Anda di halaman 1dari 16

LATIHAN BPP TANJUNG MORAWA

DAGANG TEKNOLOGI

ORGANISME PENGGANGU TANAM (OPT) UTAMA


TANAMAN PEPAYA CALINA

MUHAMMAD IRFAN LUBIS, SP


PPL WKPP NAGA TIMBUL
Tanjung Morawa, 09 Agustus 2023
Pendahuluan
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika
tropika. Tanaman ini menyebar ke berbagai negara tropika dan sub-tropika
hangat seperti Karibia dan Asia Tenggara pada abad ke-16 selama masa
ekspansi Spanyol.
Tanaman pepaya dapat tumbuh optimal di elevasi 200‒500 mdpl dengan
kisaran suhu antara 25‒30 °C. Pertumbuhan pepaya menjadi lambat dan rasa
buahnya menjadi kurang manis jika ditanam pada elevasi di atas 500 mdpl,
sehingga tidak disarankan melakukan budi daya pepaya di dataran tinggi.
Pepaya tumbuh dengan baik pada tanah yang kaya akan bahan-bahan organik,
dengan pH tanah berkisar antara 5.0‒6.5 dan diupayakan agar tanah dalam
keadaan tidak kering maupun terendam. Drainase buruk mengakibatkan
pembusukan pada akar
Organisme Penggangu Tanaman
• Organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah hewan atau tumbuhan
baik berukuran mikro ataupun makro yang mengganggu, menghambat,
bahkan mematikan tanaman yang dibudidayakan. Berdasarkan jenis
seranganya OPT dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu hama, vektor
penyakit, dan gulma.
1. Thrips (Penyakit Keriting)

• Hama ini merusak daun sehingga daun menjadi berbintik-bintik halus berwarna
keperakan. Bila serangan menghebat, bintik-bintik tersebut menjadi kering dan
akhirnya daun mati.
Pengendalian:

a. Sanitasi lingkungan dan pemotongan


bagian tanaman yang terserang thrips
b. Penggunaan perangkap likat kuning
c. Pemanfaatan predator kumbang
Coccinellidae (penanaman refugia)
d. Penanaman tanaman pagar
e. Pengendalian dengan insektisida
2. Kutu Daun Myzuz persicae (Penyakit Virus Mosaik)
• Gejala serangan tampak pada daun, batang dan buah. Sejak awal daun tampak tumbuh kasar dan
sisi daun bagian bawah bergaris-garis tipis tidak teratur (mozaik) berwarna hijau gelap dengan
batas-batas jelas di sepanjang tulang daun. Lambat laun pertumbuhan daun terhambat, ukuran
daun mengecil dan menumpuk di bagian atas.
• Serangan yang cukup berat dapat mengakibatkan daun gugur. Serangan pada buah menyebabkan
timbulnya lingkaran-lingkaran berwarna hijau gelap. Pada buah yang masak, berwarna hijau gelap
tersebut tidak kelihatan
Lanjutan….
Pengendalian :
a. Sanitasi lingkungan, membongkar serta memusnahkan tanaman
yang terserang
b. Pemanfaatan predator kumbang coccinellidae dan serangga lacewing
(penanaman refugia)
c. Penggunaan perangkap likat kuning
d. Pemilihan bibit yang sehat dan unggul
e. Penanaman tanaman pagar
f. Pengendalian dengan insektisida
3. Jamur Colletotrichum sp (Penyakit Antraknosa)
• Serangan pada buah muda ditandai dengan munculnya bercak kecil kebasah-basahan, yang
mengeluarkan getah yang berbentuk bintik. Serangan pada buah muda berkembang sangat lambat
dan berkembang cepat saat buah menjelang masak. Pada buah yang menjelang matang muncul
bercak-bercak kecil bulat kebasah-basahan berwarna coklat kemerahan.
• Bila buah bertambah masak, bulatan-bulatan tadi semakin besar dan busuk cekung ke arah dalam
buah. Kerusakan pada buah matang lebih banyak terjadi pada buah yang luka pada saat sebelum
panen dan setelah panen

Pengendalian:

a. Sanitasi lingkungan
b. Gunakan benih yang tahan antraks
c. Sistem drainase yang baik
d. Jarak tanam tidak terlalu rapat
e. Pengendalian dengan Fungisida BA
mangcozeb
4. Jamur Cercospora pepayae (Penyakit Bintik Hitam)
• Daun yang terserang menjadi berbercak-bercak putih kelabu, diameter 1,6-6,3 mm, berbentuk
agak bulat sampai tidak beraturan. Jika serangannya hebat, daun menjadi berwarna kuning lalu
mati mengering.
• Serangan pada buah diawali oleh bintik kecil lalu membesar, diameter 0,8-3 mm dan berwarna
hitam. Serangan penyakit ini menyebabkan kerusakan daun yang mengakibatkan penurunan
produksi.

Pengendalian:

a. Sanitasi lingkungan
b. Sistem drainase yang baik
c. Jarak tanam tidak terlalu rapat
d. Pengendalian dengan Fungisida
5. Papaya Ringspot Virus ( Myzuz persicae Sulz., Aphis gossypii
Glov., A. medicaginis Koch.)

• Gejala awal serangan virus ini mengakibatkan warna kekuningan dan tranparansi
tulang-tulang daun muda. Pada daun terdapat bercak kuning dan kadang-kadang
daun seperti terpelintir dengan bentuk yang tidak teratur. Terdapat garis-garis
hijau gelap dan bercak seperti cincin pada tangkai daun dan batang.

Pengendalian:

a. Mengeradikasi tanaman sakit pada awal


serangan,
b. Pemanfaatan predator
c. Menekan perkembangan vektor kutu
untuk mengurangi penyebaran penyakit,
d. Aplikasi Insektisida
6. Kutu Putih
• Hama kutu putih ini apabila menyerang daun, akan menunjukkan gejala kerdil dan memberi
pengaruh terhadap proses pertumbuhan tanaman itu sendiri. Apabila menyerang pada bahagian
batang akan menunjukkan gejala kehitam-hitaman pada batang yang terkena, serangan berat akan
mengakibatkan buah gugur dan batang membusuk serta dalam waktu tidak begitu lama batang
akan mati.

Pengendalian:

a. Sanitasi lingkungan
b. Penanaman tanaman pagar
c. Pengendalian dengan insektisida
OPT Lain….
• Busuk Akar Phytophthora
• Penyakit Tepung Oidium caricae
• Busuk Buah Rhizopus
• Busuk bakteri Erwinia papayae
• Tungau
• Lalat Buah
Sumber:
1. Plantix
2. Cybex Pertanian
3. Ejournal IPB

TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai