Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH,

SUPERVISI AKADEMIK DAN MOTIVASI KERJA


TERHADAP KINERJA GURU

PRAKTEK PENYUSUNAN PROPOSAL


PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

NAMA CAWAS : HARDONO, S.TP, M.Pd


NIP : 19690315 199702 1 008
UTUSAN : UPT BIMA
SEKOLAH ASAL : SMAN 1 KOTA BIMA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam keseluruhan aspek
manusia. Hal ini disebabkan pendidikan berpengaruh terhadap perkembangan manusia,
yakni pada keseluruhan aspek kepribadian manusia. Berbeda dengan bidang-bidang lain,
seperti arsitektur, ekonomi dan sebagainya yang bereran menciptakan sarana dan
prasarana bagi kepentingan manusia. Pendidikan lebih terkait langsung dengan
pembentukan manusia, dalam hal ini pendidikan menentukan model manusia yang akan
dihasilkan. Keberhasilanpendidkan manusia tidak dapat lepas dari lingkungan sebagai
realisasi sosial.
Membangun pendidikan dalam laju pembangunan suatu keharusan dan kewajaran.
Keharusan karena pendidikan perlu mengembangkan dirinya untuk lebih berperan
sebagai pendidikan dalam dan untuk mengembangkan sumber daya manusia serta tatanan
kehidupan. Disebut kewajaran karena kehadiran pendidikan merupakan produk budaya
masyarakat dan bangsa terus berkembang untuk mencari bentuk yang paling sesuai
dengan perubahan dinamis (berkembang) yang terjadi dalam perubahan masyarakat.
Berdasarkan UU RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru pasal 1 ayat 2, Guru adalah
pendidik professional dan ilmuan dengan tugas utama mentranformasikan,
mengambangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui
pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Kedudukan guru sebagai tenaga
profesional pada jenjang pendidikan yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan memiliki tiga tugas utama tersebut bertujuan untuk mewujudkan
penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalisme dalam
rangka memenuhi kesamaan hak bagi setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan
yang bermutu. Mengingat pentingnya kedudukan, peran dan fungsi guru sebagai tenaga
pengajar, diperlukan kinerja yang optimal demi peningkatan sumber daya manusia yang
berkualitas
Ada tiga macam tugas profesi guru, yaitu tugas profesional, tugas sosial, dan tugas
personal. Tugas profesional guru meliputi mendidik, mengajar dan melatih/membimbing,
serta meneliti (riset). Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Melatih/membimbing berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan peserta didik.
Meneliti untuk pengembangan kependidikan. Tugas sosial merupakan misi yang diemban
guru adalah misi kemanusiaan, yaitu pemanusiaan manusia dalam artian transformasi diri
peserta didik sebagai manusia dewasa yang utuh, karenanya disekolah guru harus dapat
menjadikan dirinya sebagai orangtua kedua bagi peserta didik dan masyarakat sebagai
figur panutan digugu dan ditiru. Tugas personal menyangkut pribadi dan kepribadian
guru. Itulah sebabnya setiap guru perlu memahami konsep dan kepribadian dirinya.
Pembinaan terhadap guru baik melalui workshop, penilaian kinerja guru, diskusi dan
supervisi harus terus menerus dilakukan agar kinerja guru meningkat. Berdasarkan
peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 kinerja guru
merupakan standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, mencakup
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan pada tiga SMA di Kota Bima. Berdasarkan observasi awal
tentang kinerja guru di SMA menunjukan bahwa kinerja guru bervariasi. Hal ini
ditunjukan dengan masih banyak penggunaan metode pembelajaran yang konvensional
yaitu ceramah sehingga pembelajaran menjadi satu arah dan berpusat di guru, kurangnya
penggunaan media dalam mendukung proses kegiatan belajar mengajar di sekolah yang
disebabkan karena kurangnya sarana prasarana dan kurangnya inisiatif guru dalam
menggunakan media pembelajaran, dan masih rendahnya prosentase guru yang mampu
menyiapkan administrasi pembelajaran dengan baik terkait dengan Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dan materi dalam pembelajaran.
Kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
adalah individu, organisasi dan lingkungan eksternal. Masalah individu atau internal
berupa kelemahan intelektual, kelemahan psikologis, kelemahan fisik, motivasi, faktor
personalitas, keuangan, preparasi jabatan dan orientasi nilai.
Kinerja dalam penelitian ini dibatasi pada kinerja guru, sedangkan faktor yang
mempengaruhi kinerja bersumber pada masalah individu dan organisasi. Masalah
individu dalam organisasi diuraikan dalam motivasi yang dimiliki oleh guru yang
diwujudkan dalam variable motivasi kerja.
Motivasi yang dimiliki oleh guru akan membuat guru bersemangat dalam bekerja
sehingga guru akan senangtiasa berupaya melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan
baik. Guru akan melaksanakan tugas dengan baik yang diberikan oleh pemerintah dalam
upaya mencapai tugas pendidikan nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Berkaitan dengan hal tersebut maka motivasi dalam bekerja merupakan hal yang harus
dimiliki oleh seorang guru dalam mengemban amat pendidikan nasional.
Fenomena motivasi kerja guru SMA di Kota Bima menunjukan bahwa motivasi kerja
bervariasi. Hal ini ditunjukan dengan adanya guru yang merasa kebutuhannya belum
terpenuhi dengan optimal, sehingga ada guru yang bekerja paruh waktu dalam memenuhi
kebutuhannya, guru kurang bersemangat dalam pembelajaran dengan datang dan pulang
tidak tepat waktu, dan memberikan catatan sehingga mengurangi tatap muka dalam
pembelajaran, guru merasa kurang mendapat dukungan dari sekolah dalam pembelajaran
terkait dengan permasalahan kurangnya sumber belajar dan fasilitas dalam pembelajaran.
Hal lain selain motivasi kerja yang diduga berpengaruh terhadap kinerja guru adalah
kepemimpinan kepala sekolah. Sebagai pimpinan, peran dan pola kepemimpinan kepala
sekolah tidak akan lepas dari keberhasilan dan kegagalan dari sebuah sekolah.
Kepemimpinan berhubungan dengan peran untuk mempengaruhi pengikutnya untuk
selalu mengikuti arahannya dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan sekolah dalam
rangka mengembangkan dan memajukan sekolah.
Fenomena kepemimpinan kepala sekolah SMA di Kota Bima menunjukan bahwa
kepemimpinan kepala sekolah bervariasi hal ini ditunjukan dengan masih ada kepala
sekolah yang kurang dalam menjalankan fungsinya sebagai seorang Leader dan Edukator
dengan memberikan contoh yang kurang baik pada warga sekolah dibidang pendidikan,
masih ada kepala sekolah yang kurang dalam menjalankan fungsinya sebagai Inovator
dengan tidak memberikan inovasi dan terobosan baru dalam kegiatan pembelajaran dan
masih ada kepala sekolah yang kurang dalam menjalankan fungsinya sebagai Motivator
dengan kurangnya dalam memotivasi guru untuk lebih meningkatkan kegiatan di bidang
pendidikan.
Supervisi akademik diduga mempengaruhi kinerja guru. Untuk mengarahkan,
membimbing dan membina guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang
mempunyai kualitas mutu adalah dengan mengadakan supervisi akademik yang dilakukan
oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah.
Observasi awal tentang fenomena supervisi akademik SMA di Kota Bima
menunjukan bahwa supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah masih belum kontinyu,
supervisi yang dilakukan masih sebatas sebagai pemenuhan kebutuhan administrasi saja
dan supervisi yang dilakukan belum menyentuh akar permasalahan dibidang pendidikan
sehingga belum mampu memberikan alternatif solusi dalam peningkatan pembelajaran.
Agar kinerja tinggi maka supervisi harus dilaksanakan secara professional. Dengan
demikian perlu dilakukan penelitian lebih jauh tentang supervisi akademik pada SMA di
Kota Bima.
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti selaku guru senior berupaya untuk
memperhatikan dan mencari solusi tentang permasalahan tersebut diatas dengan
melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan kinerja guru, motivasi kerja,
kepemimpinan kepala sekolah dan supervisi akademik. Penelitian ini difokuskan pada
SMA Negeri di Kota Bima dengan judul : Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Supervisi Akademik dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SMA di Kota Bima.

B. RUMUSAN MASALAH
Mengingat kompleksnya permasalahan yang berkaitan dengan kinerja guru serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya, juga terbatasnya kemampuan penulis, waktu dan
pendukung lainnya, maka cakupan masalah penelitian ini dibatas pada pengaruh
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru di Kota
Bima.
Berdasarkan cakupan masalah tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah terdapat pengaruh :
1. Kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru?
2. Supervisi akademik terhadap motivasi kerja guru?
3. Kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru?
4. Supervisi akademik terhadap kinerja guru?
5. Motivasi kerja terhadap kinerja guru?
6. Kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja melalui motivasi kerja guru?
7. Supervisi akademik terhadap kinerja melalui motivasi kerja guru?

C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh :
1. Kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru?
2. Supervisi akademik terhadap motivasi kerja guru?
3. Kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru?
4. Supervisi akademik terhadap kinerja guru?
5. Motivasi kerja terhadap kinerja guru?
6. Kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja melalui motivasi kerja guru?
7. Supervisi akademik terhadap kinerja melalui motivasi kerja guru?

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah khazanah
keilmuan dibidang pengembangan kinerja guru.

2. Manfaat Praktis
a. Sebagai salah satu referensi bagi pengembangan penelitian sejenis dimasa yang
akan datang.
b. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan dibidang
manajemen sumber daya manusia.
c. Sebagai masukan bagi pemerintah kota bima dalam membuat kebijakan dalam
rangka pembinaan guru yang berkelanjutan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN


1. Kajian Teori
- Kinerja Guru
Mulyasa (2013:137) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil interaksi antara
motivasi dengan ability, orang yang tinggi ability-nya tetapi rendah motivasinya,
akan menghasilkan kinerja yang rendah, demikian halnya orang yang bermotivasi
tinggi ability-nya rendah. Kinerja mempunyai hubungan erat dengan produktifitas,
oleh karena itu perlu dirumuskan standar kinerja sebagai tolok ukur dalam
mengadakan perbandingan antara apa yang telah dilakukan dengan yang
diharapkan kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang telah dipercayakan
kepada seseorang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai menurut Mangkunegoro
(2009:69) ada dua faktor :
a. Faktor Individu
Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang memiliki
integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah).
Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikia dan fisik maka
individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik
ini merupakan modal utama individu manusia untuk mampu mengelolah dan
mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan
atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi.
b. Faktor Lingkungan Organisasi
Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam
mencapai kinerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain
uraian jabatan yang jelas, otoritas yang memadai, target kerja yang
menantang, pola komunikasi yang efektif, hubungan kinerja yang harmonis,
iklim kerja yang respek dan dinamis, peluang berkarir dan fasilitas kerja yang
relatif memadai.

- Motivasi Kerja
Menurut Winardi (2009:1) motivasi berasal dari kata Motivation yang berarti
“Mengerakkan”. Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal
atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusias
dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Sedangkan, motivasi kerja
adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia, yang dapat
dikembangkan sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada
intinya berkisar sekitar imbalan moneter dan non-moneter, yang dapat
mempengaruhi hasil kinerjanya secara posotif atau negative, hal mana tergantung
kepada situasi dan kondisi yang dihadapi orang bersangkutan.
- Kepemimpinan Kepala Sekolah
Harits (2005:567) menyatakan kepemimpinan adalah perilaku dari seorang
individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang
ingin dicapai bersama. Sedangkan menurut Hasibuan (2007:170), Kepemimpinan
adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau
bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Rivai
(2006:3), menjelaskan bahwa kepemimpinan dapat dikatakan sebagai proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas-aktifitas yang ada hubungannya dengan
pekerjaan para anggota kelompok.
Dapar disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah adalah peranan kepala
sekolah dalam mengatur dan mengelola segala sumber daya dan dana yang ada di
sekolah yang menjadi tempatnya bertugas.

- Supervisi Akademik
Karwati (2013:214) mengatakan bahwa pengawas sekolah dapat melaksanakan
kegiatan supervisi sesuai dengan kebutuhan dan pemasalahan yang dihadapi oleh
guru di sekolah. Pengawas sekolah berperan sebagai supervisor sesuai dengan
yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun
2007 tentang Standar Kompentensi Pengawas, bahwa kepala sekolah harus
memiliki standar kompetensi yang salah satunya adalah sebagai supervisor.
Pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas sekolah terhadap guru sangat
penting dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja guru dan meningkatkan
kualitas pembelajaran.

2. Hasil Penelitian Yang Relevan


Beberapa penelitian yang terkait dengan masalah kinerja guru, motivasi kerja,
kepemimpinan kepala sekolah dan supervisi akademik adalah sebagai berikut :
Penelitian Nuraisyah (2014) dengan judul Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Sekolah, Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru pada
SMP Negeri di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatra Utara. Hasil
penelitian menunjukan bahwa Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Organisasi
dan Motivasi Kerja Guru berpengaruh terhadap Kinerja.
Penelitian Manik, Bustomi (2011) dengan judul Pengaruh Kepemimpinan
Kepala Sekolah, Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru pada
SMP Negeri 3 Rancaekek. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kepemimpinan
Kepala Sekolah, Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Guru berpengaruh terhadap
Kinerja.
Penelitian Gusti (2012) dengan judul Pengaruh Kedisiplinan, Motivasi Kerja,
dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru
SMKN 1 Purworejo Pasca Sertifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara
parsial tidak terdapat pengaruh Kedisiplinan, Motivasi Kerja, dan Persepsi Guru
Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja, namun secara simultan
terdapat pengaruh.
B. PENYELESAIAN MASALAH
1. Peningkatan kepemimpinan kepala sekolah akan meningkatkan motivasi kerja dan
penurunan kepemimpinan kepala sekolah akan menurunkan motivasi kerja.
2. Ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi
kerja, hal ini berarti bahwa kepemimpinan kepala sekolah akan meningkatkan
motivasi kerja.
3. Kepemimpinan kepala sekolah dan supervisi akademik berpengaruh terhadap
motivasi kerja guru. Kepemimpinan kepala sekolah dan supervisi akademik yang baik
akan meningkatkan motivasi kerja guru.
4. Peningkatan kepemimpinan kepala sekolah akan meningkatkan kinerja guru dan
penurunan kepemimpinan kepala sekolah akan menurunkan kinerja guru.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. OBJEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


1. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah guru-guru SMA di Kota Bima yaitu SMAN 1 sebanyak 73
orang, SMAN 2 sebanyak 63 orang, dan SMAN 5 sebanyak 56 orang sehingga
jumlahnya adalah 192 orang.

2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di 3 sekolah negeri yang berada di Kota Bima yaitu : SMAN 1
Kota Bima, SMAN 2 Kota Bima, dan SMAN 5 Kota Bima.

3. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama jangka waktu satu semester yaitu dari bulan Januari
sampai dengan bulan Juni 2018.

B. PROSEDUR PENELITIAN
Sampel pada penelitian ini diambil menggunakan Tabel Kriejcie dan Morgan sehingga
jumlah sampel menjadi 123 orang. Teknik pengambilan sampel adalah proporsional
random sampling.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Data yang diambil dari penelitian ini adalah berupa data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dengan pengukuran variabel-variabel dengan metode pengumpulan data
dilakukan melalui kuisioner yang diberikan kepada responden secara langsung. Kuisioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiono,
2012:199).

D. TEKNIK ANALISIS DATA


Analisis data menggunakan Analisis Deskriptif yaitu untuk mendeksripsikan data seperti
apa adanya. Analisis deskriptif dilakukan dengan cara menghitung mean, standar deviasi
dan pretentase. Perhitungan ketiganya dilakukan untuk mengukur kualitas capaian skor
responden pada setiap variable berdasarkan standar penilaian yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA

Gusti, MM, 2012. Pengaruh Kedisiplinan, Motivasi Kerja, dan Persepsi Guru Tentang
Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMKN 1 Purworejo Pasca
Sertifikasi. Jurnal Penelitian, Program Studi Pendidikan Elektro, Fakultas,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Harits, 2005. Teori Perilaku Organisasi. Bandung : Insani Press.
Hasibuan, M.S.P. 20074. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Karwati, Euis. 2013. Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah Membangun Sekolah yang
Bermutu. Bandung : Alfabeta.
Mangkunegoro, A.B. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT.
Refika Aditama.
Manik, Kamal Bustomi, 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Organisasi dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru pada SMP Negeri 3 Rancaekek. Jurnal
Ekonomi, Bisnis dan Entrepreneurship. Vol. 5, Nomor 2, Oktober 2011.
Mulyasa, E. 2013. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nuraisyah, Siti, 2014. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Organisasi dan
Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru pada SMP Negeri di Kecamatan Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatra Utara. Jurnal Bisnis dan Majemen Eksekutif.
Vol. 1 No. 1, 2014, artikel 7.
Rivai, Veitzal. 2008. MSDM Untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Winardi, 2009. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai