J A W A B A R A T
Nomor : ..../KONTRAK-PEKERJAAN/ADI-SME/..../2016
Antara
PT. MAXINDO RAYA
(Pemberi Pekerjaan / Main Contractor)
Dengan
J A W A B A R A T
Nomor : .../KONTRAK-PEKERJAAN/ADI-SME/../2016
Antara
PT. MAXINDO RAYA
(Pemberi Pekerjaan / Main Contractor)
Dengan
Pada hari ini...tanggal...bulan April tahun Dua Ribu Enam Belas (....-2016)
berkedudukan di Jakarta, kami PARA PIHAK yang menandatangani perjanjian ini,
masing-masing sebagai berikut :
Nama :
Jabatan : Kuasa Direksi PT. MAXINDO RAYA
Alamat :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri sebagai Pimpinan Perusahaan
dan Pemilik Proyek / Investor, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri bersama grupnya sebagai
Pelaksana / Maincontractor, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Dalam hal ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA disebut PARA PIHAK atas dasar
telah saling mengerti dan mencapai kesepakatan untuk mengadakan suatu ikatan
perjanjian dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Bahwa PIHAK PERTAMA menyerahkan proyek pekerjaan untuk dilaksanakan
PIHAK KEDUA yakni Pekerjaan SIPIL dalam kondisi siap pakai dan siap digunakan,
yang meliputi SIPIL sesuai gambar rencana dan bestek yang disiapkan dan
akan menjadi lampiran Perjanjian Kontrak Pekerjaan ini.
3. Bahwa KONTRAK KERJA PEKERJAAN SIPIL yang dimaksud oleh PARA PIHAK
dalam Perjanjian Kontrak Pekerjaan ini terletak di daerah Jl.Sliwangi no.83B
Warung KiaraCianjur di Cianjur-Jawa Barat tsb yang sudah ditetapkan seluas +- 3
Ha.
4. Bahwa PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
Perjanjian Kontrak Pekerjaan ini yang saling menguntungkan, saling menghormati
dan menghargai dan bertindak profesional dalam pelaksanaannya.
PASAL 1
DEFINISI dan LINGKUP PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. DEFINISI
Berikut yang ditulis dalam huruf besar dalam PERJANJIAN KONTRAK PEKERJAAN ini
mempunyai arti yang diberikan kepadanya sebagaimana tercantum di bawah ini, kecuali
ditentukan lain dalam keterangannya:
1. “PEKERJAAN” adalah kegiatan SIPIL fisik, fasilitas, sarana dan prasarana, yang
dilaksanakan olehPIHAK KEDUA atas persetujuan PIHAK PERTAMA, berdasarkan
ketentuan teknis dan persyaratan yang ditetapkan, dengan mematuhi peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku oleh instansi yang berwenang.
6. “BALAP” adalah Berita Acara Lapangan yang di buat oleh PIHAK KEDUA yang
disetujui PIHAK PERTAMA terkait dengan progress PEKERJAAN dan akan di
tandatangani oleh PARA PIHAK sebagai penerimaan (Akseptasi) atas hasil
PEKERJAAN.
7. “BAST” adalah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang di buat oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA sebagai
bukti telah di terimanya hasil PEKERJAAN PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA
dan akan di tandatangani oleh PARA PIHAK sebagai penerimaan (Akseptasi) atas
hasil PEKERJAANPIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA.
B. LINGKUP PEKERJAAN
1. Membuat schedule dan rencana pekerjaan sesuai dengan waktu yang sudah
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
2. Melaksanakan pekerjaan SIPIL seluruh sarana dan prasaran sesuai dengan gambar
perencanaan dan spek tenis yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 2
TUGAS PEKERJAAN
Untuk maksud dapat terlaksananya Kontrak Pekerjaan antara PIHAK PERTAMA
dengan PIHAK KEDUA sebagaimana yang tertuang dalam Surat Perjanjian Kontrak
Pekerjaan ini, untuk lebih memudahkan pelaksanaanya di lapangan, maka PIHAK
PERTAMA bila perlu dapat menyerahkan pelaksanaan di lapangan untuk beberapa
pekerjaan kembali kepada PIHAK KEDUA dan adapun pekerjaan perencanaan
diserahkan kepada konsultan yang ditunjuk, dan untuk pekerja SIPIL yang meliputi
pekerjaan pemasangan dengan fasilitasnya serta sarana dan prasarana, dilaksanakan
sendiri oleh PIHAK KEDUA sampai siap pakai dan siap digunakan berdasarkan gambar
perencanaan yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
Volume perkerjaan, borong pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi ruang lingkup
yang termuat dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ditanda tangani dan
persetujuan oleh PARA PIHAK sesuai dengan bestek pekerjaan.
PASAL 3
DOKUMEN DALAM PERJANJIAN
Jika terjadi perbedaan antara lampiran-lampiran pada PERJANJIAN ini dengan lampiran
yang terdapat dilapa
ngan, PARA PIHAK sepakat bahwa yang berlaku dan mengikat adalah lampiran yang
dikeluarkan terakhir, sepanjang disetujui dan ditandatangani oleh PARA PIHAK.
PASAL 4
LAPORAN DAN PERTEMUAN
a. Jadwal PIHAK KEDUA dalam gant chart form, termasuk soft copy yang dibuat
dengan menggunakan computer-based scheduling tool (lebih diutamakan),
b. Tanggal-tanggal yang direncanakan untuk mulai dan berakhirnya bagian-bagian
PEKERJAAN
c. Perkiraan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap bagian
PEKERJAAN,
d. Keberadaan dari serta penjelasan mengenai keterlambatan apa pun yang terjadi
atau yang diperkirakan akan terjadi, dan
e. Hal-hal lain yang dianggap relevan dan perlu dalam keadaan-keadaan untuk
memungkinkan PIHAK PERTAMA secara efektif mengevaluasi perkembangan
dan status PEKERJAAN, dan agar PIHAK PERTAMA dapat dengan mudah
mengkonfirmasikan jumlah barang dan PEKERJAAN yang dilaksanakan, dan
dalam hal apa pun termasuk data “lead”, “lag”,dan “float”, baik sekarang maupun
secara keseluruhan.
3. MANAJER PROYEK merupakan contact person utama bagi PIHAK KEDUA untuk
berhubungan dengan PIHAK PERTAMA. Pemberitahuan yang dikeluarkan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA berdasarkan PERJANJIAN tidak akan
diakui kecuali apabila pemberitahuan tersebut disahkan oleh MANAJER PROYEK.
PIHAK PERTAMA senantiasa memberitahukan PIHAK KEDUA mengenai identitas
dan lokasi MANAJER PROYEK.
4. PIHAK KEDUA wajib menunjuk seorang manajer proyek yang menjadi wakil yang
berwenang dari PIHAK KEDUA dengan tanggung jawab penuh yang didelegasikan
oleh PIHAK KEDUA untuk pelaksanaan PEKERJAAN, dan untuk memastikan bahwa
PEKERJAAN diselesaikan seluruhnya paling lambat pada tanggal penyelesaian
PEKERJAAN yang disyaratkan. Manajer proyek PIHAK KEDUA merupakan contact
person utama bagi PIHAK PERTAMA untuk berhubungan dengan PIHAK KEDUA.
Pemberitahuan kepada PIHAK PERTAMA dari PIHAK KEDUA berdasarkan
PERJANJIAN tidak akan diakui kecuali apabila pemberitahuan tersebut dikeluarkan
oleh manajer proyek PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA senantiasa memberitahukan
PIHAK PERTAMA mengenai identitas dan lokasi manajer proyek PIHAK KEDUA.
PASAL 5
WAKTU PEPELAKSANAAN PEKERJAAN
DAN
PENYERAHAN DOKUMENTASI
1. PEKERJAAN
2. DOKUMENTASI
b. Semua Dokumen harus mencantumkan nomor PKP dan SPK yang tertera di
dalam Perjanjian Kerjasama.
PASAL 6
PURCHASE ORDER DAN PAJAK
Sehubungan dengan PERJANJIAN KONTRAK PEKERJAAN antar PARA PIHAK ini, maka
pelaksanaan dan nilai Pelaksanaan Pekerjaan adalah sebagai berikut :
2. Untuk itu PIHAK PERTAMA menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada
PIHAK KEDUA, dengan perincian sebagai berikut :
a. Volume PEKERJAAN
b. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.
c. Pihak KEDUA memberikan Jaminan Uang Muka sebesar 5% dari nilai Total Uang
Muka berupa BANK GARANSI (BG) kepada PIHAK PERTAMA.
PASAL 7
CARA PEMBAYARAN
2. Pembayaran TAHAP KEDUA adalah senilai 20% dari total nilai kontrak pekerjaan
sebesar Rp. 2.000.000.000 (Dua Milyar Rupiah) yang akan dibayarkan secara
CASH/TUNAI oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan PIHAK KEDUA sudah mencapai +/- 50% dari 100% total
pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA dan disahkan dalam surat Berita
Acara.
3. Pembayaran TAHAP KETIGA adalah senilai 20% dari total nilai kontrak pekerjaan
sebesar Rp. 2.000.000.000 (Dua Milyar Rupiah) yang akan dibayarkan secara
CASH/TUNAI oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan PIHAK KEDUA sudah mencapai +/- 70% dari 100% total
pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA dan disahkan dalam surat Berita
Acara.
4. Pembayaran TAHAP KEEMPAT adalah senilai 25% dari total nilai kontrak
pekerjaan sebesar Rp. 2.500.000.000 (Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) yang
akan dibayarkan secara CASH/TUNAI oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
setelah pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan PIHAK KEDUA sudah selesai100%
dan disahkan dalam surat Berita Acara Serah Terima pekerjaan.
5. Pembayaran TAHAP KELIMA adalah senilai 5% dari total nilai kontrak pekerjaan
sebesar Rp. 500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah) yang akan dibayarkan secara
CASH/TUNAI oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah selesai masa
retensi / selesai masa pemeliharaan dan disahkan dalam surat Berita Acara.
6. Jaminan pembayaran uang muka (BG) sebesar 5% dari nilai total kontrak pekerjaan
senilai Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) yang diserahkan PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA akan dikembalikan 100% kepada PIHAK KEDUA setelah
tugas dan pekerjaan yang dilakukan PIHAK KEDUA dinyatakan selesai 100% atau
masa kontrak keseluruhan hingga masa pemeliharaan selesai yang disahkan dalam
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
PASAL 8
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100 % (seratus persen) total waktu
ditetapkan selam 300 (Tiga Ratus ) hari kalender yang akan dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA, jika ternyata jangka waktu ini belum cukup dan masih kurang karena alasan
teknis pelaksanaan, maka PARA PIHAK dapat memperpanjang jangka waktu tersebut.
PASAL 9
MASA PEMELIHARAAN
1. Masa pemeliharaan hasil pekerjaan ditetapkan selama 100 (seratus) hari kalender
sejak tanggal pekerjaan diserah terimakan dan diterima PIHAK PERTAMA.
3. Sebagai akibat terjadinya kerusakan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua) ini,
maka masa pemeliharaan terhitung sampai dengan berakhirnya perbaikan yang
dilakukan tersebut.
PASAL 10
SERAH TERIMA PEKERJAAN DAN PROYEK
PASAL 11
DENDA DAN SANKSI
2. PIHAK KEDUA wajib membayar denda sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal
ini kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu 30 hari kalender sejak tanggal
pemberitahuan tertulis pertama kali yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA mengenai pengenaan denda tersebut, diluar faktor Force
Majoure.
3. Jika PIHAK KEDUA mengundurkan diri, maka semua biaya yang sudah di
bayarkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dan atau kepada PIHAK
KETIGA sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, tidak dapat ditarik
kembali/dikembalikan atau hangus.
PASAL 12
PEKERJAAN TAMBAH/KURANG
4. Setiap perubahan terhadap isi PERJANJIAN mengikat PARA PIHAK apabila dibuat
secara tertulis dan disetujui oleh PARA PIHAK dengan jalan membuat dan
menandatangani perubahan atau amendemen terhadap PERJANJIAN. Untuk setiap
pekerjaan tambah/kurang terhadap SPK yang telah diterbitkan, PIHAK PERTAMA
akan menerbitkan SPK revisi atau SPK baru sebagaimana relevansinya.
PASAL 13
WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian ini berlaku sesuai jangka waktu pelaksanaan yang diatur pada Pasal 8,
dan berakhir pada saat di selesaikannya PEKERJAAN oleh PIHAK KEDUA dan
telah dilunasinya pembayaran oleh PIHAK PERTAMA, serta dapat diperpanjang
atas persetujuan PARA PIHAK.
2. Jangka waktu Perjanjian ini sebagaimana tersebut diatas, tidak dapat diubah atau
diakhiri oleh PARA PIHAK secara SEPIHAK dengan alasan apapun, terkecuali ada
kesepakatan dan kesepahaman PARA PIHAK atau salah satu PIHAK melanggar isi
dari pasal-pasal Perjanjian ini dan atau adanya suatu keadaan yang dikategorikan
sebagai FORCE MAJEURE.
3. Apabila salah satu PIHAK ingin mengakhiri Perjanjian ini, maka harus
memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lain max. 30 hari sebelum
berakhir.
4. Apabila Perjanjian telah berakhir dengan damai dan sesuai dengan kesepakatan
bersama, maka PARA PIHAK akan melepas segala tuntutan atas Perjanjian ini.
5. PARA PIHAK sepakat dalam hal terdapat ketentuan dalam perjanjian tambahan
dan atau perjanjian lainnya yang terkait dengan PEKERJAAN serta menyangkut
PARA PIHAK yang bertentangan dengan ketentuan di dalam PERJANJIAN ini,
maka ketentuan di dalam perjanjian lain menjadi hapus dan PERJANJIAN ini yang
di anggap berlaku dan mengikat PARA PIHAK.
PASAL 14
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Yang termasuk dalam Force Majeure adalah akibat dari kejadian-kejadian diluar
kuasa dan kehendak dari PARA PIHAK diantaranya termasuk tidak terbatasnya
pada bencana alam. Banjir, badai, topan, gempa bumi, kebakaran, perang, huru hara,
pemberontakan demontrasi masal, dan pemogokan.
2. Apabila perjanjian kerjasama ini dibatalkan dan atau dihentikan sebagai mana
akibat tersebut dalam ayat 1 diatas, maka PARA PIHAK sepakat untuk saling
melepaskan pihak lain dari segala tuntutan dan atau ganti kerugian.
PASAL 15
WANPRESTASI
1. Dalam hal salah satu pihak melanggar kewajibannya yang tercantum dalam salah
satu pasal perjanjian kerjasama ini, telah cukup bukti dan tanpa perlu dibuktikan
lagi lebih lanjut, bahwa pihak yang melanggar tersebut telah melakukan
WANPRESTASI.
2. Pihak yang merasa dirugikan atas tindakan Wanprestasi tersebut dalam ayat 1
diatas, berhak meminta ganti rugi dari pihak yang melakukan Wanprestasi
tersebut atas sejumlah kerugian yang dideritanya, kecuali dalam hal kerugian
tersebut disebabkan oleh Force Majeure.
PASAL 16
PENUTUP
ADDENDUM dan AMANDEMEN. Hal-hal lain yang belum atau belum cukup diatur dalam
perjanjian ini tetapi dianggap penting dan perlu dan harus dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA akan ditetapkan kemudian dan di tuangkan dalam ADDENDUM dan
AMANDEMEN terhadap perjanjian ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian ini.
Demikian Surat Perjanjian Kontrak Pekerjaan ini dibuat dengan dan dalam keadaan
sadar, tanpa paksaan dari pihak manapun, dibuat sebanyak 2 (dua) rangkap ASLI,
masing-masing sama bunyinya untuk PARA PIHAK. Segera setelah Surat Perjanjian
Kontrak Pekerjaan ini dibaca, dimengerti, dipahami dan disetujui isinya ditandatangani
diatas kertas bermaterai cukup, yang masing-masing memiliki kekuatan hukum yang
sama dan berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK, dengan dihadiri oleh PARA
SAKSI.
Ditetapkan di : Bandung
Pada Tanggal:..........................2016
……………
Pelaksana Pekerjaan PemberiPekerjaan
PARA SAKSI
1. N a m a : ____________________________
K T P No. : ____________________________
TandaTangan : _________________________
2. N a m a :____________________________
K T P No : ____________________________
TandaTangan : _________________________