Anda di halaman 1dari 13

DIAGNOSIS PATOGEN DI LAPANGAN

(Laporan Praktikum Klinik Tanaman)

Oleh :

WINDA RIZKY OCTAVIANI


1810517220006

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
DAFTAR ISI

Halama

DAFTAR ISI.............................................................................................. i

DAFTAR TABEL...................................................................................... ii

PENDAHULUAN..................................................................................... 1

Latar Belakang................................................................................. 1
Tujuan............................................................................................. 1

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 2

BAHAN DAN METODE............................................................................ 4

Alat dan Bahan................................................................................... 4


Alat............................................................................................ 4
Bahan......................................................................................... 4
Waktu dan Tempat.............................................................................. 4
Prosedur Kerja.................................................................................... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 5

Hasil.................................................................................................. 5
Pembahasan....................................................................................... 6

KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 7

Kesimpulan......................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Identifikasi Patogen di Lapangan ………………………..………….


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penyakit tanaman sebagian besar disebabkan oleh jamur. Lebih dari

250.000 spesies jamur sebagai pathogen tanaman. Hampir semua jamur dalam

hidupnya pada tanaman inangnya dam sebagian dalam tanah dan sisa-sisa

tanaman. Penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur sering dikenal dari

bagian organ tanaman yang terinfeksi dan dari tipe gejala yang dihasilkan. Tipe

umum penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur adalah damping-off (rebah

kecambah), root rots ( busuk akar), vascular wilt(layu pembuluh), downy dan

powdery mildew, leaf spot (bercak daun) dan bligh (hawar), rust (karat),

smuts(gosong), antraknosa, gall, dieback (mati ujung) dan penyakit pasca panen.

Pengenalan jenis - jenis penyakit pada tanaman dapat dilakukan dengan cara

percobaan di lapang pada setiap fase pertumbuhan tanaman. Timbulnya penyakit

dapat bervariasi tergantung dari fase pertumbuhan tanaman, musim, lokasi dan

varietas. Kombinasi dari beberapa penyakit dapat terjadi misalnya kombinasi

beberapa cendawan atau bahkan kombinasi dari cendawan, bakteri, dan virus

(Wigenasanta, 2004).

Penyakit tanaman dapat didefinisikan sebagai penyimpangan sifat normal

yang menyebabkan tanaman tidak dapat melakukan kegiatan fisiologis seperti

biasanya (Martoredjo, 1989).

Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui cara
diagnosis penyakit di lapangan.
TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman dikatakan sakit bila ada perubahan seluruh atau sebagian organ

tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologis sehari-hari.Secara

singkat penyakit tanaman adalah penyimpangan dari keadaan normal.Penyebab

sakit bermacam-macam antara lain cendawan, bakteri, virus, kekurangan air,

kekurangan atau kelebihan unsur hara. Penyakit tumbuhan dapat disebabkan oleh

faktor biotik dan abiotik. Penyebab penyakit yang bersifat biotik umunya parasitik

pada tumbuahn, dapat ditularkan, dan disebut penyakit biogenic (Sinaga, 2003).

Patogen dalam arti luas adalah tiap agen yang menyebabkan penyakit.

Namun, istilah ini biasanya hanya digunakan untuk menunjukkan penyebab

penyakit yang tergolong organisme yang hidup saja terutama, cendawan, bakteri,

nematoda, virus, dan tumbuhan parasitik yang menyerang tumbuhan (Sinaga,

2003). Penyakit akan terjadi apabila ada patogen yang ganas menyerang tanaman

yang rentan, di dukung lingkungan yang mendukung patogen untuk menyerang

tanaman yang rentan (Tjahjadi, 1989).

Penyakit bisa muncul karena disuatu tempat ada tanaman, pathogen serta

lingkungan. Ini yang disebut segitiga penyakit dimana munculnya penyakit karena

tiga faktor itu. Salah satu faktor tidak ada atau tidak memenuhi syarat maka

penyakit tidak akan muncul. Syarat yang harus dipenuhi oleh ketiga faktor agar

muncul penyakit adalah tanaman harus peka, penyebab penyakit harus virulen

(fitdan ganas), dan lingkungan mendukung (Nasution, 2008).

Sebagian besar penyebab penyakit pada tumbuhan disebabkan oleh

cendawan. Golongan cendawan patogen tumbuhan memiliki anggota yang sangat


beragam. Oleh karena itu, kehadiran cendawan patogen tumbuhan perlu selalu

diwaspadai (Sinaga, 2003).      

Penyakit tanaman merupakan adanya penurunan dari keadaan normal dari

tanaman yang menyela atau memodifikasi fungsi-fungsi vitalnya. Penyakit

tanaman sebagian besar disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus.  Penyakit

tanaman lebih sering diklasifikasikan oleh gejala mereka daripada oleh agen

penyakit, karena penemuan agen mikroskopis seperti bakteri tanggal hanya dari

19 persen ( Jackson, 2009).

Tanaman yang sakit adalah tanaman yang tidak dapat melakukan

aktifitasfisiologis secara sempurna, yang akan mengakibatkan tidak sempurnanya

produksi baik secara kualitas maupun kuantitas. Secara umum penyakit

tanamandiakibatkan oleh faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik adalah penyakit

tanamanyang disebabkan oleh mikroorganisme (mahluk hidup) yang antara lain

berupa jamur, bakteri, virus, nematoda, MLO dan lain-lain. Sedangkan faktor

abiotik antara lain pengaruh dari suhu, kelembaban, defisiensi unsur hara atau

keracunanunsur hara (Mynature-faiq, 2010).

Penyakit dapat dikenal dengan mata telanjang dari gejalanya. Penyakit

tumbuhan yang belum ada campur tangan manusia merupakan hasil interaksi

antara patogen, inang dan lingkungan. Konsep ini disebut dengan segitiga

penyakit atau plant disease triangle, sedangkan penyakit tanaman yang terjadi

setelah campur tangan manusia adalah interaksi antara patogen, inang, lingkungan

dan manusia. Konsep ini disebut segi empat penyakit atau plant disease square

(Triharso, 1996).
BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan


Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain kamera dan
alat tulis.

Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain plastic,
amplop dan pertanaman hortikultura.

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2021 yang bertempat


di rumah masing-masing mahasiswa.

Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum ini sebagai berikut:

1. Mengamati gejala yang muncul pada tanaman di lapangan.


2. Membuat dokumentasi lengkap berupa foto atau video.
3. Membuat kesimpulan sementara terhadap hasil pengamatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil Identifikasi Patogen di Lapangan
No Gambar Keterangan

.
1. Terdapat bercak dan layu
dimulai pada bagian daun tua
kemudian menyebar ke seluruh
bagian tanaman.

2. Terdapat bercak kecoklatan pada


bagian batang hingga pangkal
batang.

3. Terdapat bintil akar yang


menguntai seperti rantai

4. Daun layu, menguning dan


tanaman kerdil dari yang lain
disekitarnya.
5. Terdapat bitnik-bintik kecil pada
bagian tubuh buah cabai yang
melingkar dan lama-kelamaan
akan membesar membentuk
seperti elips.

6. Daun layu dan menguning,

Pembahasan

Pada praktikum ini mengamati atau mengidentifikasi pathogen di


lapangan. Adapun tanaman yang saya dapatkan yaitu kacang panjang dan seledri.
Pada tanaman kacang panjang terdapat perubahan fisiologis yang berbeda dari
biasanya, yaitu adanya bercak pada sekitaran batang dan daun berwarna
kecoklatan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut. Pada
tanaman kacang panjang terdapat juga bercak pada daun yang dimulai dari daun
tua kemudian menjalar ke bagian daun lainnya. Seluruh daun layu seperti
kekurangan air serta bolong-bolong seperti bekas gigitan serangga. Pada buah
kacang Panjang terdapat beberapa lubang yang dapat disebabkan oleh lalat buah.
Bolong-boong tersebut tidak banyak tetapi ada pada tiap bagian kacang panjang.
Gejala pada tanaman kacang panjang ini termasuk gejala local yang ada
dibeberapa bagian saja. Sekitaran pertanaman kacang panjang terdapat tanaman
cabai, pisang, timun dan singkong.
Selanjutnya pada tanaman seledri yang disebabkan oleh nematoda puru
akar atau Meloidogyne spp., pada tanaman seledri ini menyerang pada bagian akar
yang mengakibatkan timbulnya bengkak pada bagian akar . daerah yang bengkak
tersebut yang didalamnya berisi nematoda. Nematoda sangat sering ditemukan
pada bagian akar yang lumayan banyak hingga membentuk seperti untaian rantai.
Penyakit ini pada tanaman seledri menjadi masalah serius yang harus ditangani
dengan perilaku tepat. Disekitaran tanaman seledri ini hanya tanaman seledri
adapun tanaman tahunan lainnya berada agak jauh. Pada tanaman seledri
tersebut terdapat ciri-ciri yaitu tanaman layu, kerdil dan pertumbuhannya tidak
merata disekitar pertanaman tersebut. Pada tanaman seldri ini gejalanya termasuk
local karena hanya ada di beberapa bagian tanaman saja. Tanaman seledri ini
saya dapatkan di daerah Guntung Manggis, Banjarbaru.
Selanjutnya tanaman cabai, pada gambar diatas terdapat gambar tanaman
cabai yang terkena penyakit antraknosa. Penyakit ini disebabkan oleh jamur
Collecthricum capsisi yang menyebabkan tanaman menjadi layu dan menguning
serta membuat bagian tubuh buah menjadi bercak yang lama kelamaan membesar
membentuk seperti elips. Jamur ini dapat hidup pada tanah dan sisa tanaman yang
terinfeksi sebelumnya. Adapun penyebab dari lingkungan yaitu tingginya suhu
dan kelembaban yang mendukung pertumbuhan jamur tersebut. Jamur ini juga
dapat menyebar dibantu oleh angin yang menyebarkan spora.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat


diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada tanaman kacang panjang diperkirakan mengalami penyait layu fusarium
yang disebabkan oleh jamur fusarium oxysporum.
2. Pada tanman seledri mengalami penyakit puru akar yang disebabkan oleh
nematoda Meloidogyne spp.,.
3. Kedua tanaman tersebut ditemukan pada lokasi yang berbeda sehingga
sekitaran pertanamannya pun berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Jackson RW (editor). (2009). Plant Pathogenic Bacteria: Genomics and Molecular


Biology. Caister Academic Press.

Mynature-faiq. 2010. Pengenalan penyakit tanaman pangan.


http://mynaturefaiq.blogspot.com/2010/07/pengenalan-penyakit-tanaman-
pangan.html. diakses 21 oktober 2021.

Nasution, Ahmad Sanusi. 2008. Pengenalan Patologi/Penyakit Tumbuhan.


http://sanoesi.wordpress.com/2008/12/17/pengenalan-patologipenyakit-
tumbuhan/ Diakses 21 Oktober 2021.

Sinaga. 2003. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.

Wigenasanta. 2004. Hama dan Penyakit Tanaman. Kanisius. Palembang.

Anda mungkin juga menyukai