Anda di halaman 1dari 3

Serangga vektor

Kutu Daun Pada Tanaman Kangkung

•Kutu Daun

Kutu daun termasuk dalam kategori serangga kecil yang hidup secara berkelompok (koloni) dan pemakan getah tanaman. Kutu daun memiliki
ukuran kecil dan panjangnya antara 1 mili meter sampai 2 mili meter. Kutu daun memiliki peran ganda selain sebagai hama sekaligus sebagai
perantara virus. Kutu daun hanya menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun. Generasi pertama adalah betina yang menetas dari telur.
Selama musim semi dan panas kutu daun hanya berkembang biak tanpa melalui proses partenogenesis. Tiap betina kutu daun mampu
menghasilkan beberapa keturunan dalam setiap hari dan ini membentuk koloni organisme dengan gen-gen yang identik. Ketika makanan mulai
sulit diperoleh barulah dilahirkan keturunan jantan. Kutu daun merupakan salah satu hama yang paling merusak pada tanaman. Kutu daun
biasanya menghisap cairan dari jaringan tanaman menggunakan mulut yang mirip jarum. Mereka dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman
dengan mengganggu aliran nutrisi yang penting. Selain itu, mereka juga dapat menyebarkan penyakit dari tanaman yang terinfeksi ke tanaman
yang sehat.Kutu daun memiliki berbagai spesies dan dapat ditemukan di berbagai tanaman. Beberapa jenis kutu daun yang umum termasuk
kutu hijau, kutu hitam, kutu kentang, dan masih banyak lagi.Kutu daun merupakan salah vector utama pembawa virus mosaik yang menularkan
ke tanaman satu ke tanaman yang lain dan tempat yang jauh (Sopialena2014).

•Cara penularan penyakit kutu Daun

Kutu daun pada tanaman kangkung dapat berperan sebagai vektor penyakit, menularkan beberapa penyakit
pada tanaman

Cara Penularan Penyakit: Kutu daun menularkan penyakit melalui proses menghisap cairan pada tanaman kangkung. Ketika kutu menghisap
cairan tanaman yang terinfeksi virus atau patogen penyakit, mereka dapat mentransfer patogen tersebut ke tanaman yang sehat.

•Gejala yang ditimbulkan

1.Tunas atas dan daun-daun yang masih muda menggulung

2.Daun-daun menjadi keriput, keriting, dan terpuntir

3.Daun berwarna kekuningan

4.Pertumbuhan tanaman terhambat

5.Layu dan mati

6.Cairan tanaman dihisap sehingga daun mengeriting

7.Madu yang dihasilkan kutu daun saat mereka memakan jaringan tanaman menyebabkan infeksi tambahan dengan jamur
oportunistik di beberapa kasus
8.Madu memikat semut-semut

9.Kutu daun dalam jumlah banyak dapat menyebabkan daun dan pucuk mengerut, layu atau kuning

10.Penurunan daya tahan tanaman

•Siklus Hidup Kutu Daun

Kutu daun mengalami siklus hidup yang meliputi beberapa fase, yaitu fase telur, nimfa, puparium, dan imago. Berikut adalah
penjelasan mengenai masing-masing fase siklus hidup kutu daun:

Telur: Telur kutu daun biasanya diletakkan di bawah permukaan daun di dekat venasi daun oleh betina. Telur ini merupakan
fase yang sangat penting untuk kelangsungan hidup dan perkembangan stadia nimfa sebelum berubah menjadi imago

Nimfa: Nimfa kutu daun menghisap cairan daun-daun muda, sehingga daun menjadi keriput, keriting seperti terpuntir,
berwarna kekuningan Nimfa biasanya terletak pada bagian bawah daun dengan lama stadium

Puparium: Puparium adalah fase transisi perubahan dari nimfa menjadi imago Serangga dewasa keluar dari puparium melalui
celah berbentuk huruf T, dan berada di samping bekas kerabang kulit pupa atau eksuvi

Imago: Imago adalah serangga dewasa yang sudah matang kelamin dan siap untuk berkembang biak Imago kutu daun dapat
meletakkan telur dan telur yang diletakkan berhasil menetas

Dalam siklus hidup kutu daun, setelah imago bertelur, telur menetas menjadi nimfa. Nimfa kemudian mengalami beberapa kali
pergantian kulit sebelum akhirnya menjadi puparium dan kemudian menjadi imago. Siklus hidup kutu daun dapat berlangsung
selama beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung pada spesies kutu daun dan kondisi lingkungan

•Partikel virus kutu Daun

Partikel virus kutu daun mengacu pada partikel virus yang ditularkan oleh kutu daun, yaitu serangga kecil yang
memakan getah tanaman. Virus ini dapat menyebabkan penyakit seperti mosaik dan menguning pada tanaman
seperti kedelai, kentang, dan kacang-kacangan 1 2. Partikel virus berbentuk bola atau batang dan ukurannya
berkisar antara 12-15 nm hingga panjang 750 nm 1 2 4. Penularan virus ini terjadi ketika kutu daun memakan
tanaman yang terinfeksi dan kemudian berpindah ke tanaman yang sehat sambil membawa partikel virus tersebut
3 4. Partikel virus juga dapat menular melalui cara mekanis, seperti ketika bahan tanaman yang terinfeksi
bersentuhan dengan tanaman yang sehat. tanaman 2. Untuk mencegah penyebaran virus ini, penting untuk
mengendalikan populasi kutu daun dan menghindari penanaman varietas tanaman yang rentan

•Pengendalian Kutu Daun Pada Tanaman Kangkung

Untuk mengendalikan kutu daun pada tanaman kangkung, Anda dapat mencoba beberapa metode berikut:

1. Metode mekanis: Gosok atau siram kutu daun secara langsung menggunakan air atau sabun insektisida. Anda dapat
menggunakan air sabun atau larutan air sabun yang ringan untuk membersihkan kutu daun dari daun tanaman. Pastikan untuk
mengenai bagian atas dan bawah daun serta bagian tempat kutu bersembunyi.

2. Penggunaan insektisida nabati: Beberapa bahan nabati, seperti minyak neem, ekstrak bawang putih, atau cabai bisa efektif
dalam mengendalikan kutu daun. Anda dapat membuat campuran dengan air dan menyemprotkan ke tanaman sesuai instruksi
yang tertera pada kemasan produk.

3. Penggunaan insektisida kimia: Jika serangan kutu daun terlalu parah, pertimbangkan penggunaan insektisida kimia yang
direkomendasikan oleh petani atau ahli pertanian. Pastikan untuk membaca dan mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera
pada label produk dengan hati-hati.

Selain metode pengendalian, penting juga untuk menjaga kebersihan lingkungan tumbuhan, memperkuat tanaman dengan
memberi pupuk yang cukup, serta melakukan pemangkasan atau pengaturan tumbuhan yang tepat untuk mengurangi
perkembangan kutu daun. Jika disiplin dalam perawatan tanaman diterapkan, serangan kutu daun dapat diatasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai