Muhammad Ikhsan
A353180011
Dosen Praktikum:
1. Dr. Ir. Kikin Hamzah Mutakin, M.Si
2. Dr. Ir. Supramana, M. Si
Latar Belakang
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam gejala penyakit
tumbuhan seperti Nekrotik, Hiperplasia, dan Hipoplasia serta mengetahui struktur
berbagai bentuk cendawan.
BAHAN DAN METODE
Alat yang digunakan pada praktikum yaitu buku, alat tulis, mikroskop, pinset,
silet, jarum dan pipet tetes. Bahan yang digunakan yaitu spesimen daun pisang
penyakit sigatoka (Cercospora), cordana (Cordana), spesimen daun karet penyakit
embun tepung (oidium heveae, spesimen daun kopi penyakit karat daun (Hemileia
vastatrix) penyakit embun jelaga (Capnodium sp), spesimen daun cengkeh penyakit
cacar daun (Phyloctista), penyakit karat merah (Cephaleuros), dan spesimen daun
kelapa sawit penyakit bercak daun (Curvularia sp)
Metode
Pengamatan mikroskopis
Metode ini dilakukan dengan cara meneteskan aquades pada kaca preparat
kemudian spesimen daun yang bergejala digerus menggunakan silat atau jarum lalu
diletakkan ke kaca preparat yang telah ditetesi aquades kemudian ditutup dengan
cover glass dan diamati dibawah mikroskop.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Penyakit Sigatoka
Gejala awal yang muncul adanya bintik-bintik kecil yang berwarna kuning
pucat pada pangkal daun yang teratur pada garis lurus atau sejajar dengan tulang-
tulang daun. Bintik-bintik melebar menjadi bercak kuning tua kemerahan sampai
kehitaman dan akhirnya mengering. Sulyanti et al (2011) menyebutkan bahwa
penyakit ini tidak menyebabkan kematian akan tetapi pada gejala lanjut daun
mengering sehingga mengganggu proses fotosintesis yang akan berdampak pada
pengisian buah dan anakan. Tanaman pisang yang terserang sebesar 4,68%
dikarenakan penyebab penyakit ini menyebar melalui udara. Penyakit Yellow
Sigatoka disebabkan oleh Mycosphaerella musicola Mulder. Rocha et al (2012),
menyatakan bahwa Yellow Sigatoka menunjukkan dua puncak keparahan ekstrim.
Dimana terjadi selama musim hujan dan musim kemarau disebabkan oleh tingginya
konsentrasi spora di udara.
Penyakit Cordana
Gejala yang muncul pada daun diawali dengan bercak-bercak bulat telur.
Kemudian bercak tersebut melebar dikelilingi oleh lingkaran yang berwarna kuning
cerah. Daun yang lebih tua pusat bercaknya mengering, berwarna kelabu muda
dengan tepinya ber-warna coklat tua dan dikelilingi oleh lingkaran berwarna kuning
cerah (Arsensi & Rofik, 2015). Penyakit bercak Cordana disebabkan oleh Cordana
musae (Zimm). Intensitas kerusakan penyakit ini adalah sebesar 2%. Apabila
dibandingkan penyakit lainnya penyakit ini merupakan intensitas terendah. Hal ini
dikarenakan tingkat virulensi patogen penyebab penyakit ini lebih rendah dibanding
patogen lainnya.
Simpulan