Anda di halaman 1dari 15

ISI

1. Nama umum: Kepik hijau

Nama ilmiah: Nezara viridula

1.1. Klasifikasi

Domain : Eukaryota

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Bilateria

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Division : Neoptera
Order : Hemiptera

Family : Pentatomidae

Genus : Nezara

Spesies : Nezara viridula

1.2. Deskripsi

Nezara viridula tergolong sebagai hama tanaman budidaya. Hama ini menyerang
lebih dari 200 jenis tanaman, salah satunya yaitu padi. Nezara viridula merupakan
hama padi gogo yang merusak pada stadi generatif dowaktu tanamn telah
membentuk bulir dalam keadaan matang susu. Nezara viridula juga menyerang
batang tanaman padi sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terganggu.

Kepik hijau meletakkan telur secara berkelompok pada permukaan daun bagian
bawah yang terdiri atas 10-15 butir per kelompok.

Nimfa dan imago kepik hijau menimbulkan kerusakan pada bulir padi dengan
cara menghisap cairan bulir pada stadia matang susu sampai periode pengisisna
bulir. Bulir padi pada keadaan matang susu lebih rentan terhadap serangan hama
ini sehingga dengan adanya penghisap hama ini mebuat padi hampa. Selain
merusak bulir kepik hijau juga merusak batang padi yang dapat dikenali dengan
adanya bekas tusukan serta noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman padi
menjadi terganggu.

Pengendaliannya yaitu dengan cara mengumpulkan dan memusnahkan telur-


telurnya, penyemprotan insektisida Curacron 250 ULV, Dimilin 25 WP, Larvin
75 WP.

2. Nama umum: kepik penghisap buah lada

Nama ilmiah: Dasynus piperis


2.1. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Hemiptera
Family : Miridae
Genus : Dasynus
Species : Dasynus piperis

2.2. Deskripsi

Hama penghisap buah lada (Dasynus piperis) termasuk keluarga Coreidae dari
famili Hemiptera yang memiliki tipe mulut menusuk menghisap. Hama yang
menyerang buah lada adalah stadia nimfa (serangga muda) dan imago (serangga
dewasa). Siklus hidup hama penghisap buah lada dari telur hingga serangga
dewasa ± 45-60 hari. Serangga betina dewasa dapat bertelur ± 160 butir dan
berlangsung selama ± 10 minggu.

Serangga dewasa betina bertelur pada siang hari. Telur berwarna coklat tua dan
berbentuk oval. Telur diletakkan pada permukaan daun, cabang tanaman, tandan
buah muda, berjajar 2-4 butir, atau berkelompok 8-10 butir. Telur terdapat paling
banyak pada bagian tengah tajuk tanaman lada.
Hama stadia nimfa dan imago menusuk dan menghisap cairan buah lada.
Serangan pada buah lada muda menyebabkan tandan buah banyak yang kosong
(kopong), sedangkan serangan pada buah tua menyebabkan buah menjadi hampa,
kering dan gugur.

Nimfa ditemukan lebih banyak di buah dibandingkan di daun dan pucuk.


Serangga dewasa dapat hidup ± 3 bulan dan bila diganggu akan mengeluarkan bau
tidak sedap. Nimfa dan imago tidak suka sinar matahari langsung karena itu aktif
makan pada pagi dan sore hari.

Gejala serangan awal pada buah lada ditemukan adanya bintik kekuningan atau
hitam pada buah. Akibat cairan buah dihisap, buah lada menjadi kopong, kering
atau busuk menghitam, sehingga mutu lada merosot (rendah). Bahkan kalau tidak
ada buah, hama menghisap cairan pucuk atau cabang muda untuk
mempertahankan hidupnya, sehingga bagian tanaman tersebut terhambat
pertumbuhannya.

Hama penghisap buah lada dinilai merugikan apabila ditemukan minimal 3


telur/nimfa/imago per tanaman di satu kebun pengamatan dan harus segera
dilakukan tindakan pengendalian.

3. Nama umum: kepik penghisap buah kakao

Nama ilmiah: Helopeltis antonii


3.1. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phillum : Arthropoda

Kelas : Insekta

Ordo : Hemiptera

Famili : Miridae

Genus : Helopeltis

Spesies : Helopeltis antonii

3.2. Deskripsi

Buah kakao yang terserang tampak bercak-bercak cekung berwarna coklat


kehitaman dengan ukuran bercak relatif kecil (2-3 mm) dan letaknya cenderung di
ujung buah. Serangan pada buah muda menyebabkan buah kering dan mati, tetapi
jika buah tumbuh terus, permukaan kulit buah retak dan terjadi perubahan bentuk.
Bila serangan pada pucuk atau ranting menyebabkan daun layu, gugur kemudian
ranting layu mengering dan meranggas.

Pengendalian yang efektif dan efisien sampai saat ini dengan insektisida pada
areal yang terbatas yaitu bila serangan helopeltis <15>15% penyemprot-an
dilakukan secara menyeluruh. Selain itu hama helopeltis juga dapat dikendalikan
secara biologis, menggunakan semut hitam. Sarang semut dibuat dari daun kakao
kering atau daun kelapa diletakkan di atas jorket dan diolesi gula.

4. Nama umum: kepik penghisap polong kedelai

Nama ilmiah: Riptortus linearis

4.1. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Hemiptera

Family : Coreoidae

Genus : Riptortus

Spesies : Riptortus linearis

4.2. Deskripsi
Imago kepik coklat memiliki bentuk seperti walang sangit dengan ciri khas, yakni
adanya duri-duri (spiny) pada paha belakang dan garis putih-kekuningan pada
bagian lateral dari tubuhnya. Panjang tubuh imago betina 13-14 mm dan imago
jantan 11-13 mm. Abdomen imago betina membesar dan menggembung,
sedangkan abdomen imago jantan meramping. Umur imago 4-47 hari. Seekor
imago betina memproduksi telur rata-rata 70 butir dalam 14 hari. Telur berwarna
coklat tua, berbentuk silindris dengan bagian tengah agak cekung. Telur
diletakkan secara berkelompok dalam dua deretan pada permukaan bawah daun
dengan 3-5 butir/kelompok. Telur menetas setelah berumur seminggu. Nimfa
berlangsung 19 hari, terdiri atas lima instar. Nimfa muda (instar I-III) mirip
semut. Nimfa instar I berwarna kemerah-merahan hingga coklat kekuning-
kuningan, umurnya 1-3 hari dan panjang badannya 2,6 mm. Nimfa instar II
berwarna coklat kekuning-kuningan hingga coklat tua, umurnya 2-4 hari dan
panjang badannya 3,4 mm. Nimfa instar III berwarna kemerah-merahan hingga
coklat, umurnya 2-6 hari dan panjang badannya 6,0 mm. Nimfa instar IV
berwarna kemerah-merahan hingga hitam agak abu-abu, umurnya 5-8 hari dan
panjang badannya 9,9 mm. Perkembangan dari telur sampai imago berlangsung
29 hari. Kepik coklat tersebar luas di Asia Tenggara. Selain kedelai, tanaman
inang kepik coklat juga berbagai jenis kacang-kacangan, seperti Tephrosia spp,
Acacia villosa, dadap, Desmodium spp., Solanaceae, Convolvulaceae, dan
Crotalaria spp.

Imago dan nimfa merusak polong dan biji. Caranya dengan menusukkan stiletnya
ke kulit polong hingga mencapai biji kemudian mengisap cairan biji tersebut.
Serangan pada polong muda menyebabkan biji mengerut dan menyebabkan
polong gugur. Serangan pada fase pembentukan dan pertumbuhan polong
menyebabkan biji dan polong kempis kemudian mengering. Serangan pada fase
pengisian biji menyebabkan biji hitam dan busuk, dan serangan pada polong tua
dan biji-bijian telah mengisi penuh menyebabkan kualitas biji turun oleh adanya
bintik-bintik hitam pada biji atau kulit biji menjadi keriput.

Hemiptera yang baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan
induknya, namun ukuranya lebih kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini dikenal
dengan nama nimfa. Nimfa Hemiptera ini kemudian melakukan pergantian kulit
berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa melalui fase kepompong.
Dengan kata lain melalui tahap : telur nimfa dewasa.

Gejala serangan kepik coklat (Riptortus linearis Fabr) pada tanaman kacang hijau
( Phaseoulus adalah dengan cara menghisap polong tanaman kacang hijau
sehingga menyebabkan polong menjadi kempis dan mati. Daun yang diserang
banyak terdapat lubang-lubangnya. Jika yang diserang batangnya maka tanaman
bisa menjadi mati dan apabila hama ini tidak dikendalikan akan menyebabkan
penurunan produksi kacang hijau.

5. Nama umum: kepik jarak

Nama ilmiah: Chrysochorus javanicus

5.1. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Ordo : Hemiptera

Famili : Pentatomidae
Genus : Chrysochorus

Spesies : Chrysochorus javanicus

5.2. Deskripsi

Kepik mempunyai panjang badan sekitar 20 mm. Antena beruas tiga, lebih
panjang dari kepala, berbentuk perisai yang khas. Scutellum berkembang dengan
baik. Tubuh berwarna jingga kemerahan dan terdapat garis-garis hitam yang jelas.
Metamorfosa sederhana yaitu telur – nimfa – dewasa. Siklus hidup berkisar 60 –
80 hari. Nimfa dan kepik dewasa gerakakannya lambat. Kepik lembing
menyerang pada saat pembungaan, menjelang pembentukan buah dan menghisap
buah, sehingga menimbulkan kerusakan pada kapsul buah yang sedang
berkembang.

Gejala serangan pada daun ditandai dengan adanya titik hitam kecil atau titik
coklat yang dikelilingi cincin berwarna hijau pucat berbentuk bulat atau agak
bulat pada daun (berdiameter 1 – 3 mm). Sejumlah bercak muncul secara sporadis
di permukaan daun. Ketika bercak membesar bagian tengah berwarna coklat pucat
yang dikelilingi warna coklat tua. Bercak-bercak yang sudah tua berubah warna
menjadi hijau keabu-abuan dengan kumpulan masa konidia di tengahnya.
Beberapa bercak bergabung menjadi bercak yang tidak beraturan, pada serangan
lanjut daun menjadi kering dan mudah jatuh.

6. Nama umum: kepik air raksasa

Nama ilmiah: Aposus japonicus


6.1. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Ordo : Hemiptera

Family : Belostomatidae

Genus : Aposus

Species : Aposus japonicus

6.2. Deskripsi

Peranan air tawar menjadi salah satu tempat hidup bagi banyak hewan, tak
terkecuali serangga. Ada beberapa serangga yang diketahui hidup di perairan air
tawar seperti kolam dan sungai. Beberapa diantaranya semisal nyamuk dan
capung hanya hidup sementara di air sebagai larva. Sebagian lainnya seperti kepik
perenang punggung dan kumbang selam menghabiskan hampir seluruh hidupnya
di perairan tersebut. Dari sekian banyak serangga air tersebut, salah satu yang
terbesar dan paling menarik adalah kepik air raksasa (giant water bug).

Kepik air raksasa adalah salah satu serangga air terbesar yang diketahui manusia.
Ukurannya yang terbesar mencapai 12 cm. Mereka bisa ditemukan di berbagai
belahan dunia, namun mayoritasnya banyak terdapat di daerah bersuhu agak
dingin seperti Amerika Utara dan Asia timur. Kepik air raksasa juga dikenal
dengan nama “kepik cahaya listrik” karena mereka juga diketahui suka terbang di
dekat lampu yang menyala pada malam hari, atau “penggigit tumit” (toe biter)
karena kemampuan mereka untuk menggigit manusia di kolam dan menyebabkan
rasa sakit. Di sejumlah daerah seperti Thailand, kepik air raksasa juga dimakan
oleh penduduk setempat.

Kepik air raksasa termasuk ke dalam ordo kepik sejati (Hemiptera) di mana
anggota dari ordo ini mengalami metamorfosis tidak sempurna dan bermulut
seperti jarum. Ada beberapa spesies yang termasuk kepik air raksasa di mana
semuanya termasuk dalam famili Belostomatidae dengan ciri khas berupa tubuh
berbentuk pipih oval dan kaki depan yang melengkung seperti sabit. Uniknya,
walaupun hidup di air, kepik air raksasa tidak bisa bernapas di bawah air layaknya
ikan. Untuk mengantisipasinya, ia secara berkala naik ke permukaan untuk
menghisap udara dari ujung abdomennya dan kemudian menyimpan udaranya di
bawah sayap saat menyelam. Mereka juga bisa terbang untuk pindah ke habitat
lain.

Di habitat aslinya, di perairan air tawar yang berarus tenang, kepik air raksasa
merupakan salah satu predator utama di mana makanannya mencakup serangga,
ikan kecil, dan bahkan katak. Mereka merupakan pemburu pasif, dan mengendap-
endap saat berburu, mereka biasanya hinggap di ranting atau mengapung tak
bergerak di dekat permukaan air sehingga sepintas mereka terlihat seperti daun
kering. Ketika mangsanya mendekat, kepik air raksasa segera menangkapnya
dengan kaki depannya, kemudian memasukkan mulutnya yang berbentuk jarum
dan menyuntikan air liurnya ke tubuh mangsanya. Air liur tersebut membantu
memecah jaringan korbannya menjadi cair sehingga kepik air raksasa tinggal
menghisapnya.

Walaupun mereka pemburu yang ganas, bukan berarti kepik air raksasa tidak
mempunyai musuh. Musuh yang memangsa kepik air raksasa mencakup burung,
ikan besar, dan predator akuatik lainnya. Taktik yang paling umum digunakan
adalah melarikan diri dan bersembunyi di tempat yang paling aman. Jika
tertangkap, kepik air raksasa juga bisa berpura-pura mati dan mengeluarkan cairan
amis dari anus. Jika benar-benar terpojok, kepik air raksasa akan menggigit
musuhnya. Gigitan kepik air raksasa bagi manusia sangatlah menyakitkan dan
bisa menyebabkan bagian yang digigit membengkak dan mati rasa selama
beberapa hari.

Ketika masa kawin tiba, pejantan akan menarik perhatian betina dengan cara
membuat riak-riak kecil di permukaan. Jika betina tertarik, keduanya kawin dan
sesudahnya adalah bagian yang paling menarik dari perilaku kepik air raksasa.
Betina yang sudah kawin meletakkan telur-telurnya di punggung pejantan dan
sesudahnya, pejantan yang bertanggung jawab atas telur-telur tersebut. Dalam
beberapa kasus di mana pejantan tidak membawa terlalu banyak telur di
punggungnya, pejantan akan menarik betina lain untuk kawin dan bertelur di atas
punggungnya.

Selama merawat telur , biasanya pejantan akan berenang lambat di permukaan air
karena telur-telur tersebut memerlukan oksigen untuk menetas. Jika merasakan
ada bahaya, pejantan akan segera menyelam ke dalam air dan naik kembali ke
permukaan ketika merasa sudah aman. Pejantan juga menjaga agar telur-telur
tersebut tidak ditumbuhi jamur. Telur-telur tersebut biasanya akan segera menetas
dalam waktu 3 minggu, namun waktunya bisa bertambah jika suhu terlalu tinggi.
Anakan yang baru menetas bentuknya mirip kepik dewasa, namun warnanya
pucat. Setelah berganti kulit berkali-kali, anakan tersebut akhirnya menjadi kepik
dewasa.

7. Nama umum: bapak pucung

Nama ilmiah: Dysdercus cingulatus


7.1. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Ordo : Hemiptera

Family : Pyrrhocoridae

Genus : Dysdercus

Species : Dysdercus cingulatus

7.2. Deskripsi

Bapak pucung (Dysdercus cingulatus) atau Red Cotton Bug merupakan hama,
baik serangga muda maupun dewasa, yang menyerang tanaman dari keluarga
Malvaceae (kapas, rosela, dan okra) serta keluarga Bombacaceae (kapuk randu).

Badan bapak pucung berwarna merah dengan panjang 11 - 17 mm dan lebar 4,5
mm. Di belakang kepala dan perut ada garis putih dan hitam. Pada sayapnya yang
barwarna cokelat terdapat sepasang bercak hitam. Nimfanya berwarna merah
cerah dan hidup berkelompok.
Telur bapak pucung biasanya diletakan dibawah tanaman inang atau di tempat
yang terlindung pada lubang kecil. Lubang tersebut kemudian ditutup dengan
butiran tanah atau serasah. Jumlah telur sekitar 100 yang dibagi dalam 8
kelompok. Untuk perkembangannya, telur perlu kelembaban yang tinggi. Jika
keadaan kering, telur akan mati. Telur menetas dalam 5 hari pada suhu 27 derajat
Celcius, atau 8 hari pada suhu 23 derajat Celcius.

Nimfa akan mengalami beberapa kali proses pergantian kulit atau ekdisis. Tiap
tahapan diantara pergantian kulit itu disebut instar. Nimfa bapak pucung
mengalami 5 kali instar. Warna nimfa yang telah dewasa penuh adalah merah
dengan bercak hitam pada sayapnya. Panjang nimfa 10-15 mm. Lamanya periode
nimfa adalah 21 hari pada suhu 27 derajat celcius, atau 35 hari pada suhu 23
derajat celcius. Masa perkawinan bapak pucung 2-6 hari dan mulai bertelur 3-8
hari kemudian.

Lalat parasit Tachinid merupakan salah satu musuh alami bapak pucung yang
menyerang nimfa dari instar kelima dan bapak pucung dewasa. Lalat ini
meletakan telurnya pada badan nimfa atau bapak pucung dewasa.

Selain lalat parasit Tachinid, predator dari Reduviidae (genus Phonoctonus) juga
merupakan musuh alami bapak pucung. Bentuk dan rupanya hampir meyerupai
bapak pucung, hanya saja badannya lebih pendek. Predator ini banyak terdapat di
Afrika. Selain itu, burung dan ayam pun suka memangsa bapak pucung.

Keluarga kepik merah (red bugs), keluarga 'cotton stainers'; serangga dengan lebih
dari 300 spesies diseluruh dunia. Pyrrhocoridae berasal dari bahasa Yunani yang
artinya kutu yang berwarna merah menyala ('purro' = merah, warna merah api;
dan 'koris' = kutu).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai