Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROTEKSI TANAMAN

ALYA NUR ANISA UTARI


2210514320023
KELOMPOK 12

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Serangga adalah binatang terbanyak di dunia. Serangga mempuyai nama


lain insekta dan hexapoda. Kata insekta atau insect berasal dari kata insecare. Kata
tersebut mengandung dua arti, yaitu in berarti “menjadi” dan secare berarti
“memotong” atau “membagi”. Jadi, insekta berarti binatang yang mempunyai
tubuh terbagi-bagi atau bersegmen-segmen. Sedangkan hexapoda terdiri dari dua
kata hexa dan poda. Hexa mempunyai arti “enam” dan poda mempunyai arti
“kaki” sehingga hexapoda berarti binatang berkaki enam. Golongan binatang
secara berurutan akan terdiri atas beberapa phyila, satu phyila terdiri atas beberapa
klas, demikian seterusnya yang berarti jumlahnya akan terus meningkat dalam
setiap kelompok. Kelompok spesies/ jenis terdiri atas sekitar satu juta nama
(Rahmawati, 2012).
Kerugian pada budidaya tanaman sering kali diakibatkan oleh Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) sehingga perlu diadakannya perlidungan tanaman
dengan tujuan meminimalisir kerugian yang disebabkan oleh OPT. gangguan yang
disebabkan oleh OPT merupakan resiko yang harus dihadapi dan diperhitungkan
dalam setiap usaha dibidang budidaya tanaman. Resiko ini merupakan
konsekuensi logis dari setiap perubahan ekosistem yang terjadi akibat budidaya
tanaman. Hama dari jenis serangga merupakan kendala yang dihadapi oleh setiap
para petani yang selalu mengganggu perkembangan tanaman budidaya dan hasil
produksi pertanian. Hama tersebut merusak bagian suatu tanaman, sehingga dapat
menurunkan produkttifitas tanaman dan menurunkan nilai ekonomis dari hasil
produksi tanaman dan dapat menyebabkan tanaman akan layu dan bahkan mati
(Rahmawati, 2012).
Hama merupakan organisme pengganggu tanaman yang mengakibatkan
kerusakan secara fisik pada tanaman dan kerugian secara ekonomis, golongan
hama terbesar berasal dari kelas serangga (insecta). Namun ada beberapa jenis
serangga yang berperan sebagai musuh alami bagi serangga lain yang bersifat
hama. Hama tanaman yang menempati peringkat paling atas berasal dari klas
serangga (insecta), dalam klas insect ini terdapat beberapa ordo yang membagi
jenis-jenis serangga hama pengganggu tanaman. Hama gudang merupakan hama
yang sering menyerang bahan-bahan makanan manusia yang sudah dalam
penyimpanan dan gejala yang ditimbulkan sangat merugikan. Hama gudang
mempunyai sifat yang khusus yang berlainan dengan hama-hama yang menyerang
di lapangan, hal ini sangat berkaitan dengan ruang lingkup hidupnya yang terbatas
yang tentunya memberikan pengaruh faktor luar yang terbatas pula.Walaupun
hama gudang (produk dalam simpanan) ini hidupnya dalam ruang lingkup yang
terbatas, karena ternyata tidak sedikit pula Janis dan spesiesnya masing-masing
memiliki sifat sendiri, klasifikasi atau penggolongan hama yang menyerang
produk dalam gudang (Rahmawati, 2012).
Umumnya petani tidak dapat membedakan antara tanaman yang terserang
hama dan tanaman yang terserang penyakit. Secara biologi Penyakit tumbuhan
adalah proses fisiologi yang tidak normal dalam badan tumbuhan, yang dapat
menyebabkan kerugian langsung pada petani, karena dapat mengurangi kualitas
dan kuantitas hasil. Penyakit yang menyerang tanaman biasanya menimbulkan
gejala-gejala atau ciri khas sehingga dapat memudahkan untuk mengetahui
penyakit yang menyerang tanaman. Penyakit tumbuhan salah satunya dapat
disebabkan oleh jamur. Jamur adalah suatu kelompok jasad hidup yang
menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, sebab memiliki dinding sel, tidak bergerak,
berkembang biak dengan spora namun tidak memiliki klorofil, tumbuhnya berupa
thallus (belum ada defferensiasi menjadi akar, batang dan daun) serta tidak
mempunyai sistem pembuluh seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Agar
terhindarnya tanaman dari penyakit yang disebabkan oleh jamur, maka
pengetahuan lebih lanjut tentang jamur harus dikembangkan untuk mendapatkan
pengendalian peyakit yang efektif dan ramah lingkungan dengan eksploitasi agens
hayati (Tjahjadi, 2008).
Penyakit - penyakit yang diderita tanaman disebabkan oleh patogen
bakteri dan virus yang menyerang tanaman. Adanya penyakit yang diderita
tanaman dapat menyebabkan tanaman tidak bisa memberikan hasil yang baik
secara kualitas dan kuantitas. Sehingga mengakibatkan kerugian hasil panen yang
diharapkan oleh orang yang membudidayakan tanaman tersebut. Bakteri adalah
mikroorganisme bersel satu dengan ukuran sangat kecil yang hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop. Bakteri berkembang biak dengan cara
membelah diri, serta mengambil bahan makanan secara parasitis dengan cara
menghisapnya melalui dinding sel. Bakteri diketahui memiliki empat bentuk,
diantaranya berbentuk batang (baksilus), bulat (kokkus), koma (vibrion), dan
spiral (spirilum). Virus merupakan organisme subselular yang berukuran sangat
kecil, lebih kecil dari bakteri sehingga hanya dapat dilihat menggunakan
mikroskop elektron dan hanya dapat membiak di dalam sel yang hidup sehingga
virus disebut parasit yang biotroph (Triharso, 2005).
Gejala serangan penyakit virus sering tidak dapat dibedakan dengan gejala
kekurangan unsur hara, pengaruh faktor lingkungan yang ekstrim ataupun
pengaruh pencemaran bahan kimia. Yang membedakan penyakit tanaman karena
serangan virus dengan penyakit tanaman Non-patogenik (yang bukan disebabkan
oleh patogen) adalah bahwa penyakit tanaman yang terserang virus dapat
ditularkan pada tanaman yang sehat, sedangkan tanaman Non-patogenik tidak
dapat ditularkan. Agar terhindarnya tanaman dari penyakit, maka pengetahuan
lebih lanjut tentang bakteri dan virus harus dikembangkan untuk mendapatkan
pengendalian peyakit yang efektif (Triharso, 2005).
Penyakit yang terjadi pada tumbuhan dapat disebabkan oleh
mikroorganime dari berbagai jenis yang tidak bisa dilihat dengan menggunakan
mata telanjang. Dampak dari serangan penyakit berbeda - beda setiap jenis
tumbuhan yang diseranggnya. Mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya
penyakit pada tumbuhan seperti jamur, bakteri, virus dan nematoda. Nematoda
termasuk filum hewan, didalamnya termasuk nematoda parasit tanaman dan
hewan, serta spesies nematoda yang hidup bebas. Nematoda parasit tanaman
merupakan parasit obligat, mengambil nutrisi hanya dari sitoplasma sel tanaman
hidup (Ismawati, 2010).
Beberapa nematoda parasit tanaman adalah ektoparasit, hidup di luar
inangnya sehingga menyebabkan kerusakan berat pada akar dan dapat menjadi
vektor virus yang penting. Spesies lain, ada yang hidup di dalam akar, bersifat
endoparasit migratori dan sedentari. Nematoda dapat berperan sebagai hama dan
juga sebagai penyakit, dikatakan sebagai hama karena nematoda dapat menyerang
tanaman dari permukaan tanah dan digolongkan sebagai penyebab penyakit
karena dapat masuk kedalam jaringan pembuluh pada akar tanaman (Ismawati,
2010).
Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui macam -


macam organisme pengganggu tanaman (OPT) pada pertanaman yang ada di
lapangan
Bahan dan Metode

Bahan dan Alat

Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanaman


timun, tanaman bayam, tanaman daun bawang, tanaman terong, tanaman cabai
dan alcohol.
Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah jaring serangga,
sasak, alat tulis, kamera, toples, kantong plastic, dan jarring serangga.

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Juni 2023 bertempat di


Lahan di jalan Kurnia Landasan Ulin.

Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai beriku:


1. Persiapkan alat tulis
2. Praktikum memcatat dan memperhatikan setiap kegiatan yang di dapat di
lapangan
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Adapun hasil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:


Tabel 1. Penyakit pada tanaman timun
No Gambar Keterangan
1. Pada gambar disamping terdapat
penyakit Embun Bulu (downey
mildew). Gejala muncul dengan
ciri-ciri bercak kecil yang
beraturan pada seluruh daun,
daun berwarna putih, bintik
terlihat seperti jaringan daun
yang mati.

2. Pada gambar disamping terdapat


penyakit buah timun bengkok
(merenda) yang disebabkan oleh
kekurangan unsur hara dan
penyiraman yang tidak merata.
Gejala yang muncul bentuk buah
yang bengkok

3. Pada gambar disamping terdapat


penyakit menguning pada bakal
buah mentimun disebabkan oleh
kekurangan Zn (seng). Gejala
yang muncul pada bakal buah
menguning dan terjadi
kekeringan.
Tabel 2. Hama Pada tanaman timun
1. Klasifikasi Ulat Grayak
(S.litura)
Ordo : Lepidoptera
Famili : Noctuidae
Genus : Spodoptera
Spesies : Spodoptera litura

2. Klasifikasi ulat pengorok daun


(Liriomyza spp.)
Genus : Liriomyza
Famili : Agromyzidea
Ordo : Diptera

3. Klasifikasi lalat buah


(Bactrocera dorsalin)
Ordo: Diptera
Famili: Tephritidae
Genus: drosophila
Filum: Arthropoda
Spesies: Bactrocera dorsalin
Tabel 3. Gulma pada tanaman timun
1. Klasifikasi gulma daun lebar
(Cyperus Rotundus)
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus rotundus L.
Kelas: Liliopsida

2. Klasifikasi gulma teki (Centella


asiatica)
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Centella
Spesies: Centella L.

3. Klasifikasi gulma rumput (


Class : Monokotil
Ordo : Poales
Famili : Chloris
Genus : Chloridoideae
Spesies : Chloris Gayana
Tabel 4. Penyakit pada tanaman daun bawang
No Gambar Keterangan
1. Pada gambar disamping terdapat
penyakit daun bawang menguning.
Gejala yang muncul dikarenakan
adanya serangan hama, kondisi
lahan, iklim dan dosis yang tidak
memadai.

2. Pada gambar disamping terdapat


penyakit daun bawang yang
mengering dikarenakan tidak
dapatnya cahaya matahari yang
menyebabkan kekurangan
fotosintesis.
Tabel 5. Hama pada tanaman daun bawang
1.. Klasifikasi ulat pada tanaman daun
bawang (spodoptera exigua)
Filum: Arthropoda
Ordo: Lepidoptera
Famili: Noctuide
Genus: Spodoptera
Spesies: Spodeptera exigua

2. Klasifikasi ulat pada tanaman daun


bawang (spodoptera exigua)
Filum: Arthropoda
Ordo: Lepidoptera
Famili: Noctuide
Genus: Spodoptera
Spesies: Spodeptera exigua

3. Pomacea canaliculate lamarck


Ordo mesogastopoda
Kelas gastropoda
Famili ampluaridae
Genus pomacea
Spesies speciosa
Tabel 6. Gulma pada tumbuhan daun bawang
1. Klasifikasi gulma rumput (
Class : Monokotil
Ordo : Poales
Famili : Chloris
Genus : Chloridoideae
Spesies : Chloris Gayana

2. Klasifikasi gulma daun lebar


(Cyperus Rotundus)
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus rotundus L.
Kelas: Liliopsida
Tabel 7. Penyakit pada tanaman bayam
No Gambar Keterangan
1. serangan virus menyebabkan daun
menyempit, mengkerut,
menggulung, dan mengecil. Pada
daun timbul bercak-bercak.

2. gejala serangan ini banyak dijumpai


bila keadaan cuaca sangat panas.
Sebagai penyebab dari gejala
tersebut adalah kekurangan unsur
mangan (Mn).

3. Tanaman bayam disamping


mungkin disebabkan oleh beberapa
hama penggangu seperti ulat, kutu
daun atau lalat yang menyebabkan
beberapa bagian pada daun menjadi
bolong.
Tabel 8. Hama pada tanaman bayam
1. Anisoptera
Kelas : Insecta
Filum : Arthropoda
Upafilum : Hexapoda
Ordo : Odanata
Superordo : Odonatoptera

2. Klasifikasi ulat pada tanaman daun


bawang (spodoptera exigua)
Filum: Arthropoda
Ordo: Lepidoptera
Famili: Noctuide
Genus: Spodoptera
Spesies: Spodeptera exigua

3. Filum arthapoda
Kelas insecta
Ordo lepidoptera
Famili hesperiidae
Genus erionata
Spesies erionota thrax
Tabel 9. Gulma pada tanaman bayam
1. Klasifikasi gulma rumput (
Class : Monokotil
Ordo : Poales
Famili : Chloris
Genus : Chloridoideae
Spesies : Chloris Gayana

2. Klasifikasi gulma daun lebar


(Cyperus Rotundus)
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus rotundus L.
Kelas: Liliopsida

3. Klasifikasi gulma teki (Centella


asiatica)
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Centella
Spesies: Centella L.
Tabel 10. Penyakit pada tanaman cabai
1. Penyakit keriting daun pada
tanaman cabai disebabkan oleh virus
yang merusak klorofil daun dan
berakibat pada terganggunya
pertumbuhan dan menurunnya
produksi bahkan tanaman akan mati
secara perlahan.

2. gejala penyakit ini adalah bagian


tanaman yang terserang terdapat
bercak cokelat kehitaman dan lama
kelamaan membusuk.

3. Penyakit layu fusarium cendawan


yang menyebabkan penyakit ini
mulai menyerang tanaman cabe
pada fase generatif atau awal
berbuah tapi tidak menutup
kemungkinan penyakit ini juga
dapat meyerang tanaman cabai
saat fase vegetatif.
Tabel 11. Hama pada tanaman cabai
1. Pomacea canaliculate lamarck
Ordo mesogastopoda
Kelas gastropoda
Famili ampluaridae
Genus pomacea
Spesies speciosa

2. Klasifikasi lalat buah (Bactrocera


dorsalin)
Ordo: Diptera
Famili: Tephritidae
Genus: drosophila
Filum: Arthropoda
Spesies: Bactrocera dorsalin
Tabel 12. Gulma pada tanaman cabai
1. Klasifikasi gulma teki (Centella
asiatica)
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Centella
Spesies: Centella L.

2. Klasifikasi gulma rumput (


Class : Monokotil
Ordo : Poales
Famili : Chloris
Genus : Chloridoideae
Spesies : Chloris Gayana

3. Klasifikasi gulma daun lebar


(Cyperus Rotundus)
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus rotundus L.
Kelas: Liliopsida
Tabel 13. Penyakit pada tanaman terong
1. layu fusarium adalah cendawan
Fusarium oxysporum. Cendawan ini
menyerang bagian akar tanaman
terong. Gejala yang ditimbulkan
akibat serangannya adalah tanaman
fluktuatif seoerti pagi hari segar,
kemudian pada siang hari terjadi
layu, setelah itu pada sore hari
kembali segar.

2. Layu Bakteri. Penyakit ini


disebabkan oleh bakteri
Pseudomonas solanacearum.
Penyakit ini membuat tanaman layu
dan mati.

3. daun akan mengalami bercak –


bercak berwarna cokelat hingga
kehitaman, kemudian menggulung
dan daun akan mengalami keriting,
kejadian ini disebabkan oleh
cendawan Gloesporium melongena.
Tabel 14. Hama pada tanaman terong
1.

2.

3.
Tabel 15. Gulma pada tumbuhan terong
1. Klasifikasi gulma daun lebar
(Cyperus Rotundus)
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus rotundus L.
Kelas: Liliopsida

2. Klasifikasi gulma rumput (


Class : Monokotil
Ordo : Poales
Famili : Chloris
Genus : Chloridoideae
Spesies : Chloris Gayana

3. Klasifikasi gulma teki (Centella


asiatica)
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Centella
Spesies: Centella L.
PEMBAHASAN

pada tebel 1 terdapat 3 gambar dengan penyakit yang berbeda pada


gambar 1 terdapat penyakit embun bulu yang disebabkan oleh cendawan
Pseudoperonospora cubensis dengan gejala bercak kecil, daun berwarna putih dan
terlihat seperti daun mati. cara mengendalikan penyakit embun bulu dengan cara
memberikan jarak yang cukup antar tanaman agar kondisi lingkungan tidak
lembab, melakukan pemupukan yang berimbang dan melakukan penyiangan pada
gulma. Pada gambar 2 terdapat penyakit timun bengkok yang disebabkan oleh
kekurangan unsur hata dan penyiraman yang tidak merata. Pada gambar ke 3
terdapat penyakit menguning pada tanaman mentimun yang disebabkan oleh
kekurangan Zn dengan gejala bakal buah menguning dan terjadi kekeringan

Anda mungkin juga menyukai