Anda di halaman 1dari 17

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN

JASMINARNI

1
JAASMINARNI
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI
TANAMAN

POLA TANAM

Pola tanam bertujuan untuk menyesuaikan waktu tanam


dengan musim pada suatu sistem budidaya tanaman.
Kegunaan pola tanam yang berlanjut adalah
memanfaatkan sumber daya optimal untuk memperoleh
produksi maksimal dengan memperhatikan kelestarian
Lingkungan.
Keuntungan pola tanam :
- Meningkatkan efisiensi sumber daya yang ada.
- Intensitas penggunaan lahan meningkat,
- Meningkatkan pula produktivitas lahan.
- Frekuensi panen atau produksi meningkat;
JAASMINARNI 2
KEUNTUNGAN POLA TANAM

- Meningkatkan efisiensi sumber daya yang ada.


- Intensitas penggunaan lahan meningkat,
- Meningkatkan pula produktivitas lahan.
- Frekuensi panen atau produksi meningkat;
- Meningkatkan penyebaran tenaga kerja sepanjang
tahun.
- Diversifikasi pangan dapat memperoleh hasil
pangan yang beraneka ragam dan bergizi.
- Efisiensi penggunaan tenaga keluarga meningkat,
dan biaya produksi dapat ditekan serendah
mungkin.

JAASMINARNI 3
 Dalam menentukan pola tanam, pola curah hujan
disetiap lokasi usaha tani perlu diketahui
sebagai salah satu bahan pertimbangan.

 Pola curah hujan juga dapat digunakan untuk


menentukan varitas yang ditanam di suatu
lokasi karena setiap varitas mempunyai
kebutuhan air tanaman yang berbeda.

 Waktu pengolahan tanah, penanaman dan panen


juga harus disesuaikan dengan pola curah hujan.

JAASMINARNI
 Pola tanam ganda, yaitu pada satu areal lahan
tertentu selama satu tahun ditanam dua jenis
tanaman atau lebih, baik secara bersamaan atau
pada waktu berbeda.

 Tujuan utama mengusahakan pola tanam ganda


adalah untuk menambah pendapatan petani,
menganeka ragamkan hasil panen, agihan tenaga
kerja yang merata, dan tidak membiarkan tanah
kosong dalam waktu lama.

JAASMINARNI
BEBERAPA MACAM POLA
TANAM GANDA

 Pola tanam campuran (mixed cropping)


 Pola tanam tumpang sari seumur (intercropping)
 Pola tanam tumpang sari beda umur (inter planting)
 Pola tanam sisipan (relay planting)
 Pola tanam sela (inter culture)
 Pola tanam beruntun atau rotasi (sequential planting)
 Pola tanam banyak tingkatan tajuk (multi srorey
cropping)
 Pola tanam berlorong (alley cropping)

JAASMINARNI
INTENSIFIKASI

 Intensifikasi adalah :
usaha peningkatan produksi persatuan luas
tertentu.

 Intensifikasi pertanian dapat diartikan sebagai


upaya pengembangan ilmu dan teknologi pertanian
di dalam penyelenggaraan usaha tani, untuk
meningkatkan produktivitas lahan usaha tani dg
memperhatikan kelestarian sumberdaya alam.

 Tujuan dilaksanakan intensifikasi pertanian adalah


untuk meningkat produktifitas lahan usaha tani,
meningkatkan pendapatan petani dan
meningkatkan kesempatan kerja.
JAASMINARNI
INTENSIFIKASI

Langkah yang dapat ditempuh


untuk meningkatkan
produktivitas usahatani
adalah dengan penerapan
sapta usahatani.

SAPTA USAHATANI
1. Penggunaan bibit (benih)
unggul
2. Pengolahan tanah yang baik
3. Pemilihan pupuk yang lengkap
dan baik
4. Pengendalian hama dan
penyakit tanaman
5. Pengairan (irigasi) yang baik
6. Pascapanen
7. Pemasaran hasil panen

JAASMINARNI 8
INTENSIFIKASI

 Tujuan dilaksanakan intensifikasi pertanian adalah untuk


meningkat produktifitas lahan usaha tani, meningkatkan
pendapatan petani dan meningkatkan kesempatan kerja.
 Pelaksanaan intensifkasi dilakukan melalui 3 pendekatan
yaitu :
1. Pendekatan komunitas
dikelola melalui bimbingan intensifikasi seperti jagung, kc
tanah dan kedelai.
2.Pendekatan wilayah
dilakukan untuk memanfaatkan secara optimal sumberdaya
alam suatu wilayah yang belum terjangkau program
intensifikasi untuk mengembangka usahatani yang cocok.
3. Pendekatan usahatani.
dilakukan dengan memanfaatkan secara optimal sumberdaya
tenaga dari keluarga tani dalam mengusahakan usaha tani
terpadu.

JAASMINARNI 9
EKSTENSIFIKASI
 Ekstensifikasi adalah kegiatan memperluas lahan
usahatani ke daerah usahatani baru dengan membuka
areal potensial terutama di luar pulau Jawa.
 Kegiatan ekstensifikasi pada umumnya dikaitkan
dengan usaha transmigrasi. Usaha peningkatan
produksi pertanian melalui perluasan areal tanam dapat
dilaksanakan baik di lahan kering maupun di lahan
basah.
 Pembukaan lahan basah misalnya melalui pencetakan
sawah baru, yaitu lahan basah yang secara potensial
dapat dijadikan sawah (lahan pasang surut dan lahan
lebak).
 Pembukaan lahan kering adalah pemanfaatan lahan
kering yang potensial untuk dijadikan sawah pengairan,
sawah tadah hujan, usaha perkebunan untuk tanaman
industri dan tanaman buahan.
10
EKSTENSIFIKASI

Tujuan ekstensifikasi adalah:


1. Meningkatkan produksi secara makro
2. Memanfatkan lahan yang berpotensi untuk pertanian
3. Menyerap tenaga kerja
4. Penyebaran penduduk
Contoh-contoh ekstensifikasi adalah :
pembukaan areal transmigrasi, perluasan perkebunan
karet dan kelapa sawit melalui usaha perkebunan inti
rakyat (PIR).

11
DISERTIFIKASI

Diversifikasi adalah upaya mengoptimalkan sumber


daya lahan & tenaga dlm suatu lahan usahatani
melalui penerapan teknologi hemat lahan untuk
mencapai produktifitas tinggi & meningkatkan
pendapatan petani.

Pola tanam beragam (diversifikasi) adalah pada


lahan yg sama ditanam beberapa jenis tanaman
penghasil karbohidrat (padi, jagung, ketela pohon,
ketela rambat), penghasil protein (kedele),
penghasil lemak (kacang tanah), penghasil vitamin
dan mineral (tanaman buahan, tanaman sayuran,
kacang hijau), penghasil pendapatan lain (kelapa,
sawit).
DISERTIFIKASI

 Dalam teknologi ini dikembangkan keanekaragaman


tanaman bididaya khususnya tanaman pangan dan
hortikultura
 Disamping mempertahankan produksi beras sebagai
pangan pokok peningkatan produksi sumber
karbohidrat lainnya (jagung dan umbi-umbian), dan
sumber protein nabati (kacang-kacangan) perlu
diperhatikan
 Dibeberapa daerah di Indonesia telah mempunyai
pangan pokok bukan beras seperti sagu di Maluku,
ketela rambat di Irian Jaya, Jagung di Madura.
 Untuk mengurangi konsumsi beras dan sekaligus
tetap menjaga swasembada beras,
pengaenekaragaman pangan pokok di Indonesia
telah diprogramkan oleh pemerintah.

/NS 13
DISERTIFIKASI

 Keragaman tanaman yang dibudidayakan


tergantung kepada ekosistem, usahatani,
teknologi, dan pengetahuan petani.
 Ekosistem di Indonesia sangat beragam,
sehingga usaha budidaya juga beragam
 Selain padi, berbagai tanaman dapat
menjadi tanaman pokok antara lain
tanaman biji-bijian (jagung,
kekacangan), tanaman sayuran (tomat,
kubis, kacang panjang), ubi-ubian
(ketela pohon, ketela rambat, keladi),
tanaman bukan pangan (tembakau,
kapas), gunanya untuk meningkatkan gizi
dan pendapatan.
 Perpaduan tanaman tahunan dan
tanaman semusim juga dapat dilakukan
seperti karet, kopi, cacao, dan kelapa yang
dipadukan dengan tanaman yang tahan
naungan seperti keladi
DISERTIFIKASI

Diversifikasi pertanian ini dapat menghindarkan


petani dari kemungkinan kelebihan produksi bila
hanya bertanam secara monokultur.

 Kelebihan produksi dpt mengakibatkan masalah


dalam pasca panen dan pemasaran yang
akhirnya akan menurunkan harga jual komoditas
tersebut.
REHABILITASI/REPLANTING

 Peremajaan (replanting) :
Penanaman kembali kebun/lahan yang gundul dan membongkar
tanamna tua yang tidak lagi produktif

Rehabilitasi kebun :
Memperbaiki kondisi kebun yang tidak terawat melalui penyehatan
tanaman, perbaikan perawatan dan meningkatkan populasi
tanaman dengan penyisipan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai