Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA

UJI KOLERASI SEDERHANA DAN UJI KOLERASI


BERGANDA

Disusun Oleh :

Kelompok 6
Nico Desanta Saragih 21020017
Santa Monica R 21020010
GiantaHutabarat 21010006
Syahril Rifai Naibaho 21020016
Fazriyah Manullang 21030004
Rahmaini Gea 21030009

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI


PANDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala


rahmat-Nya sehingga laporan ini yang berjudul “Uji Korelasi Sederhana
dan Berganda” dapat tersusun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Juliana
Pebrina Siburian, S.Pd., M.Pd dan juga kepada bang Khairan A
Muhayyimin Pohan dan kak Tiara Dewi Bugis. Penulis sangat berharap
semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar laporan ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Rabu, 4 April 2022

Tim Penyusun
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 1
1.3 Tujuan Praktikum......................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 2
2.1 Uji Kolerasi Sederhana ................................................................................ 2
2.2 Uji Kolerasi Berganda.................................................................................. 2
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ....................................................... 4
3.1 Waktu dan Tempat ...................................................................................... 4
3.2 Alat dan Bahan............................................................................................. 4
3.3 Prosedur Praktikum ..................................................................................... 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 5
4.1 Hasil.............................................................................................................. 5
4.2 Pembahasan ................................................................................................. 6
BAB V PENUTUP..............................................................................................9
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................9
5.2 Saran.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10
iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Contoh Hasil Korelasi Sederhan............................................................5


Tabel 2. Contoh Hasil Korelasi Berganda............................................................5
Tabel 3. Tugas Hasil Korelasi Sederhana ............................................................6
Tabel 4. Tugas Hasil Korelasi Berganda..............................................................6
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program SPSS sering kali digunakan ntuk memecahkan masalah riset atau bismis
dalam hal statistic. Dalam analisis statistika menentukan ukuran korelasi
merupakan hal penting karena hal ini bisa mengetahui kekuatan dan arah
hubungan antara variabel variabel yang di teliti.
Uji korelasi merupakan pengujian atau analisis data yang berfungsi untuk
mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel
tidak bebas (Y). Dalam uji ini, pengujiannya hanya untuk mengetahui
hubungannya saja.
Uji korelasi bertujuan untuk mengetahhui tingkat hubungan antar variable
yang dinyatakan dengan koefisien (r). Jenis hubungan antar variable x dan y dapat
bersifat positif dan negatif.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan Uji Korelasi Sederhana?
2) Apa yang dimaksud dengan Uji Korelasi Berganda?
3) Sebutkan perbedaan Uji Korelasi Sederhana dengan Uji Korelasi
Berganda?
4) Sebutkan derajat hubungan pada Uji Korelasi Berganda?
1.3 Tujuan Praktikum
Dapat menambah wawasan mahasiswa terhadap program software SPSS,
mempermudah mahasiswa dalam mengolah data, dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari hari,
2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uji Korelasi Sederhana


Korelasi adalah ukuran yang di pakai untuk mengetahui derajat hubungan
antara variabel – variabel (Sudjana, 2005: 367 ). Uji Korelasi Sederhana
digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antar dua variabel dan untuk
mengetahui arah hubungan yang terjadi. Korelasi Sederhana menunjukkan
seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel.
Jenis hubungan antar variabel X dan Y dapat bersifat positif dan negative
a) Dasar Pengambilan Keputusan :
 Jika nilai signifikansi <0,05 maka berkorelasi
 Jika nilai signifikansi >0.05 maka tidak berkorelasi
b) Derajat hubungan :
 Nilai Pearson Correlation 0,00 s/d 0,20 (tidak berkorelasi)
 Nilai Pearson Correlation 0,21 s/d 0,40 (korelasi lemah)
 Nilai Pearson Correlation 0,41 s/d 0,60 (korelasi sedang)
 Nilai Pearson Correlation 0,61 s/d 0.80 (korelasi kuat)
 Nilai Pearson Correlation 0,81 s/d 1,00 (korelasi sempurna)
Uji signifikansi koefisien korelasi digunakan untuk menguji apakah hubungan
yang terjadi itu berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan).
2.2 Uji Korelasi Berganda
a) Menentukan Hipotesis :
H0 yaitu tidak ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi
belajar
Ha yaitu ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar
b) Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5% (uji
dilakukan dua sisi karena untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang
signifikansi, jika 1 sisi digunakan untuk mengetahui hubungan lebih kecil atau
lebih besar)
3

Tingkat signifikansi dapat kita ambil resiko salah sebanyak banyaknya 5%


(signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam
penelitian)
c) Kriteria Pengujian
H0 diterima jika signifikansi >0,05
H0 ditolak jika signifikansi <0,05
Oleh karena nilai signifikansi (0,004 < 0,05) maka H0 ditolak. Artinya
bahwa ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar.
Karena korelasi nilai positif, maka berarti kecerdasan berhubungan positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar.
4

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Maret 2022
Waktu : 16:00 s/d selesai
Tempat : Aula STPK Matauli
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum statistika yaitu seperti : Alat Tulis, Laptop,
Software SPSS
Bahan yang digunakan pada praktikum statistika yaitu seperti : Data yang akan
diolah
3.3 Prosedur Praktikum
A. Prosedur Praktikum Kolerasi Sederhana
1) Masuk ke program SPSS
2) Klik variable view pada SPSS data editor
3) Buka data view pada SPSS data editor
4) Masukkan data pada kolom Kecerdasan dan Prestasi Belajar
5) Klik Analyze – Correlate – Bivariate
6) Klik kecerdasan dan masukkan ke kotak variables, lalu klik prestasi dan
masukkan k kotak variables. Kemudian klik OK
B. Prosedur Praktikum Kolerasi Berganda
1) Buka program SPSS
2) Klik variable view pada SPSS
3) Klik data view pada SPSS data editor
4) Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze – Correlate – Bivariate
5) Masukkan variabel kedalam kolom variabel, beri tanda (v) pada kotak
Pearson pada kolom correlation coefficients pilih Two-Tailed dan beri
tanda (v) pada significant correlation, klik OK
5

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

1) Contoh Uji Kolerasi Sederhana


Correlations
Correlations

Kecerdasa Prestasi Belajar


n

Pearson Correlation 1 .766**

Kecerdasan Sig. (2-tailed) .004

N 12 12
Pearson Correlation .766 **
1
Prestasi
Sig. (2-tailed) .004
Belajar
N 12 12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Tabel 1. Contoh Hasil Korelasi Sederhana

2) Contoh Uji Kolerasi Berganda


Correlations
Correlations

Motivasi Minat Prestasi

Pearson Correlation 1 .788 **


.796**

Motivasi Sig. (2-tailed) .002 .002

N 12 12 12
Pearson Correlation .788 **
1 .908**
Minat Sig. (2-tailed) .002 .000
N 12 12 12
Pearson Correlation .796 **
.908 **
1

Prestasi Sig. (2-tailed) .002 .000

N 12 12 12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Tabel 2. Contoh Hasil Korelasi Berganda
6

3) Hasil Tugas Uji Kolerasi Sederhana

Correlations

Kualitas Produk Kepuasan


Konsumen

Pearson Correlation 1 ,597

Kualitas Produk Sig. (2-tailed) ,069

N 10 10
Pearson Correlation ,597 1

Kepuasan Konsumen Sig. (2-tailed) ,069

N 10 10

4) Hasil Tugas Uji Kolerasi Berganda


Correlations
Correlations

Prestasi Belajar Motivasi Belajar Minat Belajar

Pearson Correlation 1 .732* .156

Prestasi Belajar Sig. (2-tailed) .016 .668

N 10 10 10
Pearson Correlation .732 *
1 -.219
Motivasi Belajar Sig. (2-tailed) .016 .543
N 10 10 10
Pearson Correlation .156 -.219 1

Minat Belajar Sig. (2-tailed) .668 .543

N 10 10 10

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Tabel 4. Tugas Hasil Korelasi Berganda

4.2 Pembahasan
1) Contoh Hasil Korelasi Sederhana
Dapat disimpulkan hasil analisi korelasi sederhana (r) didapat kolerasi
antara kecerdasan dengan prestasi belajar (r) adalah 0,766. Hal ini menunjukkan
bahwa terjadinya hubungan yang kuat antara kecerdasan dengan prestasi belajar.
Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, berarti makin tinggi
keceerdasan maka makin meningkat prestasi mahasiswa.
7

2) Contoh Hasil Korelasi Berganda


Berdasarkan nilai hitung(Pearson Correlation) diketahui nilai r hitung
untuk hubungan motivasi (X1) dengan prestasi (Y) adalah sebesar 0,796 >r tabel
0,576 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan atau korelasi antara variabel
motivasi dengan variabel prestasi. Kemudian, diketahui nilai r hitung untuk
hubungan minat (X2) dengan prestasi (Y) adalah sebesar 0,908 >r tabel 0,576
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan atau korelasi variabel minat dengan
variabel prestasi. Karena r hitung atau pearson correlations dalam analisis ini
bernilai positif atau dengan kata lain meningkatnya motivasi dan minat makan
akan meningkat pula prestasi belajar mahasiswa.
Berdasarkan nilai signifikansi Sig (2-tailed) : dari tabel output diatas
diketahui nilai sig (2-tailed) antara motivasi (X1) dengan Prestasi (Y) adalah
sebesar 0,002 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel
motivasi dengan variabel prestasi. Selanjutnya hubungan antara minat (X2)
dengan Prestasi (Y) memiliki sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,005 yang berarti
terdapat korelasi yang signifikan antara variabel minat dengan variabel prestasi.
Maka H0 ditolak, artinya bahwa ada hubungan antara motivasi dan minat dengan
prestasi belajar pada mahasiswa STPK Matauli
3) Tugas Hasil Korelasi Sederhana
Dari hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara
kualitas produk dengan kepuasan konsumen (r) adalah 0,048. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadinya hubungan yang sedang antara kualitas
produk dengan kepuasan konsumen. Sedangkan arah hubungan adalah
positif karna nilai r positif, berarti semakin tinggi kualitas produk maka
semakin meningkat kepuasan konsumen.
4) Tugas Hasil Korelasi Berganda
Berdasarkan nilai r hitung (Person Correlation) : diketahui nilai r hitung
untuk hubungan motivasi (X1) dengan prestasi (Y) adalah 0,156 < r tabel 0,631,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan atau korelasi antara variabel
motivasi dengan variabel prestasi. Selanjutnya diketahui nilai r hitung untuk
hubungan minat (X2) dengan prestasi (Y) adalah sebesar -0,219 < r tabel 0,631
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan atau korelasi antara variabel
8

minat dengan variabel prestasi. Karena r hitung atau pearson correlation dalam
analisis bernilai negatif atau dengan kata lain menurunnya motivasi dan minat
makan akan menurun pula prestasi belajar mahasiswa.
Berdasarkan nilai signifikansi Sig (2-tailed) : dari tabel output diatas
diketahui nilai sig (2-tailed) antara motivasi (X1) dengan Prestasi (Y) adalah
sebesar 0,668 > 0,05 yang berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan antara
variabel motivasi dengan variabel prestasi. Selanjutnya hubungan antara minat
(X2) dengan Prestasi (Y) memiliki sig (2-tailed) sebesar 0,543 > 0,05 yang berarti
tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel minat dengan variabel
prestasi. Maka H0 diterima, artinya bahwa tidak ada hubungan antara motivasi
dan minat dengan prestasi belajar pada mahasiswa.
9

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulannya bahawa penggunaan SPSS adalah cara
kerja yang tepat, cepat, dan pintar. Cara mengaplikasikannya pun mudah, dapat
diaplikasikan oleh siapapun, hasil dari pengaplikasian SPSS juga terbukti akurat
dan pasti.

5.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan yaitu kepada para rekan
mahasiswa agar lebih mendengarkan para asdos saat menjelaskan langkah langkah
atau cara mengaplikasikan SPSS tersebut agar tidak ada kekeliruan. Dan saran
yang dapat kami sampaikan kepada asisten dosen yaitu agar lebih sabar
menghadapi kami sebagai adik tingkat yang haus akan ilmu tapi terkadang lupa
bagimana cara menunjukan etika yang tepat saat menampung ilmu tersebut dan
juga dapat memaklumi semua tingkah yang sedikit absurd dari kami.
10

DAFTAR PUSTAKA

 Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Arikunto Suharsimi. (2006).


dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai