Disusun Oleh:
1. Erina Yuliansyah (135170024)
2. Indah Miranti Rahayu (135170025)
3. Eri Purba Olbrait (135170009)
Disusun Oleh:
Erina Yuliansyah (135170024)
Indah Miranti Rahayu (135170025)
Eri Purba Olbrait (1351700)
Menyetujui :
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat serta bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
dengan judul “Laporan Resmi Praktikum Teknologi Agroindustri”
Tersusunnya laporan ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang membantu,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Siti Hamidah, MP. selaku Kepala Laboratorium Manajemen Agribisnis
UPN “Veteran” Yogyakarta.
2. Gryana Rakhmatullahselaku asisten praktikum dan seluruh asisten
pendamping.
3. Orangtua serta rekan-rekan mahasiswa Agribisnis yang telah banyak
memberikan dorongan dan semangat sehingga penulisan laporan ini dapat
terselesaikan.
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
ini, maka penulis menerima dengan terbuka kritik serta saran yang membangun
demi kepentingan penulisan selanjutnya. Dan akhirnya, penulis berharap semoga
laporan resmi praktikum Teknologi Agroindustriini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian
sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa
untuk kegiatan tersebut. Secara eksplisit agroindustri pertama kali
diungkapkan oleh Austin (1981) yaitu perusahaan yang memproses bahan
nabati (berasal dari tanaman) atau bahan hewani (berasal dari hewan).
Proses yang digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui
perlakuan fisik, kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi
(Aditya, 2015).
Menurut FAO, suatu industri yang menggunakan bahan baku dari
pertanian dengan jumlah minimal 20% adalah disebut “agroindustri”
(Soekartawi, 2000). Berdasarkan hal tersebut, maka industri di bidang
pengolahan pangan (food processing) merupakan agroindustri. Industri di
bidang food processing adalah salah satu agroindustri yang berkembang
dengan pesat dan paling mendominsi terutama di Indonesia.
Sari buah dibuat dengan cara menghancurkan daging buah dan
kemudian ditekan agar diperoleh sarinya. Gula ditambahkan untuk
mendapatkan rasa manis. Pengawet dapat ditambahkan untuk
memperpanjang daya simpan. Selanjutnya cairan disaring, dibotolkan,
kemudian di pasteurisasi agar tahan lama. Pemurnian sari buah bertujuan
untuk menghilangkan sisa serat-serat dari buah dengan cara penyaringan,
pengendapan atau sentrifugasi dengan kecepatan tinggi yang dapat
memisahkan sari buahdari serat-serat berdasarkan perbedaan
kerapatannya. Sari buah yang tidak dimurnikan akan berakibat terjadinya
pengendapan di dasar botol. Hal tersebut tidak diinginkan karena akan
menurunkan penerimaan konsumen (Muchtadi 1977).
Jelly biasa dibuat dari sari buah yang mengandung pektin ataupun
secara sengaja ditambahkan pektin dari luar, yang kemudian diberi gula
dan dididihkan. Namun dalam perkembangannya, keberadaan pektin
digantikan oleh hidrokoloid lain, khususnya karagenan (Desrosier, 1980).
Tape merupakan hasil dari proses fermentasi dari bahan-bahan yang
mengandung karbohidrat seperti beras ketan dan ubi kayu. Dalam proses
fermentasi yang melibatkan aktifitas mikroorganisme ini terjadi proses
pengubahan karbohidrat menjadi etanol, sehingga bahan makanan hasil
fermentasi menjadi lebih enak rasanya (Sutanto, 2006).
Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang
dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pengisi dalam
pembuatan roti dan kue. Konsistensi gel atau semi gel pada selai diperoleh
dari interaksi senyawa pektin yang berasal dari buah atau pektin yang
ditambahkan dari luar, gula sukrosa dan asam. Interaksi ini terjadi pada
suhu tinggi dan bersifat menetap setelah suhu diturunkan (Hasbulloh,
2001).
B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah cara pembuatan sari buah dan jelly ?
2. Bagaimanakah cara pembuatan selai buah?
3. Bagaimanakah cara pembuatan tape singkong dan tape ketan ?
4. Bagaimanakah cara pembuatan es krim ?
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana cara pembuatan sari buah dan jelly
2. Mengetahui bagaimana cara pembuatan selai buah
3. Mengetahui bagaimana cara pembuatan tape singkong dan tape ketan
4. Mengetahui bagaimana cara pembuatan es krim
D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa untuk menambah wawasan tentang bagaimana
pemanfaat teknologi agroindustri diterapkan didalam pembuatan suatu
produk
2. Bagi mahasiswa menambah pemahaman mengenai cara membuat sari
buah, selai buah, jelly buah, tape, dan es krim dengan berbagai
perlakuan
3. Bagi Laboratorium Manajemen Agribisnis untuk memanfaatkan
fasilitas yang dimiliki oleh laboratorium serta membantu mahasiswa
lebih memahami penerapan teknologi dengan praktek.
BAB II
PEMBAHASAN
5. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 pengamatan sari buah dengan suhu ruang
Pengamatan Perlakuan Tampilan Aroma Warna
ada
Original endapan ++ Kuning
ada Kuning
Pewarna endapan +++ kecoklatan
natrium anda kuning
09 Apr 2019 benzoat endapan ++++ kecoklatan
ada
Original eendapan ++ Kuning
ada
Pewarna endapan +++ Orange
narium ada
12-Apr benzoat endapan ++++ Orange
ada
endapan
dan
Original berjamur ++ Kuning
ada
endapan
dan
Pewarna berjamur +++ Orange
endapan
natrium dan
15-Apr benzoat berjamur ++++ Orange
Keterangan
Aroma:
Bau buah (Sangat menyengat): +++
Menyengat:++
Tidak menyengat:+
Bedasarkan praktikum yang telah dilakukan dalam pembuatan
sari buah dapat diperoleh hasil dengan beberapa perlakuan.
Berdasarkan pengamatan pada tanggal 9 April 2019 pada
pembuatan sari buah original dengan suhu ruang pada pengamatan
hari pertama sari buah memiliki tampilan visual pada sari buah
terlihat ada endapan, aroma tidak menyengat, dan warna kuning.
Untuk sari buah yang ditambah dengan pewarna memiliki tampilan
terdapat endapan, aroma menyengat dan memiliki warna kuning
kecoklatan. Untuk dari buah yang ditambah dengan natrium benzoat
memilki tampilan ada endapan, aroma sangat menyengat, dan
berwarna kuning kecoklatan.
Pada hari kedua yaitu pengamatan 12 april 2019 pada sari buah
original memiliki tampilan visual pada sari buah terlihat ada
endapan, warna orange, dan aroma menyengat. Untuk sari buah yang
ditambah dengan pewarna memiliki tampilan terdapat endapan,
warna orange dan, aroma menyengat. Untuk dari buah yang
ditambah dengan natrium benzoat memilki tampilan ada endapan,
warna orange, dan aroma sangat menyengat.
Pengamatan pada tanggal 15 April 2019 sari buah yang
ditambah dengan pewarna memiliki tampilan terdapat endapan dan
berjamur, warna orange, dan aroma menyengat. Untuk sari buah
yang ditambah dengan pewarna memiliki tampilan terdapat endapan
dan berjamur, warna orage, dan aroma menyengat.
Bedasarkan praktikum yang telah dilakukan dalam pembuatan sari
buah dapat diperoleh hasil dengan beberapa perlakuan. Pada tanggal
9 April 2019 untuk pembuatan sari buah original dengan suhu dingin
pada pengamatan didapat hasil memiliki tampilan visual pada sari
buah terlihat ada endapan, warna kuning, dan aroma tidak
menyengat. Untuk sari buah yang ditambah dengan pewarna
memiliki tampilan terdapat endapan, warna kuning kecoklatan, dan
aroma menyengat. Untuk dari buah yang ditambah dengan natrium
benzoat memilki tampilan ada endapan, warna kuning kecoklatan,
dan aroma sangat menyengat.
Pada hari kedua yaitu pengamatan 12 April 2019 pada sari buah
original memiliki tampilan visual pada sari buah terlihat ada
endapan, warna orange, dan aroma menyengat. Untuk sari buah yang
ditambah dengan pewarna memiliki tampilan terdapat endapan,
warna orange, dan aroma menyengat. Untuk dari buah yang
ditambah dengan natrium benzoat memilki tampilan ada endapan,
warna orange, dan aroma sangat menyengat.
Pengamatan pada tanggal 15 April sari buah yang ditambah dengan
pewarna memiliki tampilan terdapat endapan, warna orange, dan
aroma tidak menyengat. Untuk sari buah yang ditambah dengan
pewarna memiliki tampilan terdapat endapan, warna orange, dan
aroma menyengat. Untuk dari buah yang ditambah dengan natrium
benzoat memilki tampilan ada endapan, warna orange, dan aroma
sangat menyengat.
Dari pengamatan dapat kita ambil kesimpulan bahwa pada suhu
ruang untuk sari buah original memiliki tampilan ada endapan
dikarenakan kurang tepat dalam penyaringan sari buah sehingga
ampas buah masih tersisa sedangkan pada pengamatan tanggal 15
April 2019 berjamur karena sudah mengalami penyimpanan yang
lama tetapi dalam suhu ruang sehingga jamur mulai tumbuh di dalam
prosuk. Warna pada sari buah berubah menjadi kuninng kecoklatan
pada pengamatan tanggan 12 April dan 15 April 2019 dikarenakan
ada proses oksidasi sehingga warnanya berubah dari warna alami.
Untuk aroma dari sari buahnya pada original tidak menyengat karena
aroma asli buah, untuk ditambah gula mejadi menyengat karena ada
aroma gula, sedangkan untuk ditambah natrium benzoat sangat
menyengaat karena ditambah aroma natrium benzoat juga.
Pada pengamatan dapat kita ambil kesimpulan bahwa pada suhu
ruang untuk sari buah original memiliki tampilan ada endapan
dikarenakan kurang tepat dalam penyaringan sari buah sehingga
ampas buah masih tersisa. Warna pada sari buah berubah dari kuning
menjadi orange pada pengamatan tanggan 12 April dan 15 April
2019 dikarenakan ada proses oksidasi sehingga warnanya berubah
dari warna alami. Untuk aroma dari sari buahnya pada original tidak
menyengat karena aroma asli buah, untuk ditambah gula mejadi
menyengat karena ada aroma gula, sedangkan untuk ditambah
natrium benzoat sangat menyengaat karena ditambah aroma natrium
benzoat juga.
Alat : Bahan :
a. Pisau a. Apel
b. Parut/Blender b. Gula Pasir
c. Wajan/Penggorengan c. Pewarna
d. Pengaduk d. Essens/Aroma
e. Kompor
f. Sendok
g. Pengemas
4. Proses Produksi
a. Jelly Buah (Original)
1.) Memilih buah masak dan buah tua dengan
perbandingan yang sama. Menghancurkan buah
dengan blender (tanpa menggunakan air), lalu
masukkan sari buahnya ke dalam wajan atau
penggorengan
2.) Menambahkan gula pasir dengan perbandingan yang
benar, yaitu campuran buah tua dan masak 450 gram
dan gula 550 gram
3.) Kemudian memasak sambil diaduk hingga cukup
matang, kecukupan pemasakan diuji dengan cara :
Mengambil jelly dengan sendok dan jatuhkan dari
atas wajan, jika jatuhnya terputus-putus atau tidak
mengucur maka jelly dianggap sudah masak
4.) Mengemas jelly ke dalam kemasan
5.) Mengamati rasa, bau, visual dari jelly apel selama 7
hari
b. Jelly ditambah Pewarna Makanan
1.) Memilih buah masak dan buah tua dengan
perbandingan yang sama. Menghancurkan buah
dengan blender (tanpa menggunakan air), lalu
masukkan sari buahnya ke dalam wajan atau
penggorengan
2.) Menambahkan gula pasir dengan perbandingan yang
benar, yaitu campuran buah tua dan masak 450 gram
dan gula 550 gram
3.) Menambahkan pewarna makanan
4.) Kemudian memasak sambil diaduk hingga cukup
matang,kecukupan pemasakan diuji dengan cara :
Mengambil jelly dengan sendok dan jatuhkan dari
atas wajan, jika jatuhnya terputus-putus atau tidak
mengucur maka jelly dianggap sudah masak
5.) Mengemas jelly ke dalam kemasan
6.) Mengamati rasa, bau, visual dari jelly apel selama 7
hari
c. Jelly ditambah Aroma (Essens)
1.) Memilih buah masak dan buah tua dengan
perbandingan yang sama. Menghancurkan buah
dengan blender (tanpa menggunakan air), lalu
masukkan sari buahnya ke dalam wajan atau
penggorengan
2.) Menambahkan gula pasir dengan perbandingan yang
benar, yaitu campuran buah tua dan masak 450 gram
dan gula 550 gram
3.) Menambahkan pengaromaa makanan
4.) Kemudian memasak sambil diaduk hingga cukup
matang, kecukupan pemasakan diuji dengan cara :
Mengambil jelly dengan sendok dan jatuhkan dari
atas wajan, jika jatuhnya terputus-putus atau tidak
mengucur maka jelly dianggap sudah masak
5.) Mengemas jelly ke dalam kemasan
6.) Mengamati rasa, bau, visual dari jelly apel selama 7
hari
5. Pembahasan Hasil
Tabel 2.1 Pengamatan Jelly dengan perlakuan original suhu ruang
Pengamatan Rasa Tampilan Arom tekstur warna
a
Hari ke -1 manis Bergelembu +++ kenyal Kuning
Tangal ng kecoklatan
Hari ke-3 - Bergelembu ++ kenyal coklat
Tanggal ng
Hari ke-7 - Bergelembu ++ kenyal coklat
Tanggal ng
2. Tujuan Pembuatan
Mahasiswa melakukan praktek pembuatan tape
Alat : Bahan :
a. Pisau a. Singkong
b. Pengukus b. Ketan Putih dan Ketan
Hitam
c. Baskom c. Gula pasir
d. Kompor d. Ragi Tape
e. Panci kecil
f. Alumunium oil atau daun
pisang
g. Sendok makan
h. Besek
i. Tempat Plastik
j. Nampan Plastik
4. Proses Produksi
a. Tape Ketela atau Singkong
1.) Mengupas, mencuci, kemudian memotong singkong
2.) Mengukus singkong lalu didinginkan
3.) Mencampurkan singkong dengan ragi lalu aduk
hingga merata
4.) Menambahkan gula pada singkong yang telah diberi
ragi lalu aduk hingga merata
5.) Memasukkan sebagian singkong kedalam besek
yang dilapisi lembaran daun pisang
6.) Memasukkan sebagiansingkong lainnya ke dalam
tempat plastik
7.) Mendiamkan hingga 1-2 hari
b. Tape Ketan Putih
1.) Mencuci beras ketan putih dengan air hingga bersih
(lakukan sampai tiga kali pencucian sampai air
cucian terlihat bening)
2.) Kemudian merendam beras ketan ke dalam air
selama 8 jam
3.) Membilas lagi beras ketan yang sudah direndam
dengan air sampai bersih lalu meniriskannya
4.) Mengukus beras ketan hingga setengah matang lalu
mengangkat dan memasukkan ke dalam baskom
5.) Menuang air panas ke dalam beras ketan, kemudian
mengaduk sampai airnya meresap
6.) Mengukus lagi selama 30 menit atau sampai matang
7.) Mengangkat dan menuangkan beras ketan diatas
nampan plastik yang lebar, lalu mendiamkannya
sampai dingin
8.) Setelah dingin, menaburi dengan ragi yang sudah
dihaluskan dan gula pasir hingga merata
9.) Mengambil ketan lalu membungkus dengan daun
pisang dan menyematkan dengan tusuk gigi
(lanjutkan hingga selesai)
10.) Membungkus ketan kemudian dimasukkan ke
dalam baskom dan diamkan selama 2-3 hari untuk
proses fermentasi
c. Tape Ketan Hitam
1.) Mencuci beras ketan putih dengan air hingga bersih
(lakukan sampai tiga kali pencucian sampai air
cucian terlihat bening)
2.) Kemudian merendam beras ketan ke dalam air
selama 8 jam
3.) Membilas lagi beras ketan yang sudah direndam
dengan air sampai bersih lalu meniriskannya
4.) Mengukus beras ketan hingga setengah matang lalu
mengangkat dan memasukkan ke dalam baskom
5.) Menuang air panas ke dalam beras ketan, kemudian
mengaduk sampai airnya meresap
6.) Mengukus lagi selama 30 menit atau sampai matang
7.) Mengangkat dan menuangkan beras ketan diatas
nampan plastik yang lebar, lalu mendiamkannya
sampai dingin
8.) Setelah dingin, menaburi dengan ragi yang sudah
dihaluskan dan gula pasir hingga merata
9.) Mengambil ketan lalu membungkus dengan daun
pisang dan menyematkan dengan tusuk gigi
(lanjutkan hingga selesai)
10.) Membungkus ketan kemudian dimasukkan ke
dalam baskom dan diamkan selama 2-3 hari untuk
proses fermentasi
5. Pembahasan Hasil
2. Tujuan Pembuatan
Mahasiswa melakukan praktek pembuatan selai/jam
3. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
a. Pisau a. Nanas
b. Parut/Blender b. Gula Pasir
c. Wajan/Penggorengan c. Pewarna
d. Pengaduk d. Essens/Aroma
e. Kompor
f. Sendok
g. Pengemas
4. Proses Produksi
a. Selai Buah (Original)
1.) Memilih buah masak dan buah tua dengan perbandingan
yang sama. Menghancurkan buah dengan cara diparut
dengan parutan kelapa atau blender (tanpa menggunakan
air), lalu masukkan ke dalam wajan atau penggorengan
2.) Menambahkan gula pasir dalam perbandingan yang
benar, yaitu campuran buah tua dan masak 450 gram dan
gula 550 gram
3.) Kemudian dimasak sambil diaduk sehingga cukup
matang. Kecukupan pemasukan dijui dengan cara ambil
selai dengan sendok dan jatuhkan dari wajan, jika
jatuhnya terputus-putus atau tidak mengucur makan selai
dianggap sudah masak
4.) Mengemas selai menggunakan kemasan
5.) Mengamati rasa,bau, dan visual dari selai nanas selama 7
hari
b. Selai Buah ditambah Pewarna Makanan
1.) Memilih buah masak dan buah tua dengan
perbandingan yang sama. Menghancurkan buah dengan
cara diparut dengan parutan kelapa atau blender (tanpa
menggunakan air), lalu masukkan ke dalam wajan atau
penggorengan
2.) Menambahkan gula pasir dalam perbandingan yang
benar, yaitu campuran buah tua dan masak 450 gram
dan gula 550 gram
3.) Menambahkan pewarna makanan
4.) Kemudian dimasak sambil diaduk sehingga cukup
matang. Kecukupan pemasukan dijui dengan cara ambil
selai dengan sendok dan jatuhkan dari wajan, jika
jatuhnya terputus-putus atau tidak mengucur makan
selai dianggap sudah masak
5.) Mengemas selai menggunakan kemasan
6.) Mengamati rasa,bau, dan visual dari selai nanas selama
7 hari
c. Selai Buah ditambah Aroma (Essens)
1.) Memilih buah masak dan buah tua dengan
perbandingan yang sama. Menghancurkan buah dengan
cara diparut dengan parutan kelapa atau blender (tanpa
menggunakan air), lalu masukkan ke dalam wajan atau
penggorengan
5. Hasil dan pembahasan
a. Hasil
Tabel 3.1 pengamatan selai buah penyimpanan suhu ruang
pengamat perlakua Tampila arom tekstu
an n rasa n a warna r
Kuning lembe
Original Manis fresh +++ kuning k
Kuning kuning lembe
pewarna Manis pekat +++ keorenan k
lembe
13-Apr Aroma Manis Kuning ++++ kuning k
18-Apr sediki
t
masa Tidak lembe
Original m fresh + k
Tidak lembe
pewarna Manis fresh + k
Aroma Manis Tidak +++ lembe
fresh k
Kuning
masa berjam kecoklata lembe
Original m ur - n k
sediki
t
masa berjam Oranye lembe
pewarna m ur - muda k
Kuning
berjam kecoklata lembe
Aroma manis ur - n k
pengamata tampila
n perlakuan Rasa n aroma warna tekstur
Lembe
original manis kental +++ kuning k
orang
pewarna manis kental +++ e lembek
kunin
aroma manis kental ++++ g lembek
kunin
original kental ++ g lembek
orang
pewarna kental +++ e lembek
kunin
aroma kental ++++ g lembek
kunin
original kental ++ g lembek
orang
pewarna kental ++ e lembek
kunin Lembe
aroma kental +++ g k
b. Pembahasan
E. Pembuatan Ice Cream Susu dan Santan
1. Es krim
Ice cream dapat didefinisikan sebagai makanan beku yang dibuat
dari produk susu (dairy) dan dikombinasikan dengan pemberi rasa
(flavor) dan pemanis (sweetener). Ice cream merupakan produk
olahan susu yang dibuat dengan cara membekukan dan mencampur
bahan baku secara bersama-sama . Bahan yang digunakan adalah
kombinasi susu dengan bahan tambahan seperti gula dan madu atau
tanpa bahan perasa dan warna stabilizer, bahan campuran ice cream
disebut ice cream mix (ICM), dengan pencampuran bahan yang tepat
dan pengolahan yang benar maka dapat dihasilkan ice cream dengan
kualitas baik (Susilorini dan Sawitri, 2007).
Nilai gizi ice cream sangat tergantung pada nilai gizi bahan baku
yang digunakan. Ice cream yang memiliki kualitas tinggi bahan
bakunya perlu diketahui dengan pasti, yaitu dengan menggunakan
susu sebagai bahan utama pembuatan ice cream maka ice cream
memiliki sumbangan terbesar nilai gizinya. Ice cream terbukti
memiliki beberapa fakta gizi yang tidak terduga dibalik kelembutan
dan rasa manisnya. Keunggulan ice cream yang didukung oleh bahan
utamanya yaitu susu tanpa lemak dan lemak susu maka ice cream
hampir sempurna dengan kandungan gizi yang lengkap (Fitrahdini,
2010).
Standar Nasional Indonesia menyatakan bahwa, ice cream adalah
sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan
tepung ice cream atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati,
gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan.
Campuran bahan ice cream diaduk ketika didinginkan untuk
mencegah pembentukan kristal es yang besar. Penurunan temperatur
campuran dilakukan dengan cara mencelupkan campuran ke dalam
campuran es dan garam (Arbuckle, 2000).
Komposisi adonan saat pembuatan ice cream akan menentukan
kualitas ice cream. Faktor yang mempengaruhi antara lain bahan
baku, proses pembuatan, proses pembekuan, pengepakan, dan
sebagainya. Proses pembuatan seluruh bahan baku ice cream akan
dicampur menjadi suatu bahan dasar ice cream, salah satunya
viskositas atau kekentalan. Kekentalan pada adonan ice cream akan
berpengaruh besar pada tingkat kehalusan ice cream serta ketahanan
ice cream sebelum mencair. Proses pembuatannya melalui
pencampuran bahan-bahan menggunakan alat pencampur berputar
(Harris, 2011).
Ice cream memiliki tekstur padat yang terdiri atas 2 fase yaitu fase
kontinyu dan fas terdispersi. Fase kontinyu adalah kombinasi air, gula,
hidrokooid, protein susudan komponen terlarut lainnya, serta padatan
yang tidak terlarut yang tersuspensi dalam cairan. Fase terdispersi
adalah gelembung udara dan globula lemak. Globula-globula lemak
akan berikatan dengan protein susu dan membentuk lapisan tipis yang
menyelubungi tiap gelembung udara yang akan berperan membentuk
stabilitas dan ukuran gelembung udara (Muse dan Hartel, 2004).
2. Tujuan Pembuatan
Mahasiswa mampu melakukan praktek pembbuatan eskrim
3. Alat dan Bahan
a. Alat
1.) Thermometer
2.) Baskom
3.) Panci
b. Bahan
1.) Lembar daun pandan
2.) Susu UhT
3.) Santan
4.) Garam
5.) Gula pasir
4. Proses Produksi
a. es krim susu
1.) menuangkan susu UHT 150 ml ke dalam kaleng
2.) menutup kaleng dengan rapat.
3.) menyiapkan esbatu dalam baskom
4.) membenamkan kaleng kedalam baskom
5.) menambahkan garam kasar pada es, kemudian mengecek
ssuhunya menggunakan termometer
6.) memutar kaleng hingga susu menjadi eskrim
b. Es krim santan
1.) Memasak 1150 ml santan, 50 gula, lembar daun pandan,1sdt
garam dengan api
2.) Mengaduk santan hingga mendidih
3.) Menambahkan air pada 1 sdm tepung maizena dan dan
mengaduknya, kemudian memasukan ke dalam adonan santan
4.) Memasukan 25 ml susu cair pada adonan, mengaduk adonan
hingga kental.
5.) Menutup panci dengan prapat
6.) Membenamkan kaleng kedalam baskom
7.) Menambahkan garam kasar pada es, kemdian mengecek
ssuhunya menggunakan termometer
8.) Memutar kaleng hingga susu menjadi eskrim
5. Pembahasan dan hasil
a. Hasil
Tabel 5.1 Pengamatan es krim susu
pengamata rasa tampilan Aroma tekstur warna
n
23 april manis Berwarna +++ padat Coklat
coklat susu
susu
Tabel 5.2 Pengamata Es Krim Santan
pengamata rasa tampilan Aroma tekstur warna
n
23 april Msnis Coklat ++++ lembek coklat
gurih keruh
b. Pembahasan
Berdasarkan tabel 5.1 pengamatan eskrim susu diketahui
bahwa eskrim susu memiliki rasa yang manis namun kurang begitu
kuat, untuk tampilannya memiliki warnacoklat susuyang menarik.
Es krim susu memiliki aroma susu yang sangat kuat dan bertekstur
padat dan memiliki warna coklat susu.
Pada tabel5.2 es krim santan diketahui bahwa eskrim susu
memiliki rasa yang manis dan gurih menjadi satu, untuk
tampilannya memiliki warna coklat keruh. Es krim santan memiliki
aroma santan yang sangat kuat dan bertekstur lembek dan
memiliki warna coklat
Berdasarkan hasil diatas tekstur eskrim santan lebih lembek
karena pemutaran yang kurang lama. Untuk memasak eskrim
santan membutuhkan waktu sekitar 30 menit dan untuk memutar
membutuhkan aktu leihkurang 45 menit sedangkan es krim susu
tidak melaui proses penmutaran kurang lebih selama 45 menis