Anda di halaman 1dari 12

7

SURAT PERJANJIAN / KONTRAK KERJA

PERUMDIS KODAM DISELURUH INDONESIA

UNTUK KODAM I BUKIT BARISAN

LOKASI SELURUH DI WILAYAH INDONESIA

N omor : 00 L/5PKK/PT. BKB-PT. M Al lxt /20L6

ANTARA

PT. BINA KARYA BAHAGIA

DENGAN

PT. MITRA AGUNG INDONESIA

NAMA PROYEK PERUMDIS KODAM DI SELURUH


INDONESIA D! KODAM I BUKIT BARISAN

JENIS PEKERJAAN PEMBANGUNAN RUMAH DINAS TNI


SEBANYAK2.L75 UNIT

HARGA KONTRAK Rp 495.526.200.000,-


(Terbilang : Empat Ratus Sembilan Puluh
Lima Milyar Lima Ratus Dua Puluh
Enam Juta Dua Ratus Ribu Rupiah ) /
/
WAKTU PELAKSANAAN 360 HARI
SURAT PERJANJIAN / KONTRAK KERJA
N omo r : 00USP KK/PT. B KB-PT. M At /xt / 20LG
Tanggal :24 November 20L6

ANTARA
PT. BINA KARYA BAHAGIA
DENGAN
PT. MITRA AGUNG INDONESIA

UNTUK MELAKSANAKAN PEKERJAAN :

PERU M DIS KODAM DI SELU RU H IN DON ESIA

DI KODAM I BUKIT BARISAN

LO KASI.

PERUMDISS DI SETIAP KODAM DI WILAYAH KODAM I BUKIT BARISAN

Pada hari ini Kamis, tanggal Dua Puluh Empat November tahun Dua ribu enam belas(24-1.1-2076)

kamiyang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : OESMAN JABAL, SM


Jabatan : Kuasa Direktur PT. BINA KARYA BAHAGIA
Alamat Kantor : Kompleks lstana Harmoni Blok F3 - 4 Jl. Suryopranoto No. 2
Jakarta Pusat Sebagai Kontraktor.
Untuk selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA
2. Nama : RAHMAT MY
Jabatan : Kepala Cabang PT. MITRA AGUNG INDONES|A
Alamat Kantor : Dusun Buket Peulandok Gp. Buket Meutuah, Langsa Timur.
Untuk selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA

Berdasarkan hasilnegosiasi Para Pihak pada hari Kamis, tanggal Dua Puluh Empat Novembertahun /
Dua ribu enam belas ( 24 - 1,1, - 201,6 ), ma ka dengan ini Para Piha k tela h setuju da n sepa kat f
menandatangani SURAT PERJANJIAN / KONTRAK KERJA Pembangunan PERUMDIS KODAM
DISELURUH INDONESIA DI KODAM I BUKIT BARISAN.

Dengan ketentuan dan Pasal-Pasal sebagai berikut :


PASAL 1
DASAR PERJANJIAN ATAS PELAKSANAAN PEKERJAAN

Sepanjang tidak ditetapkan lain dalam perjanjian ini, maka istiliah / kata-kata dalam
perjanjian ini harus diartikan sebagai berikut :

L. Perjanjian :

Surat Perjanjian ini beserta dengan semua lampiran, kelengkapan serta syarat-syarat dan
ketentuan didalamnya termasuk dengan addendum/amandemen bila ada dalam
perjanjian ini.

2. Dokumen Kontrak :

a. Keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan, serta mengikutidan tunduk
pada ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Semua dokumen atau surat-surat yang merupakan bagian yang tidak terpisah dengan
proyek dan/atau perjanjian ini harus interpretasi dalam aturan hukum yang sebagai
berikut :

b.1. Surat Perjanjian ini


b.2. Addendum / Amandemen (terhadap perjanjian ini apabila ada).
b.3. Surat Penawaran Harga dari PIHAK KEDUA / M.O.U
b.4. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
b.5. Surat Penyerahan Lapangan (SPL)
b.6. Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS)
b.7. Spesifikasi Teknik
b.8. Gambar Teknik
b.9. Daftar Kuantitas dan Harga
b.10. Dokumen lain yang tercantum dalam Iampiran perjanjian.

3. Harga Pekerjaan :

Harga yang harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atas pelaksanaan
penyerahan dan pemeliharaan pekerjaan sebagaimana dimaksudkan dalam perjanjian ini.

4. Lingkup Pekerjaan :
Jenis dan item pekerjaan sebagaimana dituangkan dalam Rencana Anggaran Biaya
PERUMDIS KODAM SE INDONESIA, UNTUK KODAM I BUKIT BARISAN. Dengan jumlah
2.L75 unit rumah sesuai dalam Rencana Anggaran Biaya terlampir halaman 15, yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini. Dan apabila dalam
pelaksanaan terjadi perubahan baik type rumah maupun jumlah unit, akan dilakukan
addendum kontrak kerja.
5, Jaminan Pembayaran :

a. PIHAK PERTAMA menjamin PIHAK KEDUA atas pekerjaan yang dilaksanakan dengan nilai
kontrak atau Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disepakati.
b. Pembayaran diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA berupa DP (Down
Payment/Uang Muka)Selanjutnya dengan Tahapan Progress Pekerjaan. Pembayaran dari PIHAK
PERTAMA dengan SKBDN dibayarkan melalui BANK MANDIRI.

6. Jangka Waktu : Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan adalah 360 ( Tiga Ratus Enam Puluh ) Hari
kalender. PIHAK KEDUA harus menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu tersebut, sedangkan
Penambahan Waktu Kerja karena permasalahan di lapangan harus mendapat persetujuan PIHAK
PERTAMA.

7. Serah Terima Pertama (BAST l)Serah terima pekerjaan yang telah selesaidilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sesuai lingkup pekerjaan yang disepakati kedua belah pihak
apabila pekerjaan tersebut mencapai !OO%yang mana penyerahan akan dituangkan dalam Berita
Acara Penyerahan Pertama (BAST l) yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.

8. Serah Terima Kedua (BAST Il) : Serah Terima Kedua terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, pada saat PIHAK KEDUA telah menyelesaikan tanggung
jawab selama Masa Pemeliharaan selama 60 (Enam Puluh) Hari Kerja, penyerahan tersebut akan
dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Kedua (BAST ll) pekerjaan yang ditandatangani oleh
kedua belah pihak.

9. Surat Perintah Kerja (SPK) : Tanggal mulai kerja PIHAK KEDUA yang dinyatakan dalam Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK)yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN

1. PIHAK PERTAMA, memberitugas kepada PIHAK KEDUA sebagaimana PIHAK KEDUA menerima
penugasan tersebut untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana terdapat dalam surat perjanjian
ini.

2. Pekerjaan sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagaimana


tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB), yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari perjanjian ini.

3. Kesalahan Design antara lain namun tidak terbatas pada gambar, perhitungan, struktur,
perencanaan arsitektur, perencanaan sistem mekanikal elektrikal, sistem drainase, dll, bukan /
menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, melainkan tanggung jawab sepenuhnya Pihak Konsultan fr
Perencana. Oleh karenanya PIHAK KEDUA dibebaskan daritanggung jawab terhadap kerusakan /
pada pekerjaan yang dilaksanakan, dan pekerjaan tersebut dianggap telah selesaidikerjakan.
PASAL 3
JENIS KONTRAK DAN HARGA PEKERJAAN

1. Jenis kontrak ini bersifat kontrak Unit Price, yang dituangkan dalam Rencana Anggaran Biaya yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini. Penambahan Volume Pekerjaan dan
atau ltem Pekerjaan Baru yang tidak tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya akan dihitung
sebagai Pekerjaan Tambah yang akan dituangkan dalam Addendum Kontrak Kerja.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat bahwa harga yang disepakatidalam perjanjian ini
adalah sebesar Rp 495.526.200.000,-(Terbilang : Empat Ratus Sembilan Puluh Lima Milyar Lima
Ratus Dua Puluh Enam Juta Dua Ratus Ribu Rupiah) yang akan dibayarkan PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA.

2. Harga Kontrak tersebut mengacu pada Volume dan ltem Pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
Rencana Anggaran Biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.

PASAL 4
CARA PEMBAYARAN DAN SYARAT-SYARATNYA

1. PIHAK PERTAMA setuju dan sepakat membayar kepada PIHAK KEDUA secara tahapan dengan cara
Progress Lapangan, Pembayaran 10 (Sepuluh) hari maksimal sesudah terima invoice. Pembayaran
dari PIHAK PERTAMA dengan SKBDN dibayarkan melalui Bank MANDIRI.

2. PIHAK KEDUA sanggup dan bersedia membiayaiAdministrasi dan Provisi Bank dalam rangka
penerbitan SKBDN berdasarkan Surat Perintah Setor Bank.

3. Progress pekerjaan sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini dibuat dan dituangkan dalam Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan dan Berita Acara Serah Terima selesainya masa pemeliharaan yang
ditandatangani oleh Konsultan Pengawas Lapangan serta PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan
atau masing-masing wakil dari Para Pihak.

4. Pembayaran ke L dibayarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah Progress lapangan
mencapai 20% dengan nilai pembayaran sebesar 20% dari total nilai kontrak PERUMDIS KODAM
UNTUK KODAM I BUKIT BARISAN yang sedang dibangun, dan akan dibayarkan langsung kepada
rekening pihak kedua (PT. MITRA AGUNG INDONESIA).

5. Pembayaran ke 2 dibayarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah Progress lapangan
mencapai dengan nilai pembayaran sebesar 20% dari total nilai kontrak PERUMDIS KODAM
4O%io,

UNTUK KODAM I BUKIT BARISAN yang sedang dibangun, dan akan dibayarkan Iangsung kepada
rekening pihak kedua (PT. MITRA AGUNG INDONESIA),

6. Pembayaran ke 3 dibayarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah Progress lapangan
mencapai 70% dengan nilai pembayaran sebesar 20% dari total nilai kontrak PERUMDIS KODAM
UNTUK KODAM I BUKIT BARISAN yang sedang dibangun, dan akan dibayarkan langsung kepada
rekening PIHAK KEDUA (PT. MITRA AGUNG INDONESIA).
7. Pembayaran ke 4 dibayarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah Progress lapangan
mencapai LIO%, dengan nilai pembayaran sebesar20% daritotal nilai kontrak PERUMDIS KODAM
UNTUK KODAM I BUKIT BARISAN yang sedang dibangun, dan akan dibayarkan langsung kepada
rekening PIHAK KEDUA (PT. MITRA AGUNG INDONESIA).

8. Pembayaran ke 5 dibayarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah Progress lapangan
mencapai 100% selesai dan retensi 2 bulan dengan nilai pembayaran sebesar 5% dari total
nilai kontrak PERUMDIS KODAM UNTUK KODAM I BUKIT BARISAN yang sudah dibangun, dan akan
dibayarkan langsung kepada rekening pihak kedua (PT. MITRA AGUNG INDONESIA).

9. PIHAK PERTAMA akan membayar sesuai progress lapangan yang akan dibayarkan langsung
kepada rekening PIHAK KEDUA (PT. MITRA AGUNG INDONESIA)selambat-lambatnya 10 hari sejak
diterimanya dokumen penagihan berupa lnvoice dan Laporan Progress Pekerjaan.

PASAL 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Waktu pelaksanaan pekerjaan 360 hari kerja, akan disesuaikan seperti tersebut dibawah ini :

a. TanggalSerah Terima Lapangan Pekerjaan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA (Dalam
Kondisi Lahan Siap Bangun).
b. Tanggal terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
c. Tanggal Penandatanganan Surat Perjanjian ini.
d. Apabila pekerjaan dilaksanakan seara bertahap, maka waktu pelaksanaan pekerjaan akan
dihitung kembali secara parsial mengikuti masing-masing tahap pekerjaan yang harus
dilaksanakan.

2. Perpanjangan jangka waktu pekerjaan dapat diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA, dalam hal :

a. PIHAK PERTAMA terlambat melaksanakan pembayaran sesuai jangka waktu yang telah
ditetapkan kepada PIHAK KEDUA.
b. Adanya perubahan pekerjaan, faktor gangguan alam, lingkungan sosial, budaya masyarakat
setempat yang menghambat pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA.
c. Adanya kesepakatan perpanjangan waktu antara Para Pihak.

PASAL 6
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. PIHAK PERTAMA dapat melakukan perubahan, penambahan/pengurangan bagian dari pekerjaan
atas izin PIHAK KEDUA dengan terlebih dahulu dibuat kesepakatan kedua belah pihak terhadap
harga dan waktu pekerjaan.
)
I
2. Apabila terjadi perubahan terhadap lingkup pekerjaan, baik karena volume, spesifikasi/ kualitas f
pekerjaan maka perubahan dimaksud diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah/kurang (+/- ).
3. Harga satuan tambah /
kurang ( + I - ) harus menggunakan harga satuan dalam Rencana Anggaran
Biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini atau Harga yang telah
disepakati Kedua Belah Pihak. Dan apabila terjadi pekerjaan tambah yang tidak ada di dalam
Rencana Anggaran Biaya , maka PIHAK KEDUA harus terlebih dahulu mengajukan harga satuan
baru untuk diperiksa dan di evaluasi oleh PIHAK PERTAMA.

4. Pekerjaan Tambah /
Kurang ( + / - | dapat dilaksanakan dan dibayarkan setelah terlebih dahulu
disepakati dalam bentuk addendum/amandemen terhadap perjanjian ini yang ditandatangani oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

PASAT 7
WAKIT PARA PIHAK
Dalam melaksanakan perjanjian ini, PIHAK PERTAMA akan menunjukkan wakilnya yang bertindak
untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA dalam rangka memutuskan dan / atau menandatangani hal-
hal yang menjadi hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA dan penunjukkan tersebut akan disampaikan
secara tertulis kepada PIHAK KEDUA.

PASAT 8
KLAIM
1. Penyampaian klaim atau tuntutan harus dilakukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari dari
sejak tanggal kejadian untuk mengklaim tersebut yang dimaksudkan, dan diserahkan kepada
PIHAK PERTAMA.
2. Klaim harus disampaikan tertulis dan dilengkapi data-data yang diperlukan yang memungkinkan
PIHAK PERTAMA dapat melakukan evaluasi dan penilaian sebagai dasar untuk melakukan
pembayaran kepada PIHAK KEDUA.
3. Tidak dipenuhinya cara penyampaian klaim sebagaimana dimaksud dalam ayat2 pasal ini,
Menyebabkan klaim tersebut harus dievaluasi untuk kemudian diajukan kembali kepada PIHAK
PERTAMA.

PASAL 9
SERAH TER!MA PEKERJAAN
1. PIHAK KEDUA berhak mengajukan pemeriksaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA atau kepada
pihak yang mewakili untuk dilakukan Serah Terima Pertama (BAST l), pada saat progress
pelaksanaan telah mencapat 100% (seratus persen).

2. Dalam jangka waktu L4 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal pengajuan pemeriksaan
pekerjaan oleh PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA atau yang mewakili melakukan kegiatan
pemeriksaan dan selanjutnya dibuat Berita Acara Serah Terima (BAST l)yang ditandatanganioleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan atau wakil dari masing-masing PARA PIHAK.

3. Berita Acara serah terima kedua (BAST ll)yang diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA atau yang mewakilidari masing-masing PARA PIHAK, pada saat berakhirnya masa
pemeliharaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian ini.
PASAT 10
MASA MASA PEMELIHARAAN

1.. Selama masa pemeliharaan berlangsung, PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk melakukan
pemeliharaan, penyempurnaan dan perbaikan pekerjaan yang akan dilakukan serah terima kedua
tersebut dan masa pemeliharaan ditetapkan 60 (Enam Puluh) hari kalender.

2. Menyimpang dari ketentuan yang terdapat dalam ayat 1 pasal ini PIHAK KEDUA tidak bertanggung
jawab dalam masa pemeliharaan untuk :

a. Consumables Good (barang / bahan yang habis terpakai) untuk keperluan pengoperasian
pekerjaan yang sudah dilakukan Serah Terima Pertama.
b. Setiap hasil pekerjaan PIHAK KEDUA yang oleh PIHAK PERTAMA telah diserahkan kepada PIHAK
KETIGA yang dalam pemakaiannya mengalami kerusakan.
c. Aus Normal
d. Kerusakan karena kesalahan penggunaan oleh PIHAK PERTAMA/telah diserahkan kepada
PIHAK KETIGA oleh PIHAK PERTAMA.

3. Dalam hal pemeliharaan tidak terselesaikan dan untuk hal tersebut telah mendapat teguran
tertulis untuk menyelesaikan akan tetapitidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA tanpa disertai
alasan sehingga masa pemeliharaan terlewati, maka dengan sendirinya masa pemeliharaan
diundur hingga tanggung jawab pemeliharaan diselesaikan oleh PIHAK KEDUA.

4. Berita Acara Serah Terima Kedua yang ditandatanganioleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dan atau masing-masing dari PARA PIHAK akan diterbitkan setelah PIHAK KEDUA menyelesaian
masa pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 11
PENYERTAAN PARA PIHAK

1. PIHAK PERTAMA, menyatakan bahwa : Membebaskan PIHAK KEDUA dari segala tuntutan hukum
dari PIHAK KETIGA yang disebabkan kelalaian PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan dan atau
memenuhi kewajiban-kewajiban sebagaimana ditetapka n da lam perjanjian ini.

2. PIHAK KEDUA menyatakan bahwa :

a. Melaksanakan pekerjaan sesuai kewajiban-kewajiban sebagaimana terdapat dalam perjanjian


ini.
b. Membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan PIHAK KETIGA yang disebabkan kelalaian
PIHAK KEDUA dalam melaksanakan dan atau memenuhi kewajiban-kewajiban sebagaimana
ditetapkan dalam perjanjian ini.

3. Disamping ketentuan dalam pasal 1 dan 2 pasal ini, PARA PIHAK menyatakan bahwa , 4
a. PARA PIHAK adalah lembaga perusahaan yang berbadan hukum yang didirikan berdasarkan I
Hukum Negara Republik lndonesia dari PIHAK yang mewakili mempunyai hak penuh untuk
menandatangani dan melaksanakan perjajian ini sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam
Anggaran Dasar Para Pihak.
b. Perjanjian initidak bertentangan dengan Anggaran Dasar PARA PIHAK serta tidak melanggar
peraturan pemerintah yang wajib ditaati oleh PARA PIHAK.

PASAL 12
DENDA KETERLAMBATAN

1. Atas setiap hari keterlambatan penyelesaian dari waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam
perjanjian ini, maka kepada PIHAK KEDUAdikenakan denda sebesar L /1,OOO (satu permil) per
hari keterlambatan dari harga pekerjaan yang terlambat dengan jumlah maksimal 5% (lima
persen) dari harga pekerjaan yang belum diselesaikan.

2. Denda keterlambatan tidak dapat dikenakan terhadap perpanjangan waktu pelaksanaan


pekerjaan yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana disebutkan dalam perjanjian ini.

3. PIHAK PERTAMA akan dikenakan denda keterlambatan pembayaran sebesar 1/ 1000 (satu per
mil) per hari dari nilai pembayaran atau nilai kewajiban lainnya, apabila PIHAK PERTAMA
terlambat melaksanakan kewajiban pembayaran kepada PIHAK KEDUA ataupun lalai
melaksanakan kewajiban lainnya sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini, sehingga PIHAK
KEDUA harus melaksanakan ketentuan ayat 4 pasal ini.

4. Pelaksanaan pengenaan denda dari satu pihak kepada pihak lainnya dalam perjanjian ini dilakukan
dengan mengajukan peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dengan tenggang waktu masing-
masing 7 (tujuh) hari kerja, kepada pihak yang lalai tersebut.

PASAL 13
FORCE MAJEURE

1. Yang dimaksud dengan "keadaan memaksa" dalam surat perjanjian ini adalah peristiwa-peristiwa
sebagai berikut :

a. Bencana Alam (Gempa bumi, tanah longsor dan banjir)


b. Kebakaran
c. Perang huru-hara pemberontakan
d. Pemberontakan diwilayah Rl

e. Keributan, kekacauan dan huru hara


f. Pemogokan
g. Gangguan industri
h. Kebijaksanaan pemerintah seperti : kenaikan BBM atau tarif dasar listrik (TDL) dari harga saat
kontrak ditandatangani.

2, Apabila terjadi "keadaan memaksa" (Force Majeure)tersebut, maka :

a. PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sejak terjadinya keadaan memaksa.
b. Jika dalam waktu 2x24jam sejak diterima pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA tentang "keadaan memaksa" tersebut, PIHAK PERTAMA tidak memberikan jawaban,
maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujuiterjadinya keadaan memaksa tersebut.

&
3. Segala akibat yang timbul sehubungan dengan keadaan memaksa tersebut ditanggung oleh PIHAK
Asuransi yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA.

4. PIHAK PERTAMA tetap berkewajiban melaksanakan kewajiban pembayaran kepada PIHAK KEDUA
atas seluruh pekerjaan/material yang sedang dan sudah dilaksanakan/didatangkan ke lokasi oleh
PIHAK KEDUA pada saat terjadinya keadaan memaksa sesuai dengan nilai klaim yang diterima dari
pihak asuransi proyek.

PASAL 14
cr DERA JANJ| (WAN PRESTAST)
1, PIHAK PERTAMA dinyatakan telah melakukan cidera janji (wanprestasi) kepada PIHAK KEDUA
bilamana terjadi atau timbul salah satu peristiwa yang ditetapkan dalam pasal ini, yaitu :

a. Gagal atau terlambatnya PIHAK PERTAMA menyelesaikan tanggung jawab pembayaran kepada
PIHAK KEDUA atau timbulnya tuntutan dari PIHAK KETIGA terhadap PIHAK KEDUA.
b. Adanya pemberitahuan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA yang disebabkan oleh
karena perubahan pekerjaan atau hal-hal lain dalam pelaksanaan perjanjian ini yang tidak
disepakati PARA PIHAK, faktor gangguan alam, Iingkungan sosial budaya masyarakat setempat
termasuk gugatan-gugatan yang diajukan oleh PIHAK KETIGA terhadap PIHAK PERTAMA maupun
PIHAK KETIGA kepada PIHAK KEDUA sehingga menghambat pelaksanaan pekerjaan PIHAK
KEDUA.
c. Perizinan-perizinan yang diperlukan oleh PIHAK PERTAMA selaku pemilik pekerjaan tidak
diperoleh dari instansi terkait.
d. Akibat PIHAK-PIHAK LAIN atau instansi pemerintah atau peraturan yang diterbitkan pemerintah
yang secara nyata, terbukti dan diatur kuasa/kendali PIHAK KEDUA yang menghambat
pelaksanaan pekerjaa n.
e. Bilamana suatu pernyataan atau jaminan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA teryata tidak
be na r.

f . Adanya keputusan pengadilan menyatakan PAlLlT, mengajukan permohonan pailit, diberikan


penundaan pembayaran hutang oleh pihak pengadilan, harta kekayaan mengalami penyitaan
ataupun mengajukan pembubaran perusahaan.

2. Atas peristiwa tersebut setelah PIHAK KEDUA memberikan peringatan tertulis sebanyak 2 (dua)
kali dalam jangka waktu masing-masing 5 (lima) hari kerja, maka PIHAK KEDUA dapat mengajukan
penghentian pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA.

3. PIHAK PERTAMA tetap berkewajiban melaksanakan kewajiban pembayaran kepada PIHAK KEDUA
sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian ini.

4. PIHAK KEDUA dinyatakan telah melakukan tindak cidera janji (wanprestasi) kepada PIHAK
PERTAMA, bilamana terjadi atau timbul salah satu peristiwa yang ditetapkan dalam ayat ini, yaitu :

a. Timbulnya tuntutan dari PIHAK KETIGA terhadap PIHAK PERTAMA, atas pelaksanaan pekerjaan
yang disebabkan karena kelalaian atau kesalahan PIHAK KEDUA, sehingga menghambat /
penyelesaian pekerjaan tersebut.
b. Adanya keputusan pengadilan menyatakan PAlLlT, mengajukan permohonan pailit, diberikan
penundaan pembayaran hutang oleh pihak pengadilan, harta kekayaan mengalami penyitaan
ataupun pengajuan pembubaran perusahaan.
c. PIHAK PERTAMA sepakat menyampaikan berlakunya pasal 1266 KUH Perdata untuk
pengakhiran perjanjian ini sebelum jangka waktunya berakhir.

5. Bilamana PIHAK PERTAMA sampai dengan 15 hari sejak diterimanya berkas tagihan lengkap dan
benar belum melaksanakan pembayaran sebagaimana ketentuan dalam pasal 4 ayat L perjanjian
ini, maka PIHAK KEDUA tanpa persetujuan / izin dari PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA berhak
mengurangi kecepatan progress di lapangan (slow down)sampaidengan dilunasinya pembayaran
yang sudah menjadi hak PIHAK KEDUA.

6. Dan bilamana sampai dengan 30 hari sejak tangga diterimanya berkas tagihan lengkap dan benar
tersebut PIHAK PERTAMA belum merealisasikan pembayaran sesuaidengan pasal4 ayat 1
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menghentikan kegiatan di proyek sampai dengan
dilunasinya seluruh kewajiban pembayaran yang menjadi hak PIHAK KEDUA, termasuk denda
keterlambatan dan biaya-biaya yang ditimbulkannya sebagai konsekuensi kelalaian PIHAK
PERTAMA.

PASAL 15
AMANDEMEN / ADDENDUM

1-. Setiap ada perubahan isi perjanjian ini yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, harus
dimusyawarahkan untuk kemudian mencantumkannya dalam perjanjian tambahan/addendum
yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

2. Hal-hal teknis yang belum cukup diatur dan atau ada perubahan, akan ditentukan kemudian
secara bersama.

PASAL 16
PENYELESAIAN PERSELIS!HAN

1. Apabila terjadi perselisihan antar PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA maka para pihak akan
menyelesaikan secara musyawarah.
2. Apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak dimulainya musyawarah tersebut tidak
tercapai kesepakatan, maka semua perselisihan yang timbul dari kontrak ini akan diselesaikan di
Badan Arbitrase Nasional lndonesia (BANI).
3. Putusan Badan Arbitrase Nasional lndonesia (BANI) bersifat final dan mengikat para pihak secara
mutlak untuk tingkat pertama dan terakhir, serta tidak dapat dilakukan banding atau kasasi. /l
4. Waktu penyelesaian perselisihan dan segala biaya yang timbul dalam rangka penyelesaia
" o(
perselisihan tersebut akan ditentukan sesuai dengan vonis yang ditetapkan oleh Badan Arbitrase f
Nasional lndonesia (BANI). /
PASAL 17
KETENTUAN LAIN-LAIN

L. Dengan berlakunya perjanjian ini, maka seluruh ketentuan yang terdapat dalam perjanjian ini
termasuk lampiran-lampiran serta addendum/amandemen perubahannya merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini dan mempunyai kekuatan hukum.

2. Apabila sebagian dari ketentuan dalam perjanjian ini bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku atau tidak dapat dilaksanakan karena ketentuan hukum, Selanjutnya PARA
PIHAK sepakat untuk melakukan perubahan atas ketentuan yang tidak berlaku tersebut agar
memenuhi ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian Surat
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan, dan tahun tersebut diatas
dalam rangkap 2 (dua) asli bermaterai cukup, yang masing-masing dan bunyinya sama dan masing-
masing mempunyai kekuatan hukum yang sama pula setelah ditandatangani dan dibubuhi
stempel perusahaan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. Surat perjanjian ini ditandatangani
oleh Kedua Belah Pihak di Jakarta pada hari dan tanggal tersebut diatas.

JAKARTA, 24 - tt -2016

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. BINA KARYA BAHAGIA PT. MITRA AGUNG INDONESIA

PI. BNATARYA
BAHAGIA
OESMAN JABAL, SM
KUASA DIREKTUR KEPALA CABANG

Anda mungkin juga menyukai