Anda di halaman 1dari 7

Organisme Pengganggu Tanaman (OTP)

pada Tanaman Cabai

Nama Ilmiah : Thrips sp.

Nama Umum : Thrips.

Gejala Serangan :
Trips menyerang bagian daun muda dan bunga. Serangan paling parah terjadi musim kemarau walaupun tidak menutup
kemungkinan serangan pada musim hujan.

Daun yang terserang Thrips secara umum berubah melengkung keatas.

Daun berkerut dan berwarna kilau keperakan pada permukaan atas. Dalam beberapa waktu kemudian, noda tersebut akan
berubah menjadi cokelat.

Thrips berperan sebagai vector beberapa virus yang menyerang tamanan cabai, salah satunya virus keriting cabai.

Pada kondisi optimum, thrips betina dapat bertelur 200-250 butir yang diletakkan pada daun muda, tangkai kuncup dan
buah. Telur menetas menjadi nimfa 6-8 hari setelah diletakkan.

Nimfa thrips terdiri dari 2 instar, aktifitas makannya meningkat tajam menyebabkan kerusakan pada tanaman.

Imago thrips mempunyai 2 pasang sayap dan antena. Thrips jantan berukuran lebih pendek daripada thrips betina.

Nama Ilmiah : Myzus persicae

Nama Umum : Kutu daun persik

Gejala Serangan :

Kutu hidup berkelompok di bawah permukaan daun yang muda, makan dengan cara menghisap cairan dalam jaringan
tanaman. Tanaman yang terserang tumbuh kerdil, daun keriput, terpuntir, warnanya kekuningan, layu dan mati.

Eksudat (cairan) yang dikeluarkan dari aktivitas makan kutu mengandung madu yang memicu tumbuhnya cendawan
embun jelaga pada daun.
Adanya embun jelaga pada daun mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis.

Kutu berperan sebagai vektor penyebaran virus pada tanaman cabai seperti thrips. Beberapa virus yang disebarkan seperti
CMV (Cucumber Mosaic Virus), PVY (Połato Virus Y), dan Chilli Veinal Mottle Virus (CVMV).

Kutu daun memiliki tingkat reproduksi yang sangat tinggi karena selain dapat memperbanyak diri dengan perkawinan
biasa juga mampu bertelur tanpa pembuahan.

Nimfa dan imago kutu bentuk dan warnanya hampir sama, kepala dan dada berwarna coklat sampai hitam, perut bemarna
hijau kekuningan. Siklus hidupnya 7— 10 hari, berkembang biak secara partenogenesis, dan se-ekor kutu dapat
menghasilkan keturunan 50 ekor.

Nama ilmiah : Bactrocera dorsalis

Nama umum : Lalat buah

Gejala serangan :

Pada buah terdapat bintik-bintik hitam bekas tusukan ovipositor dari lalat betina yang meletakkan telurnya.

Buah menjadi keropos karena bagian dalam buah dimakan oleh larva dari lalat ini, sehingga buah menjadi gugur muda.
Lubang pada buah memungkinkan bakteri pembusuk masuk sehingga buah menjadi busuk basah.

Lalat buah mempunyai empat stadium metamorphosis yaitu telur — larva — pupa — imago. Telur menetas menjadi larva 2
hari setelah diletakkan.

Larva hidup 6-9 hari di dalam buah dan memakan buah sehingga buah menjadi busuk. Apabila larva sudah dewasa akan
berpindah ke tanah untuk membentuk pupa.
Pupa berada di bawah permukaan tanah. Pupa berwarna kecoklatan, berbentuk oval dengan panjang ± 5 mm. lama
stadium pupa 5-10 hari kemudian menjadi imago (lalat).

Imago berwarna merah kecoklatan, abdomen umumnya terdapat 2 pita melintang, dan satu pita membujur berwarna
hitam. Siklus perkebangan telur hingga imago di daaerah tropis kurang lebih 25 hari.

Nama ilmiah : Colletotrichum capsici Sydow

Nama umum : Patek, Antraknosa, Busuk matang

Gejala serangan :

Gejala awal berupa bercak-bercak cokelat kehitaman, mengendap dan berair. Bercak terus meluas menjadi busuk lunak
dengan pusat konsentris.

Pada tengah-tengah bercak terdapat kumpulan titik-titik hitam yang terdiri dari kelompok spora jamur.

Serangan yang berat dapat menyebabkan buah menjadi kering dan mengerut (keriput), berwarna seperti jerami (cokelat).

Ledakan penyakit ini paling cepat pada musim penghujan dan jamur mempertahankan diri dalam sisa-sisa tanaman sakit.

Penyebaran penyakit tidak hanya melalui sentuhan antar tanaman melainkan juga bisa karena percikan air, angin maupun
vector.
Nama ilmiah : Phytophthora capsici

Nama umum : Busuk buah cabai

Gejala serangan :

Infeksi pertama pada titik tumbuh, bunga, dan pucuk kemudian menyebar ke bagian bawah tanaman.

Pucuk daun berubah warna dari hijau muda menjadi warna cokelat, lalu hitam kemudian membusuk. Busuk ini merambat
menuju ke bagian bawah tanaman dan menyerang kuncup bunga yang lain, sehingga seluruh bagian tanaman terkulai.

Pada batang yang terserang menjadi busuk kering dan kulitnya mudah terkelupas, akhirnya tanaman mati.

Pada buah cabai yang terserang terdapat bercak-bercak kecil kebasahan, berwarna hijau gelap dan meluas dengan cepat
menyelimuti seluruh buah. Pada tingkat lanjut buah menjadi cokelat dan keriput.

capsici dapat terbawa oleh biji, dan juga dapat mempertahankan diri cukup lama dalam tanah.
Nama ilmiah : Penyakit Mozaik

Penyebab : Satu atau gabungan beberapa virus seperti CMV, CVMV, PVM atau PMV.

Gejala serangan :

Pertumbuhan tanaman terhambat dan kebanyakan relatif lebih kecil dari tanaman normal.

Daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda. Ukuran daun relatif lebih kecil dari daun tanaman sehat dan sepanjang
tulang daun terdapat jaringan yang menguning atau hijau gelap atau tulang daun menonjol dan berkelok-kelok dengan
piringan daun bergelombang.

Daging daun kadang-kadang tidak tumbuh sempuma, sehingga yang tumbuh hanya tulangnya saja.
Nama ilmiah : Ralstonia solanacearum

Penyebab : Layu Bakteri

Gejala serangan :

Gejala serangan : Pada tanaman muda, gejala nampak pada daun-daun bagian atas tanaman, sedangkan pada tanaman
tua gejala layu awal terjadi pada daun-daun yang terletak pada bagian bawah tanaman.

Setelah beberapa hari , gejala kelayuan diikuti oleh łayu yang tiba-tiba dan layu permanen dari seluruh daun tanaman, tetapi
daun tetap hijau atau sedikit menguning. Jaringan pembuluh dari batang bagian bawah dan akar menjadi kecoklatan.

Bakteri ini biasanya ditularkan melalui tanah, benih, bibit, sisa tanaman, pengairan, nematode atau alat-alat pertanian.
Selain itu bakteri ini mampu bertahan selama bertahun-tahun di dalam tanah dalam keadaan tidak aktif.

Anda mungkin juga menyukai