TANAMAN PEPAYA
Disampaikan pada Bimtek Online BPTP Kalimantan Tengah
“Budidaya Pepaya Specifik lokasi”
Affandi
A. Biosteres arisanus
B. Opius sp
C. Biosteres longicaudatus
C
Thrips (Thrips hawaiiensis Morgan)
A B C
Penampakan Thrips tabaci (insert) yang cenderung di daun bagian bawah daun (A),
serangan parah berupa keriting (B) dan gejala serangan pada buah (C)
PENGENDALIAN
• Sanitasi lingkungan untuk mengurangi gulma
yang berperan sebagai inang alternatif, terutama
gulma yang mempunyai bunga warna kuning.
• Pemberian mulsa bertujuan agar pupa tidak
masuk ke dalam tanah sehingga memutus siklus
hidup hama thrips
• Pemakaian insektisida
• Pemanfaatan predator kelompok thrips seperti
Leptothrips mali (Franklinothrips orizabenzis,
Scolothrips sexmaculatus, Aeolothrips fasciatus
dan A. kuwanaii)
• Pemanfaatan parasitoid larva seperti Ceranisus
menes, Thripobius semiluters.
A B
D F
E
Leptothrips mali (A) , Franklinothrips orizabenzis (B), Scolothrips sexmaculatus (C),
Aeolothrips fasciatus (D) dan A. kuwanaii (E), Ceranisus menes (F)
• Tungau (Tetranychus kanzawai Kishida)
A B C
A B
C D
Gejala serangan kutu sisik pada batang dan buah pepaya (A, B), dan
stadia dewasa Ao. Arientalis (C, D).
Dewasa, crawler, telur Ao. orientalis
Pengendalian
• Penggunaan predator Coccinelidae: Chilocorus
circumdatus (Gyllenhal) dan C. nigrita
• Penggunaan parasitoid Comperiella
lemniscata, Aphytis melinus, dan Encarsia
citrina
• Penyemprotan dengan mineral oil, insektisida
Curacron, Decis dan Mipcinta
A B C
D E F
Predator hama Ao. Orientalis, kumbang Chilocorus circumdatus dewasa (A) dan larva
(B), C. nigrita (C) dan parasitoid Comperiella lemniscata (D), Aphytis melinus (E), dan
Encarsia citrina (F)
Kutu Aphids
(Aphis gossypii Glover, Myzuz persicae Sulzer,
Aphis craccivora Koch)
Pengendalian
• Penyemprotan cairan mimba memberikan hasil yang
efektif dan efisien
• Pengendalian dengan insektisida memberikan hasil yang
efektif tetapi hanya dalam kurun untuk waktu yang
singkat karena hama ini mudah sekali menjadi resisten
(Decis dan Curacron).
• Umpan perangkap semut sebagai pembawa aphid
• Penggunaan entomopathogenik jamur Verticillium lecanii
menunjukkan hasil yang efektif dan efisien.
• Pemanfaatan parasitoid Aphidius matricariae, dan
Diaretus chenopodiaphidis Ashmead
• Penggunaan predator Aphidoletes aphidimyza, Aphidius
gifuensis, Ephedrus cerasicola, Aphidius colemani dan
Aphelinus abdominalis
A
B C D
E F G
Verticillium lecanii (A), Aphidius matricariae (B), Aphidoletes aphidimyza (C), Aphidius
gifuensis (D), Ephedrus cerasicola (E), Aphidius colemani (F) dan Aphelinus
abdominalis (H)
PENYAKIT
SEMUA MIKROORGANISME PERUSAK
SECARA EKONOMI
Busuk Akar dan Pangkal Batang
Penyebab : Jamur Phytophthora palmivora (Butl.)
Butl. , Pythium spp.
Gejala
▪ Mula-mula daun bawah layu, menguning dan
menggantung di sekitar batang sebelum rontok.
▪ Selanjutnya daun-daun yang agak muda juga
menunjukkan gejala yang sama, sehingga tanaman
hanya mempunyai sedikit daun-daun kecil di
puncaknya, akhirnya tanaman mati.
▪ Jika digali akar lateral membusuk, mengeluarkan
masa berwarna coklat tua, lunak, dan seringkali
berbau tidak enak. Serangan yang parah dapat
merusak akar tunggang sampai pangkal batang.
▪ Jamur ini juga menyerang tanaman dalam
pembibitan yang dikenal dengan penyakit
semai damping off yang terjadi ketika
kelembaban dan suhu udara tinggi.
▪ Serangan pada buah dimulai dari dekat tangkai
yang ditandai dengan adanya miselium
berwarna putih seperti beludru
A B C
D E F
D E
C D
D E F G
C D
E F
Pengendalian
• Mengeradikasi tanaman sakit pada awal serangan
• Mengendalikan vektor kutu aphid untuk
mengurangi penyebaran penyakit
• Tidak menggunakan bagian tanaman (tunas atau
biji) sebagai bahan tanam
• Mengeliminasi inang alternatif terutama kelompok
Cucurbitaceae dan kacang-kacangan di sekitar
kebun
• Penyemprotan dengan menggunakan pestida jika
terdapat aphid berasosiasi di kebun pepaya
• Pemanfaatan musuh alami, cendawan
entomopatogenik, predator, parasitoid
A B C
D E