Berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) antara Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
dengan CV. Visi Jaya Utama :
SPK Nomor : 600.1.17/01/SP/PK SPALD/DPUPR-CK/2023 Tanggal 12 Juni 2023 Kami yang bertanda
tangan dibawah ini :
Maka dengan ini disetujui oleh dan di antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA hal-hal sebagai
berikut:
PASAL 1.
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK KEDUA harus melaksanakan dan menyelesaikan pengadaan barang /Jasa untuk pelaksanaan
pekerjaan :
a. Nama paket/jenis kegiatan Pengadaan Tangki Septic Kapasitas 800 liter spesifikasi terlampir
b. Lokasi/ Franco barang sampai di Kota Bengkayang Kab. Bengkayang dengan jenis barang dan volume
berupa ;
PASAL 2
DOKUMEN PERJANJIAN KERJA.
Dokumen perjanjian kerja sebagaiman ditentukan di bawah ini harus dibaca serta merupakan bagian dari
perjanjian kerja ini , yaitu ;
(1) Pedoman Pengelolaan – Pelaksanaan program dan petunjuk teknis program Sanitasi.
(2) Surat perjanjian kerjasama pengadaan barang (bahan/jasa).
(3) Syarat-syarat umum perjanjian kerjasama.
(4) Spesifikasi teknik
(5) Dokumen penawaran dan lampiran-lampirannya, khususnya :
(i) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
(ii) Kuantitas dan penawaran biaya
(iii) Spesifikasi Pekerjaan.
(iv) Gambar-gambar dan addendum (bila ada).
PASAL 3
MASA PERJANJIAN KERJA.
3.1 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian ini akan dilaksanakan selama 60
(Enam Puluh hari kalender kerja), terhitung sejak tanggal surat perjanjian kerja ini ditandatangani
kedua belah pihak.
3.2 Surat perjanjian kerja ini dapat dilakukan perpanjangan waktu apabila ada kondisi diluar tanggung
jawab kedua belah pihak dengan menyertakan justifikasi yang dapat diterima oleh kedua belah
pihak.
PASAL 4
JUMLAH NILAI PERJANJIAN KERJA.
Nilai perjanjian kerja untuk pekerjaan yang tertuang di dalam pasal (1) surat perjanjian kerja ini
sebagaimana di cantumkan dalam dokumen penawaran pengadaan/ penyedia bersangkutan sebesar Rp
361.000.000,- (Tiga Ratus Enam Puluh Satu Juta Rupiah).
PASAL 5
KONTRAK, CARA PEMBAYARAN dan PENYERAHAN PEKERJAAN.
5.3 Apabila PIHAK PERTAMA menghendaki penjelasan teknis (Training) sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam Spesifikasi Teknis (dokumen pengadaan), maka PIHAK KEDUA wajib
melakukan pelatihan (On The Job Training) kepada PIHAK PERTAMA sebelum penyerahan
pekerjaan pertama dilaksanakan.
5.4. PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan seluruh pekerjaan dan tidak boleh melimpahkan kepada pihak
lain.
PASAL 6
SANKSI
6.1. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akibat dari kelalaian PIHAK KEDUA maka yang
bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 10/00 (satu perseribu) per-hari
dari nilai kontrak, dan maksimum 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak dan akan diperhitungkan
pada saat pembayaran kepada PIHAK KEDUA.
6.2. Uang denda keterlambatan kemudian akan langsung dipotong pada saat pembayaran berikutnya
(pembayanan terakhir). Keterlambatan yang diakibatkan karena adanya force majeure/kahar maka
pihak PIHAK KEDUA tidak dikenakan denda keterlambatan selama ada pembuktian secara tertulis
dan sah oleh PIHAK KEDUA. Kejadian tersebut harus dilaporkan kepada PIHAK PERTAMA
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah kejadian dimaksud.
6.3. Keadaan kahar/force majeure adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak
seperti: kerusuhan, bencana alam (banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor,
dan angin topan), kebakaran, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak tidak dapat
dipenuhi.
6.4. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan/membatalkan kontrak kerja dengan PIHAK KEDUA dan
mengalihkan kepada pihak lain tanpa terlebih dahulu memberitahukan kepada PIHAK KEDUA,
apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan progress pengiriman barang dalam waktu 30 (Tiga
Puluh) hari kalender sejak pembayaran tahap pertama dan atau sejak disampaikannya
pemberitahuan secara tertulis.
PASAL 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
7.1. KEDUA BELAH PIHAK berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara
damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SPK ini atau
intepretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini.
7.2. Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara KEDUA BELAH PIHAK dalam Kontrak dapat
dilakukan melalui musyawarah, mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
7.3. Musyawarah dilakukan dengan fasilitasi Satker PIP Kabupaten, District Coordinator dan Senior
Fasilitator di tingkat Kabupaten.
7.4. Apabila tidak didapatkan kesepakatan, maka dilanjutkan dengan melalui proses pengadilan.