Anda di halaman 1dari 19

GEJALA PENYAKIT

TANAMAN
HARI SETIA BUDI
214210023
AGRIBISNIS 3C
Pengertian Gejala Penyakit Tanaman

Gejala adalah kelainan atau penyimpangan dari keadaan normal yang ditunjukkan oleh
tumbuhan atau tanaman. Suatu penyakit dapat menimbulkan gejala yang berbeda atau
dapat pula sama dari tanaman-tanaman yang berbeda. Apabila beberapa penyakit bersama-
sama menyerang satu tanaman, maka gejala yang ditunjukkan oleh tanaman akan sangat
sulit untuk dipisahkan atau ditentukan penyebab utama karena gejala yang timbul
merupakan suatu campuran.
Gejala Berdasarkan Sifat

● Gejala lokal (local symptoms)


gejala timbul hanya terbatas pada bagian-bagian tanaman tertentu saja misalnya
penyakit pada daun, akar atau buah.
● Gejala sistemik (systemic symptoms)
gejala yang timbul disebabkan oleh penyakit yang menyerang seluruh bagian
tanaman: misalnya yang disebabkan oleh virus, diseluruh bagian.
GEJALA BERDASARKAN PENGARUH

● a. Gejala primer (primary symptoms): gejala yang timbul langsung dibagian tanaman tempat
terinfeksi;
● b. Gejala sekunder (secondary symptoms); gejala yang timbul pada jaringan yang tidak diserang
yang timbul secara tidak langsung akibat adanya patogen (penyebab penyakit) di dalam tanaman.
GEJALA BERDASARKAN UKURAN

● a. Gejala mikroskopis (microscopic symtoms): gejala suatu penyakit hanya dapat dilihat bila
menggunakan alat pembesar (mikroskop);
● b. Gejala makroskopis (macroscopic symptoms): gejala suatu penyakit yang dapat dilihat dengan
mata telanjang.
GEJALA BERDASARKAN BENTUK

● Gejala Morfologi : gejala luar yang dapat dilihat & dapat diketahui melalui bau diketahui melalui
bau, rasa dan raba; dapat ditunjukkan oleh dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap
organ dari tumbuhan.
● Gejala Histologi : gejala yang hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan mikroskopis dari jaringan
yang sakit.
● Gejala histologi dapat dibedakan menjadi 3 tipe gejala:yaitu nekrosis, hipoplasia dan hiperplasia.
● Tanaman menjadi sakit disebabkan oleh patogen (penyebab
penyakit). Tanda suatu penyakit adalah bentuk vegetative atau
reproduktif patogen. Untuk dapat mengetahui tanda suatu
penyakit haruslah dipelajari dulu mengenai berbagai bentuk
vegetative atau reproduktif patogen. Tanda suatu patogen
kadang-kadang dapat dilihat dengan mata biasa tanpa alat
pembesaran (makroskopis) dan kadang-kadang harus dilihat
dengan alat pembesar (mikroskop). Penentu sebab-sebab
timbulnya suatu penyakit tanaman ditentukan dari hasil
pengamatan gejala dan tanda.
Secara morfologi dan antomi gejala penyakit tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi:
1. Hyperplasia adalah pertumbuhan luar biasa oleh perpanjangan atau pembesaran sel-sel, dinamakan
juga hipertropi. Gejala ini meliputi:
a. Curl (kriting) ialah gejala pembengkakan tunas atau penggulungan daun sebagai akibat pertumbuhan
tunas atau penggulungan daun sebagai akibat pertumbuhan setempat dari suatu bagaian anggota tubuh.
b. Scab (kudis) adalah bercak-bercak yang tersembut keatas dan kasar sebagai akibat pertumbuhan luar
biasa dari sel epidermis dan jaringan di bawahnya.

c. Intumesensi adalah gejala kekurangan zat makanan akibat penggembungan setempat sel epidermis.
d. Tumefeksi (tumefacion) adalah penumpukan bahan makanan yang berlebihan dibagian atas batang
atau akar sehingga menimbulkan pembengkakan; bentuk-bentuknya adalah: puru (galls), bintil (knots),
dan kutil (warts);
FAKTOR PENYAKIT TANAMAN
● FAKTOR BIOTIK
faktor biotik adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu makhluk hidup,
seperti serangga di mana serangga ada yang bersifat merugikan seperti hama, bakteri, penyakit, gulma,
annelida seperti cacing tanah
1. jamur/ cendawan
Memiliki bagian vegetatif berupa benang yang disebut hifa yang berkumpul menjadi satu
membentuk miselia.  Memiliki bagian generatif yang disebut spora, yang berperan
sebagai alat perkembangbiakan yang mudah menyebar lewat air maupun angin.
 
2. bakteri
Adalah mikroorganisme bersel satu dengan ukuran yang sangat kecil Berkembang biak dengan
cara membelah diri, dan memiliki ± 187 spesies yang berperan sebagai patogen tanaman.
3. Virus
Merupakan patogen obligat yang mempunyai partikel dengan ukuran sangat kecil, terdiri dari
komposisi kimia, protein dan nucleic acid.Contohnya: penyakit mosaik pada tembakau yang
disebabkan oleh Tobacco Mosaic Virus (TMV).
4. Mycoplasma Like Organism (MLO)
Mudah berubah bentuk, tidak berdinding sel, melainkan hanya memiliki membran sel.Contohnya:
penyakit kerdil kuning pada (yellow dwarf) pada padi; penyakit sapu (switches broom) pada kacang
tanah.
Faktor Abiotik
● merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan suatu
tumbuhan. Faktor abiotik lingkungan meliputi intensitas cahaya, suhu, kelembaban, kemasaman
tanah, susunan gas dalam tanah serta ketersediaan unsur hara dalam tanah.
● Penyebaran oleh Angin Penyebaran penyakit oleh angin bersifat tular udara (air-borne); seperti
spora jamur patogen pada daun, tangkai dan buah. Penyebaran oleh angin mencakup: (a)
mengangkat inokulum ke udara (take-off); (b) memindahkan inokulum dari satu tempat ke tempat
lain (flight); (c) menempatkan inokulum pada inangnya dari atmosfer (deposisi).
● Penyebaran oleh Air atau Hujan Penyebaran penyakit oleh air atau hujan bersifat tular air (water-
born). Adanya titik air atau hujan pada eksudat bakteri menyebabkan sel bakteri terpencar dan
tersebar ke berbagai tempat kontak atau penetrasi. Tersedianya air yang dibutuhkan spora jamur
untuk berkecambah atau bakteri untuk penetrasi mempercepat terjadinya infeksi pada tanaman.
● Penyebaran oleh Serangga Serangga akan mendepositokan atau meninggalkan inokulum yang
dibawanya ke bagian tanaman yang terluka (karena proses makan serangga).
● Penyebaran oleh Benih & Bakal Tanaman Lain Patogen atau inokulum (spora jamur atau sel
bakteri) sering terbawa di dalam benih atau bakal tanaman yang terinfeksi, sehingga dapat
menyebarkan penyakit ke daerah lain atau tanaman lain.
● Penyebaran oleh Manusia Manusia merupakan penyebar patogen penyakit tanaman jarak jauh,
melalui introduksi benih atau bakal tanaman yang terinfeksi patogen antar negara atau daerah.
Manusia juga menyebarkan patogen tanpa sadar di lapang/kebun pada saat memegang tanaman
yang sakit kemudian pindah memegang tanaman yang sehat.
CONTOH GEJALA TANAMAN YANG DISERANG
PENYAKIT
Tanaman yang terserang CVPD memperlihatkan gejala daunnya menguning atau klorosis, warna
tulang daunnya menjadi hijau tua, daunnya lebih tebal, kaku dan ukurannya menjadi lebih kecil
(Wijaya, 2003). Klorosis terjadi karena pembentukan klorofil berkurang, sehingga aktivitas
fotosintesis tanaman menurun. Tanaman yang terinfeksi CVPD juga menunjukkan gejala nekrosis dan
gugur daun. Proses terjadinya klorosis diawali dengan tertularnya jaringan tanaman oleh patogen
melalui stilet serangga vektor pada saat mengisap cairan tanaman. Selanjutnya patogen yang terdapat
dalam floem tersebar ke bagian-bagian tanaman bersama translokasi bahan organik. Kehadiran
patogen dalam jumlah yang relatif banyak dapat menimbulkan gejala klorosis bahkan terjadinya
nekrosis pada floem tulang daun.
Blast dapat menginfeksi tanaman padi pada semua stadia
pertumbuhan. Gejala khas pada daun yaitu bercak berbentuk
belah ketupat-lebar di tengah dan meruncing di kedua
ujungnya. Ukuran bercak kira-kira 1-1,5-0,3-0,5 cm
berkembang menjadi berwarna abu-abu pada bagian tengahnya.
Bila infeksi terjadi pada ruas batang dan leher malai (neck
black) akan merubah leher malai yang terinfeksi menjadi
kehitam-hitaman dan patah, mirip gejala beluk oleh penggerek
batang.
● Penyakit moler yang dikenal juga dengan sebutan penyakit inul adalah
penyakit utama pada tanaman bawang merah yang sangat berbahaya.
penyakit moler disebabkan oleh jamur patogen fusarium oxysporum f.sp.
cepae. pada tanaman lain penyakit ini dikenal dengan penyakit layu
fusarium. pada tahun 1997 penyakit moler bukan merupakan penyakit
utama bawang merah dan tidak dianggap berbahaya. Namun penyebaran
penyakit ini terus meluas, dari tahun 2003 hingga 2007 dilaporkan serangan
penyakit moler meningkat hingga 8 kali lipat. Data Direktorat Perlindungan
Tanaman Hortikultura mencatat pada 2003 luas serangan fusarium hanya
48,2 hektar. Pada 2007 meluas hingga 404,9 hektar. Dan kini penyakit
moler adalah penyakit utama yang sangat berbahaya pada tanaman bawang
merah.
● Peningkatan intensitas serangan penyakit moler diduga disebabkan oleh
perubahan iklim yang tidak menentu akhir-akhir ini. Perubahan iklim
mempengaruhi perkembangan cendawan patogen secara fisiologis dan
molekuler.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai