PROPOSAL PENELITIAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
PADA TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS
IVB SD INPRES OESAPA KECIL 1 KOTA KUPANG
OLEH
2016074683
sumber daya manusia yang berkualitas untuk menunjang pembangunan pada masa
yang akan datang. Sebagai upaya menyiapkan sumber daya manusia yang
Bukanlah hal yang mudah untuk mewujudkan hal tersebut, karena guru
Dalam kurikulum 2013 ada beberapa kajian materi yang harus dikuasai
oleh siswa. Materi-materi dari beberapa disiplin ilmu tersebut harus dikuasai oleh
siswa sekolah dasar baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat
Salah satu disiplin ilmu di sekolah dasar yang sangat penting adalah IPA.
Di Sekolah Dasar IPA merupakan ilmu yang mencari tahu tentang alam secara
suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar dalam kehidupan
pendidik atau guru dalam menyampaikan materi ajar agar siswa dapat dengan mudah
pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif
3
dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
fungsi dan perannya dengan baik. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh
seorang tenaga pendidik atau guru adalah bagaimana caranya mengelola proses
karena itu seorang guru dituntut untuk mengadakan pembaharuan dalam proses
pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran IPA. Namun hasil belajar siswa yang
pada tanggal 22 Juni di kelas IVB SD Inpres Oesapa Kecil 1 Kota Kupang
ditemukan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih tergolong
Rendahnya hasil pembelajaran IPA disebabkan oleh faktor guru dan siswa.
Dalam proses interaksi sosialnya guru dan siswa tidak dapat terjalin secara sehat,
kurang berdiskusi, bermusyawarah dan bertukar pikiran untuk saling mengisi dan
Disisi lain juga ada kecenderungan bahwa aktivitas siswa dalam pembelalajaran
pada siswa , diantaranya: (1) siswa kurang termotivasi dan sulit untuk memahami
materi yang diajarkan; (2) siswa merasa jenuh dan kurang memperhatikan guru saat
menjelaskan dan; (3) siswa bermain-main dalam proses pembelajaran dan tidak
guru tidak ingin memberikan dampak yang kurang bagus pada siswanya. Setiap guru
hasil belajar siswa, hal ini terbukti dari nilai rata-rata dari hasil belajar IPA adalah
56,4% atau 20 siswa dari 34 siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan
sedangkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan pada mata
pelajaran IPA adalah 65 data tersebut diperoleh dari guru kelas IVB SD Inpres
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, salah satu cara yang dianggap dapat
meningkatkan hasil belajar IPA adalah dengan menerapkan salah satu strategi
prinsip dan keterampilan yang telah atau sedang dipelajarinya untuk memecahkan
pengalaman yang bermakna bagi siswa. Hal inilah yang menarik perhatian penuh
Mmeningkatkan hasil belajar IPA siswa di kelas IVB SD Inpres Oesapa Kecil 1
Kota Kupang.
B. Rumusan Masalah
Berhemat Energi dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IVB SD
C. Pemecahan Masalah
6
tema Selalu Berhemat Energi untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa , karena
pembelajaran yang dialami siswa kelas IVB SD Inpres Oesapa Kecil 1 Kota
Kupang, maka akan dilakukan tindakan yang sesuai dengan kaidah penelitian
belajar siswa. Hasil observasi pada akhir setiap siklus akan direfleksi
D. Tujuan Penelitian
7
pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
E. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis.
dan bervariasi.
F. Tinjauan Pustaka
1. Model Pembelajaran
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Setiap
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari
strategi, pendekatan, metode, teknik serta taktik pembelajaran yang telah disusun
ini memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya discovery
mengelola kelas.
pembelajaran yang dapat disusun dan dikembangkanm oleh guru meliputi buku
guru, buku peserta didik, lembar tugas/kerja peserta didik, media bantu seperti
berpusat pada peserta didik dan mampu menyelesaikan masalah yang relevan
dengan kehidupan peserta didik. Ada 4 model pembelajaran yang sesuai yaitu
Problem based learning, Project based learning, inquiry dan discovery. Namun
point for the acquisition and integration of new knowledge” Barrows ( dalam
pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik awal untuk akuisisi dan
pemecahan masalah, materi, dan pengaturan diri” (Eggen dan Kauchak 2012:307).
masalah yang akan dibahas. PBL tidak dirancang untuk membantu guru
orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi;
asumsi pada belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya
Melalui proses ini sedikit demi sedikit siswa akan berkembang secara utuh.
Artinya, perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada aspek kognitif, tetapi juga
dihadapi.
menyimpulkan.
diterapkan jika:
membedakan model yang satu dengan model yang lain. “Karakteristik model
produk atau karya dan mempresentasikannya, dan kerja sama.” (Trianto 2009:93)
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah
permasalahan. (Rusman:2016)
adanya masalah yang dalam hal ini dapat dimunculkan oleh siswa ataupun guru
ketahui dan apa yang mereka perlu ketahui untuk memecahan masalah tersebut.
Siswa dapat pula memilih masalah yang dianggap menarik untuk dipecahkan
Pemilihan atau penentuan masalah nyata ini dapat dilakukan oleh guru
maupun peserta didik yang disesuaikan kompetensi dasar tertentu. Masalah itu
bersifat terbuka (open ended problem) yaitu masalah yang memiliki banyak
masalah yang bersifat terbuka. Artinya jawaban dari masalah tersebut belum pasti.
batasan sehingga diharapkan siswa akan dapat mengajukan beberapa solusi yang
kondisi yang diharapkan, atau antar kenyataan yang terjadi dengan apa yang
Oleh karena itu, materi pelajaran atau topik tidak terbatas pada materi
pelajaran yang bersumber dari buku saja akan tetapi juga dapat juga bersumber
(Kurniasih,2015:49)
materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan” (Kosasi 2014:89).
ataupun sehari-hari.
disepakati bersama.
16
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan hal apa saja yang akan
dilakukan oleh siswa dan oleh guru. Guru meminta siswa untuk melakukan
mengajukan pertanyaan lebih rinci tentang kasus yang dibahas agar dapat
Dalam langkah ini siswa didorong untuk menemukan masalah dari hal
Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar
semua siswa aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil
siswa” (Rusman.2016:244)
18
penyelesaian (solusi).
pada siswa untuk berifikir tentang masalah dan ragam informasi yang
tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta tentang kualitas
mempamerkannya
Dalam tahap ini guru membantu siswa untuk merencanakan karya yang sesuai
seperti laporan atau poster dan membantu mereka berbagi tugas dengan
temannya.
Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan
gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran
sehingga guru pun memahami proses berpikir siswa dan guru dapat membimbing
20
sesuai dengan kemampuan siswa, sehingga interaksi antara guru dan siswa serta
kesiapan guru dan siswa untuk bisa berkolaborasi dalam memecahkan masalah
yang diangkat. Guru harus menjadi pembimbing yang membantu siswa dalam
efisien.
21
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman”. Dari penjelasan tersebut bahwa
terjadi melalui suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
dapat berupa sesuatu yang sama sekali baru atau penyempurnaan dari hasil belajar
b. Prinsip Belajar
proses belajar antar peserta didik dan pendidik yang dinamis dan terarah. Untuk
mendapatkan kesuksesan dalam belajar maka prinsip belajar ini harus diterapkan
dengan baik.
instruksional.
efektif.
pengertiannya.
dengan tenang.
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri
seseorang melalui pengalaman atau proses belajar sebagai implementasi dari hasil
antara lain:
bahwa hasil belajar merupakan ukuran yang menyatakan sejauh mana pemahaman
siswa tentang materi pelajaran dan tujuan pengajaran yang telah dicapai oleh
a. Pengertian IPA
IPA berasal dari natural science. Natural artinya alamiah dan berhubungan
dengan alam, sedangkan science artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara harfiah
IPA dapat disebut juga sebagai ilmu pengetahuan tentang alam atau yang
semesta. Baik ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang benda mati maupun
yang tak mati dengan jalan melakukan pengamatan. Pengetahuan yang diperoleh
melalui proses dari kegiatan-kegiatan tertentu baik melalui metode ilmiah maupun
sikap ilmiah.
“Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah,
dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk,
dan sebagai prosedur”. Marsetio (Trianto, 2010: 137). Sebagai proses diartikan
hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau diluar
sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran atau dissiminasi yang dipakai
untuk mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang lazim disebut metode
IPA bukan hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai macam
fakta yang dapat dihafal, tetapi terdiri atas proses aktif menggunakan pikiran
IPA yakni:
kegiatan tertentu, baik melalui metode ilmiah maupun sikap ilmiah. Dimana
metode ilmiah berupa observasi dan eksperimen dan sikap ilmiah berupa rasa
G. Kerangka Pikir
pelaksanaan pembelajaran, proses interaksi sosialnya guru dan siswa tidak dapat
untuk saling mengisi dan menyelesaikan permasalahan sehingga siswa hanya pasif
(1) siswa kurang termotivasi dan susah untuk memahami materi yang di ajarkan;
(2) siswa merasa jenuh dan kurang memperhatikan guru saat menjelaskan dan;
(3) siswa bermain-main dalam proses pembelajaran dan tidak dilibatkan dalam
Penerapan model
Tindakan Pembelajaran Berbasis
Masalah
H. Hipotesis Tindakan
pada siswa kelas V SD Inpres Oesapa Kecil 1 Kota Kupang akan meningkat.
I. Metode Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
diperoleh melalui observasi untuk melihat gambaran dari kegiatan guru dan siswa
b. Jenis Penelitian
penelitian sesuai dengan fakta dan data yang diperoleh di lapangan. Menurut
bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi
2. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah terkait dengan faktor-faktor yang diteliti, yaitu:
b. Hasil belajar;
pembelajaran berbasis masalah. Hasil belajar biasa dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari tes hasil belajar yang diadakan setelah mengikuti suatu proses
2018/2019.
31
4. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Inpres
Oesapa Kecil 1 Kota Kupang, dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang, yang
terdiri dari 16 orang laki-laki dan 16 orang perempuan yang aktif dan terdaftar
pada semester ganjil tahun 2018 dengan sasaran utama meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan pembelajaran berbasis
masalah.
5. Prosedur Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Hal ini didasarkan pada masalah yang akan dipecahkan
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada mata pelajaran IPA di kelas
tindakan kelas ini terdiri dari beberapa tahapan-tahapan. Secara umum setiap
tindakan, observasi dan refleksi. Untuk jelasnya dapat dilihat pada skema
Perencanaan
Pengamatan
Belum Berhasil
Perencanaan
Pengamatan
Berhasil
1. Gambaran Siklus I
Sesuai dengan tahap yang harus diikuti dalam siklus I, maka prosedur
a. Tahap Perencanaan
adalah:
berbasis masalah.
6) Membuat lembar kerja siswa dan mendesain alat evaluasi untuk melihat
b. Tahap Tindakan
Untuk tahap ini peneliti dapat bekerjasama dengan guru kelas, mulai dari
c. Tahap Observasi
Pada tahap ini, peneliti mengamati seluruh aktivitas guru dan siswa pada
lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu peneliti menyediakan
d. Tahap Refleksi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari setiap siklus. Dimana pada tahap
ini, hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis.
34
Kemudian dari hasil analisis tersebut dilakukan refleksi untuk mengetahui hal-hal
yang masih kurang atau yang perlu diperbaiki dalam proses pembelajaran. Jika
hasil yang dicapai pada siklus I (pertama) belum mencapai indikator yang telah
2. Gambaran Siklus II
dilaksanakan pada pertemuan terakhir. Materi yang dibahas pada siklus II adalah
materi lanjutan dari siklus I. Siklus II merupakan langkah lanjutan dari siklus
satu. Tindakan-tindakan yang diambil pada siklus II, berpatokan dari refleksi pada
siklus I, didiagnosa kemudian dicari solusi terbaik yang akan diterapkan pada
siklus II. Beberapa hal terpenting yang akan dilakukan dalam siklus II ini antara
tanggapan siswa.
masalah.
a. Observasi
oleh peneliti dan teman sejawat sebagai observer dengan berpedoman pada lembar
observasi.
b. Tes
Tes yang diberikan kepada siswa disetiap akhir siklus. Tes merupakan
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan nama siswa dan nilai ulangan harian
Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan data aspek guru dan
aspek siswa. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif yang
36
dikembangkan oleh Miles dan Huberman (Sugiyono, 2012: 246) yang terdiri dari
3 aktivitas dalam analisis data yaitu: (a) reduksi data; (b) penyajian data; (c)
penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Berikut ini akan dijelaskan secara
terperinci tentang teknik yang akan digunakan dalam menganalisis data yaitu:
menyusun secara naratif sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil
pengambilan tindakan.
8. Indikator Keberhasilan
a. Indikator keberhasilan proses dalam penelitian ini dilihat dari dua aspek
yaitu aspek guru dan aspek siswa. Keberhasilan guru dapat dilihat pada
menerapkan pembelajaran berbasis masalah pada lembar observasi guru dan siswa
b. Kriteria keberhasilan hasil dari aspek siswa dapat dilihat pada proses
pembelajaran dan hasil yang dicapai dalam pembelajaran IPA. Skala penilaian
angka dan huruf 4,00 (A) – 1,00 (D) dengan rincian sebagai berikut:
predikat Baik (b) yaitu rentang 71,25-79,25. Data yang terkumpul dianalisis
38
karakteristik dari subjek penelitian. Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan
1. Jadwal Peenelitian
Minggu ke
No. Jenis Kegiatan Bulan Tahun
1 2 3 4
1 Persiapan
a. Mengadakan Pra penelitian √ 7
(observasi)
b. Perencanaan pembuatan proposal √ 8
c. Penyusunan RPP, LKPD, dan √ 9 2018
Instrumen
d. Melaksanakan seminar proposal
e. Merevisi proposal hasil seminar
f. Mengurus izin penelitian
2 Pelaksanaan Penelitian Siklus I
a. Perencanaan Tindakan √ 10
b. Seminar hasil
c. Ujian tutup
40
2. Biaya Penelitian
yang telah ditetapkan. Adapun rincian biaya yang digunakan dalam rancangan
DAFTAR PUSTAKA