Anda di halaman 1dari 10

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI

TANAMAN
DAN FAKTOR PENGHAMBATNYA
(USAHA MENCAPAI PRODUKSI
MAKSIMUM)
Dasar-dasar agronomi

BY MELSI AMELIAH
(20420222)
UPAYA-UPAYA PENINGKATAN
PRODUKSI
Dalam pengaplikasian konsep-konsep Agronomi untuk
mencapai produksi maksimum, maka ada beberapa hal
yang dapat di lakukan antara lain yaitu dengan mengatur
pola tanam, melalui pola intensifikasi, diversifikasi, dan
ekstensifikasi.
POLA TANAM
Pola tanam merupakan sub-sistem Kegunaan pola tanam yang berlanjut adalah
budidaya tanaman yang mempunyai kaitan memanfaatkan sumber daya optimal untuk
erat dengan ekosistem yang melatar memperoleh produksi maksimal dengan
belakanginya. memperhatikan kelestarian lingkungan.
Dalam setiap ekosistem tanaman dapat
dikembangkan satu atau lebih sistem Keuntungan pola tanam, dapat diperoleh
budidaya tanaman, dan dalam satu sistem dengan menggunakan pola tanam yang
budidaya tanaman dapat pula tepat, keuntungan tersebut antara lain dapat
dikembangkan satu atau lebih sistem pola meningkatkan efisiensi penggunaan sumber
tanam. daya yang ada. Intensitas penggunaan lahan
Setiap sistem pola tanam dipengaruhi oleh meningkat, dengan memanfaatkan sumber
berbagai komponen yaitu agroklimat, tanah, daya lahan dan waktu lebih efisien,
keteknikan dan sosial ekonomi. meningkatkan pula produktivitas lahan.
Pola tanam yang telah berkembang dewasa Pola tanam ganda diartikan sebagai pola
ini di daerah lahan kering (transmigrasi), tanam pada satu areal lahan tertentu
adalah pola tanam padi gogo yang dikenal selama satu tahun ditanam dua jenis
dengan pola tanam A. tanaman atau lebih, baik ditanam secara
Urutan penanamnya pada pola tanaman ini bersamaan atau pada waktu yang berbeda.
adalah Beberapa macam
tanaman jagung + padi gogo; ketela pohon- pola tanam ganda akan dijelaskan pada uraian berikut.:
kedelai-kacang tunggak(tumpang-sari;
tumpang sisip; tanam berurutan). • Pola tanam campuran (mixed cropping)
• Pola tanam tumpang sari seumur (intercropping)
Pola tanam ini cukup stabil karena didalamnya
terdapat penanaman padi gogo yang • Pola tanam tumpang sari beda umur (inter planting)
merupakan tanaman penghasil bahan makanan
• Pola tanam sisipan (relay planting)
pokok bagi petani.
• Pola tanam sela (inter culture)
• Pola tanam beruntun atau rotasi (sequential planting)
• Pola tanam banyak tingkatan tajuk (multi srorey
cropping)
• Pola tanam berlorong (alley cropping)
INTENSIFIKASI
Intensifikasi adalah usaha peningkatan Intensifikasi pertanian dapat diartikan sebagai
produksi per satuan luas tertentu. upaya pengembangan ilmu dan teknologi pertanian di
Peningkatan produksi hanya dapat dalam penyelenggaraan usaha tani, untuk
dicapai apabila diterapkan teknologi meningkatkan produktivitas lahan usaha tani dengan
yang telah diuji keuntungannya. memperhatikan kelestarian sumberdaya alam.

Untuk menginovasi teknologi ke tingkat petani dan


petani bersedia menggunakannya, bukanlah suatu
pekerjaan yang ringan, banyak faktor yang menjadi
penghambat, misalnya pendidikan, ekonomi,
kebudayaan dan lain-lain. Dalam usaha mensukseskan
intensifikasi perlu di tata suatu pola intensifikasi.
DIVERSIFIKASI
Diversifikasi adalah upaya mengoptimalkann Pola tanam beragam (diversifikasi) adalah pada
sumberdaya lahan dan tenaga dalam suatu lahan yang sama ditanam beberapa jenis tanaman
lahan usahatani melalui penerapan teknologi penghasil karbohidrat (padi, jagung, ketela pohon,
hemat lahan untuk mencapai produktifitas ketela rambat), penghasil protein (kedele), penghasil
tinggi dan meningkatkan pendapatn petani. lemak (kacang tanah), penghasil vitamin dan mineral
(tanaman buahan, tanaman sayuran, kacang hijau),
penghasil pendapatan lain (kelapa, sawit).

Diversifikasi pertanian ini dapat menghindarkan petani dari


kemungkinan kelebihan produksi bila hanya bertanam secara
monokultur. Kelebihan produksi dapat mengakibatkan masalah
dalam pasca panen dan pemasaran yang akhirnya akan
menurunkan harga jual komoditas tersebut.
EKSTENSIFIKASI
Ekstensifikasi adalah kegiatan memperluas lahan usahatani ke
daerah usahatani baru dengan membuka areal potensial terutama di
luar pulau Jawa. Kegiatan ekstensifikasi pada umumnya dikaitkan
dengan usaha transmigrasi.

Tujuan ekstensifikasi adalah meningkatkan produksi secara makro,


memanfatkan lahan yang berpotensi untuk pertanian, menyerap
tenaga kerja dan penyebaran penduduk.
Contoh-contoh ekstensifikasi adalah pembukaan areal transmigrasi,
perluasan perkebunan karet dan kelapa sawit melalui usaha
perkebunan inti rakyat (PIR).
HAMBATAN PENINGKATAN
PRODUKSI
Kesuburan Tanah, lahan yang tersedia untuk
perluasan pertanian melalui program transmigrasi
umumnya merupakan lahan hutan dan lahan padang
alang-alang bekas perladangan

Untuk memperbaiki kesuburan kimia, fisika dan


biologi lahan berbagai cara dapat ditempuh
seperti:
pemberian pupuk, cara pemakaian pupuk,
pengapuran, pupuk organik, pengairan serta pola
tanam.
Hama, Penyakit, Gulma, adalah Erosi, untuk menjaga kelestarian
merupakan masalah besar dalam lingkungan, masalah erosi perlu jadi
pertanian tropis, terutama pada lahan perhatian sedini mungkin, yaitu sejak
kering. Hambatan-hambatan ini banyak perencanaan
mempengaruhi hasil-hasil
Berbagai cara pengendalian erosi perlu
Masalah gulma harus diatasai dengan diterapkan secara integral pada
pola tanam yang tepat, termasuk pertanian panganmlahan kering, agar
penggunaan mulsa dan tanaman penutup pelestarian lingkungan sejauh mungkin
tanah. Untuk skala yang besar, atau dapat dikembangkan.
untuk petani maju, dapat diintrodusir
kegunaan herbisida.
NAMA : MELSI AMELIAH
NPM : 2042022

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai