Anda di halaman 1dari 4

DESKRIPSI HAMA PENGGEREK BATANG PALA

Batocera hercules Boisduv (COLEOPTERA: CERAMBYCIDAE)

Hilda Syafitri Darwis, Sabirin, dan Wahyunita

Indonesia merupakan negara pengekspor biji pala dan fuli terbesar di pasaran
dunia. Sampai saat ini diperkirakan 85% kebutuhan pala di pasaran dunia berasal
dari Indonesia dan sisanya dipenuhi dari negara lainnya seperti Grenada, India,
Srilangka dan Papua Newgini.
Budidaya pala umumnya dilakukan dalam bentuk perkebunan rakyat berskala
kecil dengan sifat sambilan tanpa pemeliharaan yang serius. Penanaman pala di
berbagai daerah umumnya dilakukan secara tradisional tanpa teknologi budidaya
yang baik, sehingga produksi per satuan luas relatif rendah dan terdapatnya faktor
penghambat produksi diantaranya adalah serangan hama. Yakni hama penggerek
batang B. hercules. Hama ini tersebar di Propinsi Sumatera Barat, Jawa Barat,
Aceh, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Gejala Serangan
Hama penggerek batang B. hercules tidak hanya menyerang tanaman tua,
tetapi juga menyerang tanaman muda umur 4-6 tahun. Tanaman yang sudah
terkena serangan hama ini biasanya akan layu, daunnya menguning kemudian
dalam jangka waktu kurang lebih dari sebulan mati dengan hanya meninggalkan
ranting saja.
Gejala kerusakan yang ditimbulkan oleh hama tersebut adalah batang pala
yang digerek membentuk bulatan seperti dibor dan menghasilkan serbuk yang
menempel di sekitar lubang gerekan. Selain batang, cabang juga digerek, namun
tidak separah gerekan di batang.

Deskripsi Hama Penggerek Batang Pala


Menurut Kalshoven (1981); Batocera hercules (Coleoptera) termasuk famili
Cerambycidae, hidup kosmopolit pada tanaman pala, kapuk, cokelat, durian dan
tanaman lain yang belum diketahui nilai ekonominya.
Telur. Telur berbentuk lonjong, panjangnya 5-6 mm. Imago meletakkan telur pada
celah-celah batang. Setelah menjadi larva, kemudian membuat lubang dengan cara

1
menggerek hingga ke bagian dalam batang. Dijumpai satu larva pada setiap lubang
gerekan.
Larva. Larva umumnya menggerek batang di bawah lapisan kulit dan memakan
jaringan vaskuler membuang hasil gerekan berupa serpihan keluar dari lubang.
Lorong yang dibuat tidak beraturan, dan bila lorong melingkar (bertemu) maka dapat
mengakibatkan kematian tanaman. Larva B. hercules menggerek batang membuat
lubang untuk masuk ke dalam batang, dan apabila batang dibelah akan terlihat alur
lubang bekas gerekan larva yang tidak beraturan. Serangan /gerekan larva tersebut
menyebabkan terputusnya aliran distribusi zat dari akar ke bagian tanaman
sehingga lama kelamaan tanaman akan mengering kemudian patah ataupun mati

Gambar 1. Hama Penggerek Batang (B. hercules) (Kiri) dan gejala serangannya
pada cabang (tengah) dan batang pala (kanan)

Imago. Kumbang dewasa berukuran besar dengan antena panjang, bersifat


nokturnal, akan mengeluarkan bunyi-bunyian (mencicit) bila diganggu. Bentuk
kumbang muda sangat khas, antena panjang dan warna abu-abu. Kumbang betina
meletakkan telur pada kulit kambium yang telah dilukai terlebih dahulu. Seekor
betina dapat hidup sampai enam bulan dan bertelur 170-270 butir selama hidupnya.

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Hama


Kondisi areal pertanaman yang kotor dan tidak terawat dimana banyak
terdapat sampah organik seperti batang tanaman yang lapuk dan rumput liar dapat
dimanfaatkan sebagai tempat berkembang biak, tempat persembunyian dari
predator, dan sebagai tempat perlindungan dari imago B. hercules. Batang tanaman
yang lapuk dan sampah organik merupakan media yang baik bagi larva untuk
melangsungkan pupasi. Kebersihan areal pertanaman dapat mempengaruhi

2
perkembangan B. hercules. Menjaga kebersihan kebun dan sekitarnya akan
membatasi perkembangan hama B. hercules
Populasi dan serangan B. hercules cenderung tinggi pada areal pertanaman
pala yang berumur > 70 tahun. Pada pertanaman pala yang besar (diameter batang
> 50 cm) dengan beragamnya vegetasi tanaman menyebabkan terciptanya iklim
mikro yang sesuai dimana area pertanaman menjadi rimbun oleh dedauan, kondisi
tersebut disukai oleh B. hercules.

Pengendalian
Pengendalian hama B. hercules sebaiknya dilakukan secara terpadu dengan
mempertimbangkan beberapa teknik pengendalian, pengelolaan ekosistem dan
kondisi sosial-ekonomi petani.
Teknik-teknik pengendalian hama B. hercules yang dapat dilakukan
diantaranya;
- Kultur Teknis
Pemeliharaan kebun dengan cara: 1) Pemberian pupuk yang berimbang;
2) pemangkasan cabang wiwilan sejak tanaman masih muda untuk mengurangi
kelembaban sekitar pertanaman dan mencegah penyebaran; dan 3) Sanitasi
kebun dengan penyiangan gulma dan membersihkan kebun dari dahan atau
batang yang lapuk.
- Mekanis
Pengendalian mekanis dapat dilakukan dengan mengutip larva di dalam lubang
dengan cara mengaitnya denga kawat selanjutnya lubang gerekan ditutup
dengan kayu atau membuat lekukan pada lubang gerekan.
- Biologi
Pengendalian secara biologi dapat dilakukan dengan memanfaatkan metabolit
sekunder (MS) jamur entomopatogen seperti Beauveria bassiana dan
Metarizhium sp dengan teknik aplikasi secara infus akar.
- Kimiawi
Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan racun serangga
sistemik dari golongan organofosfat. Caranya dengan memasukkan atau
menginfus racun serangga ke dalam batang pohon pala menggunakan alat bor.
Kemudian insektisida sistemik dimasukkan sebanyak 15-20 ml dan lubang
tersebut segera ditutup kembali. Dapat pula menggunakan bensin yang

3
dimasukkan ke dalam lubang gerekan menggunakan infus kemudian permukaan
lubang gerekan di tutup dengan pasak kayu.

Referensi
Direktorat Perlindungan Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian
Pertanian. 2010. Pedoman Pengenalan dan Pengendalian OPT Tanaman
Lada, Cengkeh dan Pala.

Harni, R., 2011. Pengendalian Terpadu Hama dan Penyakit Tanaman Pala. Sinar
Tani Agroinovasi. Edisi 23 Pebruari - Maret 2011 No.3394 Tahun XLI. Badan
Libang Pertanian.

Mamonto, R. D. L., M. F. Dien, dan J. Rimbing. 2018. Populasi dan Serangan Larva
Batocera hercules Boisduv (Coleoptera: Cerambycidae) Pada Tanaman Pala
di Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/cocos/article/view/19300 .

Umasangaji, A., Patty J. A., dan Rumakamar, A. A. 2012. Kerusakan Tanaman Pala
akibat Serangan Hama Penggerek Batang (Batocera hercules), Jurnal
Agrologia Vol. 1 (2) Oktober 2012, Hal. 163-169.

Anda mungkin juga menyukai