Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Literatur Komoditas yang Diamati

Wortel atau Carrots (Daucus carota L) bukan tanaman asli


Indonesia, melainkan berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub-
tropis). Menurut sejarahnya, tanaman wortel berasal dari Timur Dekat dan
Asia Tengah. Tanaman ini diketemukan tumbuh liar sekitar 6.500 tahun
yang lalu.(Rukmana,1996)

Wortel (Daucus carota L) termasuk jenis tanaman sayuran umbi


semusim,berbentuk semak (perdu) yang tumbuh tegaik dengan ketinggian
antara 30 cm-100 cm atau lebih, tergantung jenis varietasnya. Wortel
digolongkan sebagai tanaman semusim karena hanya berproduksi satu
kali dan kemudian mati. Tanaman wortel berumur pendek, yakni berkisar
antara 70 - 120 har, tergantung pada varietasnya.(Cahyono,2002)

Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan, tanaman wortel


diklasifikasikan sebagai berikut.

Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Umbelliferales
Famili : Umbelliferae/Apiaceae/Ammiaceae
Genus : Daucus
Species : Daucus carota L

Menurut Cahyono (2002),Species Daucus carota L berkerabat


dekat dengan seledri (Apium graveolens L), parsley atau petroseli (
Petroselinum crispum Mill), parsnip,adas, dan sebagainya. Species ini
memiliki banyak varietas yang sudah banyak dibudidayakan oleh
masyarakat.
Menurut Rukmana(1996),Di Indonesia budidaya tanaman wortel
pada mulanya hanya terkonsentrasi didaerah Lembang dan Cipanas (Jawa
Barat). Namun dalam perkembangannya menyebar luas kedaerah- daerah
sentra sayuran di Jawa dan di luar Jawa. Berdasarkan hasil survei
pertanian produksi tanaman sayuran di Indonesia luas areal panen wortel
nasional mencapai 13.398 hektar yang tersebar di 16 propinsi. Ke-16
propinsi tersebut adalah Jawa Barat,Jawa Tengah,Jawa
Timur,Bengkulu,Sumatera Utara, Sumatera Barat,Sumatera Selatan,
Lampung, Bali,NTT,Kalimantan Timur,Sulawesi Utara,Sulawesi
Tengah,Sulawesi Selatan,Maluku, dan Irian Jaya. Meskipun
demikian,daerah sentra wortel yang termasuk kategori empat besar, yaitu
Jawa Barat,Jawa Tengah,Jawa Timur, dan Bengkulu

2.2 Hama pada Komoditas yang Diamati


Menurut Cahyono (2002), Hama yang sering menyerang tanaman
wortel antara lain adalah sebagai berikut.

1. Orong – orong atau Anjing Tanah (Gryllotalpa sp.)

Orong-orong menyerang umbi wortel,akar yang masih


muda,tanaman muda, dan tunas-tunas muda yang berada didekat
permukaan tanah. Serangan pada umbi wortel menyebabkan umbi
menjadi berlubang lubang dan pada akhirnya membusuk. Serangan
pada akar, daun, dan tunas tunas muda dapat menyebabkan daun
tanaman menguning, tanaman layu, dan akhirnya mati.

2. Hama Lalat atau Manggot-Manggot (Psila rosae)

Larva lalat wortel (Psila rosae) menyerang umbi wortel,


terutama umbi yang masih muda. Serangan hama ini menyebabkan
umbi wortel berlubang, dan kemudian membusuk pada bagian yang
berlubang tersebut. Larva lalat wortel aktif menyerang tanaman
pada masa-masa 5-7 minggu sebelum menjadi kepompong. Lalat
wortel betina yang sudah dewasa meletakan telurnya pada tanaman
wortel muda atau didekat tanaman. Setelah kira-kira 10 hari, telur-
telur tersebut akan menetas menjadi larva.

3. Kumbang Bothynus gibbosus

Kumbang Bothynus gibbosus dewasa dan larvanya


menyerang akar dan daun tanaman wortel. Serangan hama ini
menyebabkan adanya bekas-bekas gigitan pada akar dan daun
tanaman. Serangan yang berat dapat mengganggu fungsi perakaran,
sehingga tanaman tumbuh kerdil, atau bahkan mati

4. Kumbang Listronatus oregoneuses

Larva kumbang Listronatus oregoneuses merusak


perakaran dan batang tanaman wortel. Tubuh kumbang dewasa
berwarna cokelat tua dan berukuran panjang + -0,6 cm. Kumbang
betina dewasa meletakan telurdi dalam batang tanaman wortel.
Telur menetas menjadi larva (ulat), kemudian menggerek batang ke
arah bawah, sampai ke perakaran tanaman. Serangan hama ini
menyebabkan terjadinya guritan memanjang seperti parit pada
permukaan batang dan akar.

2.3 Penyakit pada Komoditas yang Diamati

1. Busuk hitam umbi wortel

Sebagai penyebab penyakit busuk hitam ini adalah jamur


Stemphylium radicinum. Umumnya serangan terlihat di penyimpanan.
Gejalanya yaitu adanya bercak cekung warna hitam pada umbi wortel.
Serangan yang hebat akan menyebabkan semai roboh (damping off) bila
biji yang disemai tela membawa bibit penyakit.(Pracaya,2007)
2. Busuk lunak bakteri

Penyebab penyakit lunak bakteri adalah Erwinia carotovora pv


carotovora (Jones) Holland. Bakteri ini menyebabkan busuk lunak pada
umbi dan akar wortel. Penyakit ini juga menyerang
mentimun,cabai,kentang,bawang merah, kubis, sawi dan tomat.
(Pracaya,2007)

3. Penyakit parenkim

Patogen menyerang jaringan parenkim yang lunak atau succulent.


Akibatnya adalah terjadinya nekrosis atau bagian yang diserang.
Misalnya, Pseudomonas malvacearum yang menyebabkan bercak daun
menyudut pada tanaman kapas dan Bacillus carotovorus yang
menyebabkan busuk lunak pada akar wortel atau bagian lainnya yang
lunak dari batang atau buah pada tanaman lainnya.(Pracaya,2008)

Dapus:
Rukmana,rahmat.1996. Bertanam Wortel.Kanisius.Jakarta

Cahyono,bambang.2002. Wortel Teknik Budi Daya Analisis Usaha


Tani.Kanisius.Yogyakarta

Pracaya.2007.Bertanam Sayuran Organik di Kebun,Pot, dan Polibag.Penebar


Swadaya.Jakarta

Pracaya.2008.Hama dan Penyakit Tanaman.Penebar Swadaya.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai