapat menemukan solusi pemecahan
masalah dengan tepat.

Demikian laporan ini dibuat sebagai tindak lanjut dari kegiatan observasi
pada pembelajaran IPA. Besar harapan penulis dengan adanya laporan ini
dapat menambah wawasan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA
1. Srini M Iskandar, (2012). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung:
CV. Maulana.
2. Samatowa Usman, ( 2011 ). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta:
Indeks
3. Bundu, Patta. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah
dalamPembelajaran Sains. Jakarta : Depdiknas
4. Agus, S. (2003). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam di Indonesia, Jakarta.
5. Heinich, dkk (1996). TeachingReading Today’s In Elementary Schools.
Third Edition. Dallas Geneva, Illinois Hopewell, New Jersey Palo Alto:
Houghton Mifflin Company Boston.
6. Schramm, Wilbur. (1985). The Process and Effect of Mass Communication.
New York: University Of Illinois Press.
7. Jennah, Rodhatul. (2009). Media Pembelajaran. Banjarmasin : Antasari
Press
8. Ibrahim, dkk. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
9. Dimyati, Mudjiono, (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
10. Djamarah & Zain. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Lampiran 1

Kesediaan Sebagai Supervisor 2 Dalam Penyelenggaraan

Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

Kepada

Kepala UPBJJ Serang

Di Serang

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : MARDIN MARDIANSAH, S.Pd

NIP : 198205082014061002

Tempat Mengajar : SDN KIARAPAYUNG

Alamat Sekolah : Kp. Kayu item DS. Kiarapayung Kec. Pakuhaji

Telepon :-

Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam


perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK 4501) atas :

Nama : MUHAMAD ABDUL AZID

NIM : 857201899

Program Studi : S1 PGSD B.I

Tempat Mengajar : SDN KIARAPAYUNG

Alamat Sekolah : Kp. Kayu item DS. Kiarapayung Kec. Pakuhaji

Telepon : 089636203040

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Tangerang, 30 Oktober 2021

Kepala Sekolah Supervisor 2,

H. SURYADI S.Pd MARDIN MARDIANSAH S.Pd


NIP : 196208111984101004 NIP : 198205082014061002
Lampiran 2

Perencanaan Perbaikan Pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Fakta/Data Pembelajaran Berdasarkan hasil tes formatif yang dilakukan


Yang Terjadi Dikelas pada prasiklus pada mata pelajaran IPA dalam
Meningkatkan Hasil Belajar siswa Dengan
Menggunakan Metode Demonstrasi Di kelas IV
SDN Kiarapayung hanya 25% siswa yang
mencapai nilai KKM.

Identifikasi Masalah a. Masih rendahnya siswa dalam memahami


materi pembelajaran tentang Meningkatkan
Hasil Belajar siswa Dengan Menggunakan
Metode Demonstrasi pada Materi IPA.
b. Siswa kurang memahami Tentang Energi
listrik.
c. Selama pembelajaran belum aktif
memanfaatkan waktu secara efektif dan
efisien.

Analisis Masalah a. Masih kurang tepat dalam menerapkan


metode pembelajaran
b. Belum maksimal menggunakan alat peraga
dalam pembelajaran
c. Pemanfaatan waktu pembelajaran belum
maksimal.

Alternatif Dan Prioritas a. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar siswa


Pemecahan Masalah Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi
Di kelas IV SDN Kiarapayung
b. Belum maksimal menunjukkan, memberikan
contoh-contoh alat Energi listrik dalam
kegiatan sehari-hari.

Rumusan Masalah “Bagaimanakah penggunaan metode


Pembelajaran tentang konsep energi dan
penggunaannya melalui metode demonstrasi
kelas IV SDN kiarapayung Kabupaten
Tangerang ?”.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi dan
Penggunaannya Melalui Metode Demonstrasi Kelas IV SDN Kiarapayung
Kec. Pakuhaji Tahun pelajaran 2021-2022

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SDN KIARA PAYUNG


Mata Pelajaran : IPA
Tema 2 : Selalu berhemat Energi
Subtema 2 : Manfaat Energi
Kelas/Semester : IV / I
Hari/Tanggal : Senin, 22 Nopember 2021
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
(1x pertemuan)
I. Standar Kompetensi
 Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan
sumber energi alternatif
 Setelah berdiskusi, siswa mampu menyajikan teks petunjuk tertulis tentang
cara membuat kipas dengan tepat.
 Dengan pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi manfaat
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.

II. Kompetensi Dasar


 Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahann energi
gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari
kertas/baling-baling/parasut
 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan
sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar
organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari

42
 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi
tentang berbagai perubahan bentuk energi
III. Indikator
 Siswa mampu Menentukan karya/model yang akan dibuat berkaitan
dengan energi gerak.
 Siswa mampu menyebutkan bahan/alat yang akan digunakan dalam
membuat karya model.
 Siswa mampu mengamati bahan/alat yang akan digunakan dalam
membuat karya model sesuai rancangan.
 Siswa dapat menentukan bahan/alat yang akan digunakan dalam
Membuat Karya Model dengan benar.
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menentukan karya/model yang akan dbuat
 Siswa dapat menentukan bahan /alat yang akan digunakan
 Siswa dapat membuat karya atau model sesuai rancangan
V. Materi Pokok
Energi dan Penggunaannya

VI. Metode Pebelajaran


Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi, Diskusi

VII. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


 Kegiatan Awal
1. Guru dan siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-
masing untuk mengawali pelajaran.
2. Guru memberikan apersepsi untuk memotivasi siswa dalam
mengikuti materi pelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Kegiatan Inti
1. Siswa menjelaskan pengertian dari energi.
2. Siswa menjelaskan istilah sumber energi gerak
3. Siswa diminta menyebutkan contoh-contoh dari sumber energi gerak
4. Siswa menjelaskan istilah sumber energi gerak
5. Siswa Mampu mendeskripsikan energi gerak
 Kegiatan Akhir
1. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan evaluasi dengan mengerjakan soal latihan.
3. Guru dan siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-
masing untuk mengakhiri pelajaran.
VIII. Sumber/Alat/Bahan
 Buku tematik terpadu untuk kelas IV SD
 Benda-benda di sekitar siswa (gunting,kawat, lem dan lain-lain) untuk
membuat baling-baling
IX. Bentuk Penilaian
a. Tes terlulis dan lisan
b. Unjuk kerja; melakukan kegiatan demonstrasi
Latihan Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Sumber energi seperti minyak bumi dan listrik bisa bermanfaat bagi
kehidupan manusia jika digunakan dengan ….
2. Peralatan yang memanfaatkan energi listrik untuk bisa digunakan dinamakan
peralatan
3. Memasang lampu hemat energi di rumah adalah salah satu cara untuk
menghemat energi ….
4. Ketika menyalakan televisi maka terjadi perubahan energi listrik menjadi
energi  …. dan ….
5. Dalam industri pengolahan baja dan aluminium batubara bermanfaat sebagai
….
Jawaban
1 Bijak
2. Elektronik
3. Listrik
4. Cahaya dan bunyi
5. Bahan bakar

Mengetahui, Tangerang, 22 Nopember 2021


Kepala Sekolah Mahasiswa

H. SURYADI, S.Pd MUHAMAD ABDUL AZID


NIP. 196208111984101004 NIM. 857201899
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1

Nama Sekolah : SDN KIARA PAYUNG


Mata Pelajaran : IPA
Tema 2 : Selalu berhemat Energi
Subtema 2 : Manfaat Energi
Kelas/Semester : IV / I
Hari/Tanggal : Senin, 29 Nopember 2021
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
(1x pertemuan)

