Anda di halaman 1dari 3

MENGENAL BAWANG DAUN (Family Alliaceae)

Deskripsi
Jenis bawang daun yang baik diusahakan adalah sebagai ikut:luar negeri jenis ini dikenal sebagai
leek. Jenis ini tidak berumbi dan daunnya lebih lebar dari jenis bawang merah atau putih.
Pelepahnya panjang dan liat, bagian dalam daun pipih, Kucai (Allium schoercoprasum) Kucai
adalah jenis bawang daun yang cukup terkenal sebagai bahan sayuran. Daunnya kecil-kecil,
panjang, pipih, dan berwama hijau tua. Daun berlubang kecil. Berbeda dengan bawang prei yang
tak berumbi, kucai berumbi meskipun kecil-kecil sekali. Bawang semprong atau bawang bakung
(Allium fistulos,sum) Daunnya berbentuk bulat panjang. Berlubang seperti pipa. Kadangkadang
berumbi juga, tetapi kecil. Varietas bawang semprong yang banyak ditemukan di pasar antara
lain sinyonya rarahan yang dapat menghasilkan bawang daun 10,8 ton/ha di dataran rendah dan
silih besar yang rata-rata produksinya di dataran rendah 11,0 ton/ha.

Manfaat
Aroma dan rasanya yang khas membuat sayuran ini banyak digunakan sebagai campuran
masakan.

Syarat Tumbuh
Bawang daun bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Dataran rendah yang terlalu dekat
pantai bukanlah lokasi yang tepat karena pertumbuhan bawang daun menginginkan ketinggian
sekitar 250-1.500 m dpl. Di daerah dataran rendah produksi anakan bawang daun juga tak
seberapa banyak. Curah hujan yang tepat sekitar 1.500-2.000 mm/tahun. Daerah tersebut
sebaiknya juga memiliki suhu udara harian 18-25°C. Tanah dengan pH netral (6,5-7,5) cocok
untuk budi daya bawang daun. Bila tanah bersifat asam lakukan pengapuran pada saat
pengolahan tanah. Jenis tanah yang cocok ialah andosol (bekas lahan gunung berapi) dan tanah
lempung yang mengandung pasir.

BUDIDAYA
Benih / bibit Bawang daun bisa diperbanyak lewat biji maupun tunas anakan. Umumnya petani
Indonesia menggunakan setek tunas. Caranya dengan memisahkan anakan dari induknya.
Pilihlah induk yang sehat dan bagus pertumbuhannya. Tetapi untuk jenis bawang daun impor
bibit yang digunakan adalah dari biji yang dibeli di toko pertanian. Umumnya jenis bawang daun
introduksi ini tergolong hibrida yang memang tak baik diperbanyak dengan tunas anakan atau
dari biji hasil penanaman sendiri. Kelemahan bibit asal biji ialah panen bisa lebih lama l bulan
daripada dengan bibit asal tunas anakan. Kebutuhan setek untuk 1 ha areal penanaman bawang
daun ialah 200.000 setek. Benih asal biji kebutuhannya sebanyak 1,5-2 kg/ha. Bibit asal setek
anakan bisa langsung ditanam ke lahan. Akan tetapi, terlebih dahulu kurangi perakaran dan
potong sebagian daun untuk mengurangi penguapan. Apabila menggunakan biji, lakukan
persemaian untuk mendapatkan bibit. Caranya, cangkul tanah persemaian sampai gembur.
Tambahkan pupuk kandang sepertiga bagian lapisan olah. Kemudian taburkan benih secara
merata, tak perlu dalam cukup 0,5-1 cm dari permukaan tanah. Tutupi dengan lapisan tanah tipis-
tipis. Seminggu kemudian bibit tumbuh. Biarkan hmgga memiliki 2 atau 3 helai daun, baru
dipindah ke lahan, Penanaman Bawang daun memerlukan daerah perakaran yang gembur. Jadi,
sebaiknya tanah dicangkul dahulu sedalam 30-10 cm. Tambahkan pupuk kandang. Buat
bedengan selebar 1,5-2 m. Panjangnya sesuai kondisi lahan. Antar bedengan dibuat parit sedalam
25-30 cm dengan lebar sekitar 30 cm. Gunakan jarak tanam 20 x 25 cm atau 20 x 30 cm. Bibit
asal biji yang sudah disiapkan maupun tunas anakan bisa ditanam dengan cara dipendam. Buat
lubang kecil, masukkan bibit ke dalamnya dalam posisi tegak lurus. Tutupi dengan tanah. Tekan
sedikit tanah di sekeliling batang agar sedikit padat. Selesai ditanam basahi tanah dengan
penyiraman. Saat musim hujan cocok melakukan penanaman bawang daun karena sayur ini
toleran terhadap curah hujan tinggi. Awal musim penghujan atau awal musim kemarau juga tak
jadi masalah. Yang penting di musim kemarau ada air untuk menyiram,

PEMELIHARAAN DAN WAKTU PANEN BAWANG DAUN


Gulma yang tumbuh di areal pertanaman harus disiangi. Sambil melakukan penyiangan lakukan
pendangiran. Tanah digemburkan karena mungkin terjadi pemadatan akibat penyiraman air dan
proses pengeringan oleh sinar matahari. Bila terlihat tanah kekurangan air maka perlu dilakukan
penyiraman. Lakukan penyiraman hingga tanah di sekitar pertanaman cukup basah dan merata.
Selain langkah pemeliharaan di atas kita perlu pula menimbun bagian bawah batang. Naikkan
tanah di sekitar batang agar pangkalnya tertutup. Penimbunan memberikan wama putih pada
batang bagian bawah sehingga memberikan penampilan yang menarik dan kualitas yang prima.
Pemupukan: Dosis pupuk kandang yang ditambahkan saat melakukan pengolahan tanah ialah
10-15 ton/ha. Selain itu, tambahkan pupuk yang mengandung unsur nitrogen tinggi, seperti Urea,
dengan dosis 200 kg/ha. Urea diberikan pertama kali saat tanaman berumur 21 hari sebanyak
setengah dosis. Sisanya yang 100 kg diberikan lagi saat tanaman berumur 42 hari. Pupuk
diberikan di dalam,larikan 5 cm di kiri dan kanan batang.

Hama dan Penyakit


Hama yang sering diternukan di areal penanaman bawang daun antara lain ulat tanah (Agrotis
ipsilon). Hama ini bisa membuat tanaman rebah. Pangkal batang yang diserang akan
memperlihatkan bekas gigitannya. Bisa juga batang sampai terpotong hingga putus.
Pengendalian secara kimia dengan menggunakan insektisida Dursban 20 EC dengan dosis 2-3
ml/i air. Daun-daun yang berlubang sering disebabkan oleh ulat penggerek daun (Spodoptera
eaygua). Saat tanaman masih kecil imagonya meletakkan telur di daun, dan ulatnya yang
menetas memakan daun terutama dari bagian pinggir dan bawah. Pengendaliannya dengan
menyemprotkan insektisida Azodrin 2-3 cc/1 air atau Diazinon 60 EC dengan dosis 1-2 cc/1 air.
Adapun penyakit yang merusak tanaman bawang daun ialah busuk batang lunak. Penyebabnya
ialah cendawan Erwinia carotovora. Cirinya batang yang terserang busuk, basah, dan
mengeluarkan bau tak enak. Penyakit yang berbahaya ini belum ditemukan cara pengendaliannya
yang tuntas. Pergiliran tanaman diharapkan dapat memutus daur hidup penyakit. Begitu pula
pemeliharaan lahan sayuran agar tidak kotor atau terlalu lembap.

Anda mungkin juga menyukai