Anda di halaman 1dari 17

A.

Pengertian Organisme Pengganggu Tanaman


Tumbuhan dikatakan sehat atau normal, apabila tumbuhan tersebut dapat melaksanakan
fungsi-fungsi fisiologisnya sesuai dengan potensial genetik terbaik yang dimilikinya.
Tumbuhan menjadi sakit apabila tumbuhan tersebut diserang oleh patogen atau dipengaruhi
oleh agensia abiotik. Penyakit tumbuhan akan muncul bila terjadi kontak dan terjadi
interaksi antara dua komponen yaitu tumbuhan dan patogen. Untuk mendukung
perkembangan penyakit maka harus adanya interaksi adanya tiga komponen yaitu patogen
yang virulen, tanaman yang rentan dan lingkungan yang mendukung. Interaksi ketiga
komponen tersebut umum disebut sebagai penyakit (disease triangle). Kondisi ketiga
komponen tersebut yang dapat menentukkan terserangnya tanaman oleh suatu penyakit.
Mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya penyakit pada tumbuhan seperti Jamur,
Bakteri, Virus dan Nematoda.
Menurut Gafur (2003), penyakit pada tanaman dapat menyebar secara cepat ketika
kondisi lingkungan mendukung dan tanaman pada kondisi rentan. Siklus hidup patogen
dimulai dari tumbuh sampai menghasilkan alat reproduksi. Siklus penyakit meliputi
perubahan-perubahan patogen di dalam tubuh tanaman dan rangkaian perubahan tanaman
inang serta keberadaan patogen di dalamnya dalam rentang waktu tertentu selama masa
pertumbuhan tanaman.
Jenis patogen sering menyerang tanaman diantaranya adalah dari golongan kapang.
Kapang ini akan bersifat parasit terhadap tanaman inangnya tersebut. Kapang dapat
menyerang hampir semua bagian tumbuhan, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga,
hingga buahnya. Bagian yang terserang tersebut akan rusak dengan menunjukkan beberapa
gejala seperti adanya bercak-bercak pada daun, buah yang membusuk, tanaman menjadi layu,
dan sebagainya. Sesuai yang telah sedikit diungkapkan di atas, gejala penyakit ini akan
menyebar dengan cepat menginfeksi tanaman yang lain jika kondisi mendukung bibit
penyakit ini untuk menyebar.
Sedangkan pada bakteri gejala yang diakibatkannya yaitu timbulnya gejala penyakit
disebabkan karena adanya interaksi antara tanaman inang dan pathogen. Penanaman gejala
penyakit dapat didasarkan kepada tanda penyakit, perubahan bentuk tanaman, pertumbuhan
tanaman dan sebagainya. Parasite yang menyebabkan penyakit pada tanaman pada umumnya
membentuk bagian vegetative di dalam jaringan tanaman sehingga tidak tampak dari luar.
Tetapi walaupun demikian ia membentuk bagian reproduktifnya pada permukaan tanaman
yang diserangnya atau hanya tampak pada permukaan tersebut. Selain itu sering terjadi
pembentukan propagul dalam bentuk istirahat pada permukaan tanaman. (Filzahari, 2008)

B. Gejala-gejala akibat serangan bakteri

a. Gall/fasciation (Crown gall): pertumbuhan abnormal karena peningkatan jumlah sel


secara cepat, biasanya pada pangkal batang, leher akar atau akar.
b. Layu bakteri: akibat serangan pada pembuluh kayu.
c. Pelendiran-bakteri atau kebasahan pada kayu: karena adanya tekanan (gas) lalu
keluar ke permukaan batang seperti pada tanaman elm.
d. Busuk lunak: akibat serangan pada pada zat perekat antara sel-sel jaringan
tanaman,sehingga zat tersebut mencair dan jaringan rusak serta berlendir.
e. Busuk keras/firm rot: kerusakan jaringan pada daun, batang, buah,umbi dan lain-lain.
f. Blight dan kanker: nekrosis yang bersifat khas pada daun, ranting, dahan, bunga dan
buah.
C. Penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri
1. Gejala Penyakit Crown Gall dan Bakteri Penyebab

Tumor Crown Gall adalah jaringan tanaman yang pertumbuhannya tidak


terdiferensiasi akibat adanya interaksi antara tanaman-tanaman yang rentan dengan
strain virulen Agrobacterium tumefaciens.Gejala penyakit ini dapat dilihat pada batang
dan akar.

(crown gall pada batang mawar) (crown gall pada akar tanaman blue berry)
2. Layu Bakteri
Kelayuan pada tanaman terutama pada bagian daun, tunas atau tanaman secara
keseluruhan, dapat disebabkan karena hilangnya turgor pada bagian-bagian
tersebut. Hilangnya turgor tersebut dapat disebabkan karena adanya gangguan di dalam
berkas pembuluh/pengangkutan atau adanya kerusakan pada susunan akar, yang
menyebabkan tidak seimbangnya penguapan dengan pengangkutan air. Penyakit layu
(wilt disease) pada tanaman dapat disebabkan oleh faktor biotik yaitu bakteri sehingga
disebut layu bakteri (Pseudomonas solanacearum) atau oleh jamur/cendawan yang
disebut penyakit layu Fusarium (Fusarium oxysporum). Selain karena penyakit biotik,
kelayuan pada tanaman juga dapat disebabkan karena faktor abiotik (kekurangan air)
(Semangun. 1990).
a. Layu karena bakteri (Pseudomonas solanacearum)
Pseudomonas solanacearum merupakan salah satu bakteri penyebab layu bakteri
atau penyakit lender pada tanaman. Karakteristik bakteri ini adalah:
1. Selnya berbentuk batang dan bergerak dengan satu flagel.
2. Bakteri ini dapat bertahan di dalam tanah dan dapat cepat berkembang biak pada
keadaan tanah yang lembab.
3. Bakteri ini dapat menginfeksi akar-akar tanaman melalui luka-luka karena
pemindahan bibit, ketika pembumbunan, luka karena gigitan serangga, luka karena
tusukan nematoda, dan ternyata bakteri ini juga dapat menginfeksi tanaman melalui
luka-luka pada daun.
4. Tanaman yang diserang antara lain: kentang, tomat, pisang, cabai, terung dan lebih
dari 140 jenis tanaman terutama yang termasuk dalam keluarga Solanaceae.
5. Patogen ini menyerang jaringan pengangkutan air sehingga mengganggu transportasi
air tanaman inang, akibatnya kelihatan tanaman menjadi layu, menguning dan kerdil,
dan biasanya dalam beberapa hari tanaman akan mati.
6. Toksin dan enzim yang dihasilkan oleh bakteri ini dapat melarutkan dinding sel akar
dan dapat menyebabkan perubahan warna pada jaringan pengangkutan yang dapat
dilihat jika batang dipotong (melintang) atau dibelah. Gejala penyakit layu bakteri
pada tomat dan tembakau ditandai dengan perubahan warna pada bagian berkas
pembuluhnya biasanya menjadi berwarna coklat dan perubahan warna ini dapat
meluas sampai ke tulang daun bahkan sampai ke empulur. dan akar tanaman yang
sakit berwarna coklat.
7. Umumnya pertama kali gejala terlihat pada tanaman yang berumur kurang lebih 6
minggu. Gejala yang terlihat adalah daun-daun layu, biasanya dimulai dari daun-
daun muda (ujung). Terkadang kelayuan tidak terjadi dengan tiba-tiba, bahkan
terjadi kelayuan sepihak, pada bagian yang layu daging daun diantara tulang-tulang
daun atau di tepi daun menguning, kemudian mengering dan akhirnya seluruh daun
layu dan tanaman menjadi mati.
8. Bila batang tanaman yang sakit dipotong dan potongan tersebut dimasukkan ke
dalam gelas/wadah berisi air, yang jernih, kemudian dibiarkan beberapa lama, akan
keluar eksudat (cairan berwarna putih kotor) yang berisi jutaan bakteri.

Gambar: layu bakteri pada tanaman kentang oleh bakteri Pseudomonas solanacearum
Sumber: http://www.agroatlas.ru/en/content/diseases/Solani/
3. Gejala Penyakit Hawar Bakteri (Bacterial Blight)

Pada daun terdapat bercak kecil, bersegi, tembus cahaya dan tampak kebasah-
basahan, berwarna kekuningan atau coklat muda. Bercak membesar, bagian bawahnya
mengering, berwarna coklat tua atau coklat kehitaman, dikelilingi oleh halo klorotik dan
kebasah-basahan. Beberapa bercak besar bersatu menjadi bagian nekrotik yang luas,
sehingga daun menjadi robek-robek. Gejala dapat terjadi pada batang, tangkai daun dan
polong. Biji polong yang sakit dapat keriput, atau berubah warnanya, namun adakalanya
tidak bergejala sama sekali (Machmud. 1989).
Penyakit hawar bakteri (bacterial blight) tersebar luas di Indonesia dapat
dikatakan bahwa penyakit ini terdapat di semua negara penanam kedelai. Penyakit ini
disebabkan bakteri Pseudomonas syringae pv, yang bertahan dalam biji dan pada sisa-
sisa tanaman sakit. Biji dapat terinfeksi selama panen dan penyimpanan. Jika biji yang
berpenyakit ditanam, keping bijinya akan terinfeksi dan mungkin ini merupakan sumber
penyakit yang terpenting. Selain itu, penyakit hawar ini juga disebabkan oleh
Xanthomonas campestris dan Xanthomonas axonopodis pv. Malvacearum (Machmud.
1989).

Gambar: Hawar pada daun tanaman catton oleh bakteri


Xanthomonas axonopodis pv. Malvacearum.
Sumber: http://www.arkansas-crops.com/2011/07/20/alert-bacterial-blight-of-cotton-
found-in-arkansas/
4. Gejala Penyakit Busuk Lunak
Gejala yang umum pada tanaman kubis-kubisan adalah busuk basah, berwarna
coklat atau kehitaman, pada daun, batang, dan umbi. Pada bagian yang terinfeksi mula-
mula terjadi bercak kebasahan. Bercak-bercak tersebut membesar dan mengendap
(melekuk), bentuknya tidak teratur, berwarna coklat tua kehitaman. Jika kelembaban
tinggi jaringan yang sakit tampak kebasahan, berwarna krem atau kecoklatan, dan
tampak agak berbutir-butir halus. Disekitar bagian yang sakit terjadi pembentukan
pigmen coklat tua atau hitam. Pada serangan lanjut daun yang terinfeksi melunak
berlendir dan mengeluarkan bau yang khas. Jaringan yang membusuk pada mulanya
tidak berbau, tetapi dengan adanya serangan bakteri sekunder jaringa tersebut menjadi
berbau khas yang mencolok hidung (Dwidjoseputro. 1964). Bau tersebut merupakan gas
yang dikeluarkan dari hasil fermentasi karbohidrat kubis.
Penyebab busuk lunak adalah Erwinia carotovora. Sel bakteri berbentuuk batang
dengan ukuran (1,5×2,0)x(0,6×0,9) micron, umunya membentuk rangkaian sel-sel
seperti rantai, tidak mempunyai kapsul, dan tidak berspora. Bakteri bergerak dengan
menggunakan flagela 2-3 peritrik. Bakteri ini bersifat gram negatif. Hidup bakteri ini
soliter atau berkelompok dalam pasangan atau rantai, termasuk jenis bakteri fakultatif
anaerob. E. carotovora memproduksi banyak enzim ekstraselluler seperti pektinase yang
mendegradasi pektin yang berfunsi untuk merekatkan dinding-dinding sel yang
berdampingan, sellulase yang mendegradasi sellulase, hemicellulases, arabanases,
cyanoses dan protease (Dwidjoseputro. 1964).

Gambar: Busuk Lunak pada Tanaman Kubis oleh Bakteri Erwinia Carotovora
Sumber : http://www.corbisimages.com/stock-photo/rights-managed/42-

Gambar: Busuk Buah Tomat Lunak oleh Bakteri Erwinia Carotovora


Sumber: http://erec.ifas.ufl.edu/tomato-scouting-guide/diseases/erwinia-soft-
D. Kapang/Jamur Patogenik Perusak Tanaman
Semua jenis kapang bersifat heterotrof. Kapang memperoleh makanan dengan menyerap
zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam
bentuk glikogen. Pertumbuhan kapang bergantung pada substrat yang menyediakan
karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat tersebut diperoleh dari
lingkungannya (Sumarsih, 2003).
Berbagai spesies kapang dapat menimbulkan penyakit pada tumbuhan. Spesies-spesies
kapang yang dapat menyebabkan penyakit tumbuhan disebut jamur patogenik. Jamur
patogenik menyebabkan penyakit tumbuhan melalui proses infeksi. Perubahan yang tampak
pada tumbuhan sebagai akibat dari terjadinya infeksi disebut gejala penyakit (disease
symptoms), sedangkan pertumbuhan patogen yang tampak pada permukaan jaringan sakit
disebut tanda penyakit (disease signs) (Ahmad, 2009).

E. Jenis-jenis Kerusakan Akibat Kapang Parasit Pada Tanaman

Secara umum kapang (fungi) sebagian besar merupakan kelompok patogen pada
tanaman. Hal ini dapat dilihat dalam hal jumlah spesies kapang yang dapat menimbulkan
penyakit pada tanaman dan kerugian yang ditimbulkannya. Selain karena termasuk
kelompok patogen, jamur juga perlu dipahami lebih dalam mengenai kerusakan yang
ditimbulkan terhadap tumbuhan. Berikut beberapa kerusakan yang diakibatkan oleh kapang
parasit, antara lain:

Tabel.2.2 Jenis-jenis Kerusakan Tanaman Akibat Kapang Parasit


NO KERUSAKAN PENYEBAB TANAMAN GEJALA
1 Blas Pyricularia oryzae Padi Membentuk bercak pada
daun padi, buku batang,
leher malai, cabang malai,
bulir padi, dan kolar daun.
Bentuk khas dan bercak blas
daun adalah belah ketupat
(Ou, 1985).
2 Bercak Coklat Helminthosporium Padi Bercak berwarna coklat tua,
oryzae berbentuk oval sampai
bulat, berukuran sebesar biji
wijen, pada permukaan
daun, pada pelepah atau
pada gabah. (Harahap &
Tjahjono, 1997)

3 Bulai Perenosclerospora Jagung Terlihat adanya warna putih


maydis sampai kekuningan pada
permukaan daun, diikuti
oleh garis-garis klorotik,
daun berbentuk kaku, tegak
dan menyempit, bentuk
tongkol tidak normal.

4 Bercak Coklat Cercosporidium Ubi Kayu Gejala penyakit terdapat


henningsii pada daun-daun di batang
bagian bawah (daun tua),
Gejala awal penyakit ini
berupa bercak kecil
berwarna putih hingga
coklat muda terlihat jelas
pada sisi atas daun.

5 Bercak Daun Cercosporidium Kacang Tanah Gejala bercak daun awal


personantum menurut CMI (1974) dan Sri
Hardaningsih et al. (1988)
adalah berupa bercak-bercak
berbentuk bulat kadang-
kadang tidak teratur dengan
diameter 1–10 mm,
berwarna coklat tua sampai
hitam pada permukaan
bawah daun dan coklat
kemerahan sampai hitam
pada permukaan atas, selalu
terdapat halo berwarna
kuning yang jelas
6 Karat Phakopsora pachyrhizi Kedelai Bintik-bintik kecil yang
kemudian berubah menjadi
bercak-bercak berwarna
coklat pada bagian bawah
daun, yaitu uredium
penghasil uredospora.
Serangan berat
menyebabkan daun gugur
dan polong hampa.
7 Busuk Daun Phytophthora infestan Kentang Gejala awal bercak pada
(Hawar Daun) bagian tepid an ujung daun,
bercak melebar dan
terbentuk daerah nekrotik
yang berwarna coklat.
Bercak dikelilingi oleh
massa sporangium yang
berwarna putih dengan
belakang hijau kelabu.
Serangan dapat menyebar ke
batang, tangkai dan umbi.
8 Akar Pekuk Plasmodiophora Kubis Pembesaran akar halus dan
(Akar Gada) brassica akar sekunder yang
membentuk seperti gada.
Bentuk gadanya melebar di
tengah dan menyempit di
ujung. Akar yang telah
terserang tidak dapat
menyerap nutrisi dan air
dari tanah sehingga tanaman
menjadi kerdil dan layu.

9 Tepung Erysiphe cichoracearum Labu Gejala yang ditimbulkan


oleh penyakit ini adalah
permukaan daun dan batang
muda terdapat lapisan putih
bertepung, yang terdiri atas
miselium, konidiofor dan
konidium cendawan
penyebab penyakit. Jika
penyakit berat, daun dan
batang muda dapat mati.
Jika semua daun pada
tanaman bersangkutan
terinfeksi, tanaman menjadi
lemah, pertumbuhan
terhambat, dan buahnya
dapat terbakar matahari,
atau masak sebelum
waktunya.
10 Layu Fusarium Fusarium oxysporum Tomat Gejala awal pada ini adalah
menjadi pucatnya tulang
tulang daun, terutama daun
daun atas, kemudian diikuti
dengan menggulungnya
daun yang lebih tua
(efinasti) karena
merunduknya tangkai daun,
dan akhirnya tanaman
menjadi layu secara
keseluruhan. Kadang
kadang kelayuan didahului
dengan menguningnya daun.
11 Sigatoka (Becak Mycospherella musicola Pisang Berupa bercak kecil
Daun berwarna kuning pucat.
Cercospora) Bercak atau garis-garis ini
makin lama makin
membesar dan memanjang
sehingga membentuk bercak
bulat telur dengan pusat
mengering berwarna abu-
abu.
12 Blendok Phytophthora sp. Jeruk Jika terserang diplodia
basah, batang, cabang atau
ranting tanaman jeruk yang
terinfeksi akan
mengeluarkan
blendok/gumosis berupa
cairan berwarna kuning
keemasan (Dwiastuti et.al.,
2004).
Jika tanaman jeruk terserang
diplodia kering, batang,
cabang atau ranting tanaman
yang terserang akan
mengering tanpa
mengeluarkan blendok, kulit
tanaman pecah-pecah, serta
pada celah kulit terlihat
adanya spora jamur
berwarna putih yang pada
akhirnya menjadi hitam
(Cahyani et.al., 2013).
13 Busuk Hati dan Phytophthora sp. Nenas Tanaman muda yang
Busuk Akar terserang busuk hati
mempunyai daun yang
nekrorotis dengan ujung
nekrosis. Daun daun muda
mudah dicabut dan
pangkanya busuk. Bagian
daun yang busuk
mempunyai batas berwarna
coklat. Selain busuk hati
jamur juga menyebabkan
pembusukan pada bagian
besar sistem perakaran.
14 Bercak Coklat Alternaria solani Tomat Tibul bercak coklat dan
berair pada permukaan daun
dan buah. Garis tengah
bercak mencapai 2 mm.
dapat juga menyebabkan
daun menggulung, kering,
dan rontok.

15 Becak Ungu Alternaria porri Bawang Terjadinya becak kecil,


melekuk, berwarna putih
sampai kelabu. Jika
membesar, becak tampak
bercincin, dan warnanya
agak keunguan. Bisa
menginfeksi sampai umbi
lapis yang mengalami
pembusukan mulai leher,
dan mudah dikenali dari
warnanya kuning sampai
merah kecoklatan.
16 Antraknosa Colletotrichum capsici Cabai Terdpat bercak melingkar,
cekung berwarna coklat,
bercak ini menyebabkan
pembusukan.

17 Antraknosa Colletotrichum Anggrek Pada daun timbul bercak


gloeoporiodes coklat berwarna kuning atau
hijau muda. Pada stadia
serangan lanjut dapat
terlihat lingkaran-lingkaran
coklat yang meluas, ditandai
dengan adanya lingkarang
berwarna kuning kecoklatan
pada bagian luar serangan.
18 Becak Hitam Diplocarpon rosae Mawar Bercak hitam terdapat pada
bagian daun. Bercak ini
lama kelamaan akan
membesar sehingga jaringan
didekatnya berbah warna
menjadi kuning.
19 Karat Daun Hemileia vastatrix Kopi Ecara khas penyakit ini
dikenal seperti luka
berwarna kuning yang
ditutupi bedak atau noda
yang tampak pada
permukaan bagian bawah
daun. Pada luka yang masih
muda tampak noda kuning
pucat dengan sporulasi yang
jelas.
20 Cacar Teh Exobasidium vexans Teh Gejala awal, cacar tampak
seperti bercak kecil hijau
pucat tembus cahaya pada
daun muda, kemudian
bercak melebar bercak
berubah warna menjadi
putih dan mengandung
spora. Gejala serangan
lanjut, pusat berwarna
coklat tua, mati dan daun
berlubang.
21 Busuk Pangkal Phytophthora capsica Lada Tanaman menjadi layu,
Batang (P. palmivora) kemudian batang berubah
menjadi coklat hitam, dan
daun akan gugur. Pangkal
batang kemudian akan
membusuk dan akan
menimbulkan lendir
22 Cacar Daun Phyllostica sp. Cengkeh Bagian yang terinfeksi
Cengkeh adalah daun, ranting muda,
dan bunga. Daun muda yang
berwarna merah apabila
terinfeksi akan meluluh,
melengkung ke atas, tetapi
terkadang ke bawah. Bagian
bercak yang melepuh
biasanya terdapat titik-titik
hitam. Gejala yang sama
juga ditunjukkan pada daun
yang terinfeksi sudah
berwarna hijau.
23 Busuk Buah dan Phytophthora palmivora Coklat Gejala serangan awal berupa
Kanker Batang bercak coklat pada
permukaan buah, umumnya
pada ujung atau pangkal
buah yang lembab dan
basah. Selanjutnya bercak
membesar hingga menutupi
semua bagian kulit buah.

24 Jamur Upas Corticium salmonicolor Coklat Adanya benang-benang


halus yang mirip dengan
benang laba-laba pada
bagian cabang yang
diserang, selanjutnya
patogen membentuk
kumpulan-kumpulan hypha
yang dilanjutkan dengan
pembentukan kerak yang
berwarna merah jambu
(salmon). Pada tahap
tersebut kulit dan kayu yang
ada di bawahnya telah
membusuk.
25 Embun Jelaga Capnidium Kopi, Coklat, Jeruk Pada permukaan daun
terdapat lapisan berwarna
hitam yang merupakan
koloni jamur root-down.
Daun-daun tersebut
biasanya terdapat banyak
semut hitam yang
berkumpul.
26 Busuk Batang Fusarium oxysporum Vanili Pada batang terjadi bercak-
bercak berwarna hitam yang
akan meluas dan melingkar
dengan cepat. Batang
terserang akan keriput,
berwarna coklat dan
akhirnya kering.
27 Akar/Batang Rigidoporus microporus Karet Akar menjadi busuk dan
Putih apabila perakaran dibuka
maka pada permukaan akar
terdapat semacam benang-
benang berwarna putih
kekuningan dan pipih
menyerupai akar rambut
yang menempel kuat dan
sulit dilepas.

28 Busuk Pangkal Ganoderma sp. Kelapa Sawit Daun berwarna hijau pucat,
Batang janur (daun muda) yang
terbentuk sedikit, daun tua
menjadi layu dan kemudian
patah, serta dari tempat yang
terinfeksi mengeluarkan
getah dan pembusukan
terutama pada bagian
pangkal batang.

29 Lanas Phytophthora Tembakau Daun masih hijau mendadak


nicotianae terkulai layu dan akhirnya
mati, pangkal batang dekat
permukaan tanah busuk
berwarna coklat dan apabila
dibelah empulur tanaman
bersekat-sekat.

Sumber: Ginting (2013)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, R.Z. 2009. Cemaran Kapang pada Pakan dan Pengendaliannya. Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 28(1):15-22.
Filzahari, 2008. Pengantar Penyakit Ilmu Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Semangun, H, 1990. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Gajah Mada
Press. Yogyakarta.

Dwidjoseputro, D, 1964. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbi Djambatan, Malang.


Machmud,M, 1989. Pengamatan Penyakit Pustui dan Hawar Bakteri Kedelai.
Kongres Nasional UMPFI. Cibubur. Jakarta.
Harahap, IS., Tjahjono B. 1997. Pengendalian Hama Penyakit Padi. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Ou, S.H. 1985. Rice Disease. 2nd ed. England: Commonwealth Mycological Institute
Kew, Surrey.
Sumarsih, S. 2003. Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta: Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Press.
Ginting, Cipta. 2013. Ilmu Penyakit Tumbuhan, Teori dan Aplikasi. Lampung:
Lembaga Penelitian Universitas Lampung.
http://classroom.sdmesa.edu/eschmid/Lecture16-Microbio.htm
http://www.psmicrographs.co.uk/erwinia-carotovora-bacteria
http://www.agroatlas.ru/en/content/diseases/Solani/
http://erec.ifas.ufl.edu/tomato-scouting-guide/diseases/erwinia-soft-
http://www.corbisimages.com/stock-photo/rights-managed/42-

Anda mungkin juga menyukai