I. Standar Kompetensi
 Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan
sumber energi alternatif
 Setelah berdiskusi, siswa mampu menyajikan teks petunjuk tertulis tentang
cara membuat kipas dengan tepat.
 Dengan pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi manfaat
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
II. Kompetensi Dasar
 Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahann energi
gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari
kertas/baling-baling/parasut
 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan
sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar
organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari
 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi
tentang berbagai perubahan bentuk energi
III. Indikator
● Siswa mampu Menentukan karya/model yang akan dibuat berkaitan
dengan energi listrik.
● Siswa mampu menyebutkan bahan/alat yang akan digunakan dalam
membuat karya model.
● Siswa mampu mengamati bahan/alat yang akan digunakan dalam
membuat karya model sesuai rancangan.
● Siswa dapat menentukan bahan/alat yang akan digunakan dalam Membuat
Karya Model dengan benar
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menentukan karya/model yang akan dbuat
 Siswa dapat menentukan bahan /alat yang akan dgunakan
 Siswa dapat membuat karya atau model sesuai rancangan
V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan perbaikan pembelajaran
yang dilakukan di SD Negeri Kiara Payung Kelas IV adalah sebagai
berikut :
 Memungkinkan guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang
dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam mengajarkan energi
dan penggunaannya di Sekolah Dasar kelas IV
 Agar siswa dapat lebih mudah dalam mempelajari konsep energy dan
penggunaannya ada dalam IPA
 Meningkatkan disiplin siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga
siswa dapat menguasai konsep yang dipelajarinya dengan baik.
 Untuk memotivasi belajar siswa kearah yang lebih aktif, kreatif, dan
lebih kearah peningkatan mutu hasil belajar.

VI. Materi Pokok


Energi dan Penggunaannya
VII. Metode Pebelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi, Diskusi
VIII. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
 Kegiatan Awal
1. Guru dan siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-
masing untuk mengawali pelajaran.
2. Guru memberikan apersepsi untuk memotivasi siswa dalam mengikuti
materi pelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Kegiatan Inti
1. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
2. Siswa mencari informasi tentang energi pada buku IPA
3. Setelah membaca siswa mengamati gambar tentang energi angin
4. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang pengertian dari energi.
5. Siswa menjelaskan istilah sumber energi gerak dengan bimbingan guru
6. Setiap kelompok menyiapkan bahan-bahan untuk percobaan
7. Siswa menyebutkan contoh-contoh dari sumber energi gerak
8. Siswa menjelaskan istilah sumber energi gerak
9. Siswa mendeskripsikan energi gera dengan bimbingan guru
 Kegiatan Akhir
1. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan evaluasi dengan mengerjakan soal latihan.
3. Guru dan siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-
masing untuk mengakhiri pelajaran
IX. Sumber/Alat/Bahan
 Sains Sahabatku untuk kelas IV SD
 Benda-benda di sekitar siswa (gunting,kawat, lem dan lain-lain) untuk
membuat baling-baling
X. Bentuk Penilaian
 Tes terlulis dan lisan
 Unjuk kerja; melakukan kegiatan demonstrasi

Mengetahui, Tangerang, 29 Nopember 2021


Kepala Sekolah Mahasiswa

H. SURYADI, S.Pd MUHAMAD ABDUL AZID


NIP. 196208111984101004 NIM. 857201899
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2

Nama Sekolah : SDN KIARA PAYUNG


Mata Pelajaran : IPA
Tema 2 : Selalu berhemat Energi
Subtema 2 : Manfaat Energi
Kelas/Semester : IV / I
Hari/Tanggal : Senin, 7 Desember 2021
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
(1x pertemuan)

I. Standar Kompetensi
 Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan
sumber energi alternatif
 Setelah berdiskusi, siswa mampu menyajikan teks petunjuk tertulis tentang
cara membuat kipas dengan tepat.
 Dengan pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi manfaat
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat
II. Kompetensi Dasar
 Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahann energi
gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari
kertas/baling-baling/parasut
 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan
sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar
organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari
 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi
tentang berbagai perubahan bentuk energi
III. Indikator
 Siswa mampu Menentukan karya/model yang akan dibuat berkaitan
dengan energi gerak.
● Siswa mampu menyebutkan bahan/alat yang akan digunakan dalam
membuat karya model.
● Siswa mampu mengamati bahan/alat yang akan digunakan dalam
membuat karya model sesuai rancangan.
● Siswa dapat menentukan bahan/alat yang akan digunakan dalam Membuat
Karya Model dengan benar
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menentukan karya/model yang akan dbuat
 Siswa dapat menentukan bahan /alat yang akan dgunakan
 Siswa dapat membuat karya atau model sesuai rancangan

V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan perbaikan pembelajaran
yang dilakukan di SD Negeri Kiara Payung Kelas IV adalah sebagai
berikut :
 Memungkinkan guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang
dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam mengajarkan energy
dan penggunaannya di Sekolah Dasar kelas IV
 Agar siswa dapat lebih mudah dalam mempelajari konsep energy dan
penggunaannya ada dalam IPA
 Meningkatkan disiplin siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga
siswa dapat menguasai konsep yang dipelajarinya dengan baik.
 Untuk memotivasi belajar siswa kearah yang lebih aktif, kreatif, dan
lebih kearah peningkatan mutu hasil belajar.
VI. Materi Pokok
Energi dan Penggunaannya
VII. Metode Pebelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi, Diskusi
VIII. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
 Kegiatan Awal
1. Guru dan siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-
masing untuk mengawali pelajaran.
2. Guru memberikan apersepsi untuk memotivasi siswa dalam mengikuti
materi pelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Kegiatan Inti
1. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
2. Siswa mencari informasi tentang energi pada buku IPA
3. Setelah membaca siswa mengamati gambar tentang energi angin
4. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang pengertian dari energi.
5. Siswa menjelaskan istilah sumber energi gerak dengan bimbingan guru
6. Setiap kelompok menyiapkan bahan-bahan untuk percobaan
7. Siswa menyebutkan contoh-contoh dari sumber energi gerak
8. Siswa menjelaskan istilah sumber energi gerak
9. Siswa mendeskripsikan energi gera dengan bimbingan guru
 Kegiatan Akhir
1. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan evaluasi dengan mengerjakan soal latihan.
3. Guru dan siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-
masing untuk mengakhiri pelajaran.

IX. Sumber/Alat/Bahan
 Benda-benda di sekitar siswa (gunting,kawat, lem dan lain-lain) untuk
membuat baling-baling
X. Bentuk Penilaian
 Tes terlulis dan lisan
 Unjuk kerja; melakukan kegiatan demonstrasi
Mengetahui, Tangerang, 7 Desember 2021
Kepala Sekolah Mahasiswa

H. SURYADI, S.Pd MUHAMAD ABDUL AZID


NIP. 196208111984101004 NIM. 857201899
Tabel 4.4
Daftar Nilai Rata-Rata Evaluasi Siswa Kelas IV
Pra Siklus,Siklus 1 Dan Siklus 2

KKM= 60,00
Siklus Rata-
Jumah
No. Nama Siswa Pra Siklus Siklus rata
Nilai
Siklus 1 2 Nilai
1 Abdul Karim 60 40 90 190 63,3

2 Abelia 50 60 90 200 66,7

3 Ahmad Firdanullah 40 40 80 160 53,3

4 Ahmad Sopian 60 80 90 230 76,7

5 Ahmad Yoga 50 60 90 200 66,7

6 Ajis Anggara 50 60 90 200 66,7

7 Anisah 70 80 90 240 80

8 Arjun 60 70 90 220 73,3

9 Astuti 80 70 60 210 70

10 Baiti Nurajiah 50 60 100 210 70

11 Candra Citra Wibawa 60 60 80 200 66,7

12 Chintya Cahya Karisma 70 50 80 200 66,7

13 Daniel Panama 60 50 80 190 63,3

14 Danil Mahesa 60 50 80 190 63,3

15 Dea Usnia 50 50 80 180 60

16 Dewi 50 100 100 250 83,3

17 Dian 50 60 60 170 56,7

18 Dimas Saputra 50 60 90 200 66,7


19 Diyanah 60 60 70 190 63,3

20 Elisah 60 60 70 190 63,3

21 Febrianti 70 40 70 180 60

22 Gadis Ayu Ningtias 60 40 80 180 60

23 Gusti Ardiansyah 70 40 70 180 60

24 Haeriyah 60 80 70 210 70

25 Heryanti 80 70 100 250 83,3

26 Hesty Gusdiana 50 70 70 190 63,3

27 Hufziyah Muminah 50 80 70 200 66,7

28 Ibradani 50 90 80 220 73,3

29 Iklil Anusari 70 90 80 240 80

30 Indri Yanih 50 60 70 180 60

Jumlah 2310 2630 3220 8160 2719,8

Rata-rata 57,75 65,75 80,5 204 67,995


Lampiran 4

LEMBAR PENGAMATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

SIKLUS I

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV / 1

Materi Pokok : Konsep Energi

Fokus Observasi : Sikap Guru Kepada Siswa Terhadap Proses Pembelajaran


IPA Kelas IV SDN Kiarapayung

Hari/Tanggal : Senin, 29 November 2021

No Aspek Yang Diamati Terlaksana Komentar

Ya Tidak

A. GURU
1 Persiapan sarana pembelajaran  Baik

2 Penguasaan materi  Menguasai

3 Memberi kesempatan bertanya  Tapi tidak memberi umpan


pada siswa balik pada siswa lainnya.

4 Menggunakan bahasa yang  Bahasa dapat dipahami


dapat dipahami siswa siswa.

5 Menggunakan media yang tepat  Menggunakan tapi belum


dimengerti oleh siswa.

6 Memberi motivasi pada siswa  Belum memberikan


agar semangat belajar. motivasi pada siswa.

7 Membimbing siswa dalam  Hanya membentuk


diskusi kelompok tetapi tidak
membimbing
8 Memberikan kesempatan untuk  Namun tidak memberikan
siswa menjawab pertanyaan penguatan

9 Menyiapkan dan melaksanakan  Tidak ada


evaluasi

B. SISWA

1 Termotivasi mengikuti pelajaran  Termotivasi namun


masih menonton
penjelasan guru.

2 Memperhatikan penjelasan guru  Fokus dan mengantuk

3 Semangat dalam pembelajaran  Antusias

4 Berani mengemukakan pendapat  Siswa belum percaya diri

5 Menjawab dengan tepat  Belum sesuai pertanyaan

6 Aktif dalam diskusi kelompok  Aktif

C. KBM
1 Interaksi guru dan siswa  Belum kondusif

2 Interaksi siswa dan siswa  Belum ada kerjasama


antara siswa dan siswa

3 Suasana kelas  Kondusif

4 Penggunaan waktu  Belum efektif

5 Tujuan pembelajaran  Tidak sesuai harapan

6 Prestasi belajar  Tidak memenuhi KKM

Kiarapayung, 29 November 2021


Supervisor 2

MARDIN MARDIANSAH, S.Pd


NIP. 198205082014061002
LEMBAR PENGAMATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

SIKLUS II

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV / 1

Materi Pokok : Pengguanaan Konsep Energi

Fokus Observasi : Sikap Guru Kepada Siswa Terhadap Proses Pembelajaran


IPA Kelas IV SDN Kiarapayung

Hari/Tanggal : Senin, 07 Desember 2021

No Aspek Yang Diamati Terlaksana Komentar

Ya Tidak

D. GURU
1 Persiapan sarana pembelajaran  Baik

2 Penguasaan materi  Menguasai

3 Memberi kesempatan bertanya  Baik


pada siswa

4 Menggunakan bahasa yang  Bahasa dapat dipahami


dapat dipahami siswa siswa.

5 Menggunakan media yang tepat  Media sudah tepat

6 Memberi motivasi pada siswa  Baik


agar semangat belajar.

7 Membimbing siswa dalam  Merata


diskusi

8 Memberikan kesempatan untuk  Baik


siswa menjawab pertanyaan

9 Menyiapkan dan melaksanakan  Baik


evaluasi
10 Menyiapkan dan melaksanakan  Pengayaan
tindak lanjut

E. SISWA

1 Termotivasi mengikuti pelajaran Antusias


2 Memperhatikan penjelasan guru  Fokus

3 Semangat dalam pembelajaran  Antusias

4 Berani mengemukakan  Siswa percaya diri


pendapat

5 Menjawab dengan tepat  Sesuai pertanyaan

6 Aktif dalam diskusi kelompok  Aktif dan kreatif

7 Mengerjakan evaluasi  Melaksanakan

F. KBM
1 Interaksi guru dan siswa  Kondusif

2 Interaksi siswa dan siswa  Baik

3 Suasana kelas  Kondusif dan


menyenangkan

4 Penggunaan waktu  Efektif

5 Tujuan pembelajaran  Sesuai harapan

6 Prestasi belajar  Memenuhi KKM

Kiarapayung, 07 Desember 2021

Supervisor 2

MARDIN MARDIANSAH, S.Pd


NIP. 198205082014061002
Lampiran 5

JURNAL PEMBIMBING SUPERVISOR 1 PKP


Nama Mahasiswa : MUHAMAD ABDUL AZID

NIM : 85720189

Mengajar di kelas : IV (Empat)

Sekolah : SDN Kiarapayung

Paraf

NO Hari / Kegiatan Hasil / Tindak lanjut Mahasiswa Supervisor


tanggal komentar 1

1. Senin, 29 Pengamatan Sudah ada Agar proses


November dalam proses beberapa pembelajaran
2021 pembelajaran siswa yang lebih aktif
IPA terlihat dan berjalan
aktif dan sesuai
berani harapan,
dalam siswa harus
mengajukan ikut
pertanyaan. dilibatkan
dalam proses
pembelajaran.

Paraf

NO Hari / Kegiatan Hasil / Tindak lanjut Mahasiswa Supervisor


tanggal komentar 1

2. Senin, 07 Mengamati Adanya Perbaikan


Desember Proses belajar peningkatan pembelajaran
2021 siswa tentang aktivitas sudah cukup
konsep energi belajar dan dengan 2
dan hasil belajar siklus.
penggunaannya siswa.
melalui metode
Demontrasi.

Tangerang, 07 Desember 2021

Een Rocheani , M.Pd


NIP. 197203061997022001

Super

Lampiran 6
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Perbaikan Pembelajaran

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi dan


Penggunaannya Melalui Metode Demonstrasi Kelas IV SDN Kiarapayung
Kec. Pakuhaji Tahun pelajaran 2021-2022

Nama Mahasiswa : MUHAMAD ABDUL AZID


NIM : 857201899
Program Studi : S1 PGSD (BI)
Tempat Mengajar : SDN KIARA PAYUNG
Jumlah Pembelajaran : 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Senin 29 Nopember 2021
Siklus 2, Senin 07 Desember 2021

Masalah yang merupakan fokus perbaikan :


Peningkatan hasil belajar siswa Tentang Konsep Energi dan Penggunaannya
Melalui Metode Demontrasi Kelas IV SDN Kiarapayung Kec. Pakuhaji kab.
Tangerang Tahun Pelajaran 2021-2022

Tangerang, 22 Nopember 2021

Mengetahui,
Supervisor Mahasiswa

Een Rocheani , M.Pd MUHAMAD ABDUL AZID


NIP. 197203061997022001 NIM. 857201899

Lampiran 7
LEMBAR
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Tangerang, … Desember 2021


Yang membuat pernyataan,

Materai 10000

MUHAMAD ABDUL AZID


NIM. 857201899

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ........................................................................................... i
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat .................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................................................. iv
Daftar Tabel ........................................................................................................ v
Daftar Gambar .................................................................................................... vi
Daftar Lampiran .................................................................................................vii
Abstrak .............................................................................................................. viii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................................. 3
C. Tujuan Perbaikan ...................................................................................... 3
D. Manfaat Perbaikan .................................................................................... 4
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Pembelajaran IPA ........................................................................ 7
B..Pengertian IPA ......................................................................... 8
C..Metode Pembelajaran Demonstrasi ........................................................... 9
D. Media dalam Pembelajaran IPA ................................................................11
E..Pengertian Media Konkret ……………………………………………… 14
F.. Definisi Hasil Belajar …………………………………………………….15
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek , Tempat dan Waktu serta Pihak yang Membantu.........................16
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran .................................................17
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ...................................24
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus ................................................................43
V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan ..................................................................................................45
B. Saran dan Tindak Lanjut............................................................................45
DAFTAR PUSTAKA
ROCHEANI M.
1972030619

Anda mungkin juga menyukai