Disusun oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
JAWA TIMUR
2019
Kacang panjang bukan tanaman asli Indonesia, tetapi diduga berasal dari India
dan Afrika Tengah. Tanaman ini menyebar diseluruh daerah Asia Tropika sehingga
banyak dikenal kacang panjang jenis lokal yang sesuai dengan keadaan lingkungan
tempatnya tumbuh (Haryanto et al.,1999).
Kacang panjang termasuk dalam tumbuhan divisi Spermatophyta, kelas
Angiospermae, ordo Rosales, family Leguminosa, genus Vigna, spesies Vigna
sinensis, L. (Haryanto et al.,1999). Bunga kacang panjang berbentuk kupukupu,warna
bunga ada yang putih, biru atau ungu. Bunga kacang panjang dapat menyerbuk
sendiri. Ibu tangkai bunga keluar dari ketiak daun. Setiap ibu tangkai bunga
mempunyai 3 sampai 5 bunga. Penyerbukan dengan serangga dapat terjadi dengan
kemungkinan 10%. Buah kacang panjang berbentuk polong bulat panjang dan
ramping. Panjang polong sekitar 10-80 cm. Warna polong hijau muda sampai hijau
keputihan. Setelah tua warna polong putih kekuningan dan polong menjadi liat. Pada
satu polong berisi 8-20 biji kacang panjang (Nazaruddin, 2003).
Kacang panjang dapat tumbuh didataran rendah maupun dataran tinggi
dengan ketinggian antara 0-1500 m di atas permukaan laut (dpl). Kacang panjang
biasanya digolongkan sebagai sayuran dataran rendah karena tanaman ini tumbuh
lebih baik dan banyak diusahakan di dataran rendah pada ketinggian kurang dari 600
m dpl. Suhu harian yang sesuai untuk tanaman kacang panjang adalah sekitar 9 18-
32° C dengan suhu optimim 25° C. Kacang panjang dapat ditanam sepanjang musim,
baik musim kemarau maupun musim hujan. Tanaman kacang panjang membutuhkan
curah hujan sekitar 600-2000 mm/tahun dan membutuhkan banyak sinar matahari.
Oleh karena itu lahan terbuka di dataran rendah lebih disukai, sedangkan apabila
dinaungi produksinya kurang memuaskan (Hutapea,1994). Jenis tanah yang cocok
untuk tanaman kacang panjang adalah tanah berstektur liat berpasir dengan pH
optimal yang dibutuhkan adalah 5,5-6,5. Tanah yang terlalu asam dibawah pH 5,5
dapat menyebabkan tanaman tumbuh kerdil karena keracunan garam aluminium (Al)
yang larut dalam tanah (Nazzarudin, 2003).
Produksi rata-rata kacang panjang Indonesia pada tahun 1997 sampai tahun
2000 adalah 400.66 ton, sedangkan produksi rata-rata pada tahun 2011 sampai tahun
2014 mengalami penurunan menjadi 313.743 ton (BPSRI , 2014). Salah satu faktor
yang ikut andil dalam penurunan produksi kacang panjang di Indonesia adalah Hama
yang ada pada tanaman kacang panjang. Berikut adalah ulasan mengenai hama yang
menyerang tanaman kacang panjang :
Singh, S.R. 1990. Insect Pests of Tropical Food Legumes. John Willey and Sons
Ltd. Baffins Lane. Chichester. West Sussex PO 191 UD England.