Gejala:
1. Daun gladiol yang terserang akan menguning dan memilin
2. Pada tingkat serangan lebih lanjut, Pertumbuhan tanaman berkurang menjadi kerdil dan patah
3. Akarnya mati dan menjadi coklat tua atau membusuk, berguguran saat umbi dicabut
4. Bagian yang terinfeksi mungkin memiliki area berwarna coklat tua, melingkar, dan
membusuk di bagian samping atau atas
5. busuk basal berwarna coklat tua yang dangkal; atau hanya sedikit perubahan warna pada
jaringan konduksi di atas lempeng basal.
Penyebab:
Jamur Fusarium oxysporum f. sp. gladiol
jamur tular tanah yang bertahan di tanah dan puing-puing tanaman selama bertahun-tahun
sebagai klamidospora.
populasi paling tinggi di atas 8 inci tanah .
Spora menginfeksi akar dan melintasi lempeng basal.
Jamur pada infeksi ini dapat terus masuk dan menyebar di dalam jaringan pembuluh darah.
Jamur menyebar secara luas melalui tanah yang terkontaminasi dan cacing yang terinfeksi
sedangkan penyebaran lokal dapat melalui aliran air dan percikan air hujan.
Pengendalian:
1. Kontrol budaya
- Pilih stok tanam yang bersih dan buang semua umbi yang sakit. Umbi yang ditanam dari umbi di
tanah yang bersih biasanya le
bih sehat daripada umbi yang ditanam dari umbi.
- disarankan bahwa menjaga pH tanah antara 6,6 dan 7,0 dan memanfaatkan bentuk nitrogen nitrat
dapat membantu
- gunakan rotasi tanaman 4 tahun
Gejala:
1. Gejala awal berupa bercak kuning pada permukaan daun bagian atas hingga diameter 4 mm
2. Terdapat bintil-bintil Pustula putih pada daun yang menonjol kemudian berkembang di
permukaan bawah daun
3. Pada daun bagian bawah yang berisi teliospora atau terjadi lekukan-lekukan mendalam
berwarna pucat pada permukaan daun bagian atas
Penyebab:
Spora melayang di udara, atau dibawa oleh manusia atau air, dari tanaman atau bunga yang
terinfeksi ke tanaman atau bunga baru.
Teliospora dan basidiospora adalah spora-spora dari jamur Puccinia horiana. Basidiospora adalah
spora yang dibentuk oleh teliospora. Pada saat teliospora jamur berkecambah, maka basidiospora
akan keluar dan menempel pada permukaan daun dengan bantuan angin kemudian basidiospora
tersebut melakukan penetrasi dan menginfeksi daun tanaman
Gejala:
1. Awalnya terdapat bercak/spot terang berwarna olive tidak teratur, bercak nampak pada
permukaan bawah daun muda, dan tangkai kuncup bunga.
2. sesudah itu bercak menjadi hijau olive abu-abu dengan permukaan seperti beludru dan
bercak nampak hitam metalik dan sedikit menonjol
3. Buah yang terinfeksi berkembang kudis yang sirkular, seperti beludru hijau olive pada
awalnya tetapi akhirnya menjadi lebih gelap, berkudis, dan kadang-kadang retak
4. Buah yang terinfeksi ketika menjelang masak hanya terbentuk bercak kecil, meskipun
demikian, dapat berkembang ke bercak kudis yang gelap selama penyimpanan
Penyebab:
Miselium dalam jaringan hidup terletak hanya di antara kutikula dan sel epidermis.
Konidiofor pendek, tegak, cokelat terdiri atas 1 atau 2 sel, konidium berbentuk khas
spilocaea-type conidia.
Pada daun yang mati, miselium tumbuh melalui jaringan daun menghasilkan ascogonium
dan anteridium dan pseudotesium. Akhirnya berwarna cokelat gelap sampai hitam dengan
ujung ramping dan membuka.
Perkembangan penyakit
Survival patogen pada daun mati dan tanah sebagai pseudotesium yang immature.
