Anda di halaman 1dari 63

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI

KOPI ARABIKA DI DESA GANDANG BATU


KECAMATAN GANDANG BATU SILLANAN
KABUPATEN TANA TORAJA

OLEH :

ANDIKA PANGGALO
NIM. 21403015

SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KENDARI
2019
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI
KOPI ARABIKA DI DESA GANDANG BATU
KECAMATAN GANDANG BATU SILLANAN
KABUPATEN TANA TORAJA

OLEH :

ANDIKA PANGGALO
NIM. 21403015

SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KENDARI
2019
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul : Analisis Biaya Dan Pendapatan Usahatani Kopi


Arabika Di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang
Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja.
Nama : Andika Panggalo

Stambuk : 21403015

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Disetujui Oleh :

Muhammad Nur , SP., M.SiBasri Sufa , S.Kom., M.P


Pembimbing IPembimbing II

Mengetahui:

Dekan Fakultas Pertanian


Universitas Muhammadiyah Kendari

Syamsinar,S.P.,M.Si.
NIDN:0914117603
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI
Judul :.Analisis Biaya Dan Pendapatan Usahatani Kopi
Arabika Di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang
Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja
Nama Mahasiswa : Andika Panggalo
Stambuk : 21403015
Program Studi : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Skripsi
Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Kendari
Dan Dinyatakan LULUS Pada Tanggal
29 Juni 2019

Susunan Tim Penguji Tanda Tangan Tanggal

1. Ir.Bambang Indro Yuwono,M.Si (…………….) (……….)

2. Ir.Natsir Sandiah, M.P (…………….) (……….)

3. Sitti Rosmalah,SP.,MP (…………….) (……….)

4. Muhammad Nur, SP.,M.Si (……………..) (……….)

5. Basri Sufa, S.Kom.,MP (……………..) (……….)

6. Asriani,SP.,M.Sc (……………..) (……….)

Dekan Fakultas Pertanian


Universitas Muhammadiyah Kendari

Syamsinar,S.P.,M.Si.
NIDN:0914117603
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Andika Panggalo

Stambuk : 21403015

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-

benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan atau

plagiat dari tulisan orang lain.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini

hasil jiplakan atau plagiat dari tulisan orang lain maka saya bersedia menerima

sanksi atas perbuatan tersebut.

Kendari, 29 Juni 2019

Yang Membuat Pernyataan,

( Andika Panggalo )
ABSTRAK

ANDIKA PANGGALO (NIM. 21403015). Skripsi Analisis struktur


Biaya Dan Pendapatan Usahatani Kopi Arabika di Desa Gandang Batu
Kecamatan Gandang Batu Sillananan Kabupaten Tana Toraja Dibimbing
oleh Bapak Muhammad Nur, S.Pi., M.Si. sebagai pembimbing I dan Bapak
Basri Sufa S.Kom.,MP. sebagai pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Struktur Biaya Usahatani Kopi

Arabika di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten

Tana Toraja dan untuk mengetahui Pendapatan Petani. Metode penelitian

dilakukan pada bulan Maret – Juni 2019, terhadap 15 Responden. Hasil penelitian

menunjukkan bahwaStruktur biaya usahatani kopi arabika di Desa Gandag Batu

Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja untuk biaya tetap

terbesar yaitu biaya terpal Rp. 264.711,11 dan komponen biaya terbesar untuk

biaya variabel adalah pemanenan Rp.5.166.667.

Pendapatan yang diterima oleh usaha tani kopi arabika di desa Gandang Batu

Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja adalah sebesar

Rp.7.284.942,22 /Ha.

Kata kunci :Kopi Arabika, usaha tani, Pendapatan


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, Segala puji bagi Allah

subhanawata’alapencipta alam semesta dan sang masa pemberi inspirasi. Dia

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehinngga penulis dapat menyusun

dan menyelesaikan hasil penelitian ini.

Pada kesempatan yang terindah ini penulis mengungkapkan rasa

terimakasih yang tiada henti-hentinya kepada Bapak Anto Gamin dan Ibunda

Hernawati Panggalo yang telah membesarkan, memberikan motivasi, dukungan,

do’a, dan kasih sayang yang tulus kepada penulis. Selanjutnya, ungkapan

terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Muhammad Nur , SP.,MSi sebagai

pembimbing I dan Bapak Basri Sufa ,S.Kom.,M.P Sebagai pembimbing II yang

telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing serta

mengarahkan penulis sehingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Ucapan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan, yang terhormat kepada:

1. Bapak Amir Mahmud, SPi., M.P. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Kendari.

2. Bapak Ir. Bambang Indro Yuwono M.Si. selaku wakil Rektor III Universitas

Muhammadiyah Kendari.

3. Ibu Syamsinar, SP., M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Kendari.
4. Ibu Sitti Rosmalah, SP.,MP selaku Ketua Program Studi Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Kendari.

5. Ibu Asriani, selaku ketua Unit Penjaminan Mutu Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Kendari.

6. Bapak Mukhlasin SH, selaku Staf Umum dan Keuangan Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Kendari.

7. Bapak Nur Jihat SP, selaku Staf Akademik dan Kemahasiswaan Program

Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Kendari.

8. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan penulis banyak ilmu

pengetahuan dan motivasi selama mengikuti perkuliahan.

9. Bapak Anto Gamin dan Ibu Hernawati Panggalo terima kasih untuk setiap

do’a dan dukungan yang di berikan.

10. Kakak adek, dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan dan motivasi serta

doa yang diberikan. Semoga diterima disisi Allah SWT. Amin

11. Kepada seorang yang spesial dalam hidup saya terima kasih atas

dukungannya,semangatnya yang membantu saya mulai dari penelitian sampai

saat ini.

12. Kepada sahabatku dan teman teman paguyuban mahasiswa toraja yang banyak

membantu dalam hal sumbangsi penyemangat.

13. Kepada teman teman posko KKA Kelurahan Anggalomelai Kecamatan Abeli

Tahun 2018 terima kasi atas motivasi dan dukungannya.


14. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Pertanian Program Studi Agribisnis

khususnya angkatan 2014 atas bantuan, dukungan, Do’a, semangat, dan

kebersamaan selama penyusunan skripsi ini.

15. Kepada teman –teman letting SMP dan SMK terimakasih atas dorongannya

selama masa penelitian saya.

16. Kepala Camat Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja

17. Kepala Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten

Tana Toraja

18. Para responden di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan

Kabupaten Tana Toraja.

Akhir kata penulis berharap semoga segala ilmu pengetahuan dan

informasi dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian dan penulis

menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan pengetahuan, pengalaman, waktu dan tenaga yang dimiliki penulis.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis

mengucapkan mohon maaf dan terima kasih, semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Kendari, 29 Juni 2019

Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 14 Juli 1995 di Desa Buntu Kecamatan

Gandang batu Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan. Merupakan

anak ketiga dari enam bersaudara dari pasangan Bapak Anto Gamin dan Ibu

Ernawati Panggalo yang menetap di Desa Buntu Kecamatan Gandang Batu

Sillanan Kabupaten Tana Toraja.Jenjang pendidikan yang pernah penulis tempuh

yaitu tamatan dari SD Negeri 156 Buntupada tahun 2007, Tamat dari SMP Negeri

4 Mengkendek pada tahun 2010, dan pada tahun 2013 penulis tamat SMK Negeri

1 Mengkendek .

Pada Tahun 2014 penulis masuk perguruan tinggi swasta di Kendari

Sulawesi Tenggara yaitu Universitas Muhammadiyah Kendari Fakultas Pertanian

Program Studi Agribisnis. Semasa menempuh studi di Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Kendari, penulis aktif dilembaga

internal kampus, dan eksternal kampus.Pada lembaga internal kampus, penulis

pernah menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian

(BEM FAPERTA) pada periode 2017/2019, adapun kegiatan eksternal yaitu

anggota di Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI), anggota di

Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia

(POPMASEPI),dan aktif juga di Lembaga Perhimpunan Ikatan Badan Eksekutif

Mahasiswa Pertanian Indonesia (IBEMPI).


Sebagai pendiri Paguyuban Mahasiswa Toraja di Sulawesi Tenggara yang

dikenal dengan nama Himpunan Mahasiswa Toraja (HIMAT) Kota Kendari

sekaligus menjadi ketua periode 2015/2018. Saat ini penulis beralamat di

Kelurahan Doule, Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana.

Kendari, Juni 2019

Penulis
Andika Panggalo
DAFTAR ISI
Uraian Hal.

HALAMAN SAMPUL. ..................................................................................... i


LEMBAR LOGO. .............................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL........................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING..................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. ...................................................v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN. ..................................... vi
ABSTRAK.. ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR. ..................................................................................... viii
RIWAYAT HIDUP. .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI. .................................................................................................... x
TAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
TAFTAR LAMPIRAN. .................................................................................... xii

I. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ............................................................................. .. 1
1.2 RumusanMasalah ........................................................................ .. 2
2.2 TujuanPenelitian ......................................................................... .. 3
3.2 ManfaatPenelitian ....................................................................... .. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kopi Aabika ................................................................................ .. 4
2.2. Usaha Tani .................................................................................. .. . 7
2.3.1 Pengertian ........................................................................... .. . 7
2.3.2 BiayaProduksi .................................................................... .. . 8
2.3.3Struktur Biaya Usaha Tani .................................................. .. 9
2.3. Penerimaan .................................................................................. .. . 12
2.4. Pendapatan .................................................................................. .. . 13

III. METODE PENELITIAN


3.1 LokasidanWaktuPenelitian ......................................................... .. . 16
3.2 PopulasidanSampel ..................................................................... .. . 16
3.3 Jenis dan sumber data.................................................................. .. . 18
4.3 Variabel Yang Diamati ............................................................... .. . 18
5.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... .. . 19
6.3 Analisis Data ............................................................................... .. . 19
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 KeadaanFisik Wilayah ................................................................... .. . 24
4.1.1 LetakdanLuas ..................................................................... .. . 24
4.1.2 KeadaanIklim ..................................................................... .. . 25
4.1.3 PenggunaanLahan .............................................................. .. . 25
4.2 KeadaanPenduduk ......................................................................... .. . 26
4.2.2 KeadaanPendudukMenurutPendidikan .............................. .. . 26
4.2.3 KeadaanPendudukMenurut Mata Pencaharian .................. .. . 28
4.2.4 KeadaanSaranadanPrasarana.............................................. .. . 29
4.3 IdentitasResponden ........................................................................ .. . 30
4.3.1 Umur .................................................................................. .. . 30
4.3.2 Tingkat Pendidikan ............................................................ .. . 32
4.3.3 JumlahTanggunganKeluarga.............................................. .. . 33
4.3.4 PengalamanBerusahatani ................................................... .. . 34
4.4. KarakteristikUsahatan................................................................... .. . 36
4.4.1.LuasLahan .......................................................................... .. . 36
4.4.2 PenggunaanSaranaProduksi ............................................... .. . 37
4.4.3 ProduksiUsahatani ............................................................. .. . 39
4.4.4 PenerimaanUsahatani ......................................................... .. . 39
4.4.5 PendapatanUsahatani ......................................................... .. . 40

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ........................................................................... .. . 42
5.2 Saran ...................................................................................... .. . 42

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Penggunaan Lahan di Desa Gandang Batu Kecamatan


Gandang Batu Silanan Kabupaten Tana Toraja Tahun
2019 ........................................................................................................ 23
4.2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Dusun Dan Jenis
Kelamin Di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang
Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja Tahun 2019................................ 24
4.3 Tingkat Pendidikan di Desa Gandang Batu Kecamatan
Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja Tahun
2019 ....................................................................................................... 25
4.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di
Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2019 ...................................................... 26
4.5 Keadaan Sarana Dan Prasarana Sosial Ekonomi di Desa
Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2019 ...................................................... 27
4.6 Keadaan Responden Menurut Kelompok Umur Dan Jenis
Kelamin di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang
Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja Tahun 2019................................ 29
4.7 Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2019 ...................................................... 30
4.8 Keadaan Jumlah Tanggungan Keluarga Responden di
Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2019 ...................................................... 32
4.9 Keadaan Responden Menurut Pengalaman di Desa
Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2019 ...................................................... 33
4.10 Biaya Dan Struktur Biaya usahatani kopi arabika Per Ha
di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2019 ...................................................... 39
4.11 Jumlah Penerimaan Per Ha di Desa Gandang Batu
Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana
Toraja Tahun 2019.................................................................................. 40
4.12 Pendapatan usahatani kopi arabika Per Ha di Desa
Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2019 ...................................................... 41
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Identitas Responden usahatani kopi Arabika Di Desa


Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Silanan Kabupaten Tana
Toraja Tahun 2019. .............................................................................. 46

2. Rekapitulasi Biaya Tetap Yang Dikeluarkan usahatani kopi


Arabika Di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Silanan
Kabupaten Tana Toraja Selatan Tahun 2019. ....................................... 48

3. Rekapitulasi Biaya Variabel Yang Dikeluarkan usahatani kopi


Arabika Di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu Silanan
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2019 ..................................................... 50

4. Rata-Rata Biaya usahatani kopi Arabika Di desa Gandang Batu


Kecamatan Gandang Batu Silanan Kabupaten Tana Toraja Tahun
2019 ....................................................................................................... 51

5. Rata-Rata Penerimaan usahatani kopi Arabika Di Desa Gandang


Batu Kecamatan Gandang Batu Silanan Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2019 ........................................................................................... 52

6. Rata-Rata Pendapatan usahatani kopi Arabika Di Desa Gandang


Batu Kecamatan Gandang Batu Silanan Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2019 ........... ............................................................................... 53
I. PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Indonesia terkenal dengan berbagai jenis kopi dengan cita rasa yang

berbeda-beda, bahkan namanya terkenal dipasar kopi Internasional (Javacoffee,

Gayo Mountain coffee, Mandheiling coffee dan Toraja coffee). Di kenal dengan

nama kopi Arabika spesialti. Kopi spesialti asal Indonesia makin dikenal mulai

akhir 1980-an terutama di kalangan masyarakat Amerika Serikat dan Eropa Barat.

Pada tahun 1997, Indonesia menjadi pemasok kopi spesialti terbesar ketiga setelah

Kolombia dan Meksiko dengan 10% dari total impor kopi spesialti Amerika

Serikat yang besarnya mencapai 75.000 ton (Herman,2008).

Kopimerupakansalahsatuhasilkomoditiperkebunanyang

memilikinilaiekonomisyangcukuptinggidiantaratanamanperkebunanlainnyadanber

peranpentingsebagaisumberdevisanegara.

Kopitidakhanyaberperanpentingsebagaisumberdevisa negara

melainkanjugamerupakansumberpenghasilanbagi petani

kopidiIndonesia(Rahardjo, 2012). Terdapatduaspesiestanamankopi yang

dikembangkandi Indonesia,yaitukopi arabikadan

kopirobusta.Kopiarabikamerupakanjeniskopi tradisonal,dianggappaling

enakrasanyadan sedangkankopi

robustamemilikikafeinlebihtinggisehinggadapatdikembangkandalamlingkungandi

manakopi arabikatidakdapattumbuh, denganrasayangpahitdanasam.Selamalima

tahunterakhir,Indonesia menempatiposisikeempatsebagainegaraeksportirkopi

1
2

setelahBrazil, KolombiadanVietnam. Indonesiajugamerupakannegarapenghasil

kopi robustaterbesarkeduadi duniasetelahVietnam (ICO, 2010).

Meskipunkontribusikopi

Arabikadalamperdagangankopiduniasecarakuantitatifsangatkecil,namunsecarakual

itatifsangatdisukaikonsumendengankeanekaragamanjenissertarasanya.Salah

satunyakopi arabika yang menjadikomoditiandalandalamstruktur perekonomian di

Sulawesi Selatan,baikditinjaudaribesarnyadevisayang

dihasilkanmaupundaribanyaknyatenagakerjayangterlibat.Penelitianinibertujuanunt

ukmenganalisis pendapatanpetanikopiarabikasertastruktur biaya pedapatan

usahatanikopiarabikadi Desa Gandang Batu, Kecamatan Gandang Batu Sillanan

Kabupaten Tana

Toraja.Keberhasilanagribisniskopimembutuhkandukungansemuapihakyang

terkaitdalamproses produksikopi pengolahandanpemasarankomoditas kopi.

1.2. RumusanMasalah

Berdasarkanlatarbelakanguraindiatasmakapermasalahan yang

dikemukakandalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:

1. Bagaimana struktur biaya usaha tani kopi arabika di Desa Gandang Batu

Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja ?

2. Berapa jumlahpendapatan petani kopi arabika di Desa Gandang Batu

Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja?


3

1.3. Tujuan

Tujuandiadakanpenelitianiniadalah:

1. Untuk mengetahui struktur biaya usahatani kopi arabika di Desa Gandang Batu

Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja.

2. Untuk mengetahui jumlah pendapatan petani kopi arabika di Desa Gandang

Batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja.

1.4. ManfaatPenelitian

Penelitianyang dilakukandiharapkandapatmemberi:

1. Bermanfaat bagi petani dalam upaya meningkatkan dimasa yang akan datang.

2. Juga diharapkan menjadi bahan informasi bagi pengambil kebijakan untuk

memberi pengembangan pendapatan kopi arabika.

3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya yang melakukan

penelitian dengan objek yang sama.


4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kopi Arabika

Padamulanyatanaman kopibelum dibudidayakansecarasempurnaoleh

penduduk, melainkanmasihtumbuhliardihutan-hutan datarantinggi.Minuman

kopisangatdigemariolehbangsaEthiopiakarenaberkhasiat menyegarkan

badan.Olehkarenaitu ketikamerekamengembarake wilayah-

wilayahlain,buahkopijugaterbawadantersebarkemana-mana.Mula-

mulapenyebarannya ke berbagai wilayahcukuplambatkarenaminuman

kopipadawaktuituhanya dikenal sebagaiminuman berkhasiat menyegarkanbadan

yang terbuat dari cairandaundanbuahsegaryangdiseduh dengan

airpanas.Namunsemenjak ditemukancara-carapengolahan

buahkopiyanglebihbaik,ternyataminuman kopi menjadi minuman yang di

samping berkhasiatjuga mempunyaiaroma harumkhasdan

rasanyanikmatakhirnyakopi arabikamenjaditerkenalsehingga tersebar keberbagai

negaradiTimurTengahsepertiYaman,Turki,Ottoman,

Syria,Eropa,AsiadanAmerikasebagaikomoditiperdagangan (Najiyatidan

Danarti,1995).

DiIndonesia,tanamankopidiperkenalkan pertamakaliolehVOCpada

tahun1696.Penanaman tanamaninimula-mulahanyabersifatcoba-coba (penelitian),

tetapikarenahasilnyamemuaskandandipandangolehVOCcukup menguntungkan

sebagaikomoditiperdagangan,makaVOCmenyebarkanbibit kopikeberbagaidaerah-

daerah pegununganagarpendudukmenanamnya, kemudianVOCmengeluarkan


5

peraturan“CuItuurStesel”yangintinya memaksakansebagian penduduk

khususnyadi Pulau Jawa untuk menanam kopi.

Perkebunan besarpunlaludidirikandanakhirnyatanamankopimenyebarke

daerahLampung, Sumatera Barat,Sumatera Utara,SulawesiSelatandan

berbagaidaerah yang ada diIndonesia(AEKI,2001).

Padaperkembangan selanjutnya, perluasantanamankopiarabika

meningkatterutamapadaperkebunan rakyat.Wilayah SulawesiSelatan sendiri

padaawalnyamengenalduamacamkopiyaitukopirobustadankopi

arabika.BibitkopiarabikadibawaholehBangsaBelanda kira-kira seratus tahun lalu

(abadke-19),kemudiantanamantersebutmenyebarkewilayahKabupaten Tanah

Toraja.

MenurutMawardi danHulupi(1998), kopiarabikadapattumbuh dan

berproduksi padaketinggian700–1000meterdiataspermukaanlaut.Lahan-

lahandenganketinggian tersebutumumnyaditemukandidaerah-daerah pegunungan

wilayahToraja.PertamakaliBelandamenanambibitkopi

arabikabersamapetanirakyatdidaerahGandang batu yangterIetakdi Kabupaten

Tana Toraja.Pada tahun1920lambatlaunperkebunan

kopiarabikamulaihilangmenjadi hutan

belukar.Padatahun1945petanirakyatmengelolakembalilahan-lahan kopi

arabikadidaerah-daerah pegununganuntuk diproduksi.Padatahun1976

pemerintahIndonesiamembukakembaliperkebunan kopiarabikadengan

menunjukPT.Sulotcountukmenanganisekaligusmenghidupkan kembalicita
6

rasakopikhasTORAJA,sehingga kopiarabikapertamakalidikenaldengannama

“KopiTorajaArabika”(AEKI,2001).

Selaindidaerah Gandang Batu,kopiArabika jugadikembangkan di daearah

Sangalla yang terletak di Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja dan

Kecamatan Rantepao Kabupaten Toraja Utara.KopiArabikadikenalsejakmasa

penjajahan Belanda, dimanabangsaBelanda itu sendiriyangmenanamkopi tersebut

didaerah pegunungandan kemudiandikembangkan olehmasyarakat

melaluibudidayatradisional.Kebiasaanmasyarakat disekitarpegunungan menanam

kopiArabikauntuk dikonsumsi sendiriterutamauntukdiminumpada pertemuan-

pertemuanadatdanpesta-pestaadatdalamacarasakral.

Disamping wilayahsekitarGandang Batu Sillanan tepatnya di desa

Gandang Batu ditemukanjugalahan-lahan

yangpotensialuntuktanamankopiarabikadan merupakanmatapencaharian

masyarakatyangberdomisilidisekitardaerah pegunungan

danmempunyaikebudayaan yangberbedapula.KabupatenTana

Torajamerupakanobyekwisatayangsangatmenarik,mempunyaipanoramaalamyangs

angatindahdenganbudaya yangsangat unikdanhasilkerajinan

yangmenarikmembuat wisatawan mancanegara senangberkunjungkedaerah

pelosok Tana Toraja, terutamabiladiadakan acaraataupestaadat(Dinas Perkebunan

Tana Toraja,2002).

Di dunia perdagangandikenalbeberapa golongan kopi,tetapiyang paling

sering dibudidayakanhanyakopiarabika,robustadanliberika.Pada umumnya,


7

penggolongankopi berdasarkan spesies, kecuali kopi robusta.

Kopirobustabukannamaspesieskarena kopiini merupakanketurunandari

berapaspesies kopi terutamaCoffea canephora(Najiyatidan Danarti, 2004).

Menurut Aak(1980),terdapat empat jeniskopiyang telah

dibudidayakan,yakni:Kopi Arabika, Kopi Liberika,KopiCanephora (Robusta),

Kopi Hibrida.

2.2 Usaha Tani

1. Pengertian Usaha Tani

Usahatani adalah sebagian dari kegiatan dipermukaan bumi dimana

seorang petani, sebuah keluarga atau manjer yang digaji bercocok tanam atau

memelihara ternak. Petani yang berusahatani sebagai suatu cara hidup, melakukan

pertaniann karena dia seorang petani. Apa yang dilakukan petani ini hanya

sekedar memenuhi kebutuhan. Dalam arti petani meluangkan waktu, uang serta

dalam mengkombinasikan masukan untuk menciptakan usahatani yang dipandang

sebagai suatu jenis perusahaan (Brown, 1974 dalamWarsana,2007).

Mosher (1966), usahatani adalah sebagian dari permukaan bumi (tempat

dimana) sebuah keluarga tani, atau badan usaha lainnya bercocok tanam atau

memelihara ternak.

Selanjutnya Mubyarto (1989), mendefinisikan usaha tani sebagai

himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat ditempat itu yang dilakukan

untuk memproduksi pertanian. Jadi usaha tani sesungguhnya tidak hanya terbatas

pada pengambilan hasil, melaikan benar-benar merupakan usaha produksi.Disini

berlangsung pendayagunaan tanah, investasi, tenaga kerja dan manjemen.


8

Keberhasilan dari pendayagunaan faktor-faktor tersebut akan menentukan besar

kecilnya hasil yang diambil.

Dengan demikian usaha tani merupakan suatu kegiatan dibidang pertanian

dimana seorang petani berperan sebagai pengelola dan juru tani dalam

menjalankan usahanya dan menentukan setiap kombinasi input produksi untuk

memperoleh hasil.

2. Biaya produksi

Simamora (2002), biaya adalah kas atau nilai yang dikorbankan untuk

barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa

mendatang bagi organisasi.Biaya produksi yaitu semua biaya yang berhubungan

dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk

selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik (Mulyadi, 2005).

Hansen dan Mowen (2004), biaya produksi adalah biaya yang berkaitan

dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.”biaya produksi dapat

klasifikasikan sebagai biaya produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan

biaya overhead pabrik. Usry (2005), Biaya produksi adalah jumlah dari tiga unsur

biaya yaitu biaya produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik.Kartasapoetra (1989), menyatakan biaya produksi adalah semua

pengeluaran yang harus dikeluarkan petani dalam kegiatan usahatani untuk

memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan penunjang lainnya yang akan


9

digunakan agar produk-produk tertentu yang telah direncanakan terwujud dengan

baik.

3. Struktur Biaya Usaha Tani

Mulyadi (2003), mengemukakan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber

ekonomi yang diukur dengan satuan uang yang telah terjadi atau kemugkinan

akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian ini memberika arti bahwa

setiap pengorbanan dari sumber-sumber yang langka akan mempunyai nilai.

Jumlah nilai yang dikorbankan diukur dengan satuan uang, baik

pengorbanan dari sumber ekonomis maupun non ekonomis yag mungkin

terjadi.Dalam akuntansi biaya dikeal pembedaa antara pengertian biaya dan

ongkos seperti dikemukakan oleh Hartanto(2007) bahwa biaya adalah

pengorbanan yang dianggap memberikan manfaat di waktu yang akan datang

daan karenannya merupakan aktivitas yang dicantumkan dalam neraca.

Sedangkan ongkos adalah biaya – biaya yang dikeluarkan atau yang telah

digunakan untuk menghasilkan prestasi. Karena jenis – jenis data ini tidak

memberikan manfaat lagi diwaktu yang akan datang, maka tempatnya pada

perkiraan rugi – laba. Sudarman (2002) mengemukakan bahwa fungsi biaya

adalah perilaku biaya yag mencerminkan hubungan antara besarnya biaya dengan

kualitas produksi. Sedangkan kualitas produksi tergantung atas faktor produksi

dan cara mengkombinasikannya.


10

Struktur biaya menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak

tetap (variabel cost). Pengeeluaran yang dikeluarkan oleh petani dalam satu kali

masa tanam terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap ( fixed cost)

diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan oleh petani tidak tergantung pada

besarnya output yang dihasilkan. Biaya variabel(variabel cost) diartikan biaya

yang besar kecilnya dipengaruhi oleh output yang dihasilkan. Kedua biaya

tersebut jika dijumlahkan akan menghasilkan biaya total.

Biaya total produksi dirumuskan sebagai berikut:

TC = TFC + TVC

Keterangan :

TC : Biaya Total Produksi

TFC : Biaya Tetap Total

TVC : Biaya Variabel Total

a. Biaya

Henry Simamora (2002), biaya adalah kas atau nilai yang dikorbankan

untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di

masa mendatang bagi organisasi.Mulyadi (2001), biaya adalah pengorbanan suber

ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau

yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam

rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan di pakai sebagai

pengurang penghasilan (Supriono, 2000). Biaya (cost) adalah nilai suatu yang

dikorbankan yang diukur dalam satuan uang untuk memperoleh aktiva yang
11

diimbangi dengan pengurangan aktiva atau penambahan utang atau modal

(Nafarin, 2004).

Menurut Purba dan Radiks (2006), tentative set of broad accounting

principles enterprise, biaya dinyatakan sebagai harga penukaran atau pengorbanan

yang dilakukan untuk memperoleh manfaat.

Banuwidijojo (1983) mengatakan bahwa biaya adalah pengorbanan berupa

barang – barang ekonomi yang ditujukan untuk memperoleh hasil dari usahatani

yang dinyatakan dalam satuan uang.

Hernanto (1989) menjelaskan bahwa biaya produksi usahatani dapat

diklasifikasikan kedalam 2 kategori yaitu :

b. Biaya Tetap

Biaya tetap yaitu biaya yang besar kecilnya tidak bergantung pada besar

kecilnya hasil produksi yang diinginkan, rumus menghitung biaya total adalah :

TC= TFC + TVC atau TFC= TC – TVC.

Mulyadi (2005), biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya yang jumlahnya tetap

konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai

tingkat kegiatan tertentu.Kartadinata (2011), merupakan biaya-biaya yang

besarnya tidak dipengaruhi oleh besarnya volume produksi.Biaya tetap adalah

biaya yang jumahnya tetap, tidak berubah meskipun volume produk berubah

(Adisaputro, 2003).

c. Biaya Variabel

Biaya variabel yaitu biaya- biaya yang besar kecilnya tergantung pada

jumlah hasil produksi yang diinginkan oleh petani. Biaya variabel dapat dihitung
12

dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu : TC = FC + VC atau VC =

TC – FC.Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah

secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas (Mulyadi,

2005).Biaya variabel merupakan biaya-biaya yang mempunyai hubungan

langsung dengan produksi (Kartadinata, 2011).

Biaya variabel merupakan adalah anggaran biaya yang jumlahnya berubah-ubah

secara proporsional sesuai dengan perubahan volume produksi (Adisaputro,

2003).

2.3 Penerimaan

Soerhardjo dan patong (1973), menyatakan penerimaan usahatani terwujud

dalam tiga hal :

1. Hasil penjualan tanaman, ternak, ikan atau produk yang akan dijual

2. Produk yang dikonsumsi perusahaan dan keluarganya selama melakukan

kegiatan

3. Kenaikan nilai inventaris.

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh

dengan harga jual. MenurutKasim (2004) untuk menghitung penerimaan

digunakan rumus sebagai berikut :

TR = Y . Py

Keterangan :

TR = Total Penerimaan
Y = Produksi yang diperoleh dalam usahatani
Py = Harga Y

2.4 Pendapatan
13

Dumairy (1999) dalamAzma (2009), menyatakan bahwa pendapatan

adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta

dalam proses produksi meliputi upah/gaji, sewa,tanah, bunga dan keuntungan.

Suharjo dan Patong, D (1973), menyatakan bahwa pendapatan petani

adalah selisih antara penerimaan total dengan pengeluaran total. Sehingga untuk

mencapai hasil tersebut petani diperhadapkan pada berbagai alternatif.Ia harus

menghitung pengeluaran dan penerimaan serta mampu berusahamenjual hasil

usahataninya dengan harga yang lebih tinggi dari biaya-biaya yang telah

dikorbankan selama proses produksi.

Pendapatan pada suatu usahatani merupakan ukuran keberhasilan dari

suatu usahatani yang dikelola.Pendapatan ini digunakan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari dan dapat digunakan sebagai modal dalam memperluas

usahanya.SelanjutnyaHernanto (1994), menjelaskan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan usahatani adalah (a).luas lahan, meliputi areal tanam,

luas pertanaman dan luas pertanaman rata-rata, (b). tingkat produksi, (c). pilihan

dan kombinasi cabang usaha, dan (d). intensitas pengusahaan pertanaman.

Selanjutnya Patong (1985), menyatakan bahwabala jasa atau pendapatan dari

suatu usahatani merupakan selisih dari penerimaan usahatani dengan biaya

usahatani yang dikeluarkan.

Prayetno (1985), mengemukakan bahwa besar kecilnya pendapatan bersih

masyarakat tani dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

(1). Efisien biaya produksi usahatani,

(2). Efisiensi penyediaan bahan atau faktor-faktor produksi, dan


14

(3). Efisiensi biaya tataniaga.Ketiga faktor ini menentukan keberhasilan dari suatu

usaha cabang usahatani.

Menurut Tohir (1983), mengemukakan bahwa pendapatan merupakan

uang, hal ini mencerminkan dan adanya kemajuan ekonomi dalam spesialisasi

pembagian kerja. Bagi seorang petani umumnya kurang mengetahui pasti berapa

besar biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan sejumlah produksi

yangoptimal.Analisis terhadap pendapatan dapat menyumbangkan bantuan untuk

mengukur apakah kegiatan petani berhasil atau tidak.Mubyarto (1992),

mengemukakan bahwa selisih antara pendapatan kotor usaha tani dan pengeluaran

total usahatani disebut pendapatan bersihusahatani (net farm income). Pendapatan

bersih atau keuntungan (I) secra matematis dirumuskan sebagai berikut :

I = TR-TC

Keterangan :

I = Pendapatan(income)
TR = Penerimaan total (total revenue) yaitu jumlah produksi dikali
harganya
TC =Biaya total (total cost) yang merupakan jumlah dari seluruh biaya
variabel dan biaya tetap.

Suatu usahatani dikatakan berhasil apabila situasi pendapatannya memenuhi

syarat-syarat yaitu cukup untuk membayar semua pembelian sarana produksi

termasuk biaya angkutan dan biaya administrasi yang mungkin melekat pada

pembelian tersebut, cukup untuk membayar upah tenaga kerja yang dibayar serta

bentuk upah lainnya untuk tenaga kerja yang tidak diupah (Kartasapoetra, 1995).
15

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang

Batu Sillananan Kabupaten Tana Toraja pada bulan Maret-Juni Tahun

2019.Lokasi penelitian dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa di

daerah tersebut terdapat Usahatani kopi arabika.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani kopi arabika yang

berjumlah 200 KK di Desa gandang batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan

Kabupaten Tana Toraja. Penentuan sampel dilakukan dengan metode acak

sederhana (simplerandom sampling)

Menurut Riduwan (2009,) apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik di

ambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya

apabila subjeknya lebih dari 100 maka dapat di ambil antaraa 10 – 15% atau 20 –

25%. Pada penelitian ini, penulis menetepkan sampel sebanyak 15 kk sebagai

sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

=
( ) +1

200
200(25%) + 1

200
200(0.25) + 1
200
200(0.25) + 1
16

200
200(0.0625) + 1
200
13.5
= 14.8148
= 15
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Nilai presisi (Ketelitian)

Dari rumus tersebut jumlah sampel yang diambil adalah 15 orang.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer

dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui metode survey melalui

wawancara langsung dengan responden dan menggunakan daftar pertanyaan yang

disusun dalam bentuk kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen

penunjang yang ada, seperti data di Desa Gandang Batu, Kecamatan Gandangbatu

sillanan serta BPS Kabupaten Tana Toraja.

3.4. Variabel yang Diamati

Variabel yang diamati dan diukur dalam penelitian ini adalah:

1. Identitas responden yang mencakup : umur, tingkat pendidikan formal,

pengalaman bertani dan jumlah anggota keluarga.


17

2. Karakteristik usahatani : Harga jual kopi arabika. Komponen biaya antara lain

biaya tetap usahatanikopi arabika dan biaya variable usahatani kopi arabika.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai

berikut :

1. Wawancara ,dilakukan dengan pihak yang berkompeten

2. Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan mengumpulkan data

melalui keterangan secaraa tertulis yang merupakan dokumen-dokumen yang

ada hubungannya dengan data yang dibutuh dalam penelitian.

3. Observasi yaitu cara pengumpulan data dengan mengamati langsung

dilapangan.

3.6.Analisis Data

3.6.1 Struktur Biaya

Untuk mentukan struktur biaya produksi digunakan sistem tabulasi yang

terdiri dari biaya tetap dan biaya variable.

Total cost dihitung dengan Rumus :

TC=TFC+TVC

Keterangan :
TC : Total Biaya Produksi
TFC : Total Biaya Tetap
TVC :Total Biaya Variabel
18

Untuk mencari persentasi biaya di gunakan Rumus :

= X100%

Keterangan :

P = nilai dari persentasi


NTFC = nilai dari total biaya tetap
NTVC = nilai dari total biaya variable
NTC = nilai dari total biaya produksi

3.6.2 Pendapatan

Pendapatan usahatani kopi Arabika yakni selisih antara penerimaan

dengan total biaya, atau dapat lihat pada persamaan berikut :

I = TR – TC

Keterangan :
I = Pendapatan usahatani kopi arabika /income
TR = Total penerimaan
TC= Total biaya operasional

3.7. Konsep Operasional

Agar hasil penelitian yang dilakukan ini dapat lebih dipahami oleh

pembaca maka penulis akan mencantumkan yang dimaksud dengan :

1. Produksi adalah produk kopi arabika panen yang dihasilkan selama satu musim

tanam terakhir dari luas lahan yang dibudidaya dan dinyatakan dalam kilogram

per hektar (Kg/Ha).

2. Penerimaan adalah jumlah produksi dikalikan dengan harga atau total nilai

produksi usahatani yang dijual, diukur dalam rupiah (Rp).


19

3. Pendapatan adalah besarnya penerimaan dikurangi dengan biaya produksi

selama 1 (satu) kali proses produksi, diukur dalam rupiah per hektar (Rp/Ha).

4. Harga produksi adalah harga yang berlaku ditingkat usahatani yang ditentukan

oleh pedagang dan pengumpul pada saat penelitian diukur dalam kilogram per

hektar (Rp/Ha).

5. Luas lahan adalah ukuran lahan yang diusahakan untuk budidaya tanaman kopi

arabika petani, diukur dalam hektar (Ha).

6. Tenaga kerja adalah jumlah satuan fisik y8ang dicurahkan dalam sekali proses

produsi, diukur dalam satuan hari kerja pria (HKP) dan hari kerja wanita

(HKW).

7. Petani adalah orang yang mengusahakan lahan pada musim tanam baik petani

yang membudidayakan kopi arabika .

8. Kopi arabika adalah jumlah batang yang digunakan petani baik dalam

penanaman pertama, maupun yang digunakan sebagai penyuluhan, dinyatakan

dalam batang/hektar/musim tanam (batang/Kg/musim tanam).

9. Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka

memperoleh penghasilan atau revenue yang akan di pakai sebagai pengurang

penghasilan.

10. Biaya tetap adalah biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya yang jumlahnya tetap

konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai

tingkat kegiatan tertentu.


20

11. Biaya variabel adalah Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya yang jumlah

totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau

aktivitas.

12. Struktur biaya adalah susunan jenis dan besarnya biaya tetap maupun variabel

yang harus dipikul oleh usahatani kopi arabika dalam rangka memproduksi.
21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Untuk memberikan pemahaman terhadap situasi dan hal-hal yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian, disajikan secara singkat tentang wilayah

penelitian yang mencakup letak dan luas wilayah, keadaan iklim, penggunaan

lahan, serta keadaan penduduk menurut umur dan jenis kelamin, mata

pencaharian, pendidikan, sarana dan prasarana.

4.1.1 Letak dan Luas

Desa Gandang Batu merupakan salah satu Desa diwilayah Kecamatan

Gandang Batu Sillanan yang terletak kurang lebih ± 30 Km dari Ibu Kota

Kabupaten Tana Toraja.Desa Gandang Batu memiliki luas wilayah 15.000 km².

Secara administrasi Desa Gandang Batu berbatasan dengan :

1. Sebelah Utara Berbatasan dengan Kecamatan Makale Selatan.

2. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kabupaten Enrekang.

3. Sebelah BaratBerbatasan dengan Kecamatan Mengkendek.

4. Sebelah Timur Berbatasan dengan Kecamatan Rano & Kecamatan makale

selatan.

4.1.2 Keadaan Iklim

Keadaan iklim di Desa Gandang Batu termasuk iklim tropis dengan suhu

15-28ºC, dengan kelembapan udara antara 82-86% dan memiliki dua musim yaitu

musim kemarau dan musim hujan.


22

Topografi wilayah pada dasarnya memiliki lahan dengan rata-rata yakni 0,80

Ha.Sedangkan ketinggian memiliki 1.000 meter diatas permukaan laut (mdpl).

4.1.3 Penggunaan Lahan

Masyarakat di Desa Gandang Batu sebagian besar bermata pencaharian

sebagai petani.Penggunaan lahan di Desa Gandang Batu sebagian besar

diperuntukkan untuk lahan perkebunan dan pertanian khususnya pertanian padi

sawah, sayur sayuran dan kopi.Lebih jelasnya rincian penggunaan lahan di Desa

Gandang Batu dapat di lihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Penggunaan Lahan Di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu
Sillanan Kabupaten Tana Toraja Tahun 2019
No Uraian Luas lahan(Ha) Persentase (%)
1 Pertanian 468 31,2 %
2 Perkebunan 435 29 %
3 Persawahan 297 19,8 %
4 Permukiman 300 20 %
Jumlah 1500 100 %
Sumber : Data Monografi Desa Gandang Batu , Tahun 2019.

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa penggunaan lahan di Desa Gandang

BatuKecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja dimana

penggunaan lahan pertanian sebanyak 468 Ha dengan persentase (31,2%), lahan

yang diolah menjadi sawah sebanyak 297 Ha Penggunaan lahan perkebunan

sebanyak 435 Ha dengan persentase (29%) serta penggunaan lahan pemukiman

sebanyak 300 Ha dengan persentase sebanyak (20%).Dengan demikian Desa

Gandang Batu memiliki luas lahan 1.500 Ha.


23

4.2 Keadaan Penduduk

4.2.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Dusun dan Jenis kelamin

Penduduk Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang batu sillanan

Kabupaten Tana Toraja berjumlah 3.442 jiwa. Penduduk laki-laki terdiri dari

1.700 jiwa dan Perempuan sebanyak 1.742 jiwa. Tersebar di tujuh dusun yakni

Dusun I yang terdiri dari 225jiwa laki-laki dan perempuan 258 jiwa, Dusun II

243jiwa laki-laki dan perempuan 263 jiwa, sedangkan dusun III 237 jiwa laki-laki

dan perempuan 220 jiwa, dusun IV 521 jiwa laki- laki dan perempuan, dusun V

berjumlah 571 jiwa laki – laki dan perempuan 270 Jiwa, dusun VI berjumlah 640

jiwa laki – laki dan permpuan 240 Jiwa , dan dusun VII berjumlah 441 jiwa laki –

laki dan perempuan 210 Jiwa. Lebih jelasnya rincian keadaan penduduk

berdasarkan dusun dan jenis kelamin di Desa Gandang Batu dapat di lihat pada

tabel 4.2

Tabel 4.2.Keadaan Penduduk Berdasarkan Dusun dan Jenis Kelamin di Desa


Gandang Batu, Tahun 2019.

Jenis Kelamin (jiwa) Jumlah Presentase


No Dusun
Laki-laki Perempuan (jiwa) (%)
1. Dusun 1 225 258 483 14 %
2 Dusun 2 243 266 509 15 %
3 Dusun 3 237 220 457 13 %
4 Dusun 4 243 278 521 15 %
5 Dusun 5 301 270 571 17 %
6 Dusun 6 220 240 460 13 %
7 Dusun 7 231 210 441 13 %
Jumlah 1.700 1.742 3.342 100 %
Sumber : Data Monografi desa gandang batu, Tahun 2019
24

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa keadaan penduduk berdasarkan jenis

kelamin dan dusun di Desa Gandang batu Kecamatan Gandang batu

sillanandimana jumlah perempuan 1.742 jiwa lebih banyak dari laki – laki 1.700.

4.2.2 Keadaan Penduduk Menurut Pendidikan

Faktor lain yang juga mendasari dalam menerapkan suatu teknologi baru

adalah pendidikan. Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pendidikan formal maupun non formal.Tingkat pendidikan yang layak bagi petani

cenderung dapat lebih mudah menerima inovasi baru dan selalu berfikir secara

rasional di dalam bertindak dengan mepertimbangkan berbagai aspek keuntungan

dan kerugian.Untuk lebih jelasnya keadaan pendidikan di wilayah penelitian dapat

di lihat pada tabel 4.3.berikut ini :

Tabel 4.3. Tingkat Pendidikan di Desa Kecamatan Kabupaten, Tahun 2019

No Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)


1 Tidak Sekolah 650 35%
2 TK 220 11 %
3 TTSD 200 10 %
4 SD 600 25%
5 SMP/Sederajat 189 6 %
6 SMA/Sederajat 200 10 %
7 S1/Sederajat 34 3%
Jumlah 3.342 100 %
Sumber : Data Monografi Desa Gandang Batu , Tahun 2019

Berdasarkan Tabel 4.3. Nampak bahwa sebagian besar % penduduk Desa

Gandangbatu tidak mengenyam pendidikan/tidak sekolah, akan tetapi ada

beberapa penduduk yang mengeyam pendidikan sampai S1 (%) sehingga dapat

menambah pengetahuan penduduk yang tidak sekolah dengan cara


25

memperkenalkan teknologi dan cara usahatani kopi arabika yang baik agar pelaku

usahatani dapat meningkatkan produksi dan menambah pendapatan.

4.2.3 Keadaan Penduduk MenurutMata Pencaharian

Holzner (1997), Menjelaskan bahwa jenis mata pencaharian mempunyai

pengaruh pada penghasilan karena berhubungan dengan berapa besar nilai

ekonomi yang dapat di hasilkan melalui usaha atau kerja yang di lakukan.Desa

Gandangbatu merupakan desa pertanian, maka sebagian besar penduduknya

bermata pencaharian sebagai petani.Lebih jelasnya mengenai keadaan penduduk

berdasarkan mata pencaharian di Desa Gandang Batu dapat di lihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4.Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Desa Gandang Batu,


Tahun 2019

No Mata Pencaharian Jenis kelamin (jiwa) Jumlah Persentase


Laki-Laki Perempuan (KK) (%)
1 Petani 622 746 1071 30 %
2 Wiraswasta 145 450 869 20%
3 PNS 257 546 980 22%
4 Tukang batu 431 - 257 12%
5 Tukang kayu 45 - 20 6%
6 Peternakan 260 145 10 %
Jumlah 1.700 1.742 3.342 100
Sumber: Profil Desa Gandang Batu, Tahun 2019.
26

.4.2.4 Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana sosial dan prasarana yang memadai di suatu daerah dapat

memperlancar pembangunan yang berakibat pada kemajuan daerah tersebut

.Adapun sarana sosial ekonomi dan prasarana yang ada di Desa Gandang Batu

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.5 Keadaan Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi di Desa Gandang Batu,
Tahun 2019

No Uraian Jumlah (Unit)


1. Sarana Ibadah dan Pendidikan
a. Masjid 4
b. TK 1
c. Sekolah Dasar 3
d.Smp 1
d. gereja 6
2. Sarana Kesehatan
a. Posyandu 4
3. Sarana Angkutan
a. Mobil 40
b. Sepeda Motor 76
4. Sarana Sosial dan ekonomi
a. Balai Pertemuan 2
b. Pasar Desa 1
5. Sarana Keamanan
a. POS kamling 4
7. Sarana Industri Kecil
a. Pengrajin Kayu/Pertukangan Kayu 45 KK
Sumber: Kantor Desa Gandang Batu, Tahun 2019

Perkembangan suatu daerah pada dasarnya berkaitan dengan ketersediaan

sarana dan prasarana sosial ekonomi, sebab semakin baik sarana semakin

mendukung tercapainya interaksi sosial ekonomi sehingga upaya meningkatkan

kesejahtraan masyarakat setempat semakin mudah diwujudkan (Holzner, 1997).


27

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sarana dan prasarana sosial ekonomi di Desa

Gandang Batu cukup memadai untuk menunjang aktifitas atau kegiatan sosial

ekonomi masyarakat.Hal ini dapat dilihat dari sarana pendidikan yang terdiri dari

TK, SD, dan SMP sedangkan sarana sosial dan ekonomi terdiri dari balai

pertemuan dan pasar, serta sarana infrastruktur yang mendukung seperti jalan tani,

jalan umum dan sarana lainnya yang terdiri dari sarana kesehatan seperti

Posyandu.

4.3 Identitas Responden

Deskripsi identitas responden yang akan dikemukakan dalam hasil

penelitian ini meliputi : umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga

dan pengalaman berusahatani. Untuk lebih jelasnya identitas responden diuraikan

sebagai berikut :

4.3.1 Umur

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi peningkatan dan

pengembangan usahatani kopi arabika adalah umur responden. Umur petani juga

mempengaruhi kemampuan fisik bekerja, cara berfikir dan tingkat responnya

terhadap ide-ide baru. Berdasarkan pendapatan yang dikemukakan oleh Soeharjo

dan Patong (1984) menjelaskan bahwa pengelompokkan umur berdasarkan pada

kriteria produktif dan non produktif. Kisaran umur 15-54 tahun tergolong usia

produktif dan usia memasuki>55 tahun keatas dikategorikan usia non produktif

terkecuali memiliki manajemen yang baik dibidang pertanian. Sedangkan usia<14

tahun merupakan usia yang belum produktif dan rata usia seperti ini adalah usia
28

konsumtif. Hasil penelitian menunjukkan umur responden terendah 29 tahun dan

tertinggi 57 tahun.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Keadaan Responden Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di
Desa Gandang Batu Kecamatan, Tahun 2019

No Golongan Jenis Kelamin Jumlah Persentase


Umur Laki-Laki Perempuan (Jiwa) (%)
(Tahun)
1 15-54 11 - 11 96,67
2 >55 4 - 4 3,33
Jumlah 24 15 100
Sumber : Data Primer Setelah di Olah, Tahun 2019

Tabel 4.6 menunjukkan sebagian besar (96,67%) petani memiliki umur

produktif (15-54 tahun) atau 11 jiwa yang dinilai lebih matang pemikiran dan

tindakannya. Artinya, semakin produktif umur seseorang maka diyakini akan

berdampak pada usahatani kopi arabika sebagian kecil (3,33%) berada pada

kisaran kurang produktif (>55 tahun) atau 4 jiwa, dimana pada umur itu petani

kurang produktif. Umur produktif lebih memiliki kemampuan dalam menyerap

informasi serta lebih mudah dalam mengadopsi suatu teknologi baru

dibandingkan dengan usia tidak produktif.

4.3.2 Tingkat Pendidikan

Pendidikan pada umumnya akan mempengaruhi pola pikir seseorang, baik

itu pendidikan yang diperoleh melalui lembaga formal maupun lembaga non

formal meskipun interaksi sosial dilingkungan juga sangat berpengaruh terhadap

pola pikir seseorang. Pendidikan formal yang di maksud dalam penelitian ini

adalah pendidikan di bangku sekolah, sedangkan pendidikan non formal adalah


29

pengetahuan yang di peroleh melalui kursus-kursus atau pelatihan dan

penyuluhan.

Mengingat sulitnya memperoleh data yang akurat tentang pendidikan non

formal para responden maupun hasil interaksi sosial dalam peningkatan

pengetahuan para responden maka dalam penelitian ini masalah pendidikan hanya

diambil dari pendidikan formal dibangku sekolah yang pernah dijalani oleh

responden.

Umumnya tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih memudahkan

seseorang dalam menerima atau mengadopsi informasi dan pengetahuan baru

yang dating dari luar lingkunganya, sehingga dihrapkan dapat lebih mampu

mengembangkan usahataninya. Hasil penelitian tentang klasifikasi pendidikan

responden disajikan pada Tabel 4.7

Tabel 4.7. Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa


Gandang Batu, Tahun 2019

No Tingkt pendidikan Responden (Jiwa) Persentase (%)


1 SD 6 40 %
2 SMP 3 20 %
3 SMA 4 27 %
4 S1 2 13%
Jumlah 15 100 %
Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2019

Tabel 4.7. menunjukkan bahwa pada umumnya responden telah

mengenyam pendidikan formal, tingkat pendidikan responden di Desa Gandang

Batu adalah SD sebanyak 6 jiwa dengan persentase 40 % dan responden

mengenyam pendidikan hingga S1 sebanyak 2 jiwa atau dengan kata lain sebesar
30

13%. Dengan pendidikan yang telah memadai ini memungkinkan responden dapat

mengembangkan usaha pertaniannya dengan baik.

4.3.3 Jumlah Tanggungan Keluarga

Tanggungan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua

orang yang berada didalam rumah ataupun yang berasal di luar rumah yang

hidupnya ditanggung oleh petani yang bersangkutan.Dimana tanggungan keluarga

yang di maksud adalah istri, anak-anak, pembantu dan tanggungan lainnya

termaksud petani itu sendiri.Menurut Soehardjo dan Patong (1984), menjelaskan

bahwa yang termaksud tanggungan keluarga kecil yaitu berkisar 1-4 jiwa

sedangkan tanggungan keluarga>5 jiwa termasuk keluarga besar.

Rata-rata jumlah tangungan responden di Desa Gandang Batu adalah 4

jiwa, secara jelas pada (lampiran 1). Untuk melihat keadaan jumlah tanggungan

keluarga petani responden dapat dilihat pada Tabel 4.8

Tabel 4.8.Keadaan Jumlah Tanggungan Keluarga Respondendi Desa Gandang


Batu, Tahun 2019

No Tanggungan Keluarga Jumlah Persentase (%)


Responden (jiwa)
1 1-4 (kecil) 7 40 %
2 >5 (besar) 8 60 %
Jumlah 15 100 %
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, Tahun 2019

Pada Tabel 4.8.menunjukkan bahwa umumnya petani responden di Desa Gandang

Batu mempunyai jumlah tanggungan berkisar 1-4 orang, dengan jumlah kepala

keluarga sebanyak 7 KK (40 %),


31

serta kisaran tanggungan keluarga >5 orang sebanyak 8 KK (60%). Semakin

banyak tanggungan keluarga maka semakin banyak biaya yang dikeluarkan

sehingga pendapatan usahatani akan berkurang dan semakin sedikit tanggungan

keluarga maka semakin sedikit pula biaya yang harus dikeluarkan.Sehingga

dengan banyaknya jumlah beban tanggungan dapat dijadikan sebagai pendorong

bagi petani untuk berusaha guna untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Hal ini

sejalan dengan pandangan Hernanto (1996), yang menjelaskan bahwa semakin

besar beban tanggungan dalam satu keluarga maka petani akan lebih giat dalam

kegiatan usahataninya untuk meningkatkan pendapatan agar kesejahtraan petani

dan seluruh anggota keluarga dapat terpenuhi.

4.3.4 Pengalaman Berusahatani

Pengalaman berusahatani adalah lamanya petani responden

menyelenggarakan usahatani kopi arabika.Semakin lama seorang petani aktif

dalam berusahatani maka semakin mantap keterampilan yang dimiliki dalam

mengelola usahatani.

Untuk mengetahui pengalaman seorang petani dalam berusatani dapat

dilihat dari lamanya seorang petani melaksanakan kegiatan didalam pertaniannya

pengalaman berusahatani akan mempengaruhi keterampilan petani dalam

berusahatani. Soehardjo dan Patong (1984), berpendapat bahwa

pengalamanberusahatani dikatakan kurang berpengalaman jika telah menggeluti

pekerjaan berusahatani < 5 tahun, sedangkan cukup apabila telah mengeluti

pekerjaan berusahatani selama 5-10 tahun dan 10 tahun keatas dikategorikan


32

berpengalaman.Lebih jelasnya pengalaman berusahatani responden di Desa

Gandang Batu dapatdilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9.Keadaan Responden Menurut Pengalaman Di Desa Gandang Batu,


Tahun 2019

No Pengalaman Dalam Jumlah Persentase (%)


Berusahatani (Tahun) Responden (Jiwa)
1 <5 0 0%
2 5-10 6 40%
3 >10 9 60%
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer Gandang Batu Setelah Diolah, Tahun 2019

Tabel 4.9 menjelaskan bahwa lamanya petani responden menjalankan

usahataninya.Sebagian petani (40%)telah cukup berpengalaman dalam berusaha

tani (5-10 tahun) atau 6jiwa.Pengalaman yang dimiliki tersebut, petani diharapkan

dapat mengelola usahataninya. Sedangkan kategori kurang berpengalaman (<5

tahun) sebesar 0%, dan sebagian besar kategori berpengalaman dalam

berusahatani (>10 tahun) sebesar 60% atau 9 jiwa.

Dilihat dari segi pengalaman responden usahatani kopi arabika di Desa

Gandang Batu sebagian besar berada pada rata-rata pengalaman 13 Tahun secara

jelas (lampiran 1). Pengalaman responden usahatani kopi arabika di Desa

Gandang Batu sangat mempengaruhi produktifitas usahatani kopi arabika ,

dengan pengalaman yang dimiliki responden kopi arabika di Desa Gandang Batu

mampu menghasilkan kopi aabika yang dibandingkan dengan petani yang tidak

berpengalaman.Dari data tersebut jelas bahwa pada umumnya petani di Desa

Gandang Batu telah mempunyai pengalaman yang cukup dalam mengelola

usahataninya, khususnya usahatani kopi arabika.


33

4.5 Karakteristik Usahatani

Deskripsi mengenai usahatani kopi arabika yang dikelola petani dalam

penelitian ini meliputi luas lahan, penggunaan sarana produksi, dari usahatani

kopi arabika, serta produksi dari usahatani kopi arabika.Untuk lebih jelasnya

dapat diuraikan sebagai berikut :

4.5.1 Luas Lahan

Luas lahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lahan yang di

pergunakan untuk usahatani yang dikelola oleh petani responden.Luas lahan

merupakan salah satu faktor produksi yang menentukan pengambilan keputusan

dan keberhasilan seorang petani dalam melaksanakan usahataninya. Sistem

penguasaan lahan adalah petani yang mengusahakan lahan milik sendiri. Luas

lahan usahatani kopi arabika di Desa Gandang Batu Kecamatan Gandang Batu

Sillanan Kabupaten Tana Toraja terbanyak yaitu 2 Ha (%) dan rata-rata adalah

0,80 Ha (lampiran 1), dan berdasarkan hasil penelitian status kepemilikan lahan

sebagian besar merupakan petani pemilik penggarap yaitu petani yang

memilikilahan sendiri dan menggarapnya sendiri. Luasnya lahan yang dimiliki

petani menjadi peluang bagi petani untuk mengelola lahannya yang di dukung

dengan adanya teknologi usahatani.


34

4.5.2 Penggunaan Sarana Produksi

4.5.2.1 Kebutuhan Bibit Kopi Arabika

Bibit yang digunakan oleh petani di Desa Gandang Batu adalah berasal

dari pengusaha pembibitan kopi yang tentunya merupakan bibit pilihan. Jumlah

bibit yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 394 pohon /0,50 Ha, 830

pohon/1 Ha dan 1.500 batang/2 Ha.

4.5.2.2 Kebutuhan Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang berarti dalam

suatu proses produksi pertanian, terlebih lagi jika tenaga kerjayang digunakan

dalam suatu proses produksi tersebut adalah tenaga kerja yang cukup terampil dan

mempunyai pengetahuan serta wawasan yang luas.

Tenaga kerja yang digunakan petani responden dalam usahatani kopi

arabika adalah tenaga kerja keluarga dan tenaga kerja sewa.Tenaga kerja keluarga

sangat berperan dalam kegiatan usahatani kopi arabika terutama dalam hal

pengelolaan tanah, pemeliharaan dan pasca panen.Jumlah penggunaan tenaga

kerja responden usahatani kopi arabika 27 - 51 orang. Tenaga kerja rata-rata 31,87

(lampiran 1). Menurut soeharjo dan Patong (1984) bahwa banyaknya anggota

keluarga yang aktif bekerja pada usahatani tergantung pada banyaknya anggota

keluarga yang sudah dewasa dan banyaknya anggota keluarga pria.


35

4.5.2.3 Biaya dan Struktur Biaya Usahatani Kopi Arabika

Biaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keseluruhan biaya yang

dikeluarkan oleh petani selama melaksanakan kegiatan usahatani, dalam hal ini

usahatani kopi arabika.Dalam hal ini menyangkut biaya tetap dan biaya variabel

dalam kegiatan usahatani.

Dalam perhitungan biaya pada usahatani kopi aarabika yang dilakukan

oleh petani, bahwa biaya yang dimaksud adalah biaya tunai yaitu biaya-biaya

yang langsung dikeluarkan oleh petani yang di ukur dalam satuan rupiah.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya-biaya yang dikeluarkan dalam

usahatani kopi arabika adalah biaya kebutuhan bibit, biaya tenaga kerja, serta

biaya dari penggunaan atau pembelian alat-alat pertanian yang digunakan selama

mengusahakan tanaman kopi arabika seperti karung, terpal, alat, polibek dll. Jadi

untuk lebih jelasnya mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan dalam usahatani kopi

arabika dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.10 Rata-Rata Biaya dan Analisis Biaya/Ha Usahatani kopi arabika Yang
Digunakan di Desa Gandang Batu, Tahun 2019

No Jenis Biaya Nilai (Rp) Persentase (%)


1 Biaya Tetap (penyusutan)
-cangkul 54.747 11 %
- arit 33.186,67 19 %
-terpal 264.711,11 33 %
A Jumlah 352.644,44 -
Biaya Variabel
Karung 1.642,22 1,7 %
Penanaman 2.015,555 7,10%
Penggilingan 878,222 3,4%
Pemanenan 3.444,444 3,1 %
36

Transportasi 228.444,44 1,6 %


Pemupukan 2.189,600 19,5 %
Pestisida 1.060,000 1,5 %
Pembabat 995,555 7,26 %
Penyiangan 494,222 3,5 %
Penjemuran 1.662.222 13,7 %
B Jumlah 20.535,080 100,00

Total (a+b) 20.887,724 -

Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah, Tahun 2019

Dari tabel 4.10 menunjukkan bahwa dari beberapa biaya yang

dikeluarkan dalam usahatani kopi arabika, biaya tetap mempunyai nilai

Rp.352.644 /Hadan biaya variabel mempunyai nilai sebesarRp.20.535,080/Ha.

4.5.3 Produksi Usahatani kopi arabika

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi kopi arabika di Desa

Gandang Batu bervariasi jumlahnya, hal ini dapat di sebabkan oleh adanya

kemampuan dan pengetahuan petani dalam mengelola usahataninya yang

berbeda-beda.Jumlah produksi kopi arabika terendah yang di peroleh di Desa

Gandang Batu adalah 1.870 Kg dan tertinggi adalah >5560 Kg dengan rata-rata

1.878 per Ha (lampiran 5).Melihat data tersebut, maka dapat dikatakan bahwa

produksi kopi aabika yang di peroleh petani di Desa Gandang Batu terlihat cukup

tinggi. Bila dalam usahatani kopi aabika menerapkan teknologi yang anjurkan

maka produksi perhektar akan lebih tinggi lagi.


37

4.5.4. Penerimaan Usahatani Kopi arabika

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan usahatani selalu

berbanding lurus dengan produksi usahatani.Dengan harga yang tetap, kenaikkan

produksi menyebabkan kenaikkan penerimaan, dan sebaliknya penurunan

produksi menyebabkan kurangnya penerimaan. Seperti kita ketahui untuk

mendapatkan total penerimaan, yaitu derngan mengalikan jumlah satuan barang

dengan harga barang yang bersangkutan, di mana harga kopi arabika di tempat

penelitian adalah Rp 10.000/Kg. Untuk lebih jelasnya mengenai penerimaan

responden dapat dilihat pada tabel 4.11

Tabel 4.11 Jumlah Penerimaan per Ha usahatani kopi arabika di Desa Gandang
Batu, Tahun 2019

No Uraian Nominal
1. Produksi (Kg/Ha) 2.817

2. Harga (Rp/Kg) 10.000

Penerimaan (Rp/Ha) Rp.28.172,667

Sumber : Data Primer Gandang Batu Setelah di Olah, Tahun 2019

Tabel 4.11 di ketahui bahwa jumlah penerimaan usahatani kopi arabika di Desa
Gandang Batu/ Ha sebesar Rp.28,172,667.

4.5.5. Pendapatan Usahatani Kopi Arabika

Pendapatan usahatani kopi aarabika merupakan selisih antara penerimaan

usahatani dengan total biaya yang di keluarkan petani dalam usahataninya selama

proses pengolahan lahan sampai produksi tahun pertama dalam jangka 3 tahun.
38

Berdasarkan analisis yang di gunakan pada penelitian ini, diperoleh hasil

bahwa rata-rata pendapatan petani di Desa Gandang Batu, yaitu

Rp.7.284.942,22/Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan pendapatan

usahatani kopi aarabika di Desa Gandang Batu dapat di lihat pada tabel 4.12

Tabel 4.12 Jumlah Pendapatan usahatani Kopi Arabika di Desa Gandang Batu,

Tahun 2019.

No Uraian Nilai (Rp)

1. Peneriamaan (Rp/Ha) Rp.28.172.667

2. Biaya (Rp/Ha) Rp.20.887.724


Pendapatan (Rp/Ha) Rp. 7.284.942,22
Sumber : Data Primer Setelah di Olah, Tahun 2019

Dari Tabel 4.12 menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan yang di peroleh

responden sebesar Rp.7.284.942,22/Ha. Untuk lebih jelasnya dapar di lihat pada

(lampiran 6).Besar kecilnya pendapatan yang di terima responden setiap panen

dapat di pengaruhi oleh luas lahan, jumlah produksi dan harga jual. Pendapatan

yang di terima petani tentunya telah di kurangi dengan semua biaya yang di

gunakan pada saat proses produksi.

Biaya-biaya yang di maksud dalam penelitian ini adalah biaya variabel,

yaitu biaya yang di keluarkan untuk karung, terpal, sewa tenaga kerja pada saat

pengolahan tanah sampai panen dan transportasi, sedangkan biaya tetap yaitu
39

biaya pembelian cangkul dan arit.Berdasarkan tabel 4.12 dapat di klasifikasikan

bahwa pendapatan petani dari usahatani kopi arabika tergolong besar.

Hasil penelitian menunjukkan (lampiran 6), usahatani kopi arabika

ternyata besarnya pendapatan per tahun Rp.109.201,533,/Hadengan jumlah

pendapatan rata-rata Rp.7.284.942,22/Ha.Hasil penelitian menunjukkan (table

4.12), usahatani kopi arabika ternyata persentase biaya dan struktur biaya terendah

biaya tetap yaitu sebesar Rp.352.644,/Ha dan tertinggi adalah biaya variabel yaitu

sebesar Rp.20.535,080/Ha.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
40

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Struktur biaya usahatani kopi arabika di Desa Gandang Batu , Kecamatan

Gandang Batu Silllanan Kabupaten Tana Toraja untuk biaya tetap terbesar

yaitu biaya Terpal sebanyak Rp.264.711,11/Hadan biaya terbesar variabel

adalah biaya pemanenan sebanyakRp.5.166.667/Ha

2. Pendapatan yang diterima oleh usahatani kopi arabika di Desa Gandang

Batu Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja adalah

sebanyak Rp.7.284.942,22/Ha.

5.2 Saran

1. Saran yang diajukan penulis adalah hendaknya terus meningkatkan

efisiensi usaha agar di peroleh pendapatan yang lebih besar yaitu dengan

cara mengurangi biaya variable pada saat panen agar pendapatan petani

lebih besar.

2. Perlu ada penganekaragaman usahatani tanam tumpang sari untuk tiga

tahun awal,terutama tanaman yang dapat berfungsi sebagai pelindung.

DAFTAR PUSTAKA

Aak.1980. Budidaya Tanaman Kopi.Yayasan Kanisius, Yogyakarta


41

Anonimusa, 2012.Perbedaan Kopi Arabika dan Robusta. Dikutip dari:


http://www.kopistory.com/artikel/perbedaan-kopi-arabika-dan-
robusta.Diakses pada 19 Februari 2014.

Anonimusb 2013.Kopi Arabika Dikutip dari:http://epetani.pertanian.go.id/berita/te


knik-budidaya tanaman-kopi-yang-diterapkan-oleh-kelompok-tani-
puncak-lestari-8325. Diakses pada 19 Februari 2014

Carter-Usry, 2005, Akuntansi Biaya : Anggaran Dan Biaya Standar. Edisi 13,
Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.
Hermanto 1996 faktor factor yang mempengaruhi pendapatan usaha tani. Bogor.
Agricultur university.
Hermanto 1998.Iklim usahatani .penebus.swadaya,Jakarta.

Kartasaepoetra, A.G,. 1988. Pengantar ekonomi produksi pertanian. Bina Aksara.


Jakarta.
Kasim, S 2004 .petunjuk menghiung keuntungan dan pendapatan usaha tni
universitaas lambung mangkurat.banjarbaru

Mosher, 1966.Dasar-dasar ilmu usahatani.

Mowen, Hansen., 2006, Akuntansi Manajemen Perhitungan Biaya.” Edisi 7,


Salemba Empat Jakarta.
Mubyarto (1992).Pengantar ekonomi pertanian.LP3S.Jakarta.

Nafarin 2004.Tinjauan kebijakan penegembanagan agribisnis usahatani kopi


arabika .Jurnal analisis kebijakan pertanian.
Najiyati dan Danarti, 1995, Komoditi perdagangan.

Rahim, A. dan Diah R. D. H. 2008.Pengantar, Teori, dan Kasus Ekonomika


Pertanian. Cetakan Kedua. Penebar Swadaya. Jakarta.
Raharjo 2012.Panduan budidayadan pengolahan kopi arabika dan robusta.
Penerbit,Mina. Jakarta.

Samah dan Suandi, 1999.Statistics For Social Research With Computer


Application, University Putra Malaysia. Malaysia

Soehardjo dan Patong D, 1973.Sendi-Sendi Pokok Ilmu Usahatani. Fakultas


Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Soehardjo, A dan Patong, D. 1984.Sendi-sendi pokok ilmu usahatani.Bina


aksara.Jakarta.
Soeharjo dan patong (1984).Sendi – sendi pokok ilmu usaha tani, bina aksara
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta.
42

Soemarno, dkk. 2009.Peningkatan nilai tambah pengolahan kopi arabika metode


basah menggunakan Model Kemitraan Bermediasi (Motramed). Unit
Pengolahan Hasil diKabupaten Ngada – NTT, Pelita Perkebunan 25 (2):
38-55.
Sugiyono 2010.Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D .Bandung
.Alfabeta

Tjitrosoepomo, G. 2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University


Press.Yogyakarta.

PT.sulotco AEKI 2002 pemasaran kopi berdasarkan criteria , Sulawesi selatan,


Toraja

Anda mungkin juga menyukai