FAKULTAS PERTANIAN
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
PENUTUP........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan
nikmat, hidayah, serta karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
dengan judul “Tipe Gejala dan Tanda Penyakit”. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Danar Wicaksono, S.P., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah
Teknologi Pengelolaan Penyakit dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan selama penulisan makalah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai mata kuliah Teknologi
Pengelolaan Penyakit. Selain itu, bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan terima
kasih.
3
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Pengertian gejala penyakit
2. Menjelaskan tipe gejala penyakit beserta cirinya
3. Menjelaskan tanda penyakit tanaman
4
PEMBAHASAN
1. Nekrotis
Gejala nekrotis merupakan kematian jaringan tanaman akibat aktivitas fisiologis
dari patogen. Ditandai oleh terjadinya degenerasi pada protoplasma, kemudian
5
sel-sel jaringan mati, selanjutnya bagian tanaman, bahkan seluruh tanaman mati,
gejala ini meliputi:
a. Blight yaitu kematian yang cepat dari seluruh anggota tubuh tumbuhan atau
bagian luas dari daun termasuk tulang daun karena aktivitas patogen.
b. Terbakar (scorch/burn) yaitu daun yang menunjukkan kematian yang cepat
dan meliputi bagian yang luas dan tidak teratur.
c. Blast yaitu kematian yang cepat dari bagian pucuk atau bagian perbungaan.
d. Busuk kering (dry rot atau bark rot) terdapat pada kulit kayu yang
disebabkan oleh fungi. Jika jaringan kalus terbentuk pada tepi bagian yang
kena infeksi, maka akan terbentuk kanker.
e. Busuk basah (wet rot) adalah nekrosis berlendir dan basah, bercak tidak
mempunyai bentuk yang khusus termasuk dalam gejala ini yang disebabkan
oleh fungi, nematoda dan virus adalah busuk akar (root rot) dan damping off
f. Kanker yaitu terjadinya kematian jaringan kulit tumbuhan yang berkayu
misalnya akar, batang dan cabang. Selanjutnya jaringan kulit yang mati
tersebut mengering, berbatang tegas, mengendap dan pecah-pecah pada
akhirnya bagian tersebut runtuh sehingga terlihat bagian kayunya.
2. Hipoplastis
Gejala hipoplastis merupakan pertumbuhan regresif dengan ukuran sel-sel atau
ukurannya tidak dapat mencapai ukuran normal (pertumbuhan tanaman lebih
cepat dari biasanya), gejala ini meliputi:
a. Kerdil, merupakan gejala habital yang disebabkan karena terhambatnya
pertumbuhan sehingga ukurannya menjadi lebih kecil daripada biasanya
b. Etiolasi, yaitu perubahan tumbuhan menjadi pucat, tumbuh memanjang dan
mempunyai daun-daun yang sempit karena mengalami kekurangan cahaya.
c. Roset, yaitu hambatan pertumbuhan ruas-ruas (internodia) batang, tetapi
pembentukan daun-daunnya tidak terhambat, sebagai akibatnya daun-daun
berdesak-desakan membentuk suatu karangan.
d. Klorosis, merupakan terjadinya penghambatan pembentukan klorofil
sehingga bagian yang seharusnya berwarna hijau menjadi berwarna kuning
6
atau pucat. Bila pada daun hanya bagian sekitar tulang daun yang berwarna
hijau, maka disebut voin banding. Sebaliknnya jika bagian-bagian daun di
sekitar tulang daun yang menguning disebut voin clearing
3. Hyperplastis
Hyperplastis adalah pertumbuhan luar biasa oleh perpanjangan atau pembesaran
sel-sel, dinamakan juga hipertropi. Gejala ini meliputi:
a. Curl (kriting) ialah gejala pembengkakan tunas atau penggulungan daun
disebabkan karena pertumbuhan yang tidak seimbang dari bagian-bagian
daun. Gejala menggulung terjadi apabila salah satu sisi pertumbuhannya
selalu lebih cepat dari yang lain, sedangkan gejala mengeriting terjadi
apabila sisi yang pertumbuhannya lebih cepat bergantian
b. Scab (kudis) adalah bercak-bercak yang tersembul keatas dan kasar sebagai
akibat pertumbuhan luar biasa dari sel epidermis dan jaringan di bawahnya.
Di bagian tersebut terdapat sel-sel yang berubah menjadi sel-sel gabus.
Gejala ini dapat dijumpai pada daun, batang, buah atau umbi.
c. Intumesensi adalah gejala kekurangan zat makanan akibat penggembungan
setempat sel epidermis. sekumpulan sel pada daerah yang agak luas pada
daun atau batang memanjang sehingga bagian itu nampak membengkak,
karena itu gejala ini disebut gejala busung (cedema).
d. Tumefeksi (tumefacion) adalah penumpukan bahan makanan yang
berlebihan dibagian atas batang atau akar sehingga menimbulkan
pembengkakan, bentuk-bentuknya adalah puru (galls), bintil (knots), dan
kutil (warts)
e. Fasiasi yaitu bentuk pertumbuhan yang menyimpang suatu organ
f. Sapu (witches broom), berkembangnya tunas-tunas ketiak atau samping yang
biasanya tidur (latent) menjadi seberkas ranting-ranting rapat. Gejala ini
umumnya disertai dengan terhambatnya perkembangan ruas-ruas batang,
daun pada tunas baru.
g. Pembentukan alat yang luar biasa :
a. Antolisis (antholysis), perubahan dari bunga menjadi daun-daun kecil.
7
b. Enasi, pembentukan anak daun yang sangat kecil pada sisi bawah tulang
daun.
h. Sesidia (cecidia) atau tumor, merupakan pembengkakan setempat pada
jaringan tumbuhan sehingga terbentuk bintil-bintil atau bisul-bisul. Bintil ini
dapat terdiri dari jaringan tanaman dengan atau tanpa koloni patogennya.
Berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi :
Fitsesidia (phytocecidia), penyebabnya tergolong dalam dunia tumbuhan.
Zoosesidia (zoocecidia), penyebabnya tergolong dalam dunia hewan atau
binatang
8
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Gejala (symptom) adalah ekspresi dari inang terhadap kondisi penyakit patologik
sehingga suatu penyakit tertentu dapat dibedakan dengan penyakit lain. Gejala
selalu berubah dengan berkembangnya penyakit. Gejala juga dapat diartikan sebagai
karakteristik yang muncul pada tanaman sebagai hasil interaksi patogen dengan
tanaman tersebut. Gejala menurut letaknya yaitu terdapat gejala luar dan dalam.
Secara morfologi dan anatominya dapat dikelompokkan menjadi nekrotis,
hiperplastis, dan hipoplastis. Selain itu, Tanda merupakan suatu bentuk vegetatif
atau reproduktif yang ditinggalkan oleh patogen yang menyerang tanaman. Tanda
dapat dilihat secara langsung oleh mata biasa dan dapat menggunakan alat pembesar
atau mikroskop. Tanda juga terjadi akibat aktivitas pathogen atau respon tanaman
terhadap infeksi. Umumnya tanda disebabkan oleh jamur dan bakteri.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sari, W., & Inayah, S. A. 2020. Inventarisasi penyakit pada dua varietas lokal bawang
merah (Allium ascalonicum L.) Bima Brebes dan Trisula. Pro-Stek. 2 (2). Hal
64-71.
10
11