Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME

DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN


“GEJALA PENYAKIT PADA TANAMAN”

NAMA : Mahrani
NIM : 195040200111019
KELAS : A

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
GEJALA PENYAKIT PADA TANAMAN
Penyakit pada tanaman dapat dikenali dengan mata telanjang,yaitu dengan melihat gejala yang
timbul. Gejala (symptom), adalah ekspresi dari inang terhadap kondisi penyakit patologik
sehingga suatu penyakit tertentu dapat dibedakan dengan penyakit lain. Gejala selalu berubah
seiring dengan berkembangnya penyakit.

Penyakit tanaman merupakan adanya perubahan fungsi sel dan jaringan inang sebagai akibat dari
adanya gangguan yang terus menerus oleh agensi patogen atau faktor lingkungan dan
berkembangnya gejala.

Penyakit tumbuhan di alam yang belum ada campur tangan dari manusia merupakan hasil
interaksi dari tiga faktor, yaitu patogen, inang dan lingkungan. Konsep dari ketiga faktor ini
disebut segitiga penyakit. Sedangkan penyakit yang timbul setelah adanya campur tangan
manusia disebut segiempat penyakit yaitu hasil interaksi dari patogen, inang, lingkungan dan
manusia.

Tanaman yang terserang penyakit dapat menunjukkan gejala berupa perubahan warna, bentuk,
dan kelayuan. Kelompok dari gejala yang membentuk gambaran penyakit disebut sindrom. Dan
dari gambaran penyakit tersebut dapat didiagnosis penyebab dari penyakit itu sendiri.

Berdasarkan sifatnya, ada dua tipe gejala :

a). Gejala lokal, yaitu gejala yang dicirikan oleh perubahan struktur yang jelas dan terbatas.
Biasanya dalam bentuk bercak atau kanker. Gejalanya hanya terjadi pada bagian-bagian tertentu
dari tanaman misalnya daun, buah, akar.

b). Gejala sistemik, yaitu kondisi serangan penyakit yang lebih luas, bisanya tidak jelas batas
batasnya. Contohnya adalah serangan oleh virus mosaik, belang maupun layu. Gejalanya
terdapat di seluruh tubuh tanaman misalnya layu dan kerdil pada tanaman (Fahmi, 2012).

Berdasarkan bentuknya gejala penyakit tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu:

A). Gejala Morfologi: gejala yang dapat dilihat dengan mata telanjang dan dapat diketahui
melalui bau, rasa, raba dan dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap organ dari dari
tumbuhan.

B). Gejala Histologi: gejala yang hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan mikroskopis dari
jaringan yang sakit (Fahmi, 2012). Gejala histology dibedakan menjadi tiga gejala, yaitu :

a. Gejala Nekrosi, Yaitu keadaan yang menunjukkan adanya kematian jaringan akibat
aktifitas fisiologis dari pathogen. Gejala nekrosis terdiri dari:

Yellowing, yaitu menguning akibat rusaknya klorofil


Wilting, yaitu layu akibat gangguan pada penguapan dan proses osmosis, yaitu bercak
yang bentuknya bulat/tidak beraturan pada daun, batang mudah, atau buah.

Blight, yaitu bercak-bercak busuk pada bagian daun .

Scorch, yaitu terbakar (burn) pada daun bagian luar (pinggir), warnanya coklat seperti
kena suhu tinggi

Scald, yaitu memutihnya epidermis pada buah atau daun

Blast, yaitu kematian yang cepat di bagian pucuk atau pembungaan

Cancer, yaitu spot pada jaringan kulit dan jaringan korteks pada akar dan batang

Gummosis, yaitu mengeluarkan zat semacam perekat/lender

Resinosis, yaitu mengeluarkan zat semacam damar

b. Gejala Hipoplasia, Yaitu terhambatnya/terhentinya pertumbuhan. Gejala ini terdiri


dari:

Dwarf (stunting = kerdil), yaitu penghambatan pada seluruh organ tanaman sehingga
ukurannya menjadi lebih kecil dari normal

Albikasi, yaitu tak berhijau daun (klorosis)

Etiolasi, yaitu tanaman pucat, relative memanjang, daunnya kecil dan sempit karena
kurangnya sinar matahari

c. Gejala Hiperplasia, Terjadi karena pertumbuhan tanaman lebih cepat dari biasanya.
Gejala ini antara lain, adalah:

Witches broom (sapu), yaitu pertumbuhan tunas ketiak yang banyak hingga membentuk
seberkas ranting menyerupai sapu

Cecidia, gall atau tumor, yaitu pembengkakan stempat berupa bintil atau bisul yang
terdiri dari jaringan tanaman dengan atau tanpa pathogennya menggulung atau
mengeriting

Antholisis, yaitu berubahnya bunga menjadi daun kembali


d. Gejala Hipertropi, Yaitu pertumbuhan sel yang luar biasa. Gejala ini antara lain:

Gigantisme, yaitu pertumbuhan ukuran tanaman yang luar biasa

Hipercroma, yaitu pertumbuhan warna tanaman yang luar biasa

Metaplasia, yaitu pertumbuhan struktur tanaman yang luar biasa

Penyakit tumbuhan digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:

a). Penyakit abiotik adalah penyakit yang disebabkan oleh penyakit noninfeksi/penyakit yang
tidak dapat ditularkan dari tumbuhan satu ke tumbuhan yang lain. Patogen penyakit abiotik
meliputi: suhu tinggi, suhu rendah, kadar oksigen yang tak sesuai, kelembaban udara yang tak
sesuai, keracunan mineral, kekurangan mineral, senyawa kimia alamiah beracun, senyawa kimia
pestisida, polutan udara beracun, hujan es dan angin.

b). Penyakit biotik adalah penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh penyakit infeksius bukan
binatang dan dapat menular dari tumbuhan satu ke tumbuhan yang lain. Patogen penyakit biotik
meliputi: jamur, bakteri, virus, nematoda, tumbuhan tingkat tinggi parasitik, dan mikoplasma.
DAFTAR PUSTAKA

Djaelani, Abdul kadir, dan Yos. F. da lopes. 2019. Mengenal Gejala Penyakit dan Tanda pada
Tanaman. Kupang : Departemen of Dryland Agriculture Management .

Tim Penyusun Jurusan HPT. 2007. Buku Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan
Tanaman. FP UB. Malang.

Triharso. 2010. DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN. Yogyakarta : Gadjah Mada


University Press.

Anda mungkin juga menyukai