“PERAIRAN LAUT”
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat,
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang
Perairan Laut.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………I
A. Latar Belakang…………………………………………………………………..I
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..I
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………I
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………4
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..13
B. Saran …………………………………………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………14
3
BAB I
“PENDAHULUAN”
A. Latar Belakang
Geografi adalah ilmu yang mengkaji tentang aspek ruangan dan tempat pada
berbagai skala dibumi. Indonesia memang sangat kaya akan perairannya. 75%
wilayah Indonesia adalah perairan.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang perairan laut secara
lebih mendalam, serta manfaat dan cara melestarikannya. Semoga kita dapat
mempelajari dan memahaminya sehingga dapat bermanfaat bagi orang banyak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perairan laut?
2. Apa sajakah jenis jenis laut?
3. Bagaimana penggolongan laut di Indonesia?
4. Apa itu batas wilayah laut?
5. Apa sajakah manfaat laut?
6. Bagaimana cara untuk melestarikan sumberdaya laut?
7. Apa itu zona laut dan pesisir?
8. Apakah itu morfologi, sumberdaya, dan gerak air laut?
9. Apakah pesisir dan pantai?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian perairan laut
2. Mengetahui jenis jenis laut, manfaat laut
3. Mengetahui penggolongan laut di Indonesia
4. Mengetahui batas batas wilayah laut
5. Mengetahui cara untuk melestarikan sumberdaya laut
6. Mengetahui zona laut, pesisir, morfologi, sumberdaya, dan gerak air laut
4
BAB II
“PEMBAHASAN”
A. Pengertian Perairan Laut
Laut yaitu suatu permukaan bumi yang tertutup oleh air laut. Laut merupakan
komponen penting dalam siklus hidrologi. Perairan laut dikenal dengan landas
kontinen. Landas kontinen merupakan sambungan atau kelanjutan dari daratan
sekitarnya.
Laut Ingresi
Laut Ingresi yaitu laut yang terjadi akibat tekanan vertical gaya endogen
(gerakan tektonik) yang menimbulkan patahan serta berlangsung ribuan atau
bahkan jutaan tahun yang lalu. Contoh : -Laut Belanda (7.400 m), -Laut Flores
(5.590 m), -Laut Sulawesi (5.590 m), -Laut Tengah (4.400 m), -Laut Jepang
(4.400 m).
Laut Regresi
Laut Regresi yaitu laut yang makin menyempit. Terjadi karena banyaknya
sungai bermuara di laut dan mengendapkan lumpur. Proses penyempitan laut
terjadi pada zaman diluvium. Akibat suhu bumi yang dingin, menyebabkan
Paparan Sunda dan juga Paparan Sahul berubah menjadi Daratan. Contoh : Laut
di Utara Pulau Jawa.
Laut Transgresi
Laut Transgresi adalah laut dangkal yang terjadi karena dataran digenangi
oleh air laut. Jenis laut ini disebut juga laut meluas atau laut genangan. Laut ini
terjadi pada masa glacial. Waktu itu permukaan laut seluruh bumi naik sekitar
70 m sehingga daratan yang rendah tergenang oleh air laut. Contoh : -Laut Jawa, -
Laut Arafuru, -Laut Utara.
5
b) Menurut Proses Terjadinya
Laut Pedalaman
Laut Pedalaman adalah laut yang terletak ditengah tengah benua yang hampir
seluruhnya dikelilingi daratan. Contohnya : -Laut Hitam, -Laut Baltik, -Laut Kaspi.
Laut Tepi
Laut Tepi adalah laut yang terletak disepanjang pantai benuat atau di tepi
benua dan dipisahkan oleh Samudra atau pulau pulau. Contohnya : -Laut Ochotsk
terhalang oleh Jazirah kamsyatka dan Kepulauan Alenton, -Laut Utara terhalang
oleh Kepulauan Inggris, -Laut Cina Selatan terhalang oleh Filiphina dan
Kepulauan Indonesia, -Laut Jepang yang terhalang oleh Kepulauan Jepang.
Laut Tengah
Laut Tengah adalah laut yang terletak diantara benua benua yang biasanya
terdiri atas lubuk lubuk laut. Contohnya –Laut Tengah letaknya diantara Benua
Asia, Benua Afrika, Benua Eropa, -Laut Austral-Asia yang menghubungkan Benua
Asia dengan Benua Australia adalah laut laut yang ada di Indonesia, -Laut Karibia
dengan gugusan pulau pulau Antilen Besar.
c) Menurut Kedalaman
Zona Litoral adalah daerah antara garis air pasang naik dan air pasang surut.
Endapan endapan di zona ini, antara lain konglomerat, kersik, dan pasir.
Zona Neritis
Zona Neritis adalah daerah dari garis air pasang surut sampai dengan 200 m.
Endapan di zona ini antara lain kulit kulit karang tipis.
Zona Abisal
6
cangkang globigerina pada kedalaman 2.000-5.000 m, dan cangkang radiolaria
pada kedalaman lebih dari 5.000 m.
Di dangkalan ini terdapat beberapa laut dan selat, seperti Laut Jawa, Selat
Malaka, Selat Karimata, Selat Sunda, Selat Gaspar, Selat Bangka,Selat Riau, dan
Selat Berhala.
Berbagai bukti menunjukkan bahwa laut dan selat di dangkalan Sunda dahulu
merupakan satu daratan dengan benua Asia. Bukti bukti tersebut antara lain
sebagai berikut :
Laut laut dan Selat selat didangkalan Indonesia bagian barat berkedalaman
antara 29-50 m
Terdapat bekas bekas lembah sungai di dangkalan tersebut
Ikan ikan yang hidup disungai menunjukkan adanya kesamaan jenis
Adanya tanah liat dan pasir di dangkalan Indonesia Barat bagian Selatan di
dasar Laut Jawa
Ada biji timah putih dibagian barat dangkalan Indonesia Barat. Biji timah
putih itu adalah sungai Sunda Utara dan juga anak anak sungainya
Persamaan flora dan fauna di Indonesia Barat dengan Asia memperkuat
keyakinan bahwa daratan Sunda dan Asia berasal dari satu daratan
b) Laut Laut di dangkalan Sahul
Laut dan Selat di dangkalan ini adalah laut Arafuru, teluk Carpentaria, dan selat
Torres. Bentuk bentuk yang menunjukkan bahwa dangkalan Indonesia Timur
dulunya merupakan satu daratan dengan benua Australia adalah sebagai berikut :
Ada persamaan flora dan fauna di Australia dengan yang ada di Papua dan
kepulauan Aru
7
Ada lembah sungai di dangkalan Sahul. Beberapa sungai yang mengalir di
bagian selatan Papua dan dibagian Utara Australia sekarang merupakan anak
anak sungai yang mengalir ke laut laut di Maluku
c) Laut Mediterania
Di Indonesia bagian tengah antara lain terdapat selat Malaka, laut Flores, laut
Banda, laut Buru, laut Seram, laut Maluku, laut Halmahera, dan laut Sulawesi. Laut
laut mediterania inilah yang menjadi muara sungai Sunda Timur, sungai sungai di
Kalimantan Timur, sungai sungai di Papua Selatan dan sungai sungai di Australia
Utara. Palung Kei kedalamannya mencapai 7.440 meter dan Palung Sunda mencapai
7.450 meter. Kedua palung ini merupakan laut terdalam diantara antara laut laut
Indonesia Timur.
Zona laut territorial adalah zona laut yang dibatasi oleh garis khayal yang
berjarak 12 mil dari garis dasar kea rah laut lepas. Jika lebar lautan yang
membatasi dua Negara kurang dari 24 mil, maka garis territorial ditarik sama
jauh dari masing masing Negara. Wilayah laut Indonesia diumumkan pemerintah
padaa tanggal 13 Desember 1957 yang dikenal dengan Deklarasi Djuanda dan
diperkuat dengan UU No. 4 Tahun 1960.
Zona landas kontinen merupakan dasar laut yang secara geologis maupun
morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua) dengan kedalaman
laut kurang dari 150 m. Batas landas kontinen diumumkan oleh pemerintah
Indonesia pada tanggal 17 Februari 1969.
8
3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dihitung dari garis dasar laut lurus kearah laut
bebas sejauh 200 mil laut. Negara lain memiliki kebebasan untuk pelayaran, dan
pemasangan kabel serta pipa dibawah permukaan pipa.
E. Manfaat Laut
a) Sebagai sarana transportasi
b) Objek wisata
c) Penghasil bahan pangan seperti ikan dan rumput laut
d) Sebagai pertahanan Negara
9
Backshore adalah bagian pesisir, mulai batas foreshore sampai garis pantai
Offshore adalah lepas pantai
Lubuk Laut
Yaitu depresi laut yang bentuknya bulat atau lonjong. Cth : Lubuk Laut
Banda
Palung Laut
Yaitu lembah yang sangat dalam dan memanjang didasar laut serta
memiliki lereng yang curam. Cth : Palung Mindanau
10
Ambang Laut
Yaitu relief dasar laut berupa bukit dalam laut yang memisahkan dua
buah pulau. Cth : Ambang Laut Sulu
Punggung Laut
Yaitu rangkaian perbukitan didalam laut dan kadang kadang sebagian
muncul dipermukaan laut. Cth : Punggung Laut Sibolga
2) Sumber Daya Laut
11
c) Pemanfaatan Perairan Laut
Usaha perikanan laut
Usaha budidaya rumput laut
Usaha pemanfaatan hutan bakau
Tambak garam
Pariwisata bahari
Pertambangan minyak dan gas bumi
Prasarana lalu lintas
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Perbedaan yang utama antara air sungai dengan air laut adalah kenyataan
bahwa air laut mengandung garam, sedangkan air sungai tidak mengandung
garam.
2) Saat siang hari, matahari menguasai daratan dan lautan, seperti halnya logam
dan air, maka daratan akan lebih cepat menyerap panas dibandingkan lautan,
akibatnya udara didaratan lebih cepat memuai, dan naik ke angkasa,
akibatnya tekanan udara didaratan kurang, maka terjadilah angin laut,
sebaliknya pada malam hari disaat dingin “menyelimuti” bumi, seperti halnya
logam dan air yang dipanaskan tadi, maka daratan lebih cepat menjadi dingin,
atau lautan menjadi “lebih panas” dari daratan, maka terjadilah angin darat.
3) Jenis jenis laut, biasa dibedakan berdasarkan sebab terjadinya, letaknya dan
berdasarkan kedalamannya
B. Saran
Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk memahami tentang perairan
laut yang meliputi sifat air laut, jenis jenis laut serta angin darat dan angin laut
dalam lagi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Pabundu Tika, Hermawanto, Amin dan Anik Arofah. 2007. Pengetahuan Sosial
Geografi. Jakarta : PT. Bumi Aksara
14