Anda di halaman 1dari 11

TEKNOLOGI PENGELOLAAN PENYAKIT

TIPE GEJALA DAN TANDA PENYAKIT TANAMAN

Yuda Pajarudin 134220004

Nur A'isyah F 134220017

Mayla Hasna F 134220028

Noel Purba 134220030

Novamy Kumala 134220037

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


YOGYAKARTA

2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
PENUTUP........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan
nikmat, hidayah, serta karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
dengan judul “Tipe Gejala dan Tanda Penyakit”. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Danar Wicaksono, S.P., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah
Teknologi Pengelolaan Penyakit dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan selama penulisan makalah ini.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai mata kuliah Teknologi
Pengelolaan Penyakit. Selain itu, bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan terima
kasih.

Yogyakarta, 25 Agustus 2023

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu faktor pembatas dalam keberhasilan tanaman untuk tumbuh optimal
yaitu adanya serangan penyakit tanaman. Penyakit tanaman adalah gangguan atau
kelainan yang terjadi pada tanaman yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
bakteri, jamur, virus, serangga, dan faktor lingkungan seperti kelembaban yang
tinggi atau rendah, suhu yang tidak sesuai, atau kondisi tanah yang buruk. Tanaman
sakit dapat dilihat dengan keadaan proses hidup tanaman yang menyimpang dari
keadaan normal dan menimbulkan kerusakan. Pentingnya mengidentifikasi
penyakit yang disebabkan oleh patogen baik biotik maupun abiotik sangat
diperlukan untuk mengetahui cara mengidentifkasinya dan cara penanggulangannya

1.2 Rumusan Masalah


Beberapa masalah yang kami temukan, yaitu :
1. Pengertian gejala penyakit
2. Tipe gejala penyakit beserta cirinya
3. Tanda penyakit tanaman

1.3 Tujuan
1. Pengertian gejala penyakit
2. Menjelaskan tipe gejala penyakit beserta cirinya
3. Menjelaskan tanda penyakit tanaman

4
PEMBAHASAN

Pengertian Gejala Penyakit


Gejala (symptom) adalah ekspresi dari inang terhadap kondisi penyakit patologik
sehingga suatu penyakit tertentu dapat dibedakan dengan penyakit lain. Gejala selalu
berubah dengan berkembangnya penyakit. Gejala juga dapat diartikan sebagai
karakteristik yang muncul pada tanaman sebagai hasil interaksi patogen dengan
tanaman tersebut contohnya layu pada semai dan bercak pada daun (Semangun, 2000 ).
Gejala menurut letaknya dapat dikelompokkan menjadi gejala luar serta gejala dalam
1. Gejala luar (external symptoms)
Gejala luar yaitu yang dapat dilihat dan dapat diketahui melalui bau, rasa,
raba dan dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap organ dari dari
tumbuhan. Contoh gejala luar yang terdapat pada tanaman berupa benjolan,
layu, keluarnya lendir, busuk lunak dan busuk keras, perubahan warna serta
bentuk pada bagian luar tanaman.
2. Gejala dalam (internal symptoms)
Gejala yang hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan mikroskopis dari
jaringan yang sakit. Gejala dalam dari penyakit tanaman berupa degenerasi
jaringan, pembusukan jaringan, matinya sela tau jaringan, maupun kerusakan
jaringan.

Tipe Gejala Penyakit Beserta Ciri-cirinya


Secara morfologi dan antomi gejala penyakit tumbuhan dapat dikelompokkan
menjadi:

1. Nekrotis
Gejala nekrotis merupakan kematian jaringan tanaman akibat aktivitas fisiologis
dari patogen. Ditandai oleh terjadinya degenerasi pada protoplasma, kemudian

5
sel-sel jaringan mati, selanjutnya bagian tanaman, bahkan seluruh tanaman mati,
gejala ini meliputi:
a. Blight yaitu kematian yang cepat dari seluruh anggota tubuh tumbuhan atau
bagian luas dari daun termasuk tulang daun karena aktivitas patogen.
b. Terbakar (scorch/burn) yaitu daun yang menunjukkan kematian yang cepat
dan meliputi bagian yang luas dan tidak teratur.
c. Blast yaitu kematian yang cepat dari bagian pucuk atau bagian perbungaan.
d. Busuk kering (dry rot atau bark rot) terdapat pada kulit kayu yang
disebabkan oleh fungi. Jika jaringan kalus terbentuk pada tepi bagian yang
kena infeksi, maka akan terbentuk kanker.
e. Busuk basah (wet rot) adalah nekrosis berlendir dan basah, bercak tidak
mempunyai bentuk yang khusus termasuk dalam gejala ini yang disebabkan
oleh fungi, nematoda dan virus adalah busuk akar (root rot) dan damping off
f. Kanker yaitu terjadinya kematian jaringan kulit tumbuhan yang berkayu
misalnya akar, batang dan cabang. Selanjutnya jaringan kulit yang mati
tersebut mengering, berbatang tegas, mengendap dan pecah-pecah pada
akhirnya bagian tersebut runtuh sehingga terlihat bagian kayunya.

2. Hipoplastis
Gejala hipoplastis merupakan pertumbuhan regresif dengan ukuran sel-sel atau
ukurannya tidak dapat mencapai ukuran normal (pertumbuhan tanaman lebih
cepat dari biasanya), gejala ini meliputi:
a. Kerdil, merupakan gejala habital yang disebabkan karena terhambatnya
pertumbuhan sehingga ukurannya menjadi lebih kecil daripada biasanya
b. Etiolasi, yaitu perubahan tumbuhan menjadi pucat, tumbuh memanjang dan
mempunyai daun-daun yang sempit karena mengalami kekurangan cahaya.
c. Roset, yaitu hambatan pertumbuhan ruas-ruas (internodia) batang, tetapi
pembentukan daun-daunnya tidak terhambat, sebagai akibatnya daun-daun
berdesak-desakan membentuk suatu karangan.
d. Klorosis, merupakan terjadinya penghambatan pembentukan klorofil
sehingga bagian yang seharusnya berwarna hijau menjadi berwarna kuning

6
atau pucat. Bila pada daun hanya bagian sekitar tulang daun yang berwarna
hijau, maka disebut voin banding. Sebaliknnya jika bagian-bagian daun di
sekitar tulang daun yang menguning disebut voin clearing

3. Hyperplastis
Hyperplastis adalah pertumbuhan luar biasa oleh perpanjangan atau pembesaran
sel-sel, dinamakan juga hipertropi. Gejala ini meliputi:
a. Curl (kriting) ialah gejala pembengkakan tunas atau penggulungan daun
disebabkan karena pertumbuhan yang tidak seimbang dari bagian-bagian
daun. Gejala menggulung terjadi apabila salah satu sisi pertumbuhannya
selalu lebih cepat dari yang lain, sedangkan gejala mengeriting terjadi
apabila sisi yang pertumbuhannya lebih cepat bergantian
b. Scab (kudis) adalah bercak-bercak yang tersembul keatas dan kasar sebagai
akibat pertumbuhan luar biasa dari sel epidermis dan jaringan di bawahnya.
Di bagian tersebut terdapat sel-sel yang berubah menjadi sel-sel gabus.
Gejala ini dapat dijumpai pada daun, batang, buah atau umbi.
c. Intumesensi adalah gejala kekurangan zat makanan akibat penggembungan
setempat sel epidermis. sekumpulan sel pada daerah yang agak luas pada
daun atau batang memanjang sehingga bagian itu nampak membengkak,
karena itu gejala ini disebut gejala busung (cedema).
d. Tumefeksi (tumefacion) adalah penumpukan bahan makanan yang
berlebihan dibagian atas batang atau akar sehingga menimbulkan
pembengkakan, bentuk-bentuknya adalah puru (galls), bintil (knots), dan
kutil (warts)
e. Fasiasi yaitu bentuk pertumbuhan yang menyimpang suatu organ
f. Sapu (witches broom), berkembangnya tunas-tunas ketiak atau samping yang
biasanya tidur (latent) menjadi seberkas ranting-ranting rapat. Gejala ini
umumnya disertai dengan terhambatnya perkembangan ruas-ruas batang,
daun pada tunas baru.
g. Pembentukan alat yang luar biasa :
a. Antolisis (antholysis), perubahan dari bunga menjadi daun-daun kecil.

7
b. Enasi, pembentukan anak daun yang sangat kecil pada sisi bawah tulang
daun.
h. Sesidia (cecidia) atau tumor, merupakan pembengkakan setempat pada
jaringan tumbuhan sehingga terbentuk bintil-bintil atau bisul-bisul. Bintil ini
dapat terdiri dari jaringan tanaman dengan atau tanpa koloni patogennya.
Berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi :
Fitsesidia (phytocecidia), penyebabnya tergolong dalam dunia tumbuhan.
Zoosesidia (zoocecidia), penyebabnya tergolong dalam dunia hewan atau
binatang

Tanda Penyakit Tanaman


Tanda merupakan suatu bentuk vegetatif atau reproduktif yang ditinggalkan oleh
patogen yang menyerang tanaman. Tanda dapat dilihat secara langsung oleh mata biasa
dan dapat menggunakan alat pembesar atau mikroskop. Tanda juga terjadi akibat
aktivitas patogen atau respon tanaman terhadap infeksi. Selain itu, tanda merupakan
suatu kenampakan makroskopis patogen. Tanda umumnya merupakan suatu struktur
tubuh atau bagian patogen yang sebagian besar dibentuk di dalam sel atau jaringan
tanaman sebagai bentuk perbanyakan yang digunakan oleh patogen untuk penyebaran
penyakit (Sutarman, 2017). Tanda-tanda umumnya terbatas pada penyakit yang
disebabkan oleh jamur dan bakteri. Jamur-jamur parasit tertentu akan membentuk
struktur-struktur di luar badan tumbuhan, khususnya yang menghasilkan spora, karena
dengan demikian spora akan lebih mudah tersebar. Tanda-tanda yang sering muncul
adalah dalam bentuk miselium, karat, tepung, jamur hitam, smut (gosong bengkak),
cacar putih, sklerotium dan lendir bakteri (Raden,2017).

8
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Gejala (symptom) adalah ekspresi dari inang terhadap kondisi penyakit patologik
sehingga suatu penyakit tertentu dapat dibedakan dengan penyakit lain. Gejala
selalu berubah dengan berkembangnya penyakit. Gejala juga dapat diartikan sebagai
karakteristik yang muncul pada tanaman sebagai hasil interaksi patogen dengan
tanaman tersebut. Gejala menurut letaknya yaitu terdapat gejala luar dan dalam.
Secara morfologi dan anatominya dapat dikelompokkan menjadi nekrotis,
hiperplastis, dan hipoplastis. Selain itu, Tanda merupakan suatu bentuk vegetatif
atau reproduktif yang ditinggalkan oleh patogen yang menyerang tanaman. Tanda
dapat dilihat secara langsung oleh mata biasa dan dapat menggunakan alat pembesar
atau mikroskop. Tanda juga terjadi akibat aktivitas pathogen atau respon tanaman
terhadap infeksi. Umumnya tanda disebabkan oleh jamur dan bakteri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdul K. 2015. Gejala Penyakit Tumbuhan. abdulkadir.blog.uma.ac.id. (Diakses pada


27 Agustus 2023, pukul 13.00 WIB).

Raden. 2017. Buku Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman.


Sukabumi Jawa Barat.

Sari, W., & Inayah, S. A. 2020. Inventarisasi penyakit pada dua varietas lokal bawang
merah (Allium ascalonicum L.) Bima Brebes dan Trisula. Pro-Stek. 2 (2). Hal
64-71.

Semangun, H. 2000. Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia.


Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sutarman, S. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Tanaman. Sidoarjo: Umsida


Press. hal 17-21.

10
11

Anda mungkin juga menyukai