Anda di halaman 1dari 31

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman yang telah lama dikenal di

Indonesia karena kegunaannya sebagai tanaman obat untuk aneka penyakit. Belakangan tanaman ini menjadi semakin popular karena manfaatnya yang semakin luas diketahui yakni sebagai sumber penghasil bahan baku untuk aneka produk dari industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Pada saat ini, berbagai produk lidah buaya dapat kita jumpai di kedai, toko, apotek, restoran, pasar s alayan, dan internet yang kesemuanya mengisyaratkan terbukanya peluang ekonomi dari komoditi tersebut bagi perbaikan ekonomi nasional yang terpuruk de asa ini.

!anaman lidah buaya meskipun bukan merupakan tanaman asli Indonesia ternyata dapat tumbuh baik di negara kita, bahkan di Propinsi "alimantan Barat, khususnya di "ota Pontianak, tanaman ini beradaptasi jauh lebih baik daripada di tempat#tempat lainnya. $al ini diakui oleh pakar lidah buaya man%anegara yang karenanya juga turut menyayangkan bilamana keunggulan komparatif yang dimiliki oleh tanaman ini tidak dimanfaatkan oleh Indonesia. "epentingan pasar global, setidaknya regional, terhadap lidah buaya Indonesia perlu ditindaklanjuti dengan berbagai program yang mendukung pengembangan komoditi ini dari mulai pembudidayaannya di lahan petani, pengolahan hasilnya menjadi berbagai

&

produk agroindustri, dan pemasaran produk#produk tersebut baik se%ara domesti% maupun global.!ulisan ini akan menyajikan informasi berdasarkan hasil studi lapang yang men%akup aspek#aspek teknik produksi, pemasaran, keuangan, dan ekonomi#sosial yang terkait dengan pengembangan lidah buaya tersebut.

1.2

Tujuan 'ntuk mengetahui proses penanganan pas%apanen lidah buaya

1.3

Metode (etode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penulisan laporan

ini adalah sebagai berikut ) &) Ikut membantu bekerja dalam kegiatan panen dan pas%a panen lidah buaya (Aloe vera) . *) (elakukan pengamatan, dokumentasi, pen%atatan data yang diperlukan, a an%ara dan studi pustaka yang berhubungan dengan

proses pas%a panen lidah buaya (Aloe vera) .

1.4

Tem at dan !aktu elak"anaan P#L Adapun tempat dan aktu pelaksanaan Praktek "erja Lapangan sebagai

berikut ) &) *) Pelaksanaan praktek kerja lapangan bertempat di Pelaksanaan praktek kerja lapangan dilakukan selama & (satu) bulan dari tanggal &+ ,anuari sampai dengan &+ februari *-&*

1.$

Man%aat (anfaat dari Praktek "erja Lapangan ini adalah ) &) Agar mahasis a mengetahui se%ara langsung seluruh aspek dalam suatu perusahaan.instansi pemerintah yang dipilih menjadi tempat praktek kerja lapangan. *) Agar mahasis a mendapatkan fokus kegiatan dalam praktek kerja lapangan yang berkaitan dengan upaya pengembangan disiplin ilmu teknologi pertanian. /) Agar mahasis a mendapatkan a asan lebih untuk dapat

mempersiapkan diri nantinya terjun langsung didunia kerja. 0) Agar perusahaan atau petani mendapat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terbaru sehingga dapat menunjang kelangsungan usahanya.

BAB II TIN&AUAN UMUM PE'U(AHAAN

2.1

(ejara) (*ngkat Peru"a)aan "emiskinan masih membelit 1- persen petani di pedesaan Bali. Investasi

di sektor pertanian diharapkan mampu mengurangi kemiskinan di pedesaan. "arena itu, P! Alove Bali bekerja sama dengan P! Aloevera Bali tergerak untuk mengembangkan agrobisnis tanaman lidah buaya P! Aloevera Bali mulai menginvestasikan modalnya di usaha agrobisnis sejak beberapa tahun lalu. 'sahanya berupa perkebunan tanaman lidah buaya (aloevera (L) Burn 2). 'saha agrobisnis ini dikembangkan dengan pola sistem plasma P! Aloevera Bali sebagai intinya dan petani yang tersebar di tujuh kabupaten di Bali sebagai plasmanya. Luas perkebunan saat ini men%apai &-- hektar. Perusahaan memiliki *1 hektar dan 3* hektar milik petani plasma. "edepan targetnya men%apai *.--hektar di seluruh Bali, !arget *.--- hektar ini menurut "omisaris P! Aloevera Bali I (ade "arang 4umadi untuk memenuhi target produksi ekstrak gel lidah buaya *5.---

liter.hari.$asil perkebunan ini akan diolah menjadi gel bekerja sama dengan P! Alove Bali. P! Alove Bali terjun berinvestasi ke sektor pertanian, menurut 6irektur P! Alove Bali Petrus Adrianus ,osep 7an Leeu en, karena keterpanggilan (r. $endrikus ,ohanes 4 anenberg ((r. $enk) selaku komisaris utama. (r. $enk prihatin dengan nasib petani di pedesaan Bali pas%abom Bali, terutama masyarakat di 6esa 4aba, tempatnya sering menginap. Akhirnya, (r. $enk memilih berinvestasi di sektor pertanian yaitu budi daya tanaman lidah buaya. "ebetulan se%ara bisnis, aloevera (lidah buaya) dalam *- tahun ke depan akan menjadi usaha yang bagus. Investasi lidah buaya di 6esa 4aba "e%amatan Blahbatuh, "abupaten 8ianyar ini disambut baik Bupati 8ianyar 9ok. :ka Artha Ardana 4uka ati. $al itu diutarakannya melalui "epala 6inas Pertanian dan Perkebunan 8ianyar Ir. Puja ;artika yang me akili Bupati 8ianyar saat laun%hing pabrik pengolahan ekstrak gel lidah buaya P! Alove Bali. "epala 6esa 4aba I.B. (anuaba juga menyambut baik kehadiran investasi ini. Laun%hing pabrik pengolahan lidah buaya ini juga dihadiri "ementerian Investasi <egara Belanda =uud 7an ;esen. akil dari

2.2

Loka"* Peru"a)aan P! Alove Bali terletak di Br. Bonbyu, 6esa 4aba, "e%amatan Blahbatuh,

"abupaten 8ianyar, dengan Luas perkebunan saat ini men%apai &-- hektar. Perusahaan memiliki *1 hektar dan 3* hektar milik petani plasma.

(truktur +rgan*"a"* P! Alove Bali termasuk dalam kategori perusahaan besar, dimana dalam pelaksanaan kegiatan usahanya sehari#hari dijalankan oleh seorang manajer dengan dibantu oleh beberapa pega ai kantor,karya an pabrik, dan buruh tani. (anajer bertanggung ja ab penuh atas segala kegiatan perusahaan, mulai dari penampung hasil petani, pengolahan produk sampai pada penjualan produk. 4truktur organisasi perusahaan seperti pada gambar P>(ILI" P>='4A$AA<

PI(PI<A<

$=6

4'P>=7I4:=

(A<A8>= P=:6'"4I

(A<A8>= ><,><>=I<8

"A=?A;A<

"A=?A;A<

"A=?A;A<

8ambar &. 4truktur :rganisasi Perusahaan

BAB III PENAN,ANAN PA(-APANEN LIDAH BUA.A. Penanganan pas%apanen lidah buaya merupakan serangkaian kegiatan yang dia ali dengan pemenikan daun lidah buaya sampai daun lidah buaya tersebut siap untuk di produksi. !ujuan penanganan pas%a panen adalah untuk mempertahankan kualitas, keamanan dan meminimalkan kehilangan komoditi sejak produksi sampai produk ini siap di pasarkan.4e%ara umum rangkaian kegiatan dimaksud meliputi pemetikan, pengumpulan, pengangkutan,

penimbangan, pen%u%ian, penghan%uran, fermentasi, pengemasan, penyimpanan, dan pemasaran. !eknologi pas%a panen selain menentukan mutu juga akan menentukan jumlah kehilangan. 6i dalam tahapan pas%a panen selalau terjadi kehilangan dan kerusakan hasil, sehingga dapat mengurangi jumlah dan mutu produksi. "ehilangan hasil buah#buahan diperkirakan berkisar antara *5#1-@ (;ills et al. &A1A). Bentuk kehilangan pas%a panen antara lain susut bobot, kebusukan, penurunan se%ara fisik dan penurunan daya tarik. "ondisi ini akan menimbulkan kerugian yang sangat besar. 4alah satu hal yang penting untuk dipahami adalah produk pas%apanen buah dan sayuran segar apapun bentuknya masih melakukan aktivitas metabolisme penting yaitu respirasi. 4troberi merupakan buah yang memiliki laju respirasi yang tinggi ("itinoja and "ader *--/). Aktivitas respirasi berlangsung untuk memperoleh energi yang digunakan untuk aktivitas hidup pas%apanennya. 4etelah panen, sebagian besar aktivitas fotosintesis yang dilakukan saat masih melekat pada tanaman induknya berkurang atau se%ara total tidak dapat dilakukan.

4aat tersebut mulailah penggunaan substrat %adangan yang ada di dalam tubuh bagian tanaman yang dipanen untuk aktivitas respirasinya. Pada saat substrat mulai terbatas maka terjadilah kemunduran mutu dan kesegaran atau proses pelayuan dengan %epat.

3.1. Panen. Penentuan panen lidah buaya sudah dapat dipanen pada umur &*#1 bulan setelah tanam. Panen berikutnya dilakukan setiap 0 bulan sekali. Pas%a panen, pelepah lidah buaya di ba a ke tempat penyortiran. 4etelah di sortir kemudian di tempatkan pada keranjang dan selanjutnya diba a ke tempat pemerosesan lebih lanjut. Pemetikan daun lidah buaya sebaiknya dilakukan pada sore hari karena keesokan paginya daun lidah buaya ini akan segera di proses. 9ara panen dapat dilakukan dengan %ara menorehkan pisau atau sabit ke pangkal daun kemudian menariknya kesamping.6aun yang di petik kurang lebih A sampai &- helai daun dari pangkal batang ,sehingga masih menyisakan daun ang muda saja.

3.1.1 /ada) Pemanenan ;adah yang sering di gunakan untuk pemanenan lidah buaya berupa keranjang plastik yang besar berbentuk kotak."eranjang ini harus besar agar daun lidah buaya bisa di masukkan atau di tata dengan rapi dan ini juga bertujuan agar daun lidah buaya tidk rusak.

8ambar ) ;adah Pemanen

3.1.2 Alat Panen Alat yang sering di gunakan dalam pemanenan lidah buaya (Aloe vera) berupa pisau ke%il atau sabit

8ambar ) Alat Panen

3.2 (orta"* sortasi dan grading berkait erat dengan tingkat selerakonsumen suatu

produk atau segmen pasar yang akan ditujudalam pemasaran suatu produk. !erlebih apabila yang akandituju adalah segmen pasar tingkat menengah ke atas

dan atausegmen pasar luar negeri. "egiatan sortasi dan grading sangat menentukan apakah suatu produk laku pasar atau tidak. Pada usaha budidaya tanaman, penyortiran produk hasilpanenan dilakukan se%ara manual, yaitu menggunakan tangan.4edang grading dapat dilakukan se%ara manual atau menggunakan mesin penyortir. 8rading se%ara manualmemerlukan tenaga yang terampil dan terlatih, dan bila hasil panen dalam jumlah besar akan memerlukan lebih banyak tenaga kerja. Pada kegiatan sortasi dan grading , penentuan mutu hasilpanen biasanya didasarkan pada kebersihan produk, aspek kesehatan, ukuran, bobot, arna,

bentuk, kematangan,kesegaran, ada atau tidak adanya serangan.kerusakan olehpenyakit, adanya kerusakan oleh serangga, dan luka.le%et olehfaktor mekanis. "arena daun lidah buaya ini dipergunakan sebagai bahan dasar pupuk %air maka sortasi hanya dilakukan untuk memisahkan daun lidah buaya yang busuk,seandainya terdapat daun yang setengah busuk,daun tersebut masih bisa dipakai dengan %ara memotong bagian yang busuk dan membuangnya 4ortasi bisa dilakukan di kebun atau sesudah diba a ke ruang produksi. 4eleksi di kebun lebih baik karena daun yang busuk tidak akan terba a (Pra%aya, *---).. 4ortasi juga berguna untuk membersihkan produk dari kotoran, sisa#sisa duri, tangkai dan ranting (6amayanti, &AAA).

3.4 Pen0u0*an1 em2er"*)an Perbersihan bertujuan untuk menghilangkan kotoran#kotoranyang

menempel pada hasil pertanian. "ebersihan sangatmempengaruhi kenampakan. :leh karena itu sebelumdipasarkan, hasil pertanian harus dibersihkan dari

&-

kotoran#kotorandan bagian#bagian yang

tidak diperlukan. "otoran pada

hasilpertanian sering dianggap sebagai sumber kontaminasi, karenakotoran dapat mengandung mikroorganisme yang dapat merusak hasil panen.

,enis kotoran pada bahan hasil pertanian, berdasarkan ujudnya dapat dapat dikelompokkan menjadi ) "otoran berupa tanah"otoran ini biasanya merupakan kotoran hasil ikutan yangmenempel pada bahan hasil pertanian pada saat bahandipanen. "otoran ini dapat berupa ) tanah, debu, danpasir. !anah merupakan media yang baik sebagai tempattumbuh dan berkembangnya mikroorganisme yang dapat mengkontaminasi bahan hasil pertanian. Adanya tanahpada bahan hasil pertanian kadang#kadang sukardihindarkan, karena beberapa hasil pertanian terdapat didalam tanah, seperti umbi#umbian. "otoran berupa sisa pemungutan hasil "otoran jenis ini meliputi kotoran#kotoran sisa pemungutanhasil tanaman yaitu bagian tanaman yang bukan bagianyang dipanen, antara lain berupa ) dahan, ranting, biji,kulit.

"otoran berupa benda#benda asing Adanya kotoran yang berupa benda#benda asing seperti )unsur logam akan memberi kesan %eroboh dalampenanganan hasil panen.

&&

"otoran berupa serangga atau kotoran biologis lain Adanya kotoran yang berupa serangga seperti ke%oa dankotoran biologis lainnya yang ter%ampur dengan bahanhasil pertanian dapat memba a bibit penyakit sepertikolera, tipus, desentri dan lain#lain.

"otoran berupa sisa bahan kimia "otoran berupa sisa bahan kimia dapat berasal antara laindari obat# obatan pestisida dan pupuk. "otoran ini disamping mengganggu penampakan hasil panen juga dapatmenyebabkan kera%unan pada konsumen. Padakonsentrasi yang %ukup tinggi, bahan kimia dapatmenyebabkan kera%unan se%ara langsung. 4edangkanpada konsentrasi yang rendah, dan bila terus menerusakan tertimbun di dalam tubuh dapat mengakibatkangangguan kesehatan.

Persyaratan air pen%u%ian Air yang diperlukan untuk kegiatan pen%u%ian hasilpertanian hendaknya diperhatikan dan harus memilikipersyaratan tertentu. 4e%ara fisik, air harus jernih, tidak ber arna, dan tidak berbau. 4e%ara kimia i, air yangdigunakan hendaknya tidak mengandung senya a#senya akimia i yang berbahaya. 6ilihat dari segi mikrobiologis, airyang digunakan untuk men%u%i harus bebas darimikroorganisme yang menjadi abah penyakit.

Penggunaan desinfektan Biasanya bersamaan dengan pen%u%ian dilakukanpengendalian mikroorganisme yang dapat merusak hasilpanen. ,enis dan konsentrasi

&*

desinfektan yang digunakantergantung pada jenis bahan yang di%u%i. 4ebagai %ontoh,penggunaan Benomly +-- ppm pada buah pisang dengan %aradi%elupkan selama -,5 B & menit yang bertujuan membunuh spora mikroorganisme yang terdapat di permukaan kulit buahpisang.

(etoda pen%u%ian 4e%ara garis besar, metoda pen%u%ian dibedakan atasperendaman dan penyemprotan. (&).Perendaman Bahan direndam ke dalam air dengan aktu tertentu untuk menghilangkan kotoran# kotoran yang menempel pada bahan.Pada perlakuan inim biasanya dibantu denganpenyikatan.penggosokan se%ara hati#hati agar bahan tidak tergores. (*).Penyemprotan$asil pen%u%ian dengan penyemprotan akan lebih baik karenakotoran lebih mudah lepas. "eunggulan dengan metoda iniadalah ) aktu

lebih singkat, tenaga kerja sedikit, terhindardari kontaminasi bekas air %u%ian, dan kapasitas kerja lebihbesar. 4edangkan kelemahannya adalah banyak menggunakan air dan biaya operasional lebih mahal.

6aun lidah buaya ketika di panen daunnya masih terdapat beberapa kotoran, untuk itu membutuhkan pembersihan untuk menghilangkan kotoran seperti debu atau tanah. P! Alove Bali pembersihan daun lidah buaya mengunakan semprotan air yang di letakkan mempermudah dan mrmper%epat pen%u%ian. di troli berjalan,sehingga

&/

3.$ Pemro"e"a"an 4etelah dilakukan pen%u%ian daun lidah siap di proses,pada proses ini meliputi penghan%uran , pengendapan, fermentasi , dan penyaringan. 4etelah dilakukan pembersihan se%ara otomatis daun lidah buaya menuju ke dalam mesin penghan%ur dengan troli berjalan.$asil dari penghan%uran berupa just, kemudian just tersebut di ba a atau di alirkan ke bak penampungan untuk dilakukan

pegendapan.Pengendapan dilakukan kurang lebih / sampai 0 hari.?ang diambil dari bak penampungan hanya air saja,ampasnya di gunakan sebagai kompos. Air yang diambil dari bak penampugan ini kemudian dialir ke dalam propil tank untuk dilakukan fermentasi.6alam fermentasi ini ada beberapa bahan yang dimasukkan seperti gula tebu sebagai stater,rumput laut dan lain.2ermentasi untuk pembuatan pupuk %air ini dilakukan * sampai / bulan.

3.3 Pengema"an Pengemasan merupakan suatu %ara dalam memberikan kondisi sekeliling yang tepat bagi bahan atau makanan. 4emua makanan mudah rusak dan setelah jangka aktu penyimpanan tertentu ada kemungkinan perubahan yang terjadi

pada makanan tersebut ((arliyati, dkk) &AA*). Pengemasan adalah menempatkan produk ke dalam adah tertentu. "emasan suatu produk dapat terdiri dari

kemasan primer dan kemasan sekunder. "emasan primer langsung bersentuhan dengan prduk, sedangkan kemasan sekunder berguna sebagai produk yang telah diberi kemasan primer. adah tempat

&0

6alam pelaksanaan pengemasan terjadi gabungan antara seni, ilmu dan teknologi penyiapan bahan untuk pengangkutan dan penjualan, karena pengemasan harus mampu melindungi bahan yang akan dijual dan menjual bahan yang dilindungi. Pada umumnya pengemasan berfungsi untuk menempatkan bahan atau hasil pengolahan atau hasil industri ada dalam bentuk#bentuk yang memudahkan penyimpanan, pengangkutan dan distribusi ke masyarakat pembeli. Bahan pengemas luar bisa terbuat dari kayu, rotan, bambu atau karton bergelombang. 4edangkan pengemasan untuk tingkat penge%er (disebut kemasan dalam) biasanya terbuat dari film plastik, kertas, plastik ter%etak atau bahan %ampuran dari kertas dan plastik, bahkan dengan kardus ($arvey et al, &AA-). Peran%angan kemasan selama pengangkutan ditujukan untuk meredam gon%angan dalam perjalanan yang dapat mengakibatkan kememaran dan penurunan kekerasan hasil holtikultura. 2aktor yang perlu diperhatikan meliputi kemasan yaitu jenis, sifat, tekstur dan dimensi bahan kemasan, komoditas yang diangkut, sifat fisik, bentuk, ukuran, struktur, dan pola susunan, biaya pengangkutan dibandingkan dengan harga komoditas, permintaan, aktu, jarak

dan keadaan jalan yang dilintasi (Pur adaria, &AA1). Pengemasan tidak dapat memperbaiki mutu namun pengemasan dapat melindungi mutu dengan memberi perlindungan terhadap kerusakan mekanik, kehilangan air, memungkinkan penggunaan udara termodifikasi yang menguntungkan, member barang yang bersih dan memenuhi persyaratan kesehatan (Pantasti%o, &A1A). Pengemasan dilakukan untuk meningkatkan keamanan produk selama transportasi, dan melindungi produk dari pen%emaran, susut mutu dan susut bobot, serta memudahkan dalam penggunaan produk yang dikemas. 4e%ara

&5

umum, pengemasan berfungsi untuk pemuatan produk pada suatu

adah

(containment), perlindungan produk, kegunaan (utility), dan informasi. 'ntuk keperluan transportasi, fungsi pengemasan lebih diutamakan untuk pemuatan dan perlindungan. 4edangkan pengemasan e%eran (retail) lebih dititik B beratkan pada fungsi kegunaan dan informasi produk (Peleg, &A15). (enurut (aeCa a (&AA-), pengemasan diran%ang untuk mengatasi faktor getaran dan benturan selama transportasi. Pemilihan bahan kemasan juga mengutamakan bahan yang dapat melindungi produk dari kerusakan fisik selama transportasi. "emasan harus mampu menahan beban tumpukan, dampak pemuatan dan pembongkaran buah dari sarana transportasi, serta getaran dan benturan selama perjalanan (;aluyo, &AA-). Pengemasan yang baik dapat melindungi barang segar dari pengaruh lingkungan (sinar matahari, kelembaban) dan pengaruh lainnya. ;adah yang baik harus %ukup kuat untuk tahan terhadap penumpukan dan dampak penaikan dan pembongkaran muatan tanpa mengakibatkan kememaran atau %a%at pada barang# barang yang lunak. Pengemasan dapat mengurangi kehilangan berat dan dengan demikian men%egah terjadinya dehidrasi, karena kehilangan air dapat

mempengaruhi kenampakan, tekstur, dan kemungkinan laku dijual. 4elain itu pengemasan yang baik dapat men%egah %epatnya kelayuan sayur#sayuran dan juga penting untuk menghambat kehilangan vitamin 9 (asam askorbat) dan karoten. Pengemasan untuk pengiriman dan penanganan memerlukan adah# adah yang

diran%ang dengan baik untuk melindungi produk dari kememaran, getaran, dan berat#berat adah lain yang ditumpuk diatasnya. !iap adah untuk pengiriman

harus diran%ang untuk memenuhi persyaratan khusus bagi produk yang

&+

bersangkutan,

adah# adah untuk pengiriman harus diberi etiket dengan huruf#

huruf besar yang memberikan perin%ian mengenai barang, jenis, berat atau jumlah, mutu dan asalnya (Pantasti%o, &A1A)

&3

BAB I4 PE'MA(ALAHAN DAN PEMBAHA(AN

4.1 Penanganan Pa"0a Panen L*da) Bua5a

4eperti yang diketahui tujuan penanganan pas%a panen adalah untuk mempertahankan kualitas, keamanan dan meminimalkan kehilangan komoditi sejak produksi sampai dikonsumsi oleh konsumen. 4ukardi (&AA*) memaparkan bah a produk holtikultura merupakan produk yang mudah rusak dan tidak tahan lama (perishable), sehingga membutuhkan penanganan khusus dalam proses pas%a panen untuk mengurangi kerusakan produk. Penanganan pas%apanen lidah buaya yang dilakukan di P! Alove Bali meliputi ) PEMETI#AN (+'TA(I PENIMBAN,AN

PEN,EMA(AN

PEM'+(E(AN

PEN-U-IAN

4.1.1. Panen Panen merupakan salah satu kegiatan yang juga sangat menentukan kualitas produk. Proses memetik daun lidah buaya dari pangkalnya merupakan proses yang menyebabkan daun menyebabkan batang rusak. rentan mengalami kerusakan dan juga bisa

&1

Proses panen lidh buaya harus dilakukan se%ara selektif harus yang harus yang berusia antara satu sampai satu setengah tahun. Penentuan panen lidah buaya ditandai dengan karakteristik yaitu tingkat kematangan men%apai 35 # 1-@ yang ditandai dengan arna hijau muda agak kehitaman. Pemetikan daun lidah buaya

dilakukan pada sore, ini dilakukan karena pihak perusahan menginginkan daun lidah buaya masih dalam keadaan segar dan akan dilahnya pada pagi harinya. 9ara panen dapat dilakukan dengan %ara menorehkan sabit sedikit ke pangkal batang daun kemudian ditarik perlahan sanpai putus. 4etelah daun lidah buaya dipetik, daun di taruh disusun se%ara teratur dalam disiapkan. Berdasarkan pengamatan pada a alnya pemanenan lidah buaya di P! AL:7> BALI dilakukan dengan hati#hati untuk menjaga keutuhan daun lidah buaya. "arena luasnya lahan dan seiring aktu pada akhirnya menyebabkan adah.baki plastik yang telah

pemanenan dilakukan dengan tanpa mengindahkan prosedur yang benar. $al ini terjadi karena terbatasnya jumlah tenaga pemanen yang professional, dan lahan yang luas menyebabkan terkurasnya tenaga dan konsentrasi pekerja. "ondisi tersebut menyebabkan tidak efisiennya pekerjaan

8ambar ) Pemanenan Lidah Buaya &A

4.1.2. (orta"* 4eperti yang diketahui sortasi dilakukan untuk memisahkan produk yang luka, busuk dan %a%at lainnya untuk menghindari penyebab infeksi ke produk lain. 4ortasi bertujuan pula untuk memilih produk yang baik, tidak %a%at, dan dipisahkan dari produk yang busuk, pe%ah, tergores atau tertusuk. ,uga berguna untuk membersihkan produk dari kotoran, sisa#sisa tanah, tangkai dan ranting (6amayanti, &AAA). 6i P! AL:7> BALI sortasi dilakukan dengan manual tanpa bantuan teknologi. Lidah buaya yang dipasok dari kebun petani dan pabrik sekitar sebelumnya sudah mendapatkan sortasi dari pihak petani setelah panen. Pihak pabrik tidak melakukan sortasi lagi karena daun lidah buaya ini akan di gunakan bahan baku pupuk %air,sehingga tidak dilakukan sortasi yang terlalu ketat. 4ortasi hanya dilakukan dengan memisahkan daun yang rusak saja dan hanya memilah daun yang layak di pakai pupuk %air.

4.1.3. Pen*m2angan Penimbangan dilakukan untuk mengetahui berat dari daun lidah buaya, agar dalam produksi tidak terjadi kekurangan atau kelebihan dalan produksi dan juga untuk menentuka jumlah uang yang akan di berikan pada petani

*-

8ambar ) Penimbangan dan Pen%atatan Berat

4.1.4. Pen0u0*an. Pen%u%ian sangat penting dilakukan setelah produk dipanen. Pen%u%ian selain bertujuan untuk pembersihan dari kotoran yang menempel saat pemanenan sehingga produk yang dihasilkan bersih dan bebas dari mikroorganisme. Pen%u%ian yang dilakukan pada daun lidah buaya di P!. AL:7> BALI sudah %ukup baik. pen%u%ian hanya menggunakan air biasa tetapi hasil pen%u%ian %ukup bersih.!etapi untuk hasil yang maksimal proses pen%u%ian harus dibantu dengan klorin dengan kadar yang tepat. 4eperti yang terdapat pada ((oline &A10) sanitasi sangat diperlukan, baik untuk mengendalikan penyebaran penyakit dari satu produk ke produk lainnya maupun untuk membatasi penimbunan spora pada air %u%ian serta dalam udara di bangsal pengemasan. Perlakuan dengan klorin (&--# &5- ppm) dapat digunakan dalam air pen%u%ian untuk membantu pengendalian penimbunan patogen selama operasi bangsal pengemasan. 6engan pen%u%ian tersebut maka kerusakan pada produk hortikultura akibat mikroorganisme dapat di%egah dan produk akan bebas dari kotoran dan mikroba. 4etelah proses pen%u%ian stroberi ditiriskan untuk mengurangi air di permukaan produk. "arena air di permukaan produk dapat memi%u kontaminasi mikroba dan adanya debu# debu yang menempel.

*&

8ambar ) Pen%u%ian dengan %ompeyer berjalan

4.1.4. Pemro"e"an Pada tahap pemrosesan meliputi penghan%uran , pengendapan , fermentasi , dan penyaringan. Pada proses penghan%uran daun lidah buaya di masukkan ke mesin penghan%ur dengan menambahkan sedikit air dan hasilnya berupa just.(esin yang di gunakan jumlahnya ada 0 dan ini sudah %ukup untuk memproduksi *- ton daun lidah buaya.

8ambar ) Proses Penghan%uran 4etelah dilakukan penghan%uran dilakukan pengendapan , pengendapan bertujuan untuk memisahkan ampas dengan air dari daun lidah buaya.6alam hal ini yang di ambil hanya airnya saja , sedangkan ampasnya dipakai untuk kompos untuk menyuburkan tanaman daun lidah buaya.

**

8ambar ) =uang Pengendapan

Air dari ruang pengendapan kemudian di alirkan ke profil tanD untuk dilakukan fermentasi , dalam fermentasi ini ada beberapa tambahan yang di masukkan berupa rumput laut , molase , hayati , e%ent .fermentasi ini dilakukan selaama * sampai / bulan . Adapun beberapa perbandingan %ampuran bahan baku seperti pada table berikut )
N+ & * / 0 5 BAHAN BA#U AL:>7>=A (:LA4> $A?A!I ='(P'! LA'! >9><! &UMLAH 00-0-5*-*-(ATUAN ltr ltr ltr kg kg

8ambar ) Penambahan (olase dan =umput Laut 4etelah dilakukan fermentasi selama * sampai / bulan , dilakukan penyaringan, penyaringan bertujuan untuk meyaring ampas dari bahan yang ditambahkan berupa rumput laut dll. Ada * ma%am penyaringan yaitu penyaringan

*/

biasa dan menggunakan tekanan dan ke duanya sama yaitu untuk menyaring.

8ambar ) Proses Penyaringan $asil saringan ini kemudian ditampung kembali ke dalam profil tanD untuk dilakukan fermentasi ke#* hingga men%apai ph 3.

4.1.$ Pengema"an !ujuan pengemasan adalah untuk membantu men%egah dan mengurangi kerusakan, melindungi bahan pangan yang ada di dalamnya dari bahaya kontaminasi dan gangguan fisik, serta berfungsi juga untuk menempatkan suatu produk agar mempunyai bentuk#bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan, dan distribusi (4yarief et al., &A1A). 6isamping itu penggunaan kemasan yang baik akan memperbaiki kenampakan produk. 4ehingga dengan pengemasan yang baik akan dapat menarik minat konsumen. Pengemasan pupuk %air di P! AL:7> BALI.dilakukan dengan

menggunakan botol plasti% yang berkapasitas satu liter dan setengah

*0

liter,kemudian di masukkan kedalam kardus yang dapat memuat sebanyak dua belas botol

8ambar ) Proses Pengemasan

*5

BAB 4 #E(IMPULAN DAN (A'AN

$.1 #e"*m ulan

&. Penanganan pas%apanen lidah buaya yang dilakukan P!.AL:7> BALI. menga%u pada 4tandar :perational Prosedur untuk men%apai target yang sudah ditetapkan. *. Penanganan pas%apanen lidah buaya meliputi panen, sortasi

pengangkutan, penimbangan, pen%u%ian, pengendapan, penghan%uran, pengendapan, fermentasi, pengemasan. /. !idak dilakukan sortasi se%ara ketat pada daun lidah buaya karena akan di pergunakan sebagai bahan dasar pupuk %air 0. !erdapat beberapa bahan tambahan dalam pembuatan pupuk %air seperti rumput laut , molase , e%ent , dan hayati.

$.2 (aran

&.

4ebaiknya

dilibatkan

tenaga

panen

yang

professional yang lebih baik untuk menjaga tanaman lidah buaya agar *+

dapat bertahan hidup lebih lama. !enaga kerja yang profesional mengetahui tentang karakteristik lidah buaya dan %ara panen yang tepat. *. 6iperlukan peralatan panen yang baik seperti gunting pemotong atau sabit untuk menper%epat panen /. Perlu ditanbahkan beberapa bak pengendapan dan profil tank agar produksi bisa lebih banyak 0. Perlu ditambahkan stater yang bagus agar

fermentasi bisa dilakukan lbih %epat.

*3

DA6TA' PU(TA#A

6amayanti, P. 8. &AAA. Analisis Pendapatan Usaha Tani dan Sistem Pemasaran Salak Bali: Studi Kasus Desa Sibetan Kabupaten Karang Asem Bali. Skripsi. ,urusan 4osial >konomi Pertanian, 2akultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

2A:. &A1A. Prevention o Post!"arvest #ood $osses: #ruit. %egetables and &oot 'rops. A Training (anual. =ome) '<2A:.

$arvey, >. et al. &AA-. "arvesting and postharvest handling o papayas in the 'aribbean. Bridgeto n, Barbados) Inter#Ameri%an Institute for

9ooperation on Agri%ulture (II9A).

"ader AA. *--/. A perspective on postharvest horticulture. $ort s%ien%e, vol /1(5). 6epartment of Pomology, 'niversity of 9alifornia, :ne 4hields Avenue, 6avis.

"itinoja L., ) "ader A.A., <ovember *--/. Praktik!praktik Penanganan Pascapanen Skala Kecil: (anual untuk Produk "ortikultura* +disi ke ,

*1

-Diter.emahkan oleh / (ade S. Utama0. Postharvest !e%hnology =esear%h and Information 9enter, 'niversity of 9alifornia, 6avis.

"upferman, >.(. &AA-. $i e a ter benlate: an update on the alternatives . ;ashington 4tate 'niversity !ree 2ruit Postharvest ,ournal &(&)) &/#&5.

(aeCa a, >. &AA-. 'ushioning Package Design. ,apan International 9ooperation Agen%y, ,apan Pa%kaging Institute.

(arliyati, 4.A., A. 4ulaeman dan 2. An ar. &AA*. Pengolahan Pangan !ingkat =umah !angga. PA' Pangan dan 8iCi, IPB) Bogor

Pantasti%o, >r. B. &A1+. #isiologi Pasca Panen* Penangangan dan Pemam aatan Buah!Buahan dan Sayur!Sayuran Tropika dan Subtropika. !erjemahan. '8( Press. ?ogyakarta.

Peleg ".&A15. Produce "andling* Packaging and Distribution. A7I Publishing 9o, In%., 9onne%ti%ut.

Pra%aya. *---. ,eruk (anis, 7arietas, Budidaya dan Pas%apanen. Penebar 4 adaya, ,akarta.

4atuhu, 4., Penanganan dan Pengolahan Buah, ,akarta ) Penebar 4 adaya, &AA+.

*A

4uhardjo, 4jaifullah, 4. Praba ati, 4. 4ahutu, dan (urtiningsih. &AA5. Penanganan 4egar dan :lahan. 6i dalam) "usumo, 4., 2. A. Bahar, 4. 4ulihati, ?. "risna ati, 4uhardjo, dan !. 4udaryono. >ditor. Teknologi Produksi Salak. Pusat Penelitian dan Pengembangan $ortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 6epartemen Pertanian.

4ukardi, &AA*. Penanganan Pasca Panen Buah dan Sayuran* PA% Pangan dan 1i2i* U1(. ?ogyakarta.

;aluyo, 4. B. &AA-. Pengka.ian Dampak 1etaran (ekanik Pengangkutan Truk terhadap 3eruk dalam Kemasan. !esis. 2akultas Pas%asarjana, Institut Pertanian Bogor.

;ills =.B.$, (%8lasson ;.B, 8raham 6. Lee !.$. $all >.8. &A1A. Postharvest an /ntroduction to the Physiology and "andling o #ruit and %egetables. <e ?ork) van <ostrand =einhold.

/-

/&

Anda mungkin juga menyukai