Anda di halaman 1dari 25

Klasifikasi Dan DOSEN PENGAMPU :

Ir. Wilma Yunita, M.P.


Dr. Yuni Ratna, S.P.,M.P.
Bioekologi Hama
Tanaman Pare ANGGOTA KELOMPOK :

(Momordica
Jaenal Mutaqin (D1A020079)
Wilfrida Dwi Apriana Turnip (D1A020080)

Charantia L. ) Habib Adilla Risqi (D1A020191)


Intan Kevilia (D1A020205)
KELOMPOK 3
PRODI AGROEKOTEKNOLOGI
MATA KULIAH ILMU HAMA FAKULTAS PERTANIAN
TUMBUHAN UNIVERTITAS JAMBI
2023
PENDAHULUAN
Tanaman pare merupakan komoditas
hortikultura yang termasuk dalam kategori
sayuran. Pare adalah tanaman yang termasuk
dalam keluarga Cucurbitaceae. Tanaman ini
berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama India
bagian barat, seperti Assam dan Burma.
Tanaman pare memiliki daun tunggal berwarna
hijau dengan pinggir merah kecoklatan yang
bergelombang. Bentuk daunnya jorong lebar
sampai bundar, dengan ujung runcing dan
pangkal berlekuk. Tanaman ini merupakan
tanaman merambat yang memiliki batang
berusuk lima dengan panjang sekitar 2-5 meter
01 PENDAHULUAN
Buah pare memiliki bentuk bulat memanjang dengan
bintil-bintil tidak beraturan. Bagian buah yang matang
berwarna jingga. Daging buahnya tebal dan di dalamnya
terdapat banyak biji. Meskipun rasanya pahit, buah pare
mengandung banyak nutrisi seperti charantin, polipeptida p,
insulin-like peptide, vitamin C, vitamin A, kalium, zat besi,
flavonoid, dan karotenoid yang memiliki efek antioksidan.
KLASIFIKASI TANAMAN PARE
Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Cucurbitales

Famili: Cucurbitaceae

Genus : Momordica

Spesies : Momordica charantia L.


MORFOLOGI TANAMAN PARE
Tanaman pare tidak memerlukan Tanaman pare memiliki bunga
banyak sinar matahari, sehingga tunggal, berkelamin dua dalam satu
dapat tumbuh subur di tempat- pohon, bertangkai panjang,
tempat yang agak terlindung. berwarna kuning. Buah bulat
Tanaman setahun, merambat atau memanjang, berbintil-bintil tidak
memanjat dengan alat pembelit atau beraturan, rasanya pahit. Warna
sulur berbentuk spiral, banyak buah hijau, bila masak menjadi
bercabang, berbau tidak enak. Daun oranye yang pecah dengan 3 katup.
tunggal, bentuknya bulat panjang, Biji banyak. cokelat kekuningan,
pangkal berbentuk jantung, bentuknya pipih memamnjang keras
berwarna hijau tua. Taju bergigi (Widyaningrum 2011).
kasar sampai berlekuk menyirip.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan selama satu musim panen, dimulai pada Rabu, 1
Maret 2023. Tempat pelaksanaan praktikum berada di Teaching and
Research Farm, Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

Proses penanaman dilakukan di bedengan dengan lebar 70 cm dan panjang


10 meter. Jarak antar bedengan sekitar 30 cm. Setelah dua minggu setelah
tanam (MST), berikan pupuk NPK Mutiara dengan dosis 20 gram per liter
air. Pupuk ini kemudian diberikan pada masing-masing tanaman pare.

Pada praktikum ini, perlu dilakukan pemantauan setiap minggu terhadap


perkembangan hama dan dampak yang ditimbulkan pada tanaman pare.
Pemantauan ini dapat dilakukan pada pagi atau sore hari.
HAMA YANG MENYERANG TANAMAN PARE

KUMBANG DAUN KEPIK


01 (Aulacophora sp) 03 (Leptoglossus australis)

02 LALAT BUAH
(Bactrocera cucurbitae)
KUMBANG DAUN
Kumbang daun (Aulacophora sp)
adalah serangga dalam famili Chrysomelidae
yang merupakan hama tanaman pare. Hama
ini sudah ada pada pengamatan Minggu ke 4
HST.
Siklus hidup kumbang daun melibatkan
empat tahap: telur, larva, pupa, dan imago
(dewasa). Telur diletakkan di bawah
permukaan tanah atau di sekitar bagian
bawah daun, sedangkan larva memakan
daun dan mengalami beberapa tahap
pertumbuhan sebelum menjadi pupa.
Kumbang daun dewasa sering terbang
mencari tanaman inang baru, sementara
larva lebih terkait erat dengan tanaman
tempat mereka menetas.
KUMBANG DAUN
Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Chrysomelidae
Genus : Aulacophora
Spesies : Aulacophora similis O.
KUMBANG DAUN
Hama Aulacophora merupakan hama
yang bersifat polifag dan menyerang lebih
dari 81 spesies tanaman termasuk labu, labu
siam, mentimun, labu air, pare, beligo,
semangka dan berbagai macam tanaman
buah.
Hama Aulacophora juga menyukai
tanaman dari famili lain seperti lobak,
wortel, tomat, kentang, kacang tunggak,
kapri, kacang arab, mustard, kol bunga,
jagung,
gandum, ubi jalar, alfalfa dan semanggi mesir
(Narayanan, 1960; Butani, 1984).
KUMBANG DAUN
Kumbang daun adalah pemakan
tumbuhan yang dapat merusak tanaman
dengan memakan daun, batang, bunga, dan
buah.

Fase perkembangan kumbang daun


Aulacophora sp memiliki berbagai rata-rata
lama hidup, mulai dari fase telur (11.60 hari),
larva (5.10 hari hingga 15.32 hari), pupa
(12.81 hari), hingga imago betina (15.67 hari)
dan imago jantan (37.42 hari) (Safitri, 2018).
—GEJALA YANG
DITIMBULKAN

1. Kerusakan pada daun : Kumbang daun menggigit daun tanaman, menyebabkan


lubang-lubang kecil atau besar. Serangan yang parah dapat
merusak daun bahkan membuatnya transparan.

2. Defoliasi atau penipisan daun :Serangan berulang dan intens menyebabkan kumbang daun
memakan banyak daun. Ini menyebabkan penipisan daun,
mengurangi jumlah daun atau membuatnya gugur secara
prematur. Defoliasi yang parah menghambat fotosintesis dan
pertumbuhan tanaman.
GEJALA KUMBANG DAUN
LALAT BUAH

Lalat Buah (Bactrocera cucurbitae) adalah


serangga yang hidup di daerah tropis dan
subtropis di seluruh dunia. Lalat buah
mengalami siklus hidup melalui tahap telur,
larva, pupa, dan imago (dewasa).

Hama betina meletakkan telur pada


buah matang, dan setelah menetas, larva
memakan isi buah sebagai sumber makanan
LALAT BUAH
Klasifikasi

Kingdom: Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Tephritidae
Genus : Bactrocera
Spesies : Bactrocera cucurbitae
LALAT BUAH
Bactrocera cucurbitae yang dikenal
dengan lalat buah merupakan hama polifag
yang menyerang lebih dari 81 spesies
tanaman, terutama dari famili Cucurbitaceae.
Larva lalat buah kebanyakan
berkembangbiak di dalam buah, walaupun
beberapa spesies ada yang dapat hidup pada
bunga tumbuhan Cucurbitaceae. Hama ini
tidak hanya dianggap sebagai hama penting
pada tanaman Cucurbitaceae, tetapi hampir
semua tanaman hortikultura menghadapi
kerusakan serius akibat serangan hama ini
(Sarwar, Hamed, Rasool, Yousaf, & Hussain,
2013).
LALAT BUAH
Serangan lalat dapat menyebabkan
kerusakan pada buah dan mempercepat
pembusukan. Lalat Buah aktif pada suhu
hangat sekitar 25-30 derajat Celsius, dan
kelembaban juga berperan penting dalam
perkembangan dan kelangsungan hidup
mereka.
Lalat buah memiliki kemampuan
terbang yang baik dan dapat berpindah dari
satu tanaman inang ke tanaman inang
lainnya. Lalat dewasa dapat mendeteksi bau
dan aroma buah matang untuk mencari
tempat bertelur, sedangkan telur yang
diletakkan oleh betina biasanya terlindung
oleh kulit buah.
—GEJALA YANG
DITIMBULKAN
1.Lubang Masuk pada Buah : Lalat Buah menciptakan lubang masuk pada buah dengan luka
yang terlihat seperti lubang kecil atau celah pada kulit buah.

2.Serbuk atau Residu Berwarna Cokelat : Setelah telur Lalat Buah menetas menjadi larva, larva tersebut
akan memakan isi buah dan menghasilkan serbuk atau residu
berwarna cokelat di sekitar lubang masuk.

3.Pembusukan Buah yang Cepat :Buah yang terkena serangan Lalat Buah akan mengalami
pembusukan yang lebih cepat dibandingkan dengan buah yang
tidak terinfestasi. Hal ini disebabkan oleh bakteri atau jamur
yang masuk melalui luka-luka yang dibuat oleh lalat dan
menginfeksi buah.
GEJALA LALAT BUAH
KEPIK
Kepik (Leptoglossus australis) adalah
serangga yang umumnya ditemukan di
daerah beriklim sedang.
Morfologi Kepik terdiri dari tubuh
berbentuk oval dengan sayap yang menutupi
bagian belakang tubuhnya. Ukuran tubuh
dewasanya berkisar antara 15 hingga 20
mm, dan umumnya memiliki warna tubuh
hijau kecokelatan dengan pola warna yang
bervariasi.
Kepik memakan berbagai jenis
tumbuhan. Hama ini menggunakan alat
pengisap (rostrum) untuk menembus
jaringan tumbuhan dan menghisap cairan
dari buah, biji, dan tunas muda. Siklus hidup
Kepik meliputi tahap telur, nimfa, dan imago
(dewasa).
KEPIK
KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemineptera
Famili : Coreidae
Genus : Aulacophora
Spesies : Leptoglossus australis
KEPIK
Kepik betina biasanya meletakkan
telur pada tumbuhan inang. Setelah
menetas, nimfa Kepik muncul dan
mengalami beberapa tahap pertumbuhan
sebelum mencapai tahap dewasa. Durasi
siklus hidup kepik dapat bervariasi
tergantung suhu dan ketersediaan makanan.
Kepik memiliki kemampuan melompat
dan terbang, tetapi lebih sering melompat
untuk berpindah dari satu tumbuhan ke
tumbuhan lainnya. Selain itu, Kepik juga
memiliki kelenjar yang menghasilkan zat
berbau yang digunakan sebagai pertahanan
dari predator
—GEJALA YANG
DITIMBULKAN
Serangga kepik dapat menyebabkan kerusakan pada buah dengan cara menghisap cairan dari
buah. Hal ini mengakibatkan kerusakan dan membuat buah mengalami deformitas serta munculnya
bintik-bintik. Selain itu, serangan yang terus-menerus dan intens dari kepik dapat menurunkan
kualitas buah secara keseluruhan, Kerusakan structural dan perubahan warna pada buah.
GEJALA KEPIK
SEKIAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai