Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN DALAM


RANGKA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN
DI PROVINSI SUMATERA UTARA

OLEH

NAMA : SAFITA RALFI, SP


NIP : 197802112010012001
JABATAN : KEPALA UPTD BENIH INDUK PALAWIJA TANJUNG SELAMAT

DINAS KETAHANAN PANGAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA


PROVINSI SUMATERA UTARA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan menyatakan bahwa pangan
merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan makanan/pangan, bahan baku pangan dan bahan lainnya yang digunakan dalam
proses pengolahan dan/atau pembuatan makanan dan minuman.

Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan yang mantap dan berkesinambungan,


terdapat 3 (tga) komponen yang diperhatikan, yaitu: 1) Ketersediaan pangan yang cukup dan
merata, 2) keterjangkauan pangan yang efektif dan efisien, dan 3) komsumsi yang beragam,
bergizi seimbang aman dan halal. Ketiga komponen tersebut diwujudkan sampai dengan
dengan tingkat rumah tangga, dengan :( 1) memanfaatkan potensi sumberdaya lokal yang
beragam untuk peningkatan ketersediaan pangan dan teknologi spesipik lokal yang ramah
lingkungan, (2) mendorong masyarakat untuk mau dan mampu mengkonsumsi pangan yang
beragam, bergizi seimbang aman dan ahala untuk kesehatan, (3) mengembangkan perdagangan
pangan, sehingga menjamin pasokan pangan ke seluruh wilayah dan terjangkau oleh
masyarakat dan (4) memberikan jaminan bagi masyarakat miskin dalam mengakses pangan
yang bersifat pokok.Terkait dengan itu, Strategi upaya pemecahan ,masalah tersebut berkaitan
dengan ketersediaan pangan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang memuat visi misi dan
program prioritas Kepala daerah sebagaimana ditetapkan dalam peraturan daerah. Dan
ditindaklanjuti dengan penyusunan tujuan, sasaran, strategi, arah kebikajakn dan program
pembangunan daerah.

Sektor pertanian di Sumatera Utara masih menjadi sektor penting dalam pembangunan
ekonomi. Peran strategi sektor pertanian tersebut digambarkan dalam kontribusi nyata sektor
pertanian dalam penyedia bahan pangan dan bahan baku industri kecil dan menengah,
penyumbang nyata peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penyerap tenaga
kerja serta sumber utama pendapatan rumah tangga pedesaan.

Pembangunan pertanian secara umum telah dan akan terus memberikan sumbangan
bagi pembangunan daerah, baik secara langsung dalam pembentukan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB),penyerapan tenaga kerja, penyediaan bahan pangan,bahan baku
industri, pakan dan bio energi dan peningkatan pendapatan masyarakat, maupun sumbangan
tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan
hubungan sinergitas dengan sektor lain serta pelestarian lingkungan melalui praktek usaha
taniyang ramah lingkungan. Pembangunan pertanian merupakan upaya peningkatan kualitas
hidup masyarakat tani, yang dicapai melalui investasi teknologi, pengembangan produktivitas
tenaga kerja, pembangunan sarana ekonomi, serta penataan dan pengembangan kelembagaan
pertanian. Sumber daya manusia bersama-sama dengan sumber daya alam, teknologi dan
kelembagaan merupakan faktor utama yang secara sinergis menggerakkan pembangunan
pertanian untuk mencapai peningkatan produksi pertanian.

Pembangunan pertanian dalam mengahadapi ketersediaan pangan akan menghadapi


tantangan yang tidak mudah, antara lain bagaimana meningkatkan produktivitas dan nilai
tambah produk dengan sistem pertanian yang ramah lingkungan, dengan menggunakan pupuk
organik,secara berimbang untuk memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah,
memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air serta perbenihan dan pembibitan yang
bermutu dan berkwalitas, membuka akses pembiayaan pertanian dengan suku bunga rendah
bagi para petani, mengupayakan pencapaian Millenium Development Goal (MDG’s) yang
mencakup angka kemiskinan, pengangguran dan rawan pangan, menciptakan kebijakan harga
yang proposional untuk produk-produk pertanian
BAB II
INDENTIFIKASI MASALAH
Upaya peningkatan ketahanan pangan dalam proses pembangunan pertanian
memerlukan pemahaman yang jelas terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di Provinsi
Sumatera Utara. Pembangunan pertanian yang dilaksanakan, masih banyak persoalan yang
mendasar yang masih dihadapi seperti;

1. Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global.

Perubahan iklim akan membawa perubahan besar pada habitat sebagai rumah alami bagi
berbagai spesies Binatang, tanaman dan baerbagai organisme lain.Selain itu pemanasan
global dapat meningkatkan suhu dipermukaan bumi memicu kekeringan yang akan
mengakibatkan pengaruh ke perkembangan pertanian.

2. Terbatasnya infrastruktur , sarana prasarana lahan dan air.

Kurang meratanya pembangunan infrastruktur di pedesaan atau pembangunan dalam bidang


ekonomi dan sumber daya manusia yang belum sampai terjangkau ke lapisan paling bawah
yaitu petani kecil dipedesaan.

3. Belum optimalnya sistem perbenihan dan pembibitan.

Belum optimal menghasilkan benih unggul dan bermutu tinggi

4.Terbatasnya akses petani terhadap permodalan dan masih tinggi suku bunga usahatani,

5.Masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh,

6.Belum berjalan diversifikasi pangan dengan baik.

7. Kecilnya status dan luas kepemilikan lahan.


BAB III

SOLUSI

Sehubungan dengan permasalahan diatas, maka upaya pemecahan masalah utama yaitu
perlu adanya program/kegiatan di organisasi perangkat daerah yang terkait dengan
permasalahan-peermasalahan dimaksud, sesuai kewenangan, tugas dan fungsinya, baik yang
dilaksanakan OPD yang berwenang terhadap urusan ketahanan pangan ataupun OPD yang
berwenang terhadap perencanaan daerah sehingga visi dan misi Kepala Daerah dalam rangka
percepatan menuju Provinsi Sumatera Utara yang maju, aman dan bermartabat dapat tercapai.

Terkait permasalahan tersebut strategi yang dapat dilakukan yaitu:

1. Kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global , strategi yang dilakukan dengan
meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk dengan sistem pertanian yang ramah
lingkungan, dengan menggunakan pupuk organik,secara berimbang untuk memperbaiki dan
meningkatkan kesuburan tanah dan penerapan konsep pengendalian hama terpadu.Selain itu
strategi yang dilakukan dengan menggunakan BIOSAKA yang merupakan elisiator yang
dapat meningkatkan produktivitas tanaman yang tentunya ramah lingkungan karena berasal
dari larutan tumbuhan rerumputan yang diketahui mampu melindungi tanaman dari
serangan hama dan penyakit dan mampu menekan penggunaan pupuk mencapai 50-90
persen. Penggunaaan metode pertanian yang ramah lingkungan harus terus diterapkan
dengan petani dan dibantu oleh penyuluh pertanian yang bergerak untuk mensosialisasikan
ke petani.

2. Terbatasnya infrastruktur, strategi yang dilakukan dengan memperbaiki dan membangun


infrastruktur lahan dan air yaitu meningkatkan pembangunan irigasi dan jalan usaha
tani.Sistem irigasi sangat penting dalam rangka mendukung pola tanam pertanian pada
ujung-ujungnya mendukung produksi pertanian, dan perannya yang sangat penting dalam
mendukung ketahanan pangan. Strateginya dengan mengkoordinsikan dengan semua
stakeholder terkait baik itu data-data jumlah lahan teririgasi, baik primer, sekunder maupun
tersier daerah aliran sungai tetap baik agar volume air di waduk terjaga sehingga umur teknis
waduk tidak berkurang akibat sedimaen.

3. Belum optimalnya sistem perbenihan dan pembibitan strategi yang dilakukan dengan
melakukan perbanyakan benih yang berkualitas,bermutu dan bersertifikat sehingga
produksi yang di hasilkan semakin meningkat. Disamping itu melakukan Kerjasama dalam
hal penelitian yang bekerjasama dengan lembaga-lembaga peneliti maupun akademisi
dalam hal perkembangan varietas baru benih yang lebih bermutu dan berkualitas.

4.Terbatasnya akses petani terhadap permodalan dan masih tinggi suku bunga usahatani,
strategi yang dilakukan dengan bersinergi dengan pihak perbankan ataupun koperasi dalam
hal kerjasama untuk memberikan akses permodalan ataupun membuka akses pembiayaan
pertanian dengan suku bunga rendah bagi para petani.

5. Masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh strategi yang dilakukan dengan
melakukan penguatan kepada kelompok petani yang merupakan koordinator dalam
mengerakkan pembangunan pertanian dipedesaan dan saling bekerjasama, bersinergi
dengan penyuluh yang merupakan garda terdepan di pembangunan pertanian dalam
meningkatkan pembangunan pertanian. Dengan memperbaiki citra petani dan pertanian agar
dapat kembali diminati generasi penerus, memperkokoh kelembagaan dipedesaan dan saling
sinergi dengan penyuluh pertanian.Sumber daya manusia bersama-sama dengan sumber
daya alam, teknologi dan kelembagaan secara sinergi menggerakkan pembangunan
pertanian untuk mencapai peningkatan produksi pertanian.

6. Belum berjalan diversifikasi pangan dengan baik, strategi yang dilakukan dengan
penganekaragaman dengan mengadakan lebih dari satu jenis barang/komoditi yang
dikonsumsi. Mengubah pola konsumsi lebih banyak jenis pangan , tidak hanya satu jenis
pangan saja. Pangan yang dikonsumsi beragam, bergizi,berimbang dan sehat. Tidak hanya
beras tapi bisa dengan Kacang-kacangan, umbi-umbian dan sebagainya.

7. Kecilnya status dan luas kepemilikan lahan , petani masih banyak menyewa lahan dalam
pertaniannya sehingga ada kewajiban dalam membayar sewa lahan sehingga berpengaruh
kepada hasil pendapatan. Strategi yang dilakukan salah satunya dengan Urban Farming
yaitu sistem praktik budidaya, pemrosesan dan distribusi pangan di atau sekitar kota.
Pertanian yang mendeskripsikan seluruh sistem produksi pangan yang terjadi di perkotaan.
Urban Farming merupakan merupakan suatu konsep berkebun dengan meanfaatkan runag
yang ada di rumah atau pemukiman. Penerapan Urban Farming yaitu dipekarangan rumah,
antara lain Hidroponik, Poybag, vertikultur dan memanfaatkan rooftop.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Strategi yang dilakukan dalam peningkatan pembangunan pertanian harus diselaraskan
dengan program prioritas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam rangka percepatan
menuju Provinsi Sumatera Utara yang Maju , Aman dan Bermartabat.

2. Strategi dalam pembangunan pertanian yang dilakukan dengan meningkatkan


produktivitas dan nilai tambah produk dengan sistem pertanian yang ramah lingkungan,
dengan menggunakan pupuk organik, secara berimbang untuk memperbaiki dan
meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air
serta perbenihan dan pembibitan yang bermutu dan berkwalitas, membuka akses
pembiayaan pertanian dengan suku bunga rendah bagi para petani, mengupayakan
pencapaian Millenium Development Goal (MDG’s) yang mencakup angka kemiskinan,
pengangguran dan rawan pangan, menciptakan kebijakan harga yang proposional untuk
produk-produk pertanian.

3. Meningkatnya pembangunan pertanian dapat mempertahankan ketahanan pangan


khususnya di Provinsi Sumatera Utara.

B. Saran

1. Adanyan komitmen terhadap anggaran program dan kegiatan yang terkait dengan urusan
di bidang pangan.

2. Kebijakan anggaran untuk melaksanakan kegiatan di Dinas Ketahanan Pangan Tanaman


Pangan dan Hortikultura perlu di perbesar lagi di banding tahun-tahun yang lalu agar
upaya/strategi yang ada dapat selaras dengan program prioritas Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai