'•
Pekerjaan Konstruksi
Bronjong Sungai Silo Deso Timu Kecamatan Bolo
Kegiatan
Rehabilitasi don Rekonstruksi Pascabencana (Dana Hibah
Bantuan Pemerintah Pusat)
Antara
Badon Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bima
Dengan
CV. AQUARIUS
JI. Sockarno Hatta No.: II3 Kota Bima
•
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
JI. Soekamo Hatta Raba - Bimna Tlp. (0374) 43791
E-Mail : bpbd.bima@yahoo.co.id
Pada Hori ini Rabu Tanggal Empat Belas Bulan September Tahun Dua Ribu Enam Belas, kami
yang bertando tangan dibawah ini:
Kedua belah pihak telah sepakat mengadakan ikatan perjanjian kontrak untuk pekerjaan
Bronjong Sungai Sila Desa Timu Kecamatan Bolo pada Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pascabencana (Dana Hibah Bantuan Pemerintah Pusat) Badon Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bima.
Berdasarkan hasil proses Pemilihan Langsung atas pekerjaan tersebut, pelaksanaan pekerjaan
akan dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Bima dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana
yang tercantum dotam dokumen pengadaan jasa pemborongan dengan ketentuan sebagai
berikut :
•
Pasol 1
TU.JUAN KONTRAK
Berdasarkan Surat Perjanjian ini, PIHAK ti {Kedua) harus melaksanakan, menyelesaikan dan
memelihara pekerjaan-pekerjaan tersebut sehingga dapat memberikan kepuasan kepada
PIHAK I [Pertama) dan sesuai dengan ketentuan seperti yang tercantum dalam dokumen kontrak
ini.
Pasal 2
DOKUMEN KONTRAK
Dokumen Kontrak sebagaimana ditentukan dibawah ini antara yang satu dengan lainnya
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan yang terdiri dari :
1, Surat Perintah Kerja
2, Surat Perjanjian Pekerjaan / Kontrak
3, Syarat-syarat Khusus Kontrok
4, Syarat-syarat Umum Kontrak
5, Daftar Kuontitos don Hargo
6, Jaminan Pelaksanaan.
7, Surat Penunjukan
8, Surat Penawaron
9, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
10, Gambar - Gambar
11, Spesifikasi umum dan teknis
12, Addendum Surat Perjanjian (bila ada)
Pasal 3
LINGKUP PEKER.JAAN
Pekerjaan yang harus dilaksanakan, diselesaikan dan dipelihara oleh PIHAK II {Kedua) sesuai
dengan surat perjanjian ini meliputi:
( Sesuai dengan item pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga)
Pasal 4
DEFINISI
4. l A. Rifai, ST. Nip. NIP. 19671231 199703 1 046 adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
selaku penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan.
4.2 Direktur, CV. AQUARIUS JI. Soekarno Hatta No. : 113 Kota Bima selaku Perusahaan
Penyedia Jaso Pemborongan adalah Penanggung jawab Badan Usaha penyedia
Borang/Josa yang telah disertifikasi oleh Ikatan Pengusaha profesional sesuai dengan
jenis pekerjaan yang dikontrak.
Pasal 5
ASAL BARANG DAN JASA
Penggunaan Barang dan Jasa / Bahan Bangunan yang dipergunakan dalam melaksanakan
pekerjaan seperti tersebut di atas harus mengutamakan produksi lokal {dolom Negeri) kecuali
secara spesifikasi tidak dapat dipenuhi oleh produksi / dalom Negeri bisa didatangkan dari Luar
Negeri.
•
Pasal 6
HAK PATEN, HAK CIPTA DAN MEREK
Untuk penggunaan Barong / Jaso yang diproduksi secara luas dengan cara pabrikasi, dalam
rangka melaksanakan, memperbaiki dan memeliharo item pekerjaan tersebut di atas
hendaknya mempergunakan Barang / Jaso yang telah memiliki sertifikat Hak Paten / Hak Cipta
dan bermerek.
Pasal 7
JAMIN AN
7, 2 Jaminan Pelaksanaan
a. PIHAK II {Kedua) menyerahkan surat jaminon peloksanaan yang diterbitkan oleh Bank
Pemerintah/Asuransi yang memiliki program surety bond (non conditional) kepada
PIHAK I (Pertama) yang besamya ditetapkon sebesar 5 % (Lima Porsen) dari nilai
kontrak.
b. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sama dengan
berlakunya kontrak dan wajib diperpanjang apabila terjadi perpanjangan waktu
pekerjaan.
c. Surat jaminan pelaksanaan tersebut akan dikembalikan kepada PIHAK II (Kedua)
setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100 % dengan Berito Acara Serah Terimo
Pertama (PHO).
Pasal 8
ASURANSI
Pasal
CARA PEMBAYARAN
9.1 Pelaksanaan pembayaran pekerjaan tersebut di atas akan dilaksanakan melalui Kas
Daerah melalui PT. Bank NTB Cabang Bima ke Rekening Pihak I (Kedua) dengan Nomor
Rekening 005.22.34345.01-6 atas nama CV. AQUARIUS waktu dan beban pembayaran
pada APBD Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2016.
9.3 Pihak II {Kedua) dapat mengajukan pencairan Uang Muka setinggi-tingginya 30% (Tiga
Puluh Persen) dari Nilai Kontrak. Pembayaran Uong Muka dilaksanakan dengan
ketentuan ;
a. Menyerahkan Jaminan uang Muka dari bank atau asuransi sebesar nitoi uang muka
kerja.
b. Menyerahkan Daftar Penggunaan uang muka yang disahkan PPK.
Pasal 10
JENIS DAN NIIAI KONTRAK
10.1 Kontrak didasarkan atas sistem harga Lumpsum (lumpsump price) dan Harga satuan.
10.2 Nilai Kontrak pekerjaan tersebut di atas sudah termasuk segala macam jenis pajak yang
berlaku dan biaya lainnya yang sah, yang merupakan harga total sebesar :
Rp 378,700,000.00
Terbilang: Tiga Ratus Tu/uh Puluh Delapan Juta Tu]uh Ratus Ribu Rupiah
•
Posal 11
AMANDEMEN / ADDENDUM KONTRAK
11, 2 Amondemen / Addendum bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak yang
membuat kontrak terse but.
Pasal 12
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Pasal 13
JANGKA WAKTU KONTRAK
2016 atau terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja [SPMK].
b. Perpanjangan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dapat diberikan setelah PIHAK II
(Kedua) mengajukan permohonan kepada PJHAK I f Pertama) secara tertulis selambat-
lambatnya 7 {tujuh) hari sebelum berakhirnya batas jangka waktu pelaksanaan
dengan disertai alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Pasal 14
PENGAWASAN
14, 1 Pengawasan oleh PIHAK I (Pertama) secara rutin akan dilakukan oleh Konsultan
pengawos yang ditunjuk oleh PIHAK I (Pertoma) sebagai wakil di Lopangan, dan akan
dinyatakan secara tertulis kepada PIHAK_II (Kedua). Pihak I (Pertama) dapat menunjuk
staf teknis untuk mendukung kegiatan Pengawasan.
14,2 PIHAK II (Kedua) harus menugaskan secara terus menerus pelaksana yang terampil dan
ahli serta memenuhi syarat sesuai dengan yang tersebut dalam lampiran surat
penawaran sebagai bentuk pengawasan yang dilakukan oleh PIHAK II (Kedua).
14, 3 PIHAK II (Kedua) harus menugaskan Penanggung jawab (Site Manager), seorang ahli
teknis dan berpengalaman serta harus selalu ada dilapangan dan bertindak mewakili
PIHAK II (Kedua) untuk menerima segala instruksi dari PIHAK I {Pertama).
14, 4 PIHAK I (Pertama) berwenang untuk menunjuk Pihak dari Dinas Pekerjaaan Umum
Kabupaten Bima atau Pihak Lain yang terkoit sebogai pengawas pekerjaan.
Pasal 15
SANKSI KETERLAMBATAN PEKERJAAN
15,2 a. Apabila terbukti pelaksanaan pekerjaan oleh PIHAK I {Kedua) tidak sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam dokumen kontrak kerja, maka PIHAK I (Pertama) dapat
melakukan:
Memberikan Teguran dan peringatan secara tertulis maksimal 3 kali
Manangguhkan Pembayaran
Pembongkoran don Penggantian
Memutuskan Kontrak dan Mengambil alih pekerjaan dilapangan
Memasukan PIHAK II (Kedua) dalam daftar hitam rekanan.
•
Mengenakan denda sebesar I /% (satu permil) dari nilai sisa pekerjaan untuk
setiap hari keterlambatan sampoi setinggi-tingginyo 5 % {Lima porsen) dari Nilai
kontrak.
b. Apabilan terbukti Pelaksanaon Pekerjaan terlambat akibat dari kesengajaan dori
PIHAK I {Pertama) maka PIHAK II (Kedua) berhak mengajukan keberatan.
15, 3 Ketentuan dalam oyot 2 {duo) pasal ini, tidak berlaku apabila keterlambatan terjadi
karena keadaan Kahar.
Pasal 16
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KER.JA
16, 1 Atas persetujuan PIHAK I (Pertoma) sesuai peratura Perundang-undangan yang berlaku,
maka PIHAK II (Kedua) diwajbkan:
a. Menyediakan alat keselamatan don pengamanan kerja yang diperlukan demi
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja personil/pelaksana di lapangan.
b. Menyediakan tempat tinggal yang memenuhi syorat kesehatan dan memberikan
pencegahan penyakit, kesejahteraan dan pertolongan pertama apabila terjadi
gangguan keselamat/kesehatan pekerja.
16, 2 PIHAK II (Kedua) wajb mengamankan PIHAK I (Pertama) terhadap tuntutan kerugian
kesehatan/keselamatan pekerja, dan PIHAK II (Kedua) wajjb mengasuransikan personil
pekerja.
Pasal 17
KEADAAN KAHAR
17, l Keadaan kahar adalah suotu keodaan yang terjadi diluar kehendak para pihak
sehingga kewajjban yang ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
17, 2 Apabila terjadi keadaan kahar maka PIHAK II (Kedua) memberitahukan paling lambat
dalam waktu 14 (Empat Belas) hari kalender dari hari terjadinya keadaan kahar dengan
menyertokon pernyataan keadaan kahar dari lnstansi yang berwenang.
17, 4 Keadaan kahar tidak termasuk hal - hal yang merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian para pihak.
17, 6 Kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, okan dilakukan musyawarah bersomo antara
para pihak.
•
Pasal 18
KEGAGALAN BANGUNAN
18, 1 PIHAK If (Kedua} wajib bertanggung jawab atas terjadinya kegagalan bangunan
18, 2 Umur konstruksi yang diperhitungkan untuk kegagalan bangunan adalah selama 5 {lima)
tahun terhitung sejak Serah Terima Akhir {FHOJ Pekerjaan
18, 3 Kegagalan bangunan ditetapkan oleh Penilai Ahli yang dibentuk oleh Pihak I (Pertama)
bersama Pihak II (kedua) untuk menilai faktor penyebab don para pihak yang ikut
terlibat dalam terjadinya kegagalan bangunan serta besamya kerugian akibat
terjadinya kegagalan bangunan.
18, 4 Apabila berdasarkan penilaian oleh Tim Ahli Pihak II [Kedua) secara nyata telah
menyebabkan terjadinya kegagalan bangunan, maka Pihak II (kedua) wajib
memberikan ganti rugi kepada Negara sejumlah nilai kerugian yang terjadi.
Pasal 19
PEMUTUSAN KONTRAK
19, l Pemutusan kontrak dilakukan bilamana PIHAK II (Kedua) cidera janji atau tidak
memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam dokumen
kontrak.
19,2 PIHAK I (Pertama) berhak memutuskan kontrak secara sepihak tanpa menggunakan
pasal-pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, apabila:
PIHAK II {Kedua) tidak melaksanakan kewajjban sesuai yang diatur oleh kontrak ini.
Jika jangka waktu yang ditentukan surat perjanjian ini tidak ditepati, karena kelalaian
PIHAK II (Kedua), sedangkan PIHAK I (Pertama) telah memberikan peringatan secara
tertulis kepada PIHAK II (Kedua) 3 (tiga) kali berturut-turut.
Denda keterlambatan akibat kelalaian PIHAK II (Keduo} telah mencapai 5 % dari total
nilai kontrak.
19,3 Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan kolusi,
kecurangan atau tindak korupsi dalam proses pemilihan penyedia barang / jasa
maupun pelaksanaan pekerjaan dalam hal ini :
19, 4 Jka terjadi pemutusan perjanjian PIHAK I (Pertama) dapat menunjuk pihak yang
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
«
Pasal 20
PELAKSANAAN PEKER.JAAN
20, 1 Pihak II (Kedua) selaku Pelaksana dilarong memberikan pekerjaan / sebagian pekerjaan
kepada pihak lain dengan polo sub kontrak.
20,2 Dalam hal terdapat perubahan teknis pekerjaan dilapangan, harus didahului dengan
kesepakatan tertulis kedua belah pihak.
Pasal 21
PENYELESAIAN PERSELISIHAN & TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 22
PERPAJAKAN
22, 1 Pajak-pajak lain dan Bea Materai yang berhubungan dengan pekerjaan ini menjadi
tanggungan PIHAK II fKeduaJ, dianggap sudah terbaur dalam harga satuan.
22, 2 Materai dari Surat Perjanjian Kontrak ini adalah sebesar Rp. 6.000,- (Enam Ribu Rupiah)
yang masing - masing untuk lembaran pertama dan kedua sesuai dengan surat Edaran
Menteri Keuangan Republik Indonesia.
22, 3 Pajak-pajak yang hanus dibayar oleh PIHAK II (Kedua) akan dipotong langsung melalui
pemegang kas Kegiatan.
Posal 23
LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjan [Kontrak) ini atau perubahan-perubahan
yang dianggap perlu oleh kedua belah pihok, okan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjonjian
Tambahan {Addendum) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dori Surat Perjanjian ini.
•
Pasal 24
PENUTUP
24. I Kontrak ini dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak, serta mulai berlaku sejak
kontrak ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
24. 2 Surat Perjanjian Kontrak ini dibuat dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak di Raba-
Bima pada hari ini dan tanggal tersebut diatas dalam rangkap 7 (tujuh) bermaterai cukup
dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
00
RIB'URUPAM
• RIFAI, SL, n
NIP, 19671231 199703 1 046 Direktur
Mengetahui / Setuju :
ana BPBD Kab. Bima
na Anggaran,