K. WIDNYANA
Literature :
Pengantar Ilmu Penyakit Tanaman. (Ir. Toekidjo Martoredjo, MSc.1984)
Ilmu Penyakit Tumbuhan (Dr.Ir.H. Ika Rochdjatun Sastrahidayat, 1986)
Dasar-dasar Perlindungan Tanaman II , Ir. Ida Bagus Oka, MS (Diktat
kuliah, 1985)
Plant Pathology, (George N. Agrios, 1988)
A Course Manual in Plant Protection, (JF Brown et al., 1980
Introduction to Principle of Plant Phatologi, (Sing, RS. 1986)
Dasar-dasar Perlindungan Tanaman umum (Prof.Ir.Djafaruddin, 1996)
Dasar-dasar Perlindungan Tanaman (Prof. Ir. Hidayat Natawigena, 1993)
Dasar-dasar Perlindungan Tanaman (bagian Hama). UGM, 1994
FITOPATOLOGI = PHYTOPATHOLOGI
Phyton = tanaman
Pathos = sakit/menderita
Logos = Ilmu Pengetahuan
Yang dipelajari :
• Penyebab penyakit biotik dan abiotik
• Mekanisme timbulnya gejala penyakit
• Interaksi antara patogen, lingkungan dan
dengan tanaman
• Metode pencegahan/pengendalian
penyakit
TANAMAN SAKIT :
• Inokulasi
• Spora berkecambah
• Pertumbuhan tabung kecambah
• Terbentuknya apresorium
• Penetrasi ke jaringan inang
• Infeksi dan kolonisasi inang
• Gejala pertama
• Sporolasi
• Kematian koloni
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT SERANGAN JAMUR PATOGEN
Bulai pada JAGUNG
(Peronosclerospora maydis)
Gejala penyakit
• Tanaman terinfeksi umur 14-21 (HST),
gejala berupa bercak-bercak kecil pada
permukaan daun khususnya permukaan
bawah yang berisi kumpulan uredia
• Bercak akan berkembang ke bagian
daun yang ada di atasnya dengan
bantuan percikan air atau angin
• Serangan yang parah berakibat daun
nekrotik dan kering kemudian gugur
sebelum waktunya.
• Serangan cendawan pada varietas yang
rentan menyebabkan biji tidak akan
terbentuk. Kehilangan hasil bervariasi
antara 40-90% (Levy 2005; Goellner et
al. 2010).
PENYAKIT BECAK GELANG KUKU
Pyricularia oryzae
Gejala serangan
• Serangan pada tanaman
yang telah keluar
malainya, buku – buku
yag terserang berwarna
coklat kehitamn dan
busuk, sehingga mudah
patah bila terhembus
angin.
• Malai jadi mengkerut,
butir tidak terisi penuh
dan kadang- kadang
menjadi hampa
PENYAKIT BUSUK LEHER
NECK ROT
Pyricularia oryzae
PENYAKIT DAUN
CERCOSPORA
Cercospora oryzae
Helmithosporium oryzae
Bercak daun Cercospora pada CABAI
(Cercospora capsici)
GEJALA :
• Gejala akan nampak pada daun,
tangkai dan batang. Bercak daun
cercospora dapat menimbulkan Gambar 1.
defoliasi. Bercak berbentuk oblong
(bulat) sirkuler dimana bagian
tengahnya mengering berwarna abu-
abu tua dan warna coklat dibagian
pinggirannya, daun menjadi tua
(menguning) sebelum waktunya .
• Bercak berukuran berukuran 0,25 cm
atau lebih besar bagi yang menyatu,
bercak menyerupai mata kodok
sehingga penyakit ini sering disebut
bintik mata kodok/frogeyes.
• Pada penampakan satu tanaman
banyak daun yang menguning sebelum
waktunya.
Busuk daun Fitoptora (Phytopthora
capsici)
GEJALA :
• Seluruh bagian tanaman dapat
terinfeksi oleh penyakit ini. Infeksi
pada batang dimulai dari leher
batang menjadi busuk basah
berwarna hijau setelah kering warna
menjadi coklat/hitam (Gambar 1).
• Serangan yang sama dapat terjadi
pada bagian batang lainnya. Gejala
lanjut dengan kelayuan yang tiba-
tiba dari bagian tanaman lainnya
(Gambar 2).
• Penyakit ini mematikan tanaman
muda (Gambar 3).
• Gejala lanjut busuk batang menjadi
kering mengeras dan seluruh daun
menjadi layu (gambar 4).
• Tanaman layu secara sporadis
(Gambar 5).
3. Layu fusarium (Fusarium oxysforum)
Pada CABAI
GEJALA :
• Gejala yang paling menonjol adalah
daun kekuningan dan layu yang
dimulai dari daun bagian atas
(Gambar 1).
• Kelayuan ini terjadi secara bertahap
sampai terjadi kelayuan permanen
beberapa waktu kemudian dan daun
tetap menempel pada batang
(Gambar 2).
• Jaringan vaskuler berwarna coklat
terutama pada batang bagian bawah
dekat akar (Gambar 3).
• Menjelang kematian tanaman tidak
ada perubahan warna. Gejala yang
sama akan nampak pada bagian
tanaman dalam masa generatif.
Penyakit layu Fusarium Pisang
(Penyakit Panama)
Fusarium Oxysporum f. Sp Cubense
(FOC),
GEJALA :
• Terrjadi penguningan pada daun
tua dimulai dari pinggir daun,
berlanjut ke daun yang lebih muda,
daun yang terserang berwarna
kuning, akhirnya patah;
• Perubahan warna pada saluran
pembuluh;
• pemendekan ruas daun yg baru
muncul;
• Perubahan warna pada bonggol;
dan
• Batang yang terserang
mengeluarkan bau busuk.
Penyakit hawar daun kentang
Phytophthora infestans
GEJALA :
• Serangan hawar ditandai dengan
perubahan penampilan tumbuhan
secara cepat, diawali dengan layu
pada sebagian besar jaringan
(terutama daun), kemudian diikuti
klorosis yang cepat (hanya
beberapa hari), menjadi coklat, lalu
kematian jaringan di bagian
permukaan.
• Gejala awal dapat berupa suatu
lesi/bercak melingkar di daun yang
semakin lama semakin membesar.
Sejarah Penemuan Virus
Dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan atau Sementara virus tidak memiliki dinding sel. Fungsi
Dinding Sel
lipopolisakarida dinding sel digantikan dengan selubung protein
DNA dan RNA Mengambang bebas di sitoplasma Tertutup di dalam selubung protein
Infeksi Lokal Sistemik
Reproduksi Mampu untuk bereproduksi dengan sendirinya Perlu sel hidup untuk bereproduksi
Durasi penyakit Umum akan berlangsung lebih lama dari 10 hari Berlangsung 2 sampai 10 hari
Infeksi virus kadang bisa menyebabkan demam
Demam Infeksi bakteri dikenal dapat menyebabkan demam
dan kadang juga tidak menyebabkan demam
Karena ukurannya cukup besar, bakteri dapat Karena ukurannya sangat kecil, virus hanya dapat
Keterlihatan
dilihat hanya dengan mikroskop cahaya dilihat oleh mikroskop elektron
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat Sementara, penyakit yang disebabkan oleh virus
Pengobatan
diatasi dengan antibiotik tidak dapat diatasi dengan antibiotik
Virus Tumbuhan
• Virus merupakan patogen yang submikroskopik,
dapat berkembang biak hanya di dalam sel
hidup dan menimbulkan penyakit yang spesifik
• Jumlah virus yang telah diketahui sampai
sekarang lebih dari 1.000 macam dan jumlah
tersebut terus bertambah
• Satu macam virus kemungkinan dapat
menyerang satu atau banyak tumbuhan dan
satu macam tumbuhan dapat diserang berbagai
macam virus
Sifat-sifat umum
• Bentuk virus kebanyakan seperti batang, bulat atau
variasi dari kedua bentuk dasar tersebut.
• Permukaan virus berbentuk kasar yang terdiri dari
susunan sub unit protein (kapsomer) yang tersusun
menyelubungi asam nukleatnya
• Virus terdiri dari asam nukleat dan protein. Perbandingan
asam nukleat berkisar antara 5 – 40%, dan protein 60 –
95%.
• Protein virus terdiri dari asam amino dengan berbagai
kombinasi tertentu dan spesifik untuk virus tertentu.
• Asam nukleat merupakan rantai polimer yang panjang
dan terdiri dari ratusan atau ribuan nukleotida.
Fungsi komponen virus
• Fungsi selubung protein (kapsid) terutama untuk
melindungi asam nukleat (RNA) terhadap enzim
ribonuklease, cahaya ultaviolet dan berbagai senyawa
kimia dan tidak mempunyai daya infeksi
• Segera setelah terjadi inokulasi, RNA virus yang
merupakan bagian yang infektif keluar dari selubung
proteinnya
• RNA yang keluar tersebut merangsang tanaman inang
untuk membentuk enzim RNA – polimerase, RNA
sintetase dan RNA – replikase. Enzim ini membantu
dalam penbentukan RNA virus baru
• RNA virus dapat bertindak sebagai RNA pembawa
pesan, dimana dengan bantuan ribosom dan RNA
pemindah dan asam amino dari sel tanaman membentuk
protein yang spesifik untuk dijadikan selubung RNA.
Penyebaran virus dalam tanaman
• Setelah virus berada dalam sel tanaman, maka
virus akan bergerak ke tempat sintesa
• Pergerakan virus lebih cepat dalam jaringan
muda dibandingkan dengan jaringan yang lebih
tua
• Aliran sitoplasma akan lebih cepat pada
temperatur yang lebih tinggi sehingga
menyebabkan virus lebih cepat pula.
• Adanya bahan genetik (RNA) dalam virus, maka
dimungkinkan strain baru akibat terjadinya
mutasi pada RNA atau hibridisasi dari dua
macam RNA
Gejala penyakit
• Gejala pada tumbuhan yang terserang virus
dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu : gejala
luar, gejala dalam, dan adanya perubahan
metabolisme dari tumbuhan inangnya.
• infeksi virus dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu : infeksi sistemik dan infeksi lokal
• Infeksi sistemik berarti virus terdapat pada
seluruh bagian tumbuhan yang terserang
• Infeksi lokal terjadi hanya pada tempat dimana
virus diinokulasikan
Penularan Virus
• Virus tumbuhan dapat ditularkan dari satu
tanaman ke tanaman lain melalui berbagai cara
seperti : bahan-bahan perbanyakan vegetatif,
secara mekanik (cairan perasan), benih, tepung
sari, serangga, tungau, nematoda, kuskuta dan
jamur
• Penularan virus di lapangan yang terpenting dan
sering menimbulkan kerugian adalah penularan
melalui vektor serangga. Serangga-serangga
yang terpenting adalah yang tergolong famili
Aphididae dan Cicadelidae dari ordo Homoptera
•
Hubungan vektor dengan virus
• Hubungan vektor dengan serangga dapat
dibagi menjadi dua macam cara yaitu :
• virus stylet borns, virus circulative dan
virus propagatipe
• virus non persisten, semi persisten dan
persisten
CONTOH PENYAKIT VIRUS
VIRUS KUNING PADA TANAMAN
CABAI
IV. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS :
1. Mosaik keriting
(CMV = Cucumber
mosaic virus)
GEJALA :
• Virus ini ditularkan/disebarkan
oleh serangga afid Gambar 1. Gambar 2.
memanjang).
Gambar 5.
2. Kerdil, nekrosis (TMV =
Tobacco mosaic virus)
GEJALA :
• Gejala bervariasi kedalamnya
termasuk mosaik, kerdil dan sistemik
klorosis (
• Kadang-kadang diikuti dengan
nekrotik streak pada batang atau Gambar 1.
cabang ( dan diikuti dengan gugur
daun (
Gambar 2. Gambar 3.
3. Kerupuk (CPSV = Chilli Puckery Stunt Virus)
GEJALA :
• Patogen ditularkan oleh afid cabai gossypii
• Pada tanaman muda dimulai dengan daun
melengkung ke bawah Pada umur-umur selanjutnya
gejala melengkung lebih parah disertai kerutan-
kerutan (puckery).
• Daun berwarna hijau pekat mengkilat spt krupuk
• Tangkai daun lebih pendek terutama di bagian
pucuk, Daun gugur sehingga yang tinggal daun-
daun menggulung diujung pucuk. Bunga dan bakal
buah juga berguguran
Gambar 2.
Gambar 3.
4. Kuning keriting (Virus kuning)
(Gemini virus = Tomato Yellow Leaf
Curl Virus / TYLCV)
Gambar 1.
GEJALA :
• Virus ini ditularkan oleh kutu putih / kutu
kebul Bemisia tabaci
Gambar 2.
• Pada awalnya daun muda / pucuk cekung
dan mengkerut dengan warna mosaik ringan
Gejala melanjut dengan hampir seluruh daun
muda / pucuk berwarna kuning cerah Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
SELAMAT BELAJAR