Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN

PROGRAM

Latar Belakang
Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan memiliki peranan sangat penting
dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional. Kontribusi komoditas
tanaman pangan (seperti: padi, jagung, Kacang-kacangan, umbi-umbian dll)
utamanya dalam pemenuhan kebutuhan bahan pokok masyarakat.
Upaya pengelolaan tanaman tanaman pangan secara terpadu perlu diterapkan
didalam kegiatan bertani masyarakat guna meningkatkan produksi dan
produktivitas hasil tanaman pangan mengingat kebutuhan bahan pangan (baik dari
segi kualitas, kuantitas dan kontinuitasnya) dari tahun ke tahun yang semakin
tinggi.
Menanggapi permasalahan tersebut, upaya Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan
swasembada Berkelanjutan perlu diupayakan dengan alternatif kegiatan sebagai
berikut:
1.

Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia

Kegiatan Pengelolaan Tanaman Serealia difokuskan pada SL-PTT


Komoditas Padi Hibrida, Padi Inbrida Lahan Sawah, Padi Inbrida Lahan Kering,
Jagung Hibrida dan Jagung Komposit serta komoditas lingkup tanaman pangan
lainnya.
2.

Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

Kegiatan pengelolaan penyediaan benih tanaman pangan difokuskan pada


pelaksanaan pengawalan, pembinaan dan monitoring terhadap ketersediaan benih
tanaman pangan masyarakat (baik kualitas maupun kuantitas) serta proses
distribusinya kepada para petani /kelompoktani.
3.

Kegiatan Pengamanan Produksi Tanaman Pangan.

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) merupakan resiko yang harus


dihadapi dan diperhitungkan dalam setiap usaha pembudidayaan tanaman pangan.
Pengendalian yang kurang baik terhadap OPT dapat berakibat pada penurunan /
pengurangan produksi dan produktivitas tanaman. Resiko ini merupakan

konsekuensi dari setiap perubahan ekosistem sebagai akibat budidaya tanaman


yang dilakukan petani maupun pengusaha pertanian.
Perlindungan tanaman dan Sumber Daya Alam secara Terpadu merupakan
suatu cara pendekatan atau cara berfikir pertimbangan ekologi dan ekonomi
melalui pengamanan produksi tanaman pangan yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan. Pelaksanaan Perlindungan Tanaman ditujukan guna mencegah
terjadinya pengurangan hasil produksi tanaman pangan. Sehingga upaya tersebut
penting dilaksanakan dengan cara memadukan semua teknik yang kompatibel
dengan pertimbangan spesifik lokasi dan keamanan lingkungan agar dapat
memberikan hasil optimal.
Pemanfaatan Pestisidadalam menanggulangi serangan OPT di lapang perlu
dilakukan untuk mencegah adanya dampak yang berlebih. Namun hal tersebut
dilaksanakan dengan tetap mempertimbangkan keamanan lingkungan, sehingga
keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
Koordinasi antara Petugas di Kabupaten, Mantri tani dan POPT di Lapangan
harus senantiasa dilaksanakan secara periodik guna penanganan dini terhadap
adanya serangan OPT pada usahatani tanaman pangan di kabupaten Pamekasan.
Tujuan
Kegiatan-kegiatan dalam lingkup Program Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan
swasembada Berkelanjutan pada dasarnya ditujukan untuk memperluas
penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat dengan didukung keberadaan
alsintan, penyediaan benih serta pengamanan produksi yang efisien untuk
mewujudkan produksi tanaman pangan di kabupaten Pamekasan yang meningkat
baik secara kualitas dan kuantitas dengan tetap mempertimbangkan aspek
sustainabilitas produksi.
Sasaran
Sasaran kegiatan lingkup Dana Tugas Pembantuan Tanaman Pangan Tahun
Anggaran 2013 (03) di Dinas Pertanian Kabupaten Pamekasan adalah para pelaku
bidang pertanian tanaman pangan, seperti : Petani/Poktan, PPL, POPT, THL TBPP
dan komponen terkait lainnya yang masing-masing memiliki peranan guna
mewujudkan perluasan penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat dengan
didukung oleh sistem penanganan pascapanen dan penyediaan benih serta
pengamanan produksi yang efisien untuk mewujudkan produksi tanaman pangan
di kabupaten Pamekasan yang meningkat baik secara kualitas, kuantitas dengan
tetap mempertimbangkan aspek sustainabilitas produksi.

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, Dan Mutu Hasil Tanaman


Pangan :
1. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
2. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia
3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan
4. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan Dari Gangguan OPTdan DPI
5. Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan
6. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen TanamanPangan
7. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan PenerapanSistemMutu
Laboratorium Pengujian Benih
8. Pengembangan Peramalan Serangan Organisme PenggangguTumbuhan

PENGERTIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN


Dalam pembangunan pertanian, masalah penting tentang usahatani adalah
merombak usahatani dalam arti luas dan pengaturannya agar dapat menggunakan
metode usahatani secara baik, benar, dan efisien. Bentuk usahatani yang sesuai
bagi pertanian primitif bukanlah bentuk produktif jika metode modern
dipergunakan.

a.
b.
c.
d.
e.

Tindakan yang lebih efisien antara lain :


Pemetaan dan registrasi hak kepemilikan tanah
Pemagaran tanah untuk mencegah pengambilan sewenang-wenang
Konsolidasi yang terpencar-pencar
Redistribusi tanah untuk mendapatkan satuan manajemen yang efisien
Mengubah syarat-syarat penyakapan.

Kebutuhan utama dalam beruaha tani adalah adanya bahan usahatani yang
jelas dan registrsi hak atas tanah meningkatkan produktivitas pertanian meliputi
investasi ( penanaman modal ) dalam tanah. Tidaklah dapat diharapkan para
pemilik tanah dalam melakukan penanaman modal, kecuali jika mereka yakin
akan hak mereka dalam memiliki tanah atau akan dibayar kembali atas usaha dan
pengeluaran yang telah mereka lakukan untuk memperbaikinya. Selanjutnya
setiap perubahan dalam sistem penguasaan tanah, pertama-tama, memerlukan
pengetahuan tentang siapa yang mempunyai hak pada saat itu.
Bidang-bidang pertanian mencakup :
a. Pertanian rakyat
Sebagaimana kita ketahui dalam arti sempit pertanian diartikan sebagai
pertanian rakyat yaitu usaha pertanian keluarga yang memproduksi bahan

makanan utama seperti beras, palawija dan tanaman-tanaman hortikultura.


Pertanian rakyat diusahakan dilahan sawah, lading dan pekarangan.
b. Perkebunan
Perkebunan atau plantation tidak hanya dikenal di indonesia, tetapi juga di
Negara lain. Pada umumnya, perkebunan didapatkan di Daerah-daerah bermusim
panas didekat Katulistiwa. Karena menggunakan sistem manajemen seperti pada
perusahaan industri, dengan memanfaatkan hasil-hasil penelitian dari teknologi
terbaru, perkebunan sering pula disebut industri perkebunan atau industri
pertanian.
c. Kehutanan
Ilmu kehutanan pada prinsipnya, merupakan ilmu yang menerangkan
bagaimana hubungan antara tanah-tanah hutan dengan manusia dan alokasi
sumber-sumber industrinya serta bagaimana cara untuk mengelolanya sehingga
sumber-sumber tersebut dapat memberikan kepuasan seperti yang diinginkan oleh
manusia.
d. Peternakan, dan
Dilihat dari pemeliharaan, peternakan di Indonesia dapat dibagi menjadi
kelompok seperti sebagai berikut :
1. Peternakan rakyat dengan cara pemeliharaan tradisional
2. Peternakan rakyat dengan cara pemeliharaan yang semi komersil
3. Peternak komersil
e. Perikanan
Yang dimaksud dengan perikanan ialah segalah usaha penangkapan
budidaya ikan serta pengolahan sampai pada pemasaran hasilnya. Sedangkan,
yang dimaksud sumber perikanan ialah binatang atau tumbuh-tumbuhan yang
hidup di perairan baik darat maupun laut.

Tujuan Pembangunan Perkebunan


Untuk dapat mendukung pencapaian agenda pembangunan nasional dan tujuan
pembangunan pertanian, tujuan pembangunan perkebunan ditetapkan sebagai
berikut:
1. Meningkatkan produksi, produktivitas, mutu, nilai tambah dan daya saing
perkebunan;
2. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat perkebunan;
3. Meningkatkan penerimaan dan devisa negara dari subsektor perkebunan;
4. Mendukung penyediaan pangan di wilayah perkebunan;

5. Memenuhi kebutuhan konsumsi dan meningkatkan penyediaan bahan


baku indutri dalam negeri;
6. Mendukung pengembangan bio-energi melalui peningkatkan peran
subsektor perkebunan sebagai penyedia bahan bakar nabati;
7. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya secara arif dan berkelanjutan
serta mendorong pengembangan wilayah;
8. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia perkebunan;
9. Meningkatkan peran subsektor perkebunan sebagai penyedia lapangan
kerja;
10. Meningkatkan pelayanan organisasi yang berkualitas.
Sasaran Pembangunan Perkebunan
1. Pertumbuhan PDB, Perkebunan 11,41 % (berdasarkan harga berlaku) dan
harga konstan 3,14%
2. Keterlibatan tenaga kerja petani perkebunan 20,9 juta orang.
3. Peningkatan Pendapatan Pekebun menjadi US$1.780/KK/Thn/2 ha
4. Nilai Tukar Petani (NTP) 108,20
5. Penerimaan ekspor US $ 51,99 milyar
6. Kebutuhan inventasi perkebunan 62,9 triliun bersumber dari APBN 1,773
triliun (2,82%) dan sumber lain seperti APBD, perbankan dan swadaya
masyarakat senilai 61,127 triliun (97,18%)

Daftar pustaka
http://diperta.pamekasankab.go.id/index.php/program-dan-kegiatan/tanamanpangan
http://ohitzujisa.blogspot.co.id/2012/07/makalah-pembangunan-pertanian.html
http://ditjenbun.pertanian.go.id/berita-145-tujuan-dan-sasaran-pembangunanperkebunan.html

Anda mungkin juga menyukai