Anda di halaman 1dari 6

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 PEMBAHASAN
4.1.1 Pengertian OPT
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme yang mempunyai
potensi menimbulkan kerusakan ekonomis atau gangguan pada tanaman padi/palawija
terpilih, termasuk didalamnya adalah hama, penyakit, dan gulma. Tanaman terserang OPT
apabila tanaman tersebut menjadi tempat hidup dan berkembangbiaknya OPT, atau
tanaman mengalami kerusakan karena OPT, dengan kepadatan populasi OPT atau
intensitas kerusakan tanaman tersebut telah menyamai atau melebihi ambang pengendalian
yang telah ditetapkan. Yang dimaksud dengan ambang pengendalian adalah batas toleransi
intensitas serangan atau kepadatan populasi OPT terendah untuk dilakukan pengendalian.
Intensitas serangan OPT yang sama atau lebih besar dari batas toleransi tersebut perlu
dikendalikan.
OPT juga merupakan salah satu faktor pembatas penurunan produksi komoditas
perkebunan. Perubahan iklim akibat pemanasan global berperan dalam memicu eksistensi
OPT di alam. Fluktuasi suhu dan kelembaban udara mampu menstimulasi pertumbuhan
dan perkembangan OPT. Perubahan ini dapat memengaruhi status OPT di lapangan.
Dengan demikian diperlukan informasi dan langkah antisipasi terhadap perubahan iklim
yang terjadi untuk meminimalisir kerugian akibat serangan OPT tersebut. Adapun
beberapa langkah yang dapat ditempuh antara lain membangun sistem peringatan dini,
adanya kelembagaan yang tepat dan akurat, mengembangkan model tentang prediksi iklim
dan OPT, serta penerapan sistem budidaya tanaman yang sehat dan diintegrasikan dalam
teknologi pengelolaan hama dan penyakit tanaman secara terpadu
4.1.1 Insektarium
Insektarium merupakan tempat penyimpanan koleksi spesimen insekta, baik awetan basah
maupun kering. Insektarium berupa awetan serangga dengan bahan pengawet alkohol 70%
dan formalin 5% yang dikemas dalam bentuk koleksi media pembelajaran (Mukaromah,
2011). Pengawetan serangga merupakan media pembelajaran untuk mempermudah
pemahaman siswa diharapkan dapat mempelajari bagaimana mengamati morfologi
struktur tubuh serangga, mengidentifikasi ciri-cirinya, mengklasifikasi spesies-spesies
berdasarkan ordo atau famili, dan mengetahui peranan serangga bagi kehidupan, dengan
membuat media pendidikan sendiri sangat membantu pengadaan alat peraga dan koleksi.
Penggunaan insektarium sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu telah
divalidasi oleh ahli materi dan ahli media, sehingga diketahui layak atau tidak digunakan
dalam penelitian
Pada praktikum insectarium (awetan serangga), kami mengambil serangga Thrips sebagai
objek yang akan di awetkan. Hama thrips ini termasuk kedalam ordo Thysanoptera dalam
famili Thripidae.
Thrips
Thrips adalah hama yang cukup berbahaya bagi tanaman , hama ini bsa menjadi perantara
(vector) yang baik berbagai penyakit virus Meskipun umumnya merugikan tetapi ada juga
thrips yang tidak merugikan tetapi ada juga jenis thrips yang memakan madu dari bunga-
bungaan atau terdapat pada cendawan dan ganggang pada kulit pohon. Dan ada juga yang
menjadi predator tungau dan kutu-kutu kecil seperti thrips aleurodothrips yang menyerang
kutu-kutu perisai.
Ambang batas untuk mengendalikan wabah thrips adalah 1 thrips dalam 10 bunga,
yaitu jika dari 10 bunga ditemukan 1 thrips maka perlu adanya penyemprotan insektisida
karena perkembangan thrips sangat cepat, Serangan hebat hama tersebut pada musim
kemarau dengan memakan bagian dalam bunga atau putik bunga dengan mengorek sel
pokok dan menghisap cairan makanan pada permukaan daun dimana daun yang telah
diisap menjadi berwarna putih seperti perak karena udara masuk ke dalamnya dan cacat
pada putik-putik bunga sehingga bunga tidak akan mekar dengan sempurna. Karena
mudah berpindah dan dari cara makannya, serangga ini tidak hanya menjadi hama tetapi
juga dapat menjadi penyebar virus. Dampak secara tidak langsung : Trips merupakan
vektor penyakit virus mosaik dan virus keriting.

KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum    : Arthropoda
Kelas       : Insecta
Ordo       : Thysanoptera
Famili     : Thripidae
Genus    : Thrips
Spesies  : Thrips sp
4.1.2 Koleksi basah
Herbarium adalah sampel tumbuhan yang dikeringkan. Herbarium berguna
didalam pengenalan dan identifikasi jenis-jenis tumbuhan. Herbarium yang baik
adalah yang memuat bagian-bagian tumbuhan yang representatif, yaitu organ-organ
yang penting untuk identifikasi. Pada tumbuhan tingkat rendah organ-organ tersebut
adalah spora atau kumpulan-kumpulan spora dan bagianbagian tertentu yang
spesifik. Sedangkan untuk tumbuhan tingkat tinggi, bagian-bagian tersebut berupa
bunga, buah, dan biji karena dasar klasifikasi tumbuhan tersebut adalah struktur
bunga. Karenanya sampel yang berupa bunga adalah syarat utama untuk berhasilnya
identifikasi sampai ke tingkat suku atau spesies. Sedangkan organ-organ lain seperti
akar, batang, dan daun sifatnya adalah tambahan.
Menurut Tjitrosoepomo (2005), koleksi basah adalah spesimen tumbuhan yang
telah diawetkan dan disimpan dalam suatu larutan. Komponen utama yang digunakan
dalam pembuatan larutan pengawet itu antara lain adalah alkohol dan formalin.
Alkohol memiliki kekurangan yaitu dapat menyebabkan hilangnya warna asli
tumbuhan dan juga harga alkohol relatif mahal. Sedangkan formalin lebih murah
harganya dibandingkan alkohol. Selain itu, formalin tidak terlalu besar daya Larutnya
terhadap warna-warna yang terdapat pada tumbuhan.

Penyakit Karat pada daun

Penyakit karat adalah segolongan penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh


golongan cendawan yang termasuk dalam bangsa Pucciniales. Penyakit ini paling jelas
gejalanya terlihat pada daun, sehingga disebut karat daun.

Penyakit karat daun disebabkan oleh cendawan Phakopsora pachyrhizi.  Jenis


penyakit ini menyerang tanaman kedelai yang umumnya belum tua, dan bisa
menyebakan hampanya polong. Pada serangan yang berat, daun-daunnya rontok.
Apabila tanaman yang terserang ini disentuh, sporanya akan beterbangan, kemudian
akhirnya hinggap menyerang tanaman yang masih sehat. Di samping karena sentuhan,
spora tersebut bisa terbawa oleh angina.  Cendawan P. pachyrhizi merupakan parasit
obligat. Jika di lapangan tidak terdapat tanaman kedelai, spora hidup pada tanaman
inang lain. Spora hanya bertahan 2 jam pada tanaman bukan inang.spora tidak dapat
bertahan pada kondisi kering, jaringan mati atau tanah. Jika tidak ada tanaman kedelai,
gulma yang termasuk ke dalam family Leguminosae dapat menjadi tanaman inang
alternatif.

Gambar Penyakit karat pada daun

Penyakit darah pada pisang


Penyakit darah pada pisang disebabkan oleh bakteri patogen tanaman yang disebut
Ralstonia solanacearum ras 2, P. celebensis atau Banana Blood Disease (BDB).
Penyakit darah memiliki gejala diantaranya gejala luar yaitu terjadinya penguningan
daun pada daun yang telah membuka penuh. bintik kuning di daun tanaman bisa
karena jamur, virus, hingga kekurangan unsur magnesium dan nitrogen. Jika bintik
daun di tanaman milikmu disebabkan oleh virus dan jamur, kamu dapat memotong
bagian daun yang sudah terkena bintik kuning.

Gambar penyakit darah pada pisang


4.1.3 Herbarium Gulma

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh disekitaran tanaman budidaya yang


kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang
bisa dicapai oleh tanaman produksi dan juga menjadi sarang hama dan penyakit.
Kerugian secara langsung dari keberadaan gulma pada budidaya tanaman adalah
terjadinya kompetisi antara tanaman pokok dengan gulma dalam memperoleh cahaya,
ruang, hara dan air. Sedangkan kerugian secara tidak langsung terjadi apabila gulma
tersebut menjadi tanaman inang dari hama dan penyakit tanaman.

beberapa Berikut adalah jenis gulma yang perlu diketahui,yaitu :

1. Gulma rerumputan (Grasses)

Gulma rerumputan umumnya berasal dari famili Gramineae (Poaceae). Gulma ini
memiliki daun yang sempit seperti teki-tekian tetapi memiliki stolon, di dalam tanah
stolon membentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik.

Gulma jenis ini memiliki batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga.

Gambar putri malu

Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan salah satu gulma yang menggangu
tumbuhan budidaya.. Gulma putri malu menimbulkan masalah yang serius pada
perkebunan jagung, karet, teh, padi ladang, kacang hijau, cabai dan kelapa sawit.
Gulma ini termasuk kedalam gulma rerumputan
2. Gulma teki-tekian (Sedges)

Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae. Gulma ini memiliki daya
tahan yang sangat baik terhadap pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang
di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan-bulan.

3. Gulma daun lebar (Broad leaves)

Gulma berdaun lebar umumnya termasuk famili Dicotyledoneae dan Pteridophyta.


Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya. Ciri dari gulma ini adalah daun
lebar dengan tulang daun berbentuk jala.

Semanggi atau dalam bahasa ilmiah disebut dengan marsilea minuta L merupakan
salah satu gulma pada tanaman padi, karena tumbuhan semanggi mudah ditemukan
diarea pesawahan atau didaerah yang dialiri sungai, seperti aliran irigasi, danau dan
pinggiran sungai. Gulma ini termasuk kedalam gulma berdaun lebar.

Contoh gambar daun lebar

Anda mungkin juga menyukai