PERKEBUNAN DI LAPANGAN
(Laporan Praktikum Pengendalian Hama Tanaman)
Oleh
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
I. PENDAHULUAN
Serangan hama dan penyakit yang ada pada tanaman budidaya dapat mengurangi
produktivitas hasil dari tanaman tersebut. Hama tersebut dapat diatasi dengan
menggunakan pestisida, insektisida, maupun fungisida, namun biasanya penanganan
ini dapat mengakibatkan kerusakan pada lingkungan.Hama adalah penyebab suatu
kerusakan pada tanaman yang dapat dilihat dengan panca indera (mata). Hama
tersebut dapat berupa binatang, dan dapat merusak tanaman secara langsung maupun
secara tidak langsung.
Tujuan Praktikum
Menurut Fatimah (2008), akibat dari serangan hama, maka akan terjadi susut
kuantitatif, susut kualitatif dan susut daya tumbuh. Susut kuantitatif adalah turunnya
bobot atau volume bahan karena sebagian atau seluruhnya dimakan oleh hama. Susut
kualitatif adalah turunnya mutu secara langsung akibat dari adanya serangan hama,
misalnya bahan yang tercampur oleh bangkai, kotoran serangga atau bulu tikus dan
peningkatan jumlah butir gabah yang rusak. Susut daya tumbuh adalah susut yang
terjadi karena bagian lembaga yang sangat kaya nutrisi dimakan oleh hama yang
menyebabkan biji tidak mampu berkecambah. Secara ekonomi, kerugian akibat
serangan hama adalah turunnya harga jual komoditas bahan pangan (biji-bijian).
Kerugian akibat serangan hama dari segi ekologi atau lingkungan adalah adanya
ledakan populasi serangga yang tidak terkontrol.
Mengenal kerusakan pada tanaman yang disebabkan oleh berbagai pengganggu akan
sangat membantu dalam diagnosis. Diagnosis merupakan proses yang sangat penting.
Hasil diagnosis akan menentukan keberhasilan suatu pengelolaan penyakit tanaman.
Kegagalan suatu diagnosis akan menyebabkan kegagalan dalam tahap pengendalian.
Ganguan merupakan suatu proses interaksi anatara berbagai factor yang
mempengaruhi. Hasil proses interaksi tersebut dapat dilihat dengan adanya kerusakan
pada tanaman, Karena tanaman yang terganggu oleh pengganggu tertentu sering
menunjukkan kerusakan akan tertentu pula. Beberapa jenis hama tidak hanya
memakan bagian tubuh tanaman tetapi juga mengeluarkan substansi tertentu yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Beberapa jenis hama yang lain akan
meninggalkan bebas aktivitas yang khas (Anonim, 2011).
Menurut Pranata (1982), akibat dari serangan hama, maka akan terjadi susut
kuantitatif, susut kualitatif dan susut daya tumbuh. Susut kuantitatif adalah turunnya
bobot atau volume bahan karena sebagian atau seluruhnya dimakan oleh hama. Susut
kualitatif adalah turunnya mutu secara langsung akibat dari adanya serangan hama,
misalnya bahan yang tercampur oleh bangkai, kotoran serangga atau bulu tikus dan
peningkatan jumlah butir gabah yang rusak. Susut daya tumbuh adalah susut yang
terjadi karena bagian lembaga yang sangat kaya nutrisi dimakan oleh hama yang
menyebabkan biji tidak mampu berkecambah. Secara ekonomi, kerugian akibat
serangan hama adalah turunnya harga jual komoditas bahan pangan (biji-bijian).
Kerugian akibat serangan hama dari segi ekologi atau lingkungan adalah adanya
ledakan populasi serangga yang tidak terkontrol (Pracaya, 2007).
Kerusakan oleh serangga dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kerusakan langsung
dan kerusakan tidak langsung.Kerusakan langsung terdiri dari konsumsi bahan yang
disimpan oleh serangga, kontaminasi oleh serangga dewasa, pupa, larva, telur, kulit
telur, dan bagian tubuhnya, serta kerusakan wadah bahan yang disimpan. Kerusakan
tidak langsung antara lain adalah timbulnya panas akibat metabolisme serta
berkembangnya kapang dan mikroba-mikroba lainnya (Williams, 2004).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Mei 2018 pada pukul 15.00-17.00
WIB, di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu alat tulis, buku, dan kamera.
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Tanaman Pangan
Tanaman jagung, daun tanaman ini diserang oleh Belalang kembra dan kayu. Gejala
yang ditimbulkan yaitu daun terlihat dicabik-cabik tidak teratur dan ada robekan pada
daun karena aktivitas makan belalang kayu dan kembara. Pengendalian Kultur
Teknis, Lakukan pembersihan lahan dari gulma atau tanaman pengganggu secara
berkala, Pengendalian Mekanis, Gunakan perangkap kuning, yang terbuat dari papan
atau plastik lembaran berukuran 15 x 15 cm. Pengendalian Biologis, Upaya
pengendalian ini menitik beratkan pada pemanfaatan musuh alami (Pracaya, 2004).
Tanaman padi diserang oleh Walang Sangit. Gejalanya menghisap malai, sehingga
bulir padi hampa cara pengendalian membersihkan gulma di pematang, pertanaman,
dan di sekeliling tanaman padi, Menggunakan bahan kimia (Decis, Regent, BPMC)
bila populasi sudah mencapai ambang ekonomi 10 ekor/20rpn.
Tanaman Hortikultura
Tanaman pisang, daun tanaman ini diserang oleh ulat penggulung daun.Gejala yang
ditimbulkan yaitu daun menggulung dan terdapat bekas lilin dari ulat, di dalam
gulungan terdapat ulat yang telah menjadi pupa.. Pengendalian secara fisik dengan
menempelkan telur, ulat dan daun yang tergulung kemudian dilenyapkan.Cara teknis
: menyobek daun pisang muda agar ulat tidak bisa mengulung daun tersebut.Cara
kimia : menyemprotkan cairan insektisida beracun kontak maupun perut (Pracaya,
2004).
Thrips suka mengisap pucuk tunas dan bunga, sehingga daun mengeriting serta
bentuk buah menjadi abnormal dan berbercak cokelat. Pencegahannya dengan cara
(a) gunakan mulsa plastik hitam perak. (b) hindari menanam berdekatan dengan
tanaman mentimun yang lebih tua dan terserang penyakit.
Selain itu, hindari juga menanam berdekatan dengan tanaman sefamili lainnya,
seperti melon, semangka, dan waluh. Pemberantasannya melalui (a) jika serangan
banyak dilakukan oleh Thrips sp., lakukan penyemprotan insektisida yang tepat pada
sore hingga malam hari.
Tanaman Perekebunan
Umumnya serangan kutu tersebut diikuti dengan serangan jamur embun jelaga yang
dapat menutupi permukaan daun. Serangan berat dari hama ini dapat menurunkan
produksi gula sebesar 40%. Hama ini juga bersifat sebagai vektor/pembawa virus
penyakit garis kuning (sugarcane yellow leaf virus (SCYLV)).
Kutu kebul merupakan hama yang sangat merugikan dan umum di dunia pertanian. Ia
bisa menghancurkan tanaman dan menyebabkan transfer berbagai virus penyakit
yang mempengaruhi produktivitas tanaman dengan cara yang berbahaya.
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Hama tanaman pangan yaitu belalang kayu dan kembara pada tanaman jagung,
walang sangit pada tanaman padi
2. Hama tanaman hortikultura yaitu ulat penggulung daun, kumbang koksi pada
timun, thrips pada timun
3. Hama tanaman perkebunan yaitu kutu putih(kebul) pada tanaman kelengkeng dan
kutu tanaman pada tebu.
4. Gejala kerusakan tanaman berbeda-beda sesuai dengan jenis hama yang
menyerang.
5. Pengendalian hama dapat dilakukan secara mekanik, fisik, dan kimiawi.
DAFTAR PUSTAKA