Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EKONOMI PRODUKSI PERIKANAN MENGENAI


BUDIDAYA PERIKANAN

Disusun Oleh :
1. Adi Harpansyah (21030013)
2. Fathur Chalik Harahap (21030015)
3. Fazriyah Manullang (21030004)
4. Shofia Fakrunnisa Simanullang (21030010)
5. Rosmawati Angelina Hutabarat (21030011)

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN


SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN
MATAULI
PANDAN TAPANULI TENGAH
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kepada kami limpahan karunia-Nya serta anugerah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Ekonomi Produksi Perikanan ini dengan judul “Ekonomi
Produksi Perikanan Mengenai Budidaya Perikanan”. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi nilai praktikum pada matakuliah
Makalah Ekonomi Produksi Perikanan. Selain itu juga, makalah ini juga dapat
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Ekonomi Produksi Perikanan dapat
bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
penanggung jawab ibu Tika Nisari S.Pi.,M.Si dan asisten dosen yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan pembuatan makalah tersebut.
Kami telah berupaya semaksimal pikiran kami dalam waktu membuat
kesempurnaan makalah ini. Namun tidak tertutup kemungkinan banyak kesalahan
yang tidak disengaja dalam penulisan makalah ini. Kritik dan saran dari pembaca
sangat diharapkan demi kesempurnaan pada masa yang akan datang.

Pandan, 20 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah yang memang jarang terdengar namun pada hakikatnya sudah
banyak dilakukan dikalangan masyarakat. Definisi dari budidaya merupakan
segala bentuk kegiatan untuk memproduksi biota air termasuk di dalamnya ada
pemeliharaan, penanganan, pengolahan, dan pemasaran yang tentunya untuk
tujuan komersial (BARNABE (1990) dalam SETYONO (2004: 28). Mengenai
budidaya di Indonesia budidaya perairan dibedakan menjadi dua, yaitu budidaya
air tawar dan budidaya air laut (termasuk air payau).
Budidaya ikan telah menjadi salah satu sektor penting dalam ekonomi
produksi perikanan yang berkontribusi secara signifikan terhadap pemenuhan
kebutuhan pangan dan perekonomian global. Di dalam dunia ini, kebutuhan akan
sumber protein hewani semakin meningkat seiring pertumbuhan populasi
manusia. Dalam konteks tersebut, budidaya ikan tidak hanya memberikan
kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan protein, tetapi juga menjadi
sektor ekonomi yang menguntungkan dalam perdagangan ikan dan produk-produk
turunannya.
Pada tingkat lokal, budidaya ikan memegang peran penting dalam
membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian daerah. Hal ini
tercermin dari berbagai usaha perikanan skala kecil hingga besar yang didirikan
untuk memenuhi permintaan akan produk-produk perikanan. Di sisi lain,
pertumbuhan sektor ini juga menimbulkan tantangan terkait efisiensi penggunaan
sumber daya dan pengeluaran dalam rangka mencapai keberlanjutan produksi
yang diinginkan.
Efisiensi produksi menjadi salah satu fokus utama dalam konteks ekonomi
produksi perikanan. Penilaian terhadap efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomis
dalam operasi budidaya ikan menjadi penting untuk memahami bagaimana
penggunaan sumber daya yang optimal dapat menghasilkan hasil yang maksimal.
Dalam hal ini, penggunaan lahan, pakan, benih, dan faktor-faktor produksi lainnya
perlu dievaluasi secara mendalam untuk mengoptimalkan hasil produksi tanpa
meningkatkan biaya produksi secara berlebihan.
Selain itu, perhatian yang cukup besar juga perlu diberikan terhadap aspek
lingkungan dalam budidaya ikan. Penerapan praktik-praktik budidaya yang ramah
lingkungan menjadi semakin penting dalam upaya menjaga keseimbangan
ekosistem perairan. Dalam konteks ini, efisiensi ekonomis dalam budidaya ikan
juga perlu diimbangi dengan keberlanjutan lingkungan untuk memastikan bahwa
praktik-produktivitas tidak merugikan ekosistem alaminya.
Melalui pemahaman yang mendalam terhadap dinamika budidaya ikan,
diharapkan dapat ditemukan solusi-solusi inovatif yang dapat meningkatkan
efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan dalam sektor ekonomi produksi
perikanan. Evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi produksi
akan memberikan pandangan yang lebih luas dan mendalam untuk menghadapi
tantangan dalam meningkatkan produksi perikanan yang berkelanjutan di masa
depan.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang terdapat dalam konteks makalah ini yaitu :
1. Bagaimana pembudidaya dapat memasarkan usaha tersebut?
2. Bagaimana cara pembudidaya memelihara benih lele yang berkualitas?
3. Bagaimana pembudidaya mengatur keuangan selama per minggu untuk
membudidaya lele?

1.3 Tujuan
Tujuan laporan ini adalah untuk menganalisis efisiensi produksi dalam
operasional budidaya ikan di lokasi tersebut dengan fokus pada efisiensi teknis,
alokatif, dan ekonomis. Melalui evaluasi ini, diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang mendalam tentang penggunaan sumber daya yang optimal
dalam proses produksi perikanan, serta memberikan rekomendasi untuk
meningkatkan efisiensi dan kinerja keseluruhan dalam budidaya ikan di tempat
tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekonomi Produksi Perikanan


Ekonomi produksi perikanan mencakup berbagai aspek yang terkait
dengan kegiatan ekonomi yang terlibat dalam industri perikanan, mulai dari
penangkapan ikan, budidaya ikan, pengolahan, distribusi, hingga pemasaran
produk perikanan. Beberapa aspek utama dalam ekonomi produksi perikanan
melibatkan:
1) Biaya Produksi:
Pemeliharaan Kolam bagi sektor budidaya, biaya melibatkan investasi dalam
fasilitas seperti kolam ikan, serta infrastruktur terkait. Biaya pakan merupakan
bagian signifikan dari biaya produksi, terutama dalam budidaya ikan.
2) Teknologi dan Inovasi:
Penggunaan teknologi modern dalam pemeliharaan, penangkapan, dan
pengolahan ikan dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya.
3) Pasar dan Harga:
Industri perikanan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar global dan
lokal. Pemangkasan harga dapat mempengaruhi pendapatan nelayan atau
produsen perikanan. Pemahaman terhadap preferensi dan kebutuhan konsumen
dapat memengaruhi jenis ikan yang diproduksi dan dijual.
4) Regulasi dan Kebijakan:
Regulasi lingkungan dapat memengaruhi cara produksi perikanan dan
menetapkan standar untuk pengelolaan sumber daya alam. Kebijakan pemerintah
terkait dengan kuota penangkapan, pemeliharaan sumber daya, dan bantuan
finansial dapat memiliki dampak besar pada ekonomi produksi perikanan.
5) Keberlanjutan:
Upaya untuk menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan dan menjaga
ekosistem laut dapat memiliki dampak ekonomi jangka panjang.
6) Pendidikan dan Pelatihan:
Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja dalam praktik-praktik budidaya ikan,
penangkapan ikan, dan pengolahan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas
hasil produksi.
7) Pasar Ekspor dan Impor:
Keterlibatan dalam perdagangan internasional perikanan memengaruhi
ekonomi produksi perikanan suatu negara. Hal ini melibatkan aspek perdagangan
luar negeri, termasuk aturan impor dan ekspor.
8) Pengembangan Produk dan Nilai Tambah:
Pengembangan produk-produk bernilai tambah, seperti makanan olahan atau
produk berbasis ikan, dapat meningkatkan potensi pendapatan.

2.2 Usaha Budidaya


Budidaya adalah hasil pertanian yang dilakukan masyarakat untuk
mendapatkan hasil sebagai keputusan secara kolektif atau individu untuk
memenuhi kebutuhan pokok manusia (Sunjian, 2012). Dalam konteks perikanan,
budidaya ikan menjadi salah satu bentuk yang penting dalam memenuhi
kebutuhan konsumsi akan protein hewani. Praktik budidaya ikan meliputi
serangkaian proses mulai dari pemilihan lokasi yang tepat, pemeliharaan
lingkungan kolam atau tambak, pemilihan benih yang berkualitas, hingga
pemantauan kondisi ikan dan pemberian pakan yang tepat.
Dalam konteks budidaya ikan, faktor-faktor krusial seperti kualitas air,
kebersihan kolam, dan manajemen pakan menjadi fokus utama. Pengaturan yang
baik dalam hal nutrisi dan pola pemberian pakan yang sesuai akan mempengaruhi
pertumbuhan ikan secara signifikan. Selain itu, aspek manajemen lingkungan
kolam, seperti pengaturan pH air, suhu, dan kebersihan, sangat mempengaruhi
kesehatan dan pertumbuhan ikan. Pemilihan jenis benih yang sesuai dengan
kondisi lingkungan juga memiliki peran vital dalam keberhasilan budidaya ikan.
Keberhasilan budidaya ikan tidak hanya diukur dari aspek produksi
semata, tetapi juga dari sisi keberlanjutan. Ini mencakup pemanfaatan sumber
daya secara bijaksana, penggunaan teknologi ramah lingkungan, serta
keberlanjutan dari segi ekonomi bagi para pelaku usaha budidaya ikan. Dalam hal
ini, pendekatan yang holistik dan berkelanjutan dalam budidaya ikan menjadi
penting guna memastikan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan hasil yang
optimal, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan serta memberikan manfaat
ekonomi yang berkelanjutan bagi para pelaku industri perikanan.

2.3 Efisiensi Produksi


Efisiensi produksi dalam budidaya ikan merupakan faktor penting yang
mencakup sejumlah aspek krusial. Efisiensi produksi dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti kualitas input, ketersediaan sumberdaya alam, Tingkat
teknologi, kebijakan pemerintah, persaingan pasar, dan lain-lain (Suryono dkk,
2017). Pertama, menurut Anggranini dkk (2016) efisiensi teknis adalah
kemampuan untuk memaksimalkan output dengan input tertentu. Penggunaan
pakan yang sesuai dengan kebutuhan ikan untuk mencapai pertumbuhan optimal,
serta penggunaan benih yang tepat dapat memberikan kontribusi besar terhadap
hasil produksi secara keseluruhan. Kemudian, efisiensi alokatif menjadi perhatian
penting dalam alokasi biaya produksi. Pengeluaran untuk pakan dan benih
haruslah sebanding dengan hasil produksi yang diperoleh. Pemilihan pakan
berkualitas yang cocok dengan jenis ikan yang dibudidayakan, bersama dengan
penggunaan benih yang memiliki potensi pertumbuhan yang baik, akan membantu
meningkatkan efisiensi alokatif dalam produksi ikan.
Selain itu, efisiensi ekonomis merupakan aspek kunci dalam menilai
kesehatan finansial dari kegiatan produksi perikanan. Evaluasi biaya-biaya yang
terlibat dalam seluruh proses budidaya ikan sangatlah penting. Pengeluaran awal
untuk infrastruktur seperti pembangunan kolam, biaya untuk pakan, dan benih
perlu dinilai ulang untuk memastikan bahwa hasil produksi dapat mengimbangi
investasi yang telah dikeluarkan. Evaluasi efisiensi ekonomis juga melibatkan
analisis terhadap faktor-faktor eksternal seperti harga jual ikan di pasar dan biaya
operasional lainnya. Dengan mempertimbangkan efisiensi ekonomis secara
cermat, dapat diidentifikasi langkah-langkah perbaikan yang dapat meningkatkan
profitabilitas dan keseimbangan finansial dalam budidaya ikan.
Dalam keseluruhan, efisiensi produksi dalam budidaya ikan melibatkan
serangkaian keputusan strategis yang perlu dianalisis dengan cermat. Penggunaan
sumber daya yang efisien dalam hal teknis, alokatif, dan ekonomis adalah kunci
keberhasilan dalam mengoptimalkan hasil produksi. Melalui evaluasi menyeluruh
terhadap faktor-faktor ini, dapat ditemukan cara untuk meningkatkan efisiensi dan
kinerja keseluruhan dalam budidaya ikan, baik dari segi produksi maupun aspek
keuangan yang terlibat.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Efisiensi Teknis
Dalam konteks efisiensi teknis, budidaya ikan ini menunjukkan sejumlah
aspek yang patut diperhatikan. Dalam hal penggunaan lahan, terdapat tiga kolam
beton dengan luas total 80m x 40m yang digunakan. Meskipun biaya awal
pembangunan kolam sebesar Rp.900.000-, mungkin terlihat tinggi, namun
penggunaan lahan yang optimal dan penggunaan kolam yang sesuai memberikan
kontribusi yang efektif terhadap produksi ikan. Selain itu, tidak adanya
pengeluaran untuk tenaga kerja mencerminkan penggunaan sumber daya yang
efisien dalam hal ini.

3.2 Efisiensi Alokatif


Dari segi alokasi sumber daya, terdapat poin-poin yang dapat diperhatikan.
Pengeluaran untuk pakan ikan sebanyak 3 kg dengan harga Rp.11.000-, per kg
menunjukkan penggunaan pakan buatan 78-1. Meskipun biaya untuk pakan
merupakan bagian penting dari produksi, namun hal ini sejalan dengan kebutuhan
ikan dalam mencapai pertumbuhan yang optimal. Begitu juga dengan penggunaan
benih sebanyak 5000 ekor dengan harga Rp.200-, per ekor, meskipun biaya yang
dikeluarkan cukup besar, namun ini menjadi investasi yang berdampak langsung
pada hasil produksi.

3.3 Efisiensi Ekonomis


Dari segi efisiensi ekonomis, aspek biaya-biaya yang terlibat dalam proses
produksi menjadi hal penting. Meskipun ada pengeluaran besar untuk
pembangunan kolam sebesar Rp.900.000-, dan biaya benih sebesar
Rp.1.000.000-, namun hasil produksi yang dihasilkan harus dievaluasi dengan
cermat. Dalam hal ini, penting untuk menilai rasio antara biaya yang dikeluarkan
dan hasil produksi yang diperoleh. Tidak adanya pengeluaran untuk tenaga kerja
mungkin menjadi poin positif dalam evaluasi ekonomis, namun aspek efisiensi
penggunaan lahan dan sumber daya lainnya perlu dipertimbangkan secara
menyeluruh.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomis dalam
budidaya ikan pada mata kuliah ekonomi produksi perikanan, dapat disimpulkan
bahwa meskipun terdapat pengeluaran awal yang signifikan untuk pembangunan
kolam dan pengadaan benih, efisiensi penggunaan lahan, pakan, dan sumber daya
lainnya mencerminkan upaya untuk memaksimalkan hasil produksi. Tidak adanya
pengeluaran untuk tenaga kerja menjadi aspek positif dalam pengeluaran, namun
hal ini harus dinilai seimbang dengan hasil produksi yang diperoleh. Evaluasi
yang cermat terhadap rasio antara biaya yang dikeluarkan dan hasil produksi yang
dihasilkan menjadi kunci untuk menilai keberhasilan ekonomis dari operasi
budidaya ikan ini, yang pada akhirnya menggambarkan upaya dalam mencapai
efisiensi dan keberlanjutan dalam produksi perikanan.

4.2 Saran
Untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam budidaya ikan,
sebaiknya dilakukan evaluasi lebih lanjut terhadap biaya-biaya yang terlibat dalam
proses produksi. Langkah-langkah efisiensi seperti penggunaan teknologi yang
lebih canggih dalam pemberian pakan, pemantauan yang lebih cermat terhadap
kondisi lingkungan kolam, serta perencanaan yang matang dalam penggunaan
lahan dapat membantu mengurangi biaya operasional. Selain itu, perlu
dipertimbangkan pula diversifikasi produksi dengan mempertimbangkan jenis
ikan yang dibudidayakan atau penggunaan teknik yang lebih efisien untuk
meningkatkan hasil produksi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat
mengoptimalkan hasil produksi sambil meminimalkan biaya operasional,
mendukung keberlanjutan, serta meningkatkan efisiensi dalam budidaya ikan.
DAFTAR PUSTAKA

Sunjian. 2012. Pengaruh Budidaya Padi Organik Terhadap Kesejahteraan Petani


di Kabupaten Sleman. Jurnal Agro Ekonomi.
N, Harianto Anggraini, Anggreini Lukytawati. 2016. Efisiensi Teknis,Alokatif,
dan Ekonomi Pada Usaha Tani Ubikayu di Kabupaten Lampung
Tengah, Provinsi Lampung. Jurnal Agro Ekonomi.
Suryono CA, Setyono P, Suhartono T. 2017. Budidaya Ikan Lele (Clarias sp)
Dengan SIstem Bioflok di Kolam Terpal. Jurnal Akuakultur Indonesia.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Panduan Wawancara Responden (Kuisioner)
I. Identitas Responden
Nama : Ridho Saragih
Umur : 20 tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Alamat : Lubuk Tukko
No. Hp : 0823 7083 0205
Pekerjaan : Mahasiswa
II. Pertanyaan Usaha Budidaya Satu Kali Masa Produksi
Uraian Jumlah Harga/Upah Total Biaya Keterangan
Luas Lahan 80m x 40m 300.000/ 900.000 Luas lahan 80x40
dengan 3 kolam m dengan 3 kolam.
kolam Jenis kolam yaitu
kolam beton
Pakan 3kg 11.000/kg 33.000 Pakan yang
digunakan yaitu
pakan buatan 78 -1
Benih 5000 200 1.000.000 Ukuran benih 3-5
cm
Tenaga Kerja - - - Tidak ada tenaga
kerja
Lampiran 2. Dokumentasi Wawancara

Anda mungkin juga menyukai