Anda di halaman 1dari 7

PT.

WANA CATUR JAYA UTAMA


SLWE ESTATE
========================================================================
SURAT PERJANJIAN KERJA
002/WCJU / KBN.I / AFD MITRA 01/SPK-RWT/06/2023

Pada hari ini Kamis, Tanggal Lima Belas Bulan Juni Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga
(15/06/2023), yang bertanda tangan dibawah ini :

1. H. Bambang Prajarto : Selaku pemberi kerja yang beralamat di perumahan Kebun I Desa
Dandang, Kecamatan Pasak Talawang, Kab Kapuas - Kalteng yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Rina : Dalam hal ini sebagai kontraktor Borongan yang beralamat di Jl RTA
MILONO KM 8.5 RT/RW 003/002, Kel/Desa Kereng
Bangkirai,Kec.Sabangau Kab Palangkaraya, Prov KAL-TENG
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengikat diri dalam suatu Perjanjian Kerja atas
pekerjaan dengan syarat–syarat ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
Harga Pekerjaan

1. Jenis pekerjaan sesuai Spesifikasi yang telah disepakati. ( Terlampir )


2. Jumlah pekerjaan yang dikerjakan sebagai berikut.
Item Pekerjaan Satuan Jumlah TT SPH Harga/Ha Rp/Pkk/kg

PENYISIPAN Ha 1.06 2,014 123 60,000 5000/pkk


PANCANG TANAM Ha 1.06 2,014 123 148,000 1203/pkk
LANGSIR BIBIT TANAM MANUAL Ha 1.06 2,014 123 61,500 500/pkk
LANGSIR BIBIT TANAM MEKANIS Ha 1.06 2,014 123 61,500 500/pkk
MUAT BIBIT SISIP Ha 1.06 2,014 123 61,500 500/pkk
BONGKAR BIBIT SISIP Ha 1.06 2,014 123 61,500 500/pkk
PENGANGKUTAN PUPUK SISIP NPK 12.12.17.2Ha 1.06 2,014 123 4.756 15/kg
PENGANGKUTAN PUPUK SISIP NPK 12.12.17.2Ha 0.43 2,014 123 4.756 15/kg
TOTAL
3. Harga yang disepakati sudah termasuk semua biaya yang ditimbulkan oleh pihak kedua
terkait dengan pihak ketiga.
Pasal 2
Jangka Waktu Pekerjaan

1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 15 Juni 2023 s/d 25 Juni 2023 sejak kontrak
ditandatangani.
2. Jangka waktu pekerjaan tersebut tidak dapat diperpanjang oleh Pihak Kedua, kecuali terjadi
bencana alam sebagaimana tercantum dalam pasal 6.
3. Sebagai Pedoman pelaksanaan Pihak Kedua harus membuat time Schedule yang dilampirkan
pada Surat Perjanjian ini sehingga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari adanya
perjanjian.
Pasal 3
Pengawasan

1. Pihak Kedua harus menugaskan seorang pelaksana/pengawas yang sudah berpengalaman


dalam bidang pekerjaan yang sudah disepakati sesuai pasal 1 ayat 2.
2. Selama pekerjaan berjalan harus membuat camp karyawan sementara.
3. Pihak Kedua harus menyediakan buku harian yang memuat intruksi-intruksi dari Pihak
Pertama.
4. Setiap saat mulai pekerjaan harus memberitahukan kepada Pihak Pertama untuk disetujui dan
diperiksa.
Pasal 4
Cara Pembayaran

1. Untuk pembayaran hasil pekerja akan dilakukan sesuai progress pekerjaan di lapangan.
2. Untuk pembayaran hanya dilakukan 1 (satu) kali dalam sebulan sesuai dengan jadwal tutup
buku perusahaan setiap akhir bulan.
Pasal 5
Pajak & Perincian FEE

1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA wajib melaksanakan kewajiban perpajakan masing
– masing yang timbul sehubungan dengan adanya Perjanjian ini, sesuai peraturan perpajakan
yang berlaku.
2. PIHAK KEDUA wajib untuk memberikan identitas Pajak yang lengkap sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA, antara lain :
a. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) terakhir.
b. Fotocopy KTP (Kartu Tanda Penduduk) apabila PIHAK KEDUA adalah orang pribadi bukan
merupakan BUT (Badan Usaha Tetap)
3. Pajak Penghasilan yang dipotong adalah atas total Fee atas nama PIHAK KEDUA sendiri
(upah sendiri+Fee, tidak termasuk upah karyawan PIHAK KEDUA).
4. Pajak Penghasilan atas karyawan PIHAK KEDUA merupakan tanggung jawab dari PIHAK
KEDUA sendiri.
5. PIHAK KEDUA wajib membuat perincian Fee dan Upah karyawan PIHAK KEDUA atas
pekerjaan, apabila total perincian Fee dan upah karyawan PIHAK KEDUA tidak sama dengan
Harga Kontrak, maka selisih menjadi tambahan Fee untuk nama PIHAK KEDUA.
6. PIHAK KEDUA wajib memberikan perincian Fee dan Upah karyawan tersebut pada saat
permintaan permbayaran Pekerjaan.
7. PIHAK KEDUA wajib memberikan perincian upah karyawan yang sudah ditandatangani oleh
semua karyawan PIHAK KEDUA paling lambat 30 hari setelah PIHAK PERTAMA
melakukan pembayaran atas Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA. Apabila melebihi jangka
waktu 30 hari tersebut, maka PIHAK PERTAMA berhak menagih kekurangan PPh yang
dihitung ulang dari total nilai Pekerjaan.
Pasal 6
Force Majeur

Force Majeur adalah terjadinya bencana alam seperti banjir dan lain-lainnya yang nyata-nyata
menghambat kelancaran pekerjaan maka Pihak Kedua harus membuat laporan tertulis sebagai
berikut :
1. Laporan tertulis disampaikan kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 7 x 24 jam setelah
terjadinya force majeur dengan disertakan bukti-bukti yang sah dan dapat dipertanggung
jawabkan.
2. Jika dalam jangka waktu tersebut diatas Pihak Kedua tidak memberitahukan kepada Pihak
Pertama maka dianggap tidak pernah terjadi Force Majeur.
Pasal 7
Pemutusan Hubungan Kerja

Pihak Pertama akan memutuskan Surat Perjanjian ini dan melimpahkannya kepada kontraktor
lainnya apabila Pihak Kedua tidak dapat mematuhi persyaratan-persyaratan kerja yang telah
ditentukan Pihak Pertama antara lain sebagai berikut :
1. Pihak Kedua dalam melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.
2. Keterlambatan kerja yang disebabkan kelalaian dari Pihak Kedua.
3. Semua biaya pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor pengganti adalah merupakan
tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya.
4. Pembayaran setelah pemutusan hubungan kerja baru bisa dilaksanakan setelah pekerjaan
dilaksanakan oleh kontraktor pengganti.
5. Pihak Kedua dalam kurun waktu 7 hari dari penanda tanganan SPK tidak segera memulai
pekerjaan.
Pasal 8
Keterkaitan Pihak Lain

1. Semua tunggakan pembelian material atau upah pekerja selama melaksanakan pekerjaan
diatas adalah merupakan tanggung jawab Pihak Kedua, Pihak Pertama terlepas sama sekali
dalam hal diatas.
2. Apabila terjadi huru-hara sabotase yang sifatnya merusak bangunan atau asset perusahaan
lainnya yang ditimbulkan oleh pekerja yang didatangkan Pihak Kedua harus mengganti
kerugian-kerugian yang diakibatkan kerusakan tersebut.
3. Semua biaya yang ditimbulkan pada proses pekerjaan dari mulai sampai selesai menjadi
tanggung jawab sepenuhnya oleh pihak kedua .

Pasal 9
Istilah dan Undang-undang

1. Sewaktu persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana 1 ( satu ) atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap 1 ( satu ) orang lain atau lebih ( Pasal 1313 BW).
2. Perikatan ini tunduk pada Kitab Undang-undang Hukum Perdata ( Burgerlijk Wetbock) dan
atau tidak lagi undang-undang lain yang mengikat.

Pasal 10
Penyelesaian Perselisihan

1. Apabila timbul perselisihan antara kedua belah pihak dalam melaksanakan pekerjaan yang
dimaksud, maka kedua belah pihak akan menyelesaikan secara musyawarah.
2. Apabila dengan jalan musyawarah tidak ada kesepakatan maka kedua belah pihak akan
melanjutkan penyelesaiannya melalui Pengadilan Negeri yang bertempat di Palangkaraya.

Pasal 11
Jamsostek

1. Pihak Kedua tidak dibenarkan memberikan sesuatu baik berupa barang mau pun uang kepada
Pihak Pertama atau Pihak yang mewakili yang sifatnya untuk memperlancar proses
pembayaran Pihak Kedua.
2. Apabila Pihak Kedua dengan sengaja terbukti melanggar pasal 10 ayat 1 diatas, maka Pihak
Pertama akan memutuskan kontrak kerja secara sepihak dan proses pembayaranakan
berdasarkan pasal 7 ayat 4 dan ayat 5.
3. Pihak Kedua bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang didatangkannya.
4. Jaminan Sosial Tenaga Kerja untuk tenaga yang dipekerjakan Pihak Kedua dalam
pelaksanaan proyek adalah dipikul dan dibayar sepenuhnya oleh Pihak Kedua, sehingga Pihak
Pertama tidak dibebankan kewajiban apapun tentang resiko dan tuntutan-tuntutan di
kemudian hari.
5. Pihak Kedua harus menyediakan tempat tinggal sementara yang memenuhi standar kesehatan
dan menjamin ketertiban pekerjaannya, tidak mengganggu lingkungan keamanan perusahaan.
6. Bila Pihak Kedua dalam melaksanakan pekerjaannya ini menimbulkan kerugian bagi Pihak
Ketiga atau Pihak Lain (diluar areal yang telah disepakati) baik disadari maupun tidak , maka
segala kerugian tersebut menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.

Pasal 12
Lain-lain

Ketentuan-ketentuan lainnya yang tidak termasuk pada pasal-pasal diatas, maka kedua belah
pihak akan membuat Berita Acara susulan kesepakatan sebagai lampiran yang sah dari Surat
Perjanjian Kerja ini.
Kontrak ini telah dibuat dengan cara mufakat dan tanpa adanya tekanan dari Pihak manapun.
Pada saat penandatanganan kontrak ini kedua belah pihak dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani dan sudah dibacakan bersama dan atau jelas seluruh pasal-pasal yang dituangkan dalam
perjanjian

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

( H. Bambang Prajarto ) ( Rina )


Group Manager Kontraktor

SAKSI :

1. Nober ( KTU ) ( …………………….. )

2. Saud Nambela ( Ka. Kebun I ) ( …………………….. )

3. Sopla Dialoka ( Asisten Afdeling Mitra 1 ) ( …………………….. )

4. Amir Muklis ( Asisten LC & Tanam ) ( …………………….. )


SURAT PERNYATAAN KERJA

Yang bertanda tangan di bawah ini pemegang SPK N0 : 002

Nama : Rina
Tempat tanggal lahir : Tangkiling, 10 -04-2001
Jenis kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Cerai Mati
Agama : Kristen
Alamat :Jl.Rta.Milono Km 8.5,Kel/Desa.Kereng Bengkirai,Kec Sabangau,Kab
Palangkaraya Prov Kal-Teng.

Dengan ini menyatakan bahwa saya siap bekerja sebagai kepala borongan di PT. WCJU,
dan saya menyatakan siap mengikuti peraturan yang berlaku di PT. WCJU.

Dengan adanya pekerjaan borongan di Afdeling Mitra II PT. WCJU maka saya sebagai
kepala pemborong telah membawa tenaga kerja dan saya siap bertanggung jawab penuh dengan
resiko-resiko apabila ada kejadian-kejadian disaat bekerja (KECELAKAAN KERJA
DISENGAJA MAUPUN TIDAK DISENGAJA).

Adapun nama-nama tenaga kerja borongan yang saya bawa sebagai berikut :

TENAGA BORONGAN
No L/P
NAMA
1
2
3
4
5
6
7
8

WCJU Estate,15 Juni2023

Rina
Yang membuat pernyataan

LAMPIRAN SPESIFIKASI PEKERJAAN


002/WCJU / KBN.I / AFD MITRA 01 /SPK-RWT/06/2023

Anda mungkin juga menyukai