Askospora berkecambah dan menginfeksi ketika basah dan suhu berkisar 6 - 26°C.
Setelah menginfeksi daun, daun gugur, miselium tersebar dalam interior daun dan
membentuk pseudotesium
Miselium segera menghasilkan sejumlah konidium, yang dihembuskan ke luar, kutikula
pecah dalam 8 - 15 hari setelah inokulasi, membentuk bercak berwarna hijau olive dan
bercak kudis berbeludru
Pengendalian
Beberapa varietas apel tahan terhadap kudis, namun beberapa yang terkenal ada satu yang
moderat – sangat rentan
Tidak ada praktek pengendalian hayati yang dapat dikembangkan untuk pengendalian kudis
apel
Kudis Apel dapat dikendalikan dengan penyemprotan fungisida tembaga
Pembersihan sampah daun apel atau perlakuan dengan urea mengurangi risiko kudis 65%
Fire blight (nampak blight pada musim semi, bunga dan daun menjadi hitam)
Dampak Ekonomik – menyebabkan kematian bunga, buah, ranting dan cabang-cabang besar, dan
akhirnya menyebabkan kematian tanaman
Pengendalian
APPLE ANTHRACNOSE
Gejala:
Jamur menghasilkan spora asexual (konidium) dalam kanker, dan konidium ini tercuci dan terpercik
ke cabang lain dari daun selama hujan atau irrigasi. • Infeksi terjadi dan cepat bila cuaca dingin dan
berkabut.
Penyebab
Colletotrichum gloeosporioides
Bercak berkembang, tonjolan kecil atau seperti padatan terbentuk di tengah yang berisi spora.
Meskipun perbesaran spot lambat, jamur penyebab busuk dapat merusak jaringan dan
menyebabkan kebusukan yang cepat.
Pengendalian Cara bercocok tanam • Pangkas dan hilangkan kanker selama winter. Kanker baru
yang berkembang pada ranting segera dihilangkan.
Tanaman jeruk
Gejala:
Gejala luar
1. Pada tanaman muda gejala yang tampak yaitu adanya kuncup yang berkembang lambat,
pertumbuhan ke atas dengan daun-daun kecil dan belang-belang kuning
2. Gejala-gejala ini mirip dengan gejala defisien Zn
3. Daun pada cabang-cabang yang terinfeksi menjorok ke atas seperti sikat
Gejala dalam
1. Pada floem tulang daun tanaman sakit terdapat sel-sel berdinding tebal yang merupakan
jalur-jalur mulai dari dekat sklerenkim sampai dekat xilem. Dinding tebal tersebut adalah
beberapa lapis dinding sel yang berdesak-desakan
2. Berbagai jaringan dalam daun terjadi pengumpulan secara berlebihan butir- butir halus zat
pati
Penyebab:
bakteri Candidatus Liberibacter asiaticus atau Liberobacter asiaticum yang hidup dan hanya
berkembang pada jaringan floem, akibatnya sel- sel floem mengalami degenerasi sehingga
menghambat tanaman menyerap nutrisi
penularan
Patogen dapat ditularkan oleh serangga vektor dari satu tanaman ke tanaman lain setelah melalui 1)
periode makan akuisisi yaitu waktu yang diperlukan vektor untuk makan pada tanaman sakit sampai
mendapatkan patogen, 2) periode makan inokulasi yaitu waktu yang diperlukan vektor untuk makan
pada tanaman sehat sampai dapat menularkan patogen dan 3) periode retensi yaitu selang waktu
vektor masih dapat menularkan patogen
Pengendalian
Gejala
penyakit darah yaitu menguning, layu, dan nekrosis daun, lalu diikuti dengan kematian
tanaman secara keseluruhan.
ooze bakteri keluar dari potongan permukaan batang yang terinfeksi.
Penyakit darah juga menyebabkan menguningnya tepi daun dari daun tertua pertama,
kemudian runtuh dan menjadi nekrotik
Penyebab
Layu bakteri pada pisang (penyakit Blood, Moko and Bugtok) disebabkan oleh Ralstonia
solanacearum complex (R. solanacearum, R. syzygii, dan the Blood Disease Bacterium).
Gejala
• Yellow mottling pada daun, dan jika serangan berat maka terjadi distorsi dan melepuh.
• Bercak cincin berwarna hijau gelap dalam tangkai daun dan batang
• Bercak cincin konsentris dan berbentuk C, hijau agak gelap dibandingkan dengan warna
buah berlatar belakang hijau
Penyebab
• Mempunyai 2 strain
– Type P menginfeksi pepaya dan cucurbits seperti labu, pumpkin, ketimun, dan
semangka
Pengelolaan
• Karantina
• Membatasi penyebaran
• Taiwan
• Proteksi silang
Gejala
Layu Fusarium adalah tipe penyakit pembuluh yang menyebabkan gangguan translokasi air,
gejala sistemik pada daun, dan runtuhnya tanaman. Gejala internal dicirikan dengan warna
coklat kemerahan pada jaringan pembuluh.
Gejala eksternal dicirikan dengan menguningnya tepi daun dari daun-daun yang lebih tua,
dan runtuhnya daun pada tangkai dan membelah batang
Penyebab
Spora Foc dalam tanah berkecambah dan tumbuh mendekati akar tanaman pisang dalam
responnya terhadap senyawa kimia yang keluar dari akar.
Infeksi terjadi pada akar sekunder dan diteruskan ke akar primer melalui xylem vessels
sebelum masuk rhizome
Pengelolaan
Penyebab
Phytophthora palmivora: mempunyai batas jelas dan umumnya berukuran lebih kecil.
Gejala pertama berupa noda coklat sampai hitam di permukaan buah cepat menyebar di
semua arah dan akhirnya menutupi ke seluruh permukaan buah Pada waktu 3-7 hari setelah
infeksi, becak akan membesar dan berbentuk elips.
Apabila kondisi kelembapan sesuai, pada becak nampak miselium keputihan di permukaan
becak
Gejala
1. Satu daun tunggal pada tunas kedua atau ketiga dari ujung cabang menjadi berwarna
kuning, dengan pulau-pulau kecil berwarna hijau yang tersebar di seluruh helaian daun
berwarna kuning tersebut.
2. Kulit kayu pada daerah cabang tempat daun yang gugur menjadi kasar. Tunas tegak dari
daun yang gugur terbentuk dan kemudian mati dengan cepat.
3. Pada tahap kemudian, gejala mati ujung nampak pada percabangan terinfeksi.
Penyebab
tumbuh khususnya dalam pembuluh xylem dari batang dan dedaunan tanaman sakit
sebelum perkb. gejala.
Sporofornya berkembang dari hifa yang tumbuh di pembuluh Basidiospora menyebar pada
bibit umur 3 bulan dan menyebabkan gejala setelah 3 bulan. Penetrasi jamur kemungkinan
terjadi melalui daun
Gejala
Adanya bentukan jaringan tidak teratur berwarna hitam dari untaian miselium jamur seperti rambut,
yang menjerat dedaunan pada cabang tanaman kakao terinfeksi Tanaman kakao terinfeksi berat
nampak kering dan mati
Gejala
Noda kecil, warna hijau pucat, kuning pucat, atau kemerah mudaan, dan tembus cahaya
pada daun teh.
Noda membesar, diameter 3-12,5 mm
Di permukaan atas daun: noda tenggelam, di bawah daun: cembung seperti cacar,
permukaannya lembut dan bercahaya.
Permukaan cekung: menjadi kelabu dan akhirnya putih karena spora.
Daun terinfeksi: sering berkerut, menggulung tak-teratur
Penyebab
Gejala
Penyebab
Gejala
Penyebab
GEJALA
Gejala
Gejala
Jamur Fusarium moniliforme Penyakit penting pada tebu adalah pokahbung, blendok dan mosaik
Gejala
Penyakit ini disebabkan oleh sejenis jamur dan terutama timbul di musim hujan, di tempat
yang mempunyai iklim yang basah.
Penyakit disebut pokahbung karena dapat menyebabkan malformasi yang khas pada tunas
ujung tanaman tebu (pokah = malformasi, perubahan bentuk; bung = tunas)
Gejala penyakit ini adalah pada daun muda yang baru membuka terlihat memutih (chlorosis)
Penyebab
Makrokonidium bengkok seperti sabit dengan 3-7 sekat, berukuran 25-60 x 2,5-4 µm.
Mikrokonidium umumnya bersel 1, membentuk kumparan atau oval, dan berukuran 14-18 x
4,5-6 µm.
Pada biakan murni , jamur yang masih muda mempunyai miselium tidak berwarna (hialin),
sedang yang sudah tua berwarna kecokelatan.
Pengendalian ❖Tanaman yang telah terserang disemprot dengan bubur Bordo 1% seminggu sekali.
Usaha ini dapat mengurangi penyakit, namun biayanya mahal
Gejala
penyakit pertama kali ditandai klorosis pada daun-daun muda yang belum membuka
kemudian disusul dengan pembusukan daun-daun tersebut dengan tesktur busuk basah
yang merambat mengarah pada jaringan meristem titik tumbuh.
Gejala yang bersifat tidak mematikan (non-lethal) dengan perbaikan drainase dan
pemupukan berimbang tanaman dapat sembuh kembali.
Busuk umbut merupakan gejala penyakit yang disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora yang
warnanya menjadi pucat yang mengakibatkan patah atau rebah.
Penyebab
akibatnya daun pohon kelapa menjadi tidak mengkilap, berwarna kuning suram dan
akhirnya berwarna cokelat. Daunnya rontok, sehingga pohon hanya mempunyai beberapa
daun yang paling bawah.
Umbut yang membusuk mengeluarkan bau yang tidak sedap. Jika ujung batang dibelah,
umbut yang membusuk berair, tampak sebagai massa berwarna kelabu, pembusukan terjadi
3-9 bulan setelah infeksi
GEJALA
Pohon sakit mempunyai janur lebih banyak dari biasanya. Daun warna hijau pucat, daun tua layu,
patah pada pelepahnya, dan menggantung di sekitar batang. Pangkal batang membusuk, busuk
kering di bagian dalam batang, warna coklat muda dengan jalur tidak teratur warna lebih gelap. Di
bagian tepinya warna kuning dan berbau minyak sawit
Penyebab
Patogen Penyakit busuk pangkal batang, G. boninense. Badan buah berlapisan kutis (lapisan atas)
tebal 0,1 mm, pori berdiameter 150-400 μm dengan jaringan antara 30-60 μm. Basidiospora bentuk
bulat panjang, keemasan, bagian atas agak rata, berduri, kadang bervakuola jelas
Penyakit BPKC (bakteri pembuluh kayu cengkeh): Dulu: Penyakit Mati bujang
GEJALA
ada 2 tipe:
1. Mati cepat (mati layu) -Daun gugur mendadak, dari atas ke bawah, selama beberapa minggu atau
bulan -Ranting di dekat pucuk mati, kadang cabang atau seluruh tanaman muda layu mendadak dan
daun kering tetap melekat. Cabang bagian bawah dapat bertahan, Daun tua kekuningan dan cepat
gugur
2. Mati lambat - Gejala tjd scr bertahap - Seluruh daun menguning, lalu gugur bagian demi bagian
dan dapat pulih tetapi jumlah daun sedikit - Daun dewasa menua sebelum waktunya - Mati ranting
atau cabang terjadi di seluruh pohon, tanaman akan mati setelah 3-6 tahun setelah gejala awal. -
Batang dan akar sakit tidak mengeluarkan lendir bakteri
Penyebab
Bakteri Pseudomonas syzygii Bakteri berkembang dalam pembuluh kayu Bakteri berbentuk batang,
ujung membulat, dinding sel tebal 25- 50 nm, struktur khas seperti bakteri Gram negatif, selaput luar
berlipat, tidak berflagelum
PENGELOLAAN
oksitetrasiklin
lainnya.
sekunder
-Pengendalian hayati
-Pengendalian terpadu