Oleh
Nanang Kosim, S.Pd.I
NIM : 2018MM21793
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah proses dari yang asalnya tidak tahu menjadi tahu.
Belajar adalah proses dari yang asalnya tidak bisa menjadi bisa. Kegiatan
kepada peserta didik yang diakhiri dengan kegiatan evaluasi dan penilaian.
yang harus dikuasai setiap harinya, setiap semester bahkan setiap tahunnya.
seyogyanya bisa dikuasai dan bisa bertahan dan bisa diulang kembali oleh
hari dalam proses pembelajaran berikutnya karena ada keterkaitan materi atau
pada saat ulangan atau penilaian, baik penilaian harian, tengah semester, akhir
1
Namun, pada kenyataannya peserta didik sebagian besar tidak mampu
disampaikan pada hari ini atau karena ada keterkaitan materi hari ini dengan
menguasai materi hari itu dan mampu mengulang kembali atau menyebutkan
kegiatan pembelajaran.
mengecewakan atau tidak memuaskan. Oleh karena itu guru selalu mencari
ini, guru menduga bahwa kegiatan literasi harus ditingkatkan. Bukan hanya
2
kegiatan membaca materi sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang dimiliki oleh guru dan warga sekolah serta daya dukungnya, menganalisa
belajar dan guru, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lainnya. Guru
zaman atau tuntutan untuk memakai peradaban modern dapat diterima namun
Indonesia seutuhnya”.
3
Peranan kepemimpinan sekolah (kepala sekolah) juga mempunyai
kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang paling dominan dan sangat
penting dalam manajemen, sebab tanpa adanya manajemen yang baik, maka
peningkatan mutu pendidikan tidak akan tercapai dengan baik dan maksimal.
B. Rumusan Masalah
2. Profesionalisme guru
waktu dan media yang banyak pula. Oleh karena itu, peneliti pada kesempatan
4
ini memfokuskan diri pada masalah yang pertama yaitu Metode pembelajaran
didik?
C. Tujuan Penelitian
tentang :
sekolah
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi sekolah
5
Sekolah akan mendapatkan manfaat berupa peningkatan kompetensi
peserta didiknya
E. Batasan Masalah
membutuhkan daya dukung yang lebih dari yang tersedia di SDN Uekambuno
1. Oleh karena itu, masalah penelitian ini dibatasi pada aspek peningkatan
F. Hipotesa
belajar.
6
kabupaten tojo una-una), setelah dilakukan pembatasan masalah terdapat 3
X1 : Peningkatan program
literasi berupa membaca
sebelum belajar.
Y : Peningkatan kompetensi
peserta didik SDN
Uekambuno 1
X2 : Peningkatan program
literasi berupa penyampaian
kembali materi yang sudah
dipelajari
7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Literasi
Inggris dikenal dengan kata read, dalam bahasa arab dikenal dengan kata
pengalaman orang lain yang dituangkan dalam kertas dengan bantuan pena.
orang lain tentang sesuatu yang ia tulis. Oleh karena itu dengan banyak
dengan kegiatan membaca. Literasi diambil dari bahasa Inggris, letter artinya
1
pendidikan sebaiknya dilaksanakan secara terencana, dilaksanakan dengan
baik sesuai dengan program dan diakhiri dengan monev untuk melihat
berlangsung.
literasi visual. Dalam konteks Indonesia, literasi dini diperlukan sebagai dasar
2
pemerolehan berliterasi tahap selanjutnya. Komponen literasi tersebut
dasar.
masalah.
3
d. Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui
yang tidak terbendung, baik dalam bentuk cetak, auditori, maupun digital
4
3. Manfaat Kegiatan Literasi
pesan yang ada di dalamnya. Membaca sebagai jendela ilmu berarti dengan
kegiatan membaca berarti menoleh kepada arah ilmu. Dengan membaca bisa
orang lain yang termuat di dalam buku. Semakin banyak membaca, orang
dalam ajaran Islam. Kisah yang masyhur di kalangan Umat Islam ketika
Rasulullah SAW menerima wahyu yang pertama kali turun ketika itu Beliau
(Bacalah). Rasulullah yang menyadari dirinya tidak tahu tulis dan baca lantas
sama. Setelah itu Jibril meneruskan dengan membaca surat Al-Alaq ayat 1-5
sebagai berikut :
5
. ا ْق َرأْ َو َرب َُّك األ ْك َرم.سانَ ِم ْن َعلَق َ َخلَقَ اإل ْن. َا ْق َرأْ ِبا ْس ِم َر ِب َِّك الَّذِي َخلَق
َ َعلَّ َم اإل ْن.الَّذِي َعلَّ َم ِب ْالقَلَ ِم
.سانَ َما لَ ْم َي ْعلَ ْم
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
terjadi, segala makhluk dan benda ciptaan Tuhan serta segala sesuatu
ciptaan Tuhan. Jadi, membaca bukan hanya melihat dan melafalkan apa
kegiatan membaca. Terlebih dari itu, orang yang mampu membaca tulisan
tulisan.
dan tidak punya kekuatan yang cukup untuk melakukan berbagai aktivitas.
Manusia ketika itu hanya bisa menangis dan meronta. Namun setelah
6
Kemampuan manusia akan meningkat salah satunya dengan cara
meningkat. Objek yang dilihat bisa berupa benda (materi) atau non-benda
atau tulisan. Objek berupa non materi berupa sikap dan perilaku orang lain
merupakan benda namun ketika dibaca dan ditelaah, bukan hanya benda yang
dilihat namun pesan dan pengalaman orang lain yang tertulis dalam buku.
1. Pengertian GLS
membaca (guru membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati,
7
pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013). Variasi kegiatan
produktif.
2. Tahapan GLS
terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam diri warga sekolah.
8
secara kreatif melalui kegiatan menanggapi bacaan pengayaan (Anderson &
Krathwol, 2001).
menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran (cf. Anderson &
Krathwol, 2001). Dalam tahap ini ada tagihan yang sifatnya akademis (terkait
dengan mata pelajaran). Kegiatan membaca pada tahap ini untuk mendukung
kegemaran, minat khusus, atau teks multimodal, dan juga dapat dikaitkan
dengan mata pelajaran tertentu sebanyak 6 buku bagi siswa SD, 12 buku bagi
siswa SMP, dan 18 buku bagi siswa SMA/SMK. Buku laporan kegiatan
3. Tujuan GLS SD
menanamkan dasar-dasar sikap dan perilaku empati sosial dan cinta kepada
9
C. Implemestasi Kegiatan Literasi di Sekolah
literasi yang telah dilaksanakan. Tiga hal yang terakhir ini tidak akan dibahas
di sini dan dapat dicermati dalam Desain Induk GLS (Wiedarti dan Kisyani-
10
2. Strategi Membangun Budaya Literasi
11
3. Strategi Literasi dalam Pembelajaran
a. Tujuan
kelas bahasa. Pendapat ini tentu saja tidak tepat karena literasi berkembang
12
Strategi literasi adalah strategi untuk memahami teks melalui
kegiatan:
lain.
Merumuskan pertanyaan.
membaca sebuah teks. Dalam bentuk peta konsep, strategi literasi dalam
13
c. Indikator Strategi Literasi dalam Pembelajaran di SD
14
didik di SD. Daftar cek untuk strategi literasi di bawah ini mendata
kalimat yang serupa. Perlu menjadi catatan bahwa nomor yang tersaji tidak
merujuk pada urutan (dalam pembelajaran hal tersebut tidak harus urut).
Kelas/Semester :
Tema dan :
Subtema
Alokasi Waktu :
15
guru/teman
3 Setelah membaca/belajar
a. Mengambil kesimpulan tentang materi
pembelajaran dan mengaitkannya dengan
kehidupan sehari-hari.
b. Melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran
c. Melakukan konfirmasi terhadap
prediksi/pertanyaan yang dibuat pada
kegiatan pendahuluan
(cf. Wilson and Chavez, 2014; Robb, 2003)
130217 KP
16
dramatisasi; refleksi pemahaman dengan membuat teks bentuk lain: lisan,
tulisan, audio, visual, audio visual, kinestesik.
(6) Pengatur grafis (graphic organizers) adalah berbagai bentuk tabel atau grafik
untuk membantu pemahaman dengan cara mengorganisasikan
ide/pikiran/gagasan.
4. Kegiatan dengan buku pengayaan untuk SD kelas tinggi
perpustakaan/jam literasi).
Metode membaca:
Sebelum Membaca
pertanyaan berikut.
o Judul buku:
o Penulis/ilustrator/editor buku:
17
o Dengan melihat judul/gambar pada sampul buku, menurut saya
dengan nyaring:
18
Mengamati sampul buku: Apa
yang tergambar pada sampul
buku? Apa judul buku?
Mengaktifkan pengetahuan
latar anak: Gambar pada
sampul ini mengingatkan
kamu kepada apa? Pernahkah
kamu membaca judul buku
seperti ini?
- Membaca ringkas dengan menandai ide pokok, kata kunci, dan elemen
membaca.
19
- Setelah membaca ringkas, peserta didik mengamati daftar pertanyaan
jawabannya.
- Apabila peserta didik belum dapat menemukan ide pokok dari bacaan,
o Apa yang terdapat di sini? Ini gambar apa? Mengapa ini ada di
sini?
mengatakan ini?
ini?
o Apa yang kamu lakukan apabila berada dalam situasi yang sama?
20
- Tanggapan terhadap cerita: Mendiskusikan tanggapan peserta didik
terhadap cerita:
kamu sukai?
o Apa yang kamu ketahui tentang daerah tempat cerita ini berasal?
21
o Membuat daftar pertanyaan tentang apa yang ingin diketahui lebih
22
Elemen bacaan:
•Judul
•Penulis:
•Ilustrator:
•Tahun terbit:
•Sub judul:
Daftar Pertanyaan
(Apa lagi yang ingin kamu ketahui tentang tokoh/cerita dalam buku ini?)
23
E. Melihat dan Mendengar sebagai Sumber Utama Pengalaman Belajar
Manusia
lima yang disebut panca indera (melihat dengan mata, mendengar dengan
telinga, meraba dengan kulit, mengecap dengan lidah dan mencium dengan
hidung). Namun sebenarnya indera yang dimiliki oleh manusia tidak sekedar 5
manusia sehingga manusia menjadi kuat akal fikirannya, sikapnya dan tinggi
pemikiran alatnya adalah hati dan otak. Otak selain sebagai alat untuk
24
memproses ilmu pengetahuan dengan cara memikirkan dan menghayati ilmu
25
BAB III. METODE PENELITIAN
diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan alat bantu berupa dasar-dasar
mengenai objek yang diteliti, sehingga dari gambaran objek tersebut dapat ditarik
Kasus Di SDN Uekambuno 1 Kabupaten Tojo Una-Una)” adalah studi kasus atau
survei terhadap kasus. Oleh karena itu pengumpulan data yang dibutuhkan guna
keyakinan, pendapat, karakteristik suatu obyek dan perilaku yang telah lalu atau
sekarang.
1
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Adapun yang dimaksud dengan
A. Objek Penelitian
“suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau kegiatan yang mempunyai
B. Lokasi Penelitian
Kabupaten Tojo Una-una. Sekolah ini berdiri pada tahun 1998. SDN
2
SDN Uekambuno 1 dibangun di atas tanah seluas 1 hektar. Kondisi
bangunan secara umum bagus namun ada sebagian ruangan kelas dengan
kondisi lantai rusak ringan. Sekolah ini memiliki 6 rombel yang masing-
perpustakaan, 1 ruang gudang, 1 unit rumah dinas guru, 2 kamar mandi rusak
ringan, 5 WC guru dan siswa. 3 lokal ruang kantin dan memiliki tempat parkir
motor siswa.
diambil dari nama suatu daerah yaitu “Uekambuno” karena Desa Borneang
menurut keterangan Kepala Desa, Desa ini dinyatakan sebagai daerah sangat
dan agama. Beberapa suku yang ada di Desa Borneang adalah suku ta, bare’e,
kaili, bugis, jawa, sunda, lombok, bali, batak dan lain-lain. Agama mayoritas
satu Desa terpencil dan warga masyarakatnya sebagian besar sebagai petani
yang merupakan desa penghasil ribuan ton produksi jagung kuning atau
Hibrida,serta tanaman pangan lainya. “Sebagai desa yang terpencil dan jauh
3
dari pusat pemerintahan daerah, sehingga sampai saat ini Desa Borneang
Rahman Ngeri.
kementrian terkait dan BUMN. Hingga saat ini Desa Borneang dan beberapa
desa lainya di kecamatan Ulubongka. Saat ini di akui ada telpon desa yang
terpasang dari pihak telkom,sejak Tahun 2013 yang lampau namun sampai
saat ini tidak dapat di fungsikan,dengan no 0451 7770593 dan 0451 7770552.
Sebagai desa terpencil tentunya kita akan bangkit menuju suatu perubahan
dukungan sepenuhnya dari masyarakat dan untuk itu tentunya seiring dengan
Visi dan Misi pemerintah daerah Kabupaten Tojo Una una”,tandas, Rahman.
http://newsinvestigasi86.com/2017/10/24/borneang-desa-terpencil-bangkit-
menuju-perubahan/
a. Visi
b. Misi
4
2) Mewujudkan siswa berprestasi yang membawa kredibilitas
sekolah;
c. Tujuan
1) Siswa beriman dan bertaqwa kepda tuhan yang maha Esa serta
berahlak mulia,
I Komang III/a
5 L Guru Mapel PNS PGA
Suadnyana
Rosdiana A. III/a
6 Guru Kelas PNS S1
Hi Usma
5
Hajriani II/a
8 P Guru Kelas PNS SMA
Lapaga
kelas, 2 orang guru agama masing-masing guru agama Islam dan guru agama
Hindu. Guru agama Hindu merangkap menjadi guru kelas II. Guru kelas VI
diberi tugas tambahan sebagai bendahara sekolah. Guru kelas IV diberi tugas
strata dua (S-2) Magister Manajemen. 3 orang guru kelas lulusan S-1. 1 orang
sarjana. Guru Agama Islam lulusan diploma dua (D-2) Pendidikan Agama
Islam dan Guru Agama Hindu lulusan Pendidikan Guru Agama Hindu
sertifikat pendidik.
6
C. Populasi dan sampel penelitian
1. Populasi Penelitian
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
Jumlah Peserta Didik pada tahun ajaran ini adalah sebagai berikut :
penelitian.
2. Sampel Penelitian
7
suatu objek, kemudian besarnya sampel tersebut biasanya diukur secara
Keterangan:
n = Sampel
N = Populasi
113
Sampel = = 53,1 dibulatkan menjadi 53
113 (10%)2+1
penulis menentukan sampel penelitian adalah peserta didik kelas tinggi, yaitu
kelas IV, kelas V dan kelas VI yang berjumlah sebanyak 65 orang. Penulis
memilih kelas tersebut dengan alasan bahwa program literasi sekolah akan
8
bisa diikuti dengan baik oleh peserta didik kelas tinggi dan ketiga kelas
orang.
melakukan penelitian ini yaitu menggunakan data primer. Data primer adalah
data yang langsung diberikan oleh orang yang berkepentingan dengan data
tersebut, sehingga asal usul, kelemahan dan informasi yang terdapat pada data
sumber penelitian.
D. Data Penelitian
data primer. Data primer adalah data yang langsung diberikan oleh orang yang
informasi yang terdapat pada data primer memerlukan pengolahan lebih lanjut
data. Adapun cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan-
9
keterangan yang mendukung penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan
F. Keabsahan Data
dilakukan uji validitas dan reabilitas terhadap alat ukur penelitian untuk
untuk menguji apakah kuesioner telah mengukur secara cermat dan tepat.
data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat
dilaporkan oleh peneliti. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap
skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak
diteliti lebih lanjut. Syarat tersebut menurut Sugiono (2013:173) yaitu harus
10
a. Jika ≥ 0,30 maka item-item pertanyaan kuesioner adalah valid
pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama.
1. Membuat kuesioner
pernyataan yang akan diberikan dan diisi oleh responden, yaitu guru kelas
4, 5 dan 6.
stelah itu dikumpulkan kembali kuesioner tersebut yang telah diisi oleh
responden.
3. Memberikan skor
masing nilai yang berbeda. Skor untuk pertanyaan positif yaitu: nilai
tertinggi (5) dan nilai terendah (1). Sebaliknya untuk pertanyaan negatif
11
4. Menjumlah untuk masing-masing variabel
12
DAFTAR PUSTAKA
1
James Allen-Marc Allen, 2008. As A Man Thinketh (Berawal Dari Pola Berpikir)
: Yogyakarta : Pustaka Baca.
Leba, Ibi, Tagela, Umbu., Sumardjono P. 2014. Profesi Kependidikan.
Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Mulyasa., 2005, Manajemen Berbasis Sekolah,. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
--------., 2015, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta : PT Bumi
Aksara.
--------., 2016, Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Yogyakarta :
Gosyen Publishing.
Nasution, Zulkarnaen., 2006, Manajemen Humas Di Lembaga Pendidikan,
Panggabean, Rizal., 2015, Manajemen Konflik Berbasis Sekolah, Jakarta : PT
Pustaka Alfabet.
Permendiknas., 2009, Standar Nasional Pendidikan beserta delapan peraturan –
peraturan, Yogyakarta : CV Dwi Karya Mulia.
Presiden RI., 2005, Permen RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Jakarta : Setneg RI.
Rahman, Arif., 2015, Guru, Jakarta : Esensi.
Rohiat., 2008, Kecerdasan Emosional Kepemimpina Kepala Sekolah, Bandung :
PT Refika Aditama.
............, 2012, Manajemen Sekolah : Teori dan Praktik, Bandung : PT Refika
Aditama.
Rohmat., 2010, Kepemimpinan Pendidikan Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta :
Litera Buku.
aefullah., 2012, Manajemen Pendidikan Islam, Bandung : CV Pustaka Setia.
Sapari, Achmad, Supriono S., 2001, Manajemen Berbasis Sekolah, Jatim : SIC
(Anggota IKAPI)
Sobri dkk., 2009, Pengelolaan Pendidikan, Yogyakarta : Multi Pressindo.
Sugiyono., 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&d.
Bandung:Alafabeta.
-------. 2015. Metode Penelitian Tindakan Komprehensif. Bandung:Alfabeta.
Sumardjono P, Leba, Ibi, Tagela, Umbu., 2014, Profesi Kependidikan,
Yogyakarta : Penerbit Ombak
Suryana, Yaya., 2015, Metode Penelitian Manajemen Pendidikan, Bandung: CV
Pustaka Setia.
Tatang S., 2015, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, Bandung : CV
Tatang S, Basri, Hasan., 2015, Kepemimpinan Pendidikan, Bandung : CV Pustaka
Setia.
Tim Direktorat Pembinaan Sekolah., 2013, Panduan Pembinaan Manajemen
Berbasis Sekolah Di Sekolah Dasar, Jakarta : Kemendikbud, Dirjen
Pendas, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.
Usman, Husaini., 2014, Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan,
Jakarta : Bumi Aksara
Desain-Induk-Gerakan-Literasi-Sekolah