(TANAMAN SAYURAN)
Ulat Penggerek Umbi Kentang
Ulat Daun pada Kubis
Ulat Hati pada Kubis
Hama Thrips pada Cabai
Hama tanaman yang akan dibahas
pada kuliah ini adalah
Ulat penggerek umbi pada tanaman kentang
Ulat daun pada tanaman kubis
Ulat hati pada tanaman kubis
Hama thrips pada tanaman cabai
ULAT PENGOROK DAUN/PENGGEREK UMBI
KENTANG (Pthorimaea operculella Zeller)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Gelechiidae
GEJALA SERANGAN
Awalnya merupakan hama pengorok daun dan batang kentang.
Larva dapat melanjutkan perkembangannya dalam umbi kentang
yang disimpan.
Daun yang terserang terlihat berwarna merah tua dan tampak
adanya jalinan seperti benang yang membungkus ulat kecil
berwarna kelabu.
Kadang daun menggulung karena ulat merusak permukaan daun
sebelah atas dan bersembunyi dalam gulungan.
Serangan pada umbi dapat dilihat dengan adanya kotoran
berwarna coklat tua pada kulit umbi.
Bila dibelah terlihat alur-alur lubang gerekan.
A B
TELUR
oBerukuran kecil
oBentuk bulat panjang
oDiletakkandi bawah permukaan daun atau pada permukaan umbi
yang muncul di permukaan tanah.
oTelur diletakkan tunggal.
oSatu ngengat betina dapat menghasilkan 150 – 200 butir telur.
LARVA
KLASIFIKASI :
Klas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Plutellidae
Genus : Plutella
Spesies : Plutella xylostella
MORFOLOGI DAN BIOLOGI
- Imago
Ngengat kecil, warna coklat, pada sayap terdapat gambaran 3
berlian (diamond back moth)
Panjang tubuh 5,0-6,5 mm rentang syp 9-12 mm
Lama hidup betina 7-15 hr, jantan 2-12 hr
Sifat aktif sore/malam hari (nocturnal)
- Telur
Uk. 0,6x0,3 mm, btk oval kuning muda, diletakkan pd
permukaan daun secara tunggal/kelompok, menetas 2-4 hari,
300 telur/imago
- Larva
Bentuk Silindris, hijau muda, uk. 2-10 mm, kepala kuning,
tdpt garis memanjang sepanjang tubuhnya, larva bila
tersentuh akan menjatuhkan diri dgn air liurnya,
mengalami 4 instar: I (4 hr), II (2 hr), III (3 hr), IV (3
hr), stadia larva 5-9 hr.
- Pupa
Dibawah permukaan daun, hijau terbungkus kokon putih,
panjang 6 mm, warna pupa jelang keluar imago warna
coklat, stadia pupa 6 hr.
Imago Plutella xylostella
telur ulat daun kubis (Plutella macllipennis)
Larva ulat daun kubis (Plutella macullipennis)
A B
Pupa ulat daun kubis (Plutella macullipennis)
A. Pupa sehat, B. Pupa terparasit
GEJALA SERANGAN
TANAMAN INANG
Terutama tanaman cruciferae : kubis, lobak, sawi, petsai
PENGENDALIAN
KLASIFIKASI
Klas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Pyralidae
Genus : Crocidolomia
Spesies : C. pavonana
BIOEKOLOGI
-Imago
Berupa ngengat, warna coklat keabuan, pada sayap depan terdapat
gambaran hitam dg bintik putih ditengahnya, panjang tubuh jantan
11-14 mm betina 8-18 mm, stadia imago 16-24 hr.
-Telur
Diletakkan dibawah permukaan daun secara berkelompok ditutup
sekresi hijau, satu induk meletakkan 11-18 klp telur, tiap klpk
terdapat 30-80 telur, stadia telur 4-5 hr.
-Larva
Mengalami 4 instar (9-10 hr)
Larva instar I, hijau muda, kepala hitam, tubuhnya ditutupi benang
halus dari mulutnya, uk. 1,7x0,3 mm.
Larva instar II, hijau pucat, kepala coklat kemerahan, pada tbh
bagian ventral tdpt garis hijau, larva sdh bergerak aktif, uk.
8,6x0,9 mm
Larva instar III, hijau muda, kepala kemerahan, bag. ventral grs hijau
membujur dg bintik kecoklatan mulai tampak, makin aktif, uk.
13,1x1,4 mm, stadia 2,1 hr.
Larva instar IV, hijau muda, kepala & kaki kecoklatan, grs hijau semakin
tajam, menjelang prepupa larva makin lamban & tdk aktif makan, uk.
17,5x2,6 mm, stadia 2,5 hr.
- Pupa
Warna kemerahan, terletak dalam tanah, uk.3,05 mm, pupa bakal imago
betina lebih besar dan abdomennya lebih gemuk, stadia 12 hr.
-Siklus hidup 22-32 hr.
Larva ulat hati kubis (C. pavonana) instar IV
Pupa dan imago ulat hati kubis (C. pavvonana)
GEJALA SERANGAN
Larva instar I makan bagian bawah daun & tinggal epidermis daun
bagian atas, larva masih berkelompok, larva mulai instar II, menyebar
& masuk kedalam krop kubis menuju titik tumbuh, apabila daun
membuka nampak lubang dan titik tumbuh habis dimakan.
TANAMAN INANG
Kubis, sawi, lobak, petsai
PENGENDALIAN
-Mekanis, mengambil langsung larva dan kelompok telur
-Kultur teknis, rotasi tanam
-Hayati, Chelonus sp., Mesochorus sp. Apanteles sp. (Hymenoptera,
parasitoid) Sturmia sp (Diptera, parasitoid),
-Kimia
AE : 3 kelompok telur/10 tanaman
Rotasi penyemprotan (bahan aktif)
Chelonus sp
Sturmia sp
Mesochorus sp
Apanteles sp
Hama Thrips sp pada Tanaman
cabai
Morfologi
Hama ini cukup sulit dikendalikan karena mampu
bekembang biak tanpa kawin (partenogenesis).
Ukuranya sangat kecil dan lembut berwarna kuning saat
muda dan berubah coklat berkepala hitam ketika dewasa.
Ukuran Thrips dewasa berukuran ± 1 mm.
Telur dan nimfa Thrips sp
Imago Thrips sp
Morfologi
Ciri-ciri dari tanaman cabe yang terserang trips pada daunnya akan
terlihat garis-garis keperakan, terdapat bercak-bercak kuning
hingga kecoklatan dan pertumbuhannya kerdil.
Bila dibiarkan daun akan kering dan mati. Serangan trips biasanya
menghebat pada musim kemarau.
Hama ini juga berperan sebagai pembawa virus dan mudah sekali
menyebar.
Dampak langsung serangan :
Gejala awal pada permukaan bawah daun berwarna keperak –
perakan mengkilat, dan pada serangan lanjut daun akan berwarna
coklat, hingga proses metabolisme akan terganggu.
Selanjutnya pada daun akan menjadi keriting dan keriput .
Pada serangan berat, daun, pucuk serta tunas menggulung ke
dalam dan timbul benjolan seperti tumor dan pertumbuhan
tanamanterhambat, kerdil bahkan pucuk mati.
Serangan pada buah menimbulkan bercak – bercak kecoklatan pada
pangkal buah, sehingga kualitas buah sangat menurun.
Dampak secara tidak langsung :
Trips merupakan vektor penyakit virus mosaik dan virus keriting.
Gejala serangan awal timbul akibat hama menghisap cairan
permukaan bawah daun dan atau bunga ditandai oleh bercak –
bercak keperakan mengkilat, daun akan menjadi keriting atau
keriput.
Jika serangan terjadi pada awal pertanaman maka akan terjadi
gejala fatal berupa penyakit kerdil (dwarfing) dan pada akhirnya
layu dan kemudian akan mati.
Gejala serangan Thrips sp
Tanaman inang lain
Hama ini bersifat kosmopolit dan polifag, dengan
tanaman inang utama sayuran dari keluarga bawang
(Allium spp.), keluarga Solanaceae (kentang, tomat, dan
terung), Brassica (kubis), kacang – kacangan.
Tanaman inang lain selain sayuran yaitu tembakau, kapas,
krisan, dan berbagai tanaman hias, dan buah – buahan
(pepaya,jeruk, dan melon)
Penyebaran
Di dunia hama ini untuk sementara hanya terdapat
di benua Eropa dan Asia.
Di Indonesia hama ini dilaporkan terdapat hampir
di seluruh wilayah antaralain di pulau Sumatera,
Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, dan Irian Jaya.
Pengendalian
Kultur teknis
Menggunakan varietas tahan seperti varietas Tanjung 2
Penggunaan mulsa perak di dataran tinggi, dan jerami di
dataran rendah untuk mengurangi infestasi serangga pengisap
daun dan mengurangi gulma.
Penggunaan mulsa plastik perak di guludan dapat menghalau
serangan Trips karena adanya refleksi cahaya matahari yang
dipantulkan mulsa, sehingga menunda serangan Thrips yang
biasanya terjadi pada umur 14 hari setelah tanam (hst) menjadi
41 hst, selain itu juga mulsa plastik dapat menghalangi Trips
mencapai tanah pada saat akan menjadi pupa.
Populasi hama biasanya meningkat pada musim kemarau pada
kondisi cuaca kering. Thrips tidak menyukai kondisi lingkungan
yang lembab.
Fisik/Mekanis
Membakar sisa jerami/mulsa yang dipakai selama pertanaman.
Mengambil Trips dengan menggunakan kapas/Cotton bud,
Penggunaan perangkap likat warna biru, putih, atau kuning,
sebanyak 40 buah per hektar atau 2 buah per 500 m2 dipasang
di tengah pertanaman dengan ketinggian + 50 cm (sedikit di
atas tajuk tanaman) sejak tanaman berumur 2 minggu. Setiap
minggu perangkap diolesi dengan oli atau perekat.
Fisik/Mekanis
Menanam tanaman penghalang (barrier) misalnya jagung di
sekeliling pertanaman cabai (5-6 baris) dengan jarak tanam
rapat 15 – 20 cm yang di tanam 2 – 3 minggu sebelum tanam
cabai untuk mengurangi masuknya Trips ke lahan
pertanaman.
Tanaman border lainnya antara lain tagetes, orok – orok,
dan kacang panjang,
Tumpang sari tanaman cabai dengan kubis atau tomat dapat
menekan populasi T. parvispinus, B.tabaci dan B. dorsalis.
Pengaturan jarak tanam yang tidak terlalu rapat.
Biologi
Pemanfaatan musuh alami predator kumbang Coccinella
rapanda, Menochilus sexmaculatus, Amblyseius cucumeris,
Paederus fuscipes, Orius minutes, Chilomenes
sexmaculatus, Chilocorus nigrita, dan Scymnus
latermacullatus.
Jamur patogen Verticillium lecani (konsentrasi 3 x 108
spora/ml) dan Entomophthora sp.
Kimia