Anda di halaman 1dari 4

Patogenesis merupakan keseluruhan proses perkembangan penyakit atau patogen,

pathogen adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan
lain dari patogen adalah mikroorganisme parasit. Umumnya istilah ini diberikan
untuk agen yang mengacaukan fisiologi normal hewan atau tumbuhan multiselular.
termasuk setiap tahap perkembangan, rantai kejadian yang menuju kepada terjadinya
patogen tersebut dan serangkaian perubahan struktur dan fungsi setiap komponen
yang terlibat di dalamnya, seperti sel, jaringan tubuh, organ, oleh stimulasi faktor-
faktor eksternal seperti faktor mikrobial, kimiawi dan fisis. Berikut adalah contoh
pathogen atau contoh dari gejala-gejala yang di timbulkan virus pada tanaman.

1. Daun Tanaman Mengalami Klorosis, Memutih Atau Menguning.

Klorosis adalah keadaan jaringan tumbuhan, khususnya pada daun, yang


mengalami kerusakan atau gagalnya pempentukan klorofil, sehingga tidak
berwarna hijau, melainkan kuning atau pucat hampir putih. Klorosis dapat disebabkan
dari buruknya drainase, kerusakan perakaran, alkali tanah yang tinggi, dan
kekurangan unsur hara pada tanaman. Kekurangan unsur hara dapat disebabkan
jumlah hara tersedia yang tidak mencukupi karena tingginya pH tanah seperti pada
tanah alkali atau dapat disebabkan tanaman tidak dapat menyerap unsur hara karena
kerusakan atau perkembangan akar yang tidak baik. Klorosis sering kali merupakan
petunjuk terjadinya kekurangan hara atau serangan penyakit yang dialami oleh
tumbuhan. Klorosis juga merupakan gejala umum dari infeksi virus, klorosis pada
tanaman yang terserang virus tampak berupa daun yang menguning secara seragam
dan secara umum dapat berpola mosaik, bercak, cicin, dan pola garis.
2. Daun Menjadi Belang Hijau Putih, Hijau Kuning Atau
Disebut Gejala Mosaik

Virus mosaik Abutilon ( AbMV ) adalah virus dari genus Begomovirus . Ini
menginfeksi spesies Abutilon , terutama maple berbunga, Abutilon striatum . Efek
belang-belang atau beraneka ragam pada daun adalah Abutilon striatum yang dicari.
Gejala: Daun menjadi berbintik-bintik dengan mosaik putih atau kuning; ini
menyerupai variasi. Bercak bercak bersudut dalam penampilan, dan dibatasi oleh
vena . Beberapa tanaman mengalami stunting, penurunan potensi fotosintesis yang
disebabkan oleh pengurangan klorofil, dan mereka dapat mengalami dehidrasi lebih
mudah . Penyakit ini tidak akan membunuh tanaman. Gejala-gejalanya bersifat
kosmetik. Tanaman akan tetap dapat berbunga dan bereproduksi jika terinfeksi.
3. Daun Menggulung Pada Tanaman

Proses menggulungnya daun yang seperti ini merupakan salah satu bentuk
mekanisme pertahanan diri yang dilakukan oleh tanaman untuk menghindari
kekeringan.

Penggulungan daun erat kaitannya dengan kondisi cekaman suhu pada lingkungan
yang diawali dengan layunya daun. Tanaman akan menggulungkan daunnya ke atas
untuk menghemat kebutuhan air. Ini terjadi karena akar tanaman tidak dapat
menyediakan air yang cukup untuk semua daun, batang dan buah. Ketika daun
merasakan defisit air, mereka akan merespon dengan menangkupkan daun ke atas
untuk mengurangi paparan sinar matahari.
4. Daun Mengkeriting, Menggulung.

Keriting pada daun cabai bisa disebabkan oleh serangan hama atau disebut
organisme pengganggu tanaman (OPT) yang bukanlah virus, jamur ataupun bakteri.
Ada beberapa jenis hama yang bisa menyebabkan keriting daun ini. Hama tersebut
tergolong dalam jenis kutu-kutuan, yakni thrips, tungau dan aphids. Gejala fisik yang
terlihat pada tanaman adalah adanya bercak-bercak putih atau keperak-perakan/
kekuning-kuningan terutama pada permukaan bawah daun.
Bercak-bercak awalnya tampak dekat dengan tulang daun kemudian menjalar
ke tulang daun hingga seluruh permukaan daun menguning. Serangan berat daun
menjadi berwarna coklat, mengeriting, menggulung sampai akhirnya menjadi kering.
Pada akhirnya pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan tidak dapat menghasilkan
bunga.

Anda mungkin juga menyukai