(crown gall pada batang mawar) (crown gall pada akar tanaman blue berry)
2. Layu Bakteri
Kelayuan pada tanaman terutama pada bagian daun, tunas atau tanaman secara
keseluruhan, dapat disebabkan karena hilangnya turgor pada bagian-bagian
tersebut. Hilangnya turgor tersebut dapat disebabkan karena adanya gangguan di dalam
berkas pembuluh/pengangkutan atau adanya kerusakan pada susunan akar, yang
menyebabkan tidak seimbangnya penguapan dengan pengangkutan air. Penyakit layu
(wilt disease) pada tanaman dapat disebabkan oleh faktor biotik yaitu bakteri sehingga
disebut layu bakteri (Pseudomonas solanacearum) atau oleh jamur/cendawan yang
disebut penyakit layu Fusarium (Fusarium oxysporum). Selain karena penyakit biotik,
kelayuan pada tanaman juga dapat disebabkan karena faktor abiotik (kekurangan air)
(Semangun. 1990).
a. Layu karena bakteri (Pseudomonas solanacearum)
Pseudomonas solanacearum merupakan salah satu bakteri penyebab layu bakteri
atau penyakit lender pada tanaman. Karakteristik bakteri ini adalah:
1. Selnya berbentuk batang dan bergerak dengan satu flagel.
2. Bakteri ini dapat bertahan di dalam tanah dan dapat cepat berkembang biak pada
keadaan tanah yang lembab.
3. Bakteri ini dapat menginfeksi akar-akar tanaman melalui luka-luka karena
pemindahan bibit, ketika pembumbunan, luka karena gigitan serangga, luka karena
tusukan nematoda, dan ternyata bakteri ini juga dapat menginfeksi tanaman melalui
luka-luka pada daun.
4. Tanaman yang diserang antara lain: kentang, tomat, pisang, cabai, terung dan lebih
dari 140 jenis tanaman terutama yang termasuk dalam keluarga Solanaceae.
5. Patogen ini menyerang jaringan pengangkutan air sehingga mengganggu transportasi
air tanaman inang, akibatnya kelihatan tanaman menjadi layu, menguning dan kerdil,
dan biasanya dalam beberapa hari tanaman akan mati.
6. Toksin dan enzim yang dihasilkan oleh bakteri ini dapat melarutkan dinding sel akar
dan dapat menyebabkan perubahan warna pada jaringan pengangkutan yang dapat
dilihat jika batang dipotong (melintang) atau dibelah. Gejala penyakit layu bakteri
pada tomat dan tembakau ditandai dengan perubahan warna pada bagian berkas
pembuluhnya biasanya menjadi berwarna coklat dan perubahan warna ini dapat
meluas sampai ke tulang daun bahkan sampai ke empulur. dan akar tanaman yang
sakit berwarna coklat.
7. Umumnya pertama kali gejala terlihat pada tanaman yang berumur kurang lebih 6
minggu. Gejala yang terlihat adalah daun-daun layu, biasanya dimulai dari daun-
daun muda (ujung). Terkadang kelayuan tidak terjadi dengan tiba-tiba, bahkan
terjadi kelayuan sepihak, pada bagian yang layu daging daun diantara tulang-tulang
daun atau di tepi daun menguning, kemudian mengering dan akhirnya seluruh daun
layu dan tanaman menjadi mati.
8. Bila batang tanaman yang sakit dipotong dan potongan tersebut dimasukkan ke
dalam gelas/wadah berisi air, yang jernih, kemudian dibiarkan beberapa lama, akan
keluar eksudat (cairan berwarna putih kotor) yang berisi jutaan bakteri.
Gambar: layu bakteri pada tanaman kentang oleh bakteri Pseudomonas solanacearum
Sumber: http://www.agroatlas.ru/en/content/diseases/Solani/
3. Gejala Penyakit Hawar Bakteri (Bacterial Blight)
Pada daun terdapat bercak kecil, bersegi, tembus cahaya dan tampak kebasah-
basahan, berwarna kekuningan atau coklat muda. Bercak membesar, bagian bawahnya
mengering, berwarna coklat tua atau coklat kehitaman, dikelilingi oleh halo klorotik dan
kebasah-basahan. Beberapa bercak besar bersatu menjadi bagian nekrotik yang luas,
sehingga daun menjadi robek-robek. Gejala dapat terjadi pada batang, tangkai daun dan
polong. Biji polong yang sakit dapat keriput, atau berubah warnanya, namun adakalanya
tidak bergejala sama sekali (Machmud. 1989).
Penyakit hawar bakteri (bacterial blight) tersebar luas di Indonesia dapat
dikatakan bahwa penyakit ini terdapat di semua negara penanam kedelai. Penyakit ini
disebabkan bakteri Pseudomonas syringae pv, yang bertahan dalam biji dan pada sisa-
sisa tanaman sakit. Biji dapat terinfeksi selama panen dan penyimpanan. Jika biji yang
berpenyakit ditanam, keping bijinya akan terinfeksi dan mungkin ini merupakan sumber
penyakit yang terpenting. Selain itu, penyakit hawar ini juga disebabkan oleh
Xanthomonas campestris dan Xanthomonas axonopodis pv. Malvacearum (Machmud.
1989).
Gambar: Busuk Lunak pada Tanaman Kubis oleh Bakteri Erwinia Carotovora
Sumber : http://www.corbisimages.com/stock-photo/rights-managed/42-
Secara umum kapang (fungi) sebagian besar merupakan kelompok patogen pada
tanaman. Hal ini dapat dilihat dalam hal jumlah spesies kapang yang dapat menimbulkan
penyakit pada tanaman dan kerugian yang ditimbulkannya. Selain karena termasuk
kelompok patogen, jamur juga perlu dipahami lebih dalam mengenai kerusakan yang
ditimbulkan terhadap tumbuhan. Berikut beberapa kerusakan yang diakibatkan oleh kapang
parasit, antara lain:
28 Busuk Pangkal Ganoderma sp. Kelapa Sawit Daun berwarna hijau pucat,
Batang janur (daun muda) yang
terbentuk sedikit, daun tua
menjadi layu dan kemudian
patah, serta dari tempat yang
terinfeksi mengeluarkan
getah dan pembusukan
terutama pada bagian
pangkal batang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, R.Z. 2009. Cemaran Kapang pada Pakan dan Pengendaliannya. Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 28(1):15-22.
Filzahari, 2008. Pengantar Penyakit Ilmu Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Semangun, H, 1990. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Gajah Mada
Press. Yogyakarta.