Anda di halaman 1dari 20

Asdos : Khairan A.

Muhayyamin Pohan
Tiara Dewi Bugis

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA


UJI KORELASI

Disusun oleh:
KELOMPOK 3
Harun Al Rasyid Tarihoran 21020003
Adi Harpansyah 21030013
Asriani Ningsih Gea 21020016
Ningsih Hernita 21020013
Novi Debi Auliyah Simanjuntak 21010015
Adhelia Zahra Sihite 21030003

Dosen Pengampuh:
Juliana Pebrina Siburuan, S.Pi., M.Si

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI


PANDAN
2022
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan nikmat pada kita, yang tidak hentinya memberikan kesabaran dan
kekuatan kepada penulis sehingga dalam penulisan makalah ini penulis senantiasa
diberikan kemudahan. Shalawat beserta salam semoga tercurah limpah kepada
junjungan alam, yakni nabiyyah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat,
beserta umat yang tunduk dan patuh terhadap sunnahnya.
Dalam penulisan laporan ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin
agar penyajiannya sesuai dengan harapan dan tuntutan sebuah makalah yang
sempurna. Penulis menyadari atas segala kekurangan dan keterbatasan, baik dari
segi teknik maupun isi. Oleh karena itu, diharapkan makalah ini dapat
memberikan sumbangan pemikiran yang berharga dalam dunia pendidikan, dan
khususnya bagi saya sebagai penulis makalah ini. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun bagi penyusun.

Pandan, 21 Maret 2022

Kelompok 3
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 2
1.3 Tujuan Praktikum............................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3
2.1 Pengenalan Korelasi........................................................................................ 3
2.2 Uji Korelasi Sederhana.................................................................................... 4
2.3 Uji Korelasi Berganda..................................................................................... 4
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM............................................................. 6
3.1 Waktu dan Tempat.......................................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................ 6
3.3 Prosedur Praktikum......................................................................................... 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................10
4.1 Hasil.................................................................................................................10
4.2 Pembahasan.....................................................................................................12
BAB V PENUTUP................................................................................................14
5.1 Kesimpulan......................................................................................................14
5.2 Saran................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1........................................................................................................................ 6
Tabel 1.2........................................................................................................................ 7
Tabel 2.1........................................................................................................................ 7
Tabel 2.2........................................................................................................................ 8
Tabel Sederhana 1......................................................................................................... 10
Tabel Sederhana 2......................................................................................................... 10
Tabel Berganda 1........................................................................................................... 11
Tabel Berganda 2........................................................................................................... 11
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program pengolah data yang banyak dikenal di kalangan peneliti
adalah SPSS. SPSS telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Perbaikan demi perbaikan selalu dilakukan untuk mendapatkan tampilan
dan fasilitas yang sempurna sehingga lebih memudahkan dan membuat
nyaman para penggunanya. Membahas secara praktis dan tuntas langkah-
langkah analisis data menggunakan analisis frekuensi serta membuat grafik.
SPSS merupakan salah satu program aplikasi yang paling banyak digunakan
untuk analisis statistik dalam ilmu sosial. Hal ini digunakan oleh peneliti
pasar, perusahaan survei, peneliti kesehatan, pemerintah, peneliti
pendidikan, organisasi pemasaran dan lain-lain. SPSS asli manual (Nie,
Bent & Hull, 1970) telah digambarkan sebagai salah satu “buku sosiologi
yang paling berpengaruh”.
Korelasi adalah studi yang membahas tentang derajat hubungan antara
dua variabel atau lebih. Korelasi merupakan salah satu teknik analisis
statistika yang banyak digunakan oleh peneliti karena peneliti umumnya
tertarik terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dan mencoba
menghubungkannya. Besarnya tingkat keeratan hubungan antara dua
variabel atau lebih dapat diketahui dengan mencari besarnya angka korelasi
yang biasa disebut dengan koefisien korelasi.
Analisis korelasi linier sederhana (Bivariate Correlation) digunakan
untuk mengetahui ada atau tidak hubungan anatara dua variable dan juga
untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara dua variabel yang biasa
disebut variable bebas (X) dan variable terikat (Y). Koefisien korelasi
sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua
variabel. Dalam statistik ada tiga metode korelasi sederhana (bivariate
correlation) diantaranya Pearson Correlation atau biasa di sebut Product
Moment Pearson Kendall‟s tau-b, dan Spearman Correlation.
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang, yang akan kita pelajari di makalah ini
adalah bagaimana cara melakukan uji korelasi menggunakan SPSS

1.3 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat melakukan uji
korelasi dengan menggunakan SPSS.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan Korelasi


Korelasi dapat diartikan sebagai salah satu teknik statistik yang
digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih
yang sifatnya kuantitatif. Korelasi merupakan suatu teknik analisis
yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi atau hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya (Dinafitri, et al., 2013).
Korelasi merupakan teknik yang digunakan untuk menguji ada atau
tidaknya hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih
(Hasanah, 2016).
Uji korelasi merupakan bagian dari ilmu statistik yang digunakan
untuk menentukan hubungan keeratan antara dua variabel atau lebih dengan
menggunakan analisis koefisien korelasi. Koefisien korelasi menurut
(Samsubar, 1986) digunakan untuk mengukur derajat erat tidaknya
hubungan antara satu variabel terhadap variabel lainnya dimana pengamatan
pada masing-masing variabel tersebut pada pemberian peringkat tertentu
yang sesuai dengan  pengamatan serta pasangannya.
Proses analisis korelasi atau pencarian hubungan antara dua variabel
atau lebih dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk hubungan, yaitu
hubungan simetris yaitu hubungan yang menyatakan sifat kebersamaan
antara dua variabel atau lebih, hubungan kausal yaitu hubungan yang
bersifat saling memengaruhi antara satu variabel dengan variabel lain, dan
variabel interaktif yaitu hubungan antar dua variabel atau lebih yang saling
memengaruhi dimana kedudukan variabel X dan Y dapat saling
menggantikan (Dinafitri, et al., 2013).
4

2.2 Uji Korelasi Sederhana


Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk
mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui
arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan
seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. Dalam SPSS ada
tiga metode korelasi sederhana (Bivariate correlation) diantaranya Pearson
Correlation, Kendall's tau-b, dan Spearman Correlation. Pearson
Correlation digunakan untuk data berskala interval atau rasio,
sedangkan Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation lebih cocok untuk
data berskala ordinal.
Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00    -   0,199    = sangat rendah
0,20    -   0,399    = rendah
0,40    -   0,599    = sedang
0,60    -   0,799    = kuat
0,80    -   1,000    = sangat kuat

2.3 Uji Korelasi Berganda


Korelasi ganda merupakan suatu nilai yang menekankan pada kuatnya
pengaruh atau keterkaitan hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-
sama dengan variabel lain (Hasanah, 2016). Analisis korelasi ganda
merupakan suatu alat statitik yang digunakan untuk mengetahui hubungan
yang terjadi antara variabel terikat/ terpengaruh (variabel Y) dengan dua
atau lebih variabel bebas atau variabel pengaruh ( X 1; X2; X3, ….. Xn)
(Ariadi, 2012). Pada umumnya analisis korelasi ganda bertujuan untuk
mencari hubungan antara dua atau lebih variabel bebas dengan variabel
terikat. Selain itu, analisis korelasi ganda juga dipergunakan untuk mencari
kuat atau lemahnya hubungan antar dua atau lebih variabel independen
terhadap variabel dependen. Melalui korelasi ganda keeratan dan kekuatan
hubungan antar variabel tersebut dapat diketahui.
5

Keeratan hubungan dapat dinyatakan dengan istilah Koefisien


Korelasi. Koefisien Korelasi Ganda adalah indeks atau angka yang
digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antar tiga variabel atau lebih
(Ariadi, 2012).  Koefisien korelasi merupakan besar kecilnya hubungan
antara dua variabel yang dinyatakan dalam bilangan yang disebut dengan
koefisien korelasi. Koefisien korelasi disimbolkan dengan huruf R.
“Besarnya Koefisien korelasi adalah antara -1; 0; dan +1” (Hasanah, 2016).
6

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Statistika dilaksanakan pada hari selasa, 15 Maret 2022
pada pukul 16:10 di Ruang Aula STPK Matauli

3.2 Alat dan Bahan


Alat
 Laptop
 Buku penuntun praktikum statistika
 Alat tulis

Bahan :
 Data contoh uji korelasi sederhana
Subjek Kecerdasan (X) Prestasi Belajar (Y)
1 33 58
2 32 52
3 21 48
4 34 49
5 34 52
6 35 57
7 32 55
8 21 50
9 21 48
10 35 54
11 36 56
12 21 47
Tabel 1.1
7

 Data Soal Uji Korelasi Sederhana


No Kepuasan Konsumen (Y)
Kualitas Produk (X)
1 TB CP
2 CB CP
3 B P
4 B SP
5 CB P
6 SB SP
7 SB SP
8 B SP
9 SB SP
10 B P
Tabel 1.2

 Data contoh uji korelasi berganda


Motivasi (X1) Minat (X2) Prestasi (Y)
75 75 80
60 70 75
65 70 75
75 80 90
65 75 85
80 80 85
75 85 95
80 88 95
65 75 80
80 75 90
60 65 75
65 70 75
Tabel 2.1
8

 Data Soal Uji Korelasi Berganda


Prestasi Belajar Motivasi belajar Minat Belajar
(Y) (X1) (X2)
8,5 110 70
8,5 100 75
8,7 100 80
7,0 95 80
8,0 100 75
7,5 95 75
8,0 110 70
7,0 95 75
6,5 90 65
7,5 95 85
Tabel 2.2

3.3 Prosedur Praktikum


A. Langkah-langkah uji korelasi sederhana
1. Pertama masuk ke program SPSS
2. Klik Variable View pada SPSS data editor, lalu masukkan kedua
variabelnya
3. Kemudian klik Data View pada SPSS dan masukkan data sesuai
variabelnya
4. Lalu klik Analyze – Correlate – Bevariate
5. Selanjutnya masukkan kedua variabel ke kotak Variables
6. Terakhir klik OK
9

B. Langkah-langkah uji korelasi berganda


1. Pertama masuk ke program SPSS
2. Klik Variable View pada SPSS data editor, lalu masukkan ketiga
variabelnya
3. Lalu klik Data View pada SPSS dan masukkan data sesuai
variabelnya
4. Kemudian klik Analyze – Correlate – Bevariate
5. Selanjutnya masukkan kedua variabel ke kotak Variables dan beri
tanda ceklis pada Pearson, Correlation Coefficient, lalu pilih Two-
Tailed, dan beri tanda ceklis lagi pada Flag Significant Correlations
6. Terakhir klik OK
10

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berikut hasil analisis data yang kami peroleh, dan grafik yang telah kami buat:
 Analisis data dari tabel data 1

Correlations Sederhana

Correlations

Kecerdasan Prestasi Belajar

Pearson Correlation 1 .766**

Kecerdasan Sig. (2-tailed) .004

N 12 12
Pearson Correlation .766
**
1

Prestasi Belajar Sig. (2-tailed) .004

N 12 12

Tabel korelasi sederhana 1


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

 Analisis data dari tabel data 2

Correlations Sederhana

Correlations

Kualitas Produk Kepuasan


Konsumen

Pearson Correlation 1 .855**

Kualitas Produk Sig. (2-tailed) .002

N 10 10
Pearson Correlation .855 **
1

Kepuasan Konsumen Sig. (2-tailed) .002

N 10 10

Tabel korelasi sederhana 2


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
11

 Analisis data dari tabel data 3

Correlations Berganda

Correlations

Motivasi Minat Prestasi

Pearson Correlation 1 .788** .796**

Motivasi Sig. (2-tailed) .002 .002

N 12 12 12
Pearson Correlation .788 **
1 .908**
Minat Sig. (2-tailed) .002 .000
N 12 12 12
Pearson Correlation .796 **
.908 **
1

Prestasi Sig. (2-tailed) .002 .000

N 12 12 12

Tabel korelasi berganda 1


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

 Analisis data dari tabel data 4

Correlations Berganda

Correlations

Prestasi Belajar Motivasi Belajar Minat Belajar

Pearson Correlation 1 .732 *


.156

Prestasi Belajar Sig. (2-tailed) .016 .668

N 10 10 10
Pearson Correlation .732 *
1 -.219
Motivasi Belajar Sig. (2-tailed) .016 .543
N 10 10 10
Pearson Correlation .156 -.219 1

Minat Belajar Sig. (2-tailed) .668 .543

N 10 10 10

Tabel korelasi berganda 2


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
12

4.2 Pembahasan
Dari hasil analisis korelasi sederhana (Tabel sederhana 1 ) didapat
korelasi antara kualitas produk dengan kepuasan konsumen 0,766. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadinya hubungan yang kuat antara kualitas produk
dengan kepuasan konsumen sedangkan hubungan adalah positif karena nilai
r positif, berarti semakin tinggi kualitas produk maka semakin meningkat
kepuasan pada produk tersebut
Dari hasil analisis korelasi sederhana (Tabel sederhana 2) didapat
korelasi antara kualitas produk dengan kepuasan konsumen 0,855. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadinya hubungan yang kuat antara kualitas produk
dengan kepuasan konsumen, sedangkan hubungan adalah positif karena
nilai r positif, berarti semakin tinggi kualitas produk maka semakin
meningkat kepuasan pada produk tersebut.

Berdasarkan nilai r hitung ( Tabel berganda 1) (Pearson correlations) :


diketahui nilai r hitung untuk hubungan Motivasi Belajar (X1) dengan
Prestasi Belajar (Y) adalah sebesar 0,732 >r tabel 0,576 maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan atau korelasi antara variabel motivasi
dengan variabel prestasi. Selanjutnya, diketahui nilai runtuk hubungan
Minat Belajar (X2) dengan Prestasi (Y) adalah sebesar 0,156> r tabel 0,576
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan atau korelasi antara variabel
minat dengan variabel prestasi. Karena r hitung atau pearson correalations
dalam analisis ini bersifat positif maka itu artinya hubungan antara kedua
variabel tersebut bersifat positif atau dengan kata lain semakin
meningkatnya motivasi dan minat belajar maka akan meningkatkan pula
prestasi belajar siswa.
Berdasarkan nilai r hitung (Tabel berganda 2) (Pearson correlations) :
diketahui nilai r hitung untuk hubungan motivasi (X1) dengan prestasi (Y)
adalah sebesar 0,796 > r tabel 0,576 maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan atau korelasi antara variabel motivasi dengan variabel prestasi.
Selanjutnya, diketahui nilai r hitung untuk hubungan minat (X2) dengan
13

prestasi (Y) adalah sebesar 0,908> r tabel 0,576 maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan atau korelasi antara variabel minat dengan variabel
prestasi. Karena r hitung atau pearson correalations dalam analisi ini bernilai
positif maka itu artiya hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat
positif atau dengan kata lain semakin meningkatnya motivasi dan minat
maka akan meningkat pula prestasi belajar siswa.
14

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum saya dapat menganaisis data
menggunakan analisa frekuensi dan deskriptis serta menampilkan dalam
bentuk grafik dari sebuah data dengan menggunakan SPSS ini.

5.2 Saran
Dianjurkan pada saat praktikum, praktikan memperhatikan dan
mendengarkan saat dosen/asdos sedang menjelaskan. Karena jika jika satu
tahap saja kita salah melalukannya, hasil yang kita tuju tidak akan kita
dapatkan
15

DAFTAR PUSTAKA

Dinafitri, Helsy, dkk., 2013. “Statistika Dasar: Analisis Korelasi”. Palembang:


Universitas Sriwijaya.
Hasanah, Atsna Nur.  2016. “Analisis Korelasi Ganda”. Surabaya: Universitas
Surabaya.
Samsubar S. 1986. “Statistik Non Parametrik”. Yogyakarta: BPFE.
Ariadi, Septi. 2012. “(Korelasi Ganda) Multiple Correlation”. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
16

Anda mungkin juga menyukai