TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Animalia
Phylum : Anthropoda
Class : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Scarabaeidae
Sub family : Dynastinae
Genus : Oryctes
Spesies : Oryctes rhinoceros
kelapa sawit muda. Serangan hama ini dapat menurunkan produksi tandan buah
segar (TBS) pada tahun pertama hingga 69% dan menimbulkan kematian pada
Kumbang ini menggerek jaringan pucuk melalui salah satu ketiak pelepah.
Setelah masuk merusak pelepah daun yang belum terbuka. Seekor kumbang
mampu tinggal satu minggu dan merusak 4 pelepah. Pada tanaman < 2 tahun
5
Kumbang O. rhinoceros berwarna hitam, berukuran 35-45 mm. Tanduk
meletakkan telur pada sampah sampah, atau pucuk kelapa yang mati, atau pada
kasar,memiliki warna dan ukuran bervariasi namun lebih bayak dijumpai yang
gada panjang 8-11 ruas. Memiliki tanduk atau pronatum. Tanduk digunakan untuk
melawan jantan lain selama musim kawin dan untuk mengali. Kumbang dewasa
merupakan hewan noktural yang tertarik dengan cahaya. Betina meletakkan telur
pada pangkal batang yang nantinya larva bertindak sebagai perusak akar,bentuk
dewasa umumnya merupakan hama seperti tanaman kelapa sagu dan lain-lain
(Sudarmo, 1989).
Selain itu kumbang jantan juga dapat dilihat memiliki tanduk yang lebih
panjang dari pada betina. Jantan dapat dibedakan lebih akurat dengan ujung ruas
abdomen terakhir dimana betina memiliki rambut. Kemudian umur dari betina
lebih panjang dari umur jantan. Imago betina mempunyai lama hidup 274 hari,
sedangkan imago jantan mempunyai lama hidup 192 hari. Dengan demikian, satu
siklus hidup hama ini dari telur sampai dewasa sekitar 6-9 bulan (Susanto, 2012).
6
Gambar 2. Siklus hidup O.rhinoceros
a. Telur
diameter 3-4 mm. Bentuk telur biasanya oval kemudian mulai membengkak
sekitar satu minggu setelah peletakan dan menetas pada umur 8-12 hari (Bedford,
1976). Kumbang tanduk betina dalam dalam satu siklus menghasilkan 30-70 butir
(Sudarmo, 1989). Kumbang tanduk bertelur pada bahan organik yang telah dalam
proses pelapukan.
b. Larva
Larva berkembang pada kayu lapuk, kompos dan pada hampir semua
yang cukup seperti rumpukan batang kelapa sawit dan tandan kosong kelapa sawit
sebagai mulsa. Stadia larva O. rhinoceros terdiri dari 3 instar. Instar I berlangsung
selama 10-21 hari, instar II berlangsung selama 12-21 hari, instar III berlangsung
7
c. Pupa
sekitar 10 sampai 12 cm, larva ini segera akan menuju permukaan tanah, dengan
demikian pupa akan ada dalam tanah, biasanya sekitar lapisan permukaan. Kokon
dibuatnya dari tanah yang dibuat dengan benang liurnya. Stadium pupa di daerah
yang agak dingin rata-rata berlangsung 30 hari, sedang di daerah yang agak panas
berlangsung sekitar 18 hari. Pupa jantan berukuran sekitar 3 sampai 5 cm. yang
d. Kumbang
35-50 mm dan lebar 20-23 mm dengan satu tanduk yang menonjol pada bagian
kepala. Kumbang jantan memiliki tanduk yang lebih panjang dari betina. Imago
betina mempunyai lama hidup 274 hari, sedangkan imago jantan mempunyai lama
hidup 192 hari. Dengan demikian satu siklus hama ini dari telur sampai dewasa
sebanyak 35 sampai 140 butir, telur- telur tersebut akan diletakkan pada sampah,
pada pucuk kelapa yang mati, pada kotoran di antara pelepah dan juga pada takik-
8
B. Gejala Serangan Dan Tingkat Serangan
tanaman muda. Saat hama ini mengebor pucuk tanaman biasanya juga merusak
bagian daun muda yang belum membuka (janur) sehingga pada waktu daun
terbuka akan terlihat bekas potongan yang simetris yang berbentuk segitiga atau
sembraut, tidak teratur, serta tidak indah lagi. Kadang pelepah daunnya putus di
tengah atau ujung daunnya rusak. Ada juga yang putus pada bagian pangkal
dikenal. Kumbang yang menyerang pucuk daun yang belum membuka, dapat
menimbulkan gejala kipas bila kelak daun telah membuka. Apabila menyerang
pangkal daun atau pelepah daun termuda yang belum membuka, pelepah tersebut
pada titik tumbuhnya, tanaman tidak akan membentuk pupus baru dan biasanya
tanaman mati.
daun muda terutama pada daun pupus. Makin muda bibit yang dipakai semakin
menemukan pupus. Pelepah pupus akan terpotong dan menjadi layu di bagian atas
dan pada situasi seperti ini pupus akan mudah di cabut dari pokok. Pupus baru
yang muncul kemudian akan cacat dan terpotong pada kedua sisinya. Pada
kondisi yang lebih parah adalah pupus muda keluar menyamping dan
9
membengkok kemudian baru tegak. Memang tidak mematikan tenaman tetapi
tiap pokok atau sampel pokok untuk melihat luka atau keratan baru.
C. Metode Pengendalian
perkembangan larva pada media hidupnya (breeding site) atau mencegah dan
mengurangi tempat peletakan telur. Hal ini dapat dilaksanakan misalnya seperti di
bawah ini:
sudah tertutup. Untuk itu perlu dicari tanaman penutup tanah yang cepat
tetapi berumur pendek (7-8 bulan) sehingga batang yang telah membusuk
itu akan terbuka kembali. Kombinasi Mucuna sp. Dengan jenis penutup
pertumbuhan kacangan.
10
3. Pemberian bahan pengusir seperti kapur barus yang diletakkan pada
batang kelapa sawit yang mulai membusuk ternyata cukup baik untuk
mengusirnya namun cara ini sulit pengontrolannya dan kurang efektif pada
1. Pengendalian Kimiawi
tanaman karena pada bagian ini paling disukai oleh kumbang. Aplikasi dapat
2. Pengendalian Mekanik
picking) larva maupun kumbang. Larva dapat dikutip dengan membongkar tempat
tempat yang merupakan sarang hama seperti tandan kosong kelapa sawit,
rumpukan batang kelapa sawit, rumpukan serbuk gergaji kayu, kotoran berbagai
hewan ternak dan bahan organik lain. Sedangkan kumbang dapat diperoleh
(Susanto, 2010).
11
3. Pengendalian Hayati
biologis, yakni dengan memanfaatkan agensia pengendali hayati atau bisa disebut
yang dapat menyebabkan kematian pada larva maupun kumbang (Susanto, 2010).
4. Pengendalian Nabati
aktifnya berasal dari tumbuhan atau bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang
atau buah. Bahan-bahan ini diolah menjadi berbagai bentuk, antara lain bahan
mentah berbentuk tepung, ekstrak atau resin yang merupakan hasil pengambilan
cairan metabolit sekunder dari bagian tumbuhan atau bagian tumbuhan dibakar
untuk diambil abunya dan digunakan sebagai pestisida. Pestisida dari bahan nabati
sebenarnya bukan hal yang baru tetapi sudah lama digunakan, bahkan sama
sebagai berikut:
menyengat.
12
3. Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa.
5. Racun syaraf.
serangga.
3. Kurang praktis.
a. Morfologi Tanaman
Sirsak dapat tumbuh pada semua jenis tanah dengan derajat keasaman
(pH) antara 5-7. Jadi, tanah yang sesuai adalah tanah yang agak asam sampai agak
alkalis. Ketinggian tempat antara 100 - 1.000 m di atas permukaan laut lebih
13
Pada daerah dengan ketinggian 1.000 di atas permukaan laut tanaman sirsak
enggan tumbuh dan berbuah. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman sirsak adalah
22 - 320C. Curah hujan yang dibutuhkan tanaman sirsak antara 1.500 – 3.000
mm/tahun.
Secara morfologis, tanaman sirsak terdiri dari: Daun Berbentuk bulat panjang,
daun menyirip, berwarna hijau muda sampai hijau tua, ujung daun meruncing, dan
permukaan daun mengkilap.Bunga tunggal, dalam satu bunga terdapat banyak putik
hemicyclis, yaitu sebagian terdapat dalam lingkaran dan yang lain spiral atau
terpencar. Mahkota bunga yang berjumlah 6 sepalum yang terdiri atas dua lingkaran,
bentuknya hampir segitiga, tebal, dan kaku, berwarna kuning keputih –putihan, dan
setelah tua mekar dan lepas dari dasar bunganya. Putik dan benang sari lebar dengan
banyak karpel (bakal buah). Bunga keluar dari ketiak daun, cabang, ranting, atau
jantan dan bunga betina saja yang terdapat pada satu pohon. Bunga melakukan
penyerbukan silang, karena umumnya tepung sari matang terlebih dahulu sebelum
putiknya reseptif.
14
b. Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpiceae
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata L.
Selain itu pada daun sirsak terdapat beberapa senyawa acetogenin, seperti asimin,
digunakan dalam konsentrasi rendah, bisa menjadi racun perut yang sangat ampuh
a. Morfologi Tanaman
tanaman tumbuh bebas pada tanah yang subur dan bukan berasal dari bibit
akar. Jenis akar tunggang pada tanaman tembakau yang subur terkadang dapat
tumbuh sepanjag 0,75 m. Selain akar tunggang terdapat pula akar-akar serabut dan
15
bulu-bulu akar. Pertumbuhan akar yang lurus,berlekuk, baik pada akar tunggang
maupun pada akar serabut. Banyak sedikitnya perakaran tergantung pada berbagai
macam faktor. Bila pengolahan tanah baik, akar adventif terdapat pada kedalaman
1 cm-30 cm. Akar tumbuh terbanyak pada kedalaman lapisan tanah 15-20 cm dari
langsung pada bagian batang. Jumlah daun yang dapat dimanfaatkan (dipetik)
dalam setiap batangnya dapat mencapai 32 helai daun. Ukuran besar kecilnya
daun dan tebal tipisnya berbeda-beda, tergantung jenis daun dan varietas yang
masing seperti terompet dan mempunyai bagian antara lain Kelopak bunga,
16
Biji tanaman tembakau mempunyai fungsi generatif, untuk perkembang
biakan tanaman. Biji tembakau sangat kecil sehingga dalam 1cm3 dengan berat
kurang lebih 0,5 g berisi sekitar 6.000 butir biji. Setiap batang dapat menghasilkan
2 g biji.
b. Klasifikasi Tanaman
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Persontae
Familia : Solanaceae
Subfamilia : Nicotianae
Genus : Nicotiana
Spesies : Nicotiana tabacum
mengandung zat alkaloid nikotin yang sangat ampuh untuk membasmi serangga.
17