OLEH :
ANDIKA PANGGALO
NIM. 21403015
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
OLEH :
ANDIKA PANGGALO
NIM. 21403015
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Stambuk : 21403015
Fakultas : Pertanian
Disetujui Oleh :
Mengetahui:
Syamsinar,S.P.,M.Si.
NIDN:0914117603
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI
Judul :.Analisis Biaya Dan Pendapatan Usahatani Kopi
Arabika Di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang
Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja
Nama Mahasiswa : Andika Panggalo
Stambuk : 21403015
Program Studi : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Skripsi
Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Kendari
Dan Dinyatakan LULUS Pada Tanggal
29 Juni 2019
Syamsinar,S.P.,M.Si.
NIDN:0914117603
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Stambuk : 21403015
Fakultas : Pertanian
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan atau
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini
hasil jiplakan atau plagiat dari tulisan orang lain maka saya bersedia menerima
( Andika Panggalo )
ABSTRAK
dilakukan pada bulan Maret – Juni 2019, terhadap 15 Responden. Hasil penelitian
Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja untuk biaya tetap
terbesar yaitu biaya terpal Rp. 264.711,11 dan komponen biaya terbesar untuk
Pendapatan yang diterima oleh usaha tani kopi arabika di desa Gandang Batu
Rp.7.284.942,22 /Ha.
terimakasih yang tiada henti-hentinya kepada Bapak Anto Gamin dan Ibunda
do’a, dan kasih sayang yang tulus kepada penulis. Selanjutnya, ungkapan
telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing serta
Kendari.
2. Bapak Ir. Bambang Indro Yuwono M.Si. selaku wakil Rektor III Universitas
Muhammadiyah Kendari.
Muhammadiyah Kendari.
4. Ibu Sitti Rosmalah, SP.,MP selaku Ketua Program Studi Fakultas Pertanian
5. Ibu Asriani, selaku ketua Unit Penjaminan Mutu Program Studi Agribisnis
6. Bapak Mukhlasin SH, selaku Staf Umum dan Keuangan Program Studi
7. Bapak Nur Jihat SP, selaku Staf Akademik dan Kemahasiswaan Program
8. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan penulis banyak ilmu
9. Bapak Anto Gamin dan Ibu Hernawati Panggalo terima kasih untuk setiap
10. Kakak adek, dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan dan motivasi serta
11. Kepada seorang yang spesial dalam hidup saya terima kasih atas
saat ini.
12. Kepada sahabatku dan teman teman paguyuban mahasiswa toraja yang banyak
13. Kepada teman teman posko KKA Kelurahan Anggalomelai Kecamatan Abeli
15. Kepada teman –teman letting SMP dan SMK terimakasih atas dorongannya
17. Kepala Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten
Tana Toraja
18. Para responden di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan
informasi dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian dan penulis
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis
mengucapkan mohon maaf dan terima kasih, semoga skripsi ini bermanfaat bagi
Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
anak ketiga dari enam bersaudara dari pasangan Bapak Anto Gamin dan Ibu
yaitu tamatan dari SD Negeri 156 Buntupada tahun 2007, Tamat dari SMP Negeri
4 Mengkendek pada tahun 2010, dan pada tahun 2013 penulis tamat SMK Negeri
1 Mengkendek .
Penulis
Andika Panggalo
DAFTAR ISI
Uraian Hal.
I. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ............................................................................. .. 1
1.2 RumusanMasalah ........................................................................ .. 2
2.2 TujuanPenelitian ......................................................................... .. 3
3.2 ManfaatPenelitian ....................................................................... .. 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Lampiran Halaman
1.1. LatarBelakang
Indonesia terkenal dengan berbagai jenis kopi dengan cita rasa yang
Gayo Mountain coffee, Mandheiling coffee dan Toraja coffee). Di kenal dengan
nama kopi Arabika spesialti. Kopi spesialti asal Indonesia makin dikenal mulai
akhir 1980-an terutama di kalangan masyarakat Amerika Serikat dan Eropa Barat.
Pada tahun 1997, Indonesia menjadi pemasok kopi spesialti terbesar ketiga setelah
Kolombia dan Meksiko dengan 10% dari total impor kopi spesialti Amerika
Kopimerupakansalahsatuhasilkomoditiperkebunanyang
memilikinilaiekonomisyangcukuptinggidiantaratanamanperkebunanlainnyadanber
peranpentingsebagaisumberdevisanegara.
Kopitidakhanyaberperanpentingsebagaisumberdevisa negara
melainkanjugamerupakansumberpenghasilanbagi petani
kopirobusta.Kopiarabikamerupakanjeniskopi tradisonal,dianggappaling
enakrasanyadan sedangkankopi
robustamemilikikafeinlebihtinggisehinggadapatdikembangkandalamlingkungandi
tahunterakhir,Indonesia menempatiposisikeempatsebagainegaraeksportirkopi
1
2
Meskipunkontribusikopi
Arabikadalamperdagangankopiduniasecarakuantitatifsangatkecil,namunsecarakual
itatifsangatdisukaikonsumendengankeanekaragamanjenissertarasanya.Salah
Sulawesi Selatan,baikditinjaudaribesarnyadevisayang
dihasilkanmaupundaribanyaknyatenagakerjayangterlibat.Penelitianinibertujuanunt
Kabupaten Tana
Toraja.Keberhasilanagribisniskopimembutuhkandukungansemuapihakyang
1.2. RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakanguraindiatasmakapermasalahan yang
dikemukakandalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:
1. Bagaimana struktur biaya usaha tani kopi arabika di Desa Gandang Batu
1.3. Tujuan
Tujuandiadakanpenelitianiniadalah:
1. Untuk mengetahui struktur biaya usahatani kopi arabika di Desa Gandang Batu
1.4. ManfaatPenelitian
Penelitianyang dilakukandiharapkandapatmemberi:
1. Bermanfaat bagi petani dalam upaya meningkatkan dimasa yang akan datang.
kopisangatdigemariolehbangsaEthiopiakarenaberkhasiat menyegarkan
wilayahlain,buahkopijugaterbawadantersebarkemana-mana.Mula-
airpanas.Namunsemenjak ditemukancara-carapengolahan
negaradiTimurTengahsepertiYaman,Turki,Ottoman,
Syria,Eropa,AsiadanAmerikasebagaikomoditiperdagangan (Najiyatidan
Danarti,1995).
DiIndonesia,tanamankopidiperkenalkan pertamakaliolehVOCpada
tetapikarenahasilnyamemuaskandandipandangolehVOCcukup menguntungkan
sebagaikomoditiperdagangan,makaVOCmenyebarkanbibit kopikeberbagaidaerah-
Perkebunan besarpunlaludidirikandanakhirnyatanamankopimenyebarke
padaawalnyamengenalduamacamkopiyaitukopirobustadankopi
(abadke-19),kemudiantanamantersebutmenyebarkewilayahKabupaten Tanah
Toraja.
berproduksi padaketinggian700–1000meterdiataspermukaanlaut.Lahan-
wilayahToraja.PertamakaliBelandamenanambibitkopi
kopiarabikamulaihilangmenjadi hutan
belukar.Padatahun1945petanirakyatmengelolakembalilahan-lahan kopi
pemerintahIndonesiamembukakembaliperkebunan kopiarabikadengan
menunjukPT.Sulotcountukmenanganisekaligusmenghidupkan kembalicita
6
rasakopikhasTORAJA,sehingga kopiarabikapertamakalidikenaldengannama
“KopiTorajaArabika”(AEKI,2001).
pertemuanadatdanpesta-pestaadatdalamacarasakral.
yangpotensialuntuktanamankopiarabikadan merupakanmatapencaharian
masyarakatyangberdomisilidisekitardaerah pegunungan
danmempunyaikebudayaan yangberbedapula.KabupatenTana
Torajamerupakanobyekwisatayangsangatmenarik,mempunyaipanoramaalamyangs
Tana Toraja,2002).
Kopi Hibrida.
seorang petani, sebuah keluarga atau manjer yang digaji bercocok tanam atau
memelihara ternak. Petani yang berusahatani sebagai suatu cara hidup, melakukan
pertaniann karena dia seorang petani. Apa yang dilakukan petani ini hanya
sekedar memenuhi kebutuhan. Dalam arti petani meluangkan waktu, uang serta
dimana) sebuah keluarga tani, atau badan usaha lainnya bercocok tanam atau
memelihara ternak.
himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat ditempat itu yang dilakukan
untuk memproduksi pertanian. Jadi usaha tani sesungguhnya tidak hanya terbatas
dimana seorang petani berperan sebagai pengelola dan juru tani dalam
memperoleh hasil.
2. Biaya produksi
Simamora (2002), biaya adalah kas atau nilai yang dikorbankan untuk
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa
dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk
selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya
Hansen dan Mowen (2004), biaya produksi adalah biaya yang berkaitan
klasifikasikan sebagai biaya produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik. Usry (2005), Biaya produksi adalah jumlah dari tiga unsur
biaya yaitu biaya produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
baik.
ekonomi yang diukur dengan satuan uang yang telah terjadi atau kemugkinan
akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian ini memberika arti bahwa
Sedangkan ongkos adalah biaya – biaya yang dikeluarkan atau yang telah
digunakan untuk menghasilkan prestasi. Karena jenis – jenis data ini tidak
memberikan manfaat lagi diwaktu yang akan datang, maka tempatnya pada
adalah perilaku biaya yag mencerminkan hubungan antara besarnya biaya dengan
Struktur biaya menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak
tetap (variabel cost). Pengeeluaran yang dikeluarkan oleh petani dalam satu kali
masa tanam terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap ( fixed cost)
diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan oleh petani tidak tergantung pada
yang besar kecilnya dipengaruhi oleh output yang dihasilkan. Kedua biaya
TC = TFC + TVC
Keterangan :
a. Biaya
Henry Simamora (2002), biaya adalah kas atau nilai yang dikorbankan
untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di
ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau
pengurang penghasilan (Supriono, 2000). Biaya (cost) adalah nilai suatu yang
dikorbankan yang diukur dalam satuan uang untuk memperoleh aktiva yang
11
(Nafarin, 2004).
barang – barang ekonomi yang ditujukan untuk memperoleh hasil dari usahatani
b. Biaya Tetap
Biaya tetap yaitu biaya yang besar kecilnya tidak bergantung pada besar
kecilnya hasil produksi yang diinginkan, rumus menghitung biaya total adalah :
Mulyadi (2005), biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya yang jumlahnya tetap
biaya yang jumahnya tetap, tidak berubah meskipun volume produk berubah
(Adisaputro, 2003).
c. Biaya Variabel
Biaya variabel yaitu biaya- biaya yang besar kecilnya tergantung pada
jumlah hasil produksi yang diinginkan oleh petani. Biaya variabel dapat dihitung
12
TC – FC.Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah
2003).
2.3 Penerimaan
1. Hasil penjualan tanaman, ternak, ikan atau produk yang akan dijual
kegiatan
TR = Y . Py
Keterangan :
TR = Total Penerimaan
Y = Produksi yang diperoleh dalam usahatani
Py = Harga Y
2.4 Pendapatan
13
adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta
adalah selisih antara penerimaan total dengan pengeluaran total. Sehingga untuk
usahataninya dengan harga yang lebih tinggi dari biaya-biaya yang telah
luas pertanaman dan luas pertanaman rata-rata, (b). tingkat produksi, (c). pilihan
(3). Efisiensi biaya tataniaga.Ketiga faktor ini menentukan keberhasilan dari suatu
uang, hal ini mencerminkan dan adanya kemajuan ekonomi dalam spesialisasi
pembagian kerja. Bagi seorang petani umumnya kurang mengetahui pasti berapa
mengemukakan bahwa selisih antara pendapatan kotor usaha tani dan pengeluaran
I = TR-TC
Keterangan :
I = Pendapatan(income)
TR = Penerimaan total (total revenue) yaitu jumlah produksi dikali
harganya
TC =Biaya total (total cost) yang merupakan jumlah dari seluruh biaya
variabel dan biaya tetap.
termasuk biaya angkutan dan biaya administrasi yang mungkin melekat pada
pembelian tersebut, cukup untuk membayar upah tenaga kerja yang dibayar serta
bentuk upah lainnya untuk tenaga kerja yang tidak diupah (Kartasapoetra, 1995).
15
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani kopi arabika yang
Menurut Riduwan (2009,) apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik di
apabila subjeknya lebih dari 100 maka dapat di ambil antaraa 10 – 15% atau 20 –
=
( ) +1
200
200(25%) + 1
200
200(0.25) + 1
200
200(0.25) + 1
16
200
200(0.0625) + 1
200
13.5
= 14.8148
= 15
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Nilai presisi (Ketelitian)
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer
1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui metode survey melalui
2. Data Sekunder
penunjang yang ada, seperti data di Desa Gandang Batu, Kecamatan Gandangbatu
2. Karakteristik usahatani : Harga jual kopi arabika. Komponen biaya antara lain
biaya tetap usahatanikopi arabika dan biaya variable usahatani kopi arabika.
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
dilapangan.
3.6.Analisis Data
TC=TFC+TVC
Keterangan :
TC : Total Biaya Produksi
TFC : Total Biaya Tetap
TVC :Total Biaya Variabel
18
= X100%
Keterangan :
3.6.2 Pendapatan
I = TR – TC
Keterangan :
I = Pendapatan usahatani kopi arabika /income
TR = Total penerimaan
TC= Total biaya operasional
Agar hasil penelitian yang dilakukan ini dapat lebih dipahami oleh
1. Produksi adalah produk kopi arabika panen yang dihasilkan selama satu musim
tanam terakhir dari luas lahan yang dibudidaya dan dinyatakan dalam kilogram
2. Penerimaan adalah jumlah produksi dikalikan dengan harga atau total nilai
selama 1 (satu) kali proses produksi, diukur dalam rupiah per hektar (Rp/Ha).
4. Harga produksi adalah harga yang berlaku ditingkat usahatani yang ditentukan
oleh pedagang dan pengumpul pada saat penelitian diukur dalam kilogram per
hektar (Rp/Ha).
5. Luas lahan adalah ukuran lahan yang diusahakan untuk budidaya tanaman kopi
6. Tenaga kerja adalah jumlah satuan fisik y8ang dicurahkan dalam sekali proses
produsi, diukur dalam satuan hari kerja pria (HKP) dan hari kerja wanita
(HKW).
7. Petani adalah orang yang mengusahakan lahan pada musim tanam baik petani
8. Kopi arabika adalah jumlah batang yang digunakan petani baik dalam
9. Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka
penghasilan.
10. Biaya tetap adalah biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya yang jumlahnya tetap
11. Biaya variabel adalah Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya yang jumlah
aktivitas.
12. Struktur biaya adalah susunan jenis dan besarnya biaya tetap maupun variabel
yang harus dipikul oleh usahatani kopi arabika dalam rangka memproduksi.
21
penelitian yang mencakup letak dan luas wilayah, keadaan iklim, penggunaan
lahan, serta keadaan penduduk menurut umur dan jenis kelamin, mata
Gandang Batu Sillanan yang terletak kurang lebih ± 30 Km dari Ibu Kota
Kabupaten Tana Toraja.Desa Gandang Batu memiliki luas wilayah 15.000 km².
selatan.
Keadaan iklim di Desa Gandang Batu termasuk iklim tropis dengan suhu
15-28ºC, dengan kelembapan udara antara 82-86% dan memiliki dua musim yaitu
Topografi wilayah pada dasarnya memiliki lahan dengan rata-rata yakni 0,80
sawah, sayur sayuran dan kopi.Lebih jelasnya rincian penggunaan lahan di Desa
Tabel 4.1 Penggunaan Lahan Di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu
Sillanan Kabupaten Tana Toraja Tahun 2019
No Uraian Luas lahan(Ha) Persentase (%)
1 Pertanian 468 31,2 %
2 Perkebunan 435 29 %
3 Persawahan 297 19,8 %
4 Permukiman 300 20 %
Jumlah 1500 100 %
Sumber : Data Monografi Desa Gandang Batu , Tahun 2019.
Kabupaten Tana Toraja berjumlah 3.442 jiwa. Penduduk laki-laki terdiri dari
1.700 jiwa dan Perempuan sebanyak 1.742 jiwa. Tersebar di tujuh dusun yakni
Dusun I yang terdiri dari 225jiwa laki-laki dan perempuan 258 jiwa, Dusun II
243jiwa laki-laki dan perempuan 263 jiwa, sedangkan dusun III 237 jiwa laki-laki
dan perempuan 220 jiwa, dusun IV 521 jiwa laki- laki dan perempuan, dusun V
berjumlah 571 jiwa laki – laki dan perempuan 270 Jiwa, dusun VI berjumlah 640
jiwa laki – laki dan permpuan 240 Jiwa , dan dusun VII berjumlah 441 jiwa laki –
laki dan perempuan 210 Jiwa. Lebih jelasnya rincian keadaan penduduk
berdasarkan dusun dan jenis kelamin di Desa Gandang Batu dapat di lihat pada
tabel 4.2
sillanandimana jumlah perempuan 1.742 jiwa lebih banyak dari laki – laki 1.700.
Faktor lain yang juga mendasari dalam menerapkan suatu teknologi baru
pendidikan formal maupun non formal.Tingkat pendidikan yang layak bagi petani
cenderung dapat lebih mudah menerima inovasi baru dan selalu berfikir secara
memperkenalkan teknologi dan cara usahatani kopi arabika yang baik agar pelaku
ekonomi yang dapat di hasilkan melalui usaha atau kerja yang di lakukan.Desa
berdasarkan mata pencaharian di Desa Gandang Batu dapat di lihat pada tabel 4.4.
.Adapun sarana sosial ekonomi dan prasarana yang ada di Desa Gandang Batu
Tabel 4.5 Keadaan Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi di Desa Gandang Batu,
Tahun 2019
sarana dan prasarana sosial ekonomi, sebab semakin baik sarana semakin
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sarana dan prasarana sosial ekonomi di Desa
Gandang Batu cukup memadai untuk menunjang aktifitas atau kegiatan sosial
ekonomi masyarakat.Hal ini dapat dilihat dari sarana pendidikan yang terdiri dari
TK, SD, dan SMP sedangkan sarana sosial dan ekonomi terdiri dari balai
pertemuan dan pasar, serta sarana infrastruktur yang mendukung seperti jalan tani,
jalan umum dan sarana lainnya yang terdiri dari sarana kesehatan seperti
Posyandu.
sebagai berikut :
4.3.1 Umur
pengembangan usahatani kopi arabika adalah umur responden. Umur petani juga
kriteria produktif dan non produktif. Kisaran umur 15-54 tahun tergolong usia
produktif dan usia memasuki>55 tahun keatas dikategorikan usia non produktif
tahun merupakan usia yang belum produktif dan rata usia seperti ini adalah usia
28
Tabel 4.6 Keadaan Responden Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di
Desa Gandang Batu Kecamatan, Tahun 2019
produktif (15-54 tahun) atau 11 jiwa yang dinilai lebih matang pemikiran dan
berdampak pada usahatani kopi arabika sebagian kecil (3,33%) berada pada
kisaran kurang produktif (>55 tahun) atau 4 jiwa, dimana pada umur itu petani
itu pendidikan yang diperoleh melalui lembaga formal maupun lembaga non
pola pikir seseorang. Pendidikan formal yang di maksud dalam penelitian ini
penyuluhan.
pengetahuan para responden maka dalam penelitian ini masalah pendidikan hanya
diambil dari pendidikan formal dibangku sekolah yang pernah dijalani oleh
responden.
yang dating dari luar lingkunganya, sehingga dihrapkan dapat lebih mampu
mengenyam pendidikan hingga S1 sebanyak 2 jiwa atau dengan kata lain sebesar
30
13%. Dengan pendidikan yang telah memadai ini memungkinkan responden dapat
orang yang berada didalam rumah ataupun yang berasal di luar rumah yang
bahwa yang termaksud tanggungan keluarga kecil yaitu berkisar 1-4 jiwa
jiwa, secara jelas pada (lampiran 1). Untuk melihat keadaan jumlah tanggungan
Batu mempunyai jumlah tanggungan berkisar 1-4 orang, dengan jumlah kepala
bagi petani untuk berusaha guna untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Hal ini
besar beban tanggungan dalam satu keluarga maka petani akan lebih giat dalam
mengelola usahatani.
tani (5-10 tahun) atau 6jiwa.Pengalaman yang dimiliki tersebut, petani diharapkan
Gandang Batu sebagian besar berada pada rata-rata pengalaman 13 Tahun secara
dengan pengalaman yang dimiliki responden kopi arabika di Desa Gandang Batu
mampu menghasilkan kopi aabika yang dibandingkan dengan petani yang tidak
penelitian ini meliputi luas lahan, penggunaan sarana produksi, dari usahatani
kopi arabika, serta produksi dari usahatani kopi arabika.Untuk lebih jelasnya
Luas lahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lahan yang di
penguasaan lahan adalah petani yang mengusahakan lahan milik sendiri. Luas
lahan usahatani kopi arabika di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu
Sillanan Kabupaten Tana Toraja terbanyak yaitu 2 Ha (%) dan rata-rata adalah
0,80 Ha (lampiran 1), dan berdasarkan hasil penelitian status kepemilikan lahan
petani menjadi peluang bagi petani untuk mengelola lahannya yang di dukung
Bibit yang digunakan oleh petani di Desa Gandang Batu adalah berasal
dari pengusaha pembibitan kopi yang tentunya merupakan bibit pilihan. Jumlah
bibit yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 394 pohon /0,50 Ha, 830
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang berarti dalam
suatu proses produksi pertanian, terlebih lagi jika tenaga kerjayang digunakan
dalam suatu proses produksi tersebut adalah tenaga kerja yang cukup terampil dan
arabika adalah tenaga kerja keluarga dan tenaga kerja sewa.Tenaga kerja keluarga
sangat berperan dalam kegiatan usahatani kopi arabika terutama dalam hal
kerja responden usahatani kopi arabika 27 - 51 orang. Tenaga kerja rata-rata 31,87
(lampiran 1). Menurut soeharjo dan Patong (1984) bahwa banyaknya anggota
keluarga yang aktif bekerja pada usahatani tergantung pada banyaknya anggota
Biaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keseluruhan biaya yang
dikeluarkan oleh petani selama melaksanakan kegiatan usahatani, dalam hal ini
usahatani kopi arabika.Dalam hal ini menyangkut biaya tetap dan biaya variabel
oleh petani, bahwa biaya yang dimaksud adalah biaya tunai yaitu biaya-biaya
yang langsung dikeluarkan oleh petani yang di ukur dalam satuan rupiah.
usahatani kopi arabika adalah biaya kebutuhan bibit, biaya tenaga kerja, serta
biaya dari penggunaan atau pembelian alat-alat pertanian yang digunakan selama
mengusahakan tanaman kopi arabika seperti karung, terpal, alat, polibek dll. Jadi
untuk lebih jelasnya mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan dalam usahatani kopi
Tabel 4.10 Rata-Rata Biaya dan Analisis Biaya/Ha Usahatani kopi arabika Yang
Digunakan di Desa Gandang Batu, Tahun 2019
Gandang Batu bervariasi jumlahnya, hal ini dapat di sebabkan oleh adanya
Gandang Batu adalah 1.870 Kg dan tertinggi adalah >5560 Kg dengan rata-rata
1.878 per Ha (lampiran 5).Melihat data tersebut, maka dapat dikatakan bahwa
produksi kopi aabika yang di peroleh petani di Desa Gandang Batu terlihat cukup
tinggi. Bila dalam usahatani kopi aabika menerapkan teknologi yang anjurkan
dengan harga barang yang bersangkutan, di mana harga kopi arabika di tempat
Tabel 4.11 Jumlah Penerimaan per Ha usahatani kopi arabika di Desa Gandang
Batu, Tahun 2019
No Uraian Nominal
1. Produksi (Kg/Ha) 2.817
Tabel 4.11 di ketahui bahwa jumlah penerimaan usahatani kopi arabika di Desa
Gandang Batu/ Ha sebesar Rp.28,172,667.
usahatani dengan total biaya yang di keluarkan petani dalam usahataninya selama
proses pengolahan lahan sampai produksi tahun pertama dalam jangka 3 tahun.
38
usahatani kopi aarabika di Desa Gandang Batu dapat di lihat pada tabel 4.12
Tabel 4.12 Jumlah Pendapatan usahatani Kopi Arabika di Desa Gandang Batu,
Tahun 2019.
dapat di pengaruhi oleh luas lahan, jumlah produksi dan harga jual. Pendapatan
yang di terima petani tentunya telah di kurangi dengan semua biaya yang di
yaitu biaya yang di keluarkan untuk karung, terpal, sewa tenaga kerja pada saat
pengolahan tanah sampai panen dan transportasi, sedangkan biaya tetap yaitu
39
4.12), usahatani kopi arabika ternyata persentase biaya dan struktur biaya terendah
biaya tetap yaitu sebesar Rp.352.644,/Ha dan tertinggi adalah biaya variabel yaitu
sebesar Rp.20.535,080/Ha.
5.1 Kesimpulan
40
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Gandang Batu Silllanan Kabupaten Tana Toraja untuk biaya tetap terbesar
sebanyak Rp.7.284.942,22/Ha.
5.2 Saran
efisiensi usaha agar di peroleh pendapatan yang lebih besar yaitu dengan
cara mengurangi biaya variable pada saat panen agar pendapatan petani
lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Carter-Usry, 2005, Akuntansi Biaya : Anggaran Dan Biaya Standar. Edisi 13,
Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.
Hermanto 1996 faktor factor yang mempengaruhi pendapatan usaha tani. Bogor.
Agricultur university.
Hermanto 1998.Iklim usahatani .penebus.swadaya,Jakarta.