Latar Belakang
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum pada laporan ini adalah Lebih banyak mengenalkan dan
memperluas pengetahuan mahasiswa tentang organsme pengganggu tanaman (OPT),
serta cara cara pencegahan dan pengendaliannya, dengan memperbanyak mencari
dan membaca literature.
HASIL PENELUSURAN
Tabel gambar Organisme Penggangu Tanaman dan Gejalanya pada Cabai Merah
(Capsicum).
Organisme Pengganggu Tanaman Gejala
(OPT)
(Ulat Gerayak)
PEMBAHASAN
1. Ulat Gerayak
Siklus hidup ulat gerayak apabila disekitar pertanaman cabe banyak
kupu-kupu beterbangan pada malam hari dengan ciri-ciri berwarna agak gelap
dengan garis agak putih pada sayap depan, berarti itulah serangga dewasa dari
ulat grayak. Kupu-kupu ini akan meletakkan telur secara berkelompok di atas
daun atau tanaman dan ditutup dengan bulu-bulu, Jumlah telurnya bisa
mencapai 500 butir per betina. Telur-telur tersebut kemudian akan menetas
menjadi ulat /larva, mula-mula hidup berkelompok dan setelah dewasa
kemudian menyebar. Hama ulat dalam hal ini dapat dikendalikan dengan
pestisida nabati organik- PESNATOR. Cara kerjanya adalah dengan,
mengupayakan agar hama ulat tidak mau makan dan tidak "kerasan" tinggal
dípertanaman yang telah diaplikasikan PESNATOR tersebut. Sebenarnya
simpel sekali cara kerjanya, jadi tidak perlu dimatikan, hamanya tetapi cukup
disingkirkan. Adapun dampak positifnya selain buah cabe sehat juga tidak
menyebabkan kekebalan hama. Pengendalian dengan cara teknis, Ulat diambil
dari tanaman, di lakukan pada malam hari karena pada malam harilah ulat
mulai berkeliaran. Ulat di ambil secara serempak dan menyeluruh, atau bisa
juga dipasang perangkap khusus hama tersebut. Pencegahan yang dapat kita
lakukan antara lain menjaga kebersihan kebun, parit atau lubang-lubang mulsa,
Siang gulma pada selasar bedengan. Mengendalikan hama ulat gerayak
terdapat menjadi 3 bagian yaitu, kendalikan ngengat sehingga tidak
menghasilkan telur, mengendalikan telor, dan mengendalikan larva.
2. Tungau Merah
Hama tungau bersembunyi di balik daun. Hama tungau menyerang
tanaman dengan cara menghisap cairan daun di dalam jaringan mesofil hingga
jaringan itu rusak. Akibatnya klorofil pada daun menjadi rusak dan menghambat
proses fotosintesis tanaman. Serangan ditandai dengan munculnya bintik
kuning di permukaan daun. Bintik tersebut lama-kelamaan melebar lalu
berubah menjadi kecokelatan dan akhirnya menghitam. Disaat musim kemarau
dan cuaca panas dengan suhu optimal 27° C telur-telur tungau dapat menetas
dalam waktu 3 hari. Menjadi tungau dewasa secara seksual dalam waktu 5 hari
5.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Tanaman cabai merah (Capsicum) merupakan bahan makanan atau
rempah makanan bagi sebagian penduduk besar Indonesia.
2. Ada banyak jenis hama pada tanaman cabai antara lain hama lalat buah,
ulat tanah, trhips, kutu kebul, dan kutu daun.
3. Semua hama tersebut dapat dikendalikan dengan metode kultur teknis
hingga dengan insektisida tertentu sesuai dengan jenis hama tersebut.
Daftar Pustaka
Didi Budi Cahyono1 2017, Hasna Ahmad2 Dan A. R Tolangara3 1sma Muhammadiyah
Subaim
Kristina Hayu Herwidyarti, Suskandini Ratih & Dad Resiworo Jekti Sembodo 2013.
Subagyono, K. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Cabai merah Merah Capsicum
annum L. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah.
Suriarti, S. Dan W.R. Atmadja. 2010. Efikasi Beberapa Macam Insektisida terhadap
Ulat Grayak(Spodoptera litura) . Balitro. Proseding Seminar Nasional VI. PEI
Agustina, S., Pudji & W., Hexa, A.H. (2014). Analisis Fenetik Kultivar Cabai Besar
Capsicum annum L dan Cabai Kecil Capsicum Frustescens L. Jurnal Biologi 1(1) :
halaman 117